Professional Documents
Culture Documents
Agus Murdiyanto
Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang
e-mail: agus_murdiyanto88@yahoo.com
Abstract
This study aims to analyze the effect of Work Motivation and Work Environment on Employee
Performance. This study uses primary data by distributing questionnaires to employees Hapi Motor
Branch of Central Java with respondents overall employee Motor Hapy the census. Test Result
Statistics independent sample t-test showed the influence of hypothesis testing work motivation on
employee performance can be summed up in partial Work Motivation significant positive effect on
employee performance variables. Hypothesis testing effect on Employee Performance Work
Environment concluded in partial Workplace significant positive effect on employee performance
variables. Results of R Square of 0.76 this means that 76% of variation can be explained by the
Employee Performance variation of the two independent variables Work Motivation and Work
Environment. While the remaining 24% is explained by reasons - other causes outside the model.
Keywords: Work Motivation, Work Environment and Employee Performance.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan. Penelitian ini menggunakan data primer dengan cara membagikan
kuesener kepada karyawan Motor Hapi Cabang Jawa Tengah dengan responden keseluruhan karyawan
Motor Hapy secara sensus. Hasil Uji Statistik independent sample t-tes menunjukkan pengujian
hipotesis pengaruh motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan dapat disimpulkan secara parsial
variabel Motivasi Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap variable kinerja karyawan. Pengujian
hipotesis pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dapat disimpulkan secara parsial
variabel Lingkungan Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap variable kinerja karyawan. Hasil
R Square sebesar 0,76 hal ini berarti bahwa 76% variasi Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh variasi
dari kedua variabel independen Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja. Sedangkan sisanya sebesar
24% dijelaskan oleh sebab - sebab lain diluar model.
Kata Kunci: Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan.
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 12
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
faktor internal yang bisa dikendalikan dan yaitu kekuatan yang mendorong seorang
menjadi faktor penentu bagi keberhasilan karyawan untuk berbuatmengarahkan
organisasi adalah sumber daya manusia. perilaku kerja (Gibson, Ivancevich, 2005).
Fungsi Sumber daya manusia mengalami Sedangkan pengukuran motivasi kerja dalam
pergeseran peran menjadi semakin strategik penelitian ini juga mengacu pada instrumen
dan komplek tidak lagi sekedar difokuskan yang digunakan David Mc Clelland, Atkinson
kepada masalah operasional saja. Perubahan dan kawan-kawan (dalam Robbins, 2008)
dan peningkatan peran dan fungsi sumber yang telah melakukan penelitian dalam
daya manusia tersebut haruslah diimbangi mengembangkan teori prestasi. Secara
dengan pengembangan yaitu peningkatan singkat pada dasarnya motivasi seseorang
kualitasnya dan kinerja yang tinggi. Dengan diindikasikan oleh tiga kebutuhan, yaitu : (1)
sumber daya manusia yang berkinerja tinggi ned for Achievement yaitu tingkah laku
akan mendorong pertumbuhan, bisa lebih seseorang berorientasi pada prestasi
mudah menyesuaikan dengan perubahan dan (achievement- oriented behaviour) dan
mampu memenangkan persaingan. tingkah laku diarahkan demi tercapainya
Kinerja merupakan tingkat pencapaian Standard of excellent. (2) Need for
hasil dari tujuan yang telah ditetapkan, Affiliation, ditandai kecenderungan untuk
sehingga organisasi selalu memperjuangkan senantiasa mengorganisir atau orang lain
keberhasilannya. Kinerja yang tinggi dapat dalam suasana kerja sama. (3). Need for
diupayakan salah satunya dengan cara Power, tercermin pada keinginan memiliki
memberikan motivasi, motivasi merupakan pengaruh atas orang lain bersikap peka
dorongan kerja yang timbul pada diri terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari
seseorang karyawan untuk melakukan suatu kelompok atau organisasi. Sedangkan
pekerjaan dengan baik. Memperhatikan dari tindakan atau tingkah laku orang pada
hal tersebut, perusahaan secaraterus- hakekatnya mempunyai latar belakang
menerus mengadakan peningkatan terhadap tertentu, dengan kata lain mereka bertindak
kualitas sumber daya manusia sehingga bisa karena ada dorongan dalam dirinya dan
meningkatkan kinerja. Karena suatu dorongan yang menyebabkan orang bertindak
organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi
keuntungan maupun hanya memberikan disini dapat timbul dari sumber-sumber diluar
pelayanan pada masyarakat apabila perseorangan atau dapat juga berasal dari
menginginkan usahanya dapat berhasil dalam diri pribadi, dan dapat juga berasal dari
dengan baik maka diperlukan adanya faktor yang mendorong orang bertindak
peningkatan kualitas sumber daya dengan cara tertentu.
manusianya.
Faktor lain yang dapat
Keberhasilan perusahaan bergantung
mempertahankan dan meningkatkan kinerja
kepada kinerja karyawannya oleh karenyanya
karyawan adalah dengan ditunjang
kinerja yang tinggi merupakan pusat
Lingkungan Kerja yang menyenangkan,
perhatian perusahaan yang harus dicapai
karena lingkungan kerja yang baik akan
bagaimana karyawan dapat menyelesaikan
berdampak positif dalam arti bisa
pekerjaanya dengan baik. Karena tanpa
memperbaiki moral kerja karyawan. Hal ini
adanya kinerja karyawan yang tinggi tidak disebabkan dalam bekerja menyenangkan,
mungkin suatu perusahaan akan dapat
penuh semangat dan yang akhirnnya
menghasilkan barang dan jasa serta pelayanan
meningkatkan Kinerja karyawan.
yang memuaskan. Hal ini mengindikasikan Sedarmayanti (2003) menyatakan bahwa
tingkat kinerja karyawan yang tinggi menjadi secara garis besar, jenis lingkungan kerja
penentu pencapaian suatu tujuan
terbagi menjadi 2 (dua) yakni : (a) lingkungan
organisasi/perusahaan. Salah satu faktor yang
kerja fisik, dan (b) lingkungan kerja non fisik.
mempengaruhi kinerja adalah motivasi kerja
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 13
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 14
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
memberikan rasa takut jika apa yang Maslow berasumsi bahwa perilaku
dilakukan tidak sesuai standar kerja. Misalnya manusia termotivasi ke arah self fulfillment.
dengan memberikan hukuman (punishment) Setiap orang mempunyai motif bawaan yang
terhadap karyawan yang bekerja malas atau selalu diperjuangkan untuk dipenuhi yang
tidak sesuai standar kerja. bergerak dari motif yang paling sederhana
Dengan mengacu beberapa pendapat yaitu kebutuhan fisiologis sampai aktualisasi
tersebut kiranya dapat ditarik kesimpulan diri. (Maslow, 1970)
bahwa motivasi kerja merupakan dorongan Hirarki kebutuhan Abraham Maslow sebagai
kerja yang timbul pada diri seseorang berikut :
karyawan untuk melakukan pekerjaan.
a. Physiological Needs : kebutuhan akan
Motivasi kerja dapat dibedakan menjadi dua makan, sandang dan tempat tinggal
macam, yaitu: (1) motivasi intrinstik yang
menggambarkan keinginan kerja dengan b. Safety needs (kebutuhan akan rasa aman)
melakukan tindakan karena adanya dorongan kebutuhan akan kebebasan dari ancaman,
dari dalam dirinya, dan (2) motivasi rasa aman baik dimasa sekarang atau
esktrinstik sebagai keinginan untuk masa yang akan datang.
berprestasi karena adanya balas jasa ekstenal c. Social needs (kebutuhan social) meliputi
atau upaya untuk menghindari dari hukuman. kebutuhan akan perasaan diterima oleh
(Huffman et.al,1997). orang lain, kebutuhan akan perasaan
dihormati, kebutuhan akan perasaan
2. Faktor-faktor yang mendorong Motivasi maju atau berprestasi dll.
Terbentuknya motivasi diawali d. Esteems needs (kebutuhan akan
adanya sesuatu yang menjadi kebutuhan atau penghargaan) kebutuhan akan harga diri.
keinginan yang selanjutnya akan mendorong e. Self actualisasion needs (kebutuhan akan
dan menggerakkan seseorang memenuhi aktualisasi/realisasi diri) meliputi
kebutuhan atau keinginan tersebut. Frederick kebutuhan untuk mewujudkan diri yaitu
Herzberg mengembangkan model dua faktor. kebutuhan mengenai nilai dan kepuasan
Dijelaskan bahwa ada dua faktor yang yang didapat seseorang.
terpisah, yaitu higiene factor dan satisfier
factor, yang mempengaruhi motivasi. Kebutuhan physiologis digolongkan
Higiene factors adalah faktor yang apabila sebagai kebutuhan primair, oleh karena itu
tidak ada dalam kondisi kerja akan diletakkan pada prioritas utama. Dan bila
menimbulkan rasa ketidakpuasan, namun kebutuhan ini sudah bisa terpenuhi dengan
keberadaannya hanya menimbulkan rasa baik maka akan muncul kebutuhan yang
netral. Satisfier factors adalah faktor yang kedua, yaitu keamanan dan keterjaminan
keberadaannya sangatmembangkitkan yang meliputi pekerjaan yang mantap
motivasi tetapi ketiadaannya jarang sampai hari tua, asuransi masyarakat yang
mengakibatkan rasa kecewa pada karyawan. teratur dan sebagainya.
(Davis, 1990: 110). Bila standar hidup meningkat telah
Sebelum memotivasi karyawan maka terpenuhi maka kebutuhan sosial menempati
perlu dipahami model dasar manusia. Hal ini urutan berikutnya antara lain cinta,
penting agar pimpinan perusahaan persahabatan, rasa memiliki dan diterima
mempunyai pedoman dalam memotivasi oleh kelompok. Kemudian bila ini telah
karyawan-karyawannya. Banyak model yang terpenuhi akan diikuti oleh kebutuhan akan
dikemukakan oleh para ahli, antara lain harga diri (status, penghargaan, reputasi, dan
prestasi). Dan akhirnya bila kebutuhan yang
a) Hirarki kebutuhan oleh Abraham kurang mendesak telah terpenuhi maka
Maslow. orang mulai merasa pentingnya kebutuhan
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 15
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 16
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 17
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 18
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 19
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 20
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 21
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 22
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
dengan melalui beberapa tahap pengujian model tersebut dengan fenomena yang
yaitu: diteliti.
Uji Validitas dan Reliabilitas. 5. Pengujian Hipotesis
1). Pengujian Validitas. Pengujian secara partial (uji t)
Tahapan pada Analisis Faktor adalah Pengujian secara partial dilakukan
menilai mana saja variabel yang dianggap untuk menjawab hipotesis X1 dan X2, apakah
layak (appropriateness) untuk dimasukkan variabel independen secara partial
dalam analisis selanjutnya. Pengujian ini berpengaruh secara signifikan atau tidak
dilakukan dengan memasukkan semua terhadap variabel dependen.
variabel yang ada, kemudian pada variabel-
Untuk menguji keberartian koefisien regresi
variabel tersebut dikenakan sejumlah
adalah sebagai berikut :
pengujian.
Pengujian melalui uji t dengan
Logika pengujian adalah jika sebuah
membandingkan t hitung (th) dengan t tabel
variabel memang mempunyai kecenderungan
(tt) pada = 0,05, apabila hasil perhitungan
membentuk sebuah faktor, maka variebal
menunjukkan:
tersebut akan mempunyai korelasi yang
cukup tinggi dengan variabel lain. 1. th tt maka Ho ditolak dan Ha diterima,
Sebaliknya, varaibel dengan korelasi yang artinya terdapat pengaruh
lemah dengan varibel yang lain tidak akan signifikan dari variabel independen
membentuk faktor. secara partial terhadap variabel
2). Pengujian Reliabilitas. dependen.
2. th < tt maka Ho diterima dan Ha ditolak,
Suatu data dikatakan reliable apabila
artinya tidak terdapat pengaruh
dikenakan pada subyek yang relatif sama
signifikan dari variabel independen
(identik) secara berulang-ulang menunjukkan
secara partial terhadap variabel
hasil yang secara relatif tidak berbeda. Oleh
dependen.
karena itu reliabilitas mengandung unsur
keajegan atau stabilitas. Pengujian secara bersama-sama (Uji F)
Pada penelitian ini uji reliabilitas Pengujian secara bersama-sama (uji F)
dilakukan pada pernyataan-pernyataan sahih dilakukan untuk menjawab hipotesis apakah
dengan melihat koefisien alpha cronbach secara bersama-sama variabel independen
(Gay, 1995) dengan criteria jika alpa>0,70 berpengaruh secara signifikan atau tidak
maka dinyatakan bahwa instrumen tersebut terhadap variabel dependen.
reliabilitasnya tinggi. Perhitungan reliabilitas Pengujian melalui Uji F adalah
atau kehandalan dengan menggunakan dengan membandingkan F hitung (Fh)
bantuan komputer dengan program SPSS.
dengan F tabel (Ft) pada = 0,05, apabila
3). Rencana Analisis hasil perhitungan menunjukkan:
Yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh 1. Fh Ft maka Ho ditolak dan Ha
Motivasi Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja diterima, artinya terdapat
(X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y). pengaruh signifikan dari variabel
4. Uji Kesesuaian Model independen secara bersama-
sama terhadap variabel
Pengujian Fit Model dengan menggunakan dependen.
koefisien determinasi Adjusted R Square,
semakin tinggi Adjusted R Square semakin fit 2. Fh < Ft maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak terdapat
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 23
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
pengaruh signifikan dari variabel memberikan nilai Cronbach Alpha > 70 (Gay,
independen secara bersama- 1995).
sama terhadap variabel Berdasarkan jawaban responden
dependen.
terhadap kuesener pada variabel motivasi
Analisis kuantitatif. kerja (X1) reliabel atau handal, ini terbukti
Alpha 0,85 > 0,70 (Gay, 1995). Jawaban
Data yang terkumpul dari para
responden terhadap kuesener pada variabel
responden agar lebih mudah dibaca dan
dipelajari, maka perlu dilakukan analisis. Lingkungan Kerja (X2) reliabel atau handal,
ini terbukti Alpha 0,85 > 0,70 (Gay, 1995).
Analisis data yang dimaksud untuk
mengetahui hubungan antara variabel- Jawaban responden terhadap kuesener pada
variabel yang digunakan dalam penelitian dan variabel Lingkungan Kerja (Y) reliabel atau
menguji serta membuktikan kebenaran handal, ini terbukti Alpha 0,86 > 0,70 (Gay,
hipotesis. Dalam penelitian ini penulis 1995)
menganalisis data dengan menggunakan
Analisis Faktor, analisis regresi berganda,
koefisien determinasi dan uji hipotesis. 3. Koefisien Determinasi.
Nilai koefisien determinasi Adjusted
R Square diinterprestasikan sebagai proporsi
I. ANALISIS DATA varian dari variabel independen yang
1. Pengujian Validitas. dijelaskan oleh karena hubungannya dengan
variabel dependen secara bersama-sama. Dari
Berdasarkan hasil analisis Angka
hasil analisis dengan menggunakan program
KMO and Barletts Test: X1 (motivasi kerja)
adalah 0,734 dengan signifikansi 0,000. Oleh SPSS versi 11.0 seperti terlihat pada tabel 1
karena angka tersebut sudah diatas 0,5 dan diperoleh koefisien determinasi R Square
sebesar 0,761 atau sebesar 76,00% yang
signifikansi jauh dibawah 0,05 (0,000 <
0,05), maka sample yang ada bisa dianalisis berarti model ini mampu menerangkan
lebih lanjut. X2 (lingkungan kerja) adalah perubahan-perubahan atau variasi dari
variabel bebas sebesar 76,00 % sementara
0,682 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena
sisanya diterangkan oleh variabel lain yang
angka tersebut sudah diatas 0,5 dan
signifikansi jauh dibawah 0,05 (0,000 < tidak diperhitungkan pada model regresi dari
0,05), maka bisa dianalisis lebih lanjut. Y penelitian ini.
(Kinerja) adalah 0,644 dengan siginifikansi Tabel 1
0,000. Oleh karena angka tersebut sudah
Model Summary
diatas 0,5 dan signifikansi jauh dibawah 0,05
(0,000 < 0,05), maka sample yang ada bisa
dianalisis lebih lanjut. Model R R Adjusted Std. Error of
Square R Square the Estimate
2. Pengujian Reliabilitas Indikator. 1 0.872 0.761 0.753 2.42504
a Predictors: (Constant), X2A, X1A
Uji ini untuk mengukur suatu
kuesener yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Dikatakan reliabel 4. Analisis Regresi Berganda.
atau handal jika jawaban seseorang terhadap Analisis regresi berganda digunakan
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari untuk menduga suatu unit variabel terikat (Y)
waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas yang dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas
dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu (X) adapun untuk mengetahui hasil
konstruk atau variabel dikatakan reliable jika perhitungan regresi berganda digunakan
rumus :
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 24
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
Y = a + b X1 + c X2 b. Uji F test.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Pengaruh Motivasi dan Lingkungan
program SPSS versi 11.0 seperti terlihat pada Kerja terhadap Kinerja.
tabel 2 diperoleh persamaan regresi sebagai
Dari hasil perhitungan dengan
berikut: menggunakan program SPSS versi
Y = 0,152 X1 + 0,774 X2 11.00 pengaruh antara Motivasi dan
Lingkungan Kerja secara bersama-sama
Tabel 2 terhadap kinerja diperoleh fhitung
seperti terlihat pada tabel 3 yaitu
Coefficients
Unstandardized Standardized t Sig. sebesar 106,427 hal ini berarti bahwa F
Coefficients Coefficients hitung > F tabel yaitu ( 106,427 >
Model B Std. Error Beta
13,13) yang mempunyai arti Ho ditolak
1 Constant 8.073 3.929 2.055 0.044
dan Ha diterima, yang artinya adalah
X1A 0.126 0.062 0.152 2.053 0.044 ada pengaruh positif yang siginifikan
X2A 0.597 0.057 0.774 10.486 0.000 antara variabel Motivasi dan
Lingkungan Kerja secara bersama-sama
a Dependent Variabel: YA
terhadap semangat kerja Karyawan
5. Pengujian Hipotesis.
Motor Happy.
a. Uji T test.
Tabel 3
1. Pengaruh Motivasi terhadap kinerja.
ANOVA
Dari hasil perhitungan dengan Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
menggunakan program SPSS versi 1 Regres 1251.756 2 625.878 106.427 0.000
11.00 pengaruh antara Motivasi dengan Residual 394.015 67 5.881
Total 1645.771 69
kinerja diperoleh t hitung seperti terlihat
pada tabel 13 sebesar 2,053 hal ini a Predictors: (Constant), X2A, X1A
berarti bahwa t hitung > t tabel yaitu b Dependent Variabel: YA
2,053 > 1,99 yang mempunyai arti Ho
ditolak dan Ha diterima yang artinya J. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
adalah ada pengaruh positif yang
Berdasarkan data yang diperoleh dan
signifikan antara variabel Motivasi
telah dianalisis, maka dapat diambil
terhadap Kinerja karyawan Motor
kesimpulan sebagai berikut:
Happy.
1. Berdasarkan analisis faktor Angka KMO
2. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
dan Barletts Test Motivasi Kerja (X1),
kinerja.
Lingkungan Kerja (X2) dan Kinerja (Y)
Dari hasil perhitungan dengan menunjukkan angka yang cukup tinggi
menggunakan program SPSS versi diatas yang dipersyaratkan yaitu 0,500
11.00 pengaruh anatara Lingkungan dengan significansi 0,000 sehingga bisa
Kerja dengan kinerja diperoleh t hitung dianalisis lebih lanjut.
seperti terlihat pada tabel 13 sebesar
2. Dari pengujian reliabilitas dari masing-
10,486 hal ini berarti bahwa t hitung > t
masing variabel diperoleh hasil :
tabel yaitu 10,486 > 1,99 yang
mempengaruhi arti Ho ditolak dan Ha Hasil perhitungan nilai reliabilitas dari
diterima yang artinya adalah ada masing-masing variabel lebih besar dari
pengaruh positif yang signifikan antara nilai alfa ( 0,7), sehingga dapat
variabel Lingkungan Kerja terhadap disimpulkan bahwa ketiga variabel yaitu
Kinerja karyawan Motor Happy. Variabel Motivasi (X1) reliabel atau
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 25
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
handal, ini terbukti Alpha 0,85 > 0,70, bahwa pengaruh yang positif dan variabel
Lingkungan kerja (X2) reliabel atau Lingkungan kerja dengan kinerja
handal, ini terbukti Alpha 0,85 > 0,70 dan menunjukkan ada hubungan yang positif
kinerja karyawan (Y) reliabel atau handal, dengan hasil 10,486 > 1,99 itu terbukti
ini terbukti Alpha 0,86 > 0,70 artinya dan diterima kebenarannya. Sedangkan
variabel tersebut cukup dapat dipercaya untuk uji F yang dilakukan untuk
untuk digunakan sebagai alat pengumpul membuktikan hipotesis yang ada secara
data. bersama-sama dapat dihasilkan 106,427
dan kemudian hasil tersebut dibandingkan
3. Dari perhitungan Regresi berganda telah
pada tabel F akan diperoleh hasil 4,00
diperoleh persamaan garis regresi sebagai
berikut : hasilnya F hitung 106,427 > F tabel 4,00.
Y = 0,152 X1 + 0,774 X2 Implikasi:
Artinya bahwa Setelah mengkaji hasil penelitian ini,
Motivasi Kerja (X1) berpengaruh positif
maka implikasi yang dapat penulis ajukan
dan signifikan terhadap Kinerja
adalah sebagai berikut:
Karyawan. Berarti semakin tinggi 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
motivasi kerja akan dapat meningkatkan Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja
kinerja hal tersebut sejalan dengan berpengaruh positif dan signifikan
penelitian yang dilakukan oleh Budi
terhadap Kinerja.
Haryanto (2002) dan Toni Listianto dan
Bambang Setiaji (2005) Motivasi 2. Motivasi Kerja berpengaruh positif dan
berpengaruh positif terhadap Kinerja signifikan terhadap Kinerja. Hasil
Karyawan penelitian ini sejalan dengan teori dan
Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh logika yang terjadi di perusahaan, dimana
positif dan signifikan terhadap Kinerja motivasi kerja yang tinggi berpengaruh
Karyawan. Berarti semakin membaiknya positif terhadap kinerja. Oleh karena itu
lingkungan kerja akan dapat perusahaan dengan sungguh-sungguh
meningkatkan kinerja hal tersebut sejalan memotivasi karyawannya.
dengan penelitian yang dilakukan oleh 3. Lingkungan Kerja berpengaruh positif
Budi Haryanto (2002), Iwan Trisno dan dan signifikan terhadap Kinerja. Hasil
Titiek Suwarti (2003) Lingkungan Kerja penelitian ini sejalan dengan teori dan
berpengaruh positif terhadap Kinerja logika yang terjadi di perusahaan, dimana
Karyawan lingkungan kerja yang kondusif akan
4. Dari hasil perhitungan koefisien meningkatkan kinerja. Oleh sebab itu
determinasi Adjusted R Square dapat perusahaan dengan berbagai cara
disimpulkan bahwa hubungan Motivasi menciptakan lingkungan kerja yang baik.
kerja dan Lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan sebesar 75,30% K. SARAN
sedangkan 24,70% dipengaruhi oleh 1. Pada dasarnya motivasi kerja dapat
faktor lain yang tidak diteliti. mempengaruhi tingkat kinerja. Demikian
5. Hasil uji hipotesa dengan rumus t regresi pula dengan lingkungan kerja juga
berganda untuk membuktikan hipotesis berpengaruh terhadap semangat kerja
yang ada dengan secara individu karyawan. Oleh karena itu hendaknya
diperoleh hasil t sebesar 2,053 dan 10,486 perusahaan tetap mempertahankan
dan kemudian hasil tersebut akan kondisi karyawan agar kinerja karyawan
dibandingkan pada tabel t sebesar 1,99, tetap terjaga yang akhirnya akan
hasilnya 2,053 > 1,99 untuk variabel meningkatkan keutungan perusahaan,
Motivasi Kerja dan Kinerja menunjukkan perusahaan akan tumbuh dan
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 26
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 27
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 28
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 29
CABANG JAWA TENGAH
Tema Vol 9 edisi 1, April 2012 hal 12 - 28
Factors That Contribute To Its occurance and Effective Management. Centre For
Human Services. University : Griffith.
Lefton, Lester A. dan Laura Valvatne. 1982.
Mastering Psychology. Boston: Allyn and
Bacon.
Listianto, Toni dan Setiaji, Bambang, 2005.
Pengaruh Motivasi, Kepuasan, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus di Lingkungan Pegawai Kantor PDAM Kota Surakarta). Jurnal.
Mathis, R.L & Jackson, J.H. (2003). Human Resource Management, 10th ed. Thomson South-
Western, USA
McClelland, David C. 1977. The Achieving Society. New York: McMillan Publishing Co.
Inc.
Miner, J.B, 1997. Industrial Organization Psychology, Singapore: Mc. Graw Hill, Inc.
Moh Nasir, Metode Penelitian, Ghalia
Indonesia, Jakarta 1983.
Ninik Widiyanti, 1993, Human Relation dan Publik Relation dalam Manajemen,
Alumni Bandung.
Rivai, V (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke
Praktik, RajaGrafindo Persada, Jakarta
Robbins, Stephen (2008), Principle of Organization, Prentice hall Incorporation, New
Jersey, USA
Sedarmayati, 2003. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung: Mandar
Maju.
Singarimbun Masri, 1989, Metode Penelitian
Survei, Jakarta, LP3ES, Indonesia.
Singgih Santoso, 2002, Statistik Multivariate, Jakarta, Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia Jakarta.
T. Hani Handoko, 1993 Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MOTOR HEPY 30
CABANG JAWA TENGAH