You are on page 1of 12

Jurnal Populika

Volume 8, Nomer 1, Januari 2020

STRATEGIC HUMAN RESOURCE MANAGEMENT (SHRM)


DI KEMENPAN-RB REPUBLIK INDONESIA

Nike Mutiara Fauziah1, Andri Wahyu Prasetyo2


nikemutiarafa@untidar.ac.id1, andrie_prasetyo10@yahoo.com2
1
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Tidar, Magelang
2
Analis Kepegawaian, Balai Litbang Kesehatan Kelas 1, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Banjarnegara

Abstract

This study focuses on change management towards Strategic Human Resource Management (SHRM)
in the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform of the Republic of Indonesia (KemenPAN-
RB). Considering on idea of change HR management towards SHRM which could not be
implemented, and various issues related to human resource management in KemenPAN-RB. This
study uses a qualitative method with postpositivis approach. The object of this research is the
Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform of The Republic of Indonesia as a unit of
analysis. The data analysis technique in this research was conducted by triangulation of source. The
results show the human resource management in KemenPAN-RB still Partial Human Resource
Management in managing human resources, because of human resource management are still not
integrated which causes various problems in aspects of competency management, recruitment and
selection, human resource development, performance appraisal, career management and total reward
system. The idea of change towards SHRM could not be implemented due to various influence factors.
There are some factors influenced implementing of SHRM according to the result of author analysis
taken from various interviews has been conducted those are Mindset factor, Organizational,
Leadership, Sharing Knowledge, Infrastructure and HR Competency.

Key Words: Strategic Human Resource Management; Change Management; Bureaucratic Reform.

Pendahuluan dalam mengelola ASN di Indonesia. Salah


Indonesia sebagai negara terbesar di satu lembaga formulator kebijakan dalam
Asia Tenggara masih tertinggal jauh manajemen ASN di Indonesia adalah
dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
Tenggara dalam hal pengelolaan pemerintah dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
yang efektif dan efisien. Data The Most KemenPAN-RB memiliki kebijakan reformasi
World’s Efficient Governments 2019, birokrasi sebagai agenda nasional jangka
Indonesia menempati peringkat ke-50. panjang yang ditindaklanjuti dengan Peraturan
Berbagai upaya perbaikan terus dilakukan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
pemerintahan Indonesia, upaya perbaikan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015
tersebut tidak terlepas dari pegawai negeri tentang Roadmap Reformasi Birokrasi yang
sebagai salah satu Agent of Change dalam diturunkan dalam 8 Program Area Perubahan
mendukung pembangunan suatu negara. Salah dan Sasaran Reformasi Birokrasi. Salah satu
satu langkah reformasi dalam bidang SDM dari 8 Program Area Perubahan dan Sasaran
pegawai negeri yaitu dengan dibuatnya Reformasi Birokrasi tersebut adalah Area
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Sumber Daya Manusia Aparatur
Aparatur Sipil Negara (UU ASN). UU ASN Sipil Negara (Roadmap Reformasi Birokrasi,
ini lebih menekankan pada Sistem Merit dalam 2015).
pengelolaan SDM pegawai negeri. Dari 8 area perubahan, Area
Terdapat beberapa Kementerian dan Perubahan SDM Aparatur terdapat sasaran
Lembaga Pemerintah yang bertanggungjawab yang realisasinya belum sesuai target dalam
40
Jurnal Populika, Volume 8, Nomer 1, Januari 2020

terkait dengan pengembangan kompetensi Rumusan masalah yang dapat diambil dari
minimal. Dalam draft RPP Manajemen PNS uraian latar belakang di atas diantaranya:
diatur bahwa setiap pegawai dalam 1 tahun 1. Bagaimana Manajemen Perubahan
minimal 80 jam pelajaran atau setara dengan dalam Manajemen SDM di
12 hari kerja untuk mengembangkan KemenPAN-RB dilakukan?
kompetensinya sementara realisasinya hanya 2. Aspek-aspek apa yang mmendorong
16,53 % dari target 20 % sehingga belum pendekatan SHRM di KemenPAN-
mencapai target padahal kompetensi RB?
merupakan salah satu indikator dalam 3. Bagaimana model implementasi
menentukan kualitas SDM. SHRM yang tepat di KemenPAN-RB?
Sebagai kementerian yang memilki Berdasarkan pada latarbelakang dan
wewenang dalam perumusan dan penetapan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak
kebijakan manajemen ASN, sebelum dicapai oleh penulis dalam melakukan
menjalankan fungsi eksternal lembaganya, penelitian ini adalah sebagai berikut
KemenPAN-RB seharusnya mampu untuk diantaranya: Untuk menganalisis apakah
mereformasi internalnya terlebih dahulu. Salah Perubahan dalam Manajemen SDM di
satu bentuk reformasi internal dalam KemenPAN-RB ini sejalan dengan konsep
manajemen ASN di internal KemenPAN-RB Strategic Human Resource Management
adalah digagasnya perubahan sistem (SHRM) dalam mengelola SDMnya.
manajemen SDM KemenPAN-RB ke arah Kemudian yang kedua yaitu untuk mengetahui
Strategic Human Resource Management faktor-faktor apa yang dalam Strategic Human
(SHRM) dari manajemen SDM yang parsial Resource Management (SHRM) di
dan menggunakan Aplikasi Sistem Informasi KemenPAN-RB dan terakhir adalah membuat
Kepegawaian (ASIK) yang hanya model implementasi SHRM di KemenPAN-
menyediakan data personal dan tidak RB.
berpengaruh terhadap aspek manajemen SDM
lainnya menjadi Integrated Human Resource Tinjauan Pustaka
Management System (IHRMS). A. Manajemen Perubahan
KemenPAN-RB masih terus berupaya Perubahan dapat terjadi secara
melakukan maping sumber daya sehingga evolusioner maupun revolusioner. Tidak
belum mengimplementasikan IHRMS dengan semua perubahan yang terjadi akan
maksimal karena Sumber daya pegawai untuk menimbukkan kondisi yang lebih baik, hingga
mengoperasikan sistem ini masih belum dalam hal demikian tentu perlu diupayakan
mumpuni sehingga masih membutuhkan agar bila dimungkinkan perubahan diarahkan
bantuan pihak ke-3. Perubahan Struktur ke arah hal yang lebih baik dibandingkan
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di kondisi sebelumnya. Transisi dari kondisi awal
lingkungan KemenPAN-RB pula hingga kondisi kemudian memerlukan proses
menyebabkan perubahan standarisasi transformasi yang tidak selalu berlangsung
kompetensi, indikator kinerja utama, dengan lancarnya, mengingat bahwa
nomenklatur struktur organisasi, penyelarasan perubahan-perubahan sering kali disertai
database, dan penilaian ulang kemampuan dengan aneka macam konflik yang muncul.
organisasi sehingga untuk Salah satu sasaran manajemen perubahan
mengimplementasikan IHRMS masih adalah mengupayakan agar proses
memerlukan penyempurnaan yang disesuaikan transformasi tersebut berlangsung dalam
dengan SOTK. waktu yang relatif cepat dengan kesulitan-
Hal ini terbukti dari hasil laporan kesulitan seminimal mungkin hal ini
Audit MSDM bahwa manajemen SDM di dijelaskan lebih lanjut dalam Organizational
lingkungan KemenPAN-RB memiliki masalah Change.
dari setiap dimensi. Skor rata-rata untuk semua Menurut konsultan Manajemen,
dimensi terletak antara 2,61, ini menunjukkan Manchester Open Learning (MOL) dalam
bahwa pada semua dimensi terindikasi adanya laporannya Planning and Managing Change
masalah. Peringkat indikasi permasalahan proses perubahan itu digambarkan dalam
yang tertinggi, yakni pada dimensi beberapa proses. Proses pertama yaitu
Penghargaan yaitu 3,07. Recognize the Problem or Opportunity dengan
42
Nike Mutiara Fauziah dan Andri Wahyu Prasetyo, Strategic Human Resource …..

memetakan permasalahan dalam situasi upayanya untuk melakukan perubahan. Hal ini
bekerja yang membuat kita sadar akan didukung oleh Robbins bahwa makin banyak
kebutuhan untuk berubah selain itu perubahan organisasi dewasa ini menghadapi lingkungan
juga dapat terjadi karena adanya kesempatan. yang dinamis, dan yang mengalami perubahan
Proses kedua yaitu Identify the Required dan yang menyebabkan timbulnya keharusan
Change dengan menganalisis situasi lebih untuk berubah, terdapat enam macam kekuatan
rinci, dengan menyusun beberapa alternatif yang bekerja simultan bagi perubahan,
solusi dan menggagas apa perubahan yang diantaranya: Sifat angkatan kerja, teknologi,
akan dibuat. Proses berikutnya yaitu kondisi ekonomi, tren sosial, politik dunia, dan
Implement Solution baik melalui merubah sifat persaingan yang berubah. Secara singkat
perilaku pegawai, sosialiasi dan aturan Robbins menyatakan “change is making things
administrasi, dan proses terakhir yaitu different”.
Evaluation, ini adalah proses yang paling
penting untuk terus mengawasi perubahan
secara lebih dekat agar dapat memastikan hasil B. Strategic Human Resource Management
dan manfaat yang didapat dari adanya (SHRM)
perubahan (MOL, 1993, p.8-10). Strategic Human Resource
Kurt Lewin juga menjelaskan bahwa Management (SHRM) dipahami sebagai
terdapat suatu fase yang berkaitan dengan bertambahnya nilai terhadap efektifitas
perubahan yang direncanakan (Lewin, 1951, organisasi dengan mengintegrasikan people,
p.123-124). Kurt Lewin menjelaskan bahwa strategy, values, and performance (Becker et
setiap upaya perubahan dapat dipandang al, 2001; dalam Caldwell, Truong, Linh, Tuan;
sebagai sebuah proses yang terdiri dari tiga 2015., p.75). Dengan menghubungkan strategi
macam fase, sebagai berikut: organisasi secara keseluruhan dengan sistem
Manajemen SDM menjadi sesuatu yang
Tabel 1. Proses Manajemen Perubahan penting dalam memaksimalkan kinerja
organisasi dengan meningkatkan inisiatif,
Fase 1 : Fase II : Fase III : kreativitas dan komitmen pegawai untuk
Unfreezing Changing Refreezing sukses (Covey, 2004; Senge, 2006; dalam
Caldwell, Truong, Linh, Tuan; 2015, p.86).
Menciptakan Mengubah Memperkuat Kesuksesan SHRM tergantung pada
kebutuhan orang- hasil-hasil kemampuan organisasi untuk secara mendalam
akan orang mendesain dan implementasi secara konsisten
perubahan (individu- Mengevaluasi seperangkat kebijakan dan praktek kerja
individu) hasil-hasil internal yang memastikan bahwa pengetahuan
Meminimasi dan kolektif pegawai, keterampilan, dan
tantangan kelompok- Membuat kemampuannya dapat berkontribusi dalam
terhadap kelompok: modifikasi- mencapai tujuan organisasi (Huselid et al.,
Perubahan tugas-tugas modifikasi 1997, p.172). Berikut digambarkan bagaimana
struktur, konstruktif model implementasi SHRM:
dan
teknologi

Sumber: Lewin, 1951.

“Successful Organizations cannot


remain static if they hope to continue that
success, they must change in order to keep up
with a changing world” (Spector, 2001, p.3).
Bahwa kesuksesan tidak tergantung pada
kondisinya yang stabil tetapi organisasi yang
sukses berkesinambungan tergantung pada

43
Jurnal Populika, Volume 8, Nomer 1, Januari 2020

terbatasnya studi terkait SHRM di sektor


publik. Hal ini mungkin disebabkan oleh
kondisi (natures of business) yang berbeda
antara sektor swasta dan sektor publik.
Namun, Llewellyn dan Tappin (2003)
berpendapat kepegawaian negari masih
menghadapi masalah yang mirip dengan sektor
swasta. Sebagaimana Manning (2010), strategi
dalam mengelola kepegawaian negari
dilakukan dalam menanggapi berbagai
persaingan yang berasal bukan dari pasar tapi
dari struktur politik yang kompleks, ekonomi,
hukum dan organisasi, proses, dan hubungan
antar lembaga.Walaupun memiliki
karakteristik yang berbeda antara sektor
swasta dan sektor publik, Tompkins (2002)
Gambar 1. A Model of Strategic Human berpendapat bahwa konsep SHRM juga dapat
Resource Management menjanjikan bagi sektor publik untuk
meningkatkan kinerja pemerintahan.
Sumber: Mello, 2015
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Manajemen sumber daya manusia dalam Strategic Human Resource
strategis (SHRM) membahas seputar sistem Management
sumber daya manusia yang disesuaikan Untuk menerapkan SHRM sebagai
dengan tuntutan strategi organisasi untuk pendekatan yang mengintegrasikan tujuan
manajemen sumber daya manusia strategis organisasi, tujuan strategis SDM dan
direncanakan. Kegiatan dimaksudkan untuk manajemen SDM itu sendiri tentu bukanlah
memungkinkan organisasi dalam mencapai hal yang mudah. Ketika kita bertanya seberapa
tujuan. Manajemen sumber daya manusia baik organisasi dapat menangani rencana
strategis (SHRM) adalah sebuah konsep yang suksesi sebagai bagian dari SHRM untuk level
mengintegrasikan kegiatan manajemen sumber eksekutif pimpinan, 66 % menjawab sangat
daya manusia tradisional dengan perencanaan buruk (Pynes, 2009). Berdasarkan beberapa
dan pelaksanaan strategis secara keseluruhan. contoh, beberapa organisasi pemerintahan
SHRM mengintegrasikan pertimbangan mengerti tentang kebutuhan adanya rencana
sumber daya manusia dengan aspek lainnya SHRM, tetapi kebanyak dari organisasi
seperti keuangan, dan teknologi sumber daya pemerintahan tersebut tidak memiliki waktu,
dalam pengaturan tujuan dan memecahkan sumber daya dan dukungan untuk
masalah organisasi yangkompleks. SHRM mengimplementasikan hal ini. The
juga menekankan pelaksanaan serangkaian Government Accountability Office
kebijakan dan praktik yang akan membangun mengidentifikasi faktor-faktor yang
talent pool yang berisi keterampilan, mempengaruhi dalam SHRM seringkali gagal:
pengetahuan, dan kemampuan yang relevan 1. Lack of on - going support and
dengan tujuan organisasi. Dengan demikian interest from leadership
berbagai solusi untuk memecahkan masalah 2. Succession planning is not seen as a
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi priority
akan meningkat. (Mello, 2016). 3. Funding is not sufficient
Menurut Abu T.R.Rahman bahwa 4. Recruitment and retention,
terjadi perubahan manajemen yang mirip particularly in critical management
antara kedua organisasi baik sektor publik areas,
maupun sektor swasta yang dibeberapa sektor 5. is perceived to be sufficient to meet
memiliki sistem operasi yang sama contohnya organizational needs
kesehatan, pendidikan, transportasi, dll. 6. Resistance from middle managers who
Andreescu (2004) and Manning (2010) dalam already feel overburdened with
Aruan (2016) mengindikasi bahwa masih
44
Nike Mutiara Fauziah dan Andri Wahyu Prasetyo, Strategic Human Resource …..

other “ initiatives ” not central to their Penelitian ini menggunakan


job responsibilities paradigma penelitian postpositivis. Metode
7. Employee suspicion toward unsure penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
program goals, poor communication adalah metode penelitian kualitatif. Obyek
and organization is too small to sustain penelitian dalam karya tulis ilmiah ini adalah
a full - scale program (Flynn, 2006, p. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
6). dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB)
Penyebab lainnya mengapa SHRM Republik Indonesia sebagai unit analisis. Hal
diabaikan dalam organisasi pemerintahan ini juga berlaku pada informan penelitian yang
adalah karena kurangnya pegawai yang dijadikan sebagai narasumber. Teknik
profesional yang bertanggungjawab dalam pengumpulan data yang dilakukan dalam
SDM sehingga organisasi pemerintah penelitian ini adalah Studi Kepustakaan
kekurangan kemampuan dan keterampilan (library study) dan Studi lapangan (field
yang diperlukan untuk lebih proaktif dalam study). Dalam penelitian ini data mengacu
HRM. Selain itu SDM belum menjadi mitra pada esensi manusia, obyek dan situasi,
strategis organisasi, karena untuk menjadi sehingga data yang diperoleh selama di
mitra strategis organisasi departemen SDM lapanganan akan diperiksa, dipilih,
harus memiliki profesionalitas dan digolongkan, dievaluasi, diperbandingkan,
pemahaman proses bisnis internal yang tinggi. disintesiskan dan dilakukan perenungan data
yang dikodekan serta mengkaji data mentah
D. Kerangka Konseptual Penelitian dan data yang direkam. Adapun teknik analisis
Berdasarkan tujuan penelitian ini penulis data yang dalam penelitian ini dilakukan
ingin mengetahui apakah Perubahan dalam dengan triangulasi sumber.
Manajemen SDM di KemenPAN-RB ini
menganut teori Strategic Human Resource Hasil Penelitian dan Pembahasan
Management (SHRM) atau Parsial Human Penelitian berdasarkan hasil analisis
Resource Managementdalam mengelola lapangan melalui observasi, wawancara, dan
SDMnya, Faktor-faktor apa yang studi dokumen yang menggambarkan fokus
mempengaruhi dalam Perubahan Manajemen penelitian yaitu Manajemen Perubahan dalam
SDM dengan Strategic Human Resource Strategic Human Resource Management
Management (SHRM) di KemenPAN-RB dan (SHRM) di Kementerian Pendayagunaan
bagaimana model implementasi yang tepat Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
sesuai dengan kondisi sebenarnya yang (KemenPAN-RB) Republik Indonesia.
dibutuhkan apabila ingin menerapkan SHRM
di KemenPAN-RBdengan menggunakan A. Manajemen Perubahan dalam
kerangka teoretis yang telah dijelaskan Manajemen Sumber Daya Manusia
sebelumnya. Kerangka pemikiran dalam KemenPAN-RB
penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan Kebutuhan untuk perubahan yang
berikut: dilakukan oleh KemenPAN-RB dalam rangka
menciptakan good governance melalui
reformasi birokrasi. Refomasi birokrasi adalah
sebuah perubahan besar dalam paradigma dan
tata kelola pemerintahan, yang mengarah pada
organisasi (kelembagaan), tatalaksana, SDM,
pelayanan, akuntabilitas dan perundang-
undangan serta pola pikir (Grand Desain
Reformasi Birokrasi Indonesia 2010- 2025,
2010, p.2, yang selanjutnya disingkat GDRB).
Gambar 2 Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil temuan lapangan diperoleh
bahwa KemenPAN-RB memiliki unit yang
Sumber: Sintesis Penulis, 2019 bertanggungjawab dalam reformasi birokrasi
internal KemenPAN-RB, unit ini yang

Metode Penelitian
45
Jurnal Populika, Volume 8, Nomer 1, Januari 2020

mendorong percepatan reformasi birokrasi Tantangan dalam manajemen


internal KemenPAN-RB perubahan juga dihadapi oleh KemenPAN-RB,
Selain adanya Bagian Organisasi dan salah satunya adalah tantangan untuk
Reformasi Birokrasi Internal yang mengimplementasi peraturan Perundang-
bertanggungjawab dalam akselerasi reformasi Undangan, hal ini berdasarkan wawancara
birokrasi di KemenPAN-RB, hal lain dengan Kepala Bagian Organisasi dan
menunjukan bahwa KemenPAN-RB Reformasi Birokrasi Internal (tanggal 5
merupakan organisasi sektor publik yang November 2018) bahwa tantangan eksternal
terbuka terhadap perubahan berdasarkan hasil dalam manajemen perubahan di KemenPAN-
wawancara dengan Sekretaris Kementerian RB salah satunya yaitu peraturan perundangan
PAN-RB (9 Januari 2019), bahwa sesuai yang menjadi masalah besar, terutama
dengan peran Kementerian PAN-RB dalam bagaimana implementasi peraturan Perundang-
pelaksanaan reformasi birokrasi, menurutnya Undangan. Terkadang banyak peraturan
organisasi Kementerian PAN-RB dan SDM di Perundang-Undangan yang tumpang tindih.
dalamnya harus menjadi ujung tombak dan Tantangan secara internal KemenPAN-RB
teladan pelaksanaan reformasi birokrasi bagi juga terus melakukan review terhadap
K/L/Pemda, untuk itu KemenPAN-RB harus peraturan Perundang-Undangan. Secara
dapat menginisiasi perubahan dan keterbukaan internal juga terus mengupayakan, salah satu
harus menjadi bagian dari proses kerja upaya yang dilakukan dengan
Kementerian PAN-RB dalam melakukan mengembangkan aplikasi Sistem Informasi
penataan birokrasi baik secara nasional Layanan Hukum MenPAN (SiLahkan).
maupun institusional. Keterbukaan yang Dalam bidang SDM ASN beberapa
dimaksud disini adalah KemenPAN-RB capaian penting oleh KemenPAN-RB
terbuka terhadap berbagai perubahan kondisi berdasarkan hasil wawancara dengan
lingkungan strategis, terbuka terhadap Sekretaris KemenPAN-RB (pada tanggal 9
masukan dan pandangan yang konstruktif dari Januari 2019) berdasarkan Road Map
seluruh stakeholder yang ada, misalnya Reformasi Birokrasi KementerianPAN-RB
masukan dan saran dalam pelaksanaan Tahun 2015-2019 diantaranya: 1) Penerapan
berbagai kebijakan KemenPAN-RB, serta Integrated Human Resources Management
mengenai pelaksanaan praktik terbaik dalam System (IHRMS)/SHRM; 2) Penerapan e-
berbagai aspek reformasi birokrasi. performance.” (Wawancara Mendalam dengan
Berbagai upaya perubahan ke arah Drs. Dwi Wahyu Atmaji, M.P.A sebagai
perbaikan yang dilakukan dalam Sekretaris KemenPAN-RB pada tanggal 9
implementasinya tidaklah mudah karena Januari 2019). Berdasarkan temuan tersebut
disebabkan salah satunya oleh perbedaan manajemen perubahan dalam manajemen
budaya antar generasi, seperti yang SDM KemenPAN-RB sudah terjadi perubahan
diungkapkan oleh Kepala Bagian Sumber ke arah Strategic Human Resource
Daya Manusia Kementerian Pendayagunaan Management (SHRM), namun dalam kondisi
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebenarnya Integrated Human Resources
Republik Indonesia (5 November 2019). Management System (IHRMS)/SHRM di
Menurut hasil wawancara dengan Sekretaris KemenPAN-RB belum diimplementasikan.
KemenPAN-RB (9 Januari 2019) adapun IHRMS sebagai suatu gagasan
upaya yang dilakukan untuk membantu perubahan kearah perbaikan dalam manajemen
mewujudkan reformasi birokrasi di internal SDM KemenPAN-RB belum
KemenPAN-RB dengan cara mengefisiensi diimplementasikan karena berbagai kendala
dan mengeefektifkan proses bisnis di internal maupun eksternal, hal ini berdasarkan
KemenPAN-RB melalui penggunaan IT, oleh hasil wawancara dengan Kepala Bagian SDM
karena itu di KemenPAN-RB terdapat KemenPAN-RB (30 November 2019), bahwa
berbagai aplikasi yang diperuntukkan untuk KemenPAN-RB masih terus berupaya
berbagai kepentingan baik untuk urusan melakukan maping sumber daya sehingga
internal maupun eksternal, dengan tujuan agar belum mengimplementasikan IHRMS. Selain
pelaksanaan pemerintahan dapat berjalan masalah maping sumber daya, sumber daya
dengan efektif, efisien, transparan, akuntabel, pegawai untuk mengoperasikan sistem ini
dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja. masih membutuhkan bantuan pelatihan oleh
46
Nike Mutiara Fauziah dan Andri Wahyu Prasetyo, Strategic Human Resource …..

pihak ke-3. Perubahan Struktur Organisasi dan sesuai antara kualifikasi jabatan dan
Tata Kerja (SOTK) juga menyebabkan jabatannya.
perubahan standarisasi kompetensi, indikator Dalam aspek manajemen kompetensi
kinerja utama, nomenklatur struktur bahwa standar kompetensi, kamus kompetensi
organisasi, penyelarasan database, dan baik soft maupun hard competency masih
penilaian ulang kemampuan organisasi generik PNS sehingga masih parsial dan belum
sehingga untuk mengimplementasikan IHRMS menggambarkan karakteristik KemenPAN-RB
masih memerlukan penyempurnaan yang hal ini juga membuat implementasi
disesuaikan dengan SOTK. kompetensi di KemenPAN-RB belum efektif,
Selain itu permasalahan yang karena prasyarat yang perlu ada dalam
menyebabkan IHRMS belum mengimplementasikan MSDM yang sejalan
diimplementasikan adalah kesiapan dari dengan tujuan strategis organisasi adalah
berbagai aspek manajemen SDM dan adanya Model, Profil beserta Kamus
organisasi. Untuk mendukung terwujudnya kompetensi yang mencerminkan karakteristik
SDM KemenPAN-RB yang profesional dan peran dan fungsi setiap jabatan di KemenPAN-
berkinerja tinggi, dibuatlah Roadmap SDM RB sejalan dengan arah strategisnya.
dalam bentuk Human Capital Development Dalam aspek rekrutmen dan seleksi belum
Plan (HCDP) KemenPAN-RB yang telah menggambarkan kondisi Manajemen SDM
berlaku secara resmi sejak tahun 2013. yang dapat memenuhi kebutuhan pegawai
Roadmap Manajemen SDM KemenPAN-RB KemenPAN-RB sesuai dengan kebutuhan,
adalah rencana mengenai program dan arah strategis dan karakteristik KemenPAN-
kegiatan yang dirancang untuk mendukung RB karena masih belum ada standar
tujuan, namun sampai saat ini belum dilakukan kompetensi sebagai dasar kualifikasi
sosialisasi kepada pegawai secara optimal. rekrutmen dan belum ada ketentuan metode tes
Selain itu beberapa pekerjaan dalam tahapan untuk tes kompetensi bidang. Padahal tujuan
masih ada yang belum dilakukan seperti dari rekrutmen dan seleksi ini bukan hanya
Uraian Pekerjaan atas hasil Analisa Jabatan usaha organisasi untuk mengisi jabatan atau
belum mencantumkan Syarat Jabatan, Peta formasi saja tetapi kandidat yang mengisi
Jabatan dan Formasi Jabatan. Hal ini menjadi formasi tersebut harus dapat dipastikan
bukti bahwa Manajemen SDM KemenPAN- memiliki kualifikasi dan kompetensi yang
RB belum sejalan dengan yang diharapkan tepat sesuai dengan kebutuhan, arah strategis
yaitu memiliki kompetensi yang sesuai dan dan karakteristik KemenPAN-RB.
profesional sesuai keahliannya. Masih banyak Dalam aspek Sistem Pengembangan SDM
aspek-aspek dalam Manajemen SDM kebijakan pengembangan SDM masih
KemenPAN RB yang belum dimiliki untuk mengacu pada pengembangan PNS,
mendukung tercapainya harapan KemenPAN- KemenPAN-RB belum memiliki dasar untuk
RB, hal ini berdasakan temuan dari hasil Audit pengembangan SDM sesuai kebutuhan
MSDM KemenPAN-RB sebagai berikut: pegawai secara individu padahal sistem
Dalam aspek perencanaan SDM, pengembangan SDM bertujuan untuk
dibutuhkan dukungan dari jajaran pimpinan menambah pengetahuan, meningkatkan
tertinggi agar berjalan sesuai dengan Roadmap keterampilan dan perubahan sikap sehingga
SDM KemenPAN-RB, selain itu belum output dari pengembangan SDM diharapkan
adanya nomenklatur jabatan untuk SOTK baru setiap pegawai dapat mengoptimalkan sumber
menimbulkan kegelisahan dari jajaran pegawai daya yang dimilikinya dengan optimal untuk
karena merasa pegawai tidak memiliki mencapai hasil yang diinginkan tentunya
pekerjaan yang jelas. Kemudian dalam sejalan dengan kebutuhan dah arah strategis
penempatan pegawai masih belum mengacu KemenPANRB. Dalam implementasinya
pada prinsip the right man on the right place, Pengembangan SDM di KemenPAN-RB ini
masih cenderung adanya faktor like and dislike belum memiliki pola diklat khusus yang sesuai
masih dirasakan sangat besar. Terbukti dari dengan karakteristik KemenPAN-RB
hasil analisis data kepegawaian, dari 356 Dalam aspek manajemen kinerja yang
pegawai KemenPAN-RB masih terdapat 20 % sudah cukup baik menurut hasil audit
atau 71 pegawai KemenPAN-RB yang belum manajemen SDM KemenPAN-RB, namun

47
Jurnal Populika, Volume 8, Nomer 1, Januari 2020

dalam impelementasinya masih mengalami Bagian SDM sebagai mitra strategik


berbagai permasalahan. Ketentuan yang KemenPAN-RB. Aplikasi sistem-sistem yang
mengatur tentang Manajemen Kinerja PNS dikembangkan masih belum sepenuhnya
(ASN) pada dasarnya sudah lengkap, namun terhubung dan terintegrasi secara fungsi serta
belum dapat dilaksanakan sepenuhnya. Hal perlu adaptasi database yang digunakan dalam
lain menunjukan keadaan sebaliknya bahwa aplikasi masih belum sepenuhnya terintegrasi
manajemen kinerja pegawai di KemenPAN- sehingga ada risiko duplikasi data. Informasi
RB hanya diukur berdasarkan presensi saja. database perlu dikembangkan lagi sehingga
Sasaran Kerja PNS (SKP) telah memenuhi persayaratan data base di UU ASN
disosialisasikan dan diujicobakan, namun
belum semua unit menyusun (efektif per tahun Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan
2014). Penurunan kinerja organisasi yang bahwa Manajemen SDM KemenPAN-RB saat
dipedomani dari Akuntabilitas Kinerja Instansi ini masih parsial dalam mengelola SDMnya,
Pemerintah menjadi kinerja individu PNS sehingga aspek manajemen SDM masih belum
belum secara penuh dipahami sehingga terintegrasi satu sama lain yang menyebabkan
cascading Kinerja organisasi ke individu berbagai permasalahan di setiap aspek.
belum sepenuhnya mencerminkan potret Manajemen SDM yang terintegrasi atau
kinerja sesungguhnya. SHRM yaitu suatu konsep manajemen SDM
Aspek manajemen karir sudah tersedia yang menghubungkan strategi organisasi
namun masih terdapat sejumlah subsistem secara keseluruhan dengan sistem Manajemen
dalam manajemen karir yang belum lengkap SDM menjadi sesuatu yang penting untuk
dan perlu dikembangkan seperti Jalur memaksimalkan kinerja organisasi dengan
karir/pola karir secara khusus untuk internal, meningkatkan inisiatif, kreativitas dan
siklus karir, critical development experience, komitmen pegawai untuk sukses (Covey,
talent pool, keterkaitan antara pola karir, pola 2004; Senge, 2006; dalam Caldwell, Truong,
assessment dan pola pengembangan SDM, dan Linh, Tuan, 2015).
rencana karir individu. Adapun beberapa
persoalan yang dihadapi dalam aspek B. Faktor-Faktor Pengaruh dalam
manajemen karir SDM KemenPANRB yaitu Menerapkan Strategic Human Resource
belum membuat kriteria perjalanan karir dan Management
persyaratannya untuk setiap jabatan, paling Adapun gagasan perubahan untuk
tidak belum transparan dalam hal kompetensi memiliki sistem manajemen SDM yang
dan prestasi kinerjanya (sistem merit), masih terintegrasi melalui gagasan perubahan Sistem
dijumpai persepsi bahwa dalam promosi Informasi Manajemen SDM Terpadu Berbasis
jabatan dipengaruhi oleh faktor like-dislike, Kompetensi (Si MSDM-TBK) belum dapat
selian itu belum ada keterpaduan antara pola diimplementasikan. Sistem yang telah
karir dan pola diklat. dibangun ini tidak dapat dengan mudah
Dalam aspek sistem remunerasi sebenarnya diimplementasikan karena berbagai faktor
sudah cukup lengkap; namun perlu yang mempengaruhinya. Menurut hasil
disempurnakan dalam hal Peraturan/Kebijakan, analisis penulis dari berbagai hasil wawancara
Ketentuan Pemberian Gaji & Tunjangan sampai tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
dengan Komponennya dan Mekanisme dalam menerapkan manajemen SDM kearah
pemberian tunjangan. Implementasi remunerasi SHRM di KemenPAN-RB adalah faktor
belum efektif mengungkit kinerja pegawai, Mindset, Organisasional, Kepemimpinan,
karena penilaian masih pada tataran Organisasi Knowledge Sharing, Infrastruktur, dan
dalam konteks Reformasi Birokrasi, sedangkan Kompetensi SDM. Untuk itu dibutuhkan suatu
Indikator pengukuran kinerja individual pegawai
model implementasi SHRM di KemenPAN-
masih terbatas pada kedisiplinan.
RB yang dapat membantu KemenPAN-RB
Dalam aspek Sistem Informasi
dalam mengimplementaskan sistem tersebut
Manajemen SDM, kebijakan manajemen
sesuai dengan karakteristik organisasi dan
informasi sudah ada namun bersifat umum,
faktor-faktor pengaruhnya.
ketentuan yang bersifat spesifik belum ada.
Sistem informasi yang ada sudah dirasakan
manfaatnya, tetapi belum optimal mendukung
48
Nike Mutiara Fauziah dan Andri Wahyu Prasetyo, Strategic Human Resource …..

C. Model Implementasi Integrated Human gagasan perubahan dalam manajemen SDM


Resource Management System di KemenPAN-RB yang sudah dibuat. Model
KemenPAN-RB Human Resource Management di KemenPAN-
Untuk membuat model implementasi RB terdiri dari 3 Determinan, diantaranya
manajemen SDM ke arah SHRM di Determinan Strategic Direction, Determinan
KemenPAN-RB terlebih dahulu harus Enabling Factor, dan Determinan Building
dideteksi apa kebutuhan dan akar Factor.
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Determinan Arah Strategis (Strategic
Selain kebutuhan dan akar masalah yang Direction) merupakan aspek yang menjadi
dihadapi dalam manajemen SDM KemenPAN- dasar dalam menentukan Building Factor.
RB, implementasi sistem ini juga terkait Determinan Strategic Direction terdiri dari
dengan rentang waktu dalam memprioritaskan Visi dan Misi Nasional dan Strategy Map
kegiatan yang akan dilakukan, hal ini sejalan pencapaian Visi dan Misi KemenPAN-RB.
dengan hasil wawancara dengan Dosen Ilmu Visi dan Misi Nasional merupakan arah
Administrasi dan Pengembangan SDM, FIA, kebijakan nasional yang dibuat oleh Presiden
UI Akademisi yang dianggap memiliki sebagai kepala negara dan kepala
kualifikasi dalam hal Strategic Human pemerintahan. Hal ini sejalan dengan hasil
Resource Management (10 Januari 2017). wawancara dengan Kepala Bagian
Berdasarkan hasil temuan di lapangan melalui Perencanaan Kinerja dan Penganggaran
proses wawancara dengan berbagai KemenPAN-RB (5 November 2019) bahwa
stakeholder di KemenPAN-RB maupun Bappenas menurunkan program prioritasnya
dengan praktisi dan akademisi yang dianggap sesuai Nawacitra Presiden dalam bentuk
memiliki kapasitas tentang SHRM, maka Renstra, nanti K/L mengikuti mana yang
model implementasi SHRM di KemenPAN- menjadi priositas, setiap tahun dibahas lagi
RB sebagai berikut: antara K/L, Bappenas dan Kementerian
Keuangan untuk menentukan Pagu Anggaran.
Pernyataan tersebut juga sejalan dengan hasil
wawancara Sekretaris KemenPAN-RB (9
Januari 2017) tentang kebijakan strategis
KemenPAN-RB sejalan dengan visi dan misi
nasional yaitu dengan terlebih dahulu melihat
kebijakan nasional mana saja yang dapat
didukung oleh KemenPAN-RB mengacunya
ke Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007
tentang RPJP 2005-2025 dan nawacita pak
Jokowi-JK yang secara tegas tertuang dalam
Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN
2015-2019. Baik RPJP, RPJMN, dan Nawacita
sama-sama menekankan pentingnya
pelaksanaan reformasi birokrasi untuk
Gambar 4.6 Model Implementasi meingkatkan profesionalisme aparatur negara
Integrated Human Resource Management untuk mewujudkan tata pemerintahan yang
System KemenPAN-RB baik, bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya. Kemudian dari sana KemenPAN-
Sumber: Diolah oleh Penulis, 2019 RB merumuskan Renstra dan program kerja
Kementerian PANRB untuk merealisasikan
Model Implementasi Strategic Human tujuan nasional tersebut, yaitu mewujudkan
Resource Management di KemenPAN-RB aparatur negara yang profesional, bersih dan
tersebut berdasarka elaborasi dari teori yang efektif. Jadi, kebijakan strategis Kementerian
penulis gunakan dan hasil penelitian dokumen PANRB sudah pasti sejalan dan sesuai koridor
maupun penelitian lapangan. Model Human RPJP dan RPJMN.
Resource Management System di KemenPAN-
RB tersebut diharapkan mampu membantu Adapun yang berkaitan langsung
KemenPAN-RB dalam mengimplementasikan dengan manajemen SDM strategis
49
Jurnal Populika, Volume 8, Nomer 1, Januari 2020

KemenPAN-RB adalah reformasi menajemen dapat ikut merasakan kebutuhan untuk


SDM yang terintegrasi yaitu dengan berubah.
digagasnya IHRMS. Untuk itu determinan Pekerjaan pemimpin yang paling
Building Factor yang sudah dibangun oleh utama adalah memastikan perubahan dalam
KemenPAN-RB dalam reformasi manajemen organisasinya untuk merespon tantangan,
SDMnya adalah dengan digagasnya Integrated peluang dan perubahan lingkungan, leadership
Human Resource Management System is about change rather than stability oleh
(IHRMS) atau Sistem Informasi Manajemen karena itu pemimpin harus membantu pegawai
SDM Terpadu Berbasis Kompetensi (Si dalam organisasinya melihat kebutuhan untuk
MSDM-TBK). Latar belakang dibangunnya berubah dan melakukan cara-cara baru yang
sistem ini adalah dalam rangka menjalankan lebih baik dalam mengerjakan pekerjaannya.
misi dan mewujudkan visi serta tujuan Hal ini menyebabkan faktor kepemimpinan
strategis tersebut, KemenPANRB telah berpengaruh signifikan terhadap penerapan
melakukan berbagai langkah perubahan. reformasi manajemen SDM kearah SHRM di
Untuk dapat menjalankan sistem ini sesuai KemenPAN-RB. Selain itu faktor pengetahuan
dengan tujuan dan ruang lingkup sistem yang sangat signifikan, pengetahuan tentang apa
telah digagas oleh KemenPAN-RB sesuai tujuan sistem yang digagas, bagaimana cara
dengan rencana pengembangan IHRMS yang kerjanya dan siapa yang bertanggungjawab
sudah dibuat, KemenPAN-RB seharusnya untuk menjalankan sistem tersebut sangat
dapat menjalankan manajemen SDM sesuai dibutuhkan. untuk itu knowledge sharing
dengan Pedoman IHRMS yang sudah dibuat. merupakan faktor yang penting dalam
Yang terdiri dari Manajemen Kompetensi, menerapkan perubahan manajemen SDM
Manajemen Rekrutmen dan Seleksi, KemenPAN-RB. Faktor lain yang juga
Pengembangan SDM, Manajemen berpengaruh signifikan dalam
Remunerasi, Perencanaan Karir, dan mengimplementasian reformasi manajemen
Penilaian Kinerja. SDM ke arah SHRM adalah adanya
Kemudian Determinan Enabling infrastruktur yang memadai, karena sistem ini
Factor sebagai faktor-faktor yang menggunakan IT base, maka infrastruktur IT
mempengaruhi impementasi IHRSM adalah yang mendukung sistem ini juga harus dapat
Faktor Mindset, Faktor Organisasional, Faktor mendukung. Faktor yang menggerakan strategi
Kepemimpinan, Faktor Sharing Knowledge, organisasi itu pun penting, sehingga organisasi
Faktor Infrastruktur dan Faktor Kompetensi harus memiliki SDM yang kompeten, bahwa
SDM. Berdasarkan hasil elaborasi teori yang kapabilitas SDM untuk mengeksekusi itu juga
digunakan dan hasil penelitian faktor-faktor penting.
tersebutlah yang mempengaruhi implementasi Berdasarkan hasil elaborasi teori yang
IHRMS dapat berjalan secara efektif. digunakan dan hasil penelitian faktor-faktor
Faktor Mindset pegawai yang sudah tersebutlah yang mempengaruhi implementasi
merasa ada di zona nyaman bekerja, faktor IHRMS dapat berjalan secara efektif. Dengan
mindset terhadap aturan yanag menyebabkan model implementasi IHRMS tersebut
sulit berinovasi dan afktor mindset masyarakat diharapkan dapat membantu KemenPANRB
bahwa menjadi PNS dianggap untuk untuk menerapkan gagasan perubahan yang
mendapatkan job security menjadi salah satu sudah dibangun. Dengan begitu visi, misi dan
faktor yang menyebabkan IHRMS di strategi KemenPAN-RB untuk menjadikan
KemenPAN-RB belum diimplemtasikan aparatur negara yang bersih, kompeten dan
dengan efektif. Faktor organisasional terutama melayani dapat tercapai dimulai dari internal
dalam mengelola perubahan sangat lembaganya sehingga dapat menjadi role
berpengaruh dalam menerapkan reformasi model bagi Kementerian/Lembaga/Pemerintah
manajemen SDM kearah SHRM di daerah lainnya. Apabila implementasi IHRMS
KemenPAN-RB. Karena setiap gagasan- dapat berhasil tentunya disesuaikan dengan
gagasan perubahan tidak mudah karakteristik organisasinya maka akan
diinternalisasikan maka organisasi harus mendukung terwujudnya tata pemerintahan
memiliki manajemen sesuai karakteristik yang baik dengan birokrasi pemerintahan yang
organisasinya untuk dapat mengelola profesional, berintegritas tinggi, menjadi
perubahan, sehingga setiap anggota organisasi pelayan masyarakat dan abdi negara sesuai
50
Nike Mutiara Fauziah dan Andri Wahyu Prasetyo, Strategic Human Resource …..

Grand Design Reformasi Birokrasi di kualifikasi pekerjaannya dan infrastruktur


Indonesia dengan begitu visi misi nasional pun dalam melakukan pekerjaan yang memadai.
tercapai. Seharusnya KemenPAN-RB mampu membuat
dan mengimplementasikan sistem yang
Simpulan mengharuskan pegawai melakukan apa yang
diharapkan oleh organisasi dengan
Salah satu reformasi dalam bidang menggunakan Teknologi Informasi.
SDM di KemenPAN-RB adalah adanya KemenPAN-RB melalui Bagian SDM yang
gagasan manajemen SDM kearah Strategic memiliki tanggungjawab dalam setiap
Human Resource Management (SHRM) perubahan manajemen SDM di KemenPAN-
melalui Integrated Human Resource RB seharusnya dapat membangun pola
Management System (IHRMS). Namun pada bagaimana pegawai KemenPAN-RB
kenyataannya manajemen SDM di seluruhnya paham mengenai perubahan
KemenPAN-RB ini belum manajemen SDM ini. Model Implementasi
mengimplementasikan Strategic Human SHRM di KemenPAN-RB berdasarkan hasil
Resource Management (SHRM) atau dapat penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi
dikatakan masih parsial. Hal ini disebabkan bahan masukan bagi KemenPAN-RB terkait
oleh Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam aspek-aspek utama yang berperan penting
Reformasi Manajemen SDM kearah SHRM di untuk membantu organisasi dalam mencapai
KemenPAN-RB menurut hasil analisis penulis visi dan misinya melalui paradigma Strategic
dari berbagai hasil wawancara adalah faktor Human Resource Management.
Mindset, Faktor Organisasional, Faktor
Kepemimpinan, Faktor Sharing Knowledge, Daftar Pusataka
Faktor Infrastruktur, dan Faktor Kompetensi
SDM. Untuk dapat mengimplementasikan Aruan, Cyti Daniela. 2016. Human Resource
dengan efektif gagasaran perubahan kearah Management Reform in The
SHRM melalui IHRMS dalam mengelola Indonesian Civil Service: Towards
SDM di KemenPAN-RB dibutuhkan suatu Strategic Fit?. Faculty of Business
strategi dan aksi yang digambarkan melalui Government and Law: University of
model implementasi yang dapat membantu Canberra
KemenPAN-RB mulai mengimplementasikan
sistem tersebut sesuai dengan karakteristik Becker, B.E., & Huselid, M.A. 1998. High
organisasi dan faktor-faktor pengaruhnya. Performance Work Systems and Firm
KemenPAN-RB terlebih dahulu harus Performance: A Synthesis of Research
mendeteksi apa kebutuhan dan akar and Managerial Implications. Research
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi in Personnel and Human Resources
dan rentang waktu dalam memprioritaskan Management
kegiatan yang akan dilakukan.
Caldwell, C., Truong, D.X., Linh, P.T. and
Tuan, A. 2015. Strategic Human
Saran Resource Management as Ethical
Stewardship. Journal of Business
KemenPAN-RB harus mampu membuat dan Ethics, Vol. 98
melakukan agenda-agenda manajemen
perubahan (Change Management Agenda) Creswell, John W. 2010. Research Design :
yang tepat mulai dari mitigasi dan rencana Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
aksinya (Planning Action) secara konkret Mixed, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
disesuaikan dengan visi dan misi
organisasinya. Termasuk salah satunya untuk Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber
merubah Pola Pikir (Mindset) sebagai faktor Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
penting apabila ingin mengimplementasikan Salemba Empat.
SHRM dengan efektif, selain peran pimpinan
yang memiliki komitmen kuat, sumber daya Flynn, F, J. 2006. How much is it worth to
manusia yang memiliki kapasitas sesuai you? Subjective Evaluation of Help in
51
Jurnal Populika, Volume 8, Nomer 1, Januari 2020

Organizaton. Research in Organization Tompkins, J. 2002. Strategic human resources


Behaviour. Vol.95 management in government:
Unresolved issues. Public Personnel
Huselid, M.A., Jackson, S.E., & Schuler, R.S. Management.
1997. Technical and strategic human
resources management effectiveness
as determinants of firm performance,
Academy of Management Journal

Ivancevich, John M dan Konopaske, Robert.


2012. Human Resource Management.
New York: McGraw-Hill Irwin

Lewin, Kurt. 1951. Field Theory in Social


Science. New York: Harper & Row

Manchester Open Learning (MOL), 1993.


Planning and Managing Change.
London: Kogan Page Ltd

Manning, Karen. 2010. Strategic Human


Resource Management and The
Australian Public Sector.
Transylvanian Review of
Administrative Sciences

Manning, Karen. 2010. Strategic Human


Resource Management and The
Australian Public Sector.
Transylvanian Review of
Administrative Sciences

Mello, Jeffrey A. 2015. Strategic Human


Resource Management, Australia :
South-Western/Cengage Learning

Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian


Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Mondy, R Wayne. 2008. Human Resource


Management. Pearson Education

Pynes, Joan E. 2009. Human Resources


Management for Public and Nonprofit
Organization Third Edition. New
Jersey: Wiley

Robbins, Stephen P. 1991. Organizational


Behavior. Englewood Cliffs: Prentice
Hall

Spector, Bert. 2013. Implementing


Organizational Change. New Jersey:
Pearson Education,Inc
52

You might also like