You are on page 1of 7

REKAYASA Rekayasa, 2021; 14(1): 10-16

Journal of Science and Technology


ISSN: 0216-9495 (Print)
https://journal.trunojoyo.ac.id/rekayasa
ISSN: 2502-5325 (Online)

Evaluasi Desain Bejana Bertekanan pada Radiator Cooling System


Menggunakan Material SPCC-SD
Sukarman1*, Khoiruddin1, Murtalim1, Dodi Mulyadi1, Nana Rahdiana1
1
Prodi Teknik Mesin Universitas Buana Perjuangan Karawang
Jln. Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya, Kec. Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang
Jawa Barat 41361
*sukarman@ubpkarawang.ac.id
DOI: https://doi.org/10.21107/rekayasa.v14i1.9570
ABSTRACT
This study discusses the analysis of a pressure vessel's design in the Radiator Cooling 1000 (RC-1000) system, which operates
at a design temperature of 110oC. A pressure vessel is a container of gaseous, solid, or liquid material subjected to internal or
external pressure and can withstand various other load variations. The pressure vessel on the RC-1000 system has a outer
diameter of 87.8 mm or 3.46 inches and will experience an internal pressure of about 20.84 psi or 143.7 kPa, so it must be
designed safely. This research method uses analytical and experimental methods. The analytical method is used to calculate
the thickness of the pressure vessel material, the maximum allowable working pressure, and the hydrostatic test calculation.
While the experimental method was carried out on the hydrostatic test process, the evaluation was based on the prevailing
regulations in the Republic of Indonesia. Using the SPCC-SD material (JIS 3141), it was found that the minimum thickness of
this pressure vessel is 0.0453 inches on the shell side and 0.0435 inches on the head/head side. The thickness of the material
used on the shell side and head/head is 0.0472 inches in practice. This pressure vessel has passed the hydrostatic test at 232.1
psi or 1600 kPa.

Keywords : hydrostatic test, pressure vessel, radiator cooling system, working pressure

Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 mengatur tentang


PENDAHULUAN
keselamatan dan kesehatan kerja bejana tekan dan
Penelitian analisis desain bejana tekan pada
tangki timbun, menyebutkan adanya dua kriteria
radiator cooling system ini merupakan bagian tak
bejana tekan yaitu bejana bertekanan yang
terpisahkan dari penelitian dengan tema besar
mempunyai tekanan lebih dari 1 kg/cm2 (atau
”Analisis Energi dan Eksergi Radiator Sepeda Motor
sekitar 98.07 kPa) dan volume lebih dari 2,25 liter
pada Temperatur Kerja Tinggi dengan
(Kemenaker, 2016). ASME memberikan definisi
Menggunakan Ethylene Glycol” yang menggunakan
berbeda mengenai bejana bertekanan. Bejana
bejana tekan sebagai tangki pemanas (heater tank)
bertekanan (pressure vessel) menurut ASME adalah
berkapasitas total 2.3 Liter. Analisis dan perhitungan
suatu wadah/tempat yang didesain dan dibangun
desain bejana tekan akan menggunakan material
untuk menampung gas atau cairan (fluida)
baja SPCC-SD (JIS 3141). Material SPCC-SD
bertekanan (ISO 16528-1, 2007). Berdasarkan
termasuk jenis baja carbon rendah karena
kriteria-kriteria diatas maka bejana bertekanan yang
kandungan carbonya dibawah 0.3% (Pasaribu, et al.,
teerpasang pada RC-1000 system sudah memenuhi
2019; Abdulah, et al., 2020). Bejana bertekanan ini
kriteria bejana bertekanan sehingga harus dianalisis
bekerja pada temperatur fluida air maksimum 110
agar memenuhi standar safety yang disyaratkan.
o
C sehingga tekanan didalam bejana tekan
Bejana bertekanan banyak digunakan dalam
mencapai 143.7 kPa atau 20.8 psi atau sekitar 0.144
industri komersial seperti tangki bahan bakar,
bar (Cengel, 2008; Cengel & Boles, 2007). Kriteria
pada pasal 5 ayat (2) pada Permenaker Republik
Cite this as:
Sukarman., Khoiruddin., Murtalim., Mulyadi, D & Rahdiana, N.
Article History: (2021). Evaluasi Desain Bejana Bertekanan pada Radiator Cooling
Received: January, 15th 2021; Accepted: March, 29th 2021 System Menggunakan Material SPCC-SD. Rekayasa 14 (1). 10-
Rekayasa ISSN: 2502-5325 has been Accredited by Ristekdikti 16. doi: https://doi.org/10.21107/rekayasa.v14i1.9570
(Arjuna) Decree: No. 23/E/KPT/2019 August 8th, 2019 effective © 2021 Sukarman, Khoiruddin, Murtalim, Dodi Mulyadi, Nana
until 2023 Rahdiana
Rekayasa, 14 (1): 2021 | 11

penyimpanan oksigen portabel, penyimpanan CO2 meningkatkan di seliling kaleng. Tekanan yang
untuk industri dan bejana tekan untuk gas alam meningkat dalam soda dapat ditentukan dengan
terkompresi (CNG) pada kendaraan transportasi. mengukur regangan elastis permukaan kaleng
Bejana ini biasanya terdiri dari dua bagian terpisah: soda. Tekanan internal untuk soda bertekanan
bagian silinder dan dua kepala (head). Kepala dapat diturunkan menggunakan hukum dasar
biasanya merupakan bagian terpenting dalam Hooke stres dan hubungan regangan yang
desain bejana tekan. Parameter yang diinginkan menghubungkan perubahan dalam lingkaran dan
untuk bentuk kepala yang baik adalah memiliki regangan aksial dengan tekanan internal. Dua
tekanan pecah (burst) dan volume internal yang pengukuran regangan (Measurements Group-CEA
lebih tinggi, serta bobot yang lebih rendah (Kholdi, series gages) dipasang pada kaleng soda untuk
et al., 2020). mengukur perubahan regangan, yang diukur
Beberapa penelitian terkait bejana tekan antara melalui voltase melintasi jembatan Wheatstone
lain dilakukan oleh Hardy (1990) dengan melakukan yang dikalibrasi. Perekat M-bond 200
optimasi bejana bertekanan menggunakan penguat (Measurements Group, Inc) digunakan untuk
komposit. Optimasi dilakukan dengan pemodelan merekatkan pengukur regangan ke permukaan
metode elmen hingga menggunakan material E- kaleng soda. Regangan elastis dari permukaan luar
Glass Epoxy + Steel (EGS), Kevlar-49 Epoxy + kaleng soda ditentukan melalui pengukur regangan
Titanium (KET) dan T300-5208 Graph Epoxy + yang dipasang pada permukaan kaleng dan
Aluminium (GRA). Penelitian ditujukan untuk dihubungkan ke indikator regangan. Tegangan
mendapatkan bentuk geometri dan material yang longitudinal, tegangan lingkaran, dan tekanan
paling optimum. Hasil penelitian mengkonfirmasi internal ditentukan dari persamaan umum hukum
bahwa geometri material KET memiliki tekanan Hooke untuk tegangan dan regangan.
yang paling tinggi disusul EG dan GRA. Untuk Variasi kecil yang dicatat dalam tekanan internal
efisiensi, material KET juga memiliki pressure vessel dihitung dari regangan longitudinal dan regangan
efficiency tertinggi dibandingkan dengan dua lingkaran (Ibrahim, et al., 2015). Kim (2019)
material lainya (Hardy & Malik, 1990). melakukan investigasi struktural bejana tekan CNG
Penelitian juga dilakukan oleh Javadi (2013) yang rusak karena adanya perlakuan panas dengan
dengan melakukan evaluasi residual stress menggunakan metode analisis numerik. Bejana
pengelasan bejana tekan dengan material stainless tekan yang diinvestigasi memiliki volume 122 L, 128
steel 304L. Residual stress diukur dengan L 154 L, 164 L, dan 188 L. Hasil investigasi
menggunakan metode ultrasonik. Hasil evaluasi menunjukan bahwa umur kelelahan (fatigue life)
menunjukan bahwa distribusi tegangan sisa aksial dari kontainer dengan perlakuan panas yang buruk
lebih seragam daripada tegangan melingkara yang berkurang secara signifikan dibandingkan dengan
ditunjukan oleh distorsi permukaan bejana tekan. kontainer normal. Oleh karena itu, bejana pecah
Posisi wedge ring lebih sulit daripada wedge aksial sebelum mencapai life time yang dtentukan. Hasil
karena deformasi pengelasan permukaan yang penelitian memperlihatkan bahwa penurunan umur
diuji. Tegangan sisa melingkar lebih dipengaruhi kelelahan merupakan penyebab utama kecelakaan
oleh jalur pemindaian daripada tegangan aksial. Hal pecahnya bejana tekan (Kim, 2019).
ini berarti bahwa perbedaan hasil 90 derajat dan Berbeda dengan penelitian sebelumnya,
270 derajat sesuai dengan hasil hope stress lebih penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan desain
tinggi daripada hasil tegangan aksial (Javadi, et al., yang memenuhi standar keselamatan saat
2013). dioperasikan. Desain input pada penelitian ini
Penelitian juga dilakukan oleh Ibrahim (2015) adalah tekanan kerja 143.7 kPa dan volume 2.35 L.
dengan menganalisis tegangan pada bejana tekan Penelitian ini menggunakan material baja karbon
dengan dinding tipis. Kaleng soda dianalisis sebagai rendah (SPCC-SD). Metode penelitian
bejana bertekanan dinding tipis. Material kaleng menggunakan metode analisis dan experimental.
soda menggunakan material alluminium. Dalam Metode analisis digunkan untuk menghitung
bejana bertekanan dinding tipis, terdapat dua ketebalan material bejana tekan, tekanan kerja
tegangan: tegangan longitudinal dan tegangan maksimum diizinkan (maximum allowable working
melingkar. Tegangan longitudinal merupakan pressure), perhitungan tegangan pada sambungan
akibat dari tekanan internal yang bekerja pada dan perhitungan uji hidrostatik. Sedangkan metode
ujung silinder dan regangan panjang silinder. eksperimental digunakan untuk melakukan validasi
Tegangan melingkar adalah hasil dari aksi radial desain bejana tekan.
dari tekanan internal yang cenderung
12 | Sukarman et.al Evaluasi Desain Bejana

METODE PENELITIAN Tabel 1. Dimensi Bejana Bertekanan Kapasitas 2.35L


Bejana Tekan dan RC-1000 System Posisi Dimensi standar Dimensi dicapai
RC-1000 System merupakan sistem pendingin A 33.3 ± 0.4 33.4
radiator dengan menggunakan tanki pemanas B 129.0 ± 0.4 129.2
untuk meanaskan campuran air (water) dan ethiline C 33.3± 0.4 33.4
glycol. Electric heater yang dipasang pada tangki D 227.0± 0.4 127.2
pemanas dengan menggunakan band heater
E 16.2± 0.4 16.3
berkapasitas 1000 W. Tangki pemanas memiliki
F 16.2± 0.4 16.3
kapasitas volume 2.35 L dengan temperatur yang
G Φ 87.8± 0.4 Φ 87.8
diatur maksimum pada 110o C. Dengan mengacu
H R 8.6 ± 0.4 R 9.0
peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia pada Nomor 37 Tahun 2016 mengatur
Material Bejana Tekan
tentang keselamatan dan kesehatan kerja bejana
Material yang akan digunakan untuk mendesain
Tekan dan tangki timbun, maka tangki pemanas ini
bejana tekan ini menggunakan baja SPCC-SD yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari definisi
mengacu pada standar JIS 3141. Material SPCC-SD
dan kriteria bejana tekan telah ditetapkan. Bejana
setara dengan material. Komposisi kimia SPCC-SD
bertekanan pada RC-1000 system tersaji pada
tersaji pada Tabel 2 dan 3 (JIS G 3141, 2005)
Gambar 1.
(Abdulah, et al., 2020).
Tabel 2. Komposisi Kimia Material SPCC-SD
Elemen Kandungan (%)
C 0.15 max.
Mn 0,05 max.
P 0,04 max.
S 0,04 max.
Tabel 3. Sifat Mekanik Material SPCC-SD
Nilai
Sifat-sifat mekanik
MPa psi
Gambar 1. Bejana Bertekanan pada Skema RC-
YP maksimum 240 34809.0
1000 system
TS minimum 270 39160.2
EL minimum 37%
Beberapa material carbon steel sheet yang
terdapat di standar ASME Section II part D dan
mempunyai nilai tensile strength mendekati SPCC-
SD (JIS G 3141) antara lain SA-1008 grad CS-A, SA
1008 grade SC-B, SA-283 grade A, SA-285 grade A,
dan SA-414 grade A.
Tabel 4. Joint Efficiency pada Bejana Tekan
Tipe Nilai Joint efficiency, E
Pengelasan Full Spot Non

Gambar 2. Desain Bejana Bertekanan pada Skema (UW-11) radiographed Examined Radiographed

Tipe 1 1.0 0.85 0.75


RC-1000 system
Desain input tekanan dihitung dengan Tipe 2 0.90 0.80 0.65
memahami phisical propertis dari air. Dengan Mengacu pada kode tipe pengelasan Code UW-11,
tekanan maksimum 110oC, maka diketahui tipe pengelasan pada longitudinal shell adalah tipe
tekanannya adalah sekitar 143.7 kPa. Gambar 1 yaitu butt joint, sedangkan pada pengelasan
desain berdasarkan desain input bejana bertekanan antara shell dengan top dan bottom head adalah
tersaji pada Gambar 2. Sedangkan dimensi/ukuran tipe 2 yaitu butt joint with backing plate. Joint
bejana bertekanan tersaji pada Tabel 1. efficiency, E pada kondisi ini tersaji pada Tabel 4.
Rekayasa, 14 (1): 2021 | 13

Mengacu pada Tabel 4 maka joint efficiency 22.92 𝑥 3.36


𝑡= + 0.04
pada shell akan digunkanan adalah, 0.65. Top dan (2𝑥11400𝑥0.65) + (1.8𝑥22.92)
bottom head menggunakan seamless sehingga joint = 0.0435 𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 = 1.10 𝑚𝑚
efficiency E yang digunakan adalah 1.0.
Tabel 5. Data Desain Input Bejana Tekan Menyesuaikan ketersediaan material maka
digunakan material 1.2 mm atau 0.0473 inchi
Parameter Simbol Nilai
sehingga maksimum pressure yang diizinkan
Design pressure (Mpa | psi) P 22.92 dihitung dengan persamaan 4.
Stress value (Mpa | psi)* S 78.6 |11400 2𝑆𝐸𝑡
𝑃= =
Joint Efficiency shell E 0.65 𝐷−1.8𝑡
Joint Efficiency head E 1.0 2𝑥11400𝑥 0.65 𝑥 0.0473
P= = 293.09 psi
3.46−1.8𝑥0.0435
Diameter luar (mm | inch) D 87.8 | 3.46
Radius dalam (mm | inches) R 43,9 | 1.73 Data perhitungan ketebalan material head dan
Corrosion allowance inch C.A 0.04 maksimum pressure yang diizinkan untuk 5 jenis
(Sotoodeh, 2020) material tersaji pada Gambar 3. Untuk perhitungan
Ketebalan material (mm | inch) t ?
ketebalan shell juga dihitung menggunakan data
input tabel 4 dan tabel 5. Analisis ketebalan material
HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan material SPCC-SD yang memiliki
Analisis Perhitungan Ketebalan Material spesifikasi tensile strength minimum 10152.6 psi.
Perhitungan ketebalan material top dan bottom Umumnya material SPCC-SD yang diproduksi
head dihitung berdasarkan data pada tabel 4 dan memiliki tensile strength antara 270 MPa (39160.2
tabel 5. Analisis ketebalan material menggunakan psi) sampai degan 345 MPa (50038.0 psi). Untuk
material SPCC-SD yang memiliki spesifikasi tensile perhitungan menggunakan diameter dalam, maka
strength minimum 10152.6 psi. Umumnya material ketebalan material untuk sisi shell dihitung
SPCC-SD yang diproduksi memiliki tensile strength menggunakan persamaan 3 ditambah corotion
antara 270 MPa (39160.2 psi) sampai degan 345 allowance, CA= 0.04 inchi.
MPa (50038.0 psi). Untuk perhitungan 𝑃𝑅
𝑡= + 𝐶𝐴
menggunakan diameter dalam, maka ketebalan 𝑆𝐸 + 0.4𝑃
material untuk sisi shell dihitung menggunakan 22.92 𝑥 1.73
𝑡= + 0.04
persamaan 1 ditambah corrotion allowance sebesar 11400𝑥0.65 + (0.4𝑥22.92)
0.04 inchi.
= 0.0453 inchi ≈ 1.15 mm
𝑃𝐷
𝑡= + 𝐶𝐴
2𝑆𝐸 + 1.8𝑃

Gambar 3. Grafik Tebal Material Sisi Head dan Tekanan Maksimum yang Diizinkan untuk 5 Jenis
Material yang Direkomendasikan
14 | Sukarman et.al Evaluasi Desain Bejana

Gambar 4. Grafik Tebal Material Shell dan Tekanan Maksimum yang Diizinkan untuk 5 Jenis
Material yang Direkomendasikan

Menyesuaikan ketersediaan material maka 283. Interpolasi dilakukan dengan menggunakan


digunakan material 1.2 mm atau 0.0473 inchi matrik interpolasi sebagai berikut (Tabel 6).
sehingga tekanan kerja maksimum yang diizinkan Tabel 5. Sifat Mekanik Material SPCC-SD
(maximum allowable working pressure) dihitung Standar (Japanese
Standards CSW0520B*
dengan persamaan berikut. Data perhitungan Sifat-sifat
Association, 2005)
ketebalan material shell untuk beberapa material mekanik
MPa psi MPa psi
lainya tersaji pada Gambar 4.
𝑆𝐸𝑡 YP max. 240 34809.0 146 21175.5
𝑃=
𝑅 − 0.4𝑡 TS min. 270 39160.2 283 41045.7
11400𝑥0.65𝑥1.2
𝑃= EL min 37% 53%
1.73 − (0.4𝑥 1.2)
Tabel 6. Matrik Interpolasi
= 196.3 𝑝𝑠𝑖 = 1352.9 kPa Type TS (psi) MAS psi*
Dari perhitungan maximum allowable working SA-1008 39885.4 11399.97
pressure (MAWP) pada sisi shell dan head terlihat
SPCC-SD 41045.7 y
bahwa nilai maximum allowable working pressure
pada sisi shell lebih rendah dibandingkan pada sisi SA-283 44961.7 12893.85
head. Melihat kondisi ini maka maximum allowable Dimana y adalah maximum allowable stress untuk
working pressure yang digunakan pada perhitungan material SPCC-SD yang digunakan untuk
hidrostatik tes adalah nilai MAWP pada sisi shell mendesain becana tekan. Nilai y dihitung dengan
yaitu sebesar 196.23 psi atau 1352.96 kPa. melakukan interpolasi sebagai berikut:
Analisis Stress pada Shell 𝑦 − 11399.97 41045.7 − 39885.4
Mengacu pada Gambar 1 dan perhitungan tebal =
12893.85 − 11399.97 44961.7 − 39885.4
material pada Gambar 3 dan 4, maka material SPCC-
SD yang digunakan untuk membuat head dan shell 𝑦 − 11399.97 1160.3
= = 0.23
pada bejana tekan menggunakan meterial 1.2 mm. 1493.88 5076.3
Spesifikasi teknik terkait dengan sifat-sifat mekanik
material ini tersaji pada Tabel 5. Karena maximum 𝑦 − 11399.97 = 0.23 𝑥 341.46=78.0
allowable stress pada baja carbon dengan tensile
strength 283 Mpa tidak ada, maka, untuk material 𝑦 = 11399.97 + 78.05 =11478.02 psi
SPCC-SD dihitung dengan melakukan interpolasi
pada data material SA-1008 grade CS-B dengan SA-
Rekayasa, 14 (1): 2021 | 15

Nilai y = 11478.02 psi dan ketebalan material 1.2 setelah pengujian hidrostatik dilakukan pengukuran
mm digunakan untuk menghitung maksimum volume untuk dilakukan evaluasi perubahan
compressive stress yang diizinkan terjadi pada pada volume. Hasil pengujian hidrostatik pada tekanan
sisi longitudinal dan circumferential joint. 1600 kPa didapatkan nilai 𝑣𝑡 = 2.35𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 .
𝑣𝑡 −𝑣0
Maksimum compressive stress yang diizinkan pada %∆𝑣 = ( ) 𝑥100%
𝑣0
pada sisi longitudinal, 𝑆𝑙 dihitung dengan
2.3−2.3 0
persamaan 5: %∆𝑣 = ( ) 𝑥100% = ( ) 𝑥100%
2.3 2.3
𝑃𝐷 11478.02 𝑥 3.36
𝑆𝑙 = = = 16069.23 𝑝𝑠𝑖 = 0%
2𝑡 2𝑥 1.2

Sedangkan compressive stress pada pada sisi Dengan mengacu pada Peraturan Menteri
circumferential joint, 𝑆𝑐 dihitung dengan persamaan Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 37
6: Tahun 2016 mengatur tentang keselamatan dan
kesehatan kerja bejana Tekan dan tangki timbun,
𝑃𝐷 11478.02 𝑥 3.36 maka pengujian hidrostatik dianggap lulus karena
𝑆𝑐 = = = 8034.61 𝑝𝑠𝑖
4𝑡 4𝑥 1.2 deformasi tetap setelah pengujian adalah 0%.
Dari perhitungan nilai compressive stress pada KESIMPULAN
pada sisi longitudinal, 𝑆𝑙 dan circumferential, 𝑆𝑐 Desain bejana tekan pada RC-1000 dengan
joint terlihat bahwa nilai 𝑆𝑙 = 2𝑆𝑐 . menggunakan desain input tekanan kerja 143.7 kPa
atau 20.84 psi dengan temperatur kerja 110o C,
Analisis Uji Hidrostatik diameter shell 85.4 mm atau 3.36 inchi telah
Uji hidrostatik (hydrostatic test) bertujuan untuk memenuhi persyaratan keamanan operasional yang
mengevaluasi desain agar memenuhi persyaratan disyaratkan dalam Peraturan Menteri
keamanan. Tekanan yang digunakan pada Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 37
hydrostatic dihitung dengan menggunakan Tahun 2016 mengatur tentang keselamatan dan
persamaan : kesehatan kerja bejana Tekan dan tangki timbun.
𝑆
𝑃ℎ = 1.3. 𝑀𝐴𝑊𝑃𝑥 𝑡 Indonesia tahun 2016. Bejana tekan ini
𝑆𝑑
Dari data sebelumnya diperoleh bahwa MAWP yang menggunakan material SPCC-SD (JIS 3141) dengan
didapatkan adalah 196.3 psi atau 1352.9 kPa. tensile strength minimum 270 Mpa dan ketebalan
Karena nilai maximum allowable stress pada minimum 1.15 mm. Penelitian akan dilanjutkan
temperatur -30 sampai dengan 150 oC nilainya pada kinerja (analisis energi dan eksergi) Radiator
𝑆
sama maka rasio 𝑡 = 1. Pada kasus ini nilai 𝑆𝑡 = Cooling 1000 (RC-1000) System.
𝑆𝑑
𝑆𝑑 = 𝑆𝑐 = 16069.23 𝑝𝑠𝑖, sehinga besarnya tekanan
UCAPAN TERIMA KASIH
hidrostatik yang akan digunakan adalah sebesar:
16069.23 𝑝𝑠𝑖 Penulis mengucapkan terima kasih kepada
𝑃ℎ = 1.3 𝑥 196.3 𝑝𝑠𝑖 𝑥 LPPM Universitas Buana Perjuangan Karawang yang
16069.23 𝑝𝑠𝑖
= 225.2 𝑝𝑠𝑖 = 1552.7 𝑘𝑃𝑎 telah mendukung dana penelitian ini secara penuh.
Untuk mempermudah pembacaan skala tekanan
maka pengujian dilakukan pada tekanan 1600 kPa. DAFTAR PUSTAKA
Evaluasi uji hidro test dilakukan dengan kriteria
bahwa bejana tekanan tidak boleh berkeringat, atau Cengel, A. Y. (2008). Introduction to Thermodinamics
bocor, atau tidak boleh terjadi perubahan bentuk and Heat Treansfer (2nd ed.). McGraw-Hill.
menetap yang menyebabkan volume bejana Cengel, A.Y & Boles, M. A. (2007). Thermodynamics:
melebihi 0,2 % (nol koma dua persen) dari volume An Engineering Approach (6th ed.). Singapore:
semula , dan dihitung dengan persamaan berikut McGraw-Hill.
(Kemenaker, 2016).
𝑣𝑡 −𝑣0 Abdulah, A., & Sukarman, S. (2020). Optimasi Single
%∆𝑣 = ( ) 𝑥100%
𝑣0 Response Proses Resistance Spot Welding.
Dimana ∆𝑣 adalah perubahan volume tetap, 𝑣𝑡 Multitek Indonesia: Jurnal Ilmiah, 6223(2), 69–
adalah volume setelah pengujian dan 𝑣𝑜 adalah 79.
volume sebelum pengujian yang nilainya adalah
Annarotone, D. (2007). Pressure Vessel Design.
2.35 liter. Pengujian dilakukan menggunakan alat
Berlin: Spinger.
hidro test dengan kapasitas 6000 kPa. Sebelum dan
16 | Sukarman et.al Evaluasi Desain Bejana

ASME International. (2014). ASME Boiler and Shells Subjected to External Pressure:
Pressure Vessel Code, Section VIII, Division 1: Elastoplastic and Residual Stress Analysis.
Rules for Construction of Pressure Vessels. Proceedings of the Institution of Mechanical
ASME. Engineers, Part L: Journal of Materials: Design
and Applications, 234(1), 186–197.
ASME Setting the Standard. (2010). ASME Boiler &
https://doi.org/10.1177/1464420719882958
Pressure Vessel Code II Part D Propereties
(Matrix) Materials (2010th ed.). New York: Kim, E. S. (2019). Structural Integrity Evaluation of
ASME. CNG Pressure Vessel With Defects Caused By
Heat Treatment Using Numerical Analysis.
F. Megyesy, E. (2001). Pressure Vessel Handbook
Journal of Mechanical Science and Technology,
(12th ed.; P. Buthod, ed.). Oklahoma: Pressure
33(11), 5297–5302.
Vessel Publishing, Inc.
https://doi.org/10.1007/s12206-019-1021-7
Hardy, S. J., & Malik, N. H. (1990). Optimum Design
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
of Composite-Reinforced Pressure Vessels.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Applied Stress Analysis, 429–438.
Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 mengatur
https://doi.org/10.1007/978-94-009-0779-
tentang keselamatan dan kesehatan kerja
9_40
bejana Tekan dan tangki timbun. , (2016).
Ibrahim, A., Ryu, Y., & Mir, S. (2015). Stress Analysis
Pasaribu, S. T., Sukarman, S., Shieddieque, A. D., &
of Thin-Walled Pressure Vessels. Modern
Abdulah, A. (2019). Optimasi Parameter Proses
Mechanical Engineering, (5), 319–322.
Resistance Spot Welding pada Pengabungan
ISO 16528-1. Boiler And Pressure Vessel: Beda Material SPCC. (September).
Performance Requirements. (2007).
Sotoodeh, K. (2020). Requirement and Calculation
Japanese Standards Association. (2005). JIS G 3141 of Corrosion Allowance for Piping and Valves
Cold-reduced carbon steel sheets and strips. in the Oil and Gas Industry. Journal of Bio- and
Javadi, Y., Pirzaman, H. S., Raeisi, M. H., & Tribo-Corrosion, 6(1), 1–8.
Najafabadi, M. A. (2013). Ultrasonic Evaluation https://doi.org/10.1007/s40735-019-0319-4
of Welding Residual Stresses in Stainless Steel Sukarman, S., Abdulah, A., Jatira, J., Rajab, D. A.,
Pressure Vessel. Journal of Pressure Vessel Anwar, C., Rohman, R., … Akbar, M. A. (2020).
Technology, Transactions of the ASME, 135(4), Optimization of Tensile-Shear Strength in the
1–6. https://doi.org/10.1115/1.4023432 Dissimilar Joint of Zn-Coated Steel and Low
Kholdi, M., Loghman, A., Ashrafi, H., & Arefi, M. Carbon Steel. 3(3), 115–125.
(2020). Analysis of Thick-Walled Spherical

You might also like