You are on page 1of 14

Indah dan Kiki/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi ..

/139-152

ISSN: 2407-6325
The Asia Pacific
Journal of Management Studies Vol. 8No.3
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
FARMSCO FEED INDONESIA
Indah Lestari* Kiki Hermawan**
* Program Studi Manajemen, STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
** Program Studi Manajemen, STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung

Article Info Abstract


Keywords: Human resources are an important factor in achieving
Leadership style, job goals for the company. Good human resource management
satisfaction, work motivation, can be seen from the performance level of these employees.
employee performance
Many factors influence employee performance in a company,
including leadership style, job satisfaction and work
motivation. This study aims to determine whether there is an
influence of leadership style, job satisfaction and work
motivation together on employee performance at PT. Farmsco
Feed Indonesia. This research was conducted using
quantitative methods. The population in this study were all
employees at PT. Farmsco Feed Indonesia, amounting to 1270
people. The research sample is a number of population
members whose collection uses a random sampling technique
Corresponding Author: whose number is determined to be 93 people using the Slovin
Sekprod.indah@gmail.com formula. Data analysis using descriptive-inferential analysis.
The results showed that: (1) there was a very significant
influence on the leadership style variable on employee
performance (2) there is a very significant influence of the Job
Satisfaction variable on Employee Performance (3) there is a
very significant influence on the work motivation variable on
employee performance (4) there is a very significant influence
on the variable Leadership Style, Job Satisfaction, and Work
Motivation simultaneously (jointly) on Employee Performance.
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam
mencapai tujuan bagi perusahaan. Pengelolaan sumber daya
manusia yang baik dapat dilihat dari tingkat kinerja karyawan
tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
pada suatu perusahaan, diantaranya adalah gaya
kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi kerja. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh gaya
kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi kerja secara
bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada PT. Farmsco
Feed Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan pada PT. Farmsco Feed Indonesia yang
berjumlah 1270 orang. Sampel penelitian adalah sejumlah
anggota populasi yang pengumpulannya menggunakan teknik
sampling acak yang jumlahnya ditetapkan berjumlah 93 orang
menggunakan rumus Slovin. Analisis data menggunakan
analisis deskriptif-inferensial.

139
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh


yang sangat signifikan variabel Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja Karyawan (2) terdapat pengaruh yang sangat
The Asia Pacific Journal of signifikan variabel Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Management Studies Karyawan (3) terdapat pengaruh yang sangat signifikan
Volume 8 Nomor 3
variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (4)
September – Desember 2021
ISSN 2407-6325 terdapat pengaruh yang sangat signifikan variabel Gaya
Hal. 139 - 152 Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, dan Motivasi Kerja secara
©2021 APJMS. All rights reserved. simultan (bersama-sama) terhadap Kinerja Karyawan

Pendahuluan mempertahankan hidup. Dengan demikian


Sumber daya manusia merupakan diperlukan motivator yaitu pemenuhan
faktor penting dalam mencapai tujuan kebutuhan dan keinginan baik fisik
bagi perusahaan. Dalam kegiatannya maupun non fisik yang dibutuhkan
perusahaan harus mampu mengelola karyawan.(Larasati& Gilang, 2014:2)
sumber daya manusia tersebut dengan Kinerja karyawan secara umum
baik sehingga dapat menghasilkan adalah suatu perwujudan dari hasil kerja
karyawan yang mampu membantu karyawan/pegawai. Kinerja karyawan
dalam mencapai tujuan perusahaan, yang baik merupakan salah satu upaya
keberhasilan perusahaan sangat menuju tercapai tujuan perusahaan. Oleh
dipengaruhi pengelolaan Sumber daya karena itu, salah satu faktor penentu bagi
manusia yang dimiliki perusahaan. perusahaan meraih tujuannya tersebut,
Pengelolaan sumber daya manusia yaitu mendapatkan keuntungan sebesar-
yang baik dapat dilihat dari tingkat kinerja besarnya, dan itu hanya dapat tercapai
karyawan tersebut. Tinggi rendahnya apabila perusahaan mampu meningkatkan
kinerja seorang karyawan akan kinerja karyawannya.
mempengaruhi pencapaian keberhasilan Berdasarkan penelitian
sebuah perusahaan, sehingga dapat pendahuluan pada PT. Farmsco Feed
dikatakan bahwa faktor yang mendorong Indonesia ditemukan ada permasalahan
kinerja adalah perilaku orang itu sendiri, terkait dengan kinerja, salah satunya
bagaimana ia dapat melakukan sesuatu adalah berkaitan dengan ketidaktercapaian
yang benar pada waktu yang tepat hasil produksi. Adanya permasalahan
sehingga menghasilkan kinerja yang baik. tersebut menjadi salah satu faktor yang
Karyawan yang memiliki semangat kerja dapat menyebabkan perusahaan
tinggi akan mampu membantu perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu,
dalam mencapai tujuan perusahaan. perlu adanya upaya untuk meningkatkan
Semangat dan loyalitas karyawan akan kinerja karyawan. Syamsuddinnor
terlihat dari seberapa besar mereka (2014:67) mengatakan bahwa “Salah satu
menyenangi pekerjaan yang mereka tantangan dalam manajemen berkaitan
kerjakan. Mereka akan memberikan dengan seberapa besar keberhasilan
perhatian, imajinasi, serta mencurahkan perusahaan dalam upayanya mencapai
segala kreatifitas yang mereka miliki tujuan demi keberlangsungan hidup dan
kedalam pekerjaannya. Karyawan dalam jalannya perusahaan, dipengaruhi oleh
bekerja didasari akan kebutuhan serta kinerja SDM yang dimiliki oleh
keinginan yang mereka miliki dalam perusahaan tersebut.”
140
Indah dan Kiki/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi ../139-152

Penurunan kinerja karyawan yang sangat penting. Apabila cara yang dipakai
ditunjukkan oleh tidak terrcapainya dapat diterima oleh para karyawan, maka
realisasi produksi yang ditargetkan PT. hal tersebut akan diikuti oleh para
Farmsco Feed Indonesia, sebagai karyawan dengan senang hati
perusahaan peternakan terintegrasi yang Berdasarkan hasil pengamatan
menghasilkan produk pakan unggas awal yang penulis lakukan, masih adanya
terlengkap serta DOC(Day Old Chick) keluhan dari para karyawan PT. Farmsco
premium berkualitas tinggi, disebabkan Feed Indonesia terkait cara pimpinannya
oleh sejumlah faktor, diantaranya: faktor memimpin perusahaan menunjukkan
gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan adanya permasalahan dengan gaya
motivasi kerja. kepemimpinan yang diterapkan oleh
PT. Farmsco Feed Indonesia pimpinan itu sendiri. Hal tersebut
merupakan perusahaan peternakan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
terintegrasi yang dalam kegiatan usahanya yang diterapkan ini tidak tepat dan kurang
adalah menghasilkan produk pakan serta sesuai diterapkan pada perusahaan.
DOC yang pada tahun 2019 mengalami Seorang pemimpin harus dapat
permasalahan dengan kinerja menciptakan pola hubungan yang sehat
karyawannya. dengan semua karyawannya. Hubungan
Sebagaimana disebutkan di atas, antara pemimpin dan karyawan yang
salah satu faktor yang dapat terlalu dekat, misalnya kedekatan yang
mempengaruhi kinerja karyawan adalah berlebihan akan sering disalah artikan
gaya kepemimpinan yang diterapkan pada oleh para karyawannya. Sehingga, ketika
suatu perusahaan/organisasi. Pemimpin di hubungan antara pemimpin dan karyawan
suatu perusahaan harus mampu tidak terletak pada norma dan etika kerja
menggerakan para karyawannya untuk berdampak kurang baik.
secara bersama-sama berusaha Kondisi tersebut di atas dapat
memajukan perusahaan. Dalam hal ini, dimanfaatkan oleh para pegawai untuk
diperlukan pemimpin yang mampu tujuan yang tidak baik, salah satunya
melakukan hal tersebut. Kemampuan adalah karyawan tersebut lalai dalam
pemimpin dalam memimpin pekerjaannya. Karena adanya kedekatan
perusahaannya dipengaruhi oleh gaya yang tidak tepat itulah kelalaian dalam
kepemimpinan yang diterapkan di pekerjaan menjadi sering terjadi, dan itu
perusahaan tersebut. dianggap biasa saja karena tidak adanya
Menurut Thoha (2010:49), “Gaya teguran keras dari pimpinan. Sementara
kepemimpinan adalah norma dalam itu, karyawan yang tidak terlalu dekat
perilaku yang melekat dan diterapkan oleh akan merasa tidak nyaman dengan apa
pemimpin dalam upaya mempengaruhi yang dikerjakannya, karena merasa kalau
orang lain sesuai yang ia inginkan.” Dari ada kesalahan dalam pekerjaannya akan
pengertian tersebut seorang pemimpin, mendapatkan sanksi perusahaan.
misalnya pada suatu perusahaan, harus Faktor lain yang mempengaruhi
mempunyai kemampuan untuk kinerja karyawan adalah kepuasan kerja.
mempengaruhi orang karyawannya agar Pada umunya, pegawai sangat
dapat mengikuti apa yang diinginkannya. mengharapkan adanya penghargaan atau
Namun, cara pemimpin untuk balas jasa yang sepadan dengan pekerjaan
mempengaruhi karyawannya itulah yang yang sudah dilakukannya. Harapan yang
141
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)

terpenuhi akan memberikan rasa puas karyawan baru. Begitu juga dengan
dan dapat diwujudkan dengan wujud promosi karir, banyak karyawan yang
semangat kerja dan dedikasi serta loyalitas sudah lama masih belum mendapatkan
yang tinggi sehingga akan berpengaruh promosi. Aspek lain yang juga sangat
positif terhadap kinerja organisasi. penting adalah terkait dengan gaji.
Seorang pegawai yang bekerja dan Perusahaan belum sepenuhnya
mendapatkan kepuasan akan memberikan menerapkan gaji sesuai dengan UMR
kontribusi yang lebih terhadap hasil sebagaimana yang telah ditetapkan. Hal
kerjanya. tersebut diterapkan pada para karyawan
Pada dasarnya bahwa seseorang yang baru beberapa tahun bekerja,
dalam bekerja akan merasa nyaman khususnya para pegawai outsourcing (alih
dan tinggi kesetiannya pada organisasi daya) yang tidak mendapatkan bonus
apabila dalam pekerjaannya memperoleh sebagaimana yang didapatkan para
kepuasan kerja sesuai dengan apa yang karyawan tetap.
diinginkan. Khususnya dalam organisasi, Kemudian, faktor lainnya yang
kepuasan kerja sangat didambakan oleh berpengaruh terhadap kinerja karyawan di
semua pihak, karena dalam perusahaan PT. Farmsco Feed Indonesia adalah
atau organisasi kegiatan dimulai dari masalah motivasi kerja karyawan.
rekruitmen karyawan sampai dengan Motivasi kerja merupakan salah satu
pelatihan dan pembinaan karyawan. faktor penting yang berpengaruh terhadap
Kepuasan kerja seorang karyawan kinerja karyawan. Menurut Handoko
tidak hanya berdampak pada kemajuan (2012:252), “Motivasi adalah keadaan
karyawan itu sendiri, namun juga akan dalam pribadi seseorang yang mendorong
bermanfaat bagi pengembangan dan keinginan individu untuk melaksanakan
eksistensi pekerjaannya. Kepuasan kerja kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
sangat penting karena karyawan dapat suatu tujuan”. Pada dasarnya apabila
menunjukkan kemampuannya secara perusahaan ingin meraih kinerja yang
maksimal. Apabila para karyawan optimal sesuai dengan target yang telah di
memiliki kepuasan kerja yang tinggi tentukan maka perusahaan haruslah
tentu hasil dari pekerjannya akan dapat memberikan motivasi pada karyawan agar
dinilai baik. Aspek dalam kepuasaan kerja karyawan mau dan rela mencurahkan
meliputi aspek psikologis, fisik, sosial dan tenaga dan pikiran yang dimiliki demi
finansial (Jewell dan Siegall, 2011:39). pekerjaan.
Berdasarkan hasil pengamatan Persoalan dalam memotivasi
terdahulu yang Penulis lakukan di PT. karyawan tidak mudah karena dalam diri
Farmsco Feed Indonesia, dari hasil karyawan terdapat keinginan, kebutuhan
wawancara dengan beberapa karyawan dan harapan yang berbeda antara satu
ditemukan adanya ketidak puasan para karyawan dengan karyawan lain. Jadi
karyawan terkait dengan aspek hubungan apabila manajemen dapat memahami
dengan rekan kerja, pemberian promosi persoalan motivasi dan mengatasinya
(pengembangan karir), dan gaji. maka perusahaan akan mendapatkan
Tingginya sikap individualis para pegawai kinerja karyawan yang optimal sesuai
sering menjadi hambatan ketika terjadi dengan standar yang di tentukan.
permasalahan, apalagi para karyawan Salah satu faktor yang paling
senior memiliki ego yang tinggi kepada penting lagi adalah teknologi yang tidak
142
Indah dan Kiki/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi ../139-152

dapat berjalan sempurna bila tidak perusahaan. Mereka menilai bahwa aspek-
didukung oleh sumber daya manusia yang aspek tersebut masih belum mendapat
berkualitas. Didalam suatu perusahaan perhatian besar oleh perusahaan, terutama
bagi sebagian besar karyawan, harapan yang dirasakan oleh para karyawan
untuk memperoleh uang adalah salah satu outsourcing (alih daya).
alasan dalam hal untuk bekerja, namun
pendapat yang lain menyatakan bahwa Pengertian Kinerja
uang hanyalah salah satu dari banyak Kegiatan yang paling penting
kebutuhan lain yang harus dipenuhi saat untuk meningkatkan produktivitas
bekerja. Seseorang yang sudah bekerja organisasi atau intansi dan mencapai
akan merasa lebih dihargai oleh tujuan lembaga atau organisasi adalah
masyarakat sekitarnya, dibandingkan kualitas kinerja pegawai baik itu semangat
dengan yang tidak bekerja. Mereka sendiri kerja, prestasi kerja, maupun produktivitas
akan lebih dihargai lagi jika menerima kerja para pegawai itu sendiri.
fasilitas dan penghargaan status lainnya Keberhasilan suatu organisasi atau
dari organisasi. lembaga sangat ditentukan oleh kinerja
Sejumlah penelitian menunjukkan pegawainya karena semangat kerja yang
bahwa motivasi berpengaruh terhadap berupa keinginan dan kesungguhan
kinerja karyawan. Priyanthy, dkk. (2016) pegawai dalam melaksanakan
dalam penelitiannya menyimpulkan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin
bahwa motivasi merupakan faktor untuk mencapai kinerja yang baik.
dominan yang mempengaruhi kinerja Menurut Mangkunegara (2011:67)
karyawan perusahaan. Begitu juga dengan kinerja dapat diartikan sebagai prestasi
penelitian Gardjito, dkk. (2014) yang kerja yang berarti: “Hasil kinerja secara
menyimpulkan bahwa motivasi kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
merupakan salah satu faktor yang seorang pegawai dalam melaksanakan
mempengaruhi secara signifikan terhadap tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
kinerja karyawan. Namun, hasil berbeda diberika kepadanya”
ditunjukkan oleh penelitian yang Menurut Hariandja (2015:195)
dilakukan oleh Surjosuseno (2015) yang sebagai berikut : ”Kinerja merupakan
dalam penelitiannya menyimpulkan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai
bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh atau perilaku nyata yang ditampilkan
terhadap kinerja karyawan. sesuai dengan perannya dalam
Hasil penelitian pendahuluan organisasi”.
terkait motivasi kerja karyawan PT. Menurut Hasibuan (2012:94),
Farmsco Feed Indonesia diperolah hasil pengertian kinerja itu adalah ”Suatu hasil
bahwa motivasi kerja para karyawan tidak kerja yang dicapai seseorang dalam
sesuai dengan yanh diharapkan. melaksanakan tugas-tugas yang di
Berdasarkan hasil wawancara dengan bebankan kepadanya yang didasarkan atas
beberapa karyawan yang menajdi kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan
penyebab kurangnya motivasi kerja serta waktu”.
mereka adalah aspek gaji, hubungan kerja,
kondisi pekerjaan, reward terhadap Pengertian Gaya Kepemimpinan
prestasi kerja, kepastian karir, dan Banyak definisi kepemimpinan
pemenuhan kebutuhan oleh pihak yang dikemukakan para ahli. Definisi
143
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)

yang dikemukakan para ahli dipengaruhi yaitu kepuasan dengan pekerjaan itu
oleh latar belakang keilmuan masing- sendiri, gaji, kesempatan untuk promosi,
masing. Tetapi, apa yang para ahli pengawasan, dan hubungan dengan rekan
kemukakan mengenai definisi kerja (Lai Chai Hong et al, 2013:26).
kepemimpinan memiliki substansi yang Selanjutnya Riva’i (2013:475)
sama. menyatakan, bahwa “Kepuasan kerja pada
Menurut Siagian (2012:62) dasarnya bersifat individual. Setiap
mendefinisikan kepemimpinan sebagai individu mempunyai tingkat kepuasan
berikut : “Kepemimpinan adalah yang berbeda-beda sesuai dengan sistem
Kemampuan sesorang untuk nilai yang berlaku dalam dirinya.” Makin
mempengaruhi orang lain dalam hal ini tinggi penilaian terhadap kegiatan
para bawahannya. Sedemikian rupa dirasakan sesuai dengan keinginan
sehingga orang lain itu mau melakukan individu, maka makin tinggi kepuasannya
kehendak pemimpin meskipun secara terhadap kegiatan tersebut.
pribadi hal itu mungkin tidak
disenanginya”. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2012:167) Motivasi merupakan hal yang
mendefinisikan bahwa : “Kepemimpinan sangat penting dalam meningkatkan
adalah Cara seorang pemimpin kegairahan atau kepuasan kerja bawahan
mempengaruhi perilaku bawahan agar yang akhirnyaakan meningkatkan
mau bekerja sama dan bekerja secara produktivitas individu dan tentunya akan
efekt if dan efisien untuk mencapai tujuan meningkatkan pula produktivitas
organisasi.” organisasi. Manusia mempunyai sifat
Sedangkan menurut Sopiah yang khas, beragam kemauan dan
(2018:108) mengatakan bahwa : kemampuan yang berbeda satu dengan
“Kepemimpinan adalah Proses yang lainnya, memiliki hasrat, martabat,
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas dan harga diri, dimana manusia bukan saja
yang berkaitan dengan tugas dari para menunjukan perbedaan-perbedaan dalam
anggota kelompok.” kemampuan untuk melakukan sesuatu,
tetapi juga keinginan untuk melakukan
Pengertian Kepuasan Kerja sesuatu tersebut.keinginan orang
Kepuasan kerja adalah sikap melakukan sesuatu tersebut tergantung
emosional yang menyenangkan dan dari motif mereka.
mencintai pekerjaannya. Schermerhorn, et Menurut Edwin B. Flippo yang
al (2012:162) menyatakan bahwa dikutip oleh Hasibuan (2012:14), motivasi
“Kepuasan kerja adalah tingkat di mana merupakan suatu keahlian dalam
orang merasa positif atau negatif tentang mengarahkan karyawan dan organisasi
pekerjaan mereka”. Berdasarkan pendapat agar mau bekerja secara berhasil, sehingga
tersebut, berarti kepuasan kerja keinginan para karyawan dan tujuan
ditunjukkan oleh suatu sikap, dapat berupa organisasi sekaligus tercapai.
positif mapupun negatif. Menurut Gusliza Selanjutnya menurut
(2013:163), sikap positif tersebut disebut Mangkunegara (2011:113) dinyatakan
dengan kepuasan kerja (job satisfaction). bahwa motivasi merupakan dorongan
Lebih lanjut, mereka menjelaskan bahwa yang membuat karyawan melakukan
kepuasan kerja terdiri dari lima faktor,
144
Indah dan Kiki/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi ../139-152

sesuatu dengan cara dan untuk mencapai dengan sampling error sebesar 10%
tujuan tertentu. (Husein, 2011:108). Jadi banyaknya
Kemudian Robbins (dalam sampel (n) adalah 92,7 orang karyawan,
Bangun, 2012:312) menyatakan, bahwa dibulatkan menjadi 93.
notivasi sebagai proses yang menjelaskan
intensitas individu, arah, dan ketentuan Teknik Pengumpulan Data
seorang individu untuk mencapai Koesioner (Angket)
tujuannya. Menurut Sugiyono (2014:162),
kuesioner merupakan teknik pengumpulan
Metode Penelitian data yang dilakukan dengan cara
Dalam penelitian ini, metode memberikan pertanyaan lisan maupun
penelitian yang digunakan oleh penulis tertulis kepada responden untuk
adalah metode kuantitatif. Menurut dijawabnya. Kuisioner yang dibagikan
Kerlinger (Sugiyono, 2014:7), “penelitian kepada responden (dalam penelitian ini
survey adalah penelitian yang dilakukan adalah para pembeli atau pelanggan) dan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi diberikan alternatif jawabannya.
data yang dipelajari adalah data dari Tujuannya adalah untuk mencari
sampel yang diambil dari populasi informasi yang lengkap dari responden
tersebut”. mengenai suatu masalah yang sedang di
Sesuai dengan teori yang teliti. Kuesioner digunakan untuk
dikemukakan oleh Noor (2011:38), mendapatkan tanggapan responden terkait
“metode kuantitatif adalah metode untuk dengan variabel yang diteliti. Daftar
menguji teori-teori tertentu dengan cara pertanyaan tersebut bersifat tertutup,
meneliti hubungan antar variabel. artinya didalam daftar pertanyaan tersebut
Variabel-variabel ini diukur (biasanya telah tersedia alternatif jawaban. Angket
dengan instrumen penelitian) sehingga yang diajukan menggunakan skala Likert
data yang terdiri dari angka-angka dapat yang disertai dengan alternatif jawaban
di analisis berdasarkan prosedur statistik”. dalam bentuk kategorik

Populasi dan Sampel Observasi


Populasi menurut Sugiyono Observasi merupakan teknik
(2014:90) adalah “wilayah generalisasi pengumpulan data yang mempunyai ciri
yang terdiri dari obyek atau subyek yang yang spesifik bila dibandingkan dengan
menjadi kuantitas dan karakteristik teknik yang lain yaitu wawancara dan
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti kuesioner. Karena observasi tidak selalu
untuk dipelajari dan kemudian ditarik dengan obyek manusia tetapi juga obyek-
kesimpulannya”. obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi,
Populasi dalam penelitian ini dalam Sugiyono (2014:166)
adalah seluruh karyawan pada PT. mengemukakan bahwa, observasi
Farmsco Feed Indonesia yang berjumlah merupakan suatu proses yang kompleks,
1270 orang. suatu proses yang tersusun dari berbagai
Pada penelitian ini, penentuan proses biologis dan psikologis. Dua
sampel dilakukan dengan menggunakan diantara yang terpenting adalah proses-
teknik Ramdom Sampling yang penetapan proses pengamatan dan ingatan.
jumlahnya menggunakan rumus Slovin \
145
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)

Studi Pustaka korelasi Pearson Product Moment


Teknik ini penulis lakukan melalui (Sugiyono, 2014:214)
penelaahan sumber buku-buku yang ada
hubungannya dengan masalah yang akan Uji Reliabilitas Instrumen
penulis teliti. Hal ini dimaksudkan untuk Menurut Sugiyono (2014:158),
memperoleh data yang objektif teoritis reliabilitas adalah suatu ukuran yang
yang dapat menunjang kebenaran yang menunjukkan sejauh mana hasil
diperoleh melalui penelitian empiris. pengukuran tetap konsisten bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap
Dokumentasi. gejala yang sama dengan alat pengukur
Menurut Sugiyono (2014:82) yang sama. Dengan kata lain, reliabilitas
merupakan “cara dokumentasi biasanya adalah tingkatan dimana pengukuran
dilakukan dengan mengumpulkan data memberi hasil yang sama dalam
sekunder dari berbagai sumber baik secara pengukuran yang berulang-ulang dalam
pribadi maupun kelembagaan”. Pada satu populasi. Untuk menguji reliabilitas
penelitian ini, data diperoleh dari Profil instrumen, digunakan metode Alfa-
PT. Farmsco Feed Indonesia Tahun 2020 Cronbach.
yang memuat informasi mengenai data Keputusan bahwa suatu instrumen
karyawan, perkembangan usaha, struktur reliabel atau tidak reliabel didasarkan
organisasi, dan lain-lain. pada ketentuan yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2014:124), bahwa besarnya
Teknik Analisis Data koefisien batasan minimum reliabilitas
Uji Instrumen Penelitian adalah antara 0,6. Perhitungan uji
Uji instrumen adalah hasil uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini
validitas dan reliabilitas. Menurut menggunakan bantuan program aplikasi
Sugiyono (2014:138), suatu instrumen SPSS.
dikatakan memenuhi persyaratan yang
baik apabila instrumen tersebut valid dan Uji Normalitas
reliabel. Dalam penelitian ini, uji validitas Menurut Ghozali (2018:161) “Uji
dan uji reliabilitas dilakukan pada Normalitas dilakukan untuk menguji
instrumen kinerja karyawan (Y), gaya apakah dalam model regresi, variabel
kepemimpinan (X1), kepuasan kerja (X2), pengganggu atau residual memiliki
dan motivasi kerja (X3). distribusi normal. Seperti diketahui bahwa
uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai
Uji Validitas Instrumen residual mengikuti distribusi normal.
Validitas mempunyai arti sejauh Kalau asumsi ini dialnggar maka uji
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
ukur dalam mengukur suatu data. Pada sampel kecil. Ada dua cara untuk
penelitian ini dilakukan content of mendeteksi apakah residual berdistribusi
validity, yaitu berfokus pada sampel butir- normal atau tidak yaitu dengan analaisis
butir kuesioner dan bagaimana baiknya grafik dan uji statistik”. Untuk pengujian
butir-butir tersebut mewakili seluruh normalitas pada penelitian ini dilakukan
wilayah butir-butir. Metode yang dipakai melalui uji Kolmogrov-Smirnov pada
adalah dengan menggunakan metode SPSS versi 20, hal ini dikarenakan karena
penggunaannya lebih fleksibel yang mana
146
Indah dan Kiki/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi ../139-152

dapat digunakan untuk data jumlah berbeda disebut Heteroskdastisitas. Model


sampel kecil maupun sampel besar. regresi yang baik adalah yang
Berikut kriteria penerimaan pengujian Homoskedastisitas atau tidak terjadi
hipotesis Kalmogrov-Smirnov Test jika Heteroskedastisitas. Dasar penentuan
Signifikan >5% maka sebaran bersifat keputuasan adalah sebagai berikut :
Normal dan jika Signifikan <5% maka  Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
sebaran bersifat tidak normal yang ada membentuk pola tertentu
Uji Multikolonieritas yang teratur (bergelombang, melebar
Menurut Ghozali (2018:107) Uji kemudian menyempit), maka
Multikolonieritas bertujuan untuk menguji mengindikasikan telah terjadi
apakah model regresi ditemukan adanya heteroskedastisitas.
kolerasi antar variabel bebas  Jika tidak ada pola yang jelas, serta
(independen). Untuk menemukan ada titik-titik menyebar di atas dan di
tidaknya multikolonieritas dalam model bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
regresi dapat diketahui dari nilai variance tidak terjadi heteroskedastisitas.
inflation factor (VIF) dan Tolerance Pengujian heteroskedastisitas pada
mengukur variabel bebas yang terpilih penelitian ini menggunakan SPSS Versi
yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel 20.
bebas lainnya. Jadi nilai Tolerance rendah Analisis Regresi Berganda
sama dengan nilai VIF tinggi (karena Penerapan metode regresi berganda
VIF=1/Tolerance) dan menunjukkan jumlah variabel bebas (independent) yang
kolinearitas yang tinggi. Nilai Cut of yang digunakan lebih dari satu yang
umum dipakai adalah nilai Tolerance > memengaruhi satu variabel tak bebas
0.01 atau sama dengan nilai VIF < 10. (dependent)
Uji Autokolerasi Uji Kolerasi Berganda
Menurut Ghozali (2018:111) “Uji Menurut Ghozali (2018:95)
Autokolerasi bertujuan menguji apakah “Analisis kolerasi bertujuan untuk
dalam model regresi linear ada kolerasi mengukur kekuatan asosiasi (hubungan)
antara kesalahan pengganggu pada linear antara dua variabel. Kolerasi tidak
periode t-1 (sebelumnya). Autokolerasi menunjukkan hubungan fungsional atau
muncul karena observasi yang berurutan dengan kata lain analisis kolerasi tidak
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. membedakan antara variabel dependen
Permasalahan ini muncul karena residual dengan variabel independen”. Jadi
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari kolerasi berganda adalah suatu analisis
satu observasi ke observasi lainnya”. untuk menguji hubungan antara dua
variabel bebas (X1, X2) atau lebih
Uji Heteroskedastisitas terhadap variabel terikat (Y).
Menurut Ghozali (2018:137) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Heteroskedastisitas bertujuan untuk Menurut Ghozali (2018:97),
menguji apakah dalam model regresi mendefinisikan bahwa Koefisien
2
terjdi ketidaksamaan variance dari determinasi (R ) pada intinya mengukur
residual satu pengamatan ke pengamatan seberapa jauh kemampuan model dalam
yang lain. Jika variance dari residual satu menerangkan variasi variabel dependen.
pengamatan ke pengamatan lain tetap, Nilai koefisien determinasi adalah antara
maka disebut Homoskedastisitas dan jika nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
147
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)

kemampuan variabel-variabel independen kepemimpinan, maka makin baik pula


dalam menjelaskan variasi variabel kinerja karyawan, begitu juga sebaliknya.
dependen amat terbatas. Nilai yang Hasil tersebut di atas sejalan
mendekati satu berarti variabel-variabel dengan pendapat yang dikemukakan oleh
independen memberikan hampir semua Hasibuan (2012:95), kinerja karyawan
dependen. Untuk mengetahui seberapa ditunjukkan oleh: kesetiaan, prestasi
besar kontribusi kontribusi pengaruh yang kerja, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas,
diberikan varibel bebas terhadap Variabel kerja sama, kepeminpinan, kepribadian,
terikat. Peneliti menggunakan koefesien prakarsa, kecakapan, dan tanggung
determinasi dengan rumus sebagai jawab. Semakin baik dan tepat gaya
berikut: kepemimpinan yang diterapkan, maka
Kd = R2 x 100% semakin baik pula kinerja karyawannya.
Uji Hipotesis Hal tersebut juga diperkuat oleh hasil
Uji t penelitian Sulastiningtiyas & Nilasari
Menurut Ghozali (2018:98), Uji (2018), bahwa adanya pengaruh positif
Statistik t pada dasarnya menunjukkan gaya kepemimpinan terhadap kinerja
seberapa jauh pengaruh satu variabel karyawan pada PT. Askrindo Mitra
penjelas/independen secara individual Utama. Hasil penelitian juga sejalan
dalam menerangkan variasi variabel dengan penelitian Sirait, dkk. (2017)
dependen. yang membuktikan bahwa gaya
Uji f kepemimpinan berpengaruh positif dan
Menurut Ghozali (2018:98), “Uji F signifikan secara parsial terhadap PT.
pada dasarnya menunjukkan apakah Askrindo Mitra Utama.
semua variabel independen atau bebas Dalam kasus di PT. Farmsco Feed
yang dimasukan dalam model mempunyai Indonesia dapat dilihat bahwa gaya
pengaruh secara bersama-sama terhadap kepemimpinan telah berjalan dengan baik
variabel dependen/terikat”. yang berimplikasi pada adanya
penerimaan secara positif gaya
Hasil dan Pembahasan kepemimpinan oleh para karyawan dan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) ditunjukkan oleh kinerja yang baik.
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Hubungan keduanya sangat signifikan,
Farmsco Feed Indonesia sebagaimana dihasilkan dalam penelitian
Pengujian hipotesis kedua (H1) ini dimana besarnya sumbangan atau
yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
pengaruh yang sangat signifikan variabel kinerja karyawan adalah tinggi,
Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja ditunjukkan oleh nilai korelasi sebesar
Karyawan ditunjukkan oleh nilai t-hitung 0,865, artinya kinerja karyawan
= 8,834 dengan nilai signifikansi (p- dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan
value) sebesar 0,000. sebesar 86,5%, sisanya dipengaruhi oleh
Sedangkan nilai koefisien korelasi faktor lain, seperti iklim kerja, stres kerja,
r-hitung sebesar 0,865, nilai ini kompetensi, dan lain sebagainya.
memberikan pengertian bahwa
keterkaitan antara gaya kepemimpinan
dengan kinerja karyawan adalah sangat
tinggi, artinya makin baik gaya
148
Indah dan Kiki/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi ../139-152

Pengaruh Kepuasan Kerja (X2) menjadi baik. Hubungan keduanya sangat


terhadap Kinerja Karyawan pada PT. signifikan, sebagaimana dihasilkan dalam
Farmsco Feed Indonesia penelitian ini dimana besarnya
Pengujian hipotesis kedua (H2) sumbangan atau pengaruh kepuasan kerja
yang menyimpulkan bahwa terdapat terhadap kinerja karyawan adalah tinggi,
pengaruh yang sangat signifikan variabel ditunjukkan oleh nilai korelasi sebesar
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja 0,844, artinya kinerja karyawan
Karyawan ditunjukkan oleh nilai t-hitung dipengaruhi oleh kepuasan kerja sebesar
= 2,668 dengan nilai signifikansi (p- 84,4%, sisanya dipengaruhi oleh faktor
value) sebesar 0,009. lain, seperti iklim kerja, stres kerja,
Sedangkan nilai koefisien korelasi kompetensi, dan lain sebagainya.
r-hitung sebesar 0,844, nilai ini
memberikan pengertian bahwa Pengaruh Motivasi Kerja (X3)
keterkaitan antara kepuasan kerja dengan terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
kinerja karyawan adalah sangat tinggi, Farmsco Feed Indonesia
artinya makin tinggi tingkat kepuasan Pengujian hipotesis pertama (H3)
kerja, maka makin tinggi pula kinerja yang menyimpulkan bahwa terdapat
karyawan, begitu juga sebaliknya. pengaruh yang sangat signifikan variabel
Hasil tersebut di atas sejalan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Karyawan ditunjukkan oleh nilai t-hitung
Schermerhorn, et al (2012) bahwa = 6,552 dengan nilai signifikansi (p-
kepuasan kerja dapat berupa perasaan value) sebesar 0,000.
positif atau negatif terhadap pekerjaan, Sedangkan nilai koefisien korelasi
dan apabila pegawai bersikap positif r-hitung sebesar 0,851, nilai ini
terhadap pekerjaannya menunjukkan memberikan pengertian bahwa
bahwa pegawai tersebut puas dengan keterkaitan antara motivasi kerja dengan
pekerjaannya, dan hal tersebut dapat kinerja karyawan adalah sangat tinggi,
menyebabkan pegawai bekerja dengan artinya makin tinggi motivasi kerja, maka
baik sehingga hasil pekerjaannya akan makin tinggi pula kinerja karyawan,
menjadi lebih baik. Hal tersebut juga begitu juga sebaliknya.
diperkuat oleh hasil penelitian Wijaya Hasil tersebut di atas sejalan
(2019), bahwa adanya pengaruh positif dengan pendapat yang dikemukakan oleh
kepuasan kerja terhadap kinerja Riva’i (2013), bahwa motivasi kerja
karyawan Top Yummy Cabang Jakarta. adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai
Hasil penelitian juga sejalan dengan yang mempengaruhi individu untuk
penelitian Saragih dan Simarmata (2018) mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
yang membuktikan bahwa kepuasan kerja tujuan individu. Sikap dan nilai-nilai
berpengaruh positif dan signifikan secara tersebut merupakan suatu yang invisible
parsial terhadap kinerja pegawai pada yang memberikan kekuatan untuk
Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten mendorong karyawan berkinerja baik
Simalungun. guna mencapai tujuan, baik organisasi
Dalam kasus di PT. Farmsco Feed maupun individu. Hal tersebut juga
Indonesia dapat dilihat bahwa para diperkuat oleh hasil penelitian Almer et
karyawan telah merasa puas dan hal al. (2017), bahwa adanya pengaruh
tersebut menyebabkan kinerja karyawan positif antara motivasi kerja terhadap
149
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)

kinerja karyawan pada Almer et al. karyawan adalah sangat tinggi, artinya
(2017). Hasil penelitian juga sejalan makin baik gaya kepemimpinan,
dengan penelitian Sirait, dkk. (2017) kepuasan kerja, dan motivasi kerja, maka
yang membuktikan bahwa motivasi kerja makin tinggi pula kinerja karyawan,
berpengaruh positif dan signifikan secara demikian sebaliknya. Bahkan, hubungan
parsial terhadap kinerja karyawan pada ketiga variabel bebas (Gaya
PT. Citra sampel Galangan Kapal Batam. Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, dan
Dalam kasus di PT. Farmsco Feed Motivasi Kerja) dengan variabel terikat
Indonesia dapat dilihat bahwa motivasi (Kinerja Karyawan) dapat dituliskan
kerja telah berjalan dengan baik yang dalam suatu model regresi, yaitu : Y = -
berimplikasi pada adanya upaya positif 26,667 + 1,349.X1 + 0,495.X2 +
para karyawan dalam menjalankan 1,013.X3 + E
pekerjaannya dengan baik. Hubungan Model regresi tersebut di atas
keduanya sangat signifikan, sebagaimana menunjukkan adanya hubungan linear
dihasilkan dalam penelitian ini dimana yang positif dari gaya kepemimpinan,
besarnya sumbangan atau pengaruh kepuasan kerja, dan motivasi kerja
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan terhadap kinerja karyawan.
adalah tinggi, ditunjukkan oleh nilai Hasil penelitian ini sesuai dengan
korelasi sebesar 0,851, artinya teori yang dikemukakan oleh Hasibuan
kinerja karyawan dipengaruhi oleh (2013), bahwa terdapat beberapa faktor
motivasi kerja sebesar 85,1%, sisanya yang mempengaruhi kinerja, diantaranya
dipengaruhi oleh faktor lain, seperti adalah gaya kepemimpinan, kepuasan
budaya kerja, disiplin kerja, kualitas kerja, dan motivasi kerja. Begitu juga
kerja, dan lain sebagainya. teori yang dikemukakan oleh Simamora
(dalam Mangkunegara, 2011), bahwa
Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1), gaya kepemimpinan sebagai faktor
Kepuasan Kerja (X2), dan Motivasi organisasi (eksternal), sementara itu
Kerja (X3) secara Simultan terhadap kepuasan kerja dan motivasi sebagai
Kinerja Karyawan pada PT. Farmsco faktor individu (internal) yang
Feed Indonesia berpengaruh terhadap kinerja seseorang
Pengujian hipotesis ketiga (H4) dalam melaksanakan pekerjaannya.
yang menyimpulkan bahwa terdapat Hasil penelitian juga sesuai dengan
pengaruh yang sangat signifikan variabel penelitian yang dilakukan oleh Wijaya
Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, (2019). yang membuktikan bahwa gaya
dan Motivasi Kerja secara simultan kepemimpinan, kepuasan kerja dan
(bersama-sama) terhadap Kinerja motivasi berpengaruh terhadap kinerja
Karyawan ditunjukkan oleh nilai F- karyawan Top Yummy di Jakarta.
hitung = 221,917 dengan nilai Dalam kasus di PT. Farmsco Feed
signifikansi (p-value) sebesar 0,000. Indonesia dapat dilihat bahwa gaya
Sedangkan nilai koefisien korelasi kepemimpinan, kepuasan kerja, dan
berganda r-hitung sebesar 0,956, nilai ini motivasi kerja sudah baik dan itu
memberikan pengertian bahwa berdampak pada kinerja karyawannya
keterkaitan antara gaya kepemimpinan, yang baik pula. Hubungan keduanya
kepuasan kerja, dan motivasi kerja secara signifikan, sebagaimana dihasilkan dalam
simultan (bersama-sama) dengan kinerja penelitian ini dimana besarnya
150
Indah dan Kiki/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi ../139-152

sumbangan atau pengaruh gaya Oleh karena itu, PT. Farmsco Feed
kepemimpinan, kepuasan kerja, dan Indonesia hendaknya dapat
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan mengidentifikasi berbagai kekurangan
ditunjukkan dari harga koefisien atau kelemahan yang dapt menurunkan
determinasi (R-Square) sebesar 0,891. kinerja karyawannya, yaitu dengan
Artinya, 89,1% variasi kinerja karyawan memperbaiki gaya kepemimpinan,
pada kasus di PT. Farmsco Feed melakukan inovasi-inovasi yang dapat
Indonesia dapat dijelaskan oleh variasi membuat puas para karyawannya, juga
gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan memberikan stimulan dan semangat
motivasi kerja secara simultan (bersama- kepada karywannya sehingga motivasi
sama). Sisanya dipengaruhi oleh variabel kerjanya semakin meningkat.
lain yang tidak dkaji dalam penelitian Peneliti juga meyarankan untuk
yang penulis laksanakan, seperti: stres dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
kerja, lingkungan kerja, iklim kerja, menggunakan variabel bebas lain, selain
disiplin kerja, budaya kerja, kompetensi gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan
karyawan, dan lain sebagainya. motivasi kerja yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan, misalnya dengan
Kesimpulan masukan variabel kompetensi kerja, iklim
Berdasarkan pembahasan pada kerja, budaya kerja, kompensasi, dan
Bab-bab sebelumnya, berikit adalah variabel lainnya. Selain itu, juga
kesimpulan dari penelitian mengenai disarankan memperluas objek penelitian,
pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan selain PT. Farmsco Feed Indonesia dan
kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja menggunakan metode penelitian yang
karyawan pada PT. Farmsco Feed berbeda sehingga hasil penelitiannya
Indonesia : menjadi lebih lengkap serta dapat
1. Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan diketahui variabel mana yang dominan
terhadap kinerja karyawan pada PT. berpengaru terhadap kinerja.
Farmsco Feed Indonesia.
2. Terdapat pengaruh kepuasan kerja Daftar Pustaka
terhadap kinerja karyawan pada PT. Almer, R. Djamhur, H. dan Iqbal, N.
Farmsco Feed Indonesia. 2017. “The Effect of Leadership
3. Terdapat pengaruh motivasi kerja Style on Motivation and Employee
Performance: A Study on
terhadap kinerja karyawan pada PT.
Employees of PT. Dipo Star
Farmsco Feed Indonesia. Finance of Makassar Branch,
4. Terdapat pengaruh gaya South Sulawesi”. RJOAS, 1(61).
kepemimpinan, kepuasan kerja, dan Bangun, W. 2012. “Budaya Organisasi :
motivasi kerja secara bersama-sama Dampaknya pada Peningkatan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Daya Saing Perusahaan”. Jurnal
Farmsco Feed Indonesia. Manajemen. Universitas Kristen
Maranatha Bandung. 8(1).
Gardjito, A. H., Al Musadeq, Moch., dan
Saran Nurtjahjono, G. E. 2014.
Berdasarkan hasil penelitian “Pengaruh Motivasi Kerja dan
diperoleh bahwa gaya kepemimpinan, Lingkungan Kerja Terhadap
kepuasan kerja, dan motivasi kerja Kinerja Karyawan”. Jurnal
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Administrasi Bisnis (JAB), 13(1).

151
The Asia Pacific Journal of Management Studies Volume 8 No. 3, (2021)

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis PT. Jonathan Agung Bersaudara”.


Multivariate dengan Program Ekonomia, 5 (3)
SPSS. Semarang: Badan Penerbit Riva’i, V. 2013. Manajemen Sumber
Universitas Diponegoro. Daya Manusia untuk Perusahaan.
Gusliza, N. 2013. “Hubungan Komunikasi Edisi Kedua. Jakarta : PT.Raja
Interpersonal dengan Kepuasan Grafindo Persada.
Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Saragih, R. S. dan Simarmata, H. M. P.
Pemuda dan Olahraga Kota 2018. “Kepemimpinan, Kepuasan
Bukittinggi”, Jurnal Administrasi Kerja dan Motivasi terhadap
Pendidikan, 1(1). Kinerja Pegawai”. Jurnal Ilmiah
Handoko, T. H. 2012. Manajemen Manajemen dan Bisnis, 19(2).
Personalia dan Sumberdaya Schermerhorn, J. R., Hunt, J. G., dan
Manusia. Yogyakarta: BPFE- Osborn, R. N. 2012.
Yogyakarta. Organizational Behavior. 7th Ed.
Hariandja, M. T. E. 2015. Manajemen Phoenix: John Wiley & Sons, Inc.
Sumber Daya Manusia, Edisi Siagian, S. P. 2012. Manajemen Sumber
Revisi. Cetakan Kedua. Jakarta: Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi
PT. Grasindo Aksara.
Hasibuan, M. 2012. Manajemen Sirait, A. I. S., Tamami, S., dan Wibowo,
Sumberdaya Manusia : Dasar dan E. A. 2017. “Pengaruh Gaya
Kunci. Jakarta: Gunung Agung. Kepemimpinan, Motivasi dan
Husein, U. Riset Sumberdaya Manusia Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
dalam Organisasi. Jakarta: Karyawan pada PT. Citra Shipyard
PT. Gramedia Pustaka Utama. Batam”. Jurnal BENING, 4(2).
2011. Sopiah. 2018. Perilaku Organisasional.
Jewell, L. N. dan Siegall, M, 2011. Edisi 1. Yogyakarta : ANDI
Psikologi Industri/Organisasi Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Modern. Edisi 2. (Terjemahan Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Pudjaatmaka). Jakarta: Arcan. Surjosuseno, D. 2015. “Pengaruh
Lai Chai Hong, Hamid, N. I. N. Abd., dan Lingkungan Kerja dan Motivasi
Salleh, N. Mohd. 2013. “A Study Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
on the Factors Affecting Job pada Bagian Produksi UD Pabrik
Satisfaction amongst Employees of Ada Plastic”. AGORA, 3(2)
a Factory in Seremban”. Business Syamsuddinnor. “Pengaruh pemberian
Management Dynamics, 3(1). insentif dan disiplin kerja terhadap
Larasati, S. dan Gilang, A. 2014. kinerja karyawan pada PT Ben
“Pengaruh Motivasi Kerja Line Agencies (BLA)
terhadap Kinerja Karyawan Banjarmasin”. Jurnal
Wilayah Telkom Jabar Barat Utara Socioscientia. 6(1). 2014
(Witel Bekasi)”. Jurnal Thoha, M. 2010. Kepemimpinan dalam
Manajemen dan Organisasi, V(3). Manajemen. Jakarta: PT.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2011. RajaGrafindo : Jakarta. 2010.
Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Wijaya, R. E. 2019. “Pengaruh Gaya
PT. Refika Aditama., Kepemimpinan, Kepuasan Kerja
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi dan Motivasi Terhadap Kinerja
Peneltian. Edisi Pertama. Jakarta: Karyawan Top Yummy di
Kencana Prenadamedia Group Jakarta”. Jurnal Manajemen Bisnis
Priyanthy, Any, Soegiarto, H. Eddy, dan dan Kewirausahaan, 3(5).
Mardiana, K. 2016. “Pengaruh
motivasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan pada

152

You might also like