Professional Documents
Culture Documents
83
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
yang terkandung dalam lirik Nyanyian sikap dan perilaku bertanggung jawab,
Onang-onang pada acara pernikahan memenuhi kewajiban, lapang dada,
Suku Batak Angkola di Kabupaten memegang janji, dan demokratis.
Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Berdasarkan uraian di atas,
Utara. tujuan penelitian ini adalah
Nilai-nilai edukatif tersebut mendeskripsikan nilai-nilai edukatif
menurut Sukamto dalam (Muslich, dalam lirik Nyanyian Onang-onang
2011:79) meliputi: (1) kejujuran, (2) pada acara pernikahan suku Batak
loyalitas dan dapat diandalkan, (3) Angkola di Kabupaten Tapanuli
hormat, (4) cinta, (5) ketidak egoisan Selatan. Nilai-nilai edukatif yang
dan sensitifitas, (6) baik hati dan dimaksud, yaitu (1) nilai-nilai edukatif
pertemanan, (7) keberanian, (8) religius, (2) Nilai edukatif
mandiri dan potensial, (10) disiplin ketangguhan, (3) Nilai-nilai edukatif
diri dan moderasi, (11) kesetiaan dan kepedulian, (4) Nilai-nilai edukatif
kemurnian, dan (12) keadilan dan kejujuran.
kasih sayang. Zubaedi (2011:74), Manfaat yang diharapkan dari
mengemukakan bahwa nilai-nilai penelitian ini adalah: (1) penelitian ini
edukatif itu terdiri atas: (1) religius, bermanfaat pada bidang ilmu
(2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) pengetahuan terutama kajian ilmu
kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) linguistik khususnya kajian pragmatik
demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) tentang tindak tutur direktif; (2)
semangat kebangsaan, (11) cinta tanah penelitian ini bermanfaat bagi dunia
air, (12) menghargai prestasi, (13) pendidikan yang diharapkan dapat
bersahabat/komunikatif, (14) cinta memberi tambahan pengetahuan
damai, (15) gemar membaca, (16) kepada guru atau calon guru tentang
peduli lingkungan, (17) peduli sosial, tuturan yang digunakan pada saat
dan (18) tanggung jawab. proses pembelajaran; dan (3) bagi
Dari beberapa nilai-nilai edukatif peneliti berikutnya, sebagai masukan
yang telah dikemukakan di atas, untuk atau perbandingan apabila melakukan
kepentingan penelitian nilai-nilai penelitian lanjutan.
edukatif tersebut disarikan menjadi
empat nilai, yaitu: (1) nilai-nilai Metode
edukatif religius dengan indikator Penelitian tentang nilai-nilai
sikap dan perilaku percaya pada Tuhan edukatif dalam lirik Nyanyian Onang-
yang Maha Esa, patuh kepada perintah onang pada acara pernikahan suku
Tuhan, Menjahui larangan Tuhan, Batak Angkola ini adalah penelitian
bersyukur, amanah, dan Ikhlas. (2) kualitatif dengan metode deskriptif.
Nilai edukatif ketangguhan dengan Tempat yang menjadi objek penelitian
indikator sikap dan perilaku disiplin, ini adalah Kecamatan Batang Angkola
ulet, dan berani menanggung resiko. Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi
(3) Nilai-nilai edukatif kepedulian Sumatera Utara. Alasan pemilihan
dengan indikator sikap dan perilaku tempat penelitian di Kecamatan
kasih sayang, sopan santun, pemaaf, Batang Ankola Kabupaten Tapanulis
bersahabat/komunikatif, peduli sosial, Selatan adalah karena daerah ini masih
dan cinta keluarga. (4) Nilai-nilai belum mendapatkan perubahan dalam
edukatif kejujuran dengan indikator
84
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
85
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
menjadi tenteram dan bahagia karena perbuatan dan akhlak yang dibawa
nilai religius merupakan keterkaitan oleh para rasul untuk menjadi
antarmanusia dengan Tuhan sebagai pedoman bagi umat manusia
sumber ketentraman dan kebahagiaan (Thabatabai, 2011:15).
di dunia. Nilai religius akan Di tappul bulu tobang
menanamkan sikap manusia untuk Obanon tu silaiya
tunduk dan taat kepada Tuhan atau Ulang lupa sumbayang
dalam keseharian kita kenal dengan Arana i do tiang agama
takwa. Kedudukan dan kepatuhan
seorang muslim kepada aturan dan Ditebang pohon bambu
hukum Allah berimplikasi bagi Dibawa ke daerahsilaiya
dirinya, tetangga, orang lain, dan Jangan lupa sembahyang
lingkungannya. Karena itu adalah tiang agama
Ile onang baya onang
Bismillah jolo baya da mulo ni baya Pembentukan karakter religius
mulai on tidak terlepas dari peran orang tua
Alhamdulillah do baya dalam keluarga. Keluarga merupakan
dipanghabisani bagian dari pendidikan dari pendidikan
Dipagogoma mangucap ale da luar sekolah sebagai wahana
syukur on pendidikan religius yang ampuh (
Tu tuhanta nauli baya da basa i Hasbulloh, 2005:185). Sebagaimana
Namagalehen mada kesehatan on dikemukan pada pembahasan temuan
nilai-nilai edukatif bahwa keluarga
Dengarlah kata-kata nasihat ini merupakan tempat pendidikan yang
Bismillah di awal kata pertama dan utama bagi anak. Dalam
Alhamdulillah di akhir kata hal ini Al quran secara tegas
Marilah kita memperbanyak mengungkapkan tentang peranan
mengucapkan syukur orang tua untuk membentuk dan
Kepada tuhan yang maha pengasih mendidik anak. Hal ini dijelaskan
dan maha penyayang dalam surah luqman ayat 17 di bawah
Yang telah memberikan kesehatan ini.
kepada kita semua
وف َوا ًْهَ َع ِي ِ صالة َ َوأْ ُه ْر ِب ْال َو ْع ُرَّ ي أَقِ ِن ال
َّ ٌَُيَا ب
Nilai-nilai edukatif yang ور هاأل م ْ
ز ع ي ْ ه
ِ ُ ِ َ ِ ََ َكَ ِ ِك لَ ذ َّ
ى إ با ص َ أ ا َ َ ْ ِ ْ َ ِ ْال ُو ٌْك
ه ى َ ل ع ر بص ا و َر
ditanamkan kepada generasi penerus )١٧(
adalah penanaman karakter generasi
penerus yang religius. Pembentukan “Hai anakku, laksanakanlah salat dan
karakter religius generasi muda harus suruhlah (manusia) mengerjakan yang
ditanamkan dari generasi ke genersai, baik dan cegahlah (mereka) dari
khususnya generasi muda senantiasa perbuatan yang mungkar dan
berpegang teguh pada ajaran agama. bersabarlah terhadap apa yang
Generasi yang berkarakter religius menimpa kamu. Sesungguhnya yang
adalah buah dari pendidik yang baik demikian itu Termasuk termasuk
dan selalu berpegang teguh pada perkara yang penting” (Q.S. Luqman:
ajaran agama. Agama merupakan 17)
serangkaian perintah Allah tentang
86
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
87
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
88
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
89
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
90
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
antarsesama. Peduli sosial dan senang yaitu shilah dan arrahi/ arrahmi. Kata
membantu merupakan sebuah ajaran shilah berasal dari washala, yashilu,
yang universal dan dianjurkan oleh washlan, wa shilatan yang berarti
semua agama. Meski begitu, kepekaan hubungan atau menghubungkan.
untuk melakukan semua itu tidak bisa Arrahim berarti kerabat yang masih
tumbuh begitu saja pada diri setiap ada pertalian darah, arrahim juga
orang karena membutuhkan proses berarti rahma yaitu lembut, penuh
melatih dan mendidik. Zubaidi cinta, dan kasih sayang. Jadi,
(2011:74) berpendapat peduli sosial silaturrahmi adalah menghubungkan
merupakan sikap dan tindakan yang tali kekerabatan atau menghubungkan
selalu ingin memberikan bantuan pada rasa kasih sayang. Silaturrahmi
orang lain dan masyrakat yang idealnya dilakukan dengan saling
membutuhkan. Memiliki jiwa mengunjungi, berbagi kasih sayang,
kepedulian sosial sangat penting bagi saling menasihati, dan bekerja sama
setiap orang karena kita tidak bisa dalam kebaikan antarsesama anggota
hidup sendirian di dunia ini, begitu keluarga atau yang lainnya.
juga pentingnya bagi anak karena Ama inatta on juo naringgas tu jae
kelak mereka pun akan hidup mandiri dohot tu julu on
tanpa orangtuanya lagi. Dengan jiwa Manghadiri siria on dohot silulutan
sosial yang tinggi, mereka akan lebih on
mudah bersosialisasi serta akan lebih Ama inatta on namalo
dihargai. Hal inilah yang terdapat di namarmasyrakat on
dalam data Nyanyian Onang-onang.
Pembentukan karakter kepedulian Ayah dan ibu juga rajin ke sana dan
sosial pada generasi penerus untuk kemari
mewujudkan generasi penerus Menghadiri acara suka maupun duka
diharapkan berjiwa sosial dan menjadi Ayah dan ibu sangat pandai dalam
kebanggaan keluarga dan bangsa. masyrakat
Kutipan Nyanyian Onang-
onang dalam data NEKp 7 (O2) Berdasarkan penjelasan dan
menganjurkan pembentukan karakter data di atas, pembentukan karakter
generasi penerus yang generasi penerus dalam brsahabat dan
bersahabat/komunikatif. Kehidupan di komunikatif harus ditanamkan, demi
dunia tidak bisa terlepas dari hubungan terwujudnya generasi penerus yang
dengna orang lain. Manusia tidan berkarakter. Generasi penerus tidak
dapat berdiri sendiri dan senantiasa dapat terlepas dari intraksi dengan
membutuhkan bantuan orang lain. berbagai orang, baik yang ada dalam
Kehidupan sosial berjalan lancar keluarga sendiri maupun di luar
apabila berjalan harmonis, serasi, akur, keluarga. Dalam interaksi ini, generasi
dan menjaga komunikasi antarsesama. penerus diajarkan melalui Nyanyian
Salah satu cara menciptakan Onang-onang mengenai kedudukan
kehidupan sosial yang harmonis dirinya terhadap orang lain.
adalah menjalin silaturrahmi atau
menyambung kekerabatan. Syarbini Nilai-nilai Edukatif Kejujuran
(2012:230) istilah silaturrahmi Nilai edukatif terakhir yang
meupakan gabungan dari dua kata, terdapat dalam Nyanyian Onang-
91
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
92
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
93
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
dapat dikenali oleh siswa sebagai salah budaya dan sistem adat yang terdapat
satu budaya dan tradisi daerahnya. Hal di berbagai daerah di Provinsi
ini dapat menimbulkan pada diri siswa Sumatera Utara. Selain itu, kepada
bangga dan optimis terhadap budaya Dinas Pendidikan di Provinsi
dan tradisi daerahnya. Pengenalan Sumatera Utara hendaknya juga
puisi lama khususnya Nyanyian memuat materi ini sebagai mata
Onang-onang pada siswa adalah untuk pelajaran muatan lokal. Pemerintah
menimbulkan sikap apresiatif terhadap Kabupaten Tapanuli Sealatan,
puisi lama yang dimiliki daerahnya hendaknya dapat tetap memotivasi
sebagai salah satu kearifan lokal. penyanyi-penyanyi Onang-onang agar
mereka ikut mendokumentasikan
Saran Nyanyian Onang-onang yang lain.
Generasi muda hendaknya Guru bahasa Indonesia di SMP dan
melestarikan Nyanyian Onang-onang SMA di Kecamatan batang Angkola
yang sudah ada. Masyarakat Batak Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi
Angkola, dalam hal ini orang-orang Sumatera Utara agar dapat
yang mengetahui tentang nyanyian mengembangkan rencana pelaksanaan
Onang-onang, hendaknya menyadari pembelajaran mata pelajaran bahasa
bahwa mereka sudah jarang dan sastra Indonesia dengan memberi
menyanyikan kembali Nyanyian muatan materi tentang Nyanyian
Onang-onang tersebut kepada generasi Onang-onang khususnya dalam nilai-
berikutnya. Pemerintah Dinas nilai edukatif religius, ketangguhan,
Kebudayaan dan Pariwisata di kepedulian, dan kejujuran.
Provinsi Sumatera Utara, hendaknya
dapat mendokumentasikan berbagai
94
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
95
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 3, Oktober 2013
Rosulullah. Bandung :
Ruang Kata.
96