Professional Documents
Culture Documents
Abstract :The purpose of this research was to determine how the relationship and influence of competence
and work spirit to employees performance at PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) Parts Centre
Division. The method was used is quantitative statistical method by looking for test of validity and reliability
of data, coefficients of correlation and regression either partially or multiple, determination coefficient and
hypothesis test. Research result; From the results of this research was found that there was a relationship and
influence which is significant between competence variables and work spirit to employees performance at
PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) Parts Centre Division between variables by using the test of
F test and t test, where F count was bigger than F table (34.925> 3.2674), and also t count was bigger than
t table with a confidence level of 5 % two-sided test and DF = n-2 (38-2 = 36) was obtained t table = 2.028
(t count X1 = 7.434> 2.028 and X2 = 7.364> 2.028). Conclusion: There is a significant influence that can be
explained by the result obtained from the R-square is 0.666, which means that variable of competence and
work spirit of employees contributed as big as 66.6% to the variable of employees performance at PT.
Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) Parts Centre Division, while the remaining 33.4% was contributed
by other variables which not researched. Suggestions which the author convey to company, competence is
contained in the company would need to be more increased, considering the work spirit of employees is good
enough.
mengenai pekerjaan karyawan; dan 6). yang paling tepat untuk dapat
Meningkatnya turnover, absensi dan meningkatkan semangat kerja. Menurut
keterlambatan. Siswanto (1999), cara yang biasa
Meningkatnya keluhan mengenai ditempuh oleh manajemen dalam rangka
pekerjaan karyawan, menandakan meningkatkan semangat kerja adalah: 1).
penurunan prestasi karyawan. Sebaliknya Memberikan kompensasi kepada tenaga
penurunan atau tidak adanya keluhan kerja dalam porsi yang wajar, akan tetapi
mengenai pekerjaan karyawan tidak memaksakan kemampuan
menandakan prestasi kerja yang perusahaan; 2). Menciptakan iklim dan
meningkat. Untuk itulah pimpinan perlu lingkungan kerja yang menggairahkan
mengadakan penilaian prestasi kerja bagi semua pihak; 3). Memperhatikan
karyawan. Adapun faktor-faktor yang kebutuhan yang berhubungan dengan
menunjukkan adanya peningkatan sepiritual tenaga kerja; 4). Perlu saat
semangat kerja (Lateiner, 1996), antara penyegaran sebagai media pengurangan
lain: 1). Kebanggan pekerja atas ketegangan tenaga kerja dan
pekerjaannya, dan kepuasannya dalam memperkokoh kesetiakawanan antara
menjalankan pekerjaannya dengan baik; tenaga kerja maupun manajemen; 5).
2). Sikap para pekerja terhadap Penempatan tenaga kerja pada posisi
pimpinannya; 3). Hasrat pekerja untuk yang tepat; 6). Memperhatikan hari esok
maju; 3). Perasaan pekerja bahwa dirinya tenaga kerja; dan 7). Peran serta tenaga
telah diperlakukan secara baik, secara kerja untuk menyumbangkan
moril maupun materiil; 4). Kemampuan aspirasinya mendapatkan tempat yang
pekerja untuk bergaul dengan kawan wajar.
sekerjanya; dan 5). Kesadaran pekerja Untuk memperbaiki semangat kerja
akan tanggung jawabnya terhadap karyawan pemimpin harus melakukan
pekerjaan. hal-hal berikut (Lateiner, 1996): 1).
Pihak pimpinan ternyata berperan Beritahukan kepada setiap karyawan
dalam mempengaruhi semangat kerja tentang kemajuannya, beritahukan
karyawan, sebagaimana pendapat dari terlebih dahulu kepada karyawan tentang
Zainun (2000), yang menyebutkan bahwa adanya perubahan perubahan yang dapat
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mempengaruhi diri mereka; 2).
semangat kerja antara lain, motivasi, Pergunakan kemampuan setiap karyawan
komunikasi, partisipasi, lingkungan kerja, dengan sebaik-baiknya, tetapkan
kepuasan kerja dan kepemimpinan. penempatan karyawan dan perlakukan
Sedangkan Wursanto (2001) peraturan-peraturan atas dasar yang adil;
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dan 3). Jangan pernah menggunakan
mempengaruhi merosotnya semangat kekuasaan dengan sewenang-wenang.
kerja yaitu faktor kepemimpinan, faktor Prestasi kerja karyawan, Manner
pengawasan dan faktor kebutuhan. (1998), menyatakan bahwa, pada
Cara meningkatkan semangat kerja, umumnya kinerja atau prestasi kerja
Setiap perusahaan selalu berusaha (performance) diberi batasan sebagai
meningkatkan semangat kerja kesuksesan seseorang dalam
semaksimal mungkin, dalam batas-batas melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih
kemampuan perusahaan tersebut. Timbul tegas lagi Porter dan Lawyer menyatakan
pertanyaan di sini bagaimana cara bahwa prestasi kerja adalah "successful
meningkatkan semangat kerja role achievement" yang diperoleh dari
semaksimal mungkin. Hal ini penting, seorang dari perbuatannya.
sebab dengan dana dan kemampuan yang Menurut Vroom (Moh. As;ad,
terbatas, kita harus memilih suatu cara 1991), prestasi kerja adalah hasil yang
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Nuridin
r hitung
Kuesioner Kompt S. Kerja Prestasi r kritis Kesimpulan
Ins. 1 0.548 0.323 0.413 0.300 Valid
Ins. 2 0.629 0.388 0.383 0.300 Valid
Ins. 3 0.474 0.364 0.459 0.300 Valid
Ins. 4 0.582 0.345 0.353 0.300 Valid
Ins. 5 0.649 0.465 0.339 0.300 Valid
Ins. 6 0.387 0.343 0.396 0.300 Valid
Ins. 7 0.456 0.372 0.420 0.300 Valid
Ins. 8 0.558 0.372 0.395 0.300 Valid
Ins. 9 0.605 0.350 0.403 0.300 Valid
Ins. 10 0.622 0.395 0.374 0.300 Valid
Ins. 11 0.592 0.526 0.388 0.300 Valid
Ins. 12 0.594 - - 0.300 Valid
Ins. 13 0.474 - - 0.300 Valid
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2015
Paramter
Hub.
Mult. R t t tabel Konst. Coef. Sig α
Variabel Square
R hitung B
Kompetensi 2,615 0,242
Sem. Kerja 0.816 0.666 2,522 2,028 16,719 0,419 0,001 5%
Pengujian Signifikan
F hitung > F tabel = 34,925 > 3,267
Dari hasil perhitungan SPSS Ver. akan sebesar 17,719 saat nilai variabel
20.0 model summary nilai r = 0,816 dan kompetensi dan semangat kerja sama
R Square = 0,666 sedangkan berdasarkan dengan nol (0). Koefisien regresi
hasil perhitungan koefisien regresi secara kompetensi sebesar 0,242 mempunyai
simultan diperoleh persamaan regresi arti bahwa setiap penambahan 1 kali
yaitu sebesar Ŷ = 16,719 + 0,242 (X1) + kompetensi atau penambahan per 1
0,419 (X2). Dari persamaan regresi satuan, maka prestasi kerja karyawan
berganda (bersama-sama) dapat dilihat meningkat sebesar 0,242. Koefisien
arah hubungan yang dihasilkan dari regresi variabel semangat kerja sebesar
variabel bebas terhadap variabel 0,419 mempunyai arti bahwa setiap
terikatnya, dengan asumsi variabel lain penambahan 1 kali semangat kerja atau
konstan yaitu: 1). Besar hubungan secara penambahan per 1 satuan, maka prestasi
simultan antar variabel kompetensi dan kerja karyawan meningkat sebesar 0,419.
semangat kerja terhadap prestasi kerja Kedua variabel tersebut bertanda positif
karyawan PT. Yamaha Indonesia Motor menunjukkan adanya hubungan
Mfg (YIMM) Divisi Parts Centre ialah signifikan dari variabel kompetensi dan
0,816, artinya hubungan secara simultan semangat kerja terhadap prestasi kerja
antar kedua variabel positif dan karyawan PT. Yamaha Indonesia Motor
signifikan pada tingkat hubungan yang Mfg (YIMM) Divisi Parts Centre. 4).
sangat kuat. 2). Angka R square sebesar Pengujian hubungan secara simultan
0,666 atau 66,6%. Angka ini berarti kompetensi dan semangat kerja terhadap
bahwa sebesar 66,6% prestasi kerja prestasi kerja karyawan signifikan atau
karyawan PT. Yamaha Indonesia Motor tidak, dilakukan pengujian F hitung
Mfg (YIMM) Divisi Parts Centre yang dibandingkan F tabel atau dengan tingkat
terjadi dapat dijelaskan dengan Signifikansi F = 0.000 untuk α = 0.05.
menggunakan variabel kompetensi dan Berdasarkan perhitungan tersebut di atas
semangat kerja. sedangkan sisanya yaitu dapat dinyatakan bahwa Nilai F hitung =
33,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor 34,925 lebih besar dibandingkan dengan
penyebab lainnya. 3). Konstanta sebesar F tabel 3,2674 atau tingkat signifikan =
16,719 mempunyai arti : jika tidak ada 0.000 jauh lebih kecil dari 0.05, maka
(penambahan) kompetensi dan semangat dapat diartikan terdapat pengaruh secara
kerja, maka prestasi kerja karyawan PT. signifikan kompetensi dan semangat
Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) kerja terhadap prestasi kerja karyawan
Divisi Parts Centre sebesar 16,719. PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg
Dengan kata lain, prestsi kerja karyawan (YIMM) Divisi Parts Centre.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Nuridin
Moh. As'ad. 1991. Kinerja. Seri llmu dan Slovin. 2001. Sampling: A Quick Reliable
Manajemen Bisnis. PT. Elex Media Guide to Practical Statistics. New
Komputindo, Jakarta York: Simon and Schuster.
Nitisemito 1996. Manajemen Personalia, Spencer. 2001. Strategi Sukses Dalam
(Edisi Keempat). Penerbit Glialia Karir: Strategis For Career
Indonesia. Jakarta. Success, alih bahasa Anna W.
Panggabean. Mutiara S. 2004. Bangun, Penerbit PT. Elex Media
Manajemen Sumber Daya Manusia. Komputindo, Jakarta.
Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Sugiyono, 2013, Metode Penelitian
Payaman Simanjuntak, 2005, Manajemen Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
dan Evaluasi Kinerja, Penerbit Cetakan Ke-13, Alfabeta, Bandung
FE UI, Jakarta. William E. Rothschild. 1994. Personnel
Riduwan & Sunarto, 2011, Pengantar And Human Resource
Statistika, Penerbit Alfabeta, Management, (Englewood Cliffs:
Bandung Prentice-Hill).
Siswanto. Bedjo. 1998. Manajemen Wursanto. I. G. 2001. Etika Komunikasi
Tenaga Kerja Ancangan Dalam Kantor. Penerbit Kanisus, Yogyakarta
Pendayagunaan Dan Zainun. 2000. Orientasi Produktivitas
Pengembangan Tenaga Kerja: Dan Ekonomi Jepang. CV.Haji
Penerbit Sinar Baru, Bandung. Mas Agung, Jakarta.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Nuridin
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan dan pengaruh
kompetensi dan semangat kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT. Yamaha Indonesia
Motor Mfg (YIMM) Divisi Parts Centre .Metode yang digunakan adalah metode statistik
kuantitatif dengan mencari uji validitas dan reliabilitas data, koefisien korelasi dan regresi
baik secara parsial maupun berganda, koefisien determinasi dan uji hipotesis. Hasil
Penelitian; Dari hasil penelitian ini didapat bahwa adanya hubungan dan pengaruh yang
signifikan antara variabel kompetensi dan semangat kerja terhadap prestasi kerja karyawan
PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) Divisi Parts Centre antar variabel dengan
menggunakan pengujian uji F maupun uji t, dimana F hitung lebih besar dari F tabel
(34,925 > 3,2674), dan juga t hitung lebih besar dari t tabel dengan tingkat kepercayaan 5%
uji dua sisi dan DF = n-2 (38-2=36) didapat t tabel = 2,028 ( t hitung X 1 = 7,434 > 2,028
dan X2 = 7,364 > 2,028). Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan yang dapat
dijelaskan dengan hasil yang diperoleh dari R square adalah 0,666 yang artinya bahwa
variabel kompetensi dan semangat kerja karyawan memberikan sumbangan sebesar 66,6%
kepada variabel prestasi kerja karyawan PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) Divisi
Parts Centre, sedangkan sisanya sebesar 33,4% disumbangkan variabel lain yang tidak
diteliti. Saran yang penulis sampaikan pada perusahaan adalah kompetensi yang terdapat
dalam perusahaan kiranya perlu ditingkatkan lagi mengingat semangat kerja karyawan
sudah cukup baik.
Abstract : The purpose of this study was to determine how the relationship and the influence of competence
and morale on employee performance of PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) Division Parts Centre
.This method used is quantitative statistical methods to look for validity and reliability of data, correlation
and regression coefficients either partially or multiple, determination coefficient and hypothesis testing.
Research result; From the results of this study found that the presence and influence significant relationship
between the variables of competence and morale on employee performance of PT. Yamaha Indonesia Motor
Mfg (YIMM) Division Parts Centre between variables by using the test F test and t test, where F count larger
than F table (34.925> 3.2674), and t is greater than t table with a confidence level of 5 % two-sided test and
DF = n-2 (38-2 = 36) obtained t table = 2.028 (t X1 = 7.434> 2.028 and X2 = 7.364> 2.028). Conclusion:
There is a significant effect that can be explained by the results obtained from the R-square is 0.666, which
means that the variable competence and employee morale contributed 66.6% to the variable employee
performance of PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) Division Parts Centre, while the remaining
33.4% was contributed by other variables not studied. Suggestions author to convey the company's
competence is contained in the company would need to be increased again considering the morale is good
enough.