You are on page 1of 5

92

COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN


eISSN: 2716-0114, Volume 2, No. 1 DOI: https://doi.org/10.36911/colostrum.v2i1
Page: 92 – 96/Desember, 2021

PENGARUH TERAPI BIRTH BALL TERHADAP INTENSITAS


NYERI PADA PERSALINAN DI KLINIK PRATAMA HANNA
KASIH MEDAN 2020

Elsa Situmorang1, Deswita E.K.C Gulo2, Herfan Feronika Bago3, Nelfian Laia4,
Sri Swarti5, Debora Paninsari6
DIII-Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Prima Indonesia
Email : 1elsasitumorang913@gmail.com, 2deswitagulo11@gmail.com,
3
herfanferonika08@gmail.com, 4nelvianlaia142@gmail.com,5 sriswarti11@gmail.com,
6
thebora_depari@yahoo.com

ABSTRACT

Pain in childbirth is a physiological process caused by myometrial contractions with different intensities
for each mother and is a signal to inform the mother that she has entered the labor process stage. Pain in
childbirth has the highest degree of pain among other pain, so that many women are not ready to have
children because they imagine the pain that will be presented at the time of labor later. The general
objective of this study was to determine whether there was an effect of birth ball therapy on pain intensity
in labor at the Pratama Hanna Kasih clinic, Medan 2020. Univariate and bivariate analysis using Wilcoxon
test analysis. Bivariate analysis is used to see the effect of the independent variable (independent) on the
dependent variable using the Wilxocon test analysis. Of the 30 respondent mothers who carried out the
variable therapy pre-test birth ball who were very painful and 19 respondents had pain (63%), and a
minority of respondents had little pain, 11 people (37%). And on the post-test respondents the least pain
was increased by 22 respondents (73%), while the minority of pain was quite severe as many as 8
respondents (27%). A significant effect on the effect of birth ball therapy on labor pain where the p value
is 0.00 <0.05. The results are expected to have an effect on birth therapy on labor pain. The results of the
Wilcoxon test analysis with a degree of significance (α) = 0.05 and a P value of 0.00 were obtained (α
<0.05) which can be seen from the value which means that Ho is rejected and Ha is accepted. The
conclusion is that there is an effect of birth ball therapy on labor pain
Key words: birth ball; pain intensity

ABSTRAK

Rasa nyeri Pada persalinan merupakan proses yang fisiologis disebabkan adanya kontraksi miometrium
dengan intensitas yang berbeda pada masing- masing ibu bersalin dan merupakan sebuah sinyal untuk
memberitahukan kepada ibu bahwa dirinya telah memasuki tahapan proses persalinan. Nyeri pada
persalinan memilik derajat yang paling tinggi diantara rasa nyeri yang lain sehingga banyak perempuan
belum siap memiliki anak karena membayangkan rasa sakit yang akan dialami pada saat persalinan nanti.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh terapi birth ball
terhadapintensitas nyeri pada persalinan di klinik Pratama Hanna Kasih Medan 2020. Analisis univariat
dan bivariat dengan menggunakan analisis uji wilcoxon. Analisis bivariat digunakan untuk melihat
pengaruh antara variabel bebas (independen) terhadap variable terikat (dependen) dengan menggunakan
analisis analisis uji wilxocon. Dari 30 responden ibu inpartu yang melaksanakan terapi birth ball variable
pre test mayoritas responden nyeri lumayan parah 19 orang (63%), sedangkan minoritas responden sedikit
nyeri 11 orang (37%). Dan pada responden post test mayoritas sedikit nyeri menjadi bertambah yaitu
sebanyak 22 responden (73%), sedangkan minoritas nyeri lumayan parah sebanyak 8 responden (27%).
Terdapat pengaruh yang signifikan pada pengaruh terapi birth ball terhadap intensitas nyeri persalinan
dimana nilai p value 0,00<0,05. Hasil penelitian diharapkan adanyapengaruh terapi birth ball terhadap
intensitas nyeri persalinan. Hasil analisis uji wilcoxon dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05 dan P value
0,00 diperoleh (α< 0,05) dapat disimpulkan nilai yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya
terdapat pengaruh terapi birth ball terhadap intensitas nyeri persalinan.
Kata kunci : birth ball; intensitas nyeri..

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN - COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN (CJK)


https://ojs.poltekkes-medan.ac.id
93

COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN


eISSN: 2716-0114, Volume 2, No. 1 DOI: https://doi.org/10.36911/colostrum.v2i1
Page: 92 – 96/Desember, 2021

PENDAHULUAN
Melahirkan secara normal dimulai dari keluarnya janin hasil pembuahan yang terjadi pada kehamilan
yang aterm (37-42 minggu), presentasi belakang kepala dengan lahir spontan yang lamanya 18 jam pada primi
dan 16 jam pada multi, tanpa adanya komplikasi penyerta pada ibu dan janin. Persalinan dan kelahiran adalah
peristiwa fisiologis yang normal, pada saat partus dimulai ibu berperan agar melahirkan bayinya, tenaga kesehatan
berperan dalam memimpin persalinan serta melakukan deteksi dini untuk mengetahui adanya komplikasi dan
penyulit penyerta, suami dan kerabat berperan dalam memberi semangat dan dukungan ibu bersalin (Yeyeh,
2019).
Menurut data World Health Organization (WHO), kematian ibu sebanyak 99% diakibatkan oleh masalah
persalinan atau kelahiran. Minimnya pengetahuan ibu tentang etiologi dan penanganan komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas umumnya menyebabkan angka kematian yang tinggi. Mayoritas kematian ibu terjadi di
Negara berkembang disebabkan keterbatasan menjangkau akses pelayanan kesehatan, kekurangan fasilitas,
terlambatnya pertolongan persalinan disertai keadaan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat yang masih
tergolong rendah.
Menurut penelitian ilmu International Conference On Indonesian Family Planning And Reproductive
Health (ICIFPRH) hingga tahun 2019 Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tetap tinggi, yakni 302 /100.000
kelahiran hidup. Sementara, target AKI Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup (Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI 2019).
Beberapa faktor yang mempengaruhi rasa nyeri yang dialami setiap ibu bersalin selama persalinan
diantaranya ketakutan, kekhawatiran, riwayat persalinan sebelumnya, persiapan persalinan, budaya dan
kurangnya dukungan keluarga. Nyeri persalinan disebabkan karena adanya kontraksi pada myometrium, kontraksi
tersebut menyebabkan nyeri pada pinggang, perut dan menjalar kebagian paha yang mengakibatkan terjadinya
pembukaan serviks sehingga terjadi persalinan (Mohhammad, 2019).
Menurut Mohammad (2019), tingkat derajat nyeri pada persalinan lebih tinggi diantara rasa nyeri yang
lain, hal tersebut menjadi salah satu penyebab sebagian besar perempuan belum siap memiliki keturunan karena
adanya trauma dari riwayat persalinan yang lalu, dan adanya sugesti berdasarkan cerita pengalaman persalinan
orang lain. Metode alami untuk mengurangi nyeri persalinan dapat diminimalisir dengan mengurangi ketegangan
ibu sehingga lebih rileks dan nyaman menghadapi persalinan.
Menurut Yulizawati (2019), salah satu metode mengurangi nyeri persalinan yaitu menggunakan
intervensi terapi birth ball. Didukung pendapat Ade, dkk (2017) dalam jurnal yang berjudul efektifitas
penggunaan birth ball akan berkurangnya nyeri persalinan kala pembukaan difase aktif pada kehamilan pertama
terapi bola untuk ibu bersalin membantu ibu inpartu mempercepat kemajuan persalinan yang bisa dilakukan dalam
berbagai posisi.
Pengaruh birth ball terhadap lama kala I menunjukkan bahwa responden yang diberi birth ball
(kelompok perlakuan) sebanyak 70% responden mengalami lama kala pembukaan fase aktif lebih sedikit
memerlukan waktu dari pada non perlakuan. Namun pada kelompok Kontrol sebanyak 40% responden mengalami
lama kala 1 fase aktif yang alami. Di dapatkan selisih antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yakni 1,2
jam/72 menit ( Gemini dkk, 2019).
Menggunakan terapi bola berpengaruh dalam menurunkan skor nyeri ibu inpartu fase aktif kala
pembukaan menunjukan bahwa dari 17 jumlah sampel penelitian ibu bersalin tanpa adanya kelompok kontrol,
sebelum perlakuan birthing ball hasil skor nyeri responden menunjukkan rasa nyeri sangat banyak yaitu berjumlah
11 orang (64%), sedangkan setelah penggunaan birthing ball responden mengalami nyeri tidak banyak yaitu
terdapat 9 orang (53%) (Triana dkk, 2019).
Berdasarkan latar belakang di atas penggunaan terapi bola ibu inpartu mengenai tingkat nyeri pada ibu
melahirkan sangat mutlak dilakukan untuk menurunkan intensitas nyeri pada persalinan terutama pada lingkungan
penelitian, sehingga penelitian tertarik dalam melaksankan penelitian tentang “Pengaruh Terapi Birth Ball
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Persalinan” Di Klinik Hanna Kasih Medan Tahun 2020.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen. Penelitian pre-eksperimen ialah yang digunakan
dalam mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dengan situasi yang terkontrol. Desain penelitian
pre-eksperimen ini menggunakan rancangan one shot case study, penelitian ini desainnya dengan suatu kelompok
diberi treatment/ perlakuan, dan kemudian hasilnya di observasi (treatment/perlakuan adalah sebagai variabel
independen, dan hasil adalah sebagai variabel dependen) (Sugiyono, 2017).

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN - COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN (CJK)


https://ojs.poltekkes-medan.ac.id
94

COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN


eISSN: 2716-0114, Volume 2, No. 1 DOI: https://doi.org/10.36911/colostrum.v2i1
Page: 92 – 96/Desember, 2021

Aspek pengukuran Pengaruh terapi birth ball Terhadap intensitas nyeri pada persalinan yang menjalani
terapi birth ball di ruang bersalin klinik pratama hana kasih medan tahun 2020, dengan menggunakan FPRS.
Aspek pengukuran menggunakan FPRS yaitu (1) tidak ada nyeri yang dirasakan, jika ekspresi wajah 0 ; (2) sedikit
nyeri, jika ekspresi wajah 1; (3) nyeri, jika ekspresi wajah 2; (4) nyeri lumayan parah, jika ekspresi wajah 3; (5)
nyeri parah, jika ekspresi wajah 4 ; (6) nyeri sangat parah, jika ekspresi wajah 5.

HASIL PENELITIAN
Analisa Univariat

Tabel 1: Distribusi frekuensi berdasarkan intensitas nyeri sebelum dan sesudah perlakuan birthing ball

Tingkat nyeri Pre Post


Skor (FPRS) N % N %
0 Tidak nyeri 0 0 0 0
1 Sedikit nyeri 11 37 22 73
2 Nyeri 0 0 0 0
3 Nyeri lumayan parah 19 63 8 27
4 Nyeri parah 0 0 0 0
5 Nyeri sangat parah 0 0 0 0
Total 30 100 30 100

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden pre test yang mengalami nyeri
lumayan parah sebanyak 19 responden (63%), sedangkan minoritas responden pre test yang merasakan sedikit
nyeri sebanyak 11 responden (37%). Pada post test mayoritas responden yang merasakan sedikit nyeri sebanyak
22 responden (73%), sedangkan minoritas responden yang merasakan nyeri lumayan parah sebanyak 8 responden
(27%).

Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Responden Terapi Birth Ball Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
No Variabel Frekuensi Presentase %
1. Pre
a. Sedikit nyeri 11 37
b. Nyeri lumayan parah 19 63
Total 30 100
2. Post
a. Sedikit nyeri 22 73
b. Nyeri lumayan parah 8 27
Total 30 100
Keterangan : pre = sebelum; post = sesudah

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat kita simpulkan bahwah dari variabel pre test mayoritas responden nyeri
lumayan parah 19 orang (63%), sedangkan minoritas responden sedikit nyeri 11 orang (37%). Dan pada responden
post test mayoritas sedikit nyeri menjadi bertambah yaitu sebanyak 22 responden (73%), sedangkan minoritas
nyeri lumayan parah sebanyak 8 responden (27%).

ANALISIS BIVARIAT
Analisis bivariat digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas (independen) dengan variabel
terikat (dependen) dengan menggunakan uji hipotesis berpasangan yaitu uji wilcoxon.
Table 3 : Pengaruh Terapi Birth Ball Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Di Klinik Pratama
Hanna Kasih Medan 2020
Intensitas Pre Post P Value
nyeri N % N %
SN 11 37 22 73 0,05
NLP 19 63 8 27 0,00
Total 30 100 30 100

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN - COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN (CJK)


https://ojs.poltekkes-medan.ac.id
95

COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN


eISSN: 2716-0114, Volume 2, No. 1 DOI: https://doi.org/10.36911/colostrum.v2i1
Page: 92 – 96/Desember, 2021

Keterangan ; SN : Sedikit nyeri, NLP : Nyeri lumayan parah


Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,00. Selain itu,
berdasarkan perbedaan signifikasinya (p value), pada kelompok pre test didapatkan P value=0,05 dan pada
kelompok post test di dapatkan P value=0,00. Sehingga dapat disimpulkan 0,00<0,05, dapat diambil kesimpulan
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Maka dari itu dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh perlakuan dari terapi
birth ball terhadap intensitas nyeri persalinan.

PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Elsa, dkk (2020) Di Klinik Pratama Hanna Kasih Medan 2020
mendapatkan hasil bahwa dari variabel pre test mayoritas responden nyeri lumayan parah 19 orang (63%),
sedangkan minoritas responden sedikit nyeri 11 orang (37%). Dan pada responden post test mayoritas sedikit
nyeri menjadi bertambah yaitu sebanyak 22 responden (73%), sedangkan minoritas nyeri lumayan parah sebanyak
8 responden (27%). Berdasarkan hasil uji wilcoxon test dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05 dan P value 0,00
diperoleh (α< 0,05) dapat disimpulkan nilai yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Pelaksanaan terapi birth ball pada ibu inpartu yaitu dengan duduk mengangkang diatas bola dan
menggoyangkan panggul dari satu sisi kesisi lain secara bola balik, bersandar pada bola dengan posisi tubuh
berlutut dilantai sambil memeluk bola kemudian menggerakkan panggul dari satu sisi kesisi lain, tempatkan bola
diatas kursi lalu berdiri condongkan badan kebola gerakkan badan ke kanan dan ke kiri. Namun sebagian besar
responden memilih duduk diatas bola karena dengan duduk ibu tidak mudah merasa lelah karena membawa beban
perut dan gaya gravitasi tetap dapat membantu penurunan kepala bayi.
Edukasi birth ball mampu membantu meningkatkan kepercayaan diri ibu dan memperlancar proses
inpartu normal ibu primipara, untuk menjaga otot-otot tulang belakang dalam keadaan baik dan juga merangsang
refleks postural. Hasil penelitian ini menguatkan dugaan dan pendapat bahwa ibu hamil yang memiliki efikasi
tinggi memiliki nyeri yang lebih ringan dan dapat menurunkan nyeri persalinan (Ade dkk, 2017).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Elsa dkk, pada ibu primipara yang berjumlah
17 responden terdapat 14 responden yang mengalami penurunan nyeri/sedikit nyeri setelah dilakukannya terapi
birth ball. Pada ibu secundipara berjumlah 6 responden terdapat 4 responden yang mengalami penurunan
nyeri/sedikit nyeri setelah dilakiukannya terapi birth ball. Sedangkan pada ibu multipara berjumlah 7 responden
terdapat 4 responden yang mengalami penurunan nyeri/sedikit nyeri. Dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan
terapi birth ball dari 30 responden mayoritas ibu inpartu mengalami penurunan nyeri sebanyak 22 responden.
Menurut Triana dkk (2017) terapi birth ball yang dilakukan ibu bersalin dengan melakukan duduk dan
bergoyang diatas bola, merangkul bola selama kontraksi dapat memberikan manfaat membantu ibu dalam
mengurangi rasa nyeri saat persalinan. Ibu yang dapat melakukan relaksasi seirama kontraksi uterus berlangsung
akan merasa lebih nyaman selama berlangsungnya persalinan. Selain itu birth ball sangat membantu penurunan
nyeri saat pembukaan pada kala 1, birthing ball mempunyai manfaat lain diantaranya dapat menurunkan angka
kala I memanjang, merangsang kontraksi uterus, mempercepat pembukaan serviks, melebarkan diameter panggul
serta membantu penurunan kepala janin, sehingga penggunaan birthing ball sangat direkomendasikan terutama
pada ibu hamil, bersalin dan nifas. Dengan demikian menghubungkan hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti
bahwa didapatkan 8 responden yang tidak mengalami penurunan nyeri yang disebabkan oleh ketidak mampuan
ibu dalam melakukan relaksasi seirama kontraksi uterus berlangsung.
Penelitian ini berkaitan dengan hasil dari penelitian yang dilakukan Mathew ete al (2017)
memberikan pernyataan, rasa tidak nyaman ibu inpartu bisa di atasi menggunakan gaya tubuh yang menopang
gravitasi dan posisi yang membantu percepatan dilatasi serviks contohnya melakukan posisi berlutut, jalan santai,
duduk dan jongkok. Menggunakan birth ball pada posisi tersebut selama proses persalinan dapat membantu ibu
untuk merasa lebih nyaman. Keadaan itu membantu penurunan janin ke rongga panggul dan ibu akan mengalami
penurunan rasa nyeri. Untuk menurunkan rasa sakit saat bersalin, birth ball bisa dilakukan bersamaan sambil
mengunakan cara nonfarmakologi berbeda antara lain melakukan teknik pemijatan, terapi music , aroma terapi,
dan melakukan pengkompresan dingin dan hangan.

Kesimpulan
Sehubungan dengan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai Pengaruh Terapi Birth Ball
Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Di Klinik Pratama Hanna Kasih Medan 2020 maka ditetapkan simpulan
seperti dibawah ini
1. Ada 30 pasien ibu inpartu telah melaksanakan terapi birth ball dari variabel pre test mayoritas responden
nyeri lumayan parah 19 orang (63%), sedangkan minoritas responden sedikit nyeri 11 orang (37%). Dan pada
responden post test mayoritas sedikit nyeri menjadi bertambah yaitu sebanyak 22 responden (73%),
sedangkan minoritas nyeri lumayan parah sebanyak 8 responden (27%).

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN - COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN (CJK)


https://ojs.poltekkes-medan.ac.id
96

COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN


eISSN: 2716-0114, Volume 2, No. 1 DOI: https://doi.org/10.36911/colostrum.v2i1
Page: 92 – 96/Desember, 2021

2. Hasil uji hipotesis berpasangan uji wilcoxon dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05 dan P value 0,000 diperoleh
(α< 0,05) dapat disimpulkan nilai yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya terdapat hubungan
terapi menggunakan bola dalam menurunkan tingkat nyeri pada ibu melahirkan
3. Terdapat pengaruh yang kuat antara pengaruh pelaksanaan terapi bola akan penurunan skor nyeri persalinan
dimana nilai p value 0,000<0,05.

Saran
Adapun saran yang akan diberikan sehubungan dengan penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan bagi peneliti tentang riset kebidanan khususnya
pengaruh terhadap terapi birth ball terhadap intensitas nyeri persalinan.
2. Bagi responden
Supaya hasil penelitian ini bisa memberikan pemahaman kepada responden bahwa pentingnya
melakukan terapi birth ball pada ibu inpartu untuk mengurangi intensitas nyeri dan memperlancar
persalinan.
3. Bagi institusi pendidikan
Hendaknya penelitian dijadikan bahan masukan bagi para pengunjung perpustakaan Universitas Prima
Indonesia Medan kebidanan dalam menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa untuk melakukan
penelitian selanjutnya dengan cakupan penelitian yang lebih luas seperti menggunakan jumlah sampel yang
lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA
Judha M,Sudarti AF. 2019. Teori Pengukuran Nyeri Persalinan. Nuha Medika. Yogyakarta.
Marmi,S.ST. 2016. Intranatal Care Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Jiwantoro, YA. 2017. Analisis Data Statistic Menggunakan SPSS. Mitra Wacana Medika. Jakarta.
Kurniawati A, dkk. 2017. Efektifitas latihan birth ball terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif pada
primigravida. 5(1): 11-10.
Rosiena GA, dkk. 2019. Pengaruh birthing ball terhadap lama kala I fase aktif pada primigravida di PMB
yulisindriana malang. 8(2): 164-175.
Irawati Ayu, dkk. 2019. Mengurangi nyeri persalinan dengan teknik birthing ball. 2(3): 129-135.
Indrayani Triana, dkk. 2019. Pengaruh penggunaan birthing ball terhadap penurunan skor nyeri pada ibu
bersalin kala I fase aktif di klinik bersalin. Vol 5, No.1.
Sari WIPE. 2019. Pengaruh senam hamil menggunakan bola persalinan terhadap persepsi nyeri persalinan dan
efikasi diri primigravida. Vol 4, No 1.
Sutriningsih,dkk.2019.Wellness and healthy magazine.Vol 1,No 1.
Noviyanti,dkk.2020.kebidanan komplementer:pengurangan nyeri persalinan dengan latihan birth ball. 14(2),
226-231.

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN - COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN (CJK)


https://ojs.poltekkes-medan.ac.id

You might also like