You are on page 1of 7

COVID-19 MENGUBAH PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT

Anisa Putri Lestari, Politeknik Negeri Jakarta, Depok, Indonesia. E-mail:


anisalestari780@gmail.com

Narulita Syarweni*, Politeknik Negeri Jakarta, Depok, Indonesia. E-mail:


narulitasyarweni@yahoo.co.id

Abstract --- COVID-19 is an infectious disease caused by a newly discovered type of coronavirus.
COVID-19 is now a pandemic that occurs in many countries throughout the world including
Indonesia. In Indonesia COVID-19 continues to experience an increase in number. This makes
people worry and feel uneasy about the virus. Due to the increasing number of risks from this
pandemic, the Government issued several regulations such as Large Scale Social Restrictions, stay
at home, work from home and study from home which made community activities limited and
changed people's daily life patterns, including in the pattern community consumers. The pattern of
public consumers, especially in Indonesia, has changed with the existence of this pandemic.
According to ADA, a data analysis and artificial intelligence (AI) company, noted a drastic change
in people's daily routines that resulted in new consumer behavior due to COVID-19. Many people
who change the behavior of consumers who previously shopped on the spot to shop online.
According to impression data from Google Trends there has been an increase in search trends
regarding online shopping. ADA also noted an increase in the use of productivity applications by
the community. During the COVID-19 pandemic, people were more focused on survival by
switching to meeting their needs. The purpose of this paper is to determine the effect of COVID-
19 that changes the behavior of consumers in Indonesia. The writing of this journal also uses data
research methods from trusted organizations.

Kata kunci--- COVID-19, konsumen, masyarakat, belanja online, data

I. PENDAHULUAN Hubei, China, virus ini merebak pada bulan


COVID-19 adalah penyakit yang Desember 2019. COVID-19 disebabkan oleh
menular yang disebabkan oleh jenis sindrom pernapasan akut coronavirus 2
coronavirus yang baru ditemukan. Bermula (severe acute respiratory syndrome
di Kota Wuhan, yang berada di provinsi coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Virus ini
telah menyebar ke seluruh dunia. Semua pelanggan, pemakai, pengguna, pembeli,
Negara di bumi terjangkit virus yang atau pengambil keputusan.
mematikan ini tanpa terkecuali. COVID-19 Lingkungan konsumen memiliki
menular dengan sangat cepat. Virus ini dimensi yang luas, karena itu sangatlah sulit
menular dari kontak fisik yang dekat dengan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan
orang lain seperti tangan, menyentuh wajah mana yang paling dominan dalam
secara signifikan, batuk dan juga bersin. mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen.
Sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Peter dan Olson (1999) mengemukakan
Berskala Besar, stay at home, work from bahwa lebih mudah untuk melihat pengaruh
home serta study from home guna menekan lingkungan dalam konteks situasi tertentu.
jumlah peningkatan COVID-19 ini membuat Mowen dan Minor (1998)
masyarakat mengubah perilaku pola mengemukakan bahwa situasi konsumen
konsumen mereka yang sebelumnya mereka adalah faktor lingkungan sementara yang
memilih berbelanja di tempat sebelum menyebabkan suatu situasi dimana perilaku
adanya virus ini menjadi belanja secara konsumen muncul pada waktu dan tempat
daring atau online. Hal ini dikarenakan tertentu.
mereka ingin melindungi diri mereka dengan Situasi bukanlah lingkungan fisik
meminimalisir kontak fisik dengan orang atau karakteristik lingkungan sosial. Arti
lain. Maka melalui penulisan jurnal ini situasi didefinisikan oleh seorang konsumen
penulis ingin menganalisis dampak COVID- yang berperilaku di sebuah lingkungan untuk
19 terhadap perilaku konsumen masyarakat, mencapai tujuan tertentu. Suatu situasi bagi
khusunya masyarakat di Indonesia. seseorang konsumen mungkin berlangsung
sangat singkat, lebih lama, atau sangat lama.
II. PEMBAHASAN Saat pandemi COVID-19 ini
Berbicara tentang konsumen juga erat masyarakat yang berperan sebagai konsumen
kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan, berada di situasi yang sangat sulit. Hal inilah
kepuasan konsumen, kualitas produk, proses yang membuat masyarakat yang sebagai
seleksi produk, frekuensi konsumsi, loyalitas, konsumen mengubah perilaku konsumen
harga produk, atau keputusan pembelian. mereka di dalam suatu lingkungan guna
Konsumen sering disebut juga sebagai mencapai tujuan bersama yaitu menghindari
diri mereka dari virus COVID-19,
mempertahankan hidup mereka serta Pada periode tersebut, pencarian mengenai
memutus peningkatan dari virus COVID-19 cara belanja online dan aplikasi belanja
ini. online menempati urutan teratas di Indonesia
Sebelum adanya virus ini, masyarakat yang menunjukkan masyarakat beralih untuk
biasa berbelanja secara langsung kontak fisik berbelanja secara online menggunakan
di berbagai tempat perbelanjaan, seperti platform online dan jarang untuk berbelanja
pasar tradisional, pasar modern, supermarket, secara fisik di tempat.
mal, dan lain-lain. Mereka lebih menyukai Managing Director ADA Indonesia
cara berbelanja seperti itu dibanding Kirill Mankovski mengatakan bahwa
berbelanja secara nonfisik atau biasa disebut penggunaan aplikasi belanja online untuk
belanja daring (online). Namun, kebiasaan bertransaksi berbagai macam kebutuhan
masyarakat untuk berbelanja secara langsung sehari-hari dan jual beli barang bekas naik
saat ini berubah dikarenakan adanya pandemi hingga 300 persen sejak social distancing
COVID-19 yang mulai terjadi di akhir tahun diumumkan. Penggunaan aplikasi jenis ini
2019. mengalami puncaknya pada 21-22 Maret,
Menurut ADA (Analytics Data yakni kenaikan hingga lebih dari 400 persen.
Advertising), perusahaan analisis data dan Dibandingkan dengan akhir Februari 2020,
kecerdasan buatan (AI) mencatat adanya jumlah orang yang beraktivitas di area
perubahan drastis pada rutinitas harian Central Business District Jakarta berkurang
masyarakat yang menghasilkan perilaku sebanyak 53 persen hingga pekan ke tiga
konsumen baru karena adanya COVID-19. Maret. Kunjungan ke mal besar di Jakarta
Kebiasaan masyarakat saat ini sejak 15 Maret juga mengalami rata-rata
ditunjukkan dari kebiasaan mencari penurunan kunjungan berkisar lebih dari 50
informasi di internet berdasarkan data persen dibandingkan dengan awal 2020.
impression dari Google Trends selama Selama bulan Maret pihak ADA juga
periode 1 Desember 2019 - 14 Mei 2020, mencatat terjadi peningkatan penggunaan
terjadi kenaikan tren pencarian mengenai aplikasi untuk menunjang produktivitas
“belanja online”, khususnya pencarian masyarakat agar tetap bisa bekerja secara
belanja online sayuran dan sembako. virtual. Penggunaan aplikasi produktivitas
Dilihat dari data tersebut terjadi tersebut naik hingga lebih dari 400 persen.
lonjakan tertinggi mulai 14 - 19 Maret 2020. Merujuk pada krisis persona ADA, minat
berbelanja masyarakat Indonesia tidak hilang
terutama untuk belanja online.
Berdasarkan data yang dihimpun
iPrice dengan memanfaatkan data impression
dari Google Analytics selama periode Maret
2020 dan Februari 2020 terdapat hal menarik
seputar peningkatan minat produk orang
Indonesia pada saat pandemi COVID-19.
Riset ini dilakukan dengan melacak
minat belanja online orang Indonesia Peningkatan minat belanja
terhadap sejumlah produk selama masa berdampak pada tingginya demand dari
COVID-19. Instrumen yang dipakai untuk produk hand sanitizer. Peningkatan terjadi
mengetahui ketertarikan konsumen adalah hingga 100% pada toko ritel dan menjadikan
data impression di Google Analytic, dan data banyaknya pembeli yang beralih membeli
diambil dengan membandingkan periode 1- produk hand sanitizer secara online di
29 Februari dan 1-29 Maret 2020. Berikut platform e-commerce.
kategori produk yang menjadi minat Salah satu gejala dari kasus positif
konsumen yaitu: COVID-19 adalah suhu tubuh yang tinggi
yaitu 37,8 celcius ke atas. Hal ini minat
1. Produk kesehatan pencegahan virus terhadap pembelian pengukur suhu tubuh
COVID-19 meningkat. Untuk termometer biasa, terjadi
Minat belanja produk kesehatan peningkatan hingga 1.007%.
secara online mengalami peningkatan yang Sedangkan minat belanja paling
signifikan. Hand sanitizer atau pembersih tinggi ada pada produk termometer dengan
tangan yang menjadi produk preventif rentang harga Rp 1 juta-3 juta. Produk
penyebaran virus dengan daya minat belanja kesehatan selanjutnya adalah masker mulut
tertinggi yaitu 5.585% diikuti vitamin C dengan peningkatan minat beli sehingga
dengan peningkatan minat belanja hingga 167%.
1.986%. Hal ini terlihat grafik pencarian Pada riset iPrice sebelumnya, harga
berdasarkan Google Trend terkait produk dan minat belanja masker mulut sudah
pencuci tangan melonjak tinggi. meningkat sejak bulan Januari yaitu pada saat
kasus awal virus Corona muncul di negara sebagai hobi mereka. Dapat dilihat bahwa
tetangga Singapura dan Malaysia. Hal ini minat belanja pada sepeda meningkat hingga
menyebabkan peningkatan di Februari tidak 1.036% sejak awal Maret 2020 jika
menunjukan data yang meningkat drastis dibandingkan dengan bulan Februari. Tidak
seperti produk kesehatan lainnya. hanya di Indonesia, tren peningkatan
pembelian sepeda indoor maupun outdoor
2. Produk mendukung pekerjaan dari juga meningkat di Inggris. Dilaporkan dari
rumah BBC News, produk sepeda mengalami
Bergantinya tren bekerja dari rumah peningkatan penjualan sebanyak 15%.
ikut mempengaruhi tren minat belanja online Selain sepeda, produk hobi outdoor
orang Indonesia. Tingginya intensitas atau indoor lainnya yang menarik minat
meeting online dan video conference bisa konsumen yaitu berupa game console dan
direfleksi dengan peningkatan minat belanja physical game seperti misalnya Nintendo
webcam hingga 1.572%. yang mengalami peningkatan minat beli
Produk kedua dengan peningkatan hingga 156%. Permainan game Nintendo
minat belanja secara online adalah kertas memang mengalami peningkatan tajam di
folio. Peningkatan minat belanja kertas masa pandemi. Data yang diperoleh dari
meningkat 377% sejak Februari kemarin. iPrice menunjukan angka peningkatan yang
Dapat diprediksi, pembelian alat tulis kantor signifikan terhadap minat beli PS4 sebanyak
juga akan meningkatkan dalam bulan ini jika 714%. Akan dipastikan minat belanja produk
melihat tren diperpanjangnya masa bekerja Nintendo akan terus meningkat jika periode
dan belajar dari rumah. pembatasan sosial di Indonesia terus
berlanjut.
3. Produk hobi outdoor dan indoor
Kebijakan pemerintah seperti 4. Produk makanan dan minuman
Pembatasan Sosial Berskala Besar serta stay Tren pembelian bahan makanan
at home membuat minat konsumen akan secara online selama Pembatasan Sosial
produk hobi outdoor dan indoor meningkat. Berskala Besar ini sudah bisa diprediksi.
Mereka melawan rasa jenuh mereka ketika Minat belanja mie instant meningkat hingga
berada dirumah seharian dengan melakukan 159%. Selain produk Indomie yang
apa yang mereka suka atau bisa dikatakan merupakan makanan instan lokal, produk
minuman lokal juga mengalami peningkatan. menjadi berbelanja secara online yang
Namun yang menjadi heran disini yaitu menyebabkan penjualan secara online
meningkatnya produk minuman alcohol yang menjadi semakin meningkat. Menurut ADA
mengalami peningkatan hingga 78% (Analytics Data Advertising), perusahaan
dibandingkan bulan sebelumnya. Prediksi analisis data dan kecerdasan buatan (AI)
peningkatan pembelian produk alkohol akan bahwa penggunaan aplikasi belanja online
menjadi lebih meningkat jika Pembatasan untuk bertransaksi berbagai macam
Sosial Berskala Besar terus berlanjut. kebutuhan sehari-hari dan jual-beli barang
bekas naik hingga 300 persen sejak social
distancing diumumkan. Jumlah orang yang
beraktivitas di luar ruangan menjadi
berkurang sebanyak 53 persen hingga pekan
ke tiga Maret. Kunjungan ke mal besar di
Jakarta juga mengalami rata-rata penurunan
kunjungan berkisar lebih dari 50 persen
dibandingkan dengan awal 2020.
Dengan meningkatnya permintaan
kebutuhan masyarakat, pemerintah diharap
III. PENUTUP harus memastikan antara permintaan dan
Pandemi COVID-19 ini telah persediaan kebutuhan harus seimbang,
membawa dampak negative besar terhadap terutama pada produk-produk kesehatan
perekonomian Negara, dan salah satunya yang mengalami peningkatan secara
Indonesia. Beberapa upaya terus digalakkan signifikan seperti hand sanitizer, termometer,
pemerintah untuk menekan penyebaran virus serta masker guna pencegahan virus COVID-
COVID-19 ini yang terus merebak di 19 ini. Pemerintah juga diharapkan untuk
Indonesia seperti Pembatasan Sosial terus memantau kualitas dan keamanan
Berskala Besar, stay at home, work from produk serta intensif menangani pengaduan
home, study from home. Hal ini yang secara daring atau online.
mengubah kebiasaan atau perilaku
masyarakat yang sebelumnya berbelanja
secara langsung atau fisik namun berubah
DAFTAR PUSTAKA saat-covid-19/, diakses pada 16
Juni 2020 pukul 08.15 WIB.
Buku
Devita, Vivin Devita. 2020. “Tren Minat
Sumarwan, Ujang. 2018. Perilaku
Belanja Online selama Musim
Konsumen. Tangerang Selatan:
Covid-19 di Indonesia”,
Penerbit Universitas Terbuka.
https://iprice.co.id/trend/insights
Dwiastuti, Rini., dkk. 2012. Ilmu Perilaku /tren-belanja-online-orang-
Konsumen. Malang: UB Press. indonesia-saat-musim-corona/,
diakses pada 17 Juni 2020 pukul
Sumarwan, Ujang. 2002. Pelaku Konsumen
13.10 WIB.
Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Kencana, Maulandy Rizky Bayu. 2020.
Indonesia. “Gara-Gara Corona, Aktivitas
Belanja Online Naik 400
Situs Internet
Persen”,
Junida, Ade Irma. 2020. “Analisis Catat https://www.liputan6.com/bisnis
Perubahan Perilaku Konsumen /read/4226841/gara-gara-corona-
Karena COVID-19”, aktivitas-belanja-online-naik-
https://www.antaranews.com/ber 400-persen, diakses pada 17 Juni
ita/1470759/analis-catat- 2020 pukul 11.43 WIB.
perubahan-perilaku-konsumen-
karena-covid-19, diakses pada 16
Juni 2020 pukul 08.11 WIB.

Mahardika, I Gede WIdya. 2020. “Spire


Insight: Perubahan Perilaku
Konsumen Saat COVID-19”,
https://technobusiness.id/techno
business-insight/spire-
insight/2020/06/09/spire-insight-
perubahan-perilaku-konsumen-

You might also like