You are on page 1of 18

Padjadjaran Journal of International Relations (PADJIR)

e-ISSN: 2684-8082 Vol. 1 No. 2, Agustus 2019 (104-121) doi: 10.24198/padjir.v1i2.26125

Diplomasi Budaya Indonesia melalui International


Gamelan Festival 2018 di Solo
Siti Afifah Khatrunada
Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran,
Indonesia; email: khatrunadafifh@gmail.com
Gilang Nur Alam
Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadajaran,
Indonesia; email: gnuralam@mail.unpad.ac.id

Dikirim: 1 Juli 2019 Direvisi: 30 Juli 2019 Diterima: 24 Agustus 2019 Dipublikasikan: 31 Agustus 2019

Keywords ABSTRACT
Cultural Diplomacy, Indonesia, This research discusses Indonesian Cultural Diplomacy
International Gamelan Festival 2018, through a cultural event called International Gamelan Festival
Principles of Cultural Diplomacy 2018 in Solo, where this activity is carried out by Indonesian
government as an instrument to enhance its positive image in
the eyes of the world. The thing that being examined in this
thesis is how Indonesia showed the principle of cultural
diplomacy, which are, Transmission principle, Acceptance
principle, and Coexistence principle in International Gamelan
Festival 2018 that affect the image of Indonesia in the world.
Indonesian cultural diplomacy through International Gamelan
Festival 2018 is aimed at foreign participants who took part in
the festival. The result of this research describes that
Indonesian cultural diplomacy through International Gamelan
Festival 2018 in Solo had an influence for Indonesia in
increasing a positive image on foreign audiences, especially
foreign participants, through cultural contents contained in the
festival. In addition, this diplomacy also helped Indonesia to
provide knowledge and introductions about Indonesian culture
for foreign participants who took part in International
Gamelan Festival 2018 in Solo.

104
Kata Kunci ABSTRAK
Diplomasi Budaya, Festival Gamelan Penelitian ini membahas diplomasi budaya Indonesia melalui
Internasional 2018 Indonesia, Prinsip acara budaya International Gamelan Festival 20S18 di Solo,
Diplomasi Budaya, dimana kegiatan ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia
sebagai salah satu instrumen untuk meningkatkan citra
positifnya di mata dunia. Yang dikaji dalam penelitian ini
adalah bagaimana Indonesia mengemas prinsip diplomasi
budaya, yaitu: Prinsip Penyebaran (Transmission), Prinsip
Penerimaan (Acceptance), dan Prinsip Koeksitensi
(Coexistence) melalui kegiatan International Gamelan Festival
2018 di Solo sehingga berpengaruh terhadap citra Indonesia di
dunia. Diplomasi Budaya oleh Indonesia melalui International
Gamelan Festival 2018 ini ditujukan kepada peserta asing yang
mengikuti kegiatan festival tersebut. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan International Gamelan
Festival 2018 memberikan pengaruh bagi Indonesia dalam
meningkatkan pandangan positif terhadap khalayak asing,
khususnya peserta asing, melalui konten-konten budaya yang
terdapat dalam festival tersebut. Selain itu, melalui diplomasi
ini juga dapat membantu Indonesia memberikan pengetahuan
dan perkenalan mengenai budaya Indonesia terhadap peserta
asing yang mengikuti International Gamelan Festival 2018 di
Solo.

PENDAHULUAN penolakannya dapat secara cepat dilihat


Diplomasi sebagai alat bagi suatu hubungan melalui media pelaksanaan diplomasi budaya
antar bangsa telah berkembang pesat sejak tersebut. Penyebaran kebiasaan, nilai, dan ide
awal keberadaannya. Diplomasi yang pada melalui diplomasi budaya mempermudah
awalnya hanya merupakan sebuah instrumen negara dalam mendefinisikan apa yang
dan medium kebijakan luar negeri di dalam dianggap penting atau efisien secara strategis
ranah HI mainstream, kini telah berkembang untuk mewakili dirinya di luar negeri. Upaya
dengan melebarkan cakupan isu, pemahaman, tersebut juga untuk menyadari sejauh mana
serta aktor yang terlibat di dalam praktik suatu negara berupaya untuk mengistrumentasi
diplomasinya (Aksoy & Cicek, 2018). Dalam budayanya terhadap masyarakat internasional.
konteks diplomasi, budaya sering digunakan Penyebaran atau pengenalan budaya
sebagai salah satu pendukung dalam melalui diplomasi telah banyak dilakukan oleh
pelaksanaan diplomasi yang disebut juga berbagai negara di dunia, salah satunya adalah
dengan diplomasi budaya. Diplomasi budaya Indonesia. Sebagai negara multikultural,
dapat membentuk citra suatu negara sehingga Indonesia memiliki keragaman dalam bahasa,
menumbuhkan kepercayaan negara dengan ras, suku, kuliner, agama, dan budaya.
prestasi dan potensi negaranya, yang kemudian Kesenian tradisional, adat-istiadat dan
akan berpengaruh terhadap kepentigan kebudayaan asli Indonesia yang hingga kini
nasional di berbagai bidang, seperti ekonomi, masih dan selalu dipelihara dan dibanggakan
politik, dan terutama citra negara menjadi oleh masyarakat Indonesia menjadi bagian
lebih positif yang terlihat dari banyaknya nyata kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat yang mengikuti budaya suatu Indonesia. Berbagai budaya Indonesia ini
negara tersebut. menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat
Diplomasi budaya menjadi sarana yang internasional dalam melihat Indonesia. Salah
efektif bagi negara karena memiliki akses yang satu budaya yang dimiliki Indonesia dan juga
cenderung mudah dan dapat diketahui oleh dikenal secara populer oleh bangsa-bangsa lain
orang banyak sehingga apresiasi ataupun adalah Gamelan (Yudoyono, 1984).

105
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI INTERNATIONAL GAMELAN FESTIVAL 2018 DI SOLO
Siti Afifah Khatrunada, Gilang Nur Alam

Sebagai suatu budaya, gamelan merupakan banyak lagi kelompok ansambel gamelan aktif
ensambel tradisional yang sebagian besar lainnya di Amerika Serikat. Di Australia,
terdiri atas instrumen perkusi. Instrumen yang gamelan juga menjadi pelajaran atau
paling umum digunakan adalah metalofon ekstrakulikuler di beberapa universitas atau
yang dimainkan dengan palu dan satu set drum sekolah. Di kota Melbourne sendiri, sering
yang dimainkan dengan tangan, atau disebut terdapat kelompok-kelompok gamelan lokal
juga dengan gendang. Instrumen lain termasuk yang memainkan kesenian gamelan tersebut di
xylophone, seruling bambu, rebab, dan vokalis depan umum sehingga mendorong minat
yang disebut sindhen. (Sumarsam, 1998) masyarakat Australia dalam mengenali budaya
Gamelan telah ada dan menjadi bagian dan gamelan khususnya (Anggraeni, 2004).
kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa lebih Sedangkan di Inggris, terhitung hingga
dari seribu tahun lalu. Buktinya terdapat dalam tahun 2002, terdapat lebih dari delapan puluh
relief-relief panel rupadhatu candi Borobudur kelompok aktif gamelan, banyak diantaranya
yang memberikan gambaran bahwa gamelan yang berbasis di perguruan tinggi atau pusat
telah menjadi bagian dari aktivitas masyarakat komunitas. Gamelan tidak hanya berperan
pada saat itu dan hingga saat ini masih sebagai sekedar alat musik saja, tetapi juga
meneruskan eksistensinya dalam masyarakat digunakan sebagai alat musik terapi
(Verner, 2009). penyembuhan bagi pasien dan narapidana di
Gamelan telah mengalami persebaran Inggris Raya. Kelompok-kelompok gamelan
bukan saja secara geografis, tetapi juga juga sudah tersebar di berbagai negara lainnya
mengalami penyesuaian dari sisi bentuk, seperti di Singapura, Meksiko, Argentina,
fungsi dan posisinya dalam masyarakatnya. Jepang, Belgia, Republik Ceko, Italia, Irlandia,
Sudah sejak berabad lalu, gamelan menyebar Prancis, Jerman, dan Swiss (Johnson, 2008).
ke berbagai wilayah di Nusantara bahkan ke Sebagai negara yang memiliki banyak
pelosok dunia, hingga membentuk berbagai ragam budaya, Indonesia sering kali
komunitas gamelan di Eropa, Amerika, menggunakan diplomasi budaya untuk
Australia, dan Asia. Eksistensi gamelan sendiri mencapai kepentingan nasionalnya.
telah mendapatkan banyak apresiasi dari Pengenalan suatu budaya kepada dunia
berbagai masyarakat dan menjadi bagian dari internasional dapat menggunakan berbagai
kehidupan sehari-hari di negara-negara lain di macam media, salah satunya dengan
luar Indonesia. Terdapat lebih dari seratus menggunakan media festival. Festival budaya
ansambel gamelan aktif di Amerika Serikat, di berskala internasional ditujukan untuk
mana gamelan sudah mulai diperkenalkan ke memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki
Barat pada saat itu sejak tahun 1893 di oleh satu atau masing-masing negara (Greef,
Chicago, yang membawa kepada didirikannya 2017). Festival budaya menjadi media popular
organisasi Friends of the Gamelan di Chicago. dalam hal ini karena dapat menarik antusiasme
Banyak sekolah, universitas, dan institusi- masyarakat lokal dan asing festival dapat
institusi di Amerika Serikat yang memiliki menjadi bentuk ekspresi dari suatu diplomasi
perangkat gamelan mereka sendiri. Gamelan budaya. Dalam penelitian ini, peneliti akan
ini biasanya dimainkan oleh kelompok- lebih memfokuskan kepada diplomasi budaya
kelompok siswa (Anggraeni, 2004). yang dilakukan Indonesia terhadap peserta
Kelompok ansambel gamelan yang asing yang mengikuti kegiatan International
didirikan di Amerika Serikat termasuk Gamelan Festival 2018 di Solo
Gamelan Nyai Saraswati di University of International Gamelan Festival atau IGF
North Carolina di Chapel Hill, Gamelan Burat merupakan festival berskala Internasional yang
Wangi dan Gamelan Kyai Dorodasih di mewadahi pertemuan antara pemain dan
Institut Seni California, Gamelan Galak Tika pecinta musik gamelan dari seluruh dunia. IGF
di Institut Teknologi Massachusetts, dan pertama kali diadakan pada tahun 2017 di

106
Padjadjaran Journal of International Relations
e-issn: 2684-8082; Vol. 1 No. 2, Agustus 2019 (104-121) doi: 10.24198/padjir.v1i2. 26125

Inggris Raya. Festival tersebut Gamelan Festival 2018 di Kota Solo. Dalam
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan
dan Kebudayaan Indoesia melalui Direktorat data primer melalui wawancara dan data
Jenderal Kebudayaan dengan tujuan untuk sekunder melalui studi literatur, seperti jurnal
memperkenalkan gamelan sebagai warisan dan website resmi.
budaya Indonesia ke masyarakat dunia Dalam melakukan penelitian ini, peneliti
(Kemdikbud, 2017). Kesuksesan International terlebih dahulu mengkaji beberapa penelitian
Gamelan Festival 2017 yang diselenggarakan serta karya tulis terdahulu yang berkaitan
di Inggris Raya, tepatnya di kota London dan dengan pembahasan yang akan diteliti.
Glasgow, membawa kepada keberlangsungan Penelitian mengenai diplomasi budaya ini
International Gamelan Festival di tahun 2018. sudah banyak dilakukan. Pertama, dalam
Untuk pertama kalinya IGF digelar di jurnal Dian Khairana Pohan yang berjudul
Indonesia, dengan kota Solo terpilih menjadi “Diplomasi Kebudayaan Pemerintah Korea
tempat penyelenggaraan event tersebut. IGF Selatan dalam Penyebaran Hallyu di Indonesia
2018 merupakan kegiatan yang dilakukan tahun 2010-2012”. Dalam penelitiannya,
secara bersama dari Pemerintah Indonesia (Pohan, 2014) menjelaskan bagaimana
melalui Kementerian Pendidikan dan Budaya hubungan diplomasi Indonesia dengan Korea
bersama dengan Pemerintah Kota Solo. Selatan semakin meningkat pada tahun 2010-
Terdapat 43 kelompok gamelan Nusantara 2012 dengan adanya pemutaran drama dan
yang menjadi pengisi event IGF 2018 di Solo film Korea Selatan di Indonesia. Peningkatan
ini, serta 19 kelompok gamelan mancanegara ini merupakan efek dari hallyu, yang
yang berasal dari Amerika, Inggris, Irlandia, merupakan strategi yang digunakan oleh
Belanda, Jepang, Hongaria, Malaysia, Pemerintah Korea Selatan dalam memperluas
Thailand, dan Singapura. diplomasi budayanya untuk memperkenalkan
Indonesia Gamelan Festival 2018 budaya Korea Selatan ke negara-negara lain,
mengusung tema “homecoming” yang termasuk Indonesia. Hubungan penelitian ini
diharapkan mampu menciptakan semacam dengan penelitian yang akan dilakukan
arena mudik bagi kelompok-kelompok pepenelitian ialah di mana suatu negara
gamelan yang telah berdiaspora di berbagai menggunakan diplomasi budaya untuk
dunia. Kegiatan budaya ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menyebarkan nilai-nilai
menjalin hubungan antar komunitas-komunitas budaya negara tersebut. Berbeda dengan
gamelan dari berbagai negara, mengapresiasi penelitian ini, pepenelitian menggunakan
keindahan dan akar asal-usul budaya gamelan, festival sebagai media diplomasi budaya
serta menggambarkan kebhinekaan melalui Indonesia, tepatnya dengan menyelenggarakan
hasil olah rasa yang didengarkan, disaksikan International Gamelan Festival 2018 di Solo.
dan dinikmati yang menghasilkan adanya Kedua, penelitian yang dilakukan oleh
semangat persatuan untuk tujuan baik yang Clarissa Gabriella, yang berjudul “Peran
sama (Kemdikbud, 2018). Diplomasi Kebudayaan Indonesia dalam
Melihat kegiatan yang dilakukan dalam Pencapaian Kepentingan Nasionalnya”.
IGF 2018, maka dapat dikatakan bahwa IGF (Gabriella, 2013) membahas mengenai
2018 memiliki peranan terkait aktivitas diplomasi budaya yang dilakukan oleh
diplomasi budaya Indonesia dan menjadi Indonesia ke luar negeri, yang berfokus pada
instrumen diplomasi budaya Indonesia. wujud perannya sebagai sarana promosi untuk
Dengan demikian, hal tersebut menjadi menjelaskan realita terkait eksotika
ketertarikan peneliti untuk melakukan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia
penelitian mengenai pelaksanaan diplomasi dan sebagai perjuangan kepentingan nasional
budaya Indonesia melalui International dengan melakukan misi diplomasi budaya ke

107
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI INTERNATIONAL GAMELAN FESTIVAL 2018 DI SOLO
Siti Afifah Khatrunada, Gilang Nur Alam

Amerika Serikat. Perbedaan penelitian kontemporer agar tidak bergantung pada


terdahulu ini dengan penelitian peneliti adalah stereotipe yang terbentuk selama dan pasca
terdapat pada kepentingan yang dicapai di Perang Dunia II. Sehingga memungkinkan
mana dalam penelitian terdahulu ini untuk membangun komunikasi internasional
melakukan diplomasi budaya untuk mencapai yang egaliter dan konstruktif. Hal ini sesuai
kepentingan nasional Indonesia di Amerika dengan penelitian peneliti dimana diplomasi
Serikat. budaya pada akhirnya bertujuan untuk
Ketiga, adalah penelitian oleh Meghan membangun citra positif negara tersebut di
Hynson yang berjudul “Indonesian Angklung: ranah internasional.
Intersections of Music Education and Cultural Kelima, adalah penelitian berjudul
Diplomacy”, dimana dalam penelitiannya, “Chinese Soft Power in The Year of the
(Hynson, 2016) mengeksplorasi bagaimana Monkey” mengenai pemanfaatan cultural
perkembangan angklung telah menjadikan festival sebagai alat soft power oleh (Chen &
instrumen ini sebagai alat yang efektif dalam Lefleur, 2016) , yaitu Spring Festival Gala
diplomasi budaya Indonesia. Kemajuan yang diselenggarakan oleh China untuk
angklung dan teknik pendidikan yang memperingati Tahun Baru China di Pnom
digunakan di Pusat Pembelajaran dan Penh, Kamboja. Sehingga, China
Pertunjukan Saung Angklung Udjo, Jawa menggunakan Spring Festival Gala tersebut
Barat telah menjangkau khalayak global sebagai alat diplomasi budayanya kepada
dengan menyelenggarakan acara-acara Kamboja. Dalam penelitian terdahulu ini
angklung, seperti festival, yang bekerja sama menggunakan media festival sebagai
dengan pemerintah Indonesia dan kedutaan- diplomasi budaya China kepada Kamboja,
kedutaan asing. Hubungan antara penelitian sedangkan penelitian pepenelitian lebih
terdahulu ini dengan penelitian pepenelitian berfokus kepada diplomasi budaya yang
adalah di mana penelitian ini berfokus kepada dilakukan oleh Indonesia, namun sama-sama
angklung sebagai instrumen diplomasi budaya menggunakan media festival dalam diplomasi
Indonesia, berbeda dengan penelitian ini budayanya. Serta tulisan oleh Stevan Stoef
pepenelitian menggunakan gamelan, yang berjudul “Bringing Cultures Together
khususnya Festival Gamelan Internasional Through the Arts to Facilitate Cultural
sebagai instrumen diplomasi budaya Diplomacy in The Context of the European
Indonesia. Project”, yang menjelaskan bahwa budaya
Keempat, adalah jurnal yang ditulis oleh memiliki peran penting dalam hubungan
Irina Herschnerr yang berjudul “The Role of negara baik untuk mempertahankan power
Art in German Cultural Diplomacy: An suatu negara atau sebagai komunikasi yang
Analysis of the Festival of German Films in diharapkan berlangsung lama dalam hubungan
Melbourne, Australia” dalam jurnal Media, antar negara tersebut (Stoev,2011) .
War & Conflict menjelaskan mengenai Penelitian yang akan peneliti lakukan
penggunaan seni dalam diplomasi budaya serta memiliki perbedaan dengan penelitian-
fokusnya kepada festival film Jerman sebagai penelitian terdahulu sebelumnya. Yakni,
diplomasi budaya Jerman. Dalam tulisannya, pepenelitian akan lebih memfokuskan pada
(Irina, 2016) menyoroti peluang yang terdapat penggunaan International Gamelan Festival
dalam film dalam menciptakan dialog antar 2018 di Solo sebagai diplomasi budaya
budaya yang reflektif dan produktif. Festival Indonesia serta penerapannya terhadap tiga
Film Jerman yang diselenggarakan oleh prinsip diplomasi budaya.
Goethe-Institut (GI) menyoroti pentingnya Berdasarkan latar belakang yang telah
budaya bagi politik luar negeri Jerman. dipaparkan pada bagian sebelumnya, peneliti
Menurutnya, diplomasi budaya pada umumnya mengambil perumusan masalah: “Bagaimana
dapat membantu membangun citra Jerman penerapan tiga prinsip diplomasi budaya oleh

108
Padjadjaran Journal of International Relations
e-issn: 2684-8082; Vol. 1 No. 2, Agustus 2019 (104-121) doi: 10.24198/padjir.v1i2. 26125

Indonesia dalam International Gamelan pada isu keamanan saja, melainkan ikut
Festival 2018 di Solo?” Penelitian ini akan membahas isu-isu non militer lainnya (White,
terfokus pada pelaksanaan International 2005).
Gamelan Festival yang dilaksanakan pada 9 – Akibat dari perkembangan hubungan
16 Agustus 2018 di Solo dengan menganalisis internasional memunculkan keadaan dimana
penerapan prinsip-prinsip diplomasi budaya aktor-aktor non-negara semakin meningkat,
yang dilakukan Indonesia sehingga tujuan misi kemajuan teknologi dan informasi serta
budaya tersebut dapat tersampaikan kepada meluasnya isu-isu yang berkembang, sehingga
khalayak internasional melalui dibutuhkan bentuk diplomasi yang lebih
penyelenggaraan festival tersebut. melibatkan peran publik atau disebut sebagai
Diplomasi Publik. Diplomasi publik
didefinisikan sebagai proses komunikasi
KERANGKA KONSEPTUAL pemerintah terhadap publik mancanegara yang
Diplomasi Budaya bertujuan untuk memberikan pemahaman atas
Istilah diplomasi budaya tidak dapat dijelaskan negara, sikap, institusi, budaya, kepentingan
secara baik tanpa terlebih dahulu mengetahui nasional, dan kebijakan-kebijakan yang
pengertian budaya dan diplomasi yang diambil oleh negaranya (Tuch, 1990).
membentuk dasar istilah diplomasi budaya itu Sedangkan (Wang, 2006) melihat diplomasi
sendiri. Dalam praktiknya, budaya sering kali publik sebagai suatu usaha untuk
diartikan sebagai istilah yang dikaitkan dengan mempengaruhi orang atau organisasi lain di
seni, literatur, maupun komponen budaya yang luar negaranya dengan cara positif sehingga
tampak lainnya. Namun dalam konteks mengubah cara pandang orang tersebut
diplomasi budaya, budaya dipandang dalam terhadap suatu negara. Sehingga dapat
artian yang lebih luas. Sesuai dengan dikatakan bahwa diplomasi publik adalah
Deklarasi Universal Keragaman Budaya suatu alat yang digunakan untuk
UNESCO tahun 2001 yang menyebutkan mempromosikan kepentingan nasional melalui
bahwa, budaya adalah seperangkat fitur pemahaman yang menginformasikan dan
spiritual, material, intelektual dan emosional mempengaruhi publik diluar negeri.
masyarakat atau kelompok sosial yang Dalam tulisannya yang berjudul Public
berbeda. Diplomacy: Lessons from The Past, (Cull,
Diplomasi didefinisikan sebagai seni dan 2009) membagi lima komponen dalam
praktik negosiasi yang dilakukan oleh diplomasi publik:
perwakilan negara (Peter, 2006). Dalam 1. Listening, adalah upaya aktor untuk
hubungan internasional, diplomasi terus mengelola lingkungan internasional
mengalami perkembangan seiring dengan dengan mengumpulkan data tentang
berkembangnya zaman. Secara tradisional, publik dan pendapat mereka di luar
diplomasi dilakukan pada hubungan bilateral negeri. Data tersebut digunakan untuk
antar negara yang cenderung dilakukan secara mengarahkan kebijakan atau pendekatan
tertutup. Diplomasi ini menekankan peran diplomasi publik yang lebih luas.
pemerintah yang dominan dalam membahas 2. Advocacy, dalam diplomasi publik dapat
masalah internasional yang bersifat hard didefinisikan sebagai upaya aktor untuk
politics, seperti perang. Ketidakefektifan mengelola lingkungan internasional
diplomasi tradisional ini membawa jenis dengan melakukan aktivitas komunikasi
tradisional baru yang dimana negara tidak lagi internasional untuk secara aktif
menjadi aktor utama dalam membahas isu-isu mempromosikan kebijakan tertentu,
internasional, melainkan munculnya aktor- gagasan atau kepentingan umum aktor
aktor non-negara baru. Sehingga isu yang tersebut kepada publik asing.
berkembang pun tidak lagi hanya berkutat

109
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI INTERNATIONAL GAMELAN FESTIVAL 2018 DI SOLO
Siti Afifah Khatrunada, Gilang Nur Alam

3. Cultural diplomacy, adalah upaya aktor dapat dianggap sebagai bukan politik,
untuk mengelola lingkungan internasional ekonomi, ataupun militer.
melalui pembuatan sumber daya budaya Diplomasi budaya merupakan cara negara
dan pencapaiannya yang dikenal di luar untuk memelihara perannya dalam lingkungan
negeri, dan/ atau memfasilitasi transmisi internasional melalui pengelolaan sumber-
budaya di luar negeri. sumber kepemilikan budaya dan pencapaian
4. Exchange diplomacy, merupakan upaya kepopuleran budayanya dalam sistem
aktor untuk mengelola lingkungan internasional (Cull, 2009). Dengan tujuan
internasional dengan mengirim warganya untuk menarik dukungan publik, negara
ke luar negeri dan secara timbal balik melibatkan agen-agen budaya yang terpilih,
menerima warga dari luar negeri, baik baik lembaga-lembaga, organisasi-organisasi,
untuk periode studi atau kulturasi. kelompok-kelompok kreatif yang bergerak di
5. International Broadcasting, adalah upaya bidang seni dan budaya atau produk-produk
aktor untuk mengelola lingkungan nasional lainnya. Sehingga diplomasi budaya
internasional dengan menggunakan dilakukan untuk mencapai kepentingan
teknologi radio, televisi dan internet nasional dengan memanfaatkan dimensi-
untuk terlibat dengan publik asing. dimensi kekayaan intelektual dan moral, pola
pikir dan gaya hidup, seni dan budaya.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil Diplomasi budaya menunjuk kepada harus
konsep diplomasi budaya dengan objek kaji menggambarkan dan menjelaskan beberapa
yang diteliti adalah kegiatan International aspek dari nilai-nilai (values) yang dapat
Gamelan Festival 2018 di Solo, dimana diterima dengan baik oleh penonton yang
festival tersebut menjadi wadah yang memiliki menerimanya (audiens), serta lingkungan
fungsi untuk memperkenalkan kesenian (environment) yang juga merupakan sesuatu
gamelan kepada dunia dalam rangka yang mutlak harus dipahami demi efektifnya
meningkatkan citra, apresiasi dan membangun suatu diplomasi budaya (Schneider, 2003).
ikatan masyarakat internasional terhadap Pada akhirnya, tujuan diplomasi budaya
Indonesia. adalah untuk mempengaruhi foreign audience.
Diplomasi budaya didefinisikan sebagai Diplomasi budaya berupaya memanfaatkan
pertukaran ide, informasi, seni, bahasa dan unsur-unsur budaya untuk mempengaruhi
aspek budaya lainnya di antara bangsa-bangsa foreign audience agar (Waller, 2009):
dan masyarakatnya untuk menumbuhkan 1. Memiliki pandangan positif tentang
pemahaman bersama (mutual understanding) masyarakat, budaya, dan kebijakan negara
(Cummings, 2003). Karakteristik utama dari tersebut;
diplomasi budaya adalah adanya keterlibatan 2. Mendorong kerja sama yang lebih besar
negara, baik secara ideologi maupun finansial. antara kedua negara, bantuan dalam
Karakteristik kedua adalah lebih berorientasi mengubah kebijakan atau lingkungan
pada tujuan yang membidik khalayak massa, politik negara sasaran;
sehingga diplomasi budaya lebih sedikit 3. Mencegah, mengelola dan mengurangi
menggunakan high culture. Sementara konflik dengan negara sasaran.
menurut (Warsito & Kartikasari, 2007)
diplomasi budaya adalah suatu usaha negara Dalam mewujudkan suatu diplomasi
untuk memperjuangkan kepentingan budaya, terdapat tiga prinsip yang perlu
nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik diperhatikan oleh aktor pelaku diplomasi
secara mikro seperti pendidikan, ilmu budaya, yang berupa pembagian tahapan
pengetahuan, olahraga, dan kesenian, ataupun dilakukannya suatu kegiatan sebagai instrumen
secara yang dalam pengertian konvensional dari diplomasi budaya oleh aktor subjek.
Menurut (Council on Promoting of Public

110
Padjadjaran Journal of International Relations
e-issn: 2684-8082; Vol. 1 No. 2, Agustus 2019 (104-121) doi: 10.24198/padjir.v1i2. 26125

Diplomacy , 2005), terdapat tiga prinsip paksaan dalam mendapatkan respon dari
diplomasi budaya, diantaranya adalah prinsip masyarakat internasional.
penyebaran (transmission), penerimaan Untuk mengkaji objek tersebut secara
(acceptance), dan koeksistensi (coexistence). mendalam, peneliti menggunakan tiga prinsip
diplomasi budaya, diantaranya penyebaran
Prinsip Penyebaran (Transmission) (transmission), penerimaan (acceptance), dan
Dalam prinsip pertama ini menunjukkan koeksistensi (coexistence). Ketiga prinsip
bagaimana diplomasi budaya yang dilakukan tersebut diaplikasikan langsung dalam
oleh suatu aktor subjek dengan cara menganalisis objek. Dalam prinsip
merepresentasikan negaranya. Penyebaran penyebaran, Pemerintah Republik Indonesia
budaya, yang berupa bahasa, kuliner, gaya melaksanakan diplomasi budaya melalui
hidup, adat istiadat, pariwisata, dan potensi kegiatan International Gamelan Festival 2018
suatu negara, dapat meningkatkan dan dengan menyebarkan pesan-pesan diplomasi
menambah rasa ingin tahu audience terhadap yang disampaikan melalui pengemasan konten
pelaku diplomasi. Penyebaran ide, nilai, dan budaya yang ditampilkan.
budaya dapat terjadi sebagaimana suatu negara Dalam prinsip penerimaan melihat
mendefinisikan apa yang dianggapnya paling bagaimana diplomasi budaya diterima oleh
penting atau secara strategis efisien dalam target diplomasi tersebut, dimana dalam
merepresentasikan negara tersebut di luar penelitian target diplomasi tersebut adalah
negeri. khalayak asing yakni peserta asing yang
mengikuti acara International Gamelan
Prinsip Penerimaan (Acceptance) Festival 2018. Penerimaan tersebut dapat
Prinsip penerimaan merupakan bentuk dilihat dari respon yang diberikan oleh peserta
evaluasi kegiatan dari diplomasi budaya yang asing. Respon dari peserta asing diketahui
dilakukan. Untuk dapat mengetahui tercapai melalui hasil wawancara, pandangan peserta
atau tidaknya pelaksanaan diplomasi tersebut, asing yang diunggah secara online,
maka perlu dilakukan sebuah evaluasi, salah pemberitaan mengenai perhelatan IGF 2018
satunya dengan melihat respon dari dari media nasional dan media internasional.
masyarakat dan media internasional. Sementara itu, prinsip koeksistensi mengacu
Pelaksanaan kegiatan diplomasi budaya yang pada bagaimana diplomasi budaya yang
mendapatkan respon positif dari masyarakat dilakukan Pemerintah Republik Indonesia
dan media internasional tentu memberikan melalui International Gamelan Festival 2018
pengaruh positif besar terhadap perkembangan tersebut dapat menjunjung nilai-nilai
citra budaya suatu negara. perdamaian.

Prinsip Koeksistensi (Coexistence) Festival Budaya dalam Hubungan


Koeksistensi merupakan keadaan damai atau Internasional
kondisi hidup dalam keharmonisan di satu Festival budaya merupakan arena wacana yang
tempat meskipun berbeda ideologi atau memungkinkan orang-orang untuk
kepentingan. Dalam konteks ini, prinsip mengekspresikan pandangan mereka terhadap
koeksistensi berarti keadaan damai atau hidup suatu isu-isu budaya, sosial, dan politik yang
berdampingan di tengah perbedaan pandangan lebih luas. Seringkali festival budaya
politik. Sehingga, prinsip ini pada akhirnya digunakan untuk melestarikan budaya
melihat bagaimana suatu diplomasi budaya tradisional dan lokal dalam menghadapi
digunakan dalam mencapai kepentingan modernisasi dan globalisasi (Crespi-Valbonna
negaranya, dengan menggunakan budaya & Richards, 2007). Dalam suatu festival
sebagai pendekatan yang damai, tanpa ada budaya, terjadi hubungan interaksi antar

111
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI INTERNATIONAL GAMELAN FESTIVAL 2018 DI SOLO
Siti Afifah Khatrunada, Gilang Nur Alam

bangsa dan antar manusia dari berbagai sudah ada atau bahkan menciptakan sebuah
negara, sehingga festival budaya dapat konsep yang baru. Hal tersebut dapat
menjadi wadah untuk menarik minat dilakukan dengan mempelajari kondisi dunia
masyarakat asing untuk mengetahui dan nyata dari kehidupan masyarakat, perspektif
mempelajari lebih dalam lagi budaya suatu masyarakat, dan juga kondisi konstektual
negara tersebut. Selain itu, dari suatu kehidupan (Yin, 2011). Dalam melakukan
pelaksanaan acara atau festival budaya analisis, metode penelitian kualitatif
internasional negara tuan rumah dapat menawarkan sebuah langkah yang cocok
memperoleh manfaat dari keseluruhan promosi untuk diaplikasikan dalam topik penelitian ini,
yang intens di media massa. yaitu studi kasus. Studi kasus dapat diartikan
Seperti yang disebutkan oleh (Getz, sebagai metode untuk menyelidiki gejala-
1997), keuntungan yang paling penting dan gejala yang sifatnya empiris. Penelitian studi
relevan dari sebuah event besar adalah bahwa kasus memiliki beberapa bentuk, diantaranya
hal tersebut memungkinkan bagi tuan rumah adalah studi kasus deskriptif, studi kasus
untuk mempromosikan dan mempublisitas eksplanatoris, dan studi kasus eksploratoris
keseluruhan budaya dan kota mereka dalam (Yin, 2009). Dari berbagai bentuk tersebut,
jangka waktu yang singkat. Hal tersebut peneliti memilih penelitian yang berbentuk
menjadikan festival budaya sebagai cara yang studi kasus deskriptif.
baik bagi negara maupun kotanya dalam Studi kasus deskriptif merupakan studi
membangun citra positif dan menghilangkan kasus yang lebih menekankan pada
reputasi negatif. Sehingga dalam hubungan penggambaran aspek historis dari suatu kasus
internasional, festival budaya dapat menjadi dengan pertanyaan-pertanyaan yang biasanya
salah satu media diplomasi budaya yang berupa apakah, siapakah, atau bagaimanakah
digunakan oleh negara untuk mencapai (Yin, 2009). Pemilihan studi kasus deskriptif
kepentingannya. Atas dasar itu, International digunakan oleh penulis karena dirasa sesuai
Gamelan Festival 2018 memiliki peranan dengan penelitian ini, dimana diplomasi
penting dalam hubungan internasional, budaya yang dilakukan melalui International
khususnya terkait aktivitas diplomasi budaya Gamelan Festival 2018 merupakan sebuah
Indonesia dan menjadi instrumen diplomasi fenomena empiris yang benar-benar sudah
budaya Indonesia. terjadi. Dengan mengidentifikasi sebuah
kejadian empiris tersebut, peneliti berharap
METODE RISET agar rumusan masalah dari penelitian ini dapat
Peneliti menggunakan metode penelitian terjawab, yaitu bagaimana diplomasi budaya
kualitatif untuk mengkaji dan memahami serta yang dilakukan oleh Indonesia melalui
menjabarkan isu untuk menjawab rumusan International Gamelan Festival 2018 di Solo.
masalah pada penelitian ini. Metode penelitian Sumber data yang digunakan dalam
digunakan untuk menggambarkan mengenai penelitian ini adalah data primer dan data
fenomena yang sedang diamati secara sekunder. Sumber data primer diperoleh dari
deskriptif melalui interpretasi peneliti hasil wawancara dengan pihak Kementerian
berdasarkan data yang diperoleh secara logis. Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Metode penelitian kualitatif dalam Hubungan Indonesia, Dinas Pariwisata Kota Solo, dan
Internasional berfokus pada penggambaran, informan dari panitia penyelenggara
penjelasan, serta pemahaman atas suatu International Gamelan Festival 2018. Selain
fenomena dalam rangka pengembangan suatu itu, peneliti juga menggunakan sumber data
teori yang digunakan oleh peneliti (Levy, sekunder untuk melengkapi data penelitian.
2002). Sumber data sekunder didapatkan oleh peneliti
Metode penelitian kualitatif dapat melalui penelusuran dokumen-dokumen
menambah wawasan terhadap konsep yang terkait objek penelitian dalam bentuk buku,

112
Padjadjaran Journal of International Relations
e-issn: 2684-8082; Vol. 1 No. 2, Agustus 2019 (104-121) doi: 10.24198/padjir.v1i2. 26125

jurnal, artikel, surat kabar, serta berbagai data menganalisis, mengarahkan dan
digital dari internet lainnya yang berkaitan memfokuskan penelitian sehingga data
dengan penelitian ini. yang tidak terlalu berkaitan dengan
Untuk melaksanakan sebuah penelitian penelitian tidak perlu disertakan agar
yang empiris, perlu dilakukan pengumpulan
mendapat hasil yang sesuai.
data (Yin, 2011). Dalam penelitian kualitatif,
Data yang telah dikumpulkan dan telah
terdapat empat teknik yang dapat digunakan
direduksi ditampilkan dalam bentuk tulisan,
untuk mendapatkan data yang relevan,
grafik, matriks, bagan maupun gambar yang
diantaranya interviewing (wawancara),
bersifat deskriptif yang telah tersusun rapi dan
observing (pengamatan), collecting and
memudahkan peneliti dalam menarik
examining (mengumpulkan dan mencermati
kesimpulan.
dokumen), dan feeling (merasakan sebagai
Penarikan kesimpulan diambil sesuai
partisipan) (Yin, 2011). Data yang diperlukan
dengan tahapan yang telah dilakukan
dalam penelitian ini adalah data prinsip
penyebaran, penerimaan, dan koeksistensi seperti pengumpulan data, reduksi,
yang ditunjukkan dalam proses pertunjukan triangulasi, verifikasi serta penyajian data
kesenian gamelan yang ditampilkan serta sehingga didapatkan kesimpulan baru yang
aspek-aspek lainnya yang disebar dalam dapat menjawab rumusan masalah
International Gamelan Festival 2018, respon penelitian.
yang didapatkan masyarakat internasional, Dalam penelitian kualitatif, pengontrol
khususnya peserta asing International kualitas kunci adalah sebuah penelitian dan
Gamelan Festival 2018, pendekatan damai temuan-temuan yang didapatnya. Sebuah
yang bebas dari paksaan yang dilakukan oleh penelitian harus memastikan validitas data
Indonesia dalam mencapai kepentingan agar penelitian tersebut dapat
nasionalnya. Data-data tersebut didapatkan dipertanggungjawabkan keabsahannya.
melalui interviewing secara langsung dengan Penelitian yang memiliki validitas adalah
narasumber, yaitu Kementerian Pendidikan penelitian yang memiliki data yang
dan Kebudayaan Republik Indonesia, peserta dikumpulkan dan diinterpretasi dengan benar
asing yang mengikuti IGF 2018, sehingga kesimpulannya merefleksikan
mengumpulkan dan mencermati data yang kenyataan yang diteliti secara akurat (Yin,
didapatkan melalui website, media sosial, dan 2011).
berbagai media elektronik lainnya. Kemudian Terdapat tujuh strategi oleh Joseph
pepenelitian mengamati data tersebut untuk Maxwell, yang dikutip oleh Yin, dalam
menganalisis teori dengan data yang memastikan validitas data, diantaranya
didapatkan. intensive long-term involvement, “rich” data,
Tahap pertama merupakan tahap respondent validation, search for discrepant
mengumpulkan seluruh data dari berbagai evidence and negative cases, triangulation,
sumber yang relevan seperti artikel, jurnal, quasi-statistic, dan comparison (Yin, 2011).
media cetak, media online, situs resmi hingga Dalam penelitian ini, untuk memastikan
wawancara dengan fenomena yang dipilih validitas data peneliti akan menggunakan
peneliti untuk mendukung penelitian. strategi triangulation atau triangulasi data.
Setelah mengumpulkan data melalui Triangulasi data adalah mencari setidaknya
wawancara, studi literatur serta materi tiga cara dalam memverifikasi suatu kejadian,
visual maka peneliti akan memilah, deskripsi, atau fakta yang dilaporkan dalam
memfokuskan menyederhanakan data yang suatu penelitian (Yin, 2011). Dengan
diperoleh pada saat proses pengumpulan demikian, peneliti akan memastikan validitas
dalam penelitian dengan tidak hanya terpaku
data. Hal ini dilakukan agar dapat

113
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI INTERNATIONAL GAMELAN FESTIVAL 2018 DI SOLO
Siti Afifah Khatrunada, Gilang Nur Alam

dari sebuah sumber saja. Keberagaman sumber dengan menghadirkan 72 kelompok gamelan
data akan memberikan peneliti keobjektifan yang menabuh gamelan bersama-sama.
dalam mendapatkan pemahaman dan Kemudian dilanjutkan dengan Opening
interpretasi akan fenomena yang diteliti. Ceremony, yang diawali dengan pergelaran
komposisi karawitan oleh kelompok gamelan
HASIL DAN PEMBAHASAN dari Solo Raya. Kemudian dilanjutkan dengan
Tiga Prinsip Diplomasi Budaya dalam gelaran Gendhing Ketawan Puspowarno,
International Gamelan Festival 2018 di Solo komposisi Karawitan hasil kolaborasi para
komponis yang telah mencapai puncak
Prinsip Penyebaran penjelajahan artistik gamelan, yaitu Rahayu
Prinsip penyebaran menunjukkan bagaimana Supanggah, Wayan Yudane, dan Taufik
diplomasi budaya yang dilakukan oleh suatu Adam.
aktor subjek dengan cara merepresentasikan Pada awal acara disajikan bebunyian
negaranya. Aktor dari diplomasi mengemas gamelan dalam Gending Ketawang
pesan-pesan yang disampaikan melalui konten Puspawarna, yang biasanya dibunyikan saat
budaya yang ditampilkan. Penyebaran pesan kedatangan Pangeran, atau untuk mengiringi
tersebut dapat disampaikan dalam bentuk sebuah tarian. Gending ini juga merupakan
produk kebudayaan potensi suatu negara yang lagu pertama dari Indonesia yang diputar
dapat meningkatkan dan menambah rasa ingin rekamannya di ruang angkasa, bersama-sama
tahu audience terhadap pelaku diplomasi. dengan salah satunya adalah pidato dari
Penyebaran ide, nilai, dan budaya dapat terjadi Presiden Jimmy Carter (Presiden Amerika
sebagaimana suatu negara mendefinisikan apa Serikat ke-39), yang memiliki maksud secara
yang dianggapnya paling penting atau secara simbolis mengirimkan pesan kepada seluruh
strategis efisien dalam merepresentasikan alam semesta, mewakili harapan, kebulatan
negara tersebut di luar negeri. tekad, serta niatan baik dalam alam semesta
Penyebaran budaya yang terdapat dalam yang luas (BPNB D.I.Yogyakarta, 2018).
IGF 2018 dikemas dalam beberapa bentuk Pada pertunjukan Konser Gamelan Rakyat
kegiatan. Tidak hanya melalui pertunjukan ditampilkan bagaimana gamelan yang hidup di
gamelan saja, namun juga melalui berbagai luar istana telah menjadi bagian dari
kegiatan lainnya seperti pameran karya seni, keseharian di banyak komunitas. Gamelan
penerbitan buku, pemutaran film, workshop, hadir mengisi ruang suara sehari-hari maupun
dan destinasi budaya, sehingga dapat menarik peristiwa-peristiwa khusus, menjadi bagian
minat para pengunjung maupun peserta asing dari pertunjukan hiburan rakyat, menjadi unsur
untuk lebih mengenali lebih dalam lagi yang menandai upacara, menjadi profesi untuk
mengenai budaya Indonesia. Berbagai bentuk menggantungkan hidup, menjadi simbol kelas
kegiatan tersebut menjadi suatu bentuk sosial disakralkan dan menjadi barang
ekspresi penyampaian budaya sebagai identitas berharga. Dalam Konser Gamelan Rakyat ini,
bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa kelompok-kelompok lokal dipertemukan
kegiatan yang dilaksanakan dalam agenda dengan kelompok-kelompok gamelan dari
International Gamelan Festival 2018: berbagai nusantara dan mancanegara sehingga
menjadi arena interaksi kultural.
1. Pertunjukan Sedangkan Konser Gamelan Kraton
Pertunjukan dalam perhelatan IGF 2018 menghadirkan konser gamelan yang berasal
meliputi Soft Opening, Opening Ceremonial, dari situs-situs istana diantaranya Keraton
Konser Gamelan Rakyat, Konser Kasunanan (Solo), Pura Mangkunegaran
Keberagaman Gamelan, Konser Kelompok (Solo), Puri Mangkunegaran (Solo), Puri Paku
Mancanegara, Konser Utama dan Konser Alam (Yogyakarta), Kasultanan (Yogyakarta),
Gamelan Kraton. Soft Opening dilaksanakan Kasultanan Kanoman Cirebon (Cirebon), Puri

114
Padjadjaran Journal of International Relations
e-issn: 2684-8082; Vol. 1 No. 2, Agustus 2019 (104-121) doi: 10.24198/padjir.v1i2. 26125

Pliatatan – Teges (Bali), dan Kasultanan Gamelan, (5) Gamelan dan Persebaran
Banjar (Kalimantan Selatan). Gamelan dari Agama-Agama besar.
situs-situs ini menjadi bukti bahwa istana juga Konferensi yang dilakukan selama 7 hari
merupakan salah satu tempat untuk tumbuh berlangsungnya IGF 2018 ini juga menjadi
kembang, proses penghalusan dan salah satu jembatan untuk memfasilitasi event
pencanggihan tradisi gamelan. Di istana, diplomasi budaya dengan mendiskusikan isu-
gamelan juga tumbuh menyatu menjadi media isu sosial, politik, dan budaya, serta pengaruh
ekspresi dari nilai-nilai dan filosofi, bahkan dan penyebaran gamelan ke berbagai negara
juga membungkus dan menghaluskan strategi dan bagaimana pengelolaan ke depannya.
dan perilaku politik, menghalihkan hasrat
konflik, dan sebagainya. 3. Pameran
Konser Keberagaman Gamelan Pameran IGF 2018 bertujuan untuk
mempergelarkan beragam ekspresi dan menyampaikan pesan mengenai sejarah,
penjelajahan artistik gamelan. Bentuk-bentuk ekspresi, dan spirit gamelan yang telah
yang dihadiri meliputi keberagaman yang menjadi media untuk menanggapi gelombang
mewakili wilayah geografis, maupun ekspresi pengaruh peradaban (agama, politik, industri,
personal para seniman-seniman gamelan. modernisme) yang juga turut membentuk
Sementara Konser Kelompok Mancanegara corak kebudayaan Nusantara. Dalam pameran
menampilkan pertunjukan gamelan oleh 19 ini, terdapat berbagai macam koleksi album
kelompok gamelan dari berbagai negara. Pada rekaman, foto, buku, instrumen gamelan
pertunjukan Konser Utama menunjukkan istimewa, instalasi gamelan, notasi, kostum,
pencapaian tertinggi yang telah diraih oleh dan bentuk-bentuk dokumentasi lainnya untuk
seniman-seniman yang bisa dikategorikan memperlihatkan mengenai bagaimana praktik
sebagai maestro (empu) gamelan dan institusi gamelan di berbagai tempat dan masa.
pendidikan kesenian dari berbagai penjuru
tanah air dan mancanegara. Para maestro 4. Penerbitan
tersebut menampilkan karya-karya Dalam IGF 2018 ini, diadakan juga penerbitan
masterpiece ciptaan sendiri ataupun membawa sejumlah buku tentang biografi dan pemikiran
karya maestro lain. beberapa maestro, notasi gending-gending
kuno, serta hasil-hasil penelitian mengenai
2. Konferensi gamelan. Kegiatan penerbitan ini merupakan
Konferensi yang diselenggarakan di IGF 2018 salah satu upaya untuk merangkum dan
membahas mengenai keagungan gamelan dan mendesiminasikan pengetahuan mengenai
peranannya di lintas zaman. Konferensi budaya gamelan. Beberapa judul buku yang
internasional bertemakan “Gamelan Culture: akan diterbitkan antara lain, Memaknai
Roots, Expression, and Worldview” Wayang dan Gamelan, Temu Silang Jawa,
menjelaskan sejarah persebaran peradaban Islam dan Global. (Sumarsam),
gamelan, interaksi kultur antarkomunitas, Contextualising Wayang & Gamelan to
konteks sosial politik dan kepentingan- History, Islam and Nation State. (Sumarsam),
kepentingan, lingkungan alam, corak Para Maestro Gamelan, dan Arkeologi
masyarakat dan budaya setempat. Tema besar Gamelan. Penerbitan buku ini diselenggarakan
konferensi tersebut diurai dalam beberapa pada tanggal 10 Agustus 2018, mulai pukul
tema turunan, yaitu: (1) Histori dan Imajinasi 09.30 WIB, yang bertempat di Pendopo
Gamelan, (2) Industrialisasi, Globalisasi Taman Budaya Jawa Tengah, Solo.
Ekonomi dan Gamelan, (3) Dialektika
Gamelan: Modernitas, Sistem Pendidikan dan 5. Pemutaran film
Kultur Gamelan, (4) Praksis dan Estetika

115
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI INTERNATIONAL GAMELAN FESTIVAL 2018 DI SOLO
Siti Afifah Khatrunada, Gilang Nur Alam

Kegiatan pemutaran film dengan format mini alam, budaya maupun kesenian. Anjangsana
sinema yang dilaksanakan di Cineplex Situs menjadi suatu media yang dapat
Hartono Mall dan Cinema Room Omah Sinten memperkenalkan keunggulan potensi daerah
Ngarsopuro Solo ini disertai dengan diskusi kepada masyarakat luas melalui program-
yang menghadirkan pembicara Djaduk program yang diselenggarakan panitia IGF
Feriyanto (Yogyakarta) dan Toersi A (Jakarta). 2018.
Film-film yang ditayangkan di IGF 2018 Potensi kuliner juga turut ditunjukkan
antara lain adalah “Lahirnya Gatotkaca” dalam IGF 2018. Kuliner Indonesia
(1958) karya Djaduk, “Bulan Terusuk Ilalang” diperkenalkan dan dihidangkan kepada para
(1955) karya Garin Nugroho, “Cemeng 2005” peserta asing dalam acara jamuan makan siang
(1995) karya Riantiarno, dan “Dongeng dari di Rumah Dinas Bupati Karanganyar dan
Dirah” (1992) karya Sardono W Kusumo. SMAN 1 Boyolali yang digelar dalam
rangkaian kegiatan Anjangsana Situs IGF
6. Sastra 2018. Hidangan yang bernuansa kearifan lokal
Dalam program sastra ini, IGF memfasilitasi disuguhkan, yaitu menu makanan yang
para pengunjung yang tertarik untuk belajar menjadi khas daerah tersebut, seperti nasi
menulis cerpen, puisi, esai maupun reportase tiwul, wader kali, bothok jambu methe, jangan
yang bertemakan gamelan. Selain itu, program lombok, dan lain sebegainya. Para peserta
ini juga turut mengundang para penulis lain dapat mencicipi berbagai macam makanan
untuk mengirimkan karyanya, yang kemudian khas daerah tersebut, sekaligus berbincang
tulisan tersebut akan dikurasikan, dibukukan, satu sama lain baik dengan sesama peserta
dan didiskusikan bersama. Kegiatan ini lainnya.
bertujuan untuk memberikan ruang kepada Potensi budaya lainnya yang ingin
penulis dan penikmat sastra untuk ditunjukkan dari festival ini adalah gaya hidup.
mengapresiasi gamelan, sekaligus turut Para panitia, peserta dari Indonesia, dan
merawat gamelan melalui tulisan. masyarakat Solo berupaya untuk membentuk
citra baik bagi Indonesia melalui sikap dan
7. Anjangsana Situs perilaku sehari-hari. Mereka menunjukkan
Selain di kota Solo, program pergelaran IGF gaya hidup masyarakat Indonesia yang
juga dilaksanakan di beberapa kabupaten. sederhana, namun senantiasa ramah. Hal ini
Salah satunya program Anjangsana Situs yang dapat memperbaiki kesan kurang baik yang
digelar di Kabupaten Blora, Wonogiri, didapatkan melalui media oleh khalayak asing
Boyolali, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, terhadap Indonesia.
dan Klaten. Anjangsana Situs merupakan salah Pandangan khalayak asing terhadap
satu agenda dari IGF yang bertujuan untuk Indonesia senantiasa mereka dapatkan dari
mempererat silaturahmi bunyi bersama televisi atau media-media yang terkadang
masyarakat pecinta gamelan. Melalui program sering mengubah imej Indonesia menjadi
ini, berbagai latar budaya masyarakat gamelan buruk. Lewat gaya hidup yang ditunjukkan,
dapat saling mengapresiasi, melihat situs IGF 2018 dapat menjadi media untuk
perkembangan gamelan di daerah lain, saling membangun kesan bahwa masyarakat
berinteraksi, dan memberikan sarana Indonesia sebenarnya adalah masyarakat yang
penyegaran bagi peserta asing untuk berkepribadian baik, ramah dan hangat
menyambangi perkembangan gamelan di situs terhadap sesama umat manusia, serta cinta
lokal beberapa kabupaten tersebut. akan perdamaian.
Di samping untuk mempererat dan Selain budaya gamelan, gaya hidup dan
melihat perkembangan gamelan, kegiatan ini kuliner Indonesia, terdapat juga nilai budaya
juga bertujuan untuk memperkenalkan potensi yang ingin disebarkan melalui festival ini,
yang ada di masing-masing daerah baik wisata yaitu adalah nilai yang sifatnya intangible atau

116
Padjadjaran Journal of International Relations
e-issn: 2684-8082; Vol. 1 No. 2, Agustus 2019 (104-121) doi: 10.24198/padjir.v1i2. 26125

tak benda. Nilai tak benda yang dimiliki oleh beberapa website yang dipenuhi dengan
gamelan tersebut adalah nilai universal. Nilai pertanyaan mengenai IGF 2019 seperti yang
universal dalam gamelan ini mengandung diunggah di website Reddit dan The Lonely
makna bahwa gamelan tidak hanya dimainkan Planet.
oleh orang Indonesia, tetapi juga dapat Seiring dengan perkembangan media sosial
dimainkan oleh semua orang. Untuk di seluruh dunia, media sosial juga berperan
menciptakan audiens suatu diplomasi budaya, penting sebagai suatu platform untuk
memang diperlukan nilai universal, dan mengetahui bagaimana diplomasi budaya
gamelan telah menjadi sesuatu yang universal tersebut diterima oleh khalayak asing. Setelah
yang disukai dan dimengerti banyak orang. dilaksanakannya IGF 2018, penulis
Seperti yang disebutkan oleh (Nye, 2004), menemukan banyaknya pandangan positif dari
budaya suatu bangsa yang mengandung nilai peserta asing di berbagai media sosial, seperti
universal dan kebijakan mempromosikan nilai- Twitter, Instagram, dan Facebook. Pandangan
nilainya dapat meningkatkan popularitas suatu khalayak asing melalui tersebut menjadi salah
negara karena daya tarik yang dibentuk satu penilaian apakah pesan diplomasi yang
melalui budaya tersebut. dimuat melalui IGF 2018 ini telah berhasil
disebarkan.
Prinsip Penerimaan (Acceptance) Dalam beberapa pandangan dari para
Prinsip penerimaan yang ada dalam diplomasi peserta asing yang penulis temukan di media
budaya Indonesia melalui IGF 2018 dapat sosial Twitter, Instagram, dan Facebook,
dilihat dari respon yang diberikan oleh peserta mereka sangat mengapresiasi pelaksanaan IGF
asing yang hadir dalam perhelatan festival 2018 yang disambut dengan meriah oleh
budaya tersebut. Respon dari peserta asing masyarakat Indonesia. Mereka juga menilai
diketahui melalui hasil wawancara dan dari positif menu makanan khas Indonesia yang
pandangan peserta asing yang diunggah secara disajikan dan keramahan masyarakat Indonesia
online. Selain itu, pemberitaan mengenai dalam menyambut peserta asing yang
perhelatan IGF 2018 dari media nasional dan mengikuti acara tersebut, sehingga IGF 2018
media internasional pun dapat menjadi tolak berhasil meninggalkan kesan baik bagi peserta
ukur bagaimana penerimaan terhadap asing.
penyelenggaraan IGF 2018. Melalui diplomasi budaya ini, Indonesia
Menurut narasumber, dengan diadakannya ingin mengubah citra negatifnya menjadi
International Gamelan Festival 2018 di Solo positif. Salah satunya adalah citra buruk
ini saja sudah menjadi bukti bahwa gamelan Indonesia akibat buruknya pandangan terhadap
telah diterima oleh khalayak asing, dimana Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
para peserta asing tersebut secara suka rela Dengan diadakannya festival ini, para peserta
datang ke Indonesia untuk tampil di IGF 2018 asing dari Malaysia dapat melihat bagaimana
dan untuk mempelajari gamelan lebih dalam rupa Indonesia yang lebih daripada sekedar
lagi. Selanjutnya berbagai acara yang digelar imej TKI atau TKW Indonesia yang selama ini
dalam perhelatan IGF 2018 yang selalu ramai mereka dapatkan. Seperti pandangan dari
penonton dan banyak diliput oleh media Deenoo Savoye, salah seorang peserta dari
nasional maupun internasional juga dapat kelompok gamelan Sanggar Kirana dari
menjadi bukti bahwa IGF 2018 telah diterima Malaysia, yang mengunggah pandangan
secara positif. positifnya terhadap International Gamelan
Sebelum diselenggarakannya International Festival 2018 di media sosial Facebook. Ia
Gamelan Festival 2018 ini, banyak khalayak merasa kagum terhadap antusiasme
asing yang telah menanti-nantikan pelaksanaan masyarakat Indonesia di Solo yang turut serta
acara tersebut, dimana penulis menemukan berpartisipasi dalam melestarikan budaya

117
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI INTERNATIONAL GAMELAN FESTIVAL 2018 DI SOLO
Siti Afifah Khatrunada, Gilang Nur Alam

Gamelan dengan mendukung berbagai positif yang muncul dari berbagai pihak
kegiatan di International Gamelan Festival terhadap penyelenggaraan International
2018. Gamelan Festival 2018 di Solo. Hal tersebut
Respon positif terhadap acara International menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan
Gamelan Festival 2018 juga penulis temukan diplomasi budaya yang dilakukan oleh
dalam liputan televisi lokal yang menampilkan Indonesia melalui acara tersebut telah diterima
kemeriahan acara festival tersebut dan dengan baik oleh khalayak asing. Pandangan
mewawancarai salah satu peserta asing dari publik asing tersebut juga menjadi suatu
Inggris. Saat diwawancara, ia mengatakan manfaat yang didapatkan setelah diadakannya
sangat menikmati acara dan pertunjukan IGF festival ini, karena peserta asing yang
2018. Menurutnya melihat berbagai macam sebelumnya belum cukup mengenal Indonesia
gamelan yang dimainkan dari berbagai negara sekarang mulai dapat memahami bagaimana
dikumpulkan menjadi satu di IGF 2018 rupa Indonesia yang sesungguhnya, baik
merupakan hal yang sangat spektakuler yang masyarakat maupun budayanya. Sehingga ada
pernah dilihatnya. sesuatu yang merubah imej Indonesia
Selain itu, penulis juga melakukan sebelumnya di mata dunia.
wawancara dengan dengan Surasak
Jamnongsarn, salah satu peserta kelompok Prinsip Koeksistensi (Coexistence)
Karawiran Prasanmitr dari Thailand. Ia Prinsip koeksistensi merupakan prinsip
menyebutkan bahwa IGF 2018 telah berhasil diplomasi budaya yang mengacu pada
menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. IGF bagaimana diplomasi dengan instrumen
2018 juga memberikan banyak tambahan budaya dapat menjunjung nilai-nilai
pemahaman tentang Indonesia, sehingga hal perdamaian. Sebagai salah satu bentuk
tersebut menguatkan hubungan yang lebih diplomasi budaya Indonesia, International
mendalam lagi antara peserta asing dengan Gamelan Festival 2018 di Solo dilaksanakan
Indonesia. IGF 2018 memang sudah berlalu, melalui platform Indonesiana yang dirancang
tapi kemeriahannya tidak pernah bisa pemerintah Indonesia bahwa diplomasi budaya
terlupakan. Sehingga ia berharap untuk dapat akan berlandaskan pembukaan UUD tahun
kembali lagi bermain gamelan di Indonesia. 1945 alinea ke 4, dimana Indonesia ikut
Menurut narasumber, beberapa peserta dari berperan aktif dan ikut serta dalam
kelompok Karawitan Prasanmitr bahkan melaksanakan ketertiban dunia yang
tertarik untuk mengunjungi kota-kota di berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi
Indonesia lainnya, seperti Bali dan beberapa dan keadilan sosial.
kota di Sumatera. Adapun tujuan dari IGF 2018 salah
Perhelatan International Gamelan Festival satunya untuk menggambarkan kebhinekaan
2018 di Solo juga dimuat dalam liputan media- melalui hasil olah rasa yang didengarkan,
media elektronik Indonesia maupun luar disaksikan dan dinikmati yang menghasilkan
negeri. Dengan dimuatnya kegiatan diplomasi adanya semangat persatuan untuk tujuan baik
budaya dalam media, menunjukkan bahwa yang sama. Sehingga dalam pelaksanaannya,
pihak media tersebut telah menyambut IGF 2018 memberikan pesan kerukunan,
dilaksanakannya kegiatan tersebut. Selain itu, saling menghargai, toleransi, dinamis, dan
pemuatan dalam media juga dapat damai dalam keberagaman budaya
menyebarkan pandangan positif mengenai (Kemdikbud, 2018). Di tengah hiruk pikuk
kegiatan diplomasi tersebut. Pemuatan di peristiwa yang terjadi di dunia, keselarasan
media dalam negeri salah satunya terdapat gamelan dalam IGF 2018 hadir sebagai sebuah
dalam portal berita Kompas.com. bentuk apresiasi budaya yang menciptakan
Berbagai respon yang ditunjukkan di atas kehidupan bermasyarakat yang toleran,
merupakan contoh dari banyaknya respon harmonis, dan damai. Hal ini membuktikan

118
Padjadjaran Journal of International Relations
e-issn: 2684-8082; Vol. 1 No. 2, Agustus 2019 (104-121) doi: 10.24198/padjir.v1i2. 26125

bahwa IGF 2018 dapat menjunjung nilai-nilai Penerimaan masyarakat internasional


perdamaian dalam pelaksanaannya sebagai maupun respon media lokal dan media
bentuk diplomasi budaya Indonesia. internasional adalah salah satu hal yang
Melalui pelaksanaan IGF 2018 sebagai dituju dalam pelaksanaan International
bentuk diplomasi budaya Indonesia, dapat kita Gamelan Festival 2018. Banyaknya respon
lihat dalam setiap kegiatannya tidak bersifat positif terhadap acara festival gamelan ini
memaksa dan mengandung perwujudan menunjukkan misi diplomasi budaya
perdamaian dunia. Para peserta asing yang ikut Indonesia untuk meningkatkan citra positif
tampil dalam IGF 2018 pun datang secara
Indonesia dengan memberikan
pemahaman, menginformasikan, dan
sukarela ke Indonesia semata-mata atas dasar
memengaruhi masyarakat asing yang
ketertarikan dan keinginan mereka untuk
mengikuti acara festival tersebut. Respon
mengetahui tentang Indonesia lebih dalam
positif masyarakat tersebut tentu
lagi. Hal ini kemudian dapat membantu untuk membantu pemerintah Indonesia untuk
membentuk kembali citra Indonesia terhadap memperbaiki citra buruk Indonesia
masyarakat asing, khususnya para peserta menjadi baik di mata masyarakat asing.
asing IGF 2018. Prinsip koeksistensi tentang bagaimana
citra positif muncul tanpa paksaan dan ikut
KESIMPULAN menyebarkan pesan-pesan perdamaian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dengan banyaknya peserta dari luar negeri
dilaksanakan dengan menggunakan yang tampil dalam International Gamelan
metode penelitian kualitatif dalam Festival 2018 datang secara sukarela ke
menjawab rumusan masalah penelitian Indonesia semata-mata atas dasar
yang telah dibuat. Peneliti menarik ketertarikan dan keinginan mereka untuk
kesimpulan bahwa International Gamelan mengetahui lebih dalam lagi mengenai
Festival 2018 di Solo merupakan media Indonesia. Sehingga respon positif yang
diplomasi budaya Indonesia untuk didapatkan IGF 2018 juga muncul tanpa
mencapai kepentingan negara. adanya paksaan Indonesia sebagai negara
Data penelitian menunjukkan bahwa pelaksana. Selain itu, tujuan dari festival
International Gamelan Festival 2018 ini sendiri yang mengusung misi
menjadi media diplomasi budaya perdamaian dengan menggambarkan
Indonesia sebagai upaya mencapai kebhinekaan melalui hasil olah rasa yang
kepentingan Indonesia untuk didengarkan, disaksikan dan dinikmati
meningkatkan citra positifnya di mata yang menghasilkan adanya semangat
masyarakat internasional, khususnya para persatuan untuk tujuan baik yang sama.
peserta asing yang mengikuti acara IGF Sehingga dalam pelaksanaannya, IGF
2018. Pemerintah memanfaatkan kesenian 2018 memberikan pesan kerukunan, saling
gamelan dan berbagai kekayaan budaya menghargai, toleransi, dinamis, dan damai
Indonesia yang dikemas dalam acara-acara dalam keberagaman budaya.
yang merepresentasikan konten diplomasi Pelaksanaan International Gamelan
budaya yaitu kegiatan yang mengandung Festival 2018 yang membawa pengaruh
potensi budaya, kuliner, lifestyle yang baik bagi citra Indonesia merupakan suatu
disebar dalam International Gamelan bukti keberhasilan diplomasi dengan
Festival 2018. Upaya pemerintah dalam menggunakan budaya sebagai medianya
mengemas potensi budaya Indonesia dapat dilakukan oleh negara untuk
dalam rangkaian acara ini merupakan cara mencapai kepentingannya. Hal ini
pemerintah memaksimalkan dampak membuktikan bahwa budaya tidak dapat
festival ini terhadap kepentingan negara dipandang sebalah mata, karena
untuk meningkatkan citra positifnya di keberadaannya yang dapat menguntungkan
mata dunia. negara bila dikelola dengan tepat.

119
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI INTERNATIONAL GAMELAN FESTIVAL 2018 DI SOLO
Siti Afifah Khatrunada, Gilang Nur Alam

019/01/02/revisiting-cultural-
DAFTAR PUSTAKA diplomacy.html
Aisyah, A. W. (2017, 09 08). International Gabriella, C. (2013). Peran Diplomasi
Gamelan Festival 2017 di Inggris. Kebudayaan Indonesia dalam Pencapaian
Retrieved 05 20, 2019, from Good News Kepentingan Nasionalnya. Retrieved
From Indonesia: November 23, 2018, from Universitas
https://www.goodnewsfromindonesia.id/20 Hasanuddin:
17/09/08/international-gamelan-festival- http://repository.unhas.ac.id/bitstream/hand
2017-di-inggris le/123456789/6316/skripsi%20HI%20claris
Aksoy, M., & Cicek, A. S. (2018). Redefining sa%20gabrella.pdf?sequence=1
Diplomacy In thr 21st Century & Getz, D. (1997). Management & Event
Examining the Characteristics of an Idea Tourism. New York: Cognizant
Diplomatl. MANAS Journal of Social Communication Corporation.
Studies. Herrschner, I. (2016). The Role of Art in
Anggraeni, D. (2004, 02 22). Melbourne: German Cultural Diplomacy: An Analysis
Gamelan, elephants and 'Jackpot'. of the Festival of German Films in
Retrieved October 21, 2018, from The Melbourne, Australia. Media War &
Jakarta Post: Conflict.
http://www.thejakartapost.com/news/2004/ Hynson, M. (2016). Indonesian Angklung:
02/22/melbourne-gamelan-elephants-and- Intersections of Music Education and
039jackpot039.html Cultural Diplomacy. Performing Indonesia.
Apel, R. (2015). Cultural Diplomacy: Johnson, H. (2008). Composing Asia in New
Important but Neglected Tool in Promoting Zealand: Gamelan and Creativity. New
Israel's Public Image. Journal of The Zealand Journal of Asian Studies.
Interdisciplinary Center Herzliya Lander Jones, W. J. (2009). European Soft Power:
School of Goverment, Diplomacy, and Cultural Diplomacy and Higher Education
Strategy. in Southeasat Asia. Silpakorn University
Chen, C., & Lefleur, M. (2016). Chinese Soft Journal.
Power in The Year of the Monkey. Kemdikbud. (2018, August 11). Pembukaan
Retrieved November 28, 2018, from International Gamelan Festival (IGF) 2018
http://mcdaniel.hu/chinese-soft-power- di Kota Lokus Gamelan (Solo). Retrieved
year-monkey December 1, 2018, from Kemdikbud.go.id:
Council on Promoting of Public Diplomacy . https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnby
(2005). Three Principles of Cultural ogyakarta/pembukaan-international-
Diplomacy. Establishing Japan as a gamelan-festival-igf-2018-di-kota-lokus-
"Peaceful Nation of Cultural Exchange". gamelan-solo/
Crespi-Valbonna, M., & Richards, G. (2007). Kemdikbud. (2019, January 31). Laporan
The Meaning of Cultural Festivals. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
International Journal of Cultural Policy, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya
103. Tahun 2018. Retrieved from Kementerian
Cull, N. J. (2009). Public Diplomacy: Lessons Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
from the Past. Los Angeles: Figueroa Jenderal Kebudayaan:
Press. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwd
Cummings, M. C. (2003). Cultural Diplomacy b/laporan-akuntabilitas-kinerja-instansi-
and the United States Government. United pemerintah-direktorat-warisan-dan-
States: Center for arts and culture. diplomasi-budaya-tahun-2018/
Dibia, I. W. (2013). Diplomasi Kebudayaan Kompas. (2018, Agustus 10). Menyatukan
Menggunakan Kekuatan Kesenian. Jurnal Masyarakat Dunia Lewat Festival Gamelan
Kesenian No.1:4. Internasional. Retrieved from
Djumala, D. (2019, January 2). Revisiting Kompas.com:
cultural diplomacy. Retrieved from The https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/
Jakarta Post: 10/135226120/menyatukan-masyarakat-
https://www.thejakartapost.com/academia/2 dunia-lewat-festival-gamelan-
internasional?page=all

120
Padjadjaran Journal of International Relations
e-issn: 2684-8082; Vol. 1 No. 2, Agustus 2019 (104-121) doi: 10.24198/padjir.v1i2. 26125

KPU. (2014). Visi Misi Jokowi-JK. Retrieved BIOGRAFI


from Komisi Pemilihan Umum: Siti Afifah Khatrunada adalah mahasiswa
http://kpu.go.id/koleksigambar/VISI_MISI Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas
_Jokowi-JK.pdf Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Lestariningsih, T. E., Damayanti, C., & Haqqi, Padjadjaran angkatan 2015 yang tertarik mengkaji
H. (2016). Wonderful Indonesia Festival tentang Diplomasi Budaya
2015 di Thailand Sebagai Diplomasi
Gilang Nur Alam adalah dosen pada Departemen
Kebudayaan Indonesia. Transformasi, II, Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan
56-159. Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran yang tertarik
Levy, J. S. (2002). Qualitative Methods in mengkaji tentang Paradiplomasi dan Pembangunan
International Relations. Michigan: An Internasional.
Arbor University of Michigan Press.
Pohan, D. K. (2014). Diplomasi Kebudayaan
Pemerintah Korea Selaran dalam
Penyebaran Hallyu di Indonesia Tahun
2010-2012. E-Journal Ilmu Hubungan
Internasional.
Schneider, C. P. (2003). Diplomacy That
Works: Best Practices in Cultural
Diplomacy. Washington DC: Georgetown
University.
Sumarsam. (1998). Introduction to Javanese
Gamelan. Middletown.
Tuch, H. N. (1990). Communicating With the
World. New York: St. Martin press.
Verner, C. B. (2009). Footfalls Echo in the
Memory: A life with the Colonial Education
Service and the British Council in Asia.
New York: The Radcliffe Press.
Waller, M. J. (2009). Cultural Diplomacy,
Political Influence, and Integrated Strategy.
Washington, DC: Institute of World
Politics Press.
Wang, J. (2006). Public Diplomacy and Global
Business. The Journal of Business Strategy.
Warsito, T., & Kartikasari, W. (2007).
Diplomasi Kebudayaan: Konsep dan
relevansi bagi negara berkembang: Studi
Kasus Indonesia. Jakarta: Ombak.
White, B. (2005). Diplomacy. In J. Baylis, &
S. Smith, The Globalization of World
Politics: An introduction to international
relations. New York: Oxford University
Press.
Yin, R. (2009). Case Study Research: Degin
and Methods (Vol. IV). London: Sage
Publication.
Yin, R. K. (2011). Qualitative Research: From
Start to Finish. New York: The Guilford
Press.
Yudoyono, B. (1984). Gamelan Jawa: Awal-
Mula, Makna, dan Masa Depannya. Jakarta
: Penerbit Karya Unipress.

121

You might also like