You are on page 1of 6

eISSN 2337-5949 e-CliniC.

2021;9(1):104-109
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.9.1.2021.31963
KemenRistekdikti RI No. 28/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic

Pengaruh penggunaan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI)


dan angiotensin receptor blocker (ARB) pada pasien coronavirus disease
2019 (covid-19) dengan hipertensi

Briando Linelejan,1 Octavianus Umboh,2 Frans E. N. Wantania2

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi,
Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
2
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado,
Sulawesi Utara, Indonesia
Email: briandolinelejan@gmail.com

Abstract: Hypertension is considered as one of the highest death-caused disease worldwide.


Coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic caused by severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) most frequently occurred in elderly and those who had comorbid
diseases, one of them is hypertension. The first line drugs that are usually used in hypertension
are angiotensin converting enzyme inhibitors (ACEIs) and angiotensin receptor blockers
(ARBs). It is assumed that these drugs coud influence the progress of COVID-19 due to the
similiar target receptor. This study was aimed to evaluate the influence of ACEIs and ARBs to
patients with COVID-19 and hypertension. This was a literature review study using literatures
published in medical journal databases such as PubMed and ClinicalKey. The results obtained
10 literatures that fulfilled the inclusion and exclusion criteria. These ten literatures stated that
there was no influence of using ACEIs and ARBs in COVID-19 patients. In conclusion, ACEIs
and ARBs do not influence the mortality or progresivity of COVID-19 disease and are suggested
to be consumed continually.
Keywords: ACEIs, ARBs, COVID-19, hypertension, hypertension in COVID-19

Abstrak: Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Pandemik
coronavirus disease 2019 (COVID-19) dengan severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) sebagai etiologinya kebanyakan terjadi pada usia tua serta yang memiliki penyakit
komorbid, salah satu yang tersering ialah hipertensi. Obat lini pertama yang biasa digunakan untuk
hipertensi yaitu angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI) dan angiotensin receptor blockers
(ARB) dikatakan dapat memengaruhi perkembangan penyakit COVID-19 karena memiliki
reseptor atau tempat kerja yang mirip. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh
penggunaan ACEI dan ARB pada pasien COVID-19 dengan hipertensi. Jenis penelitian ialah
literature review dengan menggunakan literatur-literatur yang dipublikasi dalam database jurnal
kedokteran PubMed dan ClinicalKey sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Hasil
penelitian mendapatkan 10 literatur; kesemuanya menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
penggunaan ACEI dan ARB terhadap pasien COVID-19. Simpulan penelitian ini penggunaan
ACEI dan ARB tidak memengaruhi mortalitas maupun progresivitas penyakit COVID-19 dan
disarankan untuk tetap dilanjutkan.
Kata kunci: ACEI, ARB, COVID-19, hipertensi, hipertensi pada COVID-19

PENDAHULUAN dengan 80 mmHg.1,2 Hipertensi dianggap


Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan sebagai salah satu penyebab kematian ter-
darah sistolik diatas atau sama dengan 130 tinggi di dunia, sering disebut sebagai silent
mmHg dan diastolik diatas atau sama killer.1 Coronavirus Disease 2019 (COVID-

104
Linelejan, Umboh, Wantania: Pengaruh penggunanan ACEI dan … 105

19) merupakan suatu penyakit menular angka mortalitas pada pasien COVID-19
dengan gejala gangguan pernapasan akut dengan komorbid hipertensi maka para ahli
dan serbagai agen penyebab ialah Severe di seluruh dunia mulai berdebat mengenai
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 penggunaan obat hipertensi dengan meka-
(SARS-CoV-2).3 nisme penghambat sistem renin-angio-
World Health Organization (WHO) tensin-aldosteron (SRAA).9 Terdapat dua
telah menetapkan COVID-19 sebagai pan- faktor yang berpengaruh terhadap hal
demi sejak tanggal 11 Maret 2020,3 tersebut. Pertama, berdasarkan observasi
sedangkan di Indonesia, pada tanggal 2 bahwa hipertensi menjadi salah satu ko-
Maret 2020 pertama kalinya dilaporkan morbid yang paling umum bersamaan
kasus terkonfirmasi COVID-19 dan terus dengan pasien COVID-19 kasus berat yang
bertambah sampai sekarang.3 Kasus terkon- telah dirawat di rumah sakit dan memiliki
firmasi positif COVID-19 di seluruh dunia risiko untuk meninggal. Kedua, telah diteliti
sampai pada 30 Agustus 2020 tercatat bahwa SARS-CoV-2 yang merupakan etio-
sebanyak 24.854.140 dengan jumlah logi dari COVID-19 memiliki tempat pele-
kematian sebanyak 838.924 menurut situs katan yang spesifik terhadap angiotensin-
resmi WHO.4 Indonesia sendiri menurut converting enzyme 2 (ACE-2) yang banyak
laman resmi update kasus covid19.go.id terdapat di paru dan jantung.10,11
untuk total kasus terkonfirmasi positif Pasien COVID-19 memang memiliki
COVID-19 sampai 31 Agustus 2020 komorbid tersering hipertensi dan bentuk
sebanyak 174.796, total kasus meninggal lain dari penyakit kardiovaskuler. Pada
7.417 dan total yang sembuh 125.959.5 pasien hipertensi sering digunakan terapi
Provinsi Sulawesi Utara menurut laman penghambat SRAA dalam hal ini angiotensin
corona.sulutprov.go.id total kasus terkon- converting enzyme inhibitor (ACEI) dan
firmasi positif COVID-19 sebanyak 3.833, angiotensin receptor blockers (ARB), yang
total kasus meninggal 156 dan total yang kemudian mengundang pertanyaan dari para
sembuh 2.738 periode 31 Agustus 2020.6 ahli karena mengingat bahwa SARS-CoV-2
Menurut penelitian Huang et al,7 akan mengikat ACE-2 pada paru dan
penyakit bawaan yang paling sering dilapor- jantung.8 Timbul spekulasi bahwa peng-
kan ialah diabetes (20%), hipertensi (15%) gunaan obat hipertensi penghambat SRAA
dan penyakit kardiovaskuler (15%).7,8 secara spesifik ACEI dan ARB dapat
Frekuensi pasien COVID-19 yang menyan- meningkatkan pengeluaran ACE-2 pada
dang hipertensi tidak sepenuhnya mengejut- saluran napas dan akan meningkatkan risiko
kan dikarenakan hipertensi biasanya terjadi terinfeksi COVID-19 serta kemungkinan
pada orang tua, dan orang tua juga merupa- akan berkembang menjadi lebih parah.11
kan faktor risiko untuk rentan terinfeksi.8 Namun ada juga yang menyebutkan bahwa
Permasalahan bahwa tekanan darah pasien COVID-19 dengan hipertensi yang
yang tidak terkontrol merupakan suatu mengonsumsi ACEI dan ARB sebaiknya
faktor risiko terinfeksi COVID-19 atau diganti dengan obat anti-hipertensi golong-
apakah tekanan darah yang terkontrol an lain dikarenakan informasi yang masih
merupakan suatu faktor risiko atau bukan kontroversial.10 Berdasarkan latar belakang
pada pasien hipertensi masih belum jelas. 8 yang dipaparkan maka penulis tertarik untuk
Kontrol tekanan darah dijadikan sebagai mengevaluasi pengaruh penggunaan ACEI
pertimbangan untuk mengurangi beban dan ARB pada pasien COVID-19 dengan
penyakit seperti yang dikemukakan oleh hipertensi.
beberapa organisasi.8
Hipertensi merupakan komorbid yang METODE PENELITIAN
paling umum pada pasien COVID-19 yang Jenis penelitian ini ialah literature
menerima terapi ventilasi mekanik berdasar- review, dilakukan dengan cara identifikasi,
kan laporan dari Lombardy, Italy dan New evaluasi dan interpretasi terhadap semua
York, Amerika Serikat.9 Karena tingginya hasil penelitian, topik atau fenomena
106 e-CliniC, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 104-109

tertentu yang menjadi perhatian dalam HASIL PENELITIAN


penelitian ini. Strategi yang digunakan ialah Setelah dilakukan seleksi, didapatkan 10
pencarian artikel menggunakan database literatur yang memenuhi kriteria inklusi dan
jurnal kedokteran PubMed dan ClinicalKey eksklusi penelitian ini dan memiliki variasi
dengan kata kunci Hypertension and dalam jumlah sampel mulai dari puluhan
COVID-19. sampai ribuan. Tabel 1 memperlihatkan
hasil analisis kesepuluh literatur.

Tabel 1. Perbandingan karakteristik masing-masing literatur


Terapi
Nama Jumlah Pria Usia
No Metode ACEI/ Komorbid Lain Hasil
Author Sampel (%) rerata
ARB
1 Peng Studi  Pasien 53,5 64  ACEI/A  Diabetes melitus Pada pasien COVID-
Zhang et al cohort- COVID-19 = RB =  Penyakit jantung 19 dengan hipertensi
(Hubei, retro- 3430 188 koroner rawat inap,
Cina)12 spektif,  Pasien  Non =  Penyakit ginjal penggunaan
multi- dengan 940 kronik ACEI/ARB berhu-
center Hipertensi  Penyakit bungan dengan
dan COVID- serebrovaskuler penurunan risiko
19 = 1128  Penyakit hati mortalitas diban-
kronik dingkan yang tidak
 Penyakit paru menggunakan
obstruktif kronik ACEI/ARB
2 Harmony Studi  Total Pasien 41,5 49  ACEI/A  Gagal jantung Tidak ada efek yang
R. observa = 12.594 RB =  Infark miokard merugikan dari
Reynolds sional  Pasien 1019  Diabetes penggunaan obat-
et al. (New COVID-19 =  Non =  Penyakit ginjal obatan golongan
York, 5894 986 kronik penghambat sistem
USA)13  Pasien  Penyakit paru SRAA pada pasien
Hipertensi = obtruktif COVID-19 dengan
4357 hipertensi.
 Pasien
Hipertensi
dan COVID-
19 = 2573
3 Juan Meng Studi  Pasien 57,1 64,5  ACEI/A  DM tipe 2 SRAA inhibitor
et al retro- COVID-19 = RB = 17  Penyakit jantung meningkatkan luaran
(Cina)14 spektif 417  Non = 25 koroner klinik pada pasien
 Pasien COVID-19 dengan
Hipertensi hipertensi.
dan COVID- Penggunaan secara
19 = 42 persisten dapat
bermanfaat bagi
pasien.
4 Diego Retrosp  Pasien 44,04 59,5  ACEI/A  Penyakit ati Riwayat pengobatan
Lo´pez ektif, COVID-19 = RB =  Penyakit paru ACEI/ARB pada
Otero et al single- 965 213  Kanker pasien COVID-19
(Spanyol) center  Non =  Hipotiroidisme tidak memiliki efek
15
755  Penyakit pada mortalitas pa
autoimun sien, risiko gagal
jantung, rawat inap
ataupun perawatan di
ICU.
5 Zheyong Studi  Pasien 54  ACE  ACEI/A  Diabetes melitus Setelah di obseravsi
Huang et al observa COVID-19 I/AR RB = 20  Penyakit arteri tidak ada perbedaan
(Wuhan, sional dan B=  Non = 30 koroner yang bermakna pada
Cina)16 Hipertensi = 52,65  Penyakit paru karakteristik klinik
50  Non obstruktif kronik antara grup yang di-
=  Anemia terapi dengan SRAA
67,77 dan yang tidak. Data
ini merekomen-
dasikan ACEI/ARB
bisa saja mempunyai
sedikit efek dalam
meningkatkan
Linelejan, Umboh, Wantania: Pengaruh penggunanan ACEI dan … 107

kemungkinan kondisi
buruk dari COVID-
19.
6 Chao Gao Studi  Pasien 51,09  ACE  ACEI/A  Diabetes Melitus Tidak dilanjutkannya
dkk. observa COVID-19 = I/AR RB =  Angina miokard terapi anti-hipertensi
(Wuhan, sional- 2877 B= 183  Miokard infark diduga akan ber
Cina)17 retrospe  Pasien 62,64  Non =  Penyakit arteri kaitan dengan pening
ktif Hipertensi =  Non 527 perifer katan risiko morta
850 =  Penyakit jantung litas. Tidak mene
64,84 kronik mukan efek meru
 Stroke gikan dari peng
 Gagal ginjal gunaan penghambat
SRAA terhadap
 PPOK
pasien COVID-19.
 Pneumonia
 Obstructive sleep
apnoea
 Asma
 Kanker
7 Nian Di- Studi  Pasien 51  ACE  ACEI/A  Penyakit Penggunaan ACEI/
Tan et al cohort- COVID-19 = I/AR RB = 31 gastrointestinal ARB pada pasien
(Wuhan, retrospe 204 B=  Non = 69  PPOK rawat inap mengu
Cina)18 ktif  Pasien 67  Penyakit jantung rangi risiko morta
Hipertensi =  Non koroner litas dan risiko gejala
100 =  Diabetes melitus gastrointestinal.
67,5  Penyakit ginjal
kronik
8 Francisco J Studi  Pasien 61 69,1  ACEI/A  Diabetes melitus Penghambat SRAA
de Abajo et populasi COVID-19 = RB =  Dislipidemia tidak meningkatkan
al -kasus 1139 497  Penyakit jantung risiko terjangkit
(Spanyol)  Pasien  Non = iskemik COVID-19 termasuk
19
Hipertensi = 155  Gagal jantung tidak meningkatkan
617  Atrial fibrilasi kejadian penyakit
 Penyakit yang lebih berat, ke
tromboembolik ICU. Sebaliknya
 Kejadian harus diteruskan un
serebrovaskuler tuk mencegah kasus
berat COVID-19.
 PPOK
 Asma
 Kanker
 PGK
9 Anton De Studi  Pasien 33 85,9  ACEI/A  Diabetes Melitus Tidak ada hubungan
Spiegeleer cohort- COVID-19 = RB = 30 secara statistik antara
et al retrospe 154  Non = penggunaan ACEI/
(Belgia)20 ktif  Pasien 124 ARB dengan status
Hipertensi = asimtomatik ataupun
39 kejadian kasus berat.
10 David J. Studi  Pasien 48,8 46  ACEI/A  Penyakit jantung Diantara pasien
Bae et al. cohort- COVID-19 = RB = 78 koriner dengan diagnosis
(Los retrospe 590  Non =  Miokard infark COVID-19, peng-
Angeles)21 ktif  Pasien 512  Penyakit arteri gunaan ACEI/ARB
Hipertensi = perifer tidak memiliki
150  Stroke hubungan dengan
 Kardiomiopati peningkatan risiko
 Gagal jantung masuk rumah sakit.
 Atrial fibrilasi Penggunaan lanjut
ACEI/ARB dianggap
 Dilipidemia
aman.
 Diabetes melitus
 Hipotiroidisme
 PPOK
 PGK
 Kanker
 Penyakit
imunologi
 Penyakit
hematologi
 Penyakit
reumatologi
108 e-CliniC, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 104-109

BAHASAN buruk ARDS dan angiotensin (1-7), ACEI


Berdasarkan hasil penelitian dari lite- atau ARB dapat memperbaikinya.22 Pene-
ratur yang telah dikaji, mayoritas literatur litian menunjukkan bahwa mengurangi jalur
tersebut menunjukkan bahwa tidak ada ACE-1/angiotensin II/AT1R dan mening-
pengaruh penggunaan ACEI dan ARB katkan jalur ACE-1/angiotensin II/AT2R atau
sebagai pilihan terapi hipertensi pada pasien ACE-2/angiotensin (1-7)/AT2R atau ACE-
COVID-19. Beberapa literatur juga berpen- 2/angiotensin (1-7)/MasR dapat men-cegah
dapat bahwa penggunaan ACEI dan ARB ARDS karena patogen infeksius termasuk di
pada pasien COVID-19 dengan hipertensi dalamnya coronavirus.22 Oleh karena itu,
memiliki efek yang baik dalam menurunkan mengurangi efek angiotensin II dengan
mortalitas serta progresifitas dari penyakit. menggunakan ACEI dan ARB serta mening-
ACEI memiliki target kerja pada ACE-1 katkan jalur ACE-2 memiliki manfaat yang
untuk mencegah perubahan angiotensin I baik pada infeksi SARS-CoV-2.22
menjadi angiotensin II dan ARB yang
bekerja pada angiotensin II yang diubah dari SIMPULAN
angiotensin I oleh ACE-1. ACE-1 memiliki Penggunaan obat golongan penghambat
homolog dengan ACE-2 yang merupakan SRAA dalam hal ini angiotensin converting
reseptor target dari SARS-CoV-2 dan enzyme inhibitor (ACEI) dan angiotensin
SARS-CoV dalam menginfeksi manusia. receptor blockers (ARB) sebagai terapi
ACE-2 merupakan suatu reseptor yang pada COVID-19 dengan hipertensi tidak
banyak terdapat pada endotel vaskular dan memengaruhi luaran, mortalitas, maupun
paru-paru, terutama pada endotel dan sel progresifitas penyakit. Sebaliknya, penggu-
epitel alveolus tipe 2.22 SARS-CoV dan naan ACEI dan ARB dapat memiliki
SARS-CoV-2 akan mengikat ACE-2 kemu- manfaat dalam menurunkan mortalitas dan
dian mengaktivasi transmembrane serine luaran pasien COVID-19 dengan hipertensi.
protease-2 (TMPRSS2), yang umumnya
banyak terdapat dalam paru-paru.22 Hal Konflik Kepentingan
tersebut memungkinkan penyatuan virus Penulis menyatakan tidak terdapat
melalui envelope protein-nya dan membran konflik kepentingan dalam studi ini.
sel, yang kemudian membuat virus melaku-
kan penetrasi dan replikasi di dalam sel.23 DAFTAR PUSTAKA
ACE-1 dan ACE-2 masing-masing akan 1. Adrian TSJ. Hipertensi esensial : diagnosis dan
memecah peptida angiotensin. ACE-1 me- tatalaksana terbaru pada dewasa. Cermin
mecah dipeptida histidin dan leusin dari Dunia Kedokt. 2019;46(3):172-8.
angiotensin I yang kemudian mengubahnya 2. Kemenkes.RI. Pusdatin Hipertensi. Infodatin.
menjadi angiotensin II yang selanjutnya 2014;(Hipertensi):1-7.
3. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coro-
menyebabkan efek vasokonstriksi, bronco- navirus Disease 2019 (COVID-19).
konstriksi, peningkatan permeabilitas vas- Jakarta: Kementerian Kesehatan, 2020.
kular, inflamasi, dan fibrosis serta risiko 4. Coronavirus Disease (COVID-19) Weekly
ARDS melalui angiotensine II type 1 Epidemiological Update Global
receptor (AT1R).22 Angiotensine II type 2 Epidemiological Situation. Available
receptor (AT2R) dan G protein-coupled from https://www.who.int/publications/
receptor (MasR) memiliki kerja yang seba- m/item/weekly-epidemiological-
liknya dari AT1R dan golongan obat ARB update---31-august-2020
secara spesifik bekerja dengan memblokade 5. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-
jalur angiotensin II/AT1R.22 19. [cited 2020 Aug 31]. Available from
ACE-2 akan memecah salah satu asam https://covid19.go.id/
6. Website Pemantauan Covid-19 | Pemerintah
amino (leusin atau fenilalanin) dari angio-
Sulawesi Utara. [cited 2020 Aug 31].
tensin I menjadi angiotensin (1-9) dan dari Available from https://corona.sulutprov.
angiotensin II menjadi angiotensin (1-7).21 go.id/
Delesi genetik dari ACE-2 dapat memper-
Linelejan, Umboh, Wantania: Pengaruh penggunanan ACEI dan … 109

7. Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Yi H, et al. The effect of RAS blockers on the
et al. Clinical features of patients clinical characteristics of COVID-19
infected with 2019 novel coronavirus in patients with hypertension. Ann Transl
Wuhan, China. Lancet. 2020;395 Med. 2020;8(7):430-430.
(10223):497-506. 17. Gao C, Cai Y, Zhang K, Zhou Y, Zhang Y,
8. Schiffrin EL. Hypertension and COVID-19. Zhang X, et al. Association of
Am J Hypertens. 2020:33(5):373-9 hypertension and antihypertensive treat-
9. Tsolaki V, Zakynthinos GE, Mantzarlis K, Prof ment with COVID-19 mortality: a
DM. Increased mortality among hyper- retrospective observational study. Eur
tensive COVID-19 patients: Pay a closer Heart J. 2020;41(22):2058-66.
look on diuretics in mechanically 18. Tan N-D, Qiu Y, Xing X-B, Ghosh S, Chen
ventilated patients. Heart Lung. 2020; M-H, Mao R. Associations between
000:1-2. angiotensin-converting enzyme inhibi-
10. Zheng YY, Ma YT, Zhang JY, Xie X. tors and angiotensin ii receptor blocker
COVID-19 and the cardiovascular use, gastrointestinal symptoms, and
system. Nat Rev Cardiol. 2020;17(5): mortality among patients with COVID-
259-60. 19. Gastroenterology. 2020;159(3):
11. Williams B, Zhang Y. Hypertension , renin – 1170-2.e1.
angiotensin - aldosterone system inhibi- 19. de Abajo FJ, Rodríguez-Martín S, Lerma V,
tion, and COVID-19. Lancet. 2020;395 Mejia-Abril G, Aguilar M, Garcia-
(10238):1671-1673. Luque A, et al. Use of renin–angio-
12. Zhang P, Zhu L, Cai J, Lei F, Juan JQ, Xie J, tensin–aldosterone system inhibitors
et al. Association of inpatient use of and risk of COVID-19 requiring admis-
angiotensin-converting enzyme inhibi- sion to hospital: a case-population study.
tors and angiotensin II receptor blockers Lancet. 2020;395(10238):1705-14.
with mortality among patients with 20. De Spiegeleer A, Bronselaer A, Teo JT, De Tre
hypertension hospitalized with COVID- G, Belmans L, Byttebier G, et al. The
19. Circ Res. 2020:126(12):1671-81. effects of ARBs, ACEis, and statins on
13. Reynolds HR, Adhikari S, Pulgarin C, Troxel clinical outcomes of COVID-19 infec-
AB, Iturrate E, Johnson SB, et al. tion among nursing home residents. J
Renin–angiotensin–aldosterone system Am Med Dir Assoc. 2020; 21(7):909-
inhibitors and risk of covid-19. N Engl J 14.e2.
Med. 2020;382(25):2441-8. 21. Bae DJ, Tehrani DM, Rabadia SV, Frost M,
14. Meng J, Xiao G, Zhang J, He X, Qu M, Bi J, Parikh BV, Calfon-Press M, et al.
et al. Renin-angiotensin system inhibi- Angiotensin converting enzyme inhibi-
tors improve the clinical outcomes of tor and angiotensin ii receptor blocker
COVID-19 patients with hypertension. use among outpatients diagnosed with
Emerg Microbes Infect. 2020;9(1):757- COVID-19. Am J Cardiol. 2020;132:
60. 150-7.
15. López-Otero D, López-Pais J, Cacho-Antonio 22. Rossi GP, Sanga V, Barton M. Potential harm-
CE, Antunez-Muinos PJ, Gonzalez- ful effects of discontinuing ace-
Ferreiro T, Perez-Posa M, et al. Impact inhibitors and arbs in covid-19 patients.
of angiotensin-converting enzyme inhi- Elife. 2020;9:1-8.
bitors and angiotensin receptor blockers 23. Kai H, Kai M. Interactions of coronaviruses
on COVID-19 in a western population. with ACE2, angiotensin II, and RAS
CARDIOVID registry. Rev Española inhibitors - lessons from available evi-
Cardiol (English Ed. 2020;(x). Doi. dence and insights into COVID-19.
10.1016/j.rec.2020.05.018. Hypertens Res. 2020;43(7):648-54.
16. Huang Z, Cao J, Yao Y, Jin X, Luo Z, Xue Y,

You might also like