You are on page 1of 74

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU


PRIMIPARA DENGAN KESIAPAN PENINGKATAN
PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN ASI
DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN

Oleh :
NI AYU SUPARMINI PUTRI
P07120015034

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2018
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU


PRIMIPARA DENGAN KESIAPAN PENINGKATAN
PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN ASI
DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Politeknik Kesehatan Denpasar
Jurusan Keperawatan

oleh :
NI AYU SUPARMINI PUTRI
NIM. P07120015034

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIUK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
201

ii
iii
iv
v
DESCRIPTION OF NURSING WOMEN PRIMIPARAS
WITH READINESS FOR INCREASING KNOWLEDGE
OF BREASTFEEDING IN PUBLIC HEALTH
SOUTH IV DENPASAR

ABSTRACT

Puerperal period is a period after delivery commencing after the placenta comes
out, the post-partum period lactation cause problems in breastfeeding. Pravelensi
coverage of exclusive breastfeeding in Bali Province by 60% and has not reached
the target program in 2015 amounted to 80%. To avoid problems lactation impact
on coverage of breastfeeding, then dibutuhkanlah role of health professionals to
provide information to improve the readiness of mothers in breastfeeding, this
research aims to know the description of nursing care on the mother primipara
with readiness increased knowledge about breastfeeding in the health center IV
South Denpasar , This research useresearch descriptive and data collection
techniques observation documentation. Number of subjects that 2 document. The
results showed the assessment includes identification, obstetric history, history of
disease, the pattern of daily necessities, physical examination, medical diagnosis
and treatment. Diagnosis is formulated based on the diagnosis of obstetrics.
Intervention is not documented yet implemented and implementation is
documented in IEC mothers to breastfeed exclusively, KIE breast care.
Evaluation of nursing documents and Ny.AM Ny.AP little different on the
objektive and analysis for all subjects using midwifery care, but at the planning is
in conformity with the theory that researchers make reference.

Keywords: Nursing, primiparous mother, readiness improvement of knowledge,


breastfeeding

vi
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU PRIMIPARA
DENGAN KESIAPAN PENINGKATAN PENGETAHUAN
TENTANG PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS
IV DENPASAR SELATAN

ABSTRAK

Masa nifas merupakan masa setelah persalinan terhitung setelah plasenta keluar,
pada masa nifas terjadi laktasi yang menimbulkan masalah dalam pemberian ASI.
Pravelensi cakupan pemberian ASI eksklusif di Provinsi Bali sebesar 60% dan
belum mencapai target program pada tahun 2015 sebesar 80%. Agar tidak terjadi
masalah laktasi yang berdampak pada cakupan pemberian ASI, maka
dibutuhkanlah peran tenaga kesehatan untuk memberikan informasi untuk
meningkatkan kesiapan ibu dalam pemberian ASI, Penelitian ini bertujuan
mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada ibu primipara dengan kesiapan
peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar
Selatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan teknik
pengumpulan data observasi dokumentasi. Jumlah subyek yaitu 2 dokumen. Hasil
penelitian menunjukkan pengkajian meliputi identitas, riwayat obstetric, riwayat
penyakit, pola kebutuhan sehari-hari, pemeriksaan fisik, diagnose medis dan
pengobatan. Diagnosa dirumuskan berdasarkan diagnose kebidanan. Intervensi
tidak didokumentasikan namun dilaksanakan dan didokumentasikan di
pelaksanaan yaitu KIE ibu untuk menyusu eksklusif, KIE perawatan payudara.
Evaluasi keperawatan pada dokumen Ny. AP dan Ny.AM sedikit berbeda pada
bagian objektive dan analisis karena diruangan menggunakan asuhan kebidanan.

Kata kunci: Asuhan Keperawatan, ibu primipara, kesiapan peningkatan


pengetahuan, pemberian ASI

vii
RINGKASAN PENELITIAN

Gambaran Asuhan Keperawatan pada Ibu Primipara dengan Kesiapan


Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar
Selatan.

Oleh : NI AYU SUPARMINI PUTRI (NIM : P07120015020)

Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yaitu terhitung dari setelah
plasenta keluar, masa nifas disebut juga masa pemulihan, dimana alat-alat
kandungan akan kembali pulih seperti semula. Masa nifas merupakan masa ibu
untuk memulihkan kesehatan ibu yang umumnya memerlukan waktu 6-12
minggu. Ketika masa nifas terjadi perubahan-perubahan penting, salah satunya
yaitu timbulnya laktasi. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012
ini sangat penting diberikan kepada bayi sejak bayi dilahirkan hingga selama
enam bulan, tanpa menambahkan atau mengganti dengan makanan atau minuman.
Pemberian ASI eksklusif bertujuan untuk memenuhi asupan ASI pada bayi sejak
dilahirkan sampai dengan berusia enam bulan karena ASI mengandung kolostrum
yang kaya akan antibodi dan mengandung zat-zat penting seperti protein untuk
daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian
ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi (Dinas Kesehatan
Provinsi Bali, 2016)
Pemberian ASI eksklusif secara keseluruhan di Provinsi Bali sebesar 60% dan
masih belum mencapai target. Kabupaten/kota belum ada yang mencapai target.
Kabupaten/kota dengan capaian tertinggi yaitu Kabupaten Buleleng sebesar
72,1% dan Kabupaten Tabanan sebesar 68,5%. Kota Denpasar dengan capaian
sebesar 43,9% merupakan kabupaten dengan capaian terendah, sedangkan pada

viii
target program pada tahun 2015 sebesar 80% (Dinas Kesehatan Provinsi Bali,
2016).
Agar tidak terjadi masalah pada masa laktasi seperti bendungan ASI yang
akan berdampak pada cakupan pemberian ASI pada bayi, dan agar mengurangi
resiko kematian pada bayi, maka ibu harus dibekali dengan pengetahuan tentang
pentingnya pemberian ASI. Pengetahuan tentang pemberian ASI ini bertujuan
untuk meningkatkan kesiapan ibu tentang pemberian ASI dan meminimalkan
resiko kejadian bendungan ASI pada ibu dan angka kematian bayi, maka disini
dibutuhkanlah peran tenaga kesehatan untuk memberikan dukungan berupa
informasi tentang pentingnya kesiapan ibu dalam pemberian ASI, karena semakin
baik pengetahuan Ibu tentang ASI eksklusif, maka seorang ibu akan memberikan
ASI eksklusif pada anaknya.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Gambaran Asuhan
Keperawatan pada Ibu primipara dengan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
Tentang Pemberian ASI. Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah
ini adalah deskriptif, yaitu suatu jenis penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu keadaan secara objektif.
Penelitian ini menggunakan desain observasional dimana penelitian hanya
bertujuan untuk melakukan pengamatan dan non eksperimental. Studi kasus
dilakukan di Puskesmas IV Denpasar Selatan, pada tanggal 16-23 April 2018
selama 1 minggu dimana setiap kasus akan diikuti selama 2 hari . Untuk studi
kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah kepada istilah
subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek studi kasus yaitu dua pasien
yaitu ibu nifas primipara. Fokus studi a yang dijadikan titik acuan studi kasus
yaitu Asuhan Keperawatan Pada Ibu Primipara dengan Kesiapan Peningkatan
Pengetahuan Tentang Pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar Selatan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
dokumentasi.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas IV Denpasar Selatan


membahas tentang gambaran asuhan keperawatan pada ibu primipara dengan
kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI di Puskesmas IV
Denpasar Selatan. Hasil pengamatan terhadap dua dokumen pasien yang telah

ix
diamati berdasarkan fokus studi kasus meliputi asuhan keperawatan pada ibu
primipara dengan kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI di
Puskesmas IV Denpasar Selatan Identitas pasien meliputi nama, no RM, umur,
jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, asuransi kesehatan, agama, suku
bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor registrasi, serta diagnose medis, Keluhan
utama meliputi perasaan atau kondisi pasien saat ini. Riwayat kesehatan meliputi
menanyakan pengobatan masa lalu dan riwayat alergi, catat adanya efek samping
dan yang penting perawat ketahui bahwa pasien mengacaukan suatu alergi dengan
efek samping obat, Perawat perlu menanyakan tentang penyakit-penyakit yang
pernah dialami sebelumnya. Pengkajian psikososiospiritual meliputi Perawat
mengumpulkan hasil pemeriksaan awal pasien tentang kapasitas fisik dan
intelektual saat ini, yang menentukan tingkat perlunya pengkajian
psikososiospiritual yang saksama.

Diagnosa kesiapan peningkatan pengetahuan terdapat beberapa penyebab


terjadinya masalah keperawatan meliputi mengungkapkan minat dalam belajar,
menjelaskan pengetahuan tentang suatu topic, menggambarkan pengalaman
sebelumnya yang sesuai dengan topick, dan tanda dan gejala yang muncul adalah
klien mengungkapkan minat nya dalam belajar dan menerima informasi tentang
pemberian ASI. Perencanaan tindakan keperawatan berdasarkan Nursing
Intervention Clasification (NIC) menurut Bulechek, Butcher, Dochterman, &
Wagner (2013) untuk upaya peningkatan pengetahuan salah satunya adalah
dengan pemberian informasi/ pendidikan kesehatan.

Tindakan keperawatan berdasarkan Nursing Intervention Clasification (NIC)


menurut Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner (2013) untuk upaya
peningkatan pengetahuan salah satunya adalah dengan pemberian informasi/
pendidikan kesehatan. Pemberian informasi/pendidikan kesehatan untuk kesiapan
peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI merupakan salah satu tindakan
yang diberikan untuk upaya kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian
ASI di Puskesmas IV Denpasar Selatan.
Implementasi keperawatan pada ibu nifas primipara tentang peningkatan
pengetahuan tentang pemberian ASI dilakukan sesuai asuhan kebidanan yang

x
berlaku di Puskesmas IV Denpasar Selatan yaitu dengan memberikan informasi
mengenai pemberian ASI dan perawatan payudara. Format yang dapat digunakan
untuk evaluasi keperawatan menurut Dinarti et al., (2009) yaitu format SOAP
yang juga digunakan di ruang bersalin di puskesmas IV denpasar selatan hanya
saja Terdapat sedikit perbedaan pada tahapan pendokumentasian evaluasi antara
catatan dokumentasi Ny. AP dan Ny. AM dengan teori acuan yang digunakan
peneliti .yaitu pada bagian objective kriteria hasilnya yaitu pasien tampak
mengerti, namun pada dokumentasi Ny. AP dan Ny. AM tidak ditemukan data
objektif seperti itu, yang dicantumkan adalah keadaan umum dari pasien seperti
TTV. Ini disebabkan karena perbedaan diagnose keperawatan. Selain itu ada
perbedaan pada analisis menurut teori yang peneliti jadikan acuan hasilnya ditulis
dalam tujuan tercapai atau tujuan tercapai sebagian , namun pada analisis di
dokumen Ny. AP dan Ny. AM hasilnya ditulis dalam P1001 psptb pp 4 jam. Ini
disebabkan karena perbedaan teori yang dijadikan acuan peneliti dengan acuan di
ruangan yang sudah disepakati di Puskesmas IV Denpasar Selatan.

xi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan

Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Ibu primipara

dengan kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI di

Puskesmas IV Denpasar Selatan Tahun 2018” tepat waktu dan sesuai dengan

harapan.Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan D-III di Politeknik Kesehatan Denpasar Jurusan

Keperawatan.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata usaha penulis

sendiri, melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu

melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Anak Agung Ngurah Kusumajaya, SP.,MPH, selaku Direktur Poltekkes

Denpasar yang telah memberikan kesempatan menempuh program pendidikan

D-III keperawatan Poltekkes Denpasar.

2. V. M Endang S. P Rahayu, SKp.,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Denpasar, yang telah memberikan bimbingan secara tidak langsung

xii
selama pendidikan di Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar

serta atas dukungan moral dan perhatian yang diberikan kepada peneliti.

3. I Made Mertha, S.Kp.,M.Kep, selaku Ketua Kaprodi D-III yang telah

memberikan bimbingan secara tidak langsung selama pendidikan di Jurusan

Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar serta atas dukungan moral dan

perhatian yang diberikan kepada peneliti.

4. Dra. I.D.A Ketut Surinati.,S.Kep.,Ns.M.Kes, selaku pembimbing utama yang

telah banyak memberikan masukan, pengetahuan dan koreksi penulisan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Nengah Runiari.,S.Kp.,S.Pd.,M.Kep.,Sp.Mat, selaku pembimbing pendamping

yang telah banyak memberikan masukan, pengetahuan dan bimbingan serta

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan UsulanPenelitian ini.

6. Mahasiswa angkatan XXX DIII Keperawatan Poltekkes Denpasar yang

banyak memberikan masukkan dan dorongan kepada penulis.

7. Orang tua serta keluarga penulis yang telah memberikan dukungan baik secara

moral maupun material.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan

Karya Tulis Ilmiah peneliti ini.

xiii
DAFTAR ISI

KARYA TULIS ILMIAH.........................................................................................i


LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.......................................................iv
ABSTRACT............................................................................................................vi
ABSTRAK...............................................................................................................v
RINGKASAN PENELITIAN................................................................................vii
KATA PENGANTAR............................................................................................xi
DAFTAR ISI........................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................4
D. Manfaat penelitian.........................................................................................5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................7
A. Konsep Keperawatan pada Ibu primipara dengan Kesiapan Peningkatan
Pengetahuan Tentang Pemberian ASI...........................................................7
1. Pengertian pemberian ASI...........................................................................7
2. Masalah dalam pemberian ASI....................................................................8
3. Upaya peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI...........................8

xiv
B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Primipara Dengan Kesiapan
Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI......................................9
1. Pengkajian....................................................................................................9
2. Diagnosa keperawatan.................................................................................9
3. Intervensi keperawatan..............................................................................10
4. Implementasi keperawatan.........................................................................11
5. Evaluasi keperawatan.................................................................................12
BAB III : KERANGKA KONSEP........................................................................13
A. Kerangka Konsep........................................................................................13
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.............................................14
BAB IV : METODE PENELITIAN......................................................................15
A. Jenis Penelitian............................................................................................15
B. Tempat Dan Waktu......................................................................................15
C. Subyek Studi Kasus.....................................................................................15
D. Fokus Studi Kasus.......................................................................................16
E. Pengumpulan Data.......................................................................................16
F. Metode analisis data....................................................................................18
G. Etika Studi Kasus........................................................................................19
BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................21
A. Hasil Studi Dokumentasi.............................................................................21
B. Pembahasan Studi Kasus.............................................................................25
C. Keterbatasan................................................................................................31
BAB VI : SIMPULAN DAN SARAN..................................................................32
A. Simpulan......................................................................................................32
B. Saran............................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................34

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Diagnosa Keperawatan kesiapan peningkatan pengetahuan


pemberian ASI.................................................................................10
Tabel 2 : Intervensi Keperawatan....................................................................11
Tabel 3 : Evaluasi Keperawatan......................................................................12
Tabel 4 : Definisi Operasional Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Ibu
primipara dengan kesiapan peningkatan pengetahuan tentang
pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar Selatan Tahun 2018....14

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konsep Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Ibu


primipara dengan kesiapan peningkatan pengetahuan tentang
pemberian ASI.....................................................................................13

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

lampiran 1 : Jadwal Kegiatan Penelitian..........................................................36


Lampiran 2 : Rencana Anggaran Penelitian......................................................37
Lampiran 3 : Format Pengumpulan Data...........................................................38

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yaitu terhitung dari setelah

plasenta keluar, masa nifas disebut juga masa pemulihan, dimana alat-alat

kandungan akan kembali pulih seperti semula. Masa nifas merupakan masa ibu

untuk memulihkan kesehatan ibu yang umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu

(Nugroho, Nurrezki, Desi, & Wilis, 2014). Nifas adalah periode mulai dari 6 jam

sampai dengan 42 hari pasca persalinan (Kementrian Kesehatan, 2014).

Ketika masa nifas terjadi perubahan-perubahan penting, salah satunya yaitu

timbulnya laktasi. Laktasi adalah pembentukan dan pengeluaran air susu ibu.

Laktasi terjadi oleh karena pengaruh hormon estrogen dan progesterone yang

merangsang kelenjar-kelenjar payudara ibu. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 ini sangat penting

diberikan kepada bayi sejak bayi dilahirkan hingga selama enam bulan, tanpa

menambahkan atau mengganti dengan makanan atau minuman. Pemberian ASI

eksklusif bertujuan untuk memenuhi asupan ASI pada bayi sejak dilahirkan

sampai dengan berusia enam bulan karena ASI mengandung kolostrum yang kaya

akan antibodi dan mengandung zat-zat penting seperti protein untuk daya tahan

tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI

eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi (Dinas Kesehatan Provinsi

Bali, 2016).

Namun pada kenyataannya, ibu yang memiliki bayi baru lahir tidak semua

menyusui bayinya dengan baik disebabkan oleh karena faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi rendahnya pengetahuan dan sikap ibu,

sedangkan faktor eksternal meliputi kurangnya dukungan keluarga, masyarakat,

petugas kesehatan maupun pemerintah, gencarnya promosi susu formula

(Hanifah, Astuti, & Susanti, 2017). Kondisi ini menyebabkan penundaan

pemberian ASI, Penundaan pemberian ASI dapat menimbulkan masalah pada ibu

yaitu terjadinya penumpukan ASI dalam payudara, sehingga menimbulkan

pembengkakan. Pembengkakan payudara berdampak pada psikologis ibu seperti

rasa sakit, cemas karena tidak dapat menyusui. Kondisi ini akan menyebabkan

masalah psikologis pada ibu yaitu ibu akan merasa tidak mampu menyusui bayi

dan merasa cemas yang berdampak pada semakin menurunnya produksi ASI

(Deswani, Gustina, & Rochimah, 2014).

Jumlah ibu post partum berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas IV

Denpasar Selatan pada bulan Desember 2017 adalah sebanyak 218 kasus ibu post

partum periode 2017 dan berdasarkan hasil wawancara bersama petugas kesehatan

di ruang bersalin mengatakan bahwa setiap ibu hamil yang melahirkan di

Puskesmas IV Denpasar Selatan diberi KIE tentang pemberian ASI dan perawatan

payudara karena banyak ibu yang belum terlalu paham dan bingung tentang

pemberian ASI. Berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Pravelensi cakupan

pemberian ASI eksklusif secara keseluruhan di Provinsi Bali sebesar 60% dan

masih belum mencapai target. Kabupaten/kota belum ada yang mencapai target.

Kabupaten/kota dengan capaian tertinggi yaitu Kabupaten Buleleng sebesar

72,1% dan Kabupaten Tabanan sebesar 68,5%. Kota Denpasar dengan capaian

sebesar 43,9% merupakan kabupaten dengan capaian terendah, sedangkan pada

2
target program pada tahun 2015 sebesar 80% (Dinas Kesehatan Provinsi Bali,

2016).

Dampak Ketidakmampuan ibu nifas dalam pemberian cakupan ASI yang

cukup bagi bayi berdampak pada proses pertumbuhan bayi karena ASI

mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi dan mengandung protein untuk

daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian

ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi (Dinas Kesehatan

Provinsi Bali, 2016).

Agar tidak terjadi masalah pada masa laktasi seperti bendungan ASI yang

akan berdampak pada cakupan pemberian ASI pada bayi, dan agar mengurangi

resiko kematian pada bayi, maka ibu harus dibekali dengan pengetahuan tentang

pentingnya pemberian ASI. Pengetahuan tentang pemberian ASI ini bertujuan

untuk meningkatkan kesiapan ibu tentang pemberian ASI dan meminimalkan

resiko kejadian bendungan ASI pada ibu dan angka kematian bayi, maka disini

dibutuhkanlah peran tenaga kesehatan untuk memberikan dukungan berupa

informasi tentang pentingnya kesiapan ibu dalam pemberian ASI, karena semakin

baik pengetahuan Ibu tentang ASI eksklusif, maka seorang ibu akan memberikan

ASI eksklusif pada anaknya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah pengetahuan

ibu tentang ASI eksklusif, maka semakin sedikit pula peluang ibu dalam

memberikan ASI eksklusif (Aprilia, 2012).

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Gambaran Asuhan Keperawatan pada Ibu primipara dengan Kesiapan

Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar

Selatan”. Harapan peneliti adalah dengan dilakukannya penelitian ini nantinya

3
dapat bermanfaat dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu primipara

dalam kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI di Puskesmas

IV Denpasar Selatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka perumusan masalah dalam karya tulis

ilmiah ini adalah “ Bagaimana Gambaran Asuhan Keperawatan pada Ibu

primipara dengan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI di

Puskesmas IV Denpasar Selatan”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Asuhan Keperawatan

pada Ibu primipara dengan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Tentang

Pemberian ASI.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi pengkajian data pada Ibu primipara dengan Kesiapan

Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar

Selatan

b. Mengidentifikasi diagnosa keperawatan atau masalah keperawatan pada Ibu

primipara dengan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI

di Puskesmas IV Denpasar Selatan.

c. Mengidentifikasi intervensi keperawatan pada Ibu primipara dengan Kesiapan

Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar

Selatan.

4
d. Mengidentifikasi tindakan keperawatan pada Ibu primipara dengan Kesiapan

Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar

Selatan.

e. Mengidentifikasi evaluasi pada Ibu primipara dengan Kesiapan Peningkatan

Pengetahuan Tentang Pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar Selatan.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Bagi penelitian

Memberikan pengalaman yang nyata untuk melakukan observasi dalam

memberikan gambaran asuhan keperawatan pada Ibu primipara dengan

Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI dan untuk

menambah pengetahuan peneliti khususnya dalam penatalaksanaan

keperawatan pada ibu primipara dengan kesiapan peningkatan pengetahuan

tentang pemberian ASI.

b. Bagi ilmu pengetahuan

Dapat digunakan sebagai masukan dalam pengembangan ilmu keperawatan

tentang gambaran asuhan keperawatan pada ibu primipara dengan kesiapan

peningkatan pengetahuan tentang pemberian asi.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis

Menambah pengetahuan dan informasi bagi peneliti tentang asuhan

keperawatan pada Ibu primipara dengan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan

Tentang Pemberian ASI.

5
b. Bagi Klien

Memberikan pengetahuan tambahan pada klien dan keluarga tentang

Pemberian ASI pada bayi.

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Semoga hasil penelitian ini dapat diaplikasikan oleh semua tenaga kesehatan

khususnya perawa/bidan dalam pemberian asuhan keperawatan pada Ibu

primipara dengan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian

ASI.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keperawatan pada Ibu primipara dengan Kesiapan Peningkatan

Pengetahuan Tentang Pemberian ASI.

1. Pengertian pemberian ASI

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

selama enam bulan, tanpa menambahkan atau mengganti dengan makanan atau

minuman lain (kecuali obat, vitamin dan mineral). Pemberian ASI bertujuan untuk

menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI sejak dilahirkan sampai

dengan berusia enam bulan, menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan

ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia enam bulan dengan

memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya, memberikan perlindungan

kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan meningkatkan

peran dan dukungan keluarga, masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah

terhadap ASI. ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi dan

mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah

tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada

bayi (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2016).

Pemberian ASI dibagi menjadi dua bagian besar yaitu menyusui penuh (full

breast feeding) dan menyusui tidak penuh (partial breastfeeding). Praktik

pemberian ASI secara penuh terbagi menjadi dua yaitu menyusui eksklusif dan

menyusui hamper penuh. Menyusui penuh adalah hanya memberikan ASI saja

tanpa cairan apapun , sedangkan menyusui hampir penuh adalah memberikan ASI
disertai penambahan vitamin , mineral, air, jus, atau ritual pemberian makanan

lain sebagai tambahan ASI (Nugroho, Nurrezki, Warnaliza, & Wilis, 2014)

2. Masalah dalam pemberian ASI

Dalam pemberian ASI ada hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran

pelaksanaannya seperti : putting susu terbenam, putting susu lecet, radang

payudara, payudara bengkak, sindrom ASI kurang , ibu bekerja, kurang/salahnya

pemberian informasi (Nugroho, Nurrezki, Warnaliza, et al., 2014).

3. Upaya peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI

Hal-hal yang penting dalam upaya kesiapan peningkatan pengetahuan tentang

pemberian ASI adalah tentang edukasi pentingnya pemberian ASI pada bayi , KIE

tentang perawatan payudara, memberikan penyuluhan kepada ibu agar tetap

menjaga kebersihan payudaranya terutama pada puting susu, memberikan

penyuluhan pada ibu nifas tentang tanda-tanda infeksi pada payudara.

(Andriani,2013). Perawatan payudara dengan merangsang buah dada akan

mempengaruhi hypopise untuk mengeluarkan hormon progesteron dan estrogen

lebih banyak lagi dan hormon oxytocin. Perawatan payudara yang dilakukan

bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran

susu sehingga mempelancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara

hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari (Ambarwati,2010). Adapun

macam-macam perawatan payudara antara lain, pengompresan payudara dengan

kain basah dan hangat, pemijatan payudara, pengeluaran ASI sebagian dari bagian

depan payudara, menyusukan bayi 2-3 jam sekali, menyusui bayi kiri dan kanan

kosongkan dahulu bagian kiri kemudian kanan (Nugroho, Nurrezki, Warnaliza, &

8
Wilis, 2014).

B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Primipara Dengan Kesiapan

Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI

1. Pengkajian

Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang bertujuan

untuk menentukan status kesehatan dan fungsional, serta untuk menentukan pola

respons klien pada saat ini dan waktu sebelumnya (Potter & Perry, 2009). Adapun

pengkajian yang dilakukan :

Gejala dan Tanda Mayor :

1) Subjektif :

a) mengungkapkan minat dalam belajar


b) menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik

2) Objektif :

a) perilaku sesuai pengetahuan

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosis keperawatan yaitu suatu penilaian klinis mengenai respons klien

terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang

berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan merupakan bagian

vital dalam menentukan asuhan keperawatan yang sesuai untuk membantu klien

mencapai kesehatan yang optimal. Tujuan diagnosis keperawatan adalah untuk

mengidentifikasi respons klien individu, keluarga, komunitas terhadap situasi

yang berkaitan dengan kesehatan (PPNI, 2016). Diagnosis keperawatan yang

ditegakkan dalam masalah ini adalah kesiapan peningkatan pengetahuan.

9
Tabel 1
Diagnosa Keperawatan Tanda dan Gejala Kesiapan Peningkatan Pengetahuan

Diagnosa Keperawatan Etiologi Tanda dan gejala


Kesiapan peningkatan Subjektif : mengungkapkan
pengetahuan minat dalam belajar,
Kategori: perilaku menjelaskan pengetahuan
Subkategori : tentang suatu topik
penyuluhan dan Objektif : perilaku sesuai
pembelajaran. pengetahuan.
Definisi :
Perkembangan
informasi kognitif yang
berhubungan dengan
topik spesifik cukup
untuk memenuhi tujuan
kesehatan dan dapat
ditingkatkan.

(Sumber : PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, 2016)

3. Intervensi keperawatan

Perencanaan merupakan langkah berikutnya dalam proses keperawatan.

Perawat menetapkan tujuan dan kriteria/hasil yang diharapkan bagi klien dan

merencanakan intervensi keperawatan pada langkah ini. Dari pernyataan tersebut

diketahui bahwa membuat perencanaan perlu mempertimbangkan tujuan, kriteria

yang diperkirakan/diharapkan, dan intervensi keperawatan (Andarmoyo, 2013).

10
Menurut (Nurarif & Kusuma, 2015) perencanaan untuk masalah keperawatan

kesiapan peningkatan pengetahuan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2
Intervensi
No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Kesiapan 1) NOC : 1) NIC :
peningkatan a) Berikan informasi
a) Klien dapat mengerti
pengetahuan mengenai pentingnya
tentang pemberian ASI
pemberian ASI
b) Klien mampu
b) Lakukan Breast care
melakukan cara
pada ibu
perawatan payudara
c) Ajarkan breast care
pada Ibu
d) Kaji pengetahuan klien
tentang pemberian ASI
dan perawatan
payudara
e) Anjurkan pada Ibu
untuk melakukan
perawatan payudara
tiap pagi hari

4. Implementasi keperawatan

Implementasi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan

dari kreteria hasil yang dibuat. Tahap pelaksanaan dilakukan setelah rencana

tindakan di susun dan di tunjukkan kepada nursing order untuk membantu pasien

mencapai tujuan dan kriteria hasil yang dibuat sesuai dengan masalah yang pasien

hadapi. Tahap pelaksaanaan terdiri atas tindakan mandiri dan kolaborasi yang

mencangkup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan,

dan memfasilitasi koping. Agar kondisi pasien cepat membaik diharapkan bekerja

11
sama dengan keluarga pasien dalam melakukan pelaksanaan agar tercapainya

tujuan dan kriteria hasil yang sudah di buat dalam intervensi.

5. Evaluasi keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan

untuk mengukur respons klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien

ke arah pencapaian tujuan (Potter & Perry, 2006).

Tabel 3
Evaluasi

No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi


1. Kesiapan peningkatan S (Subjektif):
Data yang diperoleh dari respon pasien secara verbal
pengetahuan
O (Objektif):
Data yang diperoleh dari respon pasien secara non verbal atau
melalui pengamatan perawat
A (Assessment):
Tindak lanjut dan penentuan apakah implementasi akan
dilanjutkan atau sudah terlaksana dengan baik
P (Planning):
Rencana selanjutnya

(Sumber : Asmadi, Konsep Dasar Keperawatan, 2008)

12
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan antara satu konsep

terhadap konsep lainnya dari masalah yang di teliti (Setiadi, 2013). Berdasarkan

teori dan kajian pustaka, dapat disusun suatu kerangka pemikiran dari penelitian

ini dalam bentuk bagan sebagai berikut.


NIFAS

INVOLUSI T LAKTASI LOKHEA

ASI EKSKLUSIF

IBU CUKUP INFORMASI/PENGETAHUAN IBU KURANG INFORMASI/PENGETAHUAN


TENTANG PEMBERIAN ASI TENTANG PEMBERIAN ASI

IBU MENYUSUI BAYINYA


IBU TIDAK MENYUSUI BAYINYA

RESIKO AKB DAN BENDUNGAN ASI

KESIAPAN PENINGKATAN PENGETAHUAN

Keterangan :
Asuhan Keperawatan
: diteliti 1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
: tidak diteliti 4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan

Gambar 1 Kerangka Konsep Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Ibu Primipara


dengan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Tabel 4
Definisi Operasional Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Ibu Primipara dengan
Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Tentang Pemberian ASI di Puskesmas IV
Denpasar Selatan Tahun 2018.

No Variabel Definisi Operasional Cara Skala


Pengukuran
1 Asuhan Pemberian Asuhan
Keperawata Keperawatan Pada Ibu
n Pada Ibu Primipara dengan
Primipara Kesiapan Peningkatan
dengan Pengetahuan Tentang
Kesiapan Pemberian ASI
Peningkatan merupakan suatu asuhan
Pengetahuan keperawatan pada ibu
Tentang primipara untuk
Pemberian meningkatkan
ASI pengetahuan ibu tentang
kesiapan ibu memberian
ASI pada bayi.

14
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif,

yaitu suatu jenis penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

menggambarkan atau mendeskripsikan suatu keadaan secara objektif. Penelitian

ini menggunakan desain observasional dimana penelitian hanya bertujuan untuk

melakukan pengamatan dan non eksperimental. Penelitian ini menggunakan

rancangan studi kasus yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan Asuhan

Keperawatan Pada Ibu Primipara dengan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan

Tentang Pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar Selatan yang akan dianalisis

secara mendalam dan dilaporkan secara naratif.

B. Tempat Dan Waktu

Studi kasus dilakukan di Puskesmas IV Denpasar Selatan dari tanggal 16-23

April 2018 selama 1 minggu .

C. Subyek Studi Kasus

Untuk studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah

kepada istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek studi kasus

yaitu dua pasien (individu, keluarga atau masyarakat kelompok khusus) yang

diamati secara mendalam subyek kasus perlu dirumuskan kriteria inklusi dan

eksklusi.
1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Kriteria

inklusi dari penelitian ini yaitu:

a. Ibu nifas yang ada di Puskesmas IV Denpasar Selatan.

b. Ibu nifas hari ke 2.

c. Ibu nifas Primipara.

1) Kriteria Ekslusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008).

Kriteria eksklusi dari penelitian ini yaitu

a. Ibu nifas yang menolak menjadi responden.

b. Ibu nifas yang tidak kooperatif.

A. Fokus Studi Kasus

Fokus studi adalah kajian utama yang akan dijadikan titik acuan studi kasus

yaitu Asuhan Keperawatan Pada Ibu Primipara dengan Kesiapan Peningkatan

Pengetahuan Tentang Pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar Selatan.

B. Pengumpulan Data

Pengumpualan data merupakan upaya untuk mendapatkan data yang dapat

digunakan sebagai informasi tentang klien (A.A.A. Hidayat, 2010). Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

16
1. Observasi

Observasi merupakan cara melakukan pengumpulan data penelitian dengan

melakukan pengamatan secara langsung terhadap responden penelitian dalam

mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti (A.A.A. Hidayat, 2010).

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari

dokumen asli. Dokumen asli tersebut berupa gambar, tabel atau daftar periksa dan

film dokumentasi (A. Aziz Alimul Hidayat, 2011).

Langkah-langkah pengumpulan data diperlukan agar dalam pengumpulan

data, data yang akan di jadikan kasus kelolaan menjadi sistematis. Adapun

lanhkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut :

a. tahap persiapan.

1) Melaksanakan seminar prosposal dan melakukan perbaikan sesuai dengan

arahan dari pembimbing.

2) Mendapat persetujuan dari pembimbing untuk melaksanakan pengambilan

data.

3) Mengajukan izin mengadakan penelitian kepada Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Denpasar melalui bidang pendidikan Poltekkes

Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan.

4) Mengajukan izin penelitian kepada Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar

secara kolektif.

5) Mengajukan izin penelitian kepada Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Provinsi Bali.

6) Mengajukan ijin penelitian kepada Dinas Kesehatan Kota Denpasar.

17
7) Mengajukan ijin penelitian kepada kepala Puskesmas IV Denpasar Selatan.

b. Tahap pelaksanaan

1) Melakukan observasi dokumentasi pasien 1 dan pasien 2

c. Tahap akhir

1) Mahasiswa memeriksa kesenjangan yang muncul dilapangan selama

pelaksanaan studi kasus dan menyusun pembahasandengan teknik reduksi data

dan triangulasi data.

2) Mahasiswa wajib memberikan kesimpulan dan saran serta rekomendasi yang

aplikatif sesuai hasil pembahasan.

3) Setelah proses hasil pembimbing selesai mahasiswa mendaftarkan diri pada

Kordinator KTI untuk dapat melaksanakan ujian KTI.

C. Metode analisis data

Dalam penulisan studi kasus ini, setelah peneliti mengumpulkan data maka

data tersebut selanjutnya dianalisis dengan cara analisis deskriptif. Analisis

deskriptif adalah suatu usaha mengumpulkan dan menyusun data. Setelah data

tersusun langkah selanjutnya adalah mengolah data dengan menggambarkan dan

meringkas data secara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik (Nursalam, 2016).

Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data

sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara

mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan

selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan

dengan cara menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil interprestasi

wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah. Teknik

analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi

18
yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterprestasikan dan dibandingkan

teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi

tersebut. Urutan dalam analisis adalah :

1. Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari hasil OD (observasi, dokumen). Hasil ditulis dalam

bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkrip (catatan

terstruktur).

2. Mereduksi data

Data hasil observasi yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan

satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data subyektif dan data

obyektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian

dibandingkan nilai normal.

Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskriftif yang dipilih

untuk studi kasus, data disajikan secara tekstular/narasi dan dapat disertai dengan

cuplikan ungkapan verbal dan subyek studi kasus yang merupakan data

pendukungnya.

3. Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan

hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan prilaku kesehatan.

Penarikan kesimpulan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait

dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

D. Etika Studi Kasus

Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus, terdiri dari :

19
1. Anonimty (tanpa nama) merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden.

2. Confidentiality (kerahasiaan) hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil penelitian.

20
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Studi Dokumentasi

Penelitian ini membahas tentang gambaran asuhan keperawatan pada ibu

primipara dengan kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI di

Puskesmas IV Denpasar Selatan. Hasil pengamatan terhadap dua dokumen pasien

yang telah diamati berdasarkan fokus studi kasus meliputi asuhan keperawatan

pada ibu primipara dengan kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian

ASI di Puskesmas IV Denpasar Selatan. Adapun hasil pengamatannya diuraikan

dalam 5 proses keperawatan sebagai berikut :

1. Pasien Satu

a. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 21 April 2018 pukul 14..30 Wita, adapun

pengkajian yang dilakukan yaitu sebagai berikut :

1) Identitas

Pasien atas nama Ny. AP, usia 26 tahun, alamat jalan Pulau Saelus no 58

agama Hindu, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, status perkawinan

kawin, nomor RM 9038713, diagnosa medis P1001 P Spt B PP hari 1 dengan Vig

baby. tanggal MRS 21 April 2018. Penanggung jawab/suami pasien atas nama

Tn.MU, usia 28 tahun, agama Hindu, pendidikan SMA, status perkawinan kawin,

pekerjaan pegawai swasta. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.


2) Riwayat Obstetri dan Ginekologi

Pasien menikah 1x, lama menikah 1 tahun. Riwayat persalinan dan nifas yang

lalu ini. Riwayat keluarga berencana tidak ada.

3) Riwayat Penyakit

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan yang menular. Keluarga

tidak memiliki penyakit menular.

4) Pola Kebutuhan Sehari-hari

Pola makan: 3x sehari. Pola minum: 2000cc/hari. Pola eliminasi: - dan

BAB/BAK: -. Pola istirahat tidur: - .

5) Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, GCS: E4V5M6, konjungtiva

normal. TD : 120/70 mmHg, N : 80x/menit, S : 36,5 0 C, RR: 20x/menit, TFU :

1jrbpst, perdarahan @lochea rubra, heating terawatt, Bab/Bak: -/+

6) Diagnosa Medis

P1001 P Spt B PP hari 1 dengan Vig baby.

7). Pengobatan

Amoxicillin 500 mg

SF 2x1

b. Diagnosa akhir

Hasil pengamatan pada dokumen Ny.AP , tidak ditemukan diagnosa

keperawatan , namun petugas telah mendokumentasikan dalam diagnosa

kebidanan yaitu: P1001 P Spt B PP hari 1 dengan neonatus aterm umur 1 hari

dengan Vig baby.

c. Perencanaan

22
Hasil pengamatan pada dokumen Ny.AP , tidak ditemukan perencanaan

keperawatan maupun kebidanan.

d. Pelaksanaan

Memberikan KIE tentang pemberian ASI eksklusif dan perawatan payudara

e. Evaluasi

S : ibu mengatakan tidak ada keluhan

O : KU baik TD : 120/70 mmHg, N : 80x/menit, S : 36,50 C, RR: 20x/menit,

TFU : 1jrbpst perdarahan @lochea rubra, heating terawatt, Bab/Bak: -/+

A : P1001 P Spt B PP 4 jam

P : Memberikan KIE hasil pemeriksaan, KIE ibu untuk menyusu exklusif, KIE

ibu tentang perawatan payudara, Memberikan KIE tentang cara pemberian ASI

dan perawatan payudara.

2. Pasien Dua

a. Pengkajian

1) Identitas

Pasien atas nama Ny. AM, usia 24 tahun, alamat Jalan Pendidikan no. 31

Denpasar Selatan Sidakarya, agama Kristen, pendidikan SMA, pekerjaan ibu

rumah tangga, status perkawinan kawin, nomor RM 0005680, tanggal MRS 22-

04-2018, diagnosa medis P1001 P Spt B PP hari 1. Penanggung jawab/suami

pasien atas nama Tn. M, usia 27 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan pegawai

swasta. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

2) Riwayat Obstetri dan Ginekologi

23
Pasien menikah 1x. Riwayat persalinan dan nifas ini.

3) Riwayat Penyakit

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan yang menular. Keluarga

tidak memiliki penyakit menular.

4) Pola Kebutuhan Sehari-hari

Pola makan: 3x sehari. Pola minum: 800cc/hari. Pola eliminasi: BAK warna

jernih, Pola istirahat tidur: 8 jam/hari. Dukungan sosial: suami dan keluarga.

5) Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, GCS: E4V5M6, konjungtiva

normal. TD : 120/70 mmHg, N : 80x/menit, S : 36,5 0 C, RR: 20x/menit, TFU :

1jrbpst perdarahan @ lochea rubra, heating terawatt, BAB/BAK: -/+.

6) Diagnosa Medis

P1001 P Spt B PP hari 1

7) Pengobatan

Amoxicillin 500 mg

SF 2x1

b. Diagnosa

Hasil pengamatan pada dokumen Ny.AP tidak ditemukan diagnosa

keperawatan , namun petugas telah mendokumentasikan dalam diagnosa

kebidanan yaitu: P1001 P Spt B PP hari 1 dengan neonatus aterm umur 1 hari.

c. Perencanaan

Hasil pengamatan pada dokumen Ny.AM yang dibuat oleh bidan , tidak

ditemukan perencanaan keperawatan maupun kebidanan.

24
d. Pelaksanaan

Memberikan KIE tentang pemberian ASI eksklusif dan perawatan payudara

e. Evaluasi

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

O : KU baik TD : 120/70 mmHg, N : 80x/menit, S : 36,5 0 C, RR: 20x/menit, TB :

152 cm, BB : 65 kg. TFU : 1jrbpst perdarahan @, lochea rubra, heating

terawatt, BAB/BAK: -/+.

A : P1001 P Spt B PP 4 jam

P : Memberikan KIE hasil pemeriksaan, KIE ibu untuk menyusu exklusif, KIE

ibu tentang perawatan payudara.

B. Pembahasan Studi Kasus

Pembahasan pada studi kasus menguraikan tentang perbandingan antara hasil

studi kasus dan teori yang dijadikan acuan oleh peneliti, serta argumentasi peneliti

itu sendiri terhadap dua asuhan keperawatan yang diteliti yaitu dokumen

kebidanan ibu primipara dengan kesiapan peningkatan pengetahuan tentang

pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar yang ditinjau berdasarkan teori asuhan

keperawatan persalinan normal pada 21-22 April 2018.

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan. semua data

dikumpulkan secara sistematis untuk menentukan status kesehatan pasien saat ini.

Adapun data yang harus dikaji menurut (Muttaqin, 2011) yaitu sebagai berikut:

1) Identitas pasien

Meliputi nama, no RM, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,

asuransi kesehatan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor registrasi,

25
serta diagnose medis.

2) Keluhan utama

Meliputi perasaan atau kondisi pasien saat ini.

3) Riwayat kesehatan

Perawat perlu menanyakan pengobatan masa lalu dan riwayat alergi, catat

adanya efek samping dan yang penting perawat ketahui bahwa pasien

mengacaukan suatu alergi dengan efek samping obat, Perawat perlu menanyakan

tentang penyakit-penyakit yang pernah dialami sebelumnya.

Riwayat kesehatan sekarang dilakukan untuk mendukung keluhan utama seperti

menanyakan tentang perjalanan sejak keluhan hingga pasien meminta

pertolongan. Misalnya: sejak kapan keluhan sakit perut dirasakan, berapa lama

dan berapa kali keluhan tersebut terjadi, bagaimana sifat dan hebatnya

keluhan.Setiap keluhan utama harus ditanyakan kepada pasien sedetail-detailnya,

dan semuanya diterangkan pada riwayat kesehatan sekarang.

4) Pengkajian psikososiospiritual

Perawat mengumpulkan hasil pemeriksaan awal pasien tentang kapasitas fisik dan

intelektual saat ini, yang menentukan tingkat perlunya pengkajian

psikososiospiritual yang saksama.

Teori Tim Pokja SDKI DPP PPNI(2016), pengkajian keperawatan pada klien

dengan kesiapan peningkatan pengetahuan , lebih menekankan pada bagian

perilaku yaitu sub kategori penyuluhan pembelajaran. Penekanan pengkajian

adalah respon klien tentang kondisi masalah yang dihadapi , klien menunjukkan

perilaku yang sesuai dengan topik dan minat untuk belajar.

26
Pengkajian pada Ny. AP dan Ny. AM yang dilakukan oleh petugas sudah

sejalan dengan teori SDKI . Berdasarkan tujuh item pengkajian pada lampiran

format asuhan keperawatan persalinan normal yaitu identitas, riwayat obstetric

dan ginekologi, riwayat penyakit, pola kebutuhan sehari-hari, pemeriksaan fisik,

diagnose medis dan pengobatan, semua item sudah dikaji dan tertulis pada

dokumen Ny. AP dan Ny. AM.

2. Diagnosa Keperawatan

Teori Tim Pokja SDKI DPP PPNI(2016), menyebutkan dalam perumusan

diagnosa kesiapan peningkatan pengetahuan terdapat beberapa penyebab

terjadinya masalah keperawatan meliputi mengungkapkan minat dalam belajar,

menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik, menggambarkan pengalaman

sebelumnya yang sesuai dengan topick, dan tanda dan gejala yang muncul adalah

klien mengungkapkan minat nya dalam belajar dan menerima informasi tentang

pemberian ASI.

Terdapat perbedaan pada perumusan diagnosa pada Ny. AP dan Ny. AM

pada dokumen dan teori SDKI. Diagnosa yang dirumuskan pada dokumen pasien

Ny. AP dan Ny. AM adalah diagnosa kebidanan yaitu P1001 P Spt B PP hari 1

dengan neonatus aterm umur 1 hari dengan Vig baby dan P1001 P Spt B PP hari

1 dengan neonatus aterm umur 1 hari pada Ny. AM. sedangkan berdasarkan teori

SDKI untuk diagnose keperawatan pada Ny. AP dan Ny. AM adalah Kesiapan

peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI.

Berdasarkan klarifikasi petugas di ruangan bahwa perbedaan perumusan

diagnosa terjadi karena perbedaan pedoman yang digunakan dalam merumuskan

27
diagnosa antara profesi keperawatan dan petugas di ruangan. Petugas

menggunakan pedoman Varney (1997) sedangkan Profesi keperawatan

menggunakan pedoman Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).

3. Intervensi Keperawatan

Perencanaan tindakan keperawatan berdasarkan Nursing Intervention

Clasification (NIC) menurut Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner (2013)

untuk upaya peningkatan pengetahuan salah satunya adalah dengan pemberian

informasi/ pendidikan kesehatan. Pemberian informasi/pendidikan kesehatan

untuk kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI merupakan salah

satu intervensi yang diberikan untuk upaya kesiapan peningkatan pengetahuan

tentang pemberian ASI di Puskesmas IV Denpasar Selatan. Adapun perencanaan

asuhan keperawatan pada ibu nifas primipara dengan kesiapan peningkatan

pengetahuan tentang pemberian ASI di puskesmas IV Denpasar Selatan yaitu

dengan memberikan informasi/KIE mengenai pentingnya pemberian ASI,

melakukan Breast care pada ibu, mengajarkan breast care pada Ibu,

mengobservasi pengetahuan klien tentang pemberian ASI dan perawatan

payudara, menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara tiap pagi

hari.

Terdapat perbedaan pada perencanaan pada Ny. AP dan Ny. AM pada

dokumen dan teori SDKI, karena pada dokumen Ny. AP dan Ny. AM petugas

tidak menuliskan perencanaan , namun pada pelaksanaannya sudah dilakukan

sesuai teori dan petugas sudah menuliskannya di bagian penatalaksanaan.

28
Berdasarkan klarifikasi dengan petugas diruangan, kenapa pada intervensi itu

tidak dituliskan karena memang format laporan di puskesmas tidak melampirkan

format intervensi karena mengacu pada pedoman teori Varney (1997) yang

memang perencanaan dan pelaksanakan ditulis dalam penatalaksanaan dan format

ini sudah di sepakati di puskesmas IV denpasar selatan yang tidak melampirkan

format perencanaan namun perencanaanya ditulis dibagian penatalaksanaan dan

dicantumkan di lembar edukasi pasien.

4. Implementasi Keperawatan

Tindakan keperawatan berdasarkan Nursing Intervention Clasification (NIC)

menurut Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner (2013) untuk upaya

peningkatan pengetahuan salah satunya adalah dengan pemberian informasi/

pendidikan kesehatan. Pemberian informasi/pendidikan kesehatan untuk kesiapan

peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI merupakan salah satu tindakan

yang diberikan untuk meningkatan pengetahuan ibu tentang pemberian ASI.

Implementasi keperawatan yang dilakukan pada ibu nifas primipara dalam

peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI sesuai dengan intervensi yang

telah dirumuskan untuk kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian

ASI diberikan pada setiap subyek. Implementasi keperawatan pada ibu nifas

primipara dilakukan sesuai asuhan kebidanan yang berlaku di Puskesmas IV

Denpasar Selatan yaitu dengan memberikan informasi mengenai pentingnya

pemberian ASI, melakukan Breast care pada ibu, mengajarkan breast care pada

Ibu, mengobservasi pengetahuan klien tentang pemberian ASI dan perawatan

payudara.

29
Berdasarkan hasil penelitian yang dikumpulkan menggunakan pedoman

observasi dokumentasi mengenai asuhan keperawatan pada ibu nifas primipara

dengan kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI, tindakan yang

dilakukan pada subyek pertama dan kedua telah dilakukan sesuai dengan teori

NIC yaitu memberikan KIE/pendidikan kesehatann seperti: memberikan informasi

pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan pendamping,

perawatan payudara yang meliputi : melakukan dan mengajarkan Breast care

pada ibu seperti menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara

tiap pagi hari, mengompres payudara bila bengkak. Hal ini menunjukkan bahwa

tidak ada kesenjangan antara teori dengan hasil studi kasus.

5. Evaluasi Keperawatan

Format yang dapat digunakan untuk evaluasi keperawatan menurut Dinarti et

al., (2009) yaitu format SOAP yang terdiri dari : Subjective, yaitu pernyataan atau

keluhan dari pasien, Objective, yaitu data yang diobservasi oleh perawat atau

keluarga. Analisys, yaitu kesimpulan dari objektif dan subjektif (biasaya ditulis

dala bentuk masalah keperawatan) dan diikuti dengan menentukan satu dari tiga

kemungkinan simpulan yaitu Tujuan tercapai yaitu, respons klien sama dengan

hasil yang diharapkan, Tujuan tercapai sebagian; yaitu hasil yang diharapkan

hanya sebagian yang berhasil dicapai, Tujuan tidak tercapai yaitu tujuan yang

diharpkan tidak tercapai. Planning, yaitu rencana tindakan yang akan dilakukan

berdasarkan analisis.

Terdapat perbedaan pada tahapan pendokumentasian evaluasi antara catatan

dokumentasi Ny. AP dan Ny. AM dengan teori yaitu pada bagian objective

kriteria hasilnya yang diharapkan yaitu pasien tampak mengerti, namun pada

30
dokumentasi Ny. AP dan Ny. AM tidak ditemukan data objektif seperti itu, yang

dicantumkan adalah keadaan umum dari pasien seperti TTV. Ini disebabkan

karena perbedaan diagnose keperawatan dan diagnose kebidanan yang

mengagunakan pedoman varney sehingga data subjektif yang dituliskan sesuai

keadaan pasien. Selain itu ada perbedaan pada analisis menurut teori yaitu

hasilnya ditulis dalam tujuan tidak tercapai, tujuan tercapai atau tujuan tercapai

sebagian , namun pada analisis di dokumen Ny. AP dan Ny. AM hasilnya ditulis

dalam masalah kebidanan yaitu P1001 psptb pp 4 jam. Ini disebabkan karena di

ruangan , petugas mengacu pada asuhan kebidanan yang berpedoman pada teori

pola pikir Varney yang memang pada bagian analisis hanya mencantumkan

masalah kebidanan.

C. Keterbatasan

1. Peneliti menemukan keterbatasan tentang penerapan asuhan keperawatan di

ruang bersalin yang tidak mempergunakan format asuhan keperawatan namun

diruangan menggunakan asuhan kebidanan.

2. Peneliti menemukan keterbatasan tentang metode penelitian yang

mengunakan studi dokumentasi yang hanya bisa mengobservasi dokumen

pasien , tidak bisa langsung ke pasien untuk menerapkan asuhan keperawatan

pada pasien 1 dan pasien 2.

31
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai asuhan keperawatan

pada ibu primipara dengan kesiapanan peningkatan pengetahuan tentang

pemberian ASI dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pengkajian pada dokumen pasien Ny. AP dan pasien Ny.AM dilakukan

sudah sesuai dengan teori pengkajian menurut (Asmadi, 2008)

2. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan pada dokumen pasien Ny. AP dan

pasien Ny.AM dirumuskan berdasarkan diagnosa kebidanan yaitu P1001 P

Spt B PP hari 1.

3. Intervensi pada pasien Ny. AP dan pasien Ny. AM tidak didokumentasikan

namun perencanaanya ditulis dibagian penatalaksanaan dan dicantumkan di

lembar edukasi pasien.

4. Implementasi yang dilakukan pada pasien Ny. AP dan pasien Ny. AM

dilakukan sesuai dengan perencanaan yang tertulis pada lembar edukasi yaitu

memberi KIE tentang menyusu eksklusif dan perawatan payudara.

5. Hasil evaluasi yang didapatkan pada dokumen pasien Ny. AP menggunakan

metode SOAP dan sudah sesuai dengan teori yang juga menggunakan SOAP

namun terdapat perbedaan pada bagian objektif dan analisis.


B. Saran

1. Bagi tenaga kesehatan/Bidan

Diharapkan dalam proses pendokumentasian asuhan kebidanan ibu primipara

pada bagian intervensi agar menambahkan format intervensi.

2. Bagi management Puskesmas IV Denpasar Selatan

Diharapkan management keperawatan menempatkan profesi keperawatan di

ruang bersalin yang bertujuan untuk membimbing mahasiswa keperawatan

yang melaksanakan kegiatan praktik di ruang bersalin.

33
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. (2013). Konsep & Proses Keperawatan Nyeri. (R. KR, Ed.).
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Aprilia, G. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif


Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Desa Harjobinangun Purworejo.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Dengan
Pemberian Asi Eksklusif Di Desa Harjobinangun Purworejo, 1, 55.
Retrieved from http://e-journal.akbid-
purworejo.ac.id/index.php/jkk5/article/view/73

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. (E. A. Mardella, Ed.). Jakarta:


EGC.

Deswani, Gustina, & Rochimah. (2014). Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam
Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum ( The Flacebo
Effect Of Gabbage Sponge To Reduce The Breast Enggorgement In
Postpartum Mother ), 2(3), 13–22.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Bali, 282.
Retrieved from
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVIN
SI_2012/17_Profil_Kes.Prov.Bali_2012.pdf

Hanifah, S. A., Astuti, S., & Susanti, A. I. (2017). Gambaran Karakteristik Ibu
Menyusui Tidak Memberikan ASI Eksklusif di Desa Cikeruh Kecamatan
Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2015 in the Village Cikeruh
Jatinangor Sumedang 2015. Jurnal Sistem Kesehatan, 3(1), 38–43.

Hidayat, A. A. A. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan : Paradigma


Kuantitif. (M. Uliyah, Ed.) (1st ed.). Surabaya: Health Books.

Hidayat, A. A. A. (2011). metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data


(1st ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Kementrian Kesehatan. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta:


Kementerian Kesehatan RI. https://doi.org/351.770.212 Ind P

Nugroho, T., Nurrezki, Desi, W., & Wilis. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Nifas (Askeb 3). Yogyakarta.

Nugroho, T., Nurrezki, Warnaliza, D., & Wilis. (2014a). asuhan kebidanan nifas
(askeb III).

Nugroho, T., Nurrezki, Warnaliza, D., & Wilis. (2014b). asuhan kebidanan nifas
(askeb III). Yogyakarta.

34
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC (Jilid 1). Jogjakarta: Mediaction
Publishing.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan (2nd ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. (P. P. Lestari, Ed.)


(4th ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:


Konsep, Proses, dan Praktik. In M. Ester, D. Yulianti, & I. Parulian (Eds.)
(Ed 4 Vol 2, pp. 1153–1970). Jakarta: EGC.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Fundamental Keperawatan. (D. Sjabana,


Ed.) (Buku 1 Edi). Jakarta: Salemba Medika.

PPNI, T. P. S. D. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1st ed.).


Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

35
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU PRIMIPARA DENGAN
KESIAPAN PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN ASI
DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
No Kegiatan Waktu
Feb 2018 Mar 2018 Apr 2018 Mei 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Revisi proposal
4 Pengurusan izin penelitian
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan data
7 Analisis data
8 Penyusunan laporan
9 Sidang hasil penelitian
10 Revisi laporan
11 Pengumpulan KTI

36
Lampiran 2

ANGGARAN PENELITIAN
Gambaran Asuhan Keperawatan pada Ibu primipara
dengan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
Tentang Pemberian ASI di Puskesmas
IV Denpasar Selatan

Alokasi dana yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Biaya
1 Tahap Persiapan
a. Penyusunan proposal Rp 150.000,00
b. Penggandaan proposal Rp 100.000,00
c. Revisi proposal Rp 100.000,00
2 Tahap Pelaksanaan
a. Transportasi dan akomodasi untuk peneliti Rp 150.000,00
b. Penggandaan lembar pengumpulan data Rp 100.000,00
3 Tahap Akhir
a. Penyusunan laporan Rp 200.000,00
b. Penggandaan laporan Rp 300.000,00
c. Revisi Laporan Rp 150.000,00
d. Biaya tidak terduga Rp 300.000,00
Jumlah Rp 1.550.000,00

Lampiran 3
LEMBAR PENGUMPULAN DATA

37
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny…………………

DENGAN……………………………………

TANGGAL ………………….

I. Pengkajian

A. Identitas Pasien Penanggung Jawab

Nama : Nama :

Umur : Umur :

Pendidikan : Pendidikan :

Pekerjaan : Jenis kelamin :

Status Perkawinan : Pekerjaan :

Agama : Alamat :

Suku : Status perkawinan:

Alamat : Agama :

No CM :

Tanggal MRS :

Tanggal Pengkajian :

Sumber informasi :

ALASAN KUNJUNGAN

38
a. Keluhan Utama/Alasan ke Poliklinik :

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

b. Keluhan saat dikaji (jika ada)

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

B. RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

a. Riwayat Menstruarsi :

Menarche : umur ….. Siklus : teratur ( ) tidak ( )

Banyaknya : Lama:

Keluhan :

HPHT :

b. Riwayat pernikahan

Menikah : ….kali Lama : ….tahun

c. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak

Ke
N T Umur Pen je peno Pen lase infe Perda JK B Pj

39
o h keha yul n lon yul rasi ksi raha B

milan it is g it n

d. Riwayat kehamilan saat ini

Status Obstetrikus:

G…P…A…H… UK: ……..minggu

TP :

ANC kehamilan sekarang:

e. Riwayat keluarga berencana

Akseptor KB : Jenis: Lama:

Masalah :

C. RIWAYAT PENYAKIT

1. Klien :

2. Keluarga :

D. POLA KEBUTUHAN SEHARI-HARI

40
1. Bernafas ..............................................................................................................

..................................................................................................................................

.................................................................................................................................

2. Nutrisi (makan/minum)

....................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

3. Eliminasi

....................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

4. Gerak Badan

:...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..............................................................................................................

5. Istrirahat tidur

:...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

6. Berpakaian

41
:...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

7. Rasa Nyaman

:...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

8. Kebersihan Diri

:...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

9. Rasa Aman

:...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

10. Pola Komunikasi/Hubungan Dengan Orang Lain:

:...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

11. Ibadah

42
....................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

12. Produktivitas

....................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

13. Rekreasi

:...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

14. Kebutuhan belajar

:...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

.............................................................................................................

E. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum:

 GCS : …………………

 Tingkat kesadaran : ………………….

 Tanda – tanda vital: TD….. ...........N….........RR….........T….......

 BB : ………….TB: ………… LILA : ………..

Head toe toe:

 Kepala

Wajah : ..........................................................................

43
Pucat : ……………………………………………..

Cloasma : ……………………………………………..

Sklera :...........................................................................

Konjungtiva :...........................................................................

Pembesaran limphe node : ………………………………………………

Pembesaran kelenjar tiroid :...........................................................................

Telinga :….......... ………………………………………

 Dada

Payudara : …………..

Areola : ………….. Putting: (menonjol / tidak)

Tanda dimpling / retraksi : ………..…

Pengeluaran ASI : …………..

Jantung : ……….. .. Paru: ………….

 Abdomen

Linea : …………. Striae: …………

Pembesaran sesuai UK : ………….

Gerakan Janin : ………….. Kontraksi: …….

Luka bekas operasi : …………..

Ballottement : …………..

Leopold I : Kepala / bokong / kosong TFU:…….............

Leopold II : Kanan : punggung/ bagian kecil/ bokong / kepala

Kiri : punggung / bagian kecil /bokong/kepala

Leopold III : Presentasi kepala / bokong/kosong

44
Leopold IV : Bagian masuk PAP (konvergen/divergen/sejajar)

Penurunan kepala : ........(penurunan bag.terbawah dengan metode lima jari)

Kontraksi : ………………….

DJJ : ………………….. Bising usus …………………..

 Genetalia dan perineum :

Kebersihan : …………………

Keputihan : …………………. Karakteristik:……………..

Hemoroid : …………………

 Ekstremitas

Atas : …………………

Oedema : …………………

Varises : …………………

CRT : …………………

Bawah : …………………

Oedema : …………………

Varises : …………………

CRT : …………………

Refleks : ………………....

F. DATA PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium : ………………………..

45
Pemeriksaan USG : ………………………..

G. DIAGNOSA MEDIS

H. PENGOBATAN

I. ANALISA DATA

J. RENCANA KEPERAWATAN

Direncanakan
Ya Tidak
No Intervensi Keperawatan (NIC)
1 Meningkatkan kesiapan peningkatan
pengetahuan tentang pemberian ASI
a) Berikan informasi mengenai pentingnya
pemberian ASI

b) Ajarkan breast care pada Ibu

c) Kaji pengetahuan klien tentang pemberian


ASI dan perawatan payudara
d) Anjurkan pada Ibu untuk melakukan
perawatan payudara tiap pagi hari

K. IMPLEMENTASI

N Implementasi Keperawatan (NIC)

46
1 Meningkatkan kesiapan peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI
a) Berikan informasi mengenai pentingnya pemberian ASI

b) Ajarkan breast care pada Ibu

c) Kaji pengetahuan klien tentang pemberian ASI dan perawatan


payudara
d) Anjurkan pada Ibu untuk melakukan perawatan payudara tiap pagi hari
e) Berikan informasi mengenai pentingnya pemberian ASI

L. EVALUASI

Tgl/Jam No Dx Evaluasi Hasil


S:

O:

A:

P:

47
48
49
50
51
52
53
54
55
56

You might also like