Professional Documents
Culture Documents
Zulfitria
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. K.H. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419
Email: fzulfitria@umj.ac.id
Abstract
The purpose of this research is to know the processing of library materials at the elementary school level. The library is a priority
for learning resource that must be considered and its existence is a must for every school or institution whose field of activity is
related to educational matters. A good library is a library that is well managed and has a good library processing management.
Library materials processing consists of: 1. Procurement of the collections; 2. Library collection; 3. Library infrastructure and
facilities; 4. The processing a books collection. Descriptive qualitative research methods; place of research: Gugus Elementary
School 02 Iwul village, Parung sub-district; research informants: teacher who is in charge of the school library, research time:
August-September 2019. The results: library material processing at elementary school level is in the medium category with a total
score of 35. Each school has not yet optimally carried out the processing of the library material because there is not yet specific
personnel who handles and directly responsible for the library. Conclusion: The processing of library materials must be handled
by a personnel that directly handles and responsible for the library. The room that is used for library activities is still the same
room as the principal's room.
Keywords
Processing; Library Material; Library
Abstrak
Tujuan penelitian mengetahui pengolahan bahan pustaka perpustakaan tingkat sekolah dasar. Perpustakaan merupakan prioritas
sumber belajar utama yang harus diperhatikan dan keberadaannya harus dimiliki setiap institusi yang bidang kegiatannya
berkaitan dengan masalah pendidikan. Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang dikelola dengan baik dan memiliki
manajemen pengolahan perpustakaan yang baik pula. Pengolahan bahan pustaka perpustakaan terdiri dari: 1. Pengadaan koleksi;
2. Koleksi perpustakaan; 3. Prasarana dan sarana perpustakaan; 4. Pengolahan koleksi buku. Metode penelitian deskriptif
kualitatif; tempat penelitian: sekolah dasar gugus SD 02 desa Iwul, Kecamatan Parung; informan penelitian: guru penanggung
jawab perpustakaan sekolah, waktu penelitian: Agustus-September 2019. Hasil penelitian: pengolahan bahan pustaka
perpustakaan tingkat pendidikan dasar ada pada kategori sedang dengan jumlah total skor 35. Setiap sekolah belum melaksanakan
pengolahan bahan pustaka perpustakaan secara maksimal karena belum ada tenaga khusus yang menangani dan bertanggung
jawab langsung pada bidang perpustakaan. Kesimpulan: pengolahan bahan pustaka perpustakaan harus ditangani oleh petugas
yang langsung menangani dan bertanggung jawab pada bidang perpustakaan. Ruangan yang digunakan untuk kegiatan
perpustakaan masih ruangan yang sama dengan ruang kepala sekolah.
Kata Kunci
Pengolahan; Bahan Pustaka; Perpustakaan
referensi. Lebih luas lagi istilah perpustakaan (1) buku: (buku teks, buku penunjang kurikulum,
juga dapat diartikan sebagai suatu pusat buku bacaan, buku referensi dan buku biografi).
penyimpanan berbagai media teknologi informasi (2) terbitan berkala (majalah, surat kabar), (3)
dan komunikasi, media pembelajaran, tempat audio visual, (4) layanan teknologi informasi dan
belajar, pusat kegiatan belajar, sumber informasi, komunikasi.
sumber dokumentasi dan sumber referensi. Melengkapi pernyataan tersebut Sumanja
Ibrahim, 2011. Pendapat lain menjelaskan (2019:7-9) menjelaskan bahan pustaka
perpustakaan adalah ruang penyimpanan perpustakaan merupakan koleksi pustaka yang
berbagai hasil bidang pendidikan dan ilmu ada di perpustakaan, berdasarkan jenisnya terdiri
pengetahuan seperti koleksi karya hasil tulisan, dari: a. karya cetak (buku teks, buku penunjang
karya hasil cetak, dan/atau karya hasil rekam kurikulum, buku bacaan dan buku referensi); b.
secara profesional dengan prosedur standar untuk terbitan berkala (majalah, koran atau surat kabar);
memenuhi kebutuhan bidang pembelajaran, riset koleksi audio visual, rekaman suara, rekaman
lapangan, konservasi, penerangan, dan rekreasi video, dan sumber elektronik. Untuk
para pemustaka. mewujudkan keberhasilan perpustakaan menjadi
Rahadian dkk (2014: 27-36) menjelaskan salah satu sumber belajar maka perpustakaan
“Perpustakaan merupakan sumber daya harus menyediakan kebutuhan-kebutuhan
pendidikan yang penting dalam upaya informasi dengan mempunyai koleksi-koleksi
meningkatkan kualitas pendidikan prasekolah, yang sesuai dari segi kuantitas dan kualitas.
pendidikan dasar dan menengah. Dalam upaya Perpustakaan harus dapat menyediakan koleksi
Renstra Pendidikan, Pemuda dan Olahraga bahan pustaka perpustakaan dengan
Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar dan perbandingan 60% nonfiksi dan 40% fiksi,
Pendidikan Menengah diantaranya adalah dengan ketentuan 1 s.d. 6 rombongan belajar
peningkatan penyediaan penggunaan dan jumlah buku sebanyak 1.000 judul, 7 s.d. 12
perawatan sarana dan prasarana pendidikan, rombongan belajar jumlah buku sebanyak 1.500
termasuk buku dan alat peraga pendidikan, judul, 13 s.d. 24 rombongan belajar jumlah buku
perpustakaan dan laboratorium bagi sekolah sebanyak 2.000 judul. Selain itu perpustakaan
negeri dan swasta secara bertahap. Diharapkan juga harus berlanggan paling sedikit satu judul
ada peningkatan kualitas dalam dunia majalah dan satu judul surat kabar. Koleksi
perpustakaan untuk semakin maju dan referensi paling sedikit meliputi kamus bahasa
berkembang sehingga perpustakaan mampu Indonesia, kamus bahasa daerah, kamus bahasa
melayani segala bentuk kebutuhan informasi asing, ensiklopedi, direktori, atlas, peta, biografi
yang dibutuhkan pengguna, terutama keberadaan tokoh, dan kitab suci.
perpustakaan yang ada di setiap lembaga Pengolahan perpustakaan yang baik dapat
pendidikan pun seyogyanya menjadi bagian dilakukan oleh pengelola yang ahli dalam
yang tidak terpisahkan dengan dunia pendidikan. bidangnya, yang dapat menumbuhkan minat
Sejalan dengan keinginan untuk mewujudkan datang dan minat membaca setiap
sebuah perpustakaan sekolah sebagaimana pengunjungnya. Pengolahan bahan pustaka sering
disebutkan di atas, tentu harus ada kerja sama dan dibahasakan sebagai proses yang dimulai dari
sinergi, termasuk apresiasi, diantara pustakawan pencatatan (registrasi), stempel, klasifikasi,
sekolah, guru, kepala sekolah serta komite katalogisasi, pembuatan label (call number),
sekolah. Terutama peran pengelola perpustakaan kantong buku, kartu buku, pembuatan barcode,
sekolah yang diharapkan dapat menjalankan pemasangan slip tanggal kembali, hingga bahan
tugasnya secara optimal. Tugas tersebut bukan pustaka siap disimpan di rak dan dimanfaatkan
hanya memelihara dan meminjamkan buku saja, oleh pemustaka. Iskandar: 2017.
tetapi juga memberikan berbagai pelayanan Winoto:2019 menyatakan pengolahan bahan
berkualitas yang dibutuhkan. pustaka menggunakan suatu model sistem
Pelayanan berkualitas dapat dilakukan klasifikasi dengan adanya penambahan warna
berdasarkan bagaimana bahan pustaka yang ada sebagai penanda untuk memudahkan siswa dalam
di perpustakaan diolah menjadi sumber belajar temu kembali koleksi pustaka di perpustakaan.
yang baik untuk pembacanya. Pratama (2018: 82- Sistem warna dan label memiliki karakter yang
92) menyatakan koleksi perpustakaan meliputi, diperkirakan dapat mendukung kemudahan siswa
554 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4, No.2a (April 2020): 553-561
R Andi Ag, Zulfitria, Happy Indira Dewi Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Tingkat
Sekolah Dasar Desa Iwul, Parung
dalam temu kembali koleksi pustaka. Nurfatah peneliti. Tempat penelitian Sekolah Dasar Negeri
dkk (2016) menjelaskan implementasi kebijakan yang ada di gugus 2 SD Iwul, yaitu SDN 03 Iwul,
perundang-undangan tertulis termasuk SDN Tunas Mekar, Sekolah Dasar Islam Nurul
menugaskan dan merekam nomor dan Iman dan SDI Darul Muttaqien. Lokasi sekolah
pelabelan identitas buku perpustakaan. Buku- ada di desa Iwul, Kecamatan Parung, kabupaten
buku tersebut berasal dari APBD, BAPUSIPDA, Bogor. Informan penelitian adalah guru
dan PERPUSNAS. Klasifikasi sebagian besar penanggung jawab perpustakaan sekolah dari
digunakan secara manual melalui buku DDC, lalu masing-masing sekolah, jumlah 4 orang guru dari
menggunakan program SLIM setelah kegiatan 4 sekolah. Waktu penelitian Agustus-September
entri selesai. Pembuatan kartu katalog telah 2019.
dihentikan sejak 2010 dan saat ini menggunakan Instrumen penelitian berjumlah 15 butir
OPAC dalam pertukaran rak yang dilakukan dengan skor nilai masing-masing 1 untuk jawaban
berdasarkan nomor klasifikasi, jumlah notasi dan YA/ADA dan skor nilai masing-masing 0 untuk
nomor kode. Buku-buku umum disesuaikan jawaban TIDAk. Kriteria pengolahan bahan
dengan nomor klasifikasi dan buku referensi pustaka perpustakaan dinyatakan TINGGI apabila
disesuaikan dengan jumlah kode. bahan pustaka perpustakaan yang terdapat pada
Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui perpustakaan sekolah terdiri dari 10-15 aspek
bahwa pengolahan bahan pustaka perpustakaan instrumen yang diajukan. Untuk 4 sekolah dengan
diperlukan agar koleksi perpustakaan yang telah jumlah skor nilai masing-masing sekolah 10-15
dimiliki dapat segera dimanfaatkan oleh setiap total skor nilai adalah 40-60; SEDANG apabila
pembacanya. Untuk itu, pustakawan perlu secepat bahan pustaka perpustakaan yang terdapat pada
mungkin mengolah bahan pustaka perpustakaan perpustakaan sekolah terdiri dari 5-9 aspek
yang baru atau koleksi yang diterimanya sesuai instrumen yang diajukan. Untuk 4 sekolah dengan
ketentuan yang telah ditetapkan sekolah. jumlah skor nilai masing-masing sekolah 5-9 total
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah skor nilai adalah 20-36; dan RENDAH apabila
bagaimana proses pengolahan bahan pustaka bahan pustaka perpustakaan yang terdapat pada
perpustakaan dilaksanakan? Apakah pengolahan perpustakaan sekolah terdiri dari 1-4 aspek
bahan pustaka perpustakaan sudah dilaksanakan di instrumen yang diajukan. Untuk 4 sekolah dengan
perpustakaan tingkat sekolah dasar? Tujuan jumlah skor nilai masing-masing sekolah 1-4 total
penelitian mengetahui pengolahan bahan pustaka skor nilai adalah 4-16. Kategori rentang skor Nilai
perpustakaan tingkat sekolah dasar. dibuat sebagai berikut:
Metode penelitian pengolahan bahan pustaka
perpustakaan menggunakan metode deskriptif Tabel 1. Kategori rentang skor Nilai
kualitatif. Pada penelitian ini data dikumpulkan
No. Skor Rentang Nilai Kategori
dan diperoleh melalui tahapan studi dokumentasi
tentang bahan pustaka perpustakaan, dilanjutkan 1 40 – 60 Tinggi
observasi ke masing-masing sekolah tempat 2 20 – 36 Sedang
penelitian, proses tanya jawab dalam bentuk 3 4 – 16 Rendah
wawancara dan pengisian instrumen yang sudah Instrumen wawancara dibuat sesuai tabel
dibuat dalam bentuk jawaban pilihan untuk berikut:
memahami fenomena sosial dari sudut pandang
Tabel 2. Instrumen Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan
No Variabel Indikator Aspek Jumlah Instrumen
1 Pengolahan Bahan Pengadaan koleksi Pembelian 1
Pustaka Hadiah 1
Perpustakaan Kerjasama 1
Sumbangan 1
Tukar menukar 1
Terbitan sendiri 1
Koleksi perpustakaan Jenis koleksi 1
Jumlah koleksi 1
Prasarana dan sarana Gedung 1
555 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4, No.2a (April 2020): 553-561
R Andi Ag, Zulfitria, Happy Indira Dewi Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Tingkat
Sekolah Dasar Desa Iwul, Parung
program tukar menukar bahan pustaka daerah, kamus bahasa asing, ensiklopedi,
perpustakaan berupa buku-buku hanya ada 1 direktori, atlas, peta, biografi tokoh, dan kitab
sekolah, yaitu SDI Darul Muttaqien. Ketiga suci. Keempat sekolah yang menjadi tempat
sekolah lainnya yang menjadi tempat penelitian memiliki jumlah koleksi sesuai
penelitian, belum melakukan program tukar ketentuan. Jumlah skor nilai 4.
menukar bahan pustaka perpustakaan berupa b. Jumlah koleksi.
buku-buku. Jumlah total skor nilai 1. Untuk mewujudkan keberhasilan
f. Terbitan sendiri. Hingga saat ini belum ada perpustakaan menjadi salah Terbitan sendiri.
bahan pustaka perpustakaan yang dihasilkan Pengadaan koleksi terbitan sendiri yaitu
oleh tenaga pendidik dan kependidikan dari koleksi yang dihasilkan atau diperoleh dari
masing-masing sekolah. Keempat sekolah dalam atau lingkungan perpustakaan itu
yang menjadi tempat penelitian belum berasal, misalnya perpustakaan sekolah
menghasilkan bahan pustaka perpustakaan berarti koleksi terbitan sendiri itu berasal dari
dari hasil karya tenaga pendidik dan penelitian siswa atau guru di lingkungan
kependidikannya. Jumlah total skor nilai 0 sekolah tersebut. Keempat sekolah yang
2. Koleksi Perpustakaan menjadi tempat penelitian, belum melakukan
a. Jenis koleksi: program terbitan sendiri bahan pustaka
1) karya cetak (buku teks, buku penunjang perpustakaan berupa buku-buku. Jumlah total
kurikulum, buku bacaan dan buku skor nilai 0.
referensi); 3. Prasarana dan Sarana Perpustakaan
2) Terbitan berkala (majalah, koran atau a. Gedung
surat kabar); Perpustakaan yang ada di setiap sekolah
3) Koleksi audio visual, rekaman suara, dasar umumnya berada pada gedung yang
rekaman video, sumber elektronik. sama dengan ruang yang ada dari sekolah
Keempat sekolah yang menjadi tempat tersebut.
penelitian, memiliki jenis koleksi yang b. Ruang/area.
umumnya sama karena keempat sekolah Penataan ruangan perpustakaan perlu
tersebut bidang kajiannya sama, yaitu dilakukan secara hati-hati dan
pendidikan dasar. Yang sedikit membedakan mempertimbangkan berbagai aspek. Untuk dapat
adalah dalam jenis koleksi audio visual, memikat perhatian pemustaka agar mau datang ke
rekaman suara, rekaman video dan sumber perpustakaan, salah satu cara yang bisa
belajar elektronik. Untuk hal yang satu ini SD dilakukan adalah melalui penataan ruangan yang
Islam Darul Muttaqien memiliki koleksi yang menarik dan fungsional. Azwar dan Rusli
lebih banyak dengan didukung sarana (2016:57-70). Menurut Standar Nasional
prasarana yang lebih baik dibandingkan Perpustakaan Sekolah, dalam Pratama (2018:82-
petugas sekolah lainnya yang satu sumber 92) perpustakaan sekolah menyediakan
belajar maka perpustakaan harus gedung/ruang yang cukup untuk koleksi, staf dan
menyediakan kebutuhan-kebutuhan informasi pemustakanya dengan ketentuan bila 3 sampai 6
dengan mempunyai koleksi-koleksi yang rombongan belajar seluas 112m2, 7 sampai 12
sesuai dari segi kuantitas dan kualitas. rombongan belajar seluas 168 m2, 13 sampai 18
Perpustakaan menyediakan koleksi rombongan belajar seluas 224m2, 19 sampai 27
perpustakaan dengan perbandingan 60% rombongan belajar seluas 280m2 dan lebar
nonfiksi dan 40% fiksi, dengan ketentuan bila minimal ruang perpustakaan 5 m2. Keterangan ada
1 s.d. 6 rombongan belajar jumlah buku pada tabel berikut:
sebanyak 1.000 judul, 7 s.d. 12 rombongan Tabel 2. Standar Nasional Luas gedung/ruang
belajar jumlah buku sebanyak 1.500 judul, 13 perpustakaan:
s.d. 24 rombongan belajar jumlah buku No. Jumlah Rombel Luas ruang
sebanyak 2.000 judul. Perpustakaan
melanggan paling sedikit 1 (satu) judul 1 3-6 112m2
majalah dan 1 (satu) judul surat kabar. 2 7-12 168m2
Koleksi referensi paling sedikit meliputi
kamus bahasa Indonesia, kamus bahasa
557 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4, No.2a (April 2020): 553-561
R Andi Ag, Zulfitria, Happy Indira Dewi Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Tingkat
Sekolah Dasar Desa Iwul, Parung
558 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4, No.2a (April 2020): 553-561
R Andi Ag, Zulfitria, Happy Indira Dewi Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Tingkat
Sekolah Dasar Desa Iwul, Parung
bibliografi koleksi baik itu manual dalam 2016: 57-70. journal.uinjkt.ac.id › index.php
bentuk katalogisasi kartu atau ke dalam › al-maktabah › article › download
sistem guna mempermudah sistem temu Gunawan, Arief dkk. 2016:31-42. Pengembangan
kembali informasi di perpustakaan. Keempat Koleksi pada Perpustakaan Pusat Penelitian
sekolah yang menjadi tempat penelitian, dan Pengembangan Perikanan. Jurnal Pari,
masing-masing sudah melakukan input data Vol. 2 No.1 Juli 2016. ejournal-
manual dalam bentuk katalogisasi tetapi balitbang.kkp.go.id › index.php › article ›
belum ke dalam sistem guna mempermudah download
sistem temu kembali informasi di Hakim, Erwin Hilman. Pemanfaatan Fenomena
perpustakaan. Alam Gunung Galunggung sebagai Sumber
4. Labelling, merupakan proses pemberian label Belajar untuk Mengembangkan Daya
pada punggung buku/koleksi, labelling Analisis Mahasiswa Geografi. Naturalistic:
merupakan kegiatan pengolahan koleksi Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan
buku dengan menempelkan kode tertentu Pembelajaran 1, 2 (April 2017:186-192).
yang telah dibuat sebelumnya. Keempat https://journal.umtas.ac.id/index.php/natural
sekolah belum melakukan proses labelling istic/article/view/6/21
sesuai ketentuan. Ibrahim, Ali. Mira Afrina. 2011. Pengembangan
5. Shelving, yaitu proses penyusunan dan Model Perpustakaan Berbasis Teknologi
penyimpanan koleksi bahan pustaka Informasi untuk Meningkatkan Kinerja
perpustakaan pada rak yang telah tersedia. Layanan Perpustakaan dan Mewujudkan
Penempatan koleksi pada rak tersebut Perpustakaan Ideal Berbasis Digital di
disesuaikan berdasarkan penomoran yang Fasilkom Unsri. KNTIA 2011.
telah dilakukan sebelumnya, yaitu nomor eprints.unsri.ac.id/5590/1/C87_Ali_Ibrahim
klasifikasi. Keempat sekolah yang menjadi _dan_Mira.pdf.
tempat penelitian, masing-masing awalnya Iskandar: 2017. Pengolahan Koleksi di
sudah melakukan proses shelving dengan Perpustakaan. https://iskandar-pustakawan-
baik dan sesuai ketentuan tetapi ketika buku unhas.blogspot.com/2017/01/pengolahan-
tersebut dipinjam seorang siswa, saat koleksi-di-perpustakaan.html.
pengembalian petugas pengelola tidak Nurfatah, Ahmad. Ute Lides Siti Khadijah. Evi
melakukan proses shelving ulang sesuai Rosfiantika. 2016. Pengolahan Bahan
ketentuan. Hal ini yang menyebabkan Pustaka Karya Cetak di Kantor Arsip dan
kondisi shelving buku berantakan tidak Perpustakaan Daerah (Kapd). Jurnal Kajian
beraturan. Informasi dan Perpustakaan Volume 4
UCAPAN TERIMA KASIH Nomor 1 Juni 2016.
Penelitian ini dapat terlaksana berdasarkan http://jurnal.unpad.ac.id/jkip/article/view/11
Surat Keputusan Kemenristek Dikti Direktur 050/4944
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Rahadian, Gallint. Rohanda. Rully Khairul
Nomor 7/E/KPT/2019 tanggal 19 Februari 2019 Anwar. 2014. Peranan Perpustakaan
tentang Penerima Pendanaan Penelitian Tahun Sekolah dalam Meningkatkan Budaya
2019 dan Surat Keputusan Rektor Universitas Gemar Membaca. Jurnal Kajian Informasi
Muhammadiyah Jakarta Nomor 141 Tahun 2019 dan Perpustakaan, Volume 2 Nomor 1 Juni
tanggal 28 Maret 2019 tentang Penetapan Dosen 2014. jurnal.unpad.ac.id › jkip › article ›
Penerima Pendanaan Penelitian Kemenristek Dikti download
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Saputro, Bayu Indra. 2017. Penerapan Sistem
Pengembangan Tahun 2019. Klasifikasi Perpustakaan Arkeologi di
Perpustakaan Balai Arkeologi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Berkala Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Perpustakaan dan Informasi. Vol.13 No.2
Azwar, Muhammad. Agung Nugraha Rusli. Desember 2017. Hal.107-116. DOI:
Manajemen Tata Ruang Perpustakaan 10.22146/bip.23453
Pesantren Madani Alauddin Pao-Pao https://jurnal.ugm.ac.id/bip.
Makassar. Al-Muktabah Vol.15 Desember Subrata. Gatot. Perpustakaan Digital Perpustakaan
560 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4, No.2a (April 2020): 553-561
R Andi Ag, Zulfitria, Happy Indira Dewi Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Tingkat
Sekolah Dasar Desa Iwul, Parung
561 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4, No.2a (April 2020): 553-561