You are on page 1of 32

FARMAKOTERAPI

COVID-19

Budi Suprapti
Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
Farmasi - Rumah Sakit Universitas Airlangga

Disampaikan pada Rapat Kerja PC IAI Gresik Tahun 2020


1 30 Oktober 2020
PENDAHULUAN
• COVID-19 – pandemic global, penyebaran, progresivitas penyakit sangat cepat
• Insiden
• Data 15 Juli vs 29 Oktober 2020 – Global (WHO)
• Konfirm 13,119,239 vs 44,002,003
• Meninggal 573,752 vs 1,167,988
• Indonesia (Satgas Nas) : Konfirm 80.094 vs 404.048, sembuh
39.050 vs 329778, meninggal 3.797 vs 13701
• Vaksin belum tersedia
• Obat spesifik untuk terapi COVID-19 belum ada
• Obat yang direkomendasikan memiliki potensi ESO besar
• Pelaksanaan pemantauan terapi - dioptimalkan

2
Etiologi-Patofisiologi

• SARSCOV-2
• Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari
(range 1 -14 hari
• Cara penularan:
• Antar manusia melalui droplet
• Melalui udara – prosedur atau
terapi suportif yang menghasilkan
aerosol

3
Etiologi-Patofisiologi

Circulation Research.
2020;126:1456–1474. DOI:
10.1161/CIRCRESAHA.120.317015

4
ACE2
Angiotensin I Angiotensin (1-9)

ACE ACE
ACE2
Angiotensin II Angiotensin (1-7)

AT I-Receptor MAS-Receptor

Vasoconstriction Vasodilatation
Na/H2O Reabsorption Diuresis/Natriuresies
Proliferation/Hypertrophy Anti-preliferative
Fibrosis Antifntibrosis
Oxidative Stress Anti-oxidative Stress
Arrhythmogenesis Anti-arrhythmogenesis

The balance of ACE/Ang-II and ACE2/Ang (1-7) Axes and


their Physiologic Effects
5 Curr Heart Fail Rep (2014) 11:58–63
6 (Hypertension. 2014;63:1138-1147.)
http://hyper.ahajournals.org
COVID-19:
a multiple
organ disease

https://doi.org/10.1080/1747634
8.2020.1778470
EXPERT REVIEW OF
RESPIRATORY MEDICINE

7
Covid-19 – tingkat keparahan
• Asymptomatic or Presymptomatic Infection: Individuals who test positive
for SARS-CoV-2 using a virologic test (i.e., a nucleic acid amplification test or an antigen
test), but who have no symptoms that are consistent with COVID-19.

• Mild Illness: Individuals who have any of the various signs and symptoms of COVID-
19 (e.g., fever, cough, sore throat, malaise, headache, muscle pain, nausea, vomiting,
diarrhea, loss of taste and smell) but who do not have shortness of breath, dyspnea, or
abnormal chest imaging.

• Moderate Illness: Individuals who show evidence of lower respiratory disease


during clinical assessment or imaging and who have saturation of oxygen (SpO2) =94% on
room air at sea level.

• Severe Illness: Individuals who have SpO2<94% on room air at sea level, a ratio of
arterial partial pressure of oxygen to fraction of inspired oxygen (PaO2 /FiO) <300 mmHg,
respiratory frequency >30 breaths per minute, or lung infiltrates >50%.

• Critical Illness: Individuals who have respiratory failure, septic shock, and/or multiple
organ dysfunction.

NIH, akses 28 November, 2020


Covid-19 – tingkat keparahan
• 80% gejala ringan-sedang
• 15% gejala berat
• 5% membutuhkan perawatan ICU (kritis)

• Kasus berat dan kematian meningkat pada orang


dengan penyakit penyerta:
Jantung, DM, Penyakit paru kronis, hipertensi,
kanker, obesitas, PGK, pasien dengan terapi
immunosupresan, usia > 60 (65) tahun
Protokol Tatalaksana COVID-19 – Rev 5;
NIH, akses 28 November, 2020
DEF OPS KASUS COVID-19

SUSPEK PROBABLE
• Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan • Kasus suspek dengan ISPA
Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari terakhir Berat/ARDS***/meninggal dengan
sebelum timbul gejala memiliki riwayat gambaran klinis yang meyakinkan
perjalanan atau tinggal di negara/wilayah COVID-19 DAN belum ada hasil
Indonesia yang melaporkan transmisi pemeriksaan laboratoriumRT-PCR.
lokal**.

• Orang dengan salah satu gejala/tanda KONFIRMASI


ISPA* DAN pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat kontak • Kasus suspek dengan ISPA Seseorang yang
dengan kasus konfirmasi/probable COVID- dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19
19. yang dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium RT-PCR.
• Orang dengan ISPA berat/pneumonia • Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
berat*** yang membutuhkan perawatan a. Kasus konfirmasi dengan gejala
di rumah sakit DAN tidak ada penyebab (simptomatik)
lain berdasarkan gambaran klinis yang b. Kasus konfirmasi tanpa gejala
meyakinkan. (asimptomatik)
10
Protokol Tatalaksana COVID-19 – Rev 5, 2020
Tempat Perawatan Pasien
Karantina/ Fasilitas Khusus/ Isolasi
Isolasi Mandiri RS Darurat COVID-19/ RS/ RS Rujukan
RS
• Kontak erat • Suspek gejala ringan/Kasus • Suspek dengan
konfirmasi tanpa gejala/ Kontak komorbid yang tidak
• Kasus konfirmasi
erat dengan penyakit penyerta terkontrol
tanpa gejala
yang terkontrol
• Suspek dengan gejala
• Kasus konfirmasi • Suspek gejala ringan/Kasus berat
gejala ringan konfirmasi tanpa gejala/ Kontak
tanpa komorbid erat yang berusia diatas 60 tahun • Probable
• Suspek /Kasus konfirmasi gejala • Kasus konfirmasi
ringan tanpa fasilitas karantina gejala sedang dengan
rumah yang memadai komorbid yang tidak
Protokol Tatalaksana terkontrol
COVID-19 – Rev 5,
• Kasus konfirmasi tanpa gejala
2020 tanpa fasilitas karantina rumah • Kasus konfirmasi
11 yang memadai gejala berat
Tata laksana – Px konfirm COVID-19
TANPA GEJALA GEJALA RINGAN GEJALA SEDANG GEJALA BERAT
• Isoman di • Isoman di rumah • RS- Isolasi 10 hari • Isolasi di Rumah
rumah/fasilitas -10 selama 10 hari sejak sejak onset plus Sakit Rujukan -1x
hari onset plus min. 3 hari min. 3 hari setelah negative plus 3 hari
• Vitamin C, B, Zink bebas gejala bebas gejala tanpa gejala
• Dapat diberikan anti • Dapat diberikan anti • Dapat diberikan anti
• Ukur suhu tubuh 2
virus virus virus
kali sehari, pagi -
malam hari • Vitamin C, B, Zink • Vitamin C, B, Zink • Vitamin C, B, Zink
• Pasien dipantau • Tx Simptomatis • Tx Simptomatis • Tx Simptomatis
melalui telpon - (parasetamol dan lain- (parasetamol dan (parasetamol dan
petugas FKTP lain) lain-lain) lain-lain)
• Kontrol di FKTP • Pasien dipantau • Antibiotika • Antibiotika
setelah 10 hari melalui telpon - • Pengobatan
• Edukasi petugas FKTP komorbid yang ada
• PPI • Kontrol di FKTP • Monitor ketat agar
setelah 14 hari tidak jatuh ke gagal
Protokol Tatalaksana COVID- • Edukasi, PPI nafas
19 – Rev125, 2020
TERAPI OBAT – COVID-19

13
TERAPI OBAT – COVID-19
ANTIVIRUS TX SUPPORT LAIN-LAIN
• Kloroquin fosfat • As ascorbate • Antikoagulan hep,
• Azithromisin loveno, aristra, sarilto
• Hidroksi kloroquin
po, endoxapen
• Kortikosteroid
• Neuraminidase inh
• Tocilizumab • Plasma concalencese
(Oseltamivir)
Covid-19
• Vitamin D
• Favipiravir
• Zink • Immuno Globuli
• HIV protease-inh
• NAC • Trombolitik ptt…appt
(Lpv/Rtv)
• Interferon • NSAID
• Remdesivir
• Probiotik
• Ribamipid…il8

14
Chloroquine && H-
OH-Chloroquine

Sebagai immunomodulatory
Sebagai antiviral

Dosis blm konklusif


Klorokuin fosfat
2 x 500 mg (untuk 5 hari)

Hidroksiklorokuin
1 x 400 mg (untuk 5 hari)
(800 mg H1, lanjut 400 mg H2-4(7)

J Med Sci, Volume 52, Number 3 (SI), 2020, Juli: 11-20


15
MEKANISME
AKSI
ANTIVIRAL

Andri Frediansyah, et al.,


Clinical Epidemiology
and Global Health,
https://doi.org/10.1016/j.c
egh.2020.07.006

16
DOSIS ANTIVIRAL
• Oseltamivir • Lopinavir/Ritonavir
2dd 75 mg -5 hari 400/100 2dd – 10 hari

• Favipiravir
• Remdesivir
2 dd 600 mg - 5 hari
200 mg infusi IV H1,
atau
lanjut 100 mg infusi
2 dd 1600 mg H1 H2-5 (10)
lanjut 2 dd 600 H2-5(14)

17 Protokol Tatalaksana COVID-19 – Rev 5, 2020;


Ashp, updated 10/22/2
Dosis Terapi pendukung
OBAT & DOSIS KETERANGAN
As ascorbate
50 mg/kg IV/6 jam - 4 hari Antioksidan, kofaktor bbg reaksi fisiologik
1-3g IV/hari
!! Gangguan fungsi ginjal
500-750 mg 2dd1
Azithromisin Antibakteri-antiviral invitro pd virus (e.g., influenza A
1 dd 500 mg 5-7hari H1N1, Zika)
Oral, Injeksi
Ada efek immunomodulatory, anti-inflammasi jg efek pd
sitokin proinflammasi; mek. blm jelas
 Adjunct terapi infeksi respiratori-viral

Tidak ada data akt. in vitro thd coronavirus, termasuk


SARSCoV-2

18 Ashp, updated 10/22/2


Dosis Terapi pendukung
OBAT & DOSIS KETERANGAN
Kortikosteroid Antiinflamasi dan antifibrotic poten – cytokine storm.
Dexamethasone
IV/oral 6 mg -10 hari atau ad Penggunaan kortikosteroid dapat mencegah respon
KRS lanjut sitokin dan mempercepat pengatasan inflamasi
20 mg – 5 hari pulmoner dan sistemik pada pneumonia

Metilprednisolon 40-80 mg
IV/hari - 3-6 hari

Hidrokortison Non-critical patients: Corticosteroids generally should not


Infuse 200mg-7 hari lanjut be used in the treatment of early or mild disease since
100 mg – 4 hari lanjut the drugs can inhibit immune response, reduce pathogen
50 mg - 3 hari clearance, and increase viral shedding.

Ashp, updated 10/22/2


19
Dosis Terapi pendukung
OBAT & DOSIS KETERANGAN
Tocilizumab Rekombinan antibody monoklonal spesifik u/ reseptor IL-6. IL-6
Dosis awal 4–8 mg/kg infusi > mrp sitokin proinflamasi
60’. Tidak efektif Do ke2 interval
12 jam. Do tunggal max 800 mg
Vitamin D Ada ekspresi reseptor Vit D pd sel immune(mis. Sel B, sel T,
EAR pd anak dan dws (1-70 th) APC); sel ini dapat mensintesis dan merespon thd vit D.
years of age is 400 units (10
mcg)/hari; RDA - 600 units (15 Vit D memodulasi immun innate & adaptive dpt tjd downregulasi
mcg)/hari. sitokin proinflamsi & upregulasi sitokin anti-proinflamasi,
Dws >70 th, EAR 400 units (10 meningkatkan akt sel Treg & menurunkan cytokine storm yg
mcg)/hari, RDA is 800 Units (20 diinduksi sistem immune innate
mcg). Asumsi paparan matahari
minim.
Zink Trace elemen terlibat dalam system immune, termasuk Ab,
RDA laki-laki dws 11 mg/hari; leukosit, kofaktor bbrp enzim, perbaikan luka. Defisiensi Zn
wanita 8 mg/hari meningkatkan sitokin proinflamasi (IL-1, IL-6, TNFα). Zn
meningkatkan kapasitan PMN
20 Ashp, updated 10/22/2020
Dosis Terapi pendukung
OBAT & DOSIS KETERANGAN
N-Asetil Cystein (NAC) Mukolitik & Antioksidan
5000 mg/hari
!! Osmolalitas 2500 mOsm
600 mg po – preventif
Interferon infus/sc Memodulasi respon immune pd bbrp infeksi viral.
IFN alfa Studi invitro pd SAR-CoV-2 menunjukkan induksi
lemah. Untuk profilaksis atau tx COVID-19 tahap awal
IFN beta mengantisipasi insufisiensi produksi IFN endogen
Peg-IFN

21 Ashp, updated 10/22/2020


ESO POTENSIAL
KLOROKUIN HIDROKSI KLOROKUIN
• AV blok, Perpanjangan gel Q-T, • Retinopati
card arrhythmia, torsade de points • Nyeri abdominal
• Rambut rontok • Appetite menurun
• Kulit gatal kemerahan • Diarrhea
• Kram abdominal • Mual, muntah
• Diare, Mual, Muntah • Gangguan liver
• Anorexia • Lemah, lelah
• Kecemasan, Kebingungan • Sakit kepala
• Sakit kepala • Miopati
• Insomnia • Perubahan – kornea
• Pandangan mata kabur • Perpanjangan interval QT
• Gangguan pendengaran
22 • Gangguan liver UpToDate, diakses 24 -04-2020
ESO POTENSIAL
OSELTAMIVIR FAVIPIRAVIR
• Muntah • Hiperuricemia
• Sakit kepala
• Muntah • Diare
• Nyeri • Penurunan neutrophil,
• Card. Arrhythmia leukosit
• Gangguan liver • Peningkatan TG
• Kecemasan
• Skin rash • Peningkatan AST, ALT
• SJS

UpToDate, diakses 24 -04-2020


23
ESO POTENSIAL
LOPINAVIR/RITONAVIR REMDESIVIR
• Diarrhea (7-9%) • Penurunan GFR (18%)
• Hyperlipidemia (3-39%) • Penurunan Hb (6-15%)
• Nausea (5-16%) • Peningkatan GD (11-12%
• Rash (12%) • Penurunan limfosit (11%)
• Abdominal pain (1-11%) • Peningkatan prothrombin
• Nausea (5-16%) time (9%)
• ALT increased (1-11%) • Peningkatan OT/PT (3-
8%)
//reference.medscape.com/drug/kaletra-lopinavir-ritonavir-342629#4
24 diakses 30-10-2020
ESO POTENSIAL
AZITROMISIN ASETILSISTEIN
• Diare • Pusing
• Mual
• Muntah • Mual
• Perpanjangan gel Q-T • Muntah
• Nyeri dada, palpitasi
• Kulit gatal kemerahan • Denyut jantung lebih
• Nyeri perut cepat
• Konstipasi • Kulit kemerahan
• Anorexia
• Dispepsia • Urticaria

UpToDate, diakses 24 -04-2020


25
ESO POTENSIAL
VITAMIN C ZINK
• Perut perih • Mual
• Diare • Muntah
• Lemah badan • Perubahan taste
• Nyeri kepala • Suplementasi jangka
• Mual panjang-defisiensi Cu-
• Muntah ggg hematologic dan
neurologik
UpToDate, diakses 24 -04-2020
Ashp, updated 10/22/2
26
ESO POTENSIAL
VITAMIN D TOCILIZUMAB
Jarang ditakrifkan • Reaksi site inj SC (7.1-
• Arrhithmia
10.1%)
• Confusion
• konstipasi • Infeksi sal nafas atas (6-
• Mulut kering 8%)
• Sakit kepala
• Nasofaringitis (4-7%)
• Hipercalcemia
• Lethargi • Sakit kepala (3-7%)
• Metallic taste • Hipertensi (3-6%)
• Mual, muntah
• Lesu • Peningkatan ALT (1-6%)
//reference.medscape.com/drug/drisdol-calciferol- //reference.medscape.com/drug/actemra-
27 vitamind-344417#4, diakses 10/30/2020 tocilizumab-999419#4, diakses 10/30/2020
Hasil Pemantauan ESO-Px Covid ringan

Jenis Keluhan yang Muncul selama Pemantauan

Mual 23%

Pusing/nyeri/sakit kepala
15%

Tidak ada keluhan Keluhan 71% Insomnia 11%


29%
Muntah 11%

Nyeri dada 6%
Pandangan mata kabur 7%
Tremor 7%
Denyut jantung lebih cepat
4%

Onset bervariasi: H1-H5


Durasi: beberapa jam – selama minum obat
28
Budi Suprapti dkk, Farmasi RS Unair, 2020
Kewaspadaan Px TB – Covid-19

Pasien TB-RO
TB- paru kronik Ada obat risiko
Ada terapi jangka perpanjangan
Ada kerentanan
panjang – reg interval QT
untuk Covid-19
individual 5 obat

Waspada penggunaan obat antiviral-


perpanjangan interval QT
29
Terapi TB – RO
Kelompok Obat
Kelompok A. levofloxacin moxifloxacin
Fluorokuinolon (1) Gatifloxacin
Kelompok B. Injeksi Amikasin, capreomisin, kanamisin, Streptomisin
lini kedua (1)
Kelompok C. (2) Etionamid/protionamid, siklosporin/terizidon
Linezolid, Klofazimin
Kelompok D. Obat D1. Pirazinamid, Etambutol, INH dosis tinggi
tambahan (1) D2. Bedaquilin, Delamanid
D3. PAS, Imipenem-cilastatin, Meropenem
Amoksiklav, Tiosetazon

30
Penutup
• Covid-19 merupakan penyakit baru, dengan karakter
penyebaran yang cepat
• Terapi ditujukan untuk antiviral, pendukung dan lainnya
• Terapi spesifik untuk eradikasi virus tsb belum ada.
• Obat terapi covid rentan untuk kejadian ESO, risiko ESO
meningkat pada pasien TB - untuk itu perlu dilakukan
pemantauan.
• Perlu perhatian pada regimen beberapa obat.
• Pencegahan langkah pertama, dilakukan dengan patuh
terhadap protocol kesehatan, jaga stamina penting untuk
pencegahan
31
Terima Kasih

32

You might also like