Professional Documents
Culture Documents
/139-152
ISSN: 2407-6325
The Asia Pacific
Journal of Management Studies Vol. 8No.3
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
FARMSCO FEED INDONESIA
Indah Lestari* Kiki Hermawan**
* Program Studi Manajemen, STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
** Program Studi Manajemen, STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
139
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)
Penurunan kinerja karyawan yang sangat penting. Apabila cara yang dipakai
ditunjukkan oleh tidak terrcapainya dapat diterima oleh para karyawan, maka
realisasi produksi yang ditargetkan PT. hal tersebut akan diikuti oleh para
Farmsco Feed Indonesia, sebagai karyawan dengan senang hati
perusahaan peternakan terintegrasi yang Berdasarkan hasil pengamatan
menghasilkan produk pakan unggas awal yang penulis lakukan, masih adanya
terlengkap serta DOC(Day Old Chick) keluhan dari para karyawan PT. Farmsco
premium berkualitas tinggi, disebabkan Feed Indonesia terkait cara pimpinannya
oleh sejumlah faktor, diantaranya: faktor memimpin perusahaan menunjukkan
gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan adanya permasalahan dengan gaya
motivasi kerja. kepemimpinan yang diterapkan oleh
PT. Farmsco Feed Indonesia pimpinan itu sendiri. Hal tersebut
merupakan perusahaan peternakan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
terintegrasi yang dalam kegiatan usahanya yang diterapkan ini tidak tepat dan kurang
adalah menghasilkan produk pakan serta sesuai diterapkan pada perusahaan.
DOC yang pada tahun 2019 mengalami Seorang pemimpin harus dapat
permasalahan dengan kinerja menciptakan pola hubungan yang sehat
karyawannya. dengan semua karyawannya. Hubungan
Sebagaimana disebutkan di atas, antara pemimpin dan karyawan yang
salah satu faktor yang dapat terlalu dekat, misalnya kedekatan yang
mempengaruhi kinerja karyawan adalah berlebihan akan sering disalah artikan
gaya kepemimpinan yang diterapkan pada oleh para karyawannya. Sehingga, ketika
suatu perusahaan/organisasi. Pemimpin di hubungan antara pemimpin dan karyawan
suatu perusahaan harus mampu tidak terletak pada norma dan etika kerja
menggerakan para karyawannya untuk berdampak kurang baik.
secara bersama-sama berusaha Kondisi tersebut di atas dapat
memajukan perusahaan. Dalam hal ini, dimanfaatkan oleh para pegawai untuk
diperlukan pemimpin yang mampu tujuan yang tidak baik, salah satunya
melakukan hal tersebut. Kemampuan adalah karyawan tersebut lalai dalam
pemimpin dalam memimpin pekerjaannya. Karena adanya kedekatan
perusahaannya dipengaruhi oleh gaya yang tidak tepat itulah kelalaian dalam
kepemimpinan yang diterapkan di pekerjaan menjadi sering terjadi, dan itu
perusahaan tersebut. dianggap biasa saja karena tidak adanya
Menurut Thoha (2010:49), “Gaya teguran keras dari pimpinan. Sementara
kepemimpinan adalah norma dalam itu, karyawan yang tidak terlalu dekat
perilaku yang melekat dan diterapkan oleh akan merasa tidak nyaman dengan apa
pemimpin dalam upaya mempengaruhi yang dikerjakannya, karena merasa kalau
orang lain sesuai yang ia inginkan.” Dari ada kesalahan dalam pekerjaannya akan
pengertian tersebut seorang pemimpin, mendapatkan sanksi perusahaan.
misalnya pada suatu perusahaan, harus Faktor lain yang mempengaruhi
mempunyai kemampuan untuk kinerja karyawan adalah kepuasan kerja.
mempengaruhi orang karyawannya agar Pada umunya, pegawai sangat
dapat mengikuti apa yang diinginkannya. mengharapkan adanya penghargaan atau
Namun, cara pemimpin untuk balas jasa yang sepadan dengan pekerjaan
mempengaruhi karyawannya itulah yang yang sudah dilakukannya. Harapan yang
141
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)
terpenuhi akan memberikan rasa puas karyawan baru. Begitu juga dengan
dan dapat diwujudkan dengan wujud promosi karir, banyak karyawan yang
semangat kerja dan dedikasi serta loyalitas sudah lama masih belum mendapatkan
yang tinggi sehingga akan berpengaruh promosi. Aspek lain yang juga sangat
positif terhadap kinerja organisasi. penting adalah terkait dengan gaji.
Seorang pegawai yang bekerja dan Perusahaan belum sepenuhnya
mendapatkan kepuasan akan memberikan menerapkan gaji sesuai dengan UMR
kontribusi yang lebih terhadap hasil sebagaimana yang telah ditetapkan. Hal
kerjanya. tersebut diterapkan pada para karyawan
Pada dasarnya bahwa seseorang yang baru beberapa tahun bekerja,
dalam bekerja akan merasa nyaman khususnya para pegawai outsourcing (alih
dan tinggi kesetiannya pada organisasi daya) yang tidak mendapatkan bonus
apabila dalam pekerjaannya memperoleh sebagaimana yang didapatkan para
kepuasan kerja sesuai dengan apa yang karyawan tetap.
diinginkan. Khususnya dalam organisasi, Kemudian, faktor lainnya yang
kepuasan kerja sangat didambakan oleh berpengaruh terhadap kinerja karyawan di
semua pihak, karena dalam perusahaan PT. Farmsco Feed Indonesia adalah
atau organisasi kegiatan dimulai dari masalah motivasi kerja karyawan.
rekruitmen karyawan sampai dengan Motivasi kerja merupakan salah satu
pelatihan dan pembinaan karyawan. faktor penting yang berpengaruh terhadap
Kepuasan kerja seorang karyawan kinerja karyawan. Menurut Handoko
tidak hanya berdampak pada kemajuan (2012:252), “Motivasi adalah keadaan
karyawan itu sendiri, namun juga akan dalam pribadi seseorang yang mendorong
bermanfaat bagi pengembangan dan keinginan individu untuk melaksanakan
eksistensi pekerjaannya. Kepuasan kerja kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
sangat penting karena karyawan dapat suatu tujuan”. Pada dasarnya apabila
menunjukkan kemampuannya secara perusahaan ingin meraih kinerja yang
maksimal. Apabila para karyawan optimal sesuai dengan target yang telah di
memiliki kepuasan kerja yang tinggi tentukan maka perusahaan haruslah
tentu hasil dari pekerjannya akan dapat memberikan motivasi pada karyawan agar
dinilai baik. Aspek dalam kepuasaan kerja karyawan mau dan rela mencurahkan
meliputi aspek psikologis, fisik, sosial dan tenaga dan pikiran yang dimiliki demi
finansial (Jewell dan Siegall, 2011:39). pekerjaan.
Berdasarkan hasil pengamatan Persoalan dalam memotivasi
terdahulu yang Penulis lakukan di PT. karyawan tidak mudah karena dalam diri
Farmsco Feed Indonesia, dari hasil karyawan terdapat keinginan, kebutuhan
wawancara dengan beberapa karyawan dan harapan yang berbeda antara satu
ditemukan adanya ketidak puasan para karyawan dengan karyawan lain. Jadi
karyawan terkait dengan aspek hubungan apabila manajemen dapat memahami
dengan rekan kerja, pemberian promosi persoalan motivasi dan mengatasinya
(pengembangan karir), dan gaji. maka perusahaan akan mendapatkan
Tingginya sikap individualis para pegawai kinerja karyawan yang optimal sesuai
sering menjadi hambatan ketika terjadi dengan standar yang di tentukan.
permasalahan, apalagi para karyawan Salah satu faktor yang paling
senior memiliki ego yang tinggi kepada penting lagi adalah teknologi yang tidak
142
Indah dan Kiki/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi ../139-152
dapat berjalan sempurna bila tidak perusahaan. Mereka menilai bahwa aspek-
didukung oleh sumber daya manusia yang aspek tersebut masih belum mendapat
berkualitas. Didalam suatu perusahaan perhatian besar oleh perusahaan, terutama
bagi sebagian besar karyawan, harapan yang dirasakan oleh para karyawan
untuk memperoleh uang adalah salah satu outsourcing (alih daya).
alasan dalam hal untuk bekerja, namun
pendapat yang lain menyatakan bahwa Pengertian Kinerja
uang hanyalah salah satu dari banyak Kegiatan yang paling penting
kebutuhan lain yang harus dipenuhi saat untuk meningkatkan produktivitas
bekerja. Seseorang yang sudah bekerja organisasi atau intansi dan mencapai
akan merasa lebih dihargai oleh tujuan lembaga atau organisasi adalah
masyarakat sekitarnya, dibandingkan kualitas kinerja pegawai baik itu semangat
dengan yang tidak bekerja. Mereka sendiri kerja, prestasi kerja, maupun produktivitas
akan lebih dihargai lagi jika menerima kerja para pegawai itu sendiri.
fasilitas dan penghargaan status lainnya Keberhasilan suatu organisasi atau
dari organisasi. lembaga sangat ditentukan oleh kinerja
Sejumlah penelitian menunjukkan pegawainya karena semangat kerja yang
bahwa motivasi berpengaruh terhadap berupa keinginan dan kesungguhan
kinerja karyawan. Priyanthy, dkk. (2016) pegawai dalam melaksanakan
dalam penelitiannya menyimpulkan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin
bahwa motivasi merupakan faktor untuk mencapai kinerja yang baik.
dominan yang mempengaruhi kinerja Menurut Mangkunegara (2011:67)
karyawan perusahaan. Begitu juga dengan kinerja dapat diartikan sebagai prestasi
penelitian Gardjito, dkk. (2014) yang kerja yang berarti: “Hasil kinerja secara
menyimpulkan bahwa motivasi kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
merupakan salah satu faktor yang seorang pegawai dalam melaksanakan
mempengaruhi secara signifikan terhadap tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
kinerja karyawan. Namun, hasil berbeda diberika kepadanya”
ditunjukkan oleh penelitian yang Menurut Hariandja (2015:195)
dilakukan oleh Surjosuseno (2015) yang sebagai berikut : ”Kinerja merupakan
dalam penelitiannya menyimpulkan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai
bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh atau perilaku nyata yang ditampilkan
terhadap kinerja karyawan. sesuai dengan perannya dalam
Hasil penelitian pendahuluan organisasi”.
terkait motivasi kerja karyawan PT. Menurut Hasibuan (2012:94),
Farmsco Feed Indonesia diperolah hasil pengertian kinerja itu adalah ”Suatu hasil
bahwa motivasi kerja para karyawan tidak kerja yang dicapai seseorang dalam
sesuai dengan yanh diharapkan. melaksanakan tugas-tugas yang di
Berdasarkan hasil wawancara dengan bebankan kepadanya yang didasarkan atas
beberapa karyawan yang menajdi kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan
penyebab kurangnya motivasi kerja serta waktu”.
mereka adalah aspek gaji, hubungan kerja,
kondisi pekerjaan, reward terhadap Pengertian Gaya Kepemimpinan
prestasi kerja, kepastian karir, dan Banyak definisi kepemimpinan
pemenuhan kebutuhan oleh pihak yang dikemukakan para ahli. Definisi
143
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)
yang dikemukakan para ahli dipengaruhi yaitu kepuasan dengan pekerjaan itu
oleh latar belakang keilmuan masing- sendiri, gaji, kesempatan untuk promosi,
masing. Tetapi, apa yang para ahli pengawasan, dan hubungan dengan rekan
kemukakan mengenai definisi kerja (Lai Chai Hong et al, 2013:26).
kepemimpinan memiliki substansi yang Selanjutnya Riva’i (2013:475)
sama. menyatakan, bahwa “Kepuasan kerja pada
Menurut Siagian (2012:62) dasarnya bersifat individual. Setiap
mendefinisikan kepemimpinan sebagai individu mempunyai tingkat kepuasan
berikut : “Kepemimpinan adalah yang berbeda-beda sesuai dengan sistem
Kemampuan sesorang untuk nilai yang berlaku dalam dirinya.” Makin
mempengaruhi orang lain dalam hal ini tinggi penilaian terhadap kegiatan
para bawahannya. Sedemikian rupa dirasakan sesuai dengan keinginan
sehingga orang lain itu mau melakukan individu, maka makin tinggi kepuasannya
kehendak pemimpin meskipun secara terhadap kegiatan tersebut.
pribadi hal itu mungkin tidak
disenanginya”. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2012:167) Motivasi merupakan hal yang
mendefinisikan bahwa : “Kepemimpinan sangat penting dalam meningkatkan
adalah Cara seorang pemimpin kegairahan atau kepuasan kerja bawahan
mempengaruhi perilaku bawahan agar yang akhirnyaakan meningkatkan
mau bekerja sama dan bekerja secara produktivitas individu dan tentunya akan
efekt if dan efisien untuk mencapai tujuan meningkatkan pula produktivitas
organisasi.” organisasi. Manusia mempunyai sifat
Sedangkan menurut Sopiah yang khas, beragam kemauan dan
(2018:108) mengatakan bahwa : kemampuan yang berbeda satu dengan
“Kepemimpinan adalah Proses yang lainnya, memiliki hasrat, martabat,
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas dan harga diri, dimana manusia bukan saja
yang berkaitan dengan tugas dari para menunjukan perbedaan-perbedaan dalam
anggota kelompok.” kemampuan untuk melakukan sesuatu,
tetapi juga keinginan untuk melakukan
Pengertian Kepuasan Kerja sesuatu tersebut.keinginan orang
Kepuasan kerja adalah sikap melakukan sesuatu tersebut tergantung
emosional yang menyenangkan dan dari motif mereka.
mencintai pekerjaannya. Schermerhorn, et Menurut Edwin B. Flippo yang
al (2012:162) menyatakan bahwa dikutip oleh Hasibuan (2012:14), motivasi
“Kepuasan kerja adalah tingkat di mana merupakan suatu keahlian dalam
orang merasa positif atau negatif tentang mengarahkan karyawan dan organisasi
pekerjaan mereka”. Berdasarkan pendapat agar mau bekerja secara berhasil, sehingga
tersebut, berarti kepuasan kerja keinginan para karyawan dan tujuan
ditunjukkan oleh suatu sikap, dapat berupa organisasi sekaligus tercapai.
positif mapupun negatif. Menurut Gusliza Selanjutnya menurut
(2013:163), sikap positif tersebut disebut Mangkunegara (2011:113) dinyatakan
dengan kepuasan kerja (job satisfaction). bahwa motivasi merupakan dorongan
Lebih lanjut, mereka menjelaskan bahwa yang membuat karyawan melakukan
kepuasan kerja terdiri dari lima faktor,
144
Indah dan Kiki/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi ../139-152
sesuatu dengan cara dan untuk mencapai dengan sampling error sebesar 10%
tujuan tertentu. (Husein, 2011:108). Jadi banyaknya
Kemudian Robbins (dalam sampel (n) adalah 92,7 orang karyawan,
Bangun, 2012:312) menyatakan, bahwa dibulatkan menjadi 93.
notivasi sebagai proses yang menjelaskan
intensitas individu, arah, dan ketentuan Teknik Pengumpulan Data
seorang individu untuk mencapai Koesioner (Angket)
tujuannya. Menurut Sugiyono (2014:162),
kuesioner merupakan teknik pengumpulan
Metode Penelitian data yang dilakukan dengan cara
Dalam penelitian ini, metode memberikan pertanyaan lisan maupun
penelitian yang digunakan oleh penulis tertulis kepada responden untuk
adalah metode kuantitatif. Menurut dijawabnya. Kuisioner yang dibagikan
Kerlinger (Sugiyono, 2014:7), “penelitian kepada responden (dalam penelitian ini
survey adalah penelitian yang dilakukan adalah para pembeli atau pelanggan) dan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi diberikan alternatif jawabannya.
data yang dipelajari adalah data dari Tujuannya adalah untuk mencari
sampel yang diambil dari populasi informasi yang lengkap dari responden
tersebut”. mengenai suatu masalah yang sedang di
Sesuai dengan teori yang teliti. Kuesioner digunakan untuk
dikemukakan oleh Noor (2011:38), mendapatkan tanggapan responden terkait
“metode kuantitatif adalah metode untuk dengan variabel yang diteliti. Daftar
menguji teori-teori tertentu dengan cara pertanyaan tersebut bersifat tertutup,
meneliti hubungan antar variabel. artinya didalam daftar pertanyaan tersebut
Variabel-variabel ini diukur (biasanya telah tersedia alternatif jawaban. Angket
dengan instrumen penelitian) sehingga yang diajukan menggunakan skala Likert
data yang terdiri dari angka-angka dapat yang disertai dengan alternatif jawaban
di analisis berdasarkan prosedur statistik”. dalam bentuk kategorik
kinerja karyawan pada Almer et al. karyawan adalah sangat tinggi, artinya
(2017). Hasil penelitian juga sejalan makin baik gaya kepemimpinan,
dengan penelitian Sirait, dkk. (2017) kepuasan kerja, dan motivasi kerja, maka
yang membuktikan bahwa motivasi kerja makin tinggi pula kinerja karyawan,
berpengaruh positif dan signifikan secara demikian sebaliknya. Bahkan, hubungan
parsial terhadap kinerja karyawan pada ketiga variabel bebas (Gaya
PT. Citra sampel Galangan Kapal Batam. Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, dan
Dalam kasus di PT. Farmsco Feed Motivasi Kerja) dengan variabel terikat
Indonesia dapat dilihat bahwa motivasi (Kinerja Karyawan) dapat dituliskan
kerja telah berjalan dengan baik yang dalam suatu model regresi, yaitu : Y = -
berimplikasi pada adanya upaya positif 26,667 + 1,349.X1 + 0,495.X2 +
para karyawan dalam menjalankan 1,013.X3 + E
pekerjaannya dengan baik. Hubungan Model regresi tersebut di atas
keduanya sangat signifikan, sebagaimana menunjukkan adanya hubungan linear
dihasilkan dalam penelitian ini dimana yang positif dari gaya kepemimpinan,
besarnya sumbangan atau pengaruh kepuasan kerja, dan motivasi kerja
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan terhadap kinerja karyawan.
adalah tinggi, ditunjukkan oleh nilai Hasil penelitian ini sesuai dengan
korelasi sebesar 0,851, artinya teori yang dikemukakan oleh Hasibuan
kinerja karyawan dipengaruhi oleh (2013), bahwa terdapat beberapa faktor
motivasi kerja sebesar 85,1%, sisanya yang mempengaruhi kinerja, diantaranya
dipengaruhi oleh faktor lain, seperti adalah gaya kepemimpinan, kepuasan
budaya kerja, disiplin kerja, kualitas kerja, dan motivasi kerja. Begitu juga
kerja, dan lain sebagainya. teori yang dikemukakan oleh Simamora
(dalam Mangkunegara, 2011), bahwa
Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1), gaya kepemimpinan sebagai faktor
Kepuasan Kerja (X2), dan Motivasi organisasi (eksternal), sementara itu
Kerja (X3) secara Simultan terhadap kepuasan kerja dan motivasi sebagai
Kinerja Karyawan pada PT. Farmsco faktor individu (internal) yang
Feed Indonesia berpengaruh terhadap kinerja seseorang
Pengujian hipotesis ketiga (H4) dalam melaksanakan pekerjaannya.
yang menyimpulkan bahwa terdapat Hasil penelitian juga sesuai dengan
pengaruh yang sangat signifikan variabel penelitian yang dilakukan oleh Wijaya
Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, (2019). yang membuktikan bahwa gaya
dan Motivasi Kerja secara simultan kepemimpinan, kepuasan kerja dan
(bersama-sama) terhadap Kinerja motivasi berpengaruh terhadap kinerja
Karyawan ditunjukkan oleh nilai F- karyawan Top Yummy di Jakarta.
hitung = 221,917 dengan nilai Dalam kasus di PT. Farmsco Feed
signifikansi (p-value) sebesar 0,000. Indonesia dapat dilihat bahwa gaya
Sedangkan nilai koefisien korelasi kepemimpinan, kepuasan kerja, dan
berganda r-hitung sebesar 0,956, nilai ini motivasi kerja sudah baik dan itu
memberikan pengertian bahwa berdampak pada kinerja karyawannya
keterkaitan antara gaya kepemimpinan, yang baik pula. Hubungan keduanya
kepuasan kerja, dan motivasi kerja secara signifikan, sebagaimana dihasilkan dalam
simultan (bersama-sama) dengan kinerja penelitian ini dimana besarnya
150
Indah dan Kiki/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi ../139-152
sumbangan atau pengaruh gaya Oleh karena itu, PT. Farmsco Feed
kepemimpinan, kepuasan kerja, dan Indonesia hendaknya dapat
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan mengidentifikasi berbagai kekurangan
ditunjukkan dari harga koefisien atau kelemahan yang dapt menurunkan
determinasi (R-Square) sebesar 0,891. kinerja karyawannya, yaitu dengan
Artinya, 89,1% variasi kinerja karyawan memperbaiki gaya kepemimpinan,
pada kasus di PT. Farmsco Feed melakukan inovasi-inovasi yang dapat
Indonesia dapat dijelaskan oleh variasi membuat puas para karyawannya, juga
gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan memberikan stimulan dan semangat
motivasi kerja secara simultan (bersama- kepada karywannya sehingga motivasi
sama). Sisanya dipengaruhi oleh variabel kerjanya semakin meningkat.
lain yang tidak dkaji dalam penelitian Peneliti juga meyarankan untuk
yang penulis laksanakan, seperti: stres dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
kerja, lingkungan kerja, iklim kerja, menggunakan variabel bebas lain, selain
disiplin kerja, budaya kerja, kompetensi gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan
karyawan, dan lain sebagainya. motivasi kerja yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan, misalnya dengan
Kesimpulan masukan variabel kompetensi kerja, iklim
Berdasarkan pembahasan pada kerja, budaya kerja, kompensasi, dan
Bab-bab sebelumnya, berikit adalah variabel lainnya. Selain itu, juga
kesimpulan dari penelitian mengenai disarankan memperluas objek penelitian,
pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan selain PT. Farmsco Feed Indonesia dan
kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja menggunakan metode penelitian yang
karyawan pada PT. Farmsco Feed berbeda sehingga hasil penelitiannya
Indonesia : menjadi lebih lengkap serta dapat
1. Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan diketahui variabel mana yang dominan
terhadap kinerja karyawan pada PT. berpengaru terhadap kinerja.
Farmsco Feed Indonesia.
2. Terdapat pengaruh kepuasan kerja Daftar Pustaka
terhadap kinerja karyawan pada PT. Almer, R. Djamhur, H. dan Iqbal, N.
Farmsco Feed Indonesia. 2017. “The Effect of Leadership
3. Terdapat pengaruh motivasi kerja Style on Motivation and Employee
Performance: A Study on
terhadap kinerja karyawan pada PT.
Employees of PT. Dipo Star
Farmsco Feed Indonesia. Finance of Makassar Branch,
4. Terdapat pengaruh gaya South Sulawesi”. RJOAS, 1(61).
kepemimpinan, kepuasan kerja, dan Bangun, W. 2012. “Budaya Organisasi :
motivasi kerja secara bersama-sama Dampaknya pada Peningkatan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Daya Saing Perusahaan”. Jurnal
Farmsco Feed Indonesia. Manajemen. Universitas Kristen
Maranatha Bandung. 8(1).
Gardjito, A. H., Al Musadeq, Moch., dan
Saran Nurtjahjono, G. E. 2014.
Berdasarkan hasil penelitian “Pengaruh Motivasi Kerja dan
diperoleh bahwa gaya kepemimpinan, Lingkungan Kerja Terhadap
kepuasan kerja, dan motivasi kerja Kinerja Karyawan”. Jurnal
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Administrasi Bisnis (JAB), 13(1).
151
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)
152