You are on page 1of 12

JIPIS

Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi Non Buku di


Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab
1
Risfi Windya Sari, 2Nadyana, 3Nirmala Khofifah, 4Putri Lian, 5Rahma Yuneza, 6Rani Susvita, 7Silvi Rahayu
Ningsih, 8Wahyu Hidayat, 9Zilpi Wazeva
Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah,
Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar

Abstract
Non book collections have a special role in helping education in schools. The use of non-book collections needs
to be maximized considering that there is a lot of information that can be obtained from these collections. The
school library as a source of information must be able to make use of the non-book collection. The aim of this
research is to evaluate how the use of non-book collections in the Sungai Tarab 1 State High School library
includes the factors that influence it and the efforts that can be made to utilize the non-book collections in the
library. The research method used is qualitative research in order to explain the phenomena that occur in depth.
Primary data sources and secondary data sources are the data sources used in this research. Observation,
interviews, and documentation are data collection techniques in this research, then data reduction, data
presentation, and conclusion drawing are carried out in analyzing the data. In ensuring the validity of the data,
researchers use triangulation techniques including triangulation of sources, techniques and time. The results of
the research show the need for special efforts to be made by the Sungai Tarab 1 State High School Library to
increase the use of non-book collections, considering that the research results show that there is still minimal use
of non-book collections by users in the library.
Keywords: Non book collections, utilization, Sungai Tarab 1 State High School Library

Abstrak
Koleksi non buku mempunyai peranan khusus dalam membantu pendidikan di sekolah. Pemanfaatan koleksi non
buku perlu dimaksimalkan mengingat banyak informasi yang akan didapatkan dari koleksi tersebut. Perpustakaan
sekolah sebagai sarana sumber informasi harus mampu mengupayakan pemanfaatan dari koleksi non buku
tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi bagaimana pemanfaatan koleksi non buku di
Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab mencakup faktor yang mempengaruhinya dan upaya yang dapat
dilakukan untuk pemanfaatan koleksi non buku di perpustakaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah
jenis penelitian kualitatif agar dapat menjelaskan fenomena yang terjadi secara mendalam. Sumber data primer
dan sumber data sekunder merupakan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini. Observasi, wawancara,
dan dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, selanjutnya dilakukan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan dalam menganalisis data. Dalam menjamin keabsahan data peneliti
menggunakan teknik triangulasi mencakup triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan
perlunya upaya-upaya khusus yang dilakukan Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab untuk meningkatkan
pemanfaatan koleksi non buku, mengingat dari hasil penelitian bahwa masih minimnya pemanfaatan koleksi non
buku oleh pemustaka di perpustakaan tersebut.
Kata Kunci: Koleksi non buku, pemanfaatan, Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab
siswa, sehingga peran mereka dalam pendidikan
1. Pendahuluan
sangatlah penting (Sari et al., 2022).
Pendidikan di era saat ini memegang peranan Salah satu peran utama perpustakaan
krusial dalam membentuk fondasi kemajuan sekolah adalah membantu peserta didik
masyarakat dan negara. Dalam era globalisasi dan mengembangkan literasi informasi. Hal ini
revolusi teknologi, pengetahuan dan mencakup kemampuan peserta didik dalam
keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan mengenali kebutuhan informasi, mencari sumber
menjadi landasan utama untuk bersaing dan informasi yang sesuai, dan menyebarkan
beradaptasi. Pendidikan bukan hanya tentang informasi yang ditemukan. Dengan demikian,
transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan perpustakaan sekolah menjadi sarana yang
karakter, kreativitas, dan kemampuan berpikir mendukung proses pembelajaran peserta didik
kritis yang mendukung inovasi. Pendidikan dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan
memberikan akses kepada individu untuk yang diperlukan untuk menjadi individu yang
memahami dunia yang semakin kompleks dan berpengetahuan luas dan mampu berpikir kritis
berubah cepat. Dengan memahami berbagai (Damanik et al., 2023).
disiplin ilmu, seseorang dapat mengembangkan
pemahaman yang holistic terhadap isu-isu global Perkembangan informasi yang pesat, baik
dan lokal. Selain itu, pendidikan memberikan dalam bentuk digital maupun konvensional,
dasar yang inklusif dan berkeadilan, mengurangi memberikan dampak signifikan bagi siswa dalam
kesenjangan sosial dan ekonomi (Rahayu & memanfaatkan koleksi bahan perpustakaan
Asmendri, 2023). sekolah. Beberapa penelitian menyimpulkan
adanya penurunan pemanfaatan perpustakaan
Di tengah revolusi industry 4.0, keterampilan khususnya koleksi. Koleksi yang dimaksud yaitu
digital dan pemahaman teknologi menjadi koleksi berbentuk maupun non buku. Koleksi
semakin penting. Pendidikan modern harus buku mencakup semua materi cetak, seperti buku,
mampu mempersiapkan generasi untuk jurnal, dan majalah. Sementara itu, koleksi non
menghadapi tantangan ini dengan memberikan buku meliputi materi non cetak seperti rekaman
akses kepada siswa untuk mengembangkan audio, video, peta, dan sumber daya digital seperti
keterampilannya. Pendidikan juga memiliki basis data elektronik (Aulia et al., 2019).
peran signifikan dalam membentuk nilai-nilai Keduanya penting untuk menyediakan sumber
moral dan etika. Membangun karakter yang baik informasi yang beragam bagi pengguna
melalui pendidikan merupakan investasi jangka perpustakaan. Dalam penelitian ini, peneliti lebih
Panjang untuk menciptakan masyarakat yang terfokus terhadap koleksi non buku perpustakaan
lebih baik dan berdaya saing tinggi (Anggriani, sekolah (Latifah & Labibah, 2023).
2023).
Fungsi utama koleksi non buku adalah
Dengan demikian pentingnya pendidikan di memperkaya sumber informasi, menyediakan
era saat ini tidak hanya terbatas pada aspek variasi dalam pembelajaran, dan memberikan
ekonomi, tetapi juga melibatkan dimensi sosial, akses ke berbagai bentuk pengetahuan di luar teks
kultural dan moral. Pendidikan menjadi tulang tertulis. Sudah seharusnya pemustaka
punggung pembangunan berkelanjutan yang perpustakaan sekolah khususnya siswa
mampu menjawab tantangan masa depan dengan memanfaatkan koleksi non buku karena
memberdayakan individu untuk menjadi warga mempunyai peranan penting dalam pembelajaran.
yang berpengetahuan, berdaya saing, dan
Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab
bertanggung jawab (Rahayu & Asmendri,
merupakan salah satu jenis perpustakaan sekolah.
2023).Perpustakaan sekolah memainkan peran
Berdasarkan wawancara dengan pengelola
penting dalam proses pendidikan, karena
perpustakaan, siswa sebagai pemustaka sangat
membantu dalam pengembangan keterampilan
jarang menggunakan koleksi non buku,
literasi, penelitian, dan pemecahan masalah siswa
pemanfaatan koleksi buku lebih sering digunakan.
(Rahayu & Asmendri, 2023).
Tentunya, hal ini di karena kan ada faktor-faktor
Selain itu, perpustakaan juga membantu penyebabnya salah satunya kebutuhan informasi
dalam memelihara bahan pustaka secara efisien siswa. Penjelasan di atas memberikan
dan memberikan akses ke berbagai sumber daya ketertarikan tersendiri bagi peneliti untuk
pendidikan. Dengan adanya perpustakaan, siswa mengevaluasi pemanfaatan koleksi non buku di
terbiasa menggunakan perpustakaan sebagai Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab
mitra belajar dan sumber solusi berbagai masalah tersebut.
yang dihadapi. Perpustakaan juga dapat
membantu dalam meningkatkan minat baca 2. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian e. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan jenis Pengumpulan data pada penelitian ini
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi menggunakan teknik observasi, wawancara
lapangan (field research) dan studi dan pengamatan. Menurut (Sidiq & Choiri,
kepustakaan (library research). Penelitian 2019) beberapa teknik pengumpulan data
kualitatif merupakan jenis penelitian yang Yang umum digunakan adalah teknik
fokus pada analisis data yang tidak bersifat observasi, wawancara dan dokumentasi.
numerik dan lebih menekankan pada f. Teknik Analisis Data
interpretasi fenomena sosial (Yakin, 2023). Setelah pengumpulan data, peneliti
Jenis penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis data. Analisis data
memahami suatu fenomena dalam konteks merupakan proses pengolahan data dengan
sosial secara alamiah dengan tujuan untuk menemukan informasi yang
mengedepankan proses interaksi komunikasi berguna yang dapat dijadikan dasar dalam
yang mendalam antara peneliti dengan pengambilan keputusan untuk solusi suatu
fenomena yang diteliti (Ratnaningtyas et al., permasalahan (Rijali, 2018). Tahapan analisis
2023). data yang dilakukan peneliti meliputi reduksi
data sebagai kegiatan penyederhanaan data
b. Tempat dan Waktu Penelitian dengan cara membuang data yang tidak
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan diperlukan. Selanjutnya tahap penyajian data
SMA Negeri 1 Sungai Tarab, yang beralamat yang merupakan kegiatan saat sekumpulan data
di Jalan Ladang Koto, Gurun, Kecamatan disusun secara sistematis dan mudah dipahami,
Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, sehingga memberikan kemungkinan
Sumatera Barat, pada bulan Oktober sampai menghasilkan kesimpulan. Penarikan
November. kesimpulan dan verifikasi data merupakan
c. Instrumen Penelitian tahap akhir dalam teknik analisis data
Peneliti merupakan instrumen utama kualitatif. Pada tahap ini peneliti berusaha
dalam penelitian ini. Dalam penelitian menyusun data yang relevan sehingga
kualitatif, peneliti adalah instrumen utama informasi yang di dapat disimpulkan dan
pengumpulan data dengan cara mengamati, memiliki makna tertentu untuk menjawab
bertanya mendengar, merekam segala masalah penelitian.
sesuatu baik lisan maupun tulis yang g. Teknik Keabsahan Data
memberikan kontribusi untuk menjawab Teknik triangulasi digunakan peneliti
masalah penelitian sebagaimana dinyatakan untuk menjamin keabsahan data penelitian.
dalam rumusan masalah atau fokus Jenis triangulasi yang digunakan peneliti yaitu
penelitian (Abdussamad, 2021). Instrumen triangulasi teori dilakukan dengan
pendukung yang digunakan peneliti seperti membandingkan temuan penelitian dengan
alat perekam gambar maupun suara berbagai teori yang ada. Triangulasi sumber
menggunakan handphone. data dilakukan dengan menggali kebenaran
d. Sumber Data informasi melalui berbagai metode dan sumber
Penelitian ini menggunakan sumber data perolehan data. Sedangkan triangulasi waktu
primer dan sumber data sekunder. Data primer dilakukan dengan melakukan pengecekan
mengacu pada jenis data yang dikumpulkan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain
langsung dari sumber utamanya, data ini lebih dalam waktu dan situasi yang berbeda.
andal dan akurat karena menjawab kebutuhan
peneliti dan bersifat spesifik, sedangkan 3. Hasil dan Pembahasan
sumber data sekunder merujuk pada data yang Koleksi perpustakaan sekolah mencakup
sudah ada yang dihasilkan oleh peneliti semua bahan perpustakaan yang sesuai dengan
sebelumnya, yang mana data ini cenderung kebutuhan siswa atau guru dan dapat digunakan
lebih mudah dan cepat diperoleh namun tidak oleh para pengguna perpustakaan sekolah (Afrizal,
selalu spesifik untuk kebutuhan peneliti dan 2019). Koleksi non buku merujuk pada materi
mungkin memiliki keterbatasan dalam perpustakaan atau koleksi informasi yang bukan
relevansi dan akurasi (Ratnaningtyas et al., buku, ini bisa mencakup media seperti jurnal,
2023). Sumber data primer penelitian ini yaitu rekaman audio, video, peta, dan materi non-tulisan
pengelola Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai lainnya seperti microfilm atau slide (Aulia et al.,
Tarab, Adapun sumber data sekundernya 2019). Evaluasi pemanfaatan koleksi non buku di
adalah literatur-literatur yang terkait dengan perpustakaan sekolah merupakan proses menilai
masalah penelitian baik berupa jurnal, buku, sejauh mana sumber daya tersebut digunakan dan
dan karya ilmiah lainnya dalam bentuk cetak memberikan manfaat dalam konteks pendidikan.
maupun elektronik. Dengan melakukan evaluasi ini diharapkan
perpustakaan sekolah dapat memastikan koleksi tersebut berjumlah 9.
non buku memberikan kontribusi maksimal 3) Globe
terhadap Pendidikan dan pengembangan siswa. Koleksi globe melibatkan
Menurut (Damanik et al., 2023) perpustakaan representasi tiga dimensi dari bumi,
sekolah memiliki beberapa fungsi penting antara membantu visualisasi hubungan spasial
lain: antara berbagai wilayah. Koleksi globe di
a. Mendukung kegiatan belajar mengajar dengan perpustakaan tersebut berjumlah 5.
membantu implementasi program Pendidikan 4) Kaset Pita
dan pengajaran sesuai kurikulum serta Kaset pita adalah media
mengembangkan kemampuan anak melalui penyimpanan audio analog yang
sumber informasi. Bagi guru perpustakaan digunakan sebelum perkembangan
adalah sarana untuk mendukung proses teknologi digital. Kaset pita umumnya
pengajaran dan memperluas pengetahuan. terbuat dari plastic dan berisi pita
b. Memfasilitasi siswa dalam memperjelas dan magnetic yang merekam informasi suara.
memperluas pengetahuannya di berbagai Pemutar kaset pita, seperti perekam kaset
bidang studi, menjadikannya sebagai atau pemutar kaset portabel, dulu populer
laboratorium sesuai dengan tujuan kurikulum. sebelum CD dan format digital
c. Mendorong pengemangan minat dan budaya lainnya.koleksi kaset pita di perpustakaan
membaca yang berujung pada kebiasaan tersebut berjumlah 100.
belajar mandiri. 5) Kaset CD
d. Mendukung siswa dalam mengemangkan Kaset CD atau Compact Disc
minat, bakat dan kegemarannya. adalah media penyimpanan digital yang
e. Menumbuhkan kebiasaan siswa untuk digunakan untuk menyimpan data, music,
mencari informasi di perpustakaan, membantu atau video. Biasanya berbentuk cakram
mereka menguasai keterampilan mencari bundar dengan diameter kira-kira 12 cm.
informasi secara mandiri untuk memperlancar CD dapat dibaca oleh pemutar CD atau
pembelajaran selanjutnya. perangkat lain yang kompatibel. Kaset
f. Menyediakan bahan rekreasi sehat melalui CD di perpustakaan tersebut berjumlah
koleksi buku yang sesuai dengan tingkat usia 108.
dan kecerdasan siswa. 6) Disket
g. Memperluas kesempatan belajar bagi siswa, Disket adalah perangkat
menciptakan lingkungan yang mendukung penyimpanan data yang digunakan pada
pertumbuhan akademis dan pengembangan masa lalu sebelum munculnya media
pribadi. penyimpanan modern seperti USB flash
Berdasarkan penelitian yang dilakukan drive. Disket biasanya memiliki ukuran
tentang evaluasi pemanfaatan koleksi non buku di 3,5 inci atau 5,25 inci dan digunakan pada
Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab, komputer pribadi sejak tahun 1970-an
hasilnya dapat penulis dijabarkan sebagai berikut: hingga awal 2000-an. Meskipun kini
A. Koleksi Non Buku di Perpustakaan SMA sudah usang, disket pernah menjadi cara
Negeri 1 Sungai tarab umum untuk menyimpan dan transfer
Berdasarkan pengamatan dan wawancara data pada komputer. Koleksi disket di
yang dilakukan peneliti dengan pengelolaan perpustakaan tersebut berjumlah 352.
perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab, B. Pemanfaatan Koleksi Non Buku di
koleksi non buku yang tersedia di Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab
perpustakaan tersebut yaitu: Pemanfaatan koleksi perpustakaan
1) Peta adalah proses dimana pemustaka
Peta adalah representasi visual dari menggunakan sumber informasi yang tersedia
suatu area atau wilayah yang di perpustakaan baik itu dalam bentuk buku,
menunjukkan detail topografi, batas non buku, ataupun karya ilmiah lainnya untuk
administrative, jarak, dan elemen lainnya mendukung kebutuhan penelitian,
dengan menggunakan simbol, garis, dan pembelajaran, atau pemenuhan informasi.
warna. Koleksi peta di perpustakaan Pemanfaatan ini melibatkan pencarian,
tersebut berjumlah 72. penilaian, dan penggunaan bahan Pustaka
2) Atlas secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu
Atlas adalah kumpulan peta yang (Ramadhani et al., 2023). Pemanfaatan
membentuk referensi geografis yang koleksi non buku merujuk pada penggunaan
lengkap, mencakup berbagai topik seperti sumber informasi selain buku di suatu
geografi fisik, politik, ekonomi, dan perpustakaan atau institusi lainnya, artinya
demografi. Koleksi atlas di perpustakaan dalam konteks penelitian ini bagaimana
pemanfaatan koleksi non buku pada b. Kemampuan pelayanan pengguna
Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab oleh pustakawan menjadi faktor
yang mencakup koleksi kaset pita, kaset CD , kunci, memerlukan pengetahuan
atlat, peta, globe maupun disket. dan keterampilan untuk memberikan
Berdasarkan wawancara yang informasi dan memenuhi kebutuhan
dilakukan dengan pengelola Perpustakaan pemustaka.
SMA Negeri 1 Sungai Tarab pemanfaatan c. Ketersediaan fasilitas pencarian
koleksi non buku di perpustakaan tersebut informasi menjadi bagian integral
dapat dikatakan kurang. Hal ini didukung dari dalam proses information retrieval,
data peminjaman koleksi yang menunjukkan yang dilakukan secara sistematis
pada tiga bulan terakhir angka peminjaman baik secara manual maupun dengan
yang rendah, misalnya pada bulan September menggunakan teknologi informasi.
hanya terhitung beberapa kali dua atau sampai Berdasarkan wawancara dengan
tiga kali peminjaman yang dilakukan. Adapun pengelola perpustakaan, peneliti
koleksi non buku yang dipinjam adalah menyimpulkan faktor yang
koleksi peta, sedangkan untuk koleksi lainnya mempengaruhi pemanfaatan koleksi non
seperti atlas, kaset pita, kaset CD, globe serta buku di perpustakaan tersebut, yaitu:
disket tidak ada siswa yang melakukan a) Kebutuhan informasi pemustaka
peminjaman ataupun pemanfaatan langsung Menurut wawancara yang
di perpustakaan tersebut. dilakukan pemustaka
Seharusnya siswa dapat Perpustakaan SMA Negeri 1
memanfaatkan koleksi non buku secara Sungai Tarab memanfaatkan
maksimal mengingat koleksi non buku koleksi non buku hanya ketika
mempunyai peranan tersendiri dalam proses mata pelajaran yang
pembelajaran siswa. Koleksi non buku dapat membutuhkan koleksi non buku
memberikan informasi tambahan, mendukung yang pada umumnya adalah
pembelajaran multimedia, dan memenuhi koleksi peta, misalnya pada saat
berbagai kebutuhan pembaca yang mencari pelajaran geografi yang
sumber informasi dalam bentuk selain buku. memungkinkan penggunaan
C. Faktor-faktor Pemanfaatan Koleksi Non koleksi peta tersebut. Tidak
Buku Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai adanya kebutuhan informasi
Tarab dari koleksi non buku membuat
Menurut (Ramadhani et al., 2023) pemustaka enggan
faktor pemanfaatan koleksi memanfaatkan koleksi non buku
perpustakaan yaitu: tersebut.
1. Faktor Internal b) Minat dan ketertarikan
a. Kebutuhan koleksi perpustakaan pemustaka
sebagai sumber informasi pemakai Dari wawancara dengan
merupakan aspek penting dalam pengelola perpustakaan,
menentukan penggunaan bahan disimpulkan bahwa kurangnya
pustaka. minat dan ketertarikan
b. Motif seseorang, yang mencakup pemustaka dalam
dorongan dan alasan untuk memanfaatkan koleksi non
bertindak, menjadi faktor yang buku, di karena pengaruh
memotivasi perilaku individu terkait teknologi seperti gadget yang
dengan penggunaan bahan pustaka. membuat pemustaka lebih
c. Minat dan ketertarikan seseorang memilih mencari informasi atau
ikut memainkan peran dalam hiburan menggunakan
menentukan bagaimana bahan kecanggihan teknologi tersebut.
pustaka dimanfaatkan. Kalaupun ada memanfaatkan
2. Faktor Eksternal koleksi, pemustaka cenderung
a. Kelengkapan koleksi dipengaruhi memanfaatkan koleksi yang
oleh kegiatan pengadaan, termasuk berbentuk buku, utamanya buku
pembelian, pertukaran, dan hadiah fiksi seperti novel, dsb.
dari individu atau lembaga. c) Kelengkapan koleksi non buku
Perpustakaan perlu memahami Kelengkapan koleksi non
persyaratan pemustaka agar dapat buku yang tidak semuanya
menyediakan koleksi yang sesuai. memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka. Contohnya
kadangkala pemustaka dalam bentuk non buku, sehingga akan
membutuhkan peta untuk lebih memudahkan pustakawan maupun
wilayah tertentu, sedangkan di pemustaka dalam pemanfaatan koleksi
perpustakaan belum adanya non buku tersebut.
koleksi peta untuk informasi 2. Pengenalan dan promosi
yang dibutuhkan pemustaka, Pengadaan kegiatan pengenalan
sehingga memungkinkan koleksi non buku, seperti seminar,
pemustaka lebih menyukai lokakarya, atau pameran untuk
koleksi non buku elektronik memperkenalkan berbagai materi yang
yang dapat di akses dengan tersedia.
mudah dan banyak 3. Pengembangan koleksi
menyediakan informasi. Terus-menerus memperbarui koleksi
d) Ketersediaan fasilitas dengan menambahkan materi yang
pendukung koleksi non buku relevan dan menarik, sejalan dengan
Tidak adanya fasilitas perkembangan kebutuhan dan minat
pendukung koleksi non buku siswa.
seperti kaset CD, 4. Kolaborasi dengan guru
memungkinkan pemustaka Melibatkan guru dalam pengadaan
kurang memanfaatkan koleksi koleksi non buku sebagai sumber
tersebut, sebagaimana kita pendukung pembelajaran.
ketahui bahwa koleksi non buku Mengintegrasikan materi non buku ke
tersebut memerlukan alat bantu dalam kurikulum dapat meningkatkan
untuk mengakses informasi minat siswa.
yang ada di dalamnya. 5. Program literasi media
D. Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengadakan program literasi media
Meningkatkan Pemanfaatan Koleksi Non untuk membekali siswa dengan
Buku keterampilan evaluasi, interpretasi, dan
Beberapa upaya untuk meningkatkan penggunaan informasi dari berbagai
pemanfaatan koleksi non buku di sumber, termasuk materi non buku.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab 6. Ruangan khusus dan fasilitas
dapat melibatkan: Menyediakan ruangan khusus atau
1. Penyusunan katalog digital sudut yang nyaman untuk membaca dan
Membuat katalog digital yang mengeksplorasi koleksi non buku, serta
mudah di akses untuk koleksi non buku, memastikan tersedianya fasilitas seperti
memudahkan siswa dan staf perpustakaan perangkat elektronik, computer, atau
dan mengakses informasi perpustakaan perangkat lunak yang mendukung.
dalam mencari dan mengakses informasi. 7. Survey kebutuhan pemustaka
Dalam upaya ini peneliti membantu Melakukan survey untuk memahami
pengelola Perpustakaan SMA Negeri 1 kebutuhan dan preferensi pemustaka
Sungai tarab untuk melakukan terhadap koleksi non buku, sehingga
pengatalogan koleksi non buku dengan perpustakaan dapat menyesuaikan dan
bantuan sistem otomasi INLISlite. Sistem menyediakan materi yang lebih sesuai.
otomasi INLISlite dalam katalogisasi 8. Penggunaan teknologi interaktif
koleksi di perpustakaan adalah suatu Menerapkan teknologi interaktif
sistem yang memanfaatkan teknologi seperti untuk membuat pengalaman
otomasi untuk menyederhanakan dan belajar dengan koleksi non buku lebih
mempermudah proses pengelolaan menarik dan interaktif.
katalog dan informasi koleksi Dengan kombinasi upaya ini, diharapkan
perpustakaan. INLISlite dapat mencakup pemanfaatan koleksi non buku di
pencatatan data, penelusuran, dan Perpustakaan SMA Negeri 1 Sungai Tarab
pemeliharaan informasi mengenai buku dapat meningkat, mendukung pembelajaran
dan materi perpustakaan secara otomatis, siswa, dan menikmati pengalaman literasi
memungkinkan efisiensi dan ketepatan mereka.
dalam manajemen koleksi (Rahayu & 4. Kesimpulan
Asmendri, 2023). Dengan adanya Koleksi non buku mempunyai peranan
kegiatan pengatalogan koleksi non buku tersendiri dalam pembelajaran siswa di sekolah
menggunakan sistem otomasi INLISlite khususnya di SMA Negeri 1 Sungai Tarab. Sudah
ini akan memudahkan dalam pengelolaan seharusnya pemanfaatan koleksi non buku di
dan pengaksesan informasi terkait koleksi perpustakaan tersebut dimaksimalkan. Dari hasil
penelitian menunjukkan kurangnya pemanfaatan Audio Visual Di Perpustakaan Sekolah Tinggi
koleksi non buku di Perpustakaan SMA Negeri 1 Multi Media (STMM) Yogyakarta. UNILIB:
Sungai Tarab baik itu dari data peminjaman koleksi, Jurnal Perpustakaan, 14(1), 1–9.
pengamatan maupun wawancara yang dilakukan https://journal.uii.ac.id/unilib/article/view/2709
peneliti dengan pengelola perpustakaan. Kurangnya 9%0Ahttps://journal.uii.ac.id/unilib/article/dow
minat dan ketertarikan pemustaka mempengaruhi nload/27099/14869.
pemanfaatan koleksi non buku. Oleh karena itu, Rahayu, M. S., & Asmendri. (2023). INLISLite dalam
perpustakaan harus memberikan upaya-upaya yang Manajemen Layanan Perpustakaan Sekolah.
dapat meningkatkan pemanfaatan koleksi non buku, Journal on Education, 5(2), 3193–3203.
mengingat tersedianya koleksi non buku di https://www.jonedu.org/index.php/joe/article/vi
perpustakaan tersebut kalau tidak dimanfaatkan ew/985.
tentunya itu akan membuat ketidakefektifan Ramadhani, S. H., Khalik, M. F., & Rusadi, L. O.
perpustakaan yang berperan untuk mengumpulkan (2023). Pemanfaatan Koleksi Digital ( E-Thesis
informasi, mengelola informasi, menyebarluaskan ) Sebagai Sumber Informasi Pemustaka di UPT
informasi, serta melestarikan informasi tidak akan Perpustakaan Universitas Negeri Makassar.
terlaksana secara optimal. Perkamen: Perpustakaan, Informasi, Sosial,
Dan Humaniora, 1(1), 1–15.
https://jurnal2.untagsmg.ac.id/index.php/soshu
Daftar Rujukan mdik/article/view/301.
Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif Ratnaningtyas, E. M., Ramli, Syafruddin, Saputra, E.,
(P. Rapanna (ed.); 1st ed.). Syakir Media Press. Suliwati, D., Nugroho, B. taufiq A., Karimuddin,
Afrizal. (2019). Mengenal Koleksi Perpustakaan. Aminy, M. H., Saputra, N., Khaidir, & Jahja, adi
Jurnal Imam Bonjol: Kajian Ilmu Informasi Dan S. (2023). Metodologi Penelitian Kualitatif (N.
Perpustakaan, 3(2), 111–116. Saputra (ed.)). Yayasan Penerbit Muhammad
http://repository.iainkediri.ac.id/58/1/IJAL_vol Zaini.
3_Issue1_2019_Repository.pdf?shem=ssusba. Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif. Jurnal
Anggriani, F. (2023). Peranan Pendidikan Karakter Alhadharah, 17(33), 81–95. https://jurnal.uin-
Terhadap Pengaruh Gadget Pada Peserta Didik. antasari.ac.id/index.php/alhadharah/article/dow
Dealika:Jurnal Pendidikan & Pembelajaran, nload/2374/1691/6594?shem=ssusba.
1(1), 30–36. Sari, M., Nofriana, R., Faizzah, Nuzli, M., & Heryanti,
https://karya.brin.go.id/22119/1/2986- E. (2022). Manajemen Perpustakaan Sekolah
1322_1_1_2023-4.pdf. Menengah Pertama Negeri 1 Merangin. Media
Aulia, A., Putri, R. D. A., Andini, T. T., & Rahmah, E. Manajemen Pendidikan, 12(2), 139–150.
(2019). Strategi Pengadaan Bahan Non Buku Di https://journal.iaismqbangko.ac.id/index.php/so
Perpustakaan Universitas Negeri Padang Pada sio/article/view/48.
Era Revolusi 4 . 0. Info Bibliotheca:Jurnal Sidiq, U., & Choiri, M. M. (2019). Metode Penelitian
Perpustakaan Dan Informasi, 1(1), 75–81. Kualitatif di Bidang Pendidikan (A. Mujahidin
https://www.academia.edu/download/72592989 (ed.); 1st ed.). Nata Karya.
/8.pdf. Yakin, I. H. (2023). Metodologi Penelitian (Kuantitatif
Damanik, T., Napitu, U., & Saragih, H. (2023). & Kualitatif) (U. Supriatna (ed.); 1st ed.). Aksara
Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Global Akademia.
Sumber Belajar Di Sekolah Menengah Atas. https://id.singlelogin.re/book/26886042/82b513
Journal on Education, 5(4), 14224–14234. /metodologi-penelitian-kuantitatif-
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/articl kualitatif.html.
e/view/4709.
Latifah, R., & Labibah. (2023). Diseminasi Koleksi
LAMPIRAN

You might also like