You are on page 1of 7

JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 7 Oktober 2014 ISSN.

2089-7669

OBYEK ILMU KEBIDANAN DALAM PERSPEKTIF ILMU


MENURUT PROF. DR. AHMAD TAFSIR
SEBAGAI ARAH PENGEMBANGAN ILMU KEBIDANAN

Ngadiyono¹, Elisa Ulviana², Bahiyatun²


ngdiyono@gmail.com

ABSTRACT

One of the requirement of science is having an object (Ahmad Tafsir


1992:15). Science object are generaly problems about material object and
forma object. Material Object is the main aim of the investigation in the form a
material of thinking or research. Form Object explains the important meaning,
positions, and function of object in science. Science according to the form object
ussually has differences and kinds,form and character.
Literature study is done as source of the data, with efort finding the
explanation, argumentation, and also comparation with other general science
objects which are used in the science treasure, especially the explanation of
science according to DR.Ahmad Tafsir.
People making a definition of midwifery in the perspective science, with
delivering aims, characters, and methods of the science itself. While,the object is
concluded:no category if the science object is not explicit to the science theory,
the other category has explanation about the science object of midwifery but,
must be more focused.
Thus, the importance of the midwifery science object as the development
of science so it has to be found as the basic step to develope and find or decide,
which is appropriate to the science theory nowadays. And also can be done
personaly or by science group whice are initiatived by profession by uniting
ideas of the scientist on a forum.

Key word: Science, Midwifery Science


1,2,2 )Lectures of Midwifery of Poltekkes Kemenkes Semarang

Kebidanan sebagai ilmu me rupa- menjadi ilmu yang memiliki obyek


kan pendatang baru dalam kancah forma yang berbeda dengan ilmu lain
perkembangan ilmu pengetahuan & melalui kajian ilmiah. Sementara pe-
tehnologi bagi bangsa Indonesia. Se- nelitian dan kajian bidang kebidanan
bagai pendatang baru masih memer- lebih banyak pada teknis pelayanan
lukan perjuangan untuk senantiasa bahkan dilaksanakan atas kepentingan
melaksanakan kajian ilmiah, peneliti- penyelesaian akhir sebuah pendidik-
an dibidang kebidanan. an.
Beberapa segmen pengembangan Perkembangan ilmu kebidanan dan
tidak hanya pada ketrampilan dan si- praktik pelayanan kebidanan menun-
kap bidan, tetapi perlu perhatian sek- jukan arah yang sama, namun berbeda
sama segmen teori ilmu kebidanan dalam kecepatan. Perkembangan prak

56
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 7 Oktober 2014 ISSN.2089-7669

tik pelayanan kebidanan dipacu oleh pertama: mengetahui kesesuaian kon-


kebijakan politik yang menghendaki sep definisi ilmu dalam penger- tian
percepatan peningkatan derajad kese- ilmu kebidanan dalam per- spektif
hatan bangsa dengan rencana men- ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir, kedua:
cetak 55.000 lebih lulusan bidan yang mengetahui kesesuaian dan atau
dimulai tahun 1989, sehingga dapat ketidak sesuaian maksud obyek ilmu
melaju dengan ke- cepatan tinggi, dalam pengertian / definisi kebidanan
memenuhi kebutuhan tenaga bidan. dan obyek ilmu dalam definisi ilmu
Sementara perkembangan ilmu menurut Prof. Dr. Ahmat Tafsir dan
kebidanan melangkah dibelakang- penulis terkait.
nya sulit mengejar dan sulit me-
ngikuti ketika terbentur oleh kei- METODE PENELITIAN.
nginan meningkatkan kualitas pen- Penelitian dilaksanakan dengan
didikan, lebih-lebih jika mengharap- telaah terhadap beberapa konsep pe-
kan kesetaraan dengan profesi lain ngertian / definisi kebidanan dan atau
dengan meningkatkan strata pen- penjelasan tentang obyek ilmu kebi-
didikan. danan yang ditulis oleh penulis buku
Problematika muncul ketika per- kebidanan. Pendekatan konsep sebagai
tanyaan tentang rumpun ilmu atau sebuah metode penelitian, Johnny,
obyek ilmu kebidanan yang dapat Ibrahim (2006), menyatakan kajian
digunakan sebagai dasar pengem- penelitian dapat dilakukan memalui
bangan kebidanan membutuhkan ja- pendekatan perundangan-undangan
waban ilmiah. Sementara penulis dan (statute approach) dan pendekatan
pemerhati tentang kebidanan telah konsep (conceptual approach).
menyampaikan pemikrannya dengan Spesifikasi dalam penelitian ini
membuat penjelasan definisi/ penger- adalah pendekatan konsep dengan
tian obyek ilmu kebidanan. Dan analisis diskriptif. Penelitian konsep
disadari pula bahwa keanekaragaman ini memaparkan dan sekaligus me-
pemikiran perlu penjelasan, untuk itu nganalisa obyek ilmu dalam ilmu
telaah definisi / pengertian dan obyek kebidanan yang tersurat dalam defi-
kebidanan yang telah ditulis para nisi dan penjelasan tentang obyek
penulis dan pemerhati kebidanan per- ilmu kebidanan khususnya dari per-
lu disandingkan dengan definisi/ spektif ilmu menurut Prof. Dr. Ahmad
pengertian ilmu dan obyek ilmu me- Tafsir dan atau ahli lain yang terkait.
nurut Prof. Dr. Ahmad Tafsir.
Pertanyaan yang muncul adalah: Jenis data yang digunakan adalah
“ Apakah terdapat kesesuaian antara data sekunder, berupa bahan data
konsep pengertian atau definisi obyek primer, bahan data sekunder serta
ilmu yang ditulis oleh penulis buku bahan data tersier. Bahan data primer,
kebidanan dengan konsep definisi dalam studi ini adalah obyek ilmu
atau pengertian obyek ilmu Prof. Dr. kebidanan menurut IBI dalam 50
Ahmad Tafsir dan atau penulis tahun IBI, Bidan Menyongsong Masa
terkait? Depan dan obyek ilmu menurut Prof.
Tujuan penelitian obyek ilmu ke- Dr. Ahmad Tafsir dalam Filsafat Imu.
bidanan dalam perspektif ilmu me- Dan bahan data lain yang terkait,
nurut Prof. Dr. Ahmad Tafsir ada- lah terdiri dari buku-buku teks, hasil

57
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 7 Oktober 2014 ISSN.2089-7669

seminar / simposium, pendapat para sain hanya memberikan nilai benar


ahli yang berkaitan, sebagai bahan atau salah. Kenyataan inilah yang
data sekunder dan tersier yang menyebabkan ada orang menyangka
digunakan untuk memperjelas bahan bahwa sain itu netral. Dalam konteks
data primer. seperti itu memang ya, tetapi dalam
Metode yang digunakan adalah konteks lain belum tentu ya.
studi kepustakaan, dengan mencari Sementara itu IBI (2001), dalam
bahan data yang dibutuhkan, penjelasannya menyatakan bahwa
kemudian mengelompokan kedalam pikiran dasar ilmu kebidanan adalah
topik permasalahan yang telah memberdayakan seluruh potensi klien
dirumuskan dan diklasifikasikan me- (wanita/ibu), untuk menghimpun ke-
nurut sumber dan hirarkinya untuk kuatan (power) dirinya sendiri dalam
dikaji secara komprehensif. upaya melahirkan janin yang dikan-
Data yang telah diperoleh disusun dung didalam tubuhnya.
dan dianalisis, berdasarkan teori ilmu Selanjutnya menurut Mufdlilah,
menurut Prof Dr. Ahmad Tafsir, dkk (2012), dan pengertian senada
dengan menyadingkan dan memban- oleh Atik Purwanti, (2008), Ai Yeyeh
dingkan isi data dengan isi teori Rukiyah, (2010), bahwa disiplin kebi-
tentang ilmu menurut IBI sehingga danan mempunyai karakteristik dan
didapatkan hasil analisis dalam ben- spsifikasi baik obyek forma dan
tuk kesesuaian dan atau ketidak obyek materi ilmu kebidanan. Obyek
sesuaian antara data, forma ilmu kebidanan adalah cara
pandang yang berfokus pada obyek
HASIL DAN PEMBAHASAN. penelaahan dalam batas atau ruang
lingkup kebidanan, yaitu keamanan,
Penjelasan Prof. Dr. Ahmad keselamatan dan kesehatan perempu-
Tafsir tentang ilmu, menyatakan an (ibu pra konsepsi, kehamilan,
bahwa pada dasarnya cara kerja sain melahirkan nifas menyusui, bayi baru
adalah kerja mencari hubungan lahir dan masa interval) sehingga
sebab-akibat atau mencari pengaruh tercapai kondisi sejahtera pada ibu
sesuatu terhadap yang lain. Asumsi dan anak yang selanjutnya ibu
dasar sain ialah tidak ada kejadian tersebut dapat memelihara dirinya,
tanpa sebab. Asumsi ini oleh Fred N. anak dan keluarganya secara opti-
Kerlinger (Foundation of Behavior mal.
Research, 1973:378) dirumuskan da- Menurut penjelasan Prof. Dr.
lam ungkapan post hoc, ergo propter Ahmad Tafsir Objek pengetahuan sain
hoc (ini, tentu disebabkan oleh ini). (yaitu objek-objek yang diteliti sain)
Asumsi ini benar bila sebab akibat itu ialah semua objek yang empiris. Jujun
memiliki hubungan rasional. S. Suriasumantri (Filsafat Ilmu:
Penjelasan selanjutnya me- Sebuah Pengantar Populer, 1994: 105)
nyatakan bahwa Ilmu atau sain berisi menyatakan bahwa objek kajian sain
teori. Teori itu pada dasarnya hanyalah objek yang berada dalam
menerangkan hubungan sebab akibat. ruang lingkup pengalaman manusia.
Sain tidak memberikan nilai baik atau Yang dimaksud pengalaman di sini
buruk, halal atau haram, sopan atau ialah pengalaman indera.
tidak sopan, indah atau tidak indah; Objek kajian sain haruslah objek-objek

58
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 7 Oktober 2014 ISSN.2089-7669

yang empiris sebab bukti-bukti yang tian tentang ilmu baik Prof. Dr.
harus ia temukan adalah bukti-bukti Ahmad Tafsir maupun IBI, dalam
yang empiris. Bukti empiris ini konteks ini tidak memberikan
diperlukan untuk menguji bukti definisi ilmu. Penjelasan tentang ilmu
rasional yang telah dirumuskan dalam lebih mengarah pada isi dan kontek
hipotesis. dasar ilmu. Demikian halnya
Obyek ilmu menurut IBI (2001), definisi ilmu dalam ilmu kebidanan
menyatakan bahwa obyek ilmu tidak diuraikan secara etimologis,
kebidanan memiliki obyek forma dan namun memberi- kan pemahaman
obyek materia. Obyek forma ilmu tentang ilmu ke- bidanan. Selaras
kebidanan adalah mempertahankan dengan pengertian tersebut, Cristin S
status kesehatan reproduksi termasuk Ibrahim (1989), menyatakan bahwa
kesejahteraan wanita sejak lahir ilmu kebidanan adalah ilmu yang
sampai masa tuanya, termasuk ber- mempelajari kelahiran manusia,
bagai implikasi dalam siklus kehi- mulai dario kan- dungan sampai
dupannya. Sedangkan obyek materi melahirkan.
nya adalah janin, bayi baru lahir, bayi Dalam kontek isi tentang pe-
dan anak bawah lima tahun dan wanita ngertian ilmu keduanya memiliki
secara utuh /holistik dalam sklus atau terkandung ciri-ciri ilmu
kehidupan- nya (kanak-kanak, pra sebagaimana The Liang Gie (1987)
remaja, remaja, dewasa muda, dewasa, menyampaikan ciri ilmu pengetahuan
lansia dini, lansia lanjud) yang ilmiah mem- punyai 5 ciri pokok yaitu:
berfokus pada kesehatan reproduksi. Empiris, pengetahuan itu diperoleh
Sebagai ilustrasi tentang definisi berdasar- kan pengamatan dan
ilmu The Liang Gie (1987) memberi- percobaan; Sistematis,berbagai
kan pengertian ilmu adalah rangkaian keterangan dan data yang tersusun
aktivitas penelaahan yang mencari sebagai kumpulan pengetahuan itu
penjelasan suatu metode untuk mem- mempunyai hubung- an
peroleh pemahaman secara rasional ketergantungan dan teratur;
empiris mengenai dunia ini dalam Objektif,ilmu berarti pengetahuan itu
berbagai seginya,dan keseluruhan pe- bebas dari prasangka perseorangan
ngetahuan sistematis yang men- dan kesukaan pribadi; Analitis penge-
jelaskan berbagai gejala yang ingin tahuan ilmiah berusaha membeda-
dimengerti manusia. bedakan pokok soalnya ke dalam ba
Jika dihubungkan dengan teori pem- gian yang terperinci untuk memahami
buatan definisi, maka definisi The Liang berbagai sifat,hubungan,dan peranan
Gie tentang ilmu, memiliki komponen dari bagianbagian itu; Verifika-
definiens yang lengkap, melingkupi tif,dapat diperiksa kebenarannya oleh
apa yang didefinisikan, dan tidak siapa pun juga.Dengan uraian tersebut,
mengulang atau terdapat dalam pemahaman pengertian, pemaknaan
definisi, sebagaimana penjelasan dan isi definisi memiliki kesamaan,
Imroni dkk (1987) bahwa apa yang walau dengan uraian kata yang
didefinisikan tidak boleh terdapat berbeda.
dalam apa yang didefinisikan. Dan jika diperhatikan dari prak-
Menyandingkan definisi ilmu tisi kebidanan sendiri, dalam me-
tersebut dengan definisi atau penger- nguaraikan Ilmu Kebidanan masih

59
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 7 Oktober 2014 ISSN.2089-7669

beragam, seperti definisi yang dibe- obyek formanya ilmu pengetahuan


rikan oleh Winda Kusumandari itu justru cenderung berbeda-beda
(2010), kebidanan adalah partnership dan berjenis-jenis, bentuk dan
antara perempuan dan bidan. Sangat sifatnya.
jauh perbedaannya dalam mengar- Akhirnya dapatlah disimpulkan
tikan kebidanan oleh Helen Varney, dan dinilai bahwa obyek forma (point
dkk (2004), kebidanan adalah suatu of view) mempunyai kedudukan dan
profesi yang diakui secara interna- peranan yang mutlak menentukan
sional dan memiliki praktisi suatu pengetahuan menjadi ilmu
diseluruh dunia. pengetahuan. Selanjutnya, menentu-
Dari uraian tersebut, jika dilihat kan jenis ilmu pengetahuan yang
dari kalangan internal praktisi ke- tergolong bidang studi apa, dan sifat
bidanan sendiri dalam memberikan ilmu pengetahuan yang tergolong
pengertian atau definisi kebidanan kuantitatif ataukah kualitatif. Hal ini
masih menguraikan sebagian-seba- berarti bahwa dengan obyek forma,
gaian dari pengertian secara keselu- maka kecuali tujuan, ruang lingkup
ruhan. atau sering disebut ‘scope’ ilmu
pengetahuan secara otomatis diten-
Dalam uraiannya Prof. Dr. tukan pula.
Ahmad Tafsir menyatakan bahwa Obyek ilmu menurut IBI
Objek kajian sain haruslah objek (2001), Obyek forma ilmu kebidanan
-objek yang empiris sebab adalah mempertahankan status
bukti-bukti yang harus ia temukan kesehatan reproduksi termasuk
adalah bukti-bukti yang empiris. kesejahteraan wanita sejak lahir
Bukti em- piris ini diperlukan untuk sampai masa tuanya, termasuk
menguji bukti rasional yang telah berbagai implikasi dalam siklus
dirumuskan dalam hipotesis. Dan kehidupannya. Sedang- kan obyek
uraian selanjutnya tidak membedakan materianya adalah janin, bayi baru
obyek materia dan obyek forma. lahir, bayi dan anak bawah lima tahun
Memperjelas uraian tersebut dan wanita secara utuh /holistik dalam
bahan data sekunder lain, Moh sklus kehidupannya (kanak-kanak,
Syukur (2009), menyatakan, bahwa pra remaja, remaja, dewasa muda,
obyek materi bagi beberapa ilmu dewasa, lansia dini, lansia lanjud)
pengetahuan boleh jadi sama, dan yang berfokus pada kesehatan
dengan demikian pasti terjadi titik reproduksi.
persinggungan (overlapping) antara Menyandingkan pemahaman
satu dengan lainnya. Jika per- obyek khususnya obyek forma dalam
singgungan antara ilmu pengetahuan Ilmu Kebidanan dengan pemahaman
yang satu dengan yang lain terlalu obyek forma sebagaimana diuraikan
rapat, maka pasti akan ter- diatas, maka obyek forma ilmu
jadi kesimpangsiuran yang menjadi kebidanan sangat bersinggungan de-
tidak jelas pengkategorian bidang ngan ilmu lain, misalnya tentang
studi. Tetapi, jika titik persing- ukuran mempertahankan status kese-
gungannya terlalu longgar, maka hatan dan kesejahteraan wanita.
pasti terjadi pemi-sahan. Oleh sebab Sebab konsep status kesehatan adalah
itu, dapat dipahami bahwa menurut konsep yang sangat umum , kalau

60
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 7 Oktober 2014 ISSN.2089-7669

argumen“mempertahankan” diguna- kesehatan reproduksi. Obyak materi


kan sebagai pembeda maka harus yang bersingguan erat, maka dapat
dikaji lagi tentang pengertiannya, terjadi kesimpang siuran sehingga
maknanya agar ditemukan pembeda. kesulitan mengkategorikan bidang
Konsep kata “dengan segala studi.
implikasinya”, secara harfiah dima- Obyek forma ilmu kebidanan
knai dengan berbagai macam masa- masih sangat umum, sehingga akan
lah yang mungkin terjadi selama cenderung bersinggungan dengan
hidupnya. Makna kejadian selama ilmu-ilmu lain. Dengan demikian
hidupnya, harus dimaknai yang menen-tukan pembagian bidang studi
menjadi obyek forma ilmu kebidanan. akan sulit mengembangkan bidang
Dengan sedikit pemaknaan kata ter- keilmuan yang memiliki kekhususan.
sebut mengisaratkan bahwa ilmu- Studi litertur yang telah diu-
ilmu diluar ilmu kebidanan juga raikan diatas, menyandingkan antara
terdapat kajian yang sama dengan bahan data primer dari teori ilmu
ilmu kebidanan. pengetahuan ditambah dengan bahan
data sekunder yang terkait, dan
SIMPULAN: memiliki uraian rincian materi yang
Dalam penyusunan definisi jelas menurut ukuran peneliti dengan
tentang Ilmu Kebidanan, jika bahan data primer ilmu kebidanan
dicermati melalui cara aturan aturan dan bahan data sekunder lainnya,
pembuatan definisi menunjukan menghasilkan kesimpulan bahwa
bahwa dalam pembuat-annya masih obyek forma ilmu kebidanan masih
belum men- cakup keseluruhan ciri perlu kajian mendalam agar lebih
dari yang didefinisikan (definiens) spesifik, sehingga dapat digunakan
dengan ha- nya menyampaikan sebagai pijakan pengembangan Ilmu
sebagian dari ciri / karakteristiknya. Kebidanan.
Akibatnya muncul definisi ilmu
kebidanan dengan berbagai macam DAFTAR PUSTAKA
versi. Keadaan de- mikian dapat
terjadi karena para pembuat definisi Ahmad Tafsir, Prof. Dr, (2004),
hanya memper- hatikan bagian atau Filsafat Ilmu, PT Remaja Bosda
ciri difinennya, atau dapat juga Karya, Bandung.
karena kurang memperhatikan aturan Mustika, Sofyan, dkk (2001), 50 ta-
pembuatan definisi. Atau dapat hun Ikatan Bidan Indonesia
diakibatkan dari belum jelasnya batas Bidan Menyongsong Masa
obyek forma dari ilmu kebidanan. Depan, PP IBI Jakarta.
Obyek materi Ilmu kebidanan Mufdlilah, SPd, SsiT, MSc, (2012),
sangat bersinggungan, bahkan sama Konsep Kebidanan Edisi
dengan ilmu –ilmu lain, yaitu : janin, Refisi, Nuha Medika
bayi baru lahir, bayi dan anak bawah Yogyakarta.
lima tahun dan wanita secara utuh / Ibrahim S. Christina, Dra ( 1993),
holistik dalam siklus kehidupannya Perawatan Kebidanan,
(kanak-kanak, pra remaja, remaja, Bharata, Jakarta.
dewasa muda, dewasa, lansia dini, Atik Purwanti, AMd. Keb, SKM,
lansia lanjud) yang berfokus pada (2008), Konsep Kebidanan,

61
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 7 Oktober 2014 ISSN.2089-7669

Sejarah dan
Profesionalisme, EGC, Ja-
karta.
Winda Kusumandari, (2010), Bidan,
sebuah Pendekatan Midwi-
fery of Knolidge, Nuha
medika Yogyakarta.
Ai Yeyeh Rukiyah, (2010), Konsep
Kebidanan, trans Info Media, jakarta.
Helen Varney, dkk (2004), Alih
Bahasa Ana Lusiyana dkk,
Buku Ajar Asuhan
Kebidanan, Vol: 1, edisi 4,
EGC Jakarta.
Johnny, Ibrahim (2006), Teori dan
Metodologi Penelitian Hu-
kum Normatif, Bayumedia
Publishing.
Jujun S. Suriasumantri, ( 1994),
Filsafat Ilmu: Sebuah
Pengantar Populer, ...
Liang, Gie The, (1987), Filsafat
Administrasi, ... Jakarta.
Imroni dkk, (1987), Materi Pokok 2,
Definisi dan Kesesatan,
Karunika Jakarta.
Syukur. Muh, (2009), Keberagaman
Manusia Menurut Panda-
ngan Filsafat ilmu
Pengetahuan, Makalah
Program Paska Sarjana
UMI Makasar.

62

You might also like