You are on page 1of 9

Jurnal Ilmiah Pranata Edu ISSN : 2656-6788

Volume 2 No. 1, Mei 2020

PENGARUH PERSONAL POWER DAN LEGITIMATE POWER TERHADAP KINERJA


PEGAWAI

Hasanuddin1, Andi Ismawaty2, Muhammad Syarkawi3)


1Jurusan
Ilmu Administrasi Negara, STISIP Bina Generasi Polewali
Email: : hasanuddin@stisipbiges.ac.id
2Jurusan Ilmu Administrasi Negara, STISIP Bina Generasi Polwwali

Email: andiismawaty@stisipbiges.ac.id
3Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara, STISIP Bina Generasi Polewali

ABSTRACT
Leadership is a way for a leader to direct and manage all elements in the group and his organization
to achieve goals so that this leadership is expected to improve the performance of its employees or
group members. This study aims to determine the effect of leadership in the Sidodadi Village Office,
Wonomulyo Subdistrict, Polewali Mandar Regency, with its dimensions that significantly influence
employee performance, namely legitimate power (formal power) and personal power (self ability).
This research uses a quantitative approach which results are presented descriptively. For the purposes
of quantitative analysis in this study using a Likert Scale, the scale of measurement in Ordinal to
determine the respondent's answers in the form of statements that are Strongly Agree, Agree, Between
Agree Disagree, Disagree and Strongly Disagree with the answers to each item has a gradation from
positive with a score (5-1) to the score for the opposite. While the data processing techniques in this
study, using linear regression statistical testing. The results showed that the performance of employees
will be influenced by how much leadership is given by the organization so that the increase in the
ability of leaders to encourage employee productivity must still be improved.

Keyword: Legitimate Power, Personal Power and Performance

ABSTRAK

Kepemimpinan merupakan cara dari seorang pemimpin dalam mengarahkan dan mengatur semua
unsur-unsur didalam kelompok dan organisasinya untuk mencapai tujuan sehingga diharapkan
kepemimpinan ini dapat meningkatkan kinerja pegawainya atau anggota kelompoknya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan di Kantor Kelurahan Sidodadi Kecamatan
Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar dengan dimensi-dimensinya yang secara signifikan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai yakni legitimate power (kekuasaan formal) dan personal
power (kemampuan diri). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang hasilnya
dikemukakan secara deskriptif. Untuk keperluan analisis kuantitatif dalam penelitian ini
menggunakan Skala Likert, yang skala pengukurannya pada Ordinal untuk menentukan jawaban
responden yang berupa pernyataan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (SS), Antara Setuju Tidak Setuju
(ASTS), Tidak Setuju(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan jawaban setiap item mempunyai
gradasi dari positif dengan skor nilai (5-1) sampai dengan skor nilai untuk sebaliknya. Sedangkan
teknik pengolahan data dalam penelitian ini, menggunakan pengujian statistik regresi linier. Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja pegawai akan dipengaruhi oleh berapa besar kepemimpinan
24

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Timur


Jurnal Ilmiah Pranata Edu ISSN : 2656-6788

Volume 2 No. 1, Mei 2020

yang diberikan oleh organisasi sehingga peningkatan kemampuan pemimpin dalam mendorong
produktivitas pegawainya masih harus ditingkatkan.

Kata Kunci : Legitimate power, Personal power, dan Kinerja pegawai

PENDAHULUAN yang berkaitan dengan pekerjaan dan


Kepemimpinan memegang peranan yang anggota kelompok.
sangat penting bagi keberhasilan suatu Kinerja merupakan kata yang digunakan
organisasi. Dalam konteks ini kepemimpinan untuk menjelaskan hasil kerka seseorang,
selain diperlukan untuk mempengaruhi, kelompok ataupun organisasi sesuai dengan
memotivasi, mengarahkan dan tugas, kewenangan yang dimiliki untuk
berkomunikasi juga diperlukan dalam mencapai tujuan organisasi. Padanan istilah
menggerakkan bawahan untuk mencapai kinerja diidentikkan dengan istilah
tujuan organisasi agar dapat tercapai seperti performance.
apa yang diharapkan. Kinerja suatu organisasi pun menjadi
Kepemimpinan merupakan salah satu sangat penting dalam pencapaian tujuan
faktor dalam peningkatan kinerja pegawai organisasi,. Kinerja organisasi itu sendiri
karena pada dasarnya kepemimpinan adalah ditentukan oleh kinerja setiap individu dalam
tingkah laku seorang pemimpin dalam hal ini pegawai dalam menjalankan tugas dan
mendorong, mempengaruhi semangat kerja pekerjaan. Apalagi dalam pemberian
yang baik kepada bawahan. pelayanan bagi masyarakat. Pelayanan
Kepemimpinan yang efektif harus publik selalu dikaitkan dengan suatu
memberikan pengarahan terhadap usaha- kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan atau kelompok orang atau instansi
organisasi. Tanpa kepemimpinan, hubungan tertentu untuk memberikan bantuan dan
antara tujuan perseorangan dan tujuan kemudahan kepada masyarakat dalam
organisasi mungkin menjadi tidak searah rangka mencapai tujuan tertentu (Nurdin,
{Formatting Citation}. Namun demikian Indonesia, & Makassar, 2019) Sehingga
dalam penerapannya, kepemimpinan kinerja pegawai yang optimal sangatlah
mengandung banyak tantangan, baik dibutuhkan.
tantangan yang timbul dari pimpinan sendiri, Kinerja merupakan performance atau
dari pengikut atau bawahan, maupun dari unjuk kerja. Kinerja dapat pula diartikan
situasi dimana proses tersebut berlangsung. sebagai prestasi kerja atau pelaksanaan kerja
Sehingga untuk mengantisipasinya seorang atau hasil unjuk kerja. Sehingga kinerja dapat
pemimpin perlu menerapkan kepemimpinan disimpulkan sebagai hasil yang dicapai
(leadership style) yang tepat sesuai dengan seseorang menurut ukuran yang berlaku
situasi dan kondisi yang ada. Oleh karena itu dalam kurun waktu tertentu berkenaan
seorang pemimpin dituntut untuk bersifat dengan pekerjaan serta perilaku dan
fleksibel agar dapat menyesuaikan dirinya tindakannya.Kinerja dapat dikukur dari
dengan lingkungan organisasi. Hal ini beberapa indikator antara lain : kualitas
dirasakan perlu karena menimbulkan kerja, kuantitas kerja, tanggung jawab, dan
semangat kerja bawahannya, sehingga dapat sikap. Kualitas, yaitu hasil kegiatan yang
memacu kinerja pegawai yang optimal. dilakukan mendekati sempurna, dalam arti
Kepemimpinan merupakan suatu proses menyesuaikan beberapa cara ideal dari
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas penampilan kegiatan dalam memenuhi tujuan

25

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Timur


Jurnal Ilmiah Pranata Edu ISSN : 2656-6788

Volume 2 No. 1, Mei 2020

yang diharapkan dari suatu hal ini yang meliputi dimensi sosial, dimensi
kegiatan.(Rorimpandey, n.d.) mental, dan dimensi fisik, akan berpengaruh
Didalam kepegawaian, kinerja merupakan secara signifikan positif terhadap kinerja
suatu sistem kepegawaian dimana karyawan(Puspita, 2016). Bahwa
pengangkatan seseorang untuk menduduki kepemimpinan, dan motivasi kerja karyawan,
jabatan atau naik pangkat didasarkan pada akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
kecakapan dan prestasi yang dicapai oleh atau baik buruknya kinerja karyawan.
pegawai yang diangkat. Kinerja seseorang Teori yang dikemukakan oleh French dan
dalam menggerakkan roda organisasi kearah Rave menyatakan bahwa kepemimpinan
tujuan yang ditentukan tergantung seberapa bersumber pada kekuasaan dalam satu
jauh tingkat pengetahuan, tingkat kelompok atau organisasi. seseorang atau
ketrampilan dan tingkat sikap yang dimiliki orang-orang yang memiliki akses terhadap
masing-masing anggota organisasi. Jadi sumber kekuasaan dalam suatu kelompok
tercapai atau tidaknya tujuan organisasi atau organisasi tertentu akan mengendalikan
terutama ditentukan oleh kualitas dan atau memimpin kelompok atau organisasi itu
kuantitas dari orang yang bekerja pada (Raven, 2014). Disamping itu keberhasilan
organisasi itu sendiri. seorang pemimpin dalam melaksanakan
Sikap pemimpin yang tegas dan proaktif fungsinya tidak hanya ditentukan oleh salah
yang diberikan kepada pegawai di kantor satu aspek semata-mata, melainkan antara
Kelurahan Sidodadi Kecamatan Wonomulyo sifat, perilaku, dan kekuasaan serta pengaruh
Kabupaten Polewali Mandar dalam saling menentukan sesuai dengan situasi
meningkatkan kinerja pegawai terutama yang mendukungnya. Kekuasaan dan
dalam memberikan pelayanan kepada pengaruh mempunyai peranan sebagai daya
masyarakat secara maksimal serta dorong bagi setiap pemimpin dalam
kedisiplinan dalam mengerjakan tugasnya mempengaruhi, menggerakkan, dan
dengan waktu yang relatif cepat dan mengubah perilaku yang dipimpinnya ke arah
berkualitas. pencapaian tujuan organisasi.
Studi tentang pengaruh kepemimpinan Konsepsi mengenai kepemimpinan tidak
terhadap kinerja pegawai telah banyak bisa dilepaskan dari kemampuan,
dilakukan. Monce (2016) dalam kewibawaan dan kekuasaan. Kekuasaan
penelitiannya menunjukkan bahwa merupakan kapasitas untuk mempengaruhi
kepemimpinan dapat mempengaruhi secara unilateral sikap dan perilaku orang ke
kesuksesan pegawai. Dan terdapat satu ciri arah yang diinginkan (A.Yukl, 2013). Dalam
khas yang mendominasi pada penerapan konteks ini kekuasaan dimaknai sebagai
kepemimpinan dalam menciptakan kondisi kemampuan dimana kemampuan merupakan
kerja yang harmonis dan nyaman serta selalu sebagai salah satu dimensi kepemimpinan
mengedepankan tugas yang diberikan seperti kekuasaan formal (legitimate power)
sehingga pegawai bisa lebih bertanggung dan kemampuan diri (personal power).
jawab terhadap tugas yang diberikan. Kekuasaan formal (legitimate power)
Hasil penelitian Arie Puspita dkk (2016) berasal dari posisi resmi yang dijabat oleh
juga menunjukkan bahwa kepemimpinan seseorang, baik itu dalam suatu organisasi,
berpengaruh secara positif dan signifikan birokrasi ataupun pemerintahan. Kekuasaan
terhadap kinerja pegawai. tinggi rendahnya sah adalah kekuasaan yang diperoleh dari
variabel kepemimpinan, yang meliputi konsekuensi hirarki dalam organisasi.
inspirational motivation, integrity, Seseorang yang menduduki posisi tertentu
innovation, impression management, dalam organisasi memiliki hak dan
individual consideration, intellectual wewenang untuk memberikan perintah dan
stimulation, trust, dan motivasi kerja dalam instruksi dan mereka sebagai bawahan
26

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Timur


Jurnal Ilmiah Pranata Edu ISSN : 2656-6788

Volume 2 No. 1, Mei 2020

ataupun anggota tim berkewajiban untuk dalam kategori kinerja pegawai yang masih
mengikuti instruksi atau perintah tersebut. rendah serta kepemimpinan yang belum
Indokatornya adalah a) kemampuan efektif. Karena populasi krang dari 100 orang,
merencanakan pekerjaan; b) kemampuan maka seluruh pegawai di kantor Lurah
megorganisasikan pekerjaan; c) kemampuan Sidodadi sebanyak 23 orang dijadikan
menggerakkan sumber daya manusia serta d) sampel. Variabel dalam penelitian ini adalah
kemampuan mengawasi dan mengevaluasi kepemimpinan (X) dan kinerja pegawai (Y).
pekerjaan. Sedangkan indikator kemampuan Adapun data penelitian ini merupakan data
diri (personal power) adalah a) kemampuan primer yang diperoleh secara langsung dari
komunikasi; b) kemampuan berempati; c) responden melalui angket dan kuesioner.
kemampuan memberikan contoh; d) Hasil uji seluruh instrument menunjukkan
kemampuan memberikan pemahaman bahwa seluruh item dalam variable adalah
pekerjaan. Sehingga Yang membedakan valid dan reliable.
penelitian ini dengan penelitian terdahulu
adalah dalam penelitian ini ingin HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
menganalisis kondisi kinerja pegawai Pada hasil dan pembahasan ini yang
berdasarkan pengaruh kepemimpinan di akan dikaji adalah pengaruh legitimate power
kantor Kelurahan Sidodadi Kecamatan dan personal power Lurah terhadap kinerja
Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. pegawainya, dimana masing-masing
Dalam hal ini pengaruh kepemimpinan indikator diuji menggunakan instrument
ditinjau dari segi personal power dan angket yang kemudian diuji validitas dan
legitimate power. reliabilitasnya.

Berbagai permasalahan yang ditemukan HASIL


dalam penelitian ini antara lain : a) Hasil penelitian ini menunjukkan
Rendahnya disiplin kerja, contohnya: masih bahwa kepemimpinan di kantor Kelurahan
terdapat pegawai yang kurang taat terhadap Sidodadi Kecamatan Wonomulyo Kabupaten
program organisasi, seperti: tidak hadirnya Polewali Mandar dari segi Legitimate power
pegawai dalam upacara, dalam pelaksanaan dalam kemampuan merencanakan pekerjaan
program kerja kurang memperhatikan jadwal cukup baik dengan jumlah responden yang
kegiatan; b) kurang pedulinya pegawai menyatakan setuju adalah 48%. Kemampuan
terhadap lingkungan kerja, contohnya: masih pimpinan dalam menggerakkan sumber daya
lemahnya tingkat kerjasama diantara manusia cukup baik, dimana jumlah
pegawai dalam; c) kurangnya tanggung responden yang menatakan setuju adalah
jawab, contoh pada Seksi Ekonomi dan 39%. Begitupun kemampuan pimpinan dalam
Pembangunan belum sepenuhnya mampu mengawasi dan mengevaluasi pekerjaan
mengimplementasikan pendataan keluarga sudah baik dengan jumlah responden yang
miskin untuk diselaraskan dengan data di menyatakan sangat setuju sebesar 35%.
desa; d) lemahnya inisiatif pegawai, Begitu juga dengan kemampuan pimpinan
contohnya, masih terdapat pegawai yang dalam Namun pada kemampuan pimpinan
bekerja hanya dengan menunggu perintah dalam mengorganisasikan pekerjaan adalah
atasan saja. masih rendah, hal ini terlihat dari responden
yang menyatakan tidak setuju sebesar 39%.
METODE PENELITIAN Jika dilihat dari segi personal power
Penelitian ini dilaksanakan pada dalam hal kemampuan komunikasi pimpinan
Kantor Kelurahan Sidodadi Kecamatan menunjukkan kondisi yang baik dengan
Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. persentasi responden yang setuju adalah
Pemilihan lokasi penelitian ini karena masuk sebesar 70%, Begitu juga dengan kemampuan
27

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Timur


Jurnal Ilmiah Pranata Edu ISSN : 2656-6788

Volume 2 No. 1, Mei 2020

pimpinan dalam berempati itu cukup tinggi pekerjaan


yakni 70% responden menyatakan setuju.
Keteladan pimpinan dalam memberi contoh Meningkatnya 0 1 3 13 6
Kinerja
cukup baik, ditandai dengan responden yang (0%) (4%) (13%) (57%) (26%)
menyatakan sangat setuju sebesar 52%,
sedangkan kemampuan pimpinan dalam
memberikan pemahaman pekerjaan masih Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa sebagian
rendah dengan persentase responden yang besar subjek penelitian menyatakan setuju
tidak setuju adalah 48%. Data lengkapnya bahwa sebagai pegawai senantiasa tanggap
dapat dilihat pada Tabel 1. terhadap kritikan sebesar 48% dan
menyatakan tidak setuju bahwa sebagai
Tabel 1 pegawai antusias dalam melakukan
Variabel Kepemimpinan (X) pekerjaan sebesar 61%. Serta sebagian besar
n (%) subjek penelitian menyatakan setuju bahwa
Variabel (X) SS SAST TS STS
sebagai pegawai senantiasa ada di tempat
S
kerja pada jam kerja sebesar 78% dan
Legitimate Power (Kekuasaan Formal)
menyatakan setuju bahwa sebagai pegawai
Kemampuan 6 11 6 0 0 senantiasa kreatif dalam menjalankan
merencanakan pekerjaannya sebesar 83%.
pekerjaan (26%) (48%) (26%) (0%) (0%)
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar
Kemampuan 0 2 8 9 4
subjek penelitian menyatakan setuju bahwa
megorganisasikan sebagai pegawai senantiasa loyal peraturan
pekerjaan (0%) (9%) (35%) (39%) (17%)
atau kebijakan organisasi sebesar 57% dan
Kemampuan 3 9 9 2 0 menyatakan tidak setuju bahwa sebagai
menggerakkan pegawai mempunyai komitmen yang kuat
SDM (13%) (39%) (39%) (9%) (0%) dalam melakukan pekerjaan di dalam
organisasi sebesar 70%. Serta sebagian besar
Kemampuan 8 8 5 2 0 subjek penelitian menyatakan setuju bahwa
mengawasi dan sebagai pegawai mempunyai rasa memiliki
mengevaluasi (35%) (35%) (22%) (9%) (0%)
yang tinggi terhadap organisasi sebesar 70%
pekerjaan
dan menyatakan sangat setuju bahwa sebagai
Personal Power (Kemampuan Diri) pegawai senantiasa patuh terhadap perintah
Kemampuan 3 16 4 0 0 yang diberikan atasan kepada para pegawai
komunikasi sebesar 48%.
(13%) (70%) (17%) (0%) (0%) Sebagian besar subjek penelitian menyatakan
setuju bahwa sebagai pegawai bisa
Kemampuan 5 16 2 0 0 melakukan kerjasama baik dengan atasan
berempati maupun dengan sesama bawahan sebesar
(22%) (70%) (9%) (0%) (0%)
78% dan menyatakan tidak setuju dan sangat
Kemampuan 12 11 0 0 0 tidak setuju bahwa sebagai pegawai tidak
memberikan bersedia untuk saling membantu dalam
contoh (52%) (48%) (0%) (0%) (0%) organisasi baik dengan sesama pegawai
maupun dengan atasan masing-masing
Kemampuan 0 0 0 11 12 sebesar 35%. Serta sebagian besar subjek
memberikan penelitian menyatakan setuju bahwa sebagai
pemahaman (0%) (0%) (0%) (48%) (52%)
pegawai mempunyai perasaan setia kawan
terhadap sesama rekan kerja sebesar 48%
28

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Timur


Jurnal Ilmiah Pranata Edu ISSN : 2656-6788

Volume 2 No. 1, Mei 2020

dan menyatakan sangat setuju bahwa Komunikasi 2 18 3 0 0


suasana lingkungan pekerjaan sudah baik dan (9% (78 (13%) (0%) (0%)
) %)
perlu dipertahankan sebesar 39%.
Selanjutnya subjek penelitian lebih banyak
menyatakan agak setuju dan tidak setuju Hubungan antara kepemimpinan dengan
bahwa sebagai kesempatan promosi tidak kinerja pegawai
terbuka bagi pegawai sebesar 39% dan
menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 13
sebagai pegawai sudah merasakan keadilan orang subjek penelitian memiliki Kinerja
di dalam pemberian Pelatihan sebesar 35%. Pegawai baik pula sebanyak 12 orang (92%)
serta dari 10 orang subjek penelitian dengan
Tabel 2 tingkat Pelatihan kurang ternyata memiliki
Variabel Kinerja Pegawai (Y) efektivitas organisasi dengan tingkat kurang
pula sebanyak 6 orang (60%) dan hasil
n (%) analisis Chi Square Test pada derajat
Variabel (Y) SS S ASTS TS STS kepercayaan 95% menunjukkan bahwa jika
Kedisiplinan kepemimpinan dilaksanakan secara optimal,
maka kinerja pegawai akan meningkat
Tepat waktu 6 13 3 1 0 dengan nilai p=0,012 (nilai p≤0,05).
(26%) (57 (13%) (4%) (0%)
%) Tabel 3
Kepatuhan 0 0 7 14 2 Hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja
Terhadap Aturan (0%) (0%) (30%) (61 (9%) pegawai
%) Kinerja Pegawai Total Nilai p
Kepedulian Uraian Baik Kuran
g
Kepemimpin 0,012
Empati terhadap 3 18 2 0 0 an
pegawai lain (13 (78 (9%) (0% (0% Baik 12 1 13
%) %) ) ) (92,%) (8%) (100%)
Kurang 4 6 10
Rasa Memiliki 2 19 1 1 0 (40%) (60%) (100%)
(9% (83 (4%) (4% Total 16 7 23
Terhadap (0%
) %) ) ) (70%) (30%) (100%)
organisasi
Pengaruh Kepemiminan terhadap kinerja
Tanggung Jawab pegawai
Penyelesaian 1 13 8 1 0
Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil
pekerjaan (4% (57 (35%) (4% (0%)
) %) ) analisis Spearman Correlation Test pada
Kesesuaian 0 0 3 16 3 derajat kepercayaan 95% menunjukkan
dengan (0%) (0%) (13%) (70 (13 bahwa terdapat pengaruh bermakna antara
perencanaan %) %) kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
Kualitas kerja 5 16 2 0 0 dengan korelasi positif yang menunjukkan
(22 (70 (9%) (0%) (0%) semakin optimal Kepemimpinan maka
%) %)
semakin tinggi Kinerja pegawai dengan nilai
Kreativitas p<0,001 dengan koefisien korelasi sebesar
0,75 yang menunjukkan kekuatan hubungan
Inisiatif 11 10 1 1 0
(48 (44 (4%) (4% (0%)
sangat kuat .
%) %) )
Tabel 4
29

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Timur


Jurnal Ilmiah Pranata Edu ISSN : 2656-6788

Volume 2 No. 1, Mei 2020

Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja Hasil penelitian ini juga menunjukkan


bahwa kepemimpinan memberikan
Uraian rsp Nilai p sumbangsih terhadap peningkatan Kinerja
Pengaruh Kepemimpinan 0,75 <0,001 Pegawai. Kinerja Pegawai merupakan
terhadap Kinerja ketepatan tujuan, sasaran, waktu serta target
yang dilakukan oleh organisasi karena untuk
menghasilkan output tentunya ada proses
PEMBAHASAN yang dijalankan dan proses tersebut harus
Hasil penelitian ini menunjukkan mengikuti alur yang ditetapkan oleh
responden menyatakan setuju terhadap organisasi sehingga jika menepati proses
penentuan yang diberikan sesuai dengan yang dilakukan berdasarkan pada ketentuan
posisi yang ditempatinya, penyelesaian tugas yang ditetapkan oleh organisasi maka Kinerja
tepat waktu yang dilakukan menunjukkan Pegawai akan semakin meningkat dan
sistem Kepemimpinan berjalan baik, sistem dengan adanya peningkatan Kinerja Pegawai
Kepemimpinan berjalan dapat meningkatkan yang dilakukan maka sebagai timbal balik,
Kinerja Pegawai, berdasarkan prestasi dalam organisasi sepatutnya memberikan imbalan
melaksanakan tugas, pemberian penghargaan atau pemberian penghargaan yang setimpal
berdasarkan keahlian dalam melaksanakan dengan kinerja yang diberikan. Hal ini akan
tugas, tingkat keahlian dalam melaksanakan meningkatkan Kinerja Pegawai yang
tugas dapat mempengaruhi Kinerja Pegawai. dilakukan. Sehingga dengan demikian Kinerja
Kinerja Pegawai akan meningkat, bila Pegawai akan dipengaruhi oleh berapa besar
diberikan tanggung jawab tugas yang kepemimpinan yang diberikan oleh
diberikan secara penuh, yang diimbangi organisasi. Organisasilah yang harus
dalam pemberian penghargaan. berperan aktif dalam menjaga Kinerja
Berdasarkan data tersebut dapatlah Pegawai melalui Kepemimpinan. Organisasi
dikatakan bahwa bahwa sistem yang ada di harus menjaga agar Kepemimpinan tetap ada
dalam lingkungan organisasi memberikan di dalam program organisasi dan salah
sumbangsih terhadap peningkatan Kinerja satunya adalah dengan adanya inovasi
Pegawai. Dalam melakukan pekerjaan jika pelatihan yang diberikan.
sistem yang dibentuk didalam lingkungan Pelatihan dalam organisasi dapat
organisasi yang kondusif dan memungkinkan mempengaruhi hasil kerja dan pencapaian
untuk dilakukannya inovasi dan kreativitas. tujuan komunikasi dan hubungan yang terjadi
Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari dalam suatu instansi berkaitan dengan
hasil tanggapan responden, diperoleh kinerja pegawai. Komunikasi yang efektif
gambaran bahwa sistem sudah memberikan dapat mencapai saling pengertian antara
dukungan terhadap peningkatan Kinerja individu atau kelompok sehingga terbentuk
Pegawai walaupun masih perlu pembenahan kondisi sosial yang dapat memotivasi untuk
dalam berbagai sisi misalnya dalam prosedur meningkatkan produktivitas. Hasil pelatihan
yang ada di dalam organisasi. Disamping itu diharapkan karyawan secara lebih giat
kepemimpinan mencakup salah satunya melaksanakan tugas-tugasnya, sehingga
adalah mekanisme yang dibangun di dalam pekerjaan akan dapat diselesaikan lebih cepat
organisasi. Sehingga mekanisme harus benar- dan lebih baik.
benar ditentukan dan dijalankan oleh Pada dasarnya hasil penelitian ini
berbagai elemen organisasi sehingga tidak menunjukkan bahwa kepemimpinan di
ada saling curiga dan saling menyalahkan Kelurahan Sidodadi masih perlu ditingkatkan
karena semuanya telah jelas diatur dalam yang ditunjukkan oleh kedisiplinan dalam
aturan organisasi. menjalankan tugas sesuai dengan
wewenangnya, mentaati tata tertib yang ada,
30

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Timur


Jurnal Ilmiah Pranata Edu ISSN : 2656-6788

Volume 2 No. 1, Mei 2020

menggunakan peralatan organisasi sesuai dilakukan Analisis program


dengan prosedur yang benar serta Kepemimpinan dengan target
ditunjukkan dari pelaksanaan kepemimpinan maupun tujuan yang jelas meliputi:
yang mendorong terhadap peningkatan
Ability (kemampuan), Skill (Keahlian),
kinerja pegawai meskipun belum terlaksana
secara maksimal. dan Pengetahuan yang dimiliki
(Knoewledge) secara keseluruhan.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN 2. Dalam menyempurnakan program
Berdasarkan hasil pengolahan data Kepemimpinan, program tentang
data secara statistik dan pembahasan hasil peningkatan kemampuan, kompetensi
pengolahan, maka variabel Kepemimpinan serta skill, sebaiknya mengakomodir
berpengaruh secara signifikan dalam kebutuhan dalam upaya
meningkatkan Kinerja Pegawai. Artinya, meningkatkan Kinerja Pegawai dan
pelatihan sangat dominan untuk Kinerja
Pegawai dengan berbagai teknik, efektifnya Kepemimpinan.
pengembangan serta inovasi dalam
3. Sebagai salah satu upaya peningkatan
pelaksanaan Kepemimpinan terutama bagi
pegawai maupun bagi para instruktur kinerja pegawai, penerapan pelatihan
sehingga akan tetap mampu mengikuti semstinya disesuaikan dengan beban
perkembangan serta kemajuan teknis kebutuhan, target, tujuan, sasaran,
Kepemimpinan yang adaptif dengan kualitas, kuantitas, ketepatan waktu
perkembangan serta kebutuhan lingkungan. dan ketepatan, kecepatan, akurasi,
Pengaruh secara parsial, bahwa standar hasil Kepemimpinan.
variabel Kepemimpinan melaui dimensi-
dimensinya berpegaruh signifikan terhadap
Kinerja Pegawai, yaitu melalui Legitimate
Power (kekuasaan formal) dan Personal DAFTAR PUSTAKA
Power (Kemampuan Diri)
Pengaruh lain (epsilon) terhadap A.Yukl, G. (2013). Leadership in Organizations.
Kinerja Pegawai, tidak hanya dipengaruhi Perason.
oleh variabel Kepemimpinan semata, akan Nurdin, N. H., Indonesia, U., & Makassar, T.
tetapi berdasarkan prediksi peneliti terdapat (2019). Jurnal Ilmiah Paranata Edu
pengaruh lain seperti pengawasan, metode, Volume 1 No 1 , Maret 2019 ISSN : 2656-
kreativitas, dan variabel lainnya yang perlu 6788 OPTIMALISASI PELAYANAN
diteliti lebih lanjut dalam pengembangan PUBLIK DALAM PERSPEKTIF NEW
teroi dan konsep lebih lanjut. PUBLICK Jurnal Ilmiah Paranata Edu
Volume 1 No 1 , Maret 2019 ISSN : 2656-
SARAN 6788. 1(1), 1–13.
Berdasarkan simpulan penelitian ini Puspita, A. (2016). Pengaruh lingkungan
beberapa saran kiranya dapat menjadi kerja, komunikasi dan kepemimpinan
masukan bagi peningkatan kinerja pegwai di terhadap kinerja pegawai (. 2(2).
kantor Kelurahan Sidodadi Kecamatan Raven, B. H. (2014). The bases of social power.
Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar (January 1959).
sebagai berikut : Riset, J., & Dan, A. (2014). Analisis pengaruh
1. Sebelum mengimplementasikan kepemimpinan dan budaya organisasi
kebijakan Kepemimpinan secara terhadap kinerja pegawai dengan sistem.
teknis, terlebih dahulu perlu 14, 77–97.
31

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Timur


Jurnal Ilmiah Pranata Edu ISSN : 2656-6788

Volume 2 No. 1, Mei 2020

Rorimpandey, L. (n.d.). GAYA KEPEMIMPINAN


TRANSFORMASIONAL, TRANSAKSIONAL,
SITUASIONAL, PELAYANAN DAN
AUTENTIK TERHADAP KINERJA
PEGAWAI KELURAHAN DI KECAMATAN
BUNAKEN KOTA MANADO. 1(4), 2233–
2244.

32

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Timur

You might also like