You are on page 1of 11

Accelerat ing t he world's research.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi pada karyawan divisi Human
Resources Management Comp...
Sakti Piyu

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PROPOSAL PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN T ERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO ADMI…
Princess Lat ifah

BAB II - T injauan Pust aka


T hea Geneveva J Jesajas

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN T ERHADAP MOT IVASI


Sudinar Dinar
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi pada karyawan divisi Human Resources Management Compensation and Benefits
PT Freeport Indonesia)
Rendyka Dio Siswanto
Djambur Hamid
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : rendykadio@gmail.com

ABSTRACT

Human resources (leaders and employees) is an essential requirement for company to be able to run all the
activities that exist in various areas of the organization within the company. In a implementation the function
of leadership, a leader needs to pay attention to his style of leadership because leadership style has an
important role in influencing the performance of employees.This study aims to understand and analyzed the
simultaneous influence of instruction leadership style, consultations leadership style, participation leadership
style, and delegation leadership style on employee performance and identify and analyzed the partial influence
of instruction leadership style, consultations leadership style, participation leadership style, and delegation
leadership on employee performance division of Human Resources Management Compensation and Benefits
PT Freeport Indonesia. This study use explanatory research. Data was collected through questionnaires
distributed to 53 employees division of Human Resources Management Compensation and Benefits PT
Freeport Indonesia. This research uses descriptive analysis and multiple linear analysis aided by computer
program SPSS 21:00 for windows. Based on the results of the multiple analysis showed that leadership style
has a significant influence simultaneously and partialy on employee performance.

Keywords: Human Resources, Leadership Style, Explanatory Research, Employee Performance.

ABSTRAK

Sumber daya manusia (pemimpin dan karyawan) merupakan kebutuhan utama untuk dapat menjalankan segala
kegiatan yang ada diberbagai bidang organisasi dalam perusahaan. Dalam melaksanakan fungsi
kepemimpinan, seorang pemimpin perlu memperhatikan gaya kepemimpinannya karena gaya kepemimpinan
memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan manganalisis secara simultan pengaruh gaya kepemimpinan instruksi, gaya kepemimpinan
konsultasi, gaya kepemimpinan partisipasi, dan gaya kepemimpinan delegasi terhadap kinerja karyawan dan
mengetahui dan manganalisis secara parsial pengaruh gaya kepemimpinan gaya kepemimpinan instruksi, gaya
kepemimpinan konsultasi, gaya kepemimpinan partisipasi, dan gaya kepemimpinan delegasi terhadap kinerja
karyawan pada karyawan divisi Human Resources Management Compensation and Benefits PT Freeport
Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode explanatory research. Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner yang disebarkan kepada 53 karyawan divisi Human Resources Management Compensation
and Benefits PT Freeport Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis linear
berganda. Berdasarkan hasil analisis berganda menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel Gaya
Kepemimpinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan.

Kata Kunci: Sumber Daya Manusia, Gaya Kepemimpinan, Penelitian Explanatory, Kinerja Karyawan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017| 189


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1 PENDAHULUAN tumbuh dan mempertahankan kelangsungan proses
Sumber daya manusia merupakan kebutuhan kerja dalam suatu perusahaan.
utama untuk dapat menjalankan segala kegiatan Berkaitan dengan gaya kepemimpinan dan
yang ada di berbagai bidang organisasi dalam juga pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, maka
perusahaan. Salah satu faktor yang yang sangat dua komponen tersebut berkaitan satu dengan yang
memiliki peran untuk mempengaruhi perusahaan lainnya, begitu juga sebaliknya. Bagi karyawan
dalam mencapai target dalam berkompetisi adalah dengan adanya kepemimpinan yang baik dalam
perusahaan diharapkan mempunyai sumber daya perusahaan akan membuat mereka terdorong dan
manusia yang kompeten, oleh karena itu termotivasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
manajemen sumber daya manusia memegang Dalam hal ini, pemimpin berperan aktif dalam
peranan yang penting untuk membantu perusahaan meningkatkan motivasi diri karyawan untuk
memperoleh sumber daya manusia yang tepat. meningkatkan kinerja sehingga yang menjadi dalam
Sumber daya yang dimaksud adalah pemimpin dan tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan
karyawan. efisien. Mangkunegara (2006 : 13) menyatakan
Perusahaan diharapkan mampu mengelola bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi
sumber daya manusia dengan baik agar dapat kinerja yaitu faktor kemampuan dan faktor
diandalkan dalam mencapai visi, misi dan target motivasi. Faktor motivasi dalam diri karyawan
perusahaan, karena pengelolaan sumber daya terbentuk dari sikap karyawan itu sendiri dan situasi
manusia yang kurang baik dapat berdampak negatif kerja karyawan (faktor luar dari diri karyawan).
terhadap terhambatnya tujuan perusahaan. Situasi kerja yang dimaksut mencakup hubungan
Perusahaan diharapkan mendapatkan karyawan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan
yang memiliki pengetahuan kemampuan serta pimpinan dan pola kepemimpinan kerja.
keterampilan yang tinggi. Akan tetapi, keberhasilan Penelitian ini akan dilakukan di PT Freeport
perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak hanya Indonesiapada divisi Human Resources
ditentukan oleh kualitas dari karyawan yang Management (HRM) Compensation and
dimiliki perusahaan tersebut.Perusahaan diharapkan Benefitsyang karyawannya tersebar di Jakarta,
pula memiliki pemimpin yang mampu mendorong Tembagapura, dan Kualakencana. PT Freeport
motivasi para karyawannya untuk dapat bekerja Indonesia sebagai perusahaan afiliasi dari Freeport-
dengan baik dan optimal. McMoRan yang bergerak dalam bidang
Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pertambangan terbesar di Indonesia.
seorang pemimpin di dalam suatu perusahaan Tujuan dilakukan penelitian di PT Freeport
memegang kunci utama dalam tercapainya Indonesia karena sesuai dengan tekad perusahaan
lingkungan kerja yang baik. Dalam rangka untuk membangun lingkungan kerja yang
peningkatan motivasi karyawan yang dilakukan nyamandan meningkatkan kinerja karyawan agar
oleh pemimpinakan berdampak pada peningkatan menjadi sumber daya manusia yang
produktivitas dan kinerja karyawan, sehingga tujuan unggul.Pemimpin mengharapkan keberadaan
utama yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat karyawan (dimana kondisi karyawan yang tersebar
terwujud. Kepemimpinan yang efektif adalah di Jakarta, Tembagapura, dan Kualakencana) ini
pemimpin yang dapat menyesuaikan gaya dapat bekerja secara aktif, karena pemimpin dari
kepemimpinannya sesuai dengan tingkat divisi Human Resources Management (HRM)
kematangan karyawan. Compensation and Benefits berada di kantor
Gordon dalam Nawawi (2006 : 63) Jakarta. Agar dapat mencapai tujuan perusahaan,
mengungkapkan bahwa “kinerja merupakan suatu peran pemimpin disini sangat dibutuhkan karena
fungsi kemampuan pekerja dalam menerima tujuan harus memperhatikan kebutuhan serta masukan-
pekerjaan, tingkat pencapaian tujuan dan interaksi masukan dari karyawannya.
antara tujuan serta kemampuan karyawan”. Dari Bеrdаsаrkаn lаtаr bеlаkаng yаng tеlаh
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa diurаikаn, maka peneliti tertarik untuk melakukan
karyawan memegang peranan penting dalam penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya
menjalankan aktifitas perusahaan, agar dapat Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan”.
(Studi pada karyawan divisi Human Resources

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017| 190


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Management Compensation and BenefitsPT anggota kelompok untuk berkarya dan
Freeport Indonesia). berprestasi.
 Menegakkan peraturan larangan, disiplin dan
2 KAJIAN PUSTAKA norma-norma kelompok agar tercapai
2.1 Kepemimpinan kepanduan kelompok, meminimalisir konflik
Pengertian Kepemimpinan dan perbedaan-perbedaan.
kepemimpinan adalah “kemampuan Sifat-sifat Kepemimpinan
mempengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan Dalam melakukan kepemimpinannya,
organisasi (Daft, 2006 : 313) lebih lanjut Rifai seorang pemimpin memiliki beberapa sifat
(2006 : 2) mengemukakan bahwa kepemimpinan kepemimpinan. Sifat kepemimpinan seorang
secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam pemimpin akan berpengaruh terhadap keberhasilan
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku untuk memimpin perusahaan atau organisasi.
pengikut untuk mencapai tujuan, dan Menurut Keith Devis dalam Rivai dan Mulyadi
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan (2009 : 133) ada empat sifat-sifat kepemimpinan,
budayanya. Menurut pendapat lain yang yaitu kecerdasan, kedewasaan dan keleluasaan
dikemukakan oleh Hasibuan (2005 : 170) hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan
mendefinisikan kepemimpinan adalah cara seorang berprestasi dan Sikap-sikap hubungan manusia.
pemimpin untuk mempengaruhi perilaku Fungsi Kepemimpinan
bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja Kepemimpinan yang efektif akan tercapai
secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. jika sesuai dengan fungsinya. Fungsi kepemimpinan
Tugas Pemimpin menurut Kartono (2009 : 93) adalah memandu,
Seorang pemimpin memiliki peranan penting menuntun, membimbing, membangun, memberi
dalam perusahaan.Oleh karena itu seorang atau membangunkan motivasi kerja, mengemudikan
pemimpin diharapkan dapat melaksanakan beberapa organisasi, menjalin jaringan-jaringan organisasi
tugas kepemimpinannya. Menurut Kartono (2002 : yang baik, membiarkan supervisi atau pengawasan
102) tugas seorang pemimpin dalam perusahaan yang efisien dan membawa para pengikutnya
adalah sebagai berikut: kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan
 Memelihara struktur kelompok, menjamin ketentuan waktu dan perencanaan.
interaksi yang lancar, dan memudahkan
pelaksanaan tugas. 2.2 Gaya Kepemimpinan Situasional
 Mensinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi Teori Hersey dan Blanchard
anggota-anggota kelompok dengan pola Gaya kepemimpinan situasional yang
keinginan pemimpin. pertama yaitu teori dari Hersey dan Blanchard.
 Memberikan rasa aman dan status yang jelas Hersey dan Blanchard dalam Thoha (2007 : 63)
kepada anggota-anggota kelompok dengan pola mengemukakan bahwa kepemimpinan situasional
keinginan pemimpin. berdasarkan pada saling berhubungannya antara
 Memberikan rasa aman dan status yang jelas jumlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan
kepada setiap anggot, sehingga mereka bersedia oleh pimpinan, jumlah dukungan sosio emosional
memberikan partisipasi penuh. yang diberikan oleh pimpinan dan tingkat kesiapan
 Mampu memenuhi harapan, keinginan, dan atau kematangan para pengikut yang ditunjukkan
memilih kebutuhan-kebutuhan para anggota, dalam melaksanakan tugas khusus, fungsi atau
sehingga mereka merasa puas. Juga membantu tujuan tertentu. Hersey dan Blanchard (2004 : 123)
adaptasi mereka terhadap tuntutan-tuntutan juga menyimpulkan dua perilaku kepemimpinan
eksternal ditengah masyarakat, dan mendorong situasional yang sering digunakan seorang
kelompok untuk memecahkan sendiri kesulitan pemimpin, yaitu perilaku tugas dan perilaku
pekerjaan setiap harinya. Artinya menghindari hubungan.
kelompok agar tidak hanya passive dan pasrah. Berdasarkan kombinasi antara perilaku tugas
 Memanfaatkan dan mengoptimalkan dan perilaku hubungan, maka Hersey dan Blanchard
kemampuan, bakat dan produktifitas semua (2004 : 139) mengidentifikasikan empat bentuk
gaya kepemimpinan dalam kepemimpinan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017| 191


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
situasional, yaitu gaya kepemimpinan instruksi creativeness, coorperation, dependability, initiative
(G1), gaya kepemimpinan konsultasi (G2), gaya dan personal qualities.
kepemimpinan partisipasi (G3) dan gaya Penilaian Kinerja Karyawan
kepemimpinan delegasi (G4). Penilaian kinerja karyawan adalah proses
yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi atau
Teori Path-Goal menilai keberhasilan karyawan dalam
Teori path-goal menurut Evans dan House melaksanakan tugasnya (Bangun, 2012:231).
dalam Thoha (2006 : 42) mengemukakan bahwa Megginson dalam Mangkunegara (2009:69)
secara pokok teori path-goal ini menjelaskan mengemukakan bahwa penilaian kinerja adalah
tentang adanya pengaruh perilaku pemimpin suatu proses yangg digunakan atasan untuk
terhadap motivasi, kepuasan, dan pelaksanaan menentukan apakah seorang karyawan melakukan
pekerjaan karyawannya. House dalam Thoha (2006 pekerjaan sesuai dengan yang dimaksudkan.
: 42) menyimpulkan empat tipe gaya utama Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
kepemimpinan, yaitu kepemimpinan pengarah Faktor yang mempengaruhi pencapaian
(directive leadership), kepemimpinan pendukung kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan
(supportive leadership), kepemimpinan partisipatif faktor motivasi (motivation), sesuai dengan
(participative leadership) dan kepemimpinan pendapat Davis dalam Mangkunegara (2009:67)
berorientasi prestasi (achievement-oriented yang mengungkapkan faktor yang mempengaruhi
leadership). pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan dan
2.3 Kinerja Karyawan faktor motivasi (motivation).
Pengertian kinerja karyawan
Prestasi yang diraih oleh karyawan tidak 3 METODE PENELITIAN
terlepas dari adanya manajemen dalam menciptakan Berdasarkan sifat analisisnya, jenis dalam
kepuasan kerja, kinerja merupakan kemampuan penelitian ini adalah penelitian eksplanatori
seseorang untuk menghasilkan produk atau jasa (explanatory research), yaitu penelitian yang
untuk mendorong tercapainya sasaran yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya
diinginkan. Kinerja adalah hasil kerja secara hubungan variabel-variabel (hubungan sebab
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang akibat). Lokasi penelitian akan dilakukan di Kantor
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai PT Freeport Indonesia (Jakarta, Tembagapura dan
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Kualakencana). Populasi yang digunakan dalam
(Mangkunegara, 2009:67). Rivai (2004:309) penelitian ini adalah seluruh karyawan pada divisi
mencoba mempertegas tentang pengertian kinerja Human Resources Management Compensation and
yaitu merupakan hasil kerja yang konkret yang Benefits PT Freeport Indonesia. Sample yang
dapat diamati dan dapat diukur. digunakan dalam penelitian ini sebanyak 58 orang
yang berasal dari divisi Human Resources
Pengukuran kinerja karyawan
Jika kinerja tidak sesuai sesuai dengan Management Compensation and Benefits. Dari hasil
standar, maka perlu disusun rencana peningkatan penelitian yang dilakukan, ternyata jumlah
kinerja. Dalam penilaian kinerja karyawan tidak karyawan yang dapat mengisi kuesioner sebanyak
hanya fisik yang dinilai, tetapi kegiatan pekerjaan 53 orang, hal itu disebabkan adanya kebijakan dari
keseluruhan dari kinerja karyawan yang divisi Corporate Communications. Kebijakan itu
menyangkut berbagai hal seperti kemampuan kerja, adalah adanya 5 orang jajaran petinggi di Human
kedisiplinan, kerajinan, hubungan kerja, atau hal-hal Resources Management Compensation and Benefits
khusus sesuai dengan bidang dan tingkat pekerjaan. yang tidak diperbolehkan mendapatkan angket
Dharma (2002:355) menjelaskan bahwa hampir seperi Vice President dan Head of Human
seluruh cara pengukuran kinerja Resources Management. Jadi, dalam penelitian
mempertimbangkan kuantitas, kualitas dan yang dapat dianalisis adalah 53 angket sesuai
ketepatan waktu. Gomez (2003 : 142) dalam dengan jumlah karyawan yang dapat mengisi
bukunya Human resource management angket.
mengemukakan ukuran kinerja karyawan yaitu Jenis data yang digunakan dalam penelitian
quantity of work, quality of work, job knowlage, ini adalah data primer dan data sekunder.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017| 192


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pengumpulan data dilakukan dengan cara membuat Mean 4.02
kuesioner dan dokumentasi. Instrumen penelitian Sumber : Data primer diolah, 2016
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Dari keempat item secara keseluruhan dapat
kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang diajukan disimpulkan karyawan pada divisi Human
kepada responden untuk ditanggapi dan Resources Management Compensation and Benefits
Dokumentasi, yaitu dokumen yang diambil dari PT Freeport Indonesia meyakini bahwa gaya
perusahaan yang berhubungan dengan penelitian. kepemimpinan konsultasi (X2) cenderung tinggi.
Pengujian instrumen pada penelitian ini Gaya kepemimpinan konsultasi yang diberikan oleh
mengunakan uji validitas dan uji reliabilitas. perusaahan terhadap karyawannya berpengaruh
Sebelum melakukan analisis data terlebih dulu terhadap meningkatnya kinerja. Hal ini dibuktikan
dilakukan pengujian asumsi klasik yang mencakup dari mean yang diperoleh dari keempat varibel
uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji tersebut yaitu 4,02 yang berada pada kategori
heterokedastisitas. Analisis data yang digunakan tinggi.
adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial Tabel 3 Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan
yang mencakup analisis regresi linier berganda serta Partisipasi ( X3)
pengujian hipotesis yang mencakup uji simultan (uji Rata-
F) dan uji parsial (uji t). Item
rata
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Masukan dan ide-ide, saran dari bawahan 3.92
4.1 Hasil Analisis Deskriptif Pertimbangan untuk ide-ide, saran bawahan 3.92
Hasil distibusi frekuensi dari tiap variabel Kesempatan bawahan untuk pengembangan 4.02
dapat dilihat pada table-tabel sebagai berikut : Kesempatan bawahan untuk bekerja sama 4.06
Tabel 1 Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan Mean 3.98
Instruksi (X1) Sumber : Data primer diolah, 2016
Item
Rata- Dari keempat item secara keseluruhan dapat
rata
disimpulkan karyawan pada divisi Human
Penjelasan tentang pekerjaan 4.08 Resources Management Compensation and Benefits
Pemberitahuan cara pengerjaan pekerjaan 3.92
PT Freeport Indonesia meyakini bahwa gaya
Laporan teratur dan runtun 3.87
kepemimpinan partisipasi (X3) cenderung tinggi.
Penyelesaian laporan tepat waktu 3.91
Gaya kepemimpinan partisipasi yang diberikan oleh
Mean 3.94
Sumber : data primer diolah, 2016 perusahaan terhadap karyawannya berpengaruh
Dari keempat item secara keseluruhan dapat tinggi terhadap meningkatnya kinerja. Hal ini
disimpulkan karyawan pada divisi Human dibuktikan dari mean yang diperoleh dari keempat
Resources Management Compensation and Benefits varibel tersebut yaitu 3,94 yang berada pada
PT Freeport Indonesia meyakini bahwa gaya kategori tinggi.
Tabel 4 Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan
kepemimpinan instruksi (X1) cenderung tinggi.
Delegasi (X4)
Gaya kepemimpinan instruksi yang diberikan oleh
perusaahan terhadap karyawannya berpengaruh Item
Rata-
terhadap meningkatnya kinerja. Hal ini dibuktikan rata
dari mean yang diperoleh dari keempat varibel Bimbingan, pembinaan serta petunjuk bagi bawahan 3.81
tersebut yaitu 3,94 yang berada pada kategori Bawahan dituntut untuk mengambil inisiatif sendiri 4.09
tinggi. Wewenang kepada bawahan membuat keputusan 3.42
Tabel 2 Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan Kepercayaan kepada bawahan 3.32
Konsultasi (X2) Mean 3.66
Item
Rata- Sumber : Data primer diolah, 2016
rata
Dari keempat item secara keseluruhan dapat
Penetapan tujuan dalam setiap pekerjaan 4.02 disimpulkan karyawan pada divisi Human
Terbuka untuk berdiskusi dengan bawahan 4.11 Resources Management Compensation and Benefits
Pemberitahuan harapan terhadap pekerjaan 3.91
Dukungan terhadap usaha-usaha bawahan dalam menyelesaikan
PT Freeport Indonesia meyakini bahwa gaya
tugas 4.06 kepemimpinan partisipasi (X3) cenderung tinggi.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017| 193


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Gaya kepemimpinan partisipasi yang diberikan oleh Uji Multikolinearitas
perusaahan terhadap karyawannya berpengaruh Tabel 7 : Hasil Uji Multikolinearitas
tinggi terhadap meningkatnya kinerja. Hal ini Collinearity Statistics
Variabel bebas
dibuktikan dari mean yang diperoleh dari keempat Tolerance VIF
varibel tersebut yaitu 3,66 yang berada pada
X1 0.492 2.032
kategori tinggi.
Tabel 5 : Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan (Y) X2 0.459 2.177

Rata- X3 0.823 1.214


Item
rata
X4 0.768 1.302
Kuantitas Kerja sesuai dengan standar yang
ditetapkan 4.09 Sumber: Data primer diolah, 2016
Hasil dari tugas kerja sesuai dengan waktu yang Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat
ditentukan 3.89 keseluruhan nilai tolerance > 0,1 dan keseluruhan
Kualitas kerja sesuai dengan standar yang
ditentukan 4.19
nilai VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Cara penyelesaian tugas kerja (skill, knowlage dan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.
abilities) 4.06 Dengan demikian uji asumsi tidak adanya
Waktu penyelesaian pekerjaan sesuai dengan multikolinearitas dapat terpenuhi.
standar yang ditentukan 4.00 Uji Heterokedastisitas
Ketepatan waktu (lebih cepat/lebih lama) 3.79
Mean 4.00
Sumber : Data primer diolah, 2016
Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden divisi Human
Resources Management Compensation and Benefits
PT Freeport Indonesia setuju bahwa standart yang
sudah ditetapkan oleh perusahaan dalam hal kinerja
sudah baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan mean
yang diperoleh dari variabel kinerja karyawan yaitu
sebesar 4,00. Sehingga perusahaan diharapkan
dapat mempertahankan kondisi karyawan seperti
saat ini atau lebih meningkatkan lagi kinerja Gambar 1 : Hasil Uji Heterokedastisitas
karyawannya. Sumber: Data primer diolah, 2016
4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik Regresi Dari hasil pengujian tersebut didapat bahwa
Uji Normаlitаs diagram tampilan scatterplot menyebar dan tidak
Tаbеl 6 : Hаsil Uji Normаlitаs membentuk pola tertentu maka tidak terjadi
Unstаndаrdizеd
Rеsiduаl
heteroskedastisitas, sehingga dapat disimpulkan
N 53 bahwa sisaan mempunyai ragam homogen
Normаl Pаrаmеtеrsа,b Mеаn .0000000 (konstan) atau dengan kata lain tidak terdapat gejala
Std. Dеviаtion 2.45573509 heterokedastisitas.
Most Еxtrеmе Diffеrеncеs Аbsolutе .106 4.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Positivе .106 Persamaan Regresi
Nеgаtivе -.055 Tabel 8 : Persamaan Regresi
Kolmogorov-Smirnov Z .772 Unstandardized Standardized
Аsymp. Sig. (2-tаilеd) .591
Variabel bebas Coefficients Coefficients t Sig.
Sumbеr : Dаtа primer diolаh, 2016
Dari hasil perhitungan didapat nilai B Std. Error Beta

sig.sebesar 0.591 (dapat dilihat pada Tabel 4.10) (Constant) 0.581 3.021 0.192 0.848
atau lebih besar dari 0.05; maka ketentuan H0
X1 0.430 0.203 0.282 2.124 0.039
diterima yaitu bahwa asumsi normalitas terpenuhi.
X2 0.408 0.185 0.303 2.205 0.032

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017| 194


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
X3 0.344 0.161 0.219 2.134 0.038 Kepemimpinan Partisipasi (X3), dan Gaya
X4 0.314 0.152 0.219 2.061 0.045 Kepemimpinan Delegasi (X4)). Sedangkan sisanya
45,1% variabel Kinerja Karyawan akan
Sumber: data primer diolah, 2016 dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang
Adapun persamaan regresi yang didapatkan tidak dibahas dalam penelitian ini.
berdasarkan Tabel 8 adalah sebagai berikut : 4.4 Pengujian Hipotesis
Y = 0,581+0.282X1+0,303 X2 + 0,219 X3 + 0,219 Hipotesis I (F test / Simultan)
X4 Tabel 10 : Uji F/Simultan
Dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikan Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
sebagai berikut: Regression 439.388 4 109.847 16.814 0.000
1) Kinerja Karyawan akan meningkat untuk
Residual 313.593 48 6.533
setiap tambahan X1 (Gaya Kepemimpinan
Instruksi). Jadi apabila Gaya Kepemimpinan Total 752.981 52
Instruksi mengalami peningkatan, maka
Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar Sumber: Data primer diolah, 2016
0,282 satuan dengan asumsi variabel yang Berdasarkan Tabel 10 nilai F hitung sebesar
lainnya dianggap konstan. 16,814. Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 4
2) Kinerja Karyawan akan meningkat untuk : db residual = 48) adalah sebesar 2,565. Karena F
setiap tambahan X2 (Gaya Kepemimpinan hitung > F tabel yaitu 16,814 > 2,565 atau nilai Sig.
Konsultasi), Jadi apabila Gaya Kepemimpinan F (0,000) < α = 0.05 maka model analisis regresi
Konsultasi mengalami peningkatan, maka adalah signifikan.
Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar Hipotesis II (t test / Parsial)
0,303 satuan dengan asumsi variabel yang Berdasarkan Tabel 8 diperoleh hasil sebagai
lainnya dianggap konstan. berikut:
3) Kinerja Karyawan akan meningkat untuk  t test antara X1 (Gaya Kepemimpinan Instruksi)
setiap tambahan X3 (Gaya Kepemimpinan dengan Y (Kinerja Karyawan ) menunjukkan t
hitung = 2,124. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db
Partisipasi), Jadi apabila Gaya Kepemimpinan
Partisipasi mengalami peningkatan, maka residual = 48) adalah sebesar 2,011. Karena t
hitung> t tabel yaitu 2,196 > 2,011 atau sig. t (0,039)
Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar
0,219 satuan dengan asumsi variabel yang < α = 0.05 maka pengaruh X1 (Gaya
lainnya dianggap konstan. Kepemimpinan Instruksi) terhadap Kinerja
4) Kinerja Karyawan akan meningkat untuk Karyawan adalah tidak signifikan.
setiap tambahan X4 (Gaya Kepemimpinan  t test antara X2 (Gaya Kepemimpinan
Delegasi), Jadi apabila Gaya Kepemimpinan Konsultasi) dengan Y (Kinerja Karyawan )
Delegasi mengalami peningkatan, maka menunjukkan t hitung = 2,205. Sedangkan t tabel (α
Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar = 0.05 ; db residual = 48) adalah sebesar 2,011.
0,219 satuan dengan asumsi variabel yang Karena t hitung> t tabel yaitu 2,205 > 2,011 atau sig.
lainnya dianggap konstan. t (0,032) < α = 0.05 maka pengaruh X2 (Gaya
Koefisien Determinasi (R2) Kepemimpinan Konsultasi) terhadap Kinerja
Tabel 9 : Koefisien Korelasi dan Determinasi Karyawan adalah signifikan pada alpha 5%.
R R Square Adjusted R Square  t test antara X3 (Gaya Kepemimpinan Partisipasi)
dengan Y (Kinerja Karyawan ) menunjukkan t
0.764 0.584 0.549
hitung = 2,134. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db
Sumber : Data primer diolah, 2016 residual = 48) adalah sebesar 2,011. Karena t
Dari analisis pada Tabel 4.13 diperoleh hasil hitung> t tabel yaitu 2,134 > 2,011 atau sig. t (0,038)

adjusted R 2 (koefisien determinasi) sebesar 0,549. < α = 0.05 maka pengaruh X3 (Gaya
Artinya bahwa 54,9% variabel Kinerja Karyawan Kepemimpinan Partisipasi) terhadap Kinerja
akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu Karyawan adalah signifikan pada alpha 5%.
Gaya Kepemimpinan Instruksi (X1), Gaya  t test antara X4 (Gaya Kepemimpinan Delegasi)
Kepemimpinan Konsultasi (X2), Gaya dengan Y (Kinerja Karyawan ) menunjukkan t
hitung = 2,061. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017| 195


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
residual = 48) adalah sebesar 2,011. Karena t partisipasi (X3) yang menunjukkan mean yang
hitung> t tabel yaitu 2,061 > 2,011 atau sig. t (0,045) diperoleh dari keempat item tersebut adalah 4,06
< α = 0.05 maka pengaruh X4 (Gaya yang berarti bahwa peningkatan kinerja sangat
Kepemimpinan Delegasi) terhadap Kinerja dipengaruhi oleh item-item yang ada dalam gaya
Karyawan adalah signifikan pada alpha 5%. kepemimpinan partisipasi.
4.5 Pembahasan Gaya Kepemimpinan Delegasi (X4)
Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil perhitungan penelitian
Gaya Kepemimpinan Instruksi (X1) menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan
Berdasarkan hasil perhitungan penelitian delegasi yang terdiri dari empat item yaitu:
menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan Bimbingan, pembinaan serta petunjuk bagi
instruksi yang terdiri dari empat item yaitu: bawahan, Bawahan dituntut untuk mengambil
Penjelasan tentang pekerjaan, Pemberitahuan cara inisiatif sendiri, Wewenang kepada bawahan
pengerjaan pekerjaan, Laporan teratur dan runtun membuat keputusan dan Kepercayaan kepada
dan Penyelesaian laporan tepat waktuini bawahan ini berpengaruh secara signifikan terhadap
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan peningkatan kinerja karyawan. Hal ini berdasarkan
kinerja karyawan. Hal ini berdasarkan hasil analisis hasil analisis deskriptif dari variabel gaya
deskriptif dari variabel gaya kepemimpinan kepemimpinan delegasi (X4) yang menunjukkan
instruksi (X1) yang menunjukkan mean yang mean yang diperoleh dari keempat item tersebut
diperoleh dari keempat item tersebut adalah 3,94 adalah 4,09 yang berarti bahwa peningkatan kinerja
yang berarti bahwa peningkatan kinerja sangat sangat dipengaruhi oleh item-item yang ada dalam
dipengaruhi oleh item-item yang ada dalam gaya gaya kepemimpinan delegasi.
kepemimpinan instruksi. Kinerja Karyawan (Y)
Gaya Kepemimpinan Konsultasi (X2) Berdasarkan hasil perhitungan yang
Berdasarkan hasil perhitungan penelitian diperoleh menunjukkan bahwa variabel Kinerja
menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan Karyawan sebagai variabel terikat yang dipengaruhi
konsultasi yang terdiri dari empat item yaitu: oleh variabel bebas yaitu Gaya Kepemimpinan
Penetapan tujuan dalam setiap pekerjaan, Terbuka (gaya instruksi (X1), gaya konsultasi (X2), gaya
untuk berdiskusi dengan bawahan, Pemberitahuan partisipasi (X3), dan gaya delegasi (X4))
harapan terhadap pekerjaan dan Dukungan menunjukkan bahwa mayoritas responden
pemimpin terhadap usaha-usaha karyawan dalam cenderung setuju jika kinerja karyawan sudah baik.
menyelesaikan tugas ini berpengaruh secara Hal ini terbukti dengan total nilai mean sebesar 4,00
signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. yang diperoleh dari enam item yang termasuk
Hal ini berdasarkan hasil analisis deskriptif dari kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu
variabel gaya kepemimpinan konsultasi (X2) yang yaitu sebesar 4,00.
menunjukkan mean yang diperoleh dari keempat Analisis Regresi Linear Berganda
item tersebut adalah 4,02 yang berarti bahwa Hasil analisis linear berganda dalam
peningkatan kinerja sangat dipengaruhi oleh item- penelitian ini dengan menggunakan variabel bebas
item yang ada dalam gaya kepemimpinan yaitu gaya instruksi (X1), gaya konsultasi (X2), gaya
konsultasi. partisipasi (X3), dan gaya delegasi (X4) mempunyai
Gaya Kepemimpinan Partisipasi (X3) pengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu
Berdasarkan hasil perhitungan penelitian kinerja karyawan (Y). Hal ini didasarkan pada hasil
menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan hitung yang telah dilakukan bahwa nilai constant
partisipasi yang terdiri dari empat item yaitu: sebesar 0,192, variabel X1 mempunyai nilai
Masukan untuk ide-ide dan saran dari bawahan, koefisien beta sebesar 0,282, variabel X2
Pertimbangan untuk ide-ide dan saran bawahan, mempunyai koefisien beta sebesar 0,303, variabel
Kesempatan bawahan untuk pengembangan dan X3dan X4 mempunyai koefisien beta masing-masing
Kesempatan bawahan untuk bekerja sama ini sebesar 0,219. Hal ini dapat menjadi kesimpulan
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan bahwa peningkatan gaya kepemimpinan instruksi,
kinerja karyawan. Hal ini berdasarkan hasil analisis gaya kepemimpinan konsultasi, gaya kepemimpinan
deskriptif dari variabel gaya kepemimpinan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017| 196


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
partisipasi, dan gaya kepemimpinan delegasi akan sig. t (0,039) < α = 0.05 maka pengaruh Gaya
diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan. Kepemimpinan Instruksi (X1) terhadap Kinerja
Koefisien Korelasi dan Koefisien Karyawan adalah signifikan pada alpha 5%. Nilai
Determinasi beta standardized coefficients pada Gaya
Nilai korelasi ini menunjukkan bahwa Kepemimpinan Instruksi (X1) ini sebesar 0,282.
hubungan antara variabel bebas yaitu gaya Pengaruh Gaya Kepemimpinan Konsultasi (X2)
kepemimpinan instruksi (X1), gaya kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan (Y)
konsultasi (X2), gaya kepemimpinan partisipasi Pengaruh secara parsial Gaya
(X3), dan gaya kepemimpinan delegasi (X4) dengan Kepemimpinan Konsultasi (X2) terhadap Kinerja
kinerja karyawan menunjukkan nilai R sebesar Karyawan menunjukkan bahwa t hitung = 2,205 dan t
0,764 yang masuk dalam kategori kuat karena tabel (α = 0.05 ; db residual = 48) adalah sebesar
berada pada rentang 0,600 – 0,800. Hasil tersebut 2,011. Karena t hitung> t tabelyaitu 2,205 > 2,011 atau
berarti bahwa gaya kepemimpinan instruksi (X1), sig. t (0,032) < α = 0.05 maka pengaruh Gaya
gaya kepemimpinan konsultasi (X2), gaya Kepemimpinan Konsultasi (X2) terhadap Kinerja
kepemimpinan partisipasi (X3), dan gaya Karyawan adalah signifikan pada alpha 5%. Nilai
kepemimpinan delegasi (X4) koefisien beta standardized coefficients pada Gaya
determinasinya sebesar 0,549 dan sisanya variabel Kepemimpinan Konsultasi (X2) ini sebesar 0,303.
kinerja karyawan sedangkan 45,1% dipengaruhi Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipasi (X3)
oleh variabel lainnya. Dari hasil yang telah terhadap Kinerja Karyawan (Y)
didapatkan tersebut maka gaya kepemimpinan Pengaruh secara parsial Gaya
instruksi, gaya kepemimpinan konsultasi, gaya Kepemimpinan Partisipasi (X3) terhadap Kinerja
kepemimpinan partisipasi dan gaya kepemimpinan Karyawan menunjukkan bahwa t hitung =2,134dan t
delegasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja tabel (α = 0.05 ; db residual = 48) adalah sebesar
karyawan. 2,011. Karena t hitung> t tabelyaitu 2,134 > 2,011 atau
Pengaruh Secara Simultan sig. t (0,038) < α = 0.05 maka pengaruh Gaya
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan Kepemimpinan Partisipasi (X3) terhadap Kinerja
menggunakan linier berganda pada uji F dengan Karyawan adalah signifikan pada alpha 5%. Nilai
tingkat kesalahan sebesar 5% (0,05) diketahui beta standardized coefficients pada Gaya
bahwa terdapat pengaruh secara simultan yang Kepemimpinan Partisipasi (X3) ini sebesar 0,219.
signifikan dari variabel gaya kepemimpinan Pengaruh Gaya Kepemimpinan Delegasi (X4)
instruksi (X1), gaya kepemimpinan konsultasi (X2), terhadap Kinerja Karyawan (Y)
gaya kepemimpinan partisipasi (X3), dan gaya Pengaruh secara parsial Gaya
kepemimpinan delegasi (X4) dengan Kinerja Kepemimpinan Delegasi (X4) terhadap Kinerja
Karyawan (Y). Hal ini ditunjukkan dengan hasil Karyawan menunjukkan bahwa t hitung = 2,061 dan t
perhitungan yang diperoleh yaitu Fhitung >Ftabel yaitu tabel (α = 0.05 ; db residual = 48) adalah sebesar
16,814 > 2,565 atau nilai F (0,000) <0,05. Sehingga 2,011. Karena t hitung> t tabel2,061 > 2,011 atau sig. t
dapat disimpulkan bahwa variabel terikat (Kinerja (0,045) < α = 0.05 maka pengaruh Gaya
Karyawan) dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Kepemimpinan Delegasi (X4) terhadap Kinerja
variabel bebas (gaya kepemimpinan instruksi (X1), Karyawan adalah signifikan pada alpha 5%. Nilai
gaya kepemimpinan konsultasi (X2), gaya beta standardized coefficients pada Gaya
kepemimpinan partisipasi (X3), dan gaya Kepemimpinan Delegasi (X3) ini sebesar 0,219.
kepemimpinan delegasi (X4)).
Pengaruh Secara Parsial 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Instruksi (X1) Kesimpulan
terhadap Kinerja Karyawan (Y) 1. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap
Pengaruh secara parsial Gaya variabel bebas terhadap Kinerja Karyawan
Kepemimpinan Instruksi (X1) terhadap Kinerja dilakukan dengan pengujian F-test. Dari hasil
Karyawan menunjukkan bahwa t hitung = 2,124 dan t analisis regresi linier berganda diperoleh nilai
tabel (α = 0.05 ; db residual = 48) adalah sebesar Fhitung sebesar 16,814, sedangkan Ftabel (α = 0.05 ;
2,011. Karena t hitung> t tabel yaitu 2,196 > 2,011 atau db regresi = 4 : db residual = 48) adalah sebesar

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017| 197


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2,565. Hal tersebut berarti Fhitung lebih besar dari pemimpin disarankan menerapkan gaya
Ftabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang kepemimpinan Delegasi karena gaya
berarti variabel bebas Gaya Kepemimpinan kepemimpinan tipe delegasi cenderung
mempunyai pengaruh yang signifikan secara mengalihkan tanggung jawab pelimpahan
simultan terhadap Kinerja Karyawan. Sehingga wewenang dalam proses pembuatan keputusan.
dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap 3. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini
hipotesis yang menyatakan bahwa adanya merupakan hal yang sangat penting dalam
pengaruh secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi Kinerja Karyawan diharapkan
variabel bebas terhadap variabel Kinerja hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan
Karyawan dapat diterima. bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
2. Pengaruh secara parsial variabel bebas (Gaya penelitian ini dengan mempertimbangkan
Kepemimpinan Instruksi (X1), Gaya variabel-variabel lain yang mempengaruhi
Kepemimpinan Konsultasi (X2), Gaya kinerja karyawan yaitu variabel kemampuan
Kepemimpinan Partisipasi (X3), dan Gaya (ability) dan motivasi.
Kepemimpinan Delegasi (X4)) terhadap Kinerja
Karyawan yang dilakukan dengan pengujian t- DAFTAR PUSTAKA
test. Berdasarkan pada hasil uji didapatkan Daft, Richard L. 2006. Manajemen, Edisi Keenam.
bahwa terdapat empat variabel yang mempunyai Jakarta: Salemba Empat.
pengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Dharma, Surya. 2002. Managemen Kinerja
yaitu Gaya Kepemimpinan Instruksi, Gaya Falsafah Teori dan
Kepemimpinan Konsultasi, Gaya Kepemimpinan Penerapannya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Partisipasi dan Gaya Kepemimpinan Delegasi. Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen
3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:Penerbit
variabel Gaya Kepemimpinan Konsultasi Andi
mempunyai nilai Beta Standardized Coefficients Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber
yang paling besar. Sehingga variabel Gaya Daya Manusia, Edisi Revisi.Jakarta: Bumi
Kepemimpinan Konsultasi mempunyai pengaruh Aksara.
yang paling kuat dibandingkan dengan variabel Hersey dan Blanchard. 2004. Management
lainnya. Maka variabel gaya kepemimpinan of Organizational Behavior Utilizing
konsultasi mempunyai pengaruh yang dominan Human Resources. New Jersey: Prentice Hall
terhadap kinerja karyawan pada divisi Human Kartono, Kartini. 2002. Pemimpin dan
Resources Management Compensation and Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Benefits PT Freeport Indonesia. Persada.
Kartono, Kartini. 2009. Pemimpin dan
Saran
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers
mempertahankan serta meningkatkan Gaya Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi
Kepemimpinan Konsultasi, karena variabel Gaya Kinerja Sumber Daya Manusia.Jakarta:
Kepemimpinan Konsultasi mempunyai pengaruh Refika Aditama.
yang dominan dalam mempengaruhi Kinerja Nawawi, Hadari. 2006. Evaluasi dan
Karyawan. Manajemen Kinerja di Lingkungan
2. Pemimpin diharapkan pula dapat menerapkan Perusahaan dan Industri. Yogyakarta: Gadjah
gaya kepemimpinan Instruksi terhadap karyawan Mada University Press
dengan tingkat kematangan yang rendah. Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya
Sedangkan penerapan gaya kepemimpinan Manusia untuk Perusahaan, Dari Teori ke
partisipasi dapat diterapkan pada karyawan yang Praktek. Edisi 1. Cetakan 1. Jakarta:
berada di kantor Jakarta, karena diharapkan PT.Raja Grafindo Persada
pemimpin melakukan komunikasi terbuka yang
Thoha, Miftah. 2007. Kepemimpinan Dalam
bertujuan untuk berbagi gagasan dengan
Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo
karyawan satu kantor. Untuk karyawan yang
berada di Tembagapura dan Kualakencana, Persada.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017| 198


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like