Professional Documents
Culture Documents
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 374
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (374-379)
sehingga menjadi sosok pemimpin yang kan penelitian dengan judul “Analisis Gaya
dihormati oleh para karyawannya karena di Kepemimpinan Demokratis Dalam Meningkatkan
kepemimpinannya ini tercipta hubungan yang Efektivitas Kinerja Karyawan Pada PT. Nusalima
erat antar karyawan, komunikasi yang baik, dan Kelola Sarana.”
bisa meminimalkan kecanggungan yang biasa 1. Gaya Kepemimpinan
terjadi antara atasan dengan bawahan namun Secara etimologi, kepemimpinan berasal dari
tetap profesional jika ada karyawan yang ber- kata ‘pimpin’ yang artinya bimbing atau
kinerja buruk maka akan ditindak dengan segera. tuntun. Dari kata pimpin lahirlah kata kerja
Kinerja karyawan yang tinggi tidak dapat memimpin yang artinya membimbing atau
timbul dengan begitu saja tanpa sengaja tapi menuntun, dan kata benda pemimpin yaitu
harus ada motif-motif dan alasan tertentu yang orang yang berfungsi memimpin atau orang
mendorongnya. Bersemangat atau tidaknya kar- yang membimbing atau menuntun. Menurut
yawan dalam melaksanakan pekerjaannya sangat Sutrisno (2017:213) “kepemimpinan adalah
dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang suatu proses kegiatan seseorang untuk
mengatur dan mengarahkan. Gaya kepemimpi- menggerakan orang lain dengan memimpin,
nan sendiri merupakan cara seorang pemimpin membimbing, memengaruhi orang lain, untuk
dalam memimpin, membimbing dan mengarah- melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang
kan bawahannya untuk dapat memberikan hasil diharapkan.” Menurut Hasim (2019:8)
kerja yang berkualitas. Upaya peningkatan “kepemimpinan kiranya dipandang sebagai
kinerja pegawai dapat dilaksanakan salah satu- suatu kemampuan atau kesanggupan sese-
nya melalui upaya mendorong semangat kerja orang baik karena bakat lahiriah maupun
dari karyawan yang bersangkutan. Karyawan karena dipelajari untuk mempengaruhi orang
yang memiliki semangat dalam bekerja akan lain dalam suatu kelompok, dapat dikatakan
tergerak untuk melakukan semua tugas dan bahwa kepemimpinan itu terbentuk dari
tanggung jawabnya secara baik dan tepat waktu. adanya kesanggupan atau kemampuan
Kepemimpinan pemimpin yang diperlihatkan spesifik seseorang untuk mempengaruhi atau
dan diterapkan ke dalam suatu gaya kepemim- menggerakan (pemimpin), adanya orang lain
pinan merupakan salah satu faktor dalam yang dipengaruhi atau digerakan (pengikut)
peningkatan kinerja pegawai, karena pada dasar- dan adanya kelompok dimana hubu-
nya sebagai tulang punggung pengembangan ngan/interaksi iu terjadi (organisasi).”
organisasi dalam mendorong, dan mempenga- 2. Efektifitas
ruhi semangat kerja yang baik kepada bawahan. Efektivitas adalah kemampuan untuk
Kesalahan dalam menentukan gaya kepemimpi- menentukan pekerjaan yang benar guna
nan akan berdampak pada penurunan kinerja, mencapai tujuan yang telah ditentukan.
tingginya tingkat absensi, dan perputaran Efektivitas tidak hanya memberikan pengaruh
karyawan, untuk itu pemimpin perlu memikirkan atau kesan, akan tetapi berkaitan juga dengan
dan memperlihatkan gaya kepemimpinan yang metode atau cara, sarana atau fasilitas dan
tepat dalam penerapannya. juga dapat menimbulkan pengaruh. Menurut
Kepemimpinan meliputi proses mempe- Simanjuntak dalam buku Ganyang (2018:177)
ngaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, “efektvitas dapat diwujudkan dalam pening-
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai katan kualitas hasil. Dengan kualitas yang
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki lebih baik barang atau jasa yang dihasilkan
kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mem- dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi,
punyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal sehingga nilainya menjadi lebih besar.”
tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang Selanjutnya masih dalam buku yang sama
pemimpin dalam menggerakkan orang lain Raharjo (2018:177) berpendapat “efektivitas
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah tingkat ketepatan dalam memilih atau
sangat tergantung kepada kewibawaan dan juga menggunakan suatu metode untuk melakukan
pimpinan itu dalam mencapai motivasi dalam sesuatu. Efektivitas yang mengarah kepada
diri setiap orang bawahan, kolega, maupun pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu
atasan pimpinan itu sendiri. Kepemimpinan pencapaian target yang berkaitan dengan
merupakan suatu proses dengan berbagai cara kualitas, kuantitas dan waktu.”
memepengaruhi orang atau sekelompok orang 3. Kinerja Karyawan
untuk mecapai suatu tujuan bersama. Dari Kinerja merupakan faktor yang penting untuk
penjabaran diatas penulis tertarik untuk melaku- diperhatikan oleh perusahaan, hal ini dikare-
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 375
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (374-379)
nakan maju mundurnya perusahaan atau melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman
organisasi tersebut. Banyak batasan yang terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan
diberikan pada pakar mengenai istilah kinerja wawasan terhadap bidang yang diteliti serta
semua punya definisi yang berbeda. Dengan kesiapan dan bekal memasuki lapangan
demikian tinggi rendahnya kinerja seseorang (Sugiyono, 2019).
dalam bekerja dapat di evaluasi dari tindakan
dan perilaku yang diperhatikan, sedangkan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang lain mengemukakan pengertian kinerja Dalam pembahasan ini akan dibahas tentang
adalah hasil melaksanakan tugas yang Gaya Kepemimpinan, Efektivitas Kinerja Karya-
dibebankan kepadanya. Abdullah (2015:331) wan serta Analisis Gaya Kepemimpinan Demok-
“kinerja adalah terjemahan dari performance ratis dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja
yang berarti hasil kerja atau prestasi kerja. Karyawan PT. Nusalima Kelola Sarana.
Jadi kinerja merupakan hasil dari pekerjaan 1. Gaya Kepemimpinan PT. Nusalima Kelola
organisasi, yang dikerjakan oleh karyawan Sarana
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan petun- Gaya kepemimpinan merupakan pola
juk (manual), arahan yang diberikan oleh tingkah laku yang digunakan dalam mempen-
pimpinan, kompetensi dan kemampuan garuhi kegiatan seseorang. Kepemimpinan
karyawan mengembangkan nalarnya dalam adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu
bekerja.” Menurut Ganyang (2018:187) organisasi serta manajemen. Kepemimpinan
“kinerja adalah tingkat efektivitas dan yang baik diyakini mampu mengikat, mengh-
efisiensi yang ditunjukan oleh karyawan armonisasi, serta mendorong potensi sumber
dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari di daya perusahaan agar dapat bersaing secara
suatu organisasi atau perusahaan pada baik (Sunarsi, 2020). Kepemimpinan menurut
periode tertentu”. Dari beberapa pengertian key informan yaitu “Suatu proses kegiatan
kinerja karyawan yang diberikan oleh ahli seseorang untuk menggerakan orang lain
maka dapat disimpulkan bahwa kinerja dengan memimpin, membimbing, mempeng-
karyawan merupakan hasil kerja dari aruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu
karyawan baik dari segi kualitas maupun agar dicapai hasil yang diharapkan.” Singk-
kuantitas dalam melakukan dan menyele- atnya kepemimpinan adalah elemen yang
saikan tugas yang dibebankan kepada karya- mengarahkan kerja para anggota organisasi
wan tersebut oleh atasan atau pim-pinannya untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemim-
berdasarkan perannya di dalam perusahaan. pinan bisa menjadi salah satu hal terpenting
dalam sebuah perusahaan maupun organisasi.
II. METODE PENELITIAN Pentingnya seorang pemimpin dalam penge-
Jenis penelitian yang digunakan adalah lolaan perusahaan diungkapkan oleh key
penelitian yang bersifat kualitatif, menurut informan “Sangat penting, karna pemimpin ini
Ismayani (2019:27) penelitian kualitatif di- merupakan orang yang secara tidak langsung
definisikan sebagai “suatu proses penyelidikan akan menjadi role model bagi karyawan-
untuk memahami masalah sosial berdasarkan karyawannya jika seorang pemimpin baik dan
pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang bertanggung jawab dalam pekerjaannya maka
dibentuk dengan kata-kata, melaporkan panda- pemimpin ini akan menjadi seorang figure
ngan informan secara terperinci dan disusun yang baik dimata karyawan begitupun
dalam sebuah latar ilmiah, dalam penelitian sebaliknya.” Sunarsih (2020) dalam bukunya
kualitatif ini, yang menjadi instrumen atau alat juga mengatakan “Kepemimpinan juga mem-
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena iliki sifat kolektif dalam arti segala perilaku
itu peneliti sebagai instrumen juga harus yang diterapkan seorang pimpinan akan
“divalidasi” seberapa jauh peneliti siap melak- memiliki dampak luas bukan bagi dirinya
ukan penelitian yangselanjutnya terjun ke lapa- sendiri melainkan seluruh anggota organisasi.
ngan. Validasi terhadap peneliti sebagai instru-
men meliputi validasi terhadap pemaha-man 2. Efektivitas Kinerja Karyawan PT. Nusalima
metode penelitian kualitatif, penguasaan Kelola Sarana
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan Pengertian kinerja menurut key informan
peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik merupakan hasil kerja atau output dari
secara akademik maupun logistik, yang proses-proses kerja yang sudah dilakukan
melakukan validasi adalah peneliti itu sendiri, oleh seseorang. Kinerja merupakan kunci
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 376
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (374-379)
pencapain produktivitas karena kinerja aspek yaitu aspek jumlah keluaran dan faktor
adalah suatu hasil di mana orang-orang dan yang mempengaruhi efektivitas kinerja kary-
sumber daya lain yang ada dalam perusahaan awan salah satunya merupakan faktor kepem-
secara bersama-sama membawa hasil akhir impinan, manajer yang memimpin dengan
yang didasarkan pada tingkat mutu dan sikap menghargai karya-wan sebagai rekan
standar yang telah ditetapkan. Seseorang yang kerja bukan sebagai bawahan, manajer PT.
ditempatkan pada jenis pekerjaan yang tidak Nusalima Kelola Sarana juga menerapkan
sesuai dengan pendidikan dan kemampuan prinsip ini yaitu prinsip kekeluargaan,
serta pengalamannya akan menjadi sosok sehingga karyawan merasa dihargai dan ikut
manusia yang tidak berkinerja, sekaligus andil dalam peningkatan produktivitas
menurunkan produktifitas. Penilaian suatu perusahaan dan tentunya lebih meningkatkan
kinerja selalu didasarkan pada kriteria atau efektivitas kinerja karyawan. Selanjutnya
indikator yang diilhami oleh suatu paradigma dalam pengambilan keputusan PT. Nusalima
yang dianut. Apabila paradigma yang dianut Kelola Sarana melakukannya secara
adalah lebih didasarkan pada manajemen musyawarah. Musyawarah menurut Abbas &
klasik, maka kriteria karakter pegawai, sikap Sukardja dalam Hanafi (2013:244) “urun
dan tingkah lakunya akan menjadi penting. pendapat dari orang banyak yang menyeluruh
Akan tetapi kalau paradigma yang dianut atau melalui wakil-wakilnya, dimana
lebih mengarah pada manajemen sumber pendapat-pendapat atau pandangan-pandan-
daya manusia, maka hasil dan partisipasi, gan itu dikemukakan dengan jelas dan
inisiatif dan pengembangan pegawai akan didasari oleh pengetahuan tentang hal yang
menjadi pusat perhatian. Bila paradigma yang dimusyawarahkan, serta mampu menge-
dianut adalah paradigma good governance mukakannya dengan baik disertai alasan-
maka kedua – duanya akan menjadi sama alasan yang tepat”. Maka salah satu syarat
pentingnya karena disamping harus bekerja utama dalam bermusyawarah ialah berilmu,
profesional dan harus akuntabel terhadap apa karena setiap pandangan yang dikemukakan
yang telah dijanjikan kepada publik, aspek wajiblah memiliki kompetensi bagi penya-
transparansi responsifitas dan sebagainya mpainya, sedang bagi mereka yang tidak
juga harus diperhatikan. mampu memecahkan atau belum mengerti
akan permasalahan-permasalahan yang di-
3. Analisis Gaya Kepemimpinan Demokratis musyawarahkan, maka dapatlah ia meminta
dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja pendapat atau pandangan kepada anggota
Karyawan PT. Nusalima Kelola Sarana musyawarah lainnya. Sehingga dalam kegia-
Gaya kepemimpinan yang di terapkan PT. tan bermusyawarah ini akan selalu terjadi
Nusalima Kelola Sarana yaitu gaya kepem- transfer of knowledge (pencerdasan) bagi
impinan demokratis. Gaya ini memper-timba- setiap peserta musyawarah, dapat mempe-
ngkan peran antara atasan dan bawahan yang rkuat tali silaturahmi, dan tolong menolong
sama besarnya dalam pengelolaan perusa- (Hanafi, 2013). Selain itu pengambilan
haan, untuk meningkatkan efektivitas kinerja keputusan yang melibatkan karyawan sanga-
karyawan, manajer menghargai setiap potensi tlah penting karena ini menjadikan karyawan
bawahan dengan melakukan kegiatan-kegia- mempunyai rasa memiliki, kepercayaan diri
tan yang diharapkan mampu meningkat-kan yang tinggi dan bertanggung jawab dalam
efektivitas kinerja yaitu diadakannya pelati- tugasnya sehingga kinerja karyawan mejadi
han-pelatihan untuk menjaga kualitas dan lebih efektif. Bukan hanya gaya kepemi-
kuantitas kinerja karyawan juga keman-dirian mpinan demokratis saja yang mampu mening-
para karyawan ini meningkat dilihat dengan katkan kinerja karyawan, penelitian yang
bertanggung jawabnya karyawan dalam dilakukan oleh Faidatul Muniroh (2017)
menyelesaikan tugasnya dengan menganda- pimpinan dengan memakai gaya kepemim-
lkan kemampuan diri sendiri dan memini- pinan partisipatif dan dalam kondisi tertentu
malisir bantuan orang lain. Sejalan dengan menerapkan gaya kepemi-mpinan otoriter
penelitian yang dilakukan oleh Khoridatul juga dapat meningkatkan kualitas kinerja
baniyah (2018) dengan judul “analisis yang maksimal menjadikan meningkatnya
efektivitas kinerja karyawan KSSPS Kowanu produktivitas perusahaan.
Nugroho Kudus” hasil temuan penelitian yaitu
hasil kinerja karyawan KSSPS sudah efektif,
hal tersebut dapat ditinjau pada beberapa
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 377
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (374-379)
IV. SIMPULAN DAN SARAN Sumatera Indonesia, Tbk. Wilayah
A. Simpulan Bulukumba. Makassar: Skripsi Administrasi
Berdasarkan analisis data yang mengacu Perkantoran FIS UNM.
pada masalah dan tujuan penelitian dapat
disimpulkan, sebagai berikut: Badu, Syamsu Q., & Djafri, Novianty. (2017).
1. Gaya kepemimpinan yang dipakai pada PT. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.
Nusalima Kelola Sarana adalah gaya Gorontalo:Ideas Publishing.
kepemimpinan demokratis. Bisa dilihat
dengan beberapa indikator yang mendu- Busro, M. (2018). Teori-Teori Manajemen Sumber
kung hal tersebut yaitu pengambilan kep- Daya Manusia. Jakarta: Prenadamedia
utusan dilakukan secara musyawarah Group.
untuk mencapai mufakat, tidak adanya
kesenjangan antara karyawan dan bawa- Ganyang, M. (2014). Manajemen Sumber Daya
han, pemimpin menilai peran atasan dan Manusia-Konsep dan Realita. Bogor: In
bawahan sama besar dan kerja sama yang Media.
ada di PT. Nusalima Kelola Sarana terbilang
baik. Hakim, M. (2019). Analisis Kinerja Karyawan
2. Gaya kepemimpinan demokratis dalam Studi Kasus PT. Reycom Dokumen Solusi.
meningkatkan efektivitas kinerja karya- Jurnal Dinamika Ekonomi Dan Bisnis, 16(1),
wan pada PT. Nusalima Kelola Sarana 294079.
menunjukan hasil kualitas kinerja yang
baik yaitu dengan mengikutsertakan karya- Hanafi, Muhammad. (2013). Kedudukan
wan dalam pelatihan-pelatihan, kuantitas
Musyawarah dan Demokrasi di Indonesia.
dilihat dengan ketepatan waktu karyawan Jurnal Cita Hukum, 1(2), 2356-1440.
dalam menyelesaikan tugasnya, dan berus-
aha untuk mengandalkan kemampuan
Hartanto, A. (2016). Analisis Gaya Kepemimpinan
sendiri, namun gaya kepemimpinan demo-
pada PT Sinar Sarana Sukses.Agora, 4(2),
kratis dalam meningkatkan efektiv-itas
140-145.
kinerja karyawan di indikator inisiatif ini
belum terlihat karena kurang-nya motivasi
yang diberikan, menjadikan karyawan Hasibuan, Malayu SP. (2016). Manajemen Sumber
enggan untuk memulai atau mencoba hal Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
yang baru. Aksara.
Abu Wildan, M., & Sa’adah, L. (2021). Pentingnya Indahingmawati, A., & Nugroho, N. E. (2020).
Motivasi Untuk Meningkatkan Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia.
Karyawan. Tambakberas Jombang: LPPM Surabaya: PT Scopindo Media Pustaka.
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.
Ismayani, A. (2019). Metodologi Penelitian. Aceh:
Ariani, Novi. (2015). Pengaruh Gaya Syiah Kuala University Press.
Kepemimpinan Demokratis terhadap
Disiplin Kerja Karyawan Pada PT.PP.London
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 378
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (374-379)
Kusumastuti, A., & Khoiron, A, M. (2019). Metode Saputro, C. R. R., (2020). Analisis Gaya
Penelitian Kualitatif. Semarang: Lembaga Kepemimpinan Dalam Meningkatkan
Pendidikan Sukarno Pressindo Efektivitas Kinerja Karyawan Di Doremi
Home Music Ponorogo. Institut Agama Islam
Mahmud, A.(2017). Analisis Nilai-nilai Negeri Ponorogo. Ponorogo.
Kepemimpinan Pada Smp Dwi Putra Ciputat
Tangerang Selatan. Universitas Pamulang. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif,
Tangerang Selatan. Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
Marjuni, S. (2015). Buku Ajar Manajemen Sumber Sulamsi, E. (2020). Manajemen dan
Daya Manusia. Makasar: CV. Sah Media. Kepemimpinan. Depok: Rajawali Pers.
Masram., & Mu’ah. (2018). Manajemen Sumber Sunarsi, D., Winata, H., Gunartin, G., Paeno, P.
Daya Manusia: Membangun Daya Saing. (2020). ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN
Depok: PT Rajagrafindo Persada. KEPALA DESA DALAM PENGEMBANGAN
DESA CIDOKOM GUNUNG SINDUR
Moleong, Lexy J. (2015).Metode Penelitian KABUPATEN BOGOR. JURNAL EKONOMI
Kualitatif.Bandung:Remaja Rosdakarya. EFEKTIF2(3).
Mulyadi, D. (2015). Perilaku Organisasi dan Sunarsi, Denok., & Rozi, Achmad. (2020).
Kepemimpinan Pelayanan. Bandung: KEPEMIMPINAN BISNIS STRATEGIK.
Alfabeta. Serang: Desanta Muliavisitama.
Samsu. (2017). Metode Penelitian: Teori dan Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya
Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Manusia. Jakarta: Kencana.
Mixed Methods, serta Research &
Development. Jambi: Pusat Studi Agama dan Ulfah, Sofiana. (2018). Analisis Gaya
Kemasyarakatan (PUSAKA). Kepemimpinan Dalam Meningkatkan
Motivasi Kerja Pegawai di Bank BNI Syariah
Santoso, P. S., & Setiawan, R. (2013). STUDI KC Yogyakarta. Purwokerto
DESKRIPTIF GAYA KEPEMIMPINAN DAN
KINERJA KARYAWAN DI PT. GALANG
BUANA SENTOSA. Agora, 1(3).
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 379