You are on page 1of 12

ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAUN JERUK KALAMANSI


(Citrofortunella microcarpa) TERHADAP BAKTERI
Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
Deza Oktasila*1, Nurhamidah2, Dewi Handayani3
1,2,3
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP
Universitas Bengkulu
*E-mail : dezaoktasila.do@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to examine the antibacterial activity of ethanol extract and essential oil of Kalamansi citrus leaves
(Citrofortunella microcarpa) against Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The raw material of Kalamansi citrus
leaves is obtained from the Village of Pondok Kubang, Bengkulu Tengah (3.7006 0S, 102.35780E). Ethanol extract from Kalamansi
citrus leaves was obtained by maceration using ethanol 96%, then ethanol extract was made dilution concentration 40 ; 20; , 10;
and 5%. The essential oil of Kalamansi citrus leaves is obtained by water-vapor distillation, then made variations of
concentration 20;, 15;, 10; and 5%. The method used to test the antibacterial activity is the paper disc diffusion method , the
antibacterial activity is shown by the diameter of the inhibiting zone formed. The data of antibacterial test result were analyzed
by using One Way Anova test which showed the effect of treatment on the growth of test bacteria seen from the value (P <0,01)
and continued by Duncan test to know the effect of the treatment. The results showed that ethanol extract of Kalamansi citrus
leaves had antibacterial activity against S. aureus and E. coli bacteria with moderate inhibitory diameter is 7.20 and 5.73 mm at
concentration 40%, while antibacterial activity on essential oil of Kalamansi citrus leaves is categorized as strong with inhibition
zone diameter is 14.83 and 13.00 mm at concentration 20%.

Keywords : Kalamansi citrus leaves, antibacterial, Staphylococcus aureus, Escherichia coli.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol dan minyak atsiri daun jeruk Kalamansi
(Citrofortunella microcarpa) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Bahan baku daun jeruk Kalamansi
diperoleh dari Desa Pondok Kubang, Bengkulu Tengah (3.70060 LS, 102.35780 BT ). Ekstrak etanol daun jeruk Kalamansi
didapatkan dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%, selanjutnya ekstrak etanol yang diperoleh dibuat pengenceran
konsentrasi 40; 20; 10; dan 5%. Minyak atsiri daun jeruk Kalamansi diperoleh melalui destilasi uap-air, kemudian dibuat
variasi konsentrasi 20; 15; 10; dan 5%. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri yaitu metode difusi kertas cakram,
kemudian aktivitas antibakteri ditunjukkan oleh adanya diameter zona hambat yang terbentuk. Data hasil uji antibakteri dianalisa
statistika dengan menggunakan uji Anova satu arah (One way) yang menunjukkan adanya pengaruh perlakuan terhadap
pertumbuhan bakteri uji dilihat dari nilai (P<0,01) dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui pengaruh antar
perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jeruk Kalamansi mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
bakteri S. aureus dan E. coli dengan diameter zona hambat yang tergolong sedang yaitu 7,20 dan 5,73 mm pada konsentrasi
40%, sedangkan aktivitas antibakteri pada minyak atsiri daun jeruk Kalamansi termasuk kategori kuat dengan masing-masing
diameter zona hambat yaitu 14,83 dan 13,00 mm pada konsentrasi 20%.

Kata kunci: Daun Jeruk Kalamansi, Antibakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia coli.

PENDAHULUAN maka tidak berpotensi menimbulkan penyakit,


Penyakit infeksi termasuk salah satu akan tetapi bakteri S.aureus sering menimbulkan
masalah dalam bidang kesehatan yang dari waktu bakterimia dan menjadi bakteri patogen pada
ke waktu terus berkembang. Infeksi adalah suatu manusia sehingga dapat menyebabkan berbagai
keadaan masuknya mikroorganisme ke dalam macam penyakit yang dikarenakan faktor virulensi
tubuh, berkembang biak dan menimbulkan yang bervariasi yang dimiliki oleh bakteri [2].
penyakit [1]. Sebagian besar penyakit infeksi Beberapa penyakit infeksi yang
disebabkan oleh mikroorganisme berupa bakteri disebabkan oleh bakteri S. aureus diantaranya
diantaranya yaitu bakteri Staphylococcus aureus yaitu impetigo [3], bisul [4], jerawat [5] dan lesi di
dan Escherichia coli. permukaan kulit yang tampak seperti lepuhan [6].
Bakteri S.aureus merupakan bakteri gram Bakteri lainnya yang dapat menyebabkan
positif yang dapat ditemukan dimana saja penyakit infeksi di tubuh manusia adalah E. coli
termasuk pada tubuh manusia. Pada tubuh yang merupakan bakteri gram negatif dan menjadi
manusia, jika bakteri ini dalam jumlah normal flora normal di dalam usus manusia untuk

158
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.
menguraikan sisa-sisa makanan [7]. Bakteri E. spektrofotometer Uv-Vis (PD-303S), vortex
coli dapat menyebabkan timbulnya infeksi saluran (VM-968).
kencing [8], infeksi primer pada usus misalnya Bahan kimia yang digunakan dalam
diare [9] serta timbulnya infeksi pada jaringan penelitian ini adalah: etanol teknis 96%, Nutrient
tubuh lain di bagian luar [10]. Agar (Merck), kristal FeCl3 p.a (Merck), aquades,
Infeksi yang disebabkan oleh NaCl 0,9%, pita Mg (Merck), Na2SO4 Anhidrat
pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli ini p.a (Merck), larutan HCl 32 % p.a (Merck),
akan berbahaya bagi tubuh jika tidak ditangani H2SO4 98 % p.a (Merck), KI dan DMSO
secara baik. (Merck), kertas saring.
Pengobatan yang biasa digunakan dalam Sampel daun Jeruk Kalamansi yang
penanganan infeksi oleh bakteri yaitu suatu digunakan, diambil dari Lembaga Pengembangan
formula yang mengandung zat untuk menghambat Pertanian Baptis (LPPB) Pondok Kubang,
pertumbuhan bakteri atau bahkan membunuhnya Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu
yang dikenal sebagai antibakteri atau biasa disebut Tengah.
sebagai antibiotik [11]. Bakteri uji yang digunakan dalam
Penggunaan antibiotik akan dapat penelitian ini yaitu bakteri gram positif
menimbulkan efek samping bagi tubuh dan dapat Staphylococcous aureus dan bakteri gram negatif
menimbulkan resistensi bakteri bila digunakan Escherichia coli.
secara sembarangan [12]. Karena itu dewasa ini
ramai kembali aktivitas berupa pemanfaatan Prosedur Penelitian Preparasi Sampel
berbagai tanaman obat yang mampu berperan Untuk pembuatan ekstrak digunakan 3,1
sebagai agen antibakteri [13]. kg daun Jeruk Kalamansi. Daun di rajang setipis
Salah satu tanaman budidaya di Indonesia mungkin agar dapat mempercepat proses
termasuk di Bengkulu adalah tanaman jeruk pengeringan dengan cara diangin-anginkan tanpa
Kalamansi (Citrofortunella microcarpa) [14], terkena sinar matahari langsung agar aktivitas
yang hingga saat ini dimanfaatkan hanya untuk air metabolit sekunder yang terkandung didalam daun
perasan buahnya sebagai bumbu masakan dan jeruk tidak berkurang [15]. Simplisia yang telah
bahan baku pembuatan sirup industri rumahan kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan
sehingga ada bagian dari tanaman berupa daun blender hingga diperoleh serbuk halus.
yang hanya akan terbuang dan belum Untuk pembuatan minyak atsiri, digunakan
termanfaatkan oleh masyarakat. 8,8 kg daun jeruk yang terlebih dahulu di rajang
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik atau dipotong-potong, kemudian langsung
untuk melakukan penelitian dengan judul “Uji dilakukan proses destilasi uap-air untuk
Aktivitas Antibakteri Daun Jeruk Kalamansi memperoleh minyak atsiri.
(Citrofortunella Microcarpa) terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ”. Pembuatan Ekstrak
Serbuk simplisia daun jeruk ditimbang
METODE PENELITIAN sebanyak 500 g dan dilakukan ekstraksi
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret menggunakan metode maserasi dengan etanol
hingga Juni 2018. Tempat penelitian di 96%, dengan cara merendam simplisia selama 72
Laboratorium Kimia FKIP, Laboratorium Basic jam (3 hari) dengan sesekali diaduk ataupun
Science FMIPA dan Laboratorium Biomedik dikocok kemudian disaring menggunakan kertas
FKIK Universitas Bengkulu. saring sehingga diperoleh maserat [16] yang
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian selanjutnya dikentalkan menggunakan rotary
ini adalah sebagai berikut : neraca analitik, vacum evaporator sehingga didapatkan ekstrak
lemari pendingin, blender, aluminium foil, kasar.
rangkaian alat destilasi uap-air, statif dan klem, Rendemen ekstrak dihitung dengan rumus ;
alat-alat gelas laboratorium, tabung reaksi beserta
rak, jarum ose, autoklaf (Hiramaya HVA-85), Rendemen
mikropipet (Eppendorf), yellow tip, pinset, spuit,
lampu spiritus, rotary evaporator, hotplate (Lab.
Companion HP-3000l), incubator (IB-11E),
laminar air flow (Nuaire NU-1263000 E),
159
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.
Pembuatan Reagen Sebanyak 200 mg sampel dimasukkan
ke dalam gelas kimia dan ditambahkan dengan
a. Pembuatan Pereaksi Mayer 5 ml HCl 2N kemudian disaring. Filtrat
Sebanyak 13,6 gram HgCl2 dilarutkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
dengan 60 ml aquades ke dalam gelas kimia. Di ditetesi pereaksi Mayer’s. Terbentuknya
dalam gelas kimia yang berbeda, dilarutkan 5 endapan berwarna putih menunjukkan adanya
gram KI dengan 10 ml aquades. Kemudian alkaloid [18].
kedua larutan dicampurkan secara perlahan dan
diencerkan hingga 100 ml di dalam labu ukur c. Uji Tanin
dengan menggunakan aquades. Sebanyak 0,5 g sampel dimasukan
kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml
b. Pereaksi Lieberman-Burchard aquades dan ditambahkan 2-3 tetes larutan
Sebanyak 5ml asam asetat anhidrat FeCl 1%. Hasil positif ditunjukkan dengan
dicampurkan secara perlahan dengan 5 ml terbentuknya warna hijau, biru-hijau atau biru-
H2SO4 pekat didalam gelas kimia dan hitam kebiruan [19].
kemudian diencerkan dengan 100 ml etanol. d. Uji Saponin
Sebanyak 0,5 g sampel dimasukkan
c. Larutan FeCl3 1% kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml
Sebanyak 1 gram kristal FeCl3 dimasukkan aquades dan dikocok dengan kuat . Terbentuk
ke dalam labu takar ukuran 100 ml dan buih yang stabil menunjukkan keberadaan
dilarutkan dengan hingga tanda batas . dari saponin [20].

d. Larutan H2SO4 2 N e. Uji Terpenoid dan Steroid


Sebanyak 13,9 ml H2SO4 pekat Sebanyak 200 mg sampel dimasukkan ke
dimasukkan dengan pipet tetes secara perlahan tabung reaksi dan ditambahkan dengan
dan hati-hati tetes demi tetes ke dalam labu pereaksi Liebermann-Burchard. Adanya
takar berukuran 250 ml yang telah berisi 100 senyawa triterpenoid ditandai timbulnya warna
ml aquades dan selanjutnya dilakukan merah muda dan steroid ditandai warna hijau
pengenceran hingga tanda batas. atau biru [21].
Selain itu uji keberadaan terpenoid dan
Uji Fitokimia steroid dapat dilakukan dengan uji warna pada
Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui plat KLT [22] yang telah diaktivasi selama 1
menentukan secara kualitatif ada atau tidaknya jam dengan suhu 1100 C. Ekstrak kasar
golongan senyawa bioaktif yang berpotensi ditotolkan pada plat KLT dan dielusi
sebagai antibakteri yang terkandung dalam daun menggunakan campuran n-heksana dan etil
jeruk Kalamansi. Golongan senyawa yang diuji asetat (6:4) dan disemprot dengan larutan
antara lain alkaloid, tanin, terpenoid/steroid, H2SO4 dan selanjutnya dipanaskan selama 15
flavonoid dan saponin. menit pada suhu 50oC.
Langkah-langkah dalam uji fitokimia Terbentuknya noda berwarna merah muda
sebagai berikut : atau pink menunjukkan adanya senyawa
terpenoid [23] sedangkan warna ungu
a. Uji Flavonoid menunjukkan adanya steroid [24].
Sebanyak 200 mg sampel ditambahkan
0,1 g serbuk Mg dan beberapa tetes HCl 2N. Penyulingan Minyak Atsiri
Terbentuknya warna jingga sampai merah Sampel daun jeruk segar jeruk yang
mengindikasikan adanya senyawa flavonoid digunakan sebanyak 8800 g dengan 4 kali
[17]. Pada uji ini senyawa flavonoid akan destilasi, untuk setiap proses destilasi digunakan
direduksi oleh gas hidrogen hasil reaksi antara 2200 g daun jeruk yang sudah dirajang dengan
pita Mg dan HCl dan membentuk senyawa lama waktu pelaksanaan yaitu 3 – 4 jam tiap kali
komplek dengan Mg2+ yang berwarna merah destilasi. Hasil destilat ditampung dan
atau jingga. dimasukkan ke dalam corong pisah dan dibiarkan
selama satu malam.
b. Uji Alkaloid Pemisahan fasa minyak dilakukan
160
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.
dengan mengeluarkan air secara perlahan dari diperoleh larutan stok dengan konsentrasi 80%.
corong pisah dan minyak atsiri yang diperoleh Kemudian dibuat variasi untuk konsentrasi 40
ditampung dalam wadah yang berbeda. ; 20; 10; dan 5%.
Selanjutnya ditambahkan Natrium sulfat Untuk membuat larutan uji minyak atsiri
anhidrat untuk mengurangi kadar air di dalam daun jeruk diambil masing-masing sebanyak
minyak dan dipisahkan dari fase minyak dengan 0,2 ; 0,15 : 0,10 ; dan 0,05 g dan masing-
cara disaring [25] dan hasil yang diperoleh masing dilarutan ke dalam tabung yang berisi 1
disimpan dalam botol berwarna gelap. ml DMSO sehingga akan diperoleh
Rendemen hasil penyulingan dihitung konsentrasi masing-masing sebesar 20; 15; 10;
dengan rumus ; dan 5%.

f. Pembuatan Larutan Kontrol


Larutan kontrol positif dibuat dengan
Uji Aktivitas Antibakteri menimbang sebanyak 0,05 gram antibiotik
Amoxicilin kemudian mengencerkannya ke
a. Sterilisasi Alat dan Bahan dalam 5 mL aquades dan dihomogenkan.
Seluruh alat terlebih dahulu dicuci bersih Amoxicilin merupakan antibiotik
dan dikeringkan dan alat beserta media yang bakterisidal yang mempunyai spektrum luas
akan digunakan selanjutnya disterilkan dalam dalam menghambat sintesis dinding sel
autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit . selama sel membelah. Untuk larutan kontrol
Jarum ose disetrilkan dengan dipijarkan negatif digunakan pelarut DMSO.
menggunakan nyala Bunsen. Untuk cawan
petri dan pipet tetes diterilkan menggunakan g. Penentuan Aktivitas Antibakteri
larutan etanol 96% . Pengujian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui adanya pengaruh ekstrak
b. Pembuatan Medium etanol dan minyak atsiri daun jeruk Kalamansi
Media pembenihan Nutrient Agar (NA) dalam menghambat pertumbuhan bakteri S.
dibuat dengan melarutkan 5,6 gram NA ke aureus dan E. coli.
dalam 200 mL aquades dan dipanaskan hingga Pengujian aktivitas antibakteri
larut. Selanjutnya disterilkan didalam autoklaf menggunakan metode difusi kertas cakram
selama 15 menit pada suhu 121oC. dengan mengukur diameter zona hambat pada
pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli.
c. Peremajaan Mikroba Uji Setiap bakteri uji digoreskan pada cawan
Diambil 1 ose bakteri uji S.aureus dan E. petri yang berisi media agar padat, kemudian
coli kemudian digoreskan kedalam media NA diletakkan cakram kertas berdiameter 6 mm
miring dan diinkubasikan selama 24 jam yang telah steril menggunakan pinset steril dan
dengan suhu 37oC. cakram ditetesi larutan uji sebanyak 10 µl
menggunakan mikropipet.
d. Pembuatan Suspensi Bakteri Untuk setiap uji dilakukan 3 kali
Membuat suspensi bakteri uji S.aureus dan pengulangan untuk setiap konsentrasi
E. Coli dengan mengambil masing- masing 1 pengujian dalam penelitian ini dilakukan
ose bakteri uji, dimasukkan ke dalam tabung dengan variasi konsentrasi yaitu 5; 10; 20; dan
reaksi yang telah berisi 10 ml larutan NaCl 40% untuk larutan uji dari ekstrak etanol daun
fisiologis 0,9%, dihomogenkan dengan alat jeruk , sedangkan variasi konsentrasi untuk
vortex. larutan uji dari minyak atsiri daun jeruk yaitu
Kekeruhan suspensi dari bakteri uji diukur 5; 10; 15; dan 20%.
menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis Setelah itu campuran diinkubasi pada
pada panjang gelombang 600 µm. suhu 370C selama 24 jam. Zona bening yang
terbentuk diukur dengan penggaris
e. Pembuatan Larutan Uji millimeter. dicari rata-rata diameter zona
Pembuatan larutan uji ekstrak dibuat hambat dan dianalisa ada tidaknya pengaruh
dengan melarutkan 4 g ekstrak etanol daun jeruk ekstrak dan minyak atsiri dalam menghambat
kedalam 5 ml pelarut DMSO, sehingga pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli
161
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Minyak kasar yang diperoleh sebanyak 28,76 g dengan
Atsiri (%) rendemen sebesar 5,75 %.
Data yang diperoleh dari uji aktivitas
antibakteri ekstrak dan minyak atsiri daun jeruk Penyulingan Minyak Atsiri Daun Jeruk
Kalamansi dianalisis dengan perhitungan statistik Kalamansi
melalui analisis one way ANOVA. Sampel daun jeruk Kalamansi yang
Apabila perlakuan yang diberikan digunakan sebanyak 8800 gram. Berat minyak
menunjukkan pengaruh nyata, maka dilanjutkan atsiri daun jeruk yang diperoleh seberat 4,24 g
dengan uji Duncan dengan taraf signifikan 1% dengan nilai rendemennya sebesar 0,048%.
(<0,01) yang bertujuan untuk mengetahui Minyak atsiri dari daun jeruk Kalamansi yang
konsentrasi perlakuan yang terbaik. diperoleh berbentuk cairan jernih, berwarna
Analisis one way ANOVA menggunakan kuning pucat dan memiliki bau khas tanaman
fasilitas SPSS versi 16 for Windows dan Ms. jeruk Kalamansi.
Excel. Uji Duncan dilakukan dengan
menggunakan fasilitas SPSS versi 16 for Uji Fitokimia Simplisia Dan Ekstrak Etanol
Windows. Daun Jeruk Kalamansi
Dalam penelitian ini juga dilakukan Hasil uji fitokimia serbuk simplisia dan
analisa statistik melalui uji T (Ms.Excel) untuk ekstrak etanol daun jeruk Kalamansi disajikan
mengetahui perbedaan nyata pada rata-rata sebagai berikut (Tabel 1)
diameter zona hambat yang dihasilkan ekstrak Hasil uji fitokimia secara kualitatif
etanol dengan konsentrasi 20% dan minyak atsiri menunjukkan bahwa daun jeruk Kalamansi
daun jeruk dengan konsentrasi 20% terhadap terbukti positif mengandung metabolit sekunder
kedua bakteri uji. berupa senyawa alkaloid , flavonoid, saponin dan
tanin karena memberikan hasil uji yang sesuai.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Hasil Uji Fitokimia Serbuk
Preparasi Sampel Simplisia Dan Ekstrak etanol Daun
Penelitian ini menggunakan sampel daun Jeruk Kalamansi
jeruk Kalamansi diambil dari Lembaga
Pengembangan Pertanian Baptis (LPPB) di Desa Hasil Pengamatan
Uji Pereaksi Serbuk Ekstrak Hasil
Pondok Kubang, Kecamatan Pondok Kelapa, Simplisia Etanol
Kabupaten Bengkulu Tengah. Alkaloid Mayer Endapan Endapan Ada
Putih Putih
Dari 3100 g daun jeruk segar, setelah Mg+HCl Orange Merah Ada
Flavonoid
pengeringan diperoleh 780 g serbuk simplisia Kehitaman Magenta
Tanin FeCl3 Hijau Hijau Ada
sehingga didapatkan (%) kadar air pada daun Kehitaman Kehitaman
jeruk Kalamansi yaitu sebesar 74,84 %. Saponi Aquades, Buih stabil Buih stabil Ada
Dikocok
Terpenoid CH3COOH Tidak Ada Noda Ada
Pembuatan Ekstrak Daun Jeruk Kalamansi anhidrat + Dilakukan Merah
Sampel daun jeruk Kalamansi H2SO4 pekat
Steroid CH3COOH Tidak Ada Noda Tidak
(Citrofortunella microcarpa) berupa serbuk anhidrat + Dilakukan Hijau ada
simplisia akan diolah menjadi ekstrak etanol H2SO4 pekat

melalui proses ekstraksi dengan menggunakan


metode maserasi. Maserasi dilakukan dengan Untuk uji fitokimia ekstrak etanol daun
merendam 500 g serbuk simplisia halus dalam jeruk Kalamansi menunjukkan hasil positif untuk
pelarut etanol 96 %. semua golongan senyawa yang diujikan yakni
Proses perendaman berlangsung dengan positif mengandung alkaloid,flavonoid, saponin,
beberapa kali penggojokan yang tujuannya agar tanin, dan terpenoid. Hal terjadi karena sampel
seluruh serbuk simplisia dapat kontak dengan berupa ekstrak telah melalui proses ektraksi
pelarut dan senyawa dapat tersekstrak secara sehingga metabolit sekunder yang ada pada
optimal. Setelah melalui proses perendaman, tumbuhan dapat ditembus dan ditarik keluar oleh
dilakukan filtrasi untuk memperoleh maserat dan pelarut etanol.
selanjutnya dipekatkan dengan cara evaporsi Untuk uji terpenoid dan steroid
menggunakan rotary evaporator. Hasil ekstrak menggunakan analisis KLT menunjukkan bahwa
162
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.
ekstrak etanol daun jeruk Kalamansi positif aureus dan E.coli yaitu 5,20 mm (kategori sedang)
mengandung senyawa terpenoid dan tidak dan 4,53 mm (kategori lemah); pada konsentrasi
mengandung senyawa steroid. 10% rata-rata diameter zona hambatnya yaitu
untuk S. aureus 3,97 mm (kategori lemah) dan
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan 3,53 mm (kategori lemah) untuk E.coli dan pada
Minyak Atsiri Daun Jeruk Kalamansi konsentrasi 5% rata-rata diameter zona hambatnya
Hasil dari peremajaaan bakteri uji, adalah untuk S. aureus 3,30 mm (kategori lemah)
pembuatan suspensi dan penentuan nilai OD dari dan untuk E.coli 3,10 mm (kategori lemah).
masing- masing bakteri diperoleh nilai OD S. Berdasarkan hasil yang diperoleh terlihat
aureus = 0,90 dan untuk E. coli = 0,92 dimana bahwa perubahan variasi konsentrasi ekstrak
tingkat kekeruhannya disetarakan dengan etanol daun jeruk Kalamansi mempengaruhi
kekeruhan 1,5×108 CFU/mL. diameter zona hambat yang terbentuk, dimana
Hasil pengukuran diameter zona hambat semakin besar konsentrasi ekstrak etanol daun
ekstrak etanol daun jeruk Kalamansi terhadap jeruk Kalamansi maka semakin besar pula
bakteri S. aureus dan E. coli dapat dilihat pada penghambatan pertumbuhan terhadap bakteri uji.
tabel 2. Hasil pengukuran diameter zona hambat
Ada 4 kategori kekuatan daya hambat zat minyak atsiri daun jeruk Kalamansi terhadap
antibakteri berdasarkan diameter zona hambat bakteri S.aureus dan E.coli dapat dilihat pada
yang terbentuk yaitu kategori lemah bila diameter dibawah ini (Tabel 3)
zona hambat < 5 mm, kategori sedang dengan
diameter 5 s/d 10 mm, kategori kuat dengan Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Minyak
diameter 10 s/d 20 mm dan kategori sangat kuat Atsiri Daun Jeruk Kalamansi
dengan diameter > 20 mm [26].

Tabel 2. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri


Ekstrak Etanol Daun Jeruk
Kalamansi

Ket : (p-s) angka berbeda diikuti huruf berbeda


menunjukkan berbeda signifikan (<0,01)

Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan


yaitu :
Ket : (a-e) angka berbeda diikuti huruf berbeda
1. Pada konsentrasi 5% minyak atsiri daun
menunjukkan berbeda signifikan (<0,01) jeruk Kalamansi diperoleh rata-rata diameter
zona hambat untuk S. aureus sebesar 2,87
Pada tabel 2 dapat dilihat nilai rata-rata mm (kategori lemah) dan untuk E. coli
diameter zona hambat ekstrak etanol daun jeruk sebesar 12,70 mm (kategori lemah).
Kalamansi yang terbentuk terhadap bakteri uji S. 2. Pada konsentrasi 10%, rata-rata diameter
aureus dan E. coli menunjukkan bahwa zona hambat untuk S. aureus sebesar 8,30
kemampuan penghambatan bakteri uji yang paling mm (kategori sedang) dan untuk E. coli
besar pada konsentrasi 40% masing-masing yaitu sebesar 7,97 mm (kategori sedang).
7,20 dan 5,73 mm yang tergolong kategori sedang. 3. Pada konsentrasi 15%, rata-rata diameter
Pada konsentrasi 20% dengan rata-rata zona hambatnnya untuk S. aureus sebesar
diameter zona hambatnya terhadap bakteri S. 12,60 mm (kategori kuat) dan untuk E. coli
163
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.
sebesar 10,10 mm (kategori kuat). peptidoglikan, memiliki membran luar berupa
4. Kemampuan penghambatan bakteri terbesar bilayer (berfungsi sebagai pertahanan selektif
terlihat pada konsentrasi 20 % dengan rata- senyawa-senyawa yang keluar atau masuk sel)
rata diameter zona untuk S. aureus sebesar [29].
14,83 mm (kategori kuat) dan untuk E. coli Membran luar bakteri gram negatif terdiri
sebesar 13,00 mm (kategori kuat). dari fosfolipid yang tersusun atas lipid A yang
bersifat nonpolar, sehingga senyawa antibakteri
Hasil tersebut menunjukkan variasi yang ada didalam daun jeruk Kalamansi seperti
konsentrasi minyak atsiri daun jeruk Kalamansi flavonoid dan saponin yang merupakan senyawa
mempengaruhi pertumbuhan bakteri uji dimana . polar akan lebih sulit menembus lapisan lipid
semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri, maka yang nonpolar untuk masuk ke dalam sel [30].
zona hambat yang terbentuk juga semakian Hal inilah yang akan menyebabkan aktivitas
besar. (Gambar 1) penghambatan pada bakteri gram negatif lebih
lemah dibandingkan dengan bakteri gram positif.
Hasil analisa uji one way ANOVA
menggunakan SPSS 16 for Windows diperoleh
nilai P = 0,000 (<0,01) pada setiap zona hambat
terhadap S. aureus maupun E. coli dengan taraf
signifikan (0,01), yang menunjukkan Ho ditolak.
Hasil analisa uji ANOVA menggunkan
Ms.Excel dimana hasil Fhitung > Ftabel menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara
perlakuan (konsentrasi) dengan diameter zona
hambat yang terbentuk.
Hasil dari uji lanjut melalui uji Duncan
dengan tujuan melihat pengaruh perlakuan
(konsentrasi) yang terbaik untuk menghambat
pertumbuhan bakteri S.aureus dan E. coli,
diperoleh perlakuan (konsentrasi) ekstrak etanol
Gambar 1. Grafik Hubungan Variasi daun jeruk Kalamansi mempengaruhi diameter
Konsentrasi Larutan Uji terhadap zona hambat yang terbentuk.
Rata-Rata Diameter Zona Hambat Hasil analisa menunjukkan bahwa
ekstrak etanol daun jeruk pada konsentrasi 40%
Dari gambar 1 diketahui bahwa aktivitas
merupakan konsentrasi yang menunjukkan
antibakteri ekstrak etanol dan minyak atsiri daun
adanya zona bening dengan rata- rata diameter
jeruk Kalamansi (terhadap bakteri uji memiliki
zona hambat paling besar diantara diameter zona
perbedaan signifikan pada rata-rata diameter zona
hambat yang dihasilkan dari variasi konsentrasi 5;
hambat yang dihasilkan.
10; 20; dan 40%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas
Kekuatan daya hambat ekstrak etanol
antibakteri dari larutan uji terhadap bakteri uji S.
daun jeruk Kalamansi pada konsentrasi 40%
aureus berbeda dengan E. coli yang disebabkan
terkategori sedang dengan rata-rata diameter zona
karena kinerja senyawa antibakteri dipengaruhi
hambat terhadap bakteri S. aureus adalah 7,20
oleh struktur dinding sel bakteri [27].
mm dan untuk E. coli adalah 5,73 mm.
Pada penelitian ini, pelarut yang digunakan
Hasil analisa uji Duncan untuk minyak
untuk isolasi senyawa metabolit sekunder pada
atsiri daun jeruk menunjukkan pada konsentrasi
ekstrak etanol daun jeruk Kalamansi adalah etanol
20% terdapat adanya zona bening dengan rata-
yang bersifat polar sehingga senyawa-senyawa
rata diameter zona hambat paling besar diantara
yang bersifat polar banyak yang ikut tertarik
diameter zona hambat yang dihasilkan dari
dalam ekstrak.
variasi konsentrasi 5; 10; 15; dan 20%.
Hal ini menyebabkan aktivitas antibakteri
Kekuatan daya hambat atsiri daun jeruk
yang diinginkan tidak optimal karena bakteri E.
pada konsentrasi 20% terkategori kuat dengan
coli merupakan bakteri gram negatif [28] yang
rata-rata diameter zona hambatnya terhadap
lebih banyak mengandung lipid dan sedikit
bakteri S. aureus adalah 14,83 mm dan terhadap
164
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.
bakteri E. coli adalah 13,00 mm. dengan dengan cara menyebabkan terganggunya
Hasil uji Duncan ini menunjukkan adanya permeabilitas dinding sel bakteri dengan
perbedaan nyata pada perlakuan (konsentrasi) mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak
terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri S. membran sitoplasma [36] yang dapat
aureus dan E. coli. menyebabkan bocornya metabolit penting dan
Analisa lanjutan berupa uji T dengan menginaktifkan sistem enzim bakteri [37].
menggunakan Ms. Excel, terhadap perlakuan Kerusakan membran sitoplasma ini akan
penggunaan larutan uji berupa ekstrak etanol menyebabkan nukleotida dan asam amino
konsentrasi 20% dengan minyak atsiri konsentrasi merembes keluar dan menyebabkan bisa
20% terhadap bakteri uji S. aureus dan E. coli. masuknya bahan-bahan aktif ke dalam sel, yang
nilai P= 0,000132 (<0,01) yang menunjukkan akan dapat menyebabkan kematian bakteri [38].
bahwa terdapat perbedaan nyata pada rata-rata Pada perusakan membran sitoplasma, ion
+
diameter zona hambat untuk ekstrak etanol H dari senyawa fenol dan turunannya (flavonoid)
konsentrasi 20% dan minyak atsiri konsentrasi akan menyerang gugus polar (gugus fosfat)
20%. sehingga molekul fosfolipida akan terurai menjadi
Dari analisa ini dapat diperoleh hasil gliserol, asam karboksilat dan asam fosfat [39].
bahwa minyak atsiri daun jeruk Kalamansi Hal ini mengakibatkan fosfolipida tidak
memiliki kekuatan daya hambat lebih besar akan mampu mempertahankan bentuk membran
dibanding ekstrak etanol dimana kekuatan daya sitoplasma yang mengakibatkan bocornya
hambat minyak atsiri terhadap bakteri S. aureus membran sitoplasma sehingga bakteri akan
dan E. coli termasuk dalam kategori kuat mengalami hambatan pertumbuhan dan bahkan
Pada penentuan aktivitas antibakteri ekstrak kematian [40].
etanol dan minyak atsiri daun jeruk Kalamansi, Pada senyawa tanin diduga kemampuannya
antibiotik amoxicilin digunakan sebagai sebagai antibakteri bekerja dengan menghambat
pembanding (kontrol positif) terhadap larutan uji. sintesis khitin yang membentuk dinding sel pada
Amoxicilin akan menghambat pertumbuhan bakteri dan merusak membran sel sehingga
bakteri baik gram positif maupun negatif dengan pertumbuhan bakteri terhambat [41].
cara mengasilasi enzim transpeptidase yang Untuk senyawa saponin sebagai antibakteri
berperan membentuk ikatan antar peptidoglikon cara kerjanya adalah dengan cara menurunkan
pada pembentukan dinding sel sehingga sel tegangan permukaan sehingga mengakibatkan
bakteri mati akibat lisis [31]. naiknya permeabilitas atau kebocoran sel yang
Larutan DMSO sebagai kontrol negatif dapat memicu keluarnya senyawa intraseluler
menunjukkan tidak terbentuknya zona hambat sitoplasma dari sel yang dapat mengakibatkan
karena tidak memiliki kemampuan aktivitas kematian pada sel [42].
sebagai antibakteri [32], Pada hasil pengujian diketahui bahwa
Aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol kemampuan antibakteri dari minyak atsiri daun
dan minyak atsiri daun jeruk Kalamansi didukung jeruk Kalamansi lebih besar dibandingkan dengan
dengan keberadaan dari berbagai senyawa ekstrak etanolnya, karena pada minyak atsiri
metabolit sekunder yang terdapat pada daun jeruk terdapat kandungan senyawa terpenoid yang
Kalamansi, seperti alkaloid, tanin, saponin, dapat menghambat pertumbuhan bakteri [43].
flavonoid, dan terpenoid [33]. Hal ini adalah akibat reaksi dari senyawa
Keberadaan metabolit sekunder ini terpenoid dengan porin (protein transmembran)
menjadi faktor penting yang mendukung aktivitas pada membran luar dinding sel bakteri
antibakteri melalui mekanismenya terhadap membentuk ikatan polimer yang kuat sehingga
bakteri [34]. mengakibatkan rusaknya porin [44].
Mekanisme kerja senyawa alkaloid Kerusakan porin merupakan pintu keluar
sebagai antibakteri diduga melalui cara masuknya substansi, sehingga mengurangi
mengganggu komponen penyusun peptidoglikon permeabilitas dinding sel bakteri yang akan
pada sel bakteri sehingga lapisan dinding sel tidak mengakibatkan sel bakteri akan kekurangan
terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian nutrisi menyebabkan pertumbuhan bakteri
sel [35]. terhambat atau mati [45].
Senyawa flavonoid juga diketahui memiliki Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam
kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri penelitian ini, diduga komponen bioaktif berupa
165
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.
saponin, flavonoid dan terpenoid yang 66.
terkandung dalam daun jeruk Kalamansi bersifat [3] Amagai, M., N. Matsuyoshi, Z. H. Wang,
sebagai antibakteri bakteriosidal karena dapat C. Andl , J. R. Stanley , Toxin in bullous
mendenaturasi protein dan merusak membran impetigo and staphylococcal scalded-skin
sitoplasma sel sehingga menyebabkan kematian syndrome targets desmoglein 1, Nature
pada sel bakteri [46]. Medicine, 2000: 6: 1275–1277
Hal tersebut menunjukkan bahwa [4] Hidayah, N., Aisyah Khoirotun Hisan,
potensi limbah daun jeruk Kalamansi yang Ahmad Solikin, Irawati, Dewi Mustika-
berasal dari pemangkasan dapat kita manfaatkan ningtyas, Uji Efektivitas Ekstrak
kemampuan antibakterinya. Sargassum muticum Sebagai Alternatif
Obat Bisul Akibat Aktivitas
SIMPULAN Staphylococcus aureus, Journal of
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Creativity Students , 2016: 1 (1): 1-9
bahwa : [5] Pangestu, N,S, Nurhamidah, Elvinawati,
2017, Aktivitas Antioksidan dan Anti
1. Ekstrak daun jeruk Kalamansi (C.microcarpa) Bakteri Ekstrak Daun Jatropha
berpengaruhterhadap pertumbuhan bakteri S. gossypifolia L, Alotrop. 1(1): 15-19.
aureus dan E. coli, hal ini dilihat dari nilai [6] Homenta, H., Infeksi biofilm bakterial,
signifikan (P<0,01). Jurnal e-Biomedik (eBm), 2016: 4(1): 1-
Kemampuan antibakteri ekstrak etanol 11
daun jeruk Kalamansi terhadap kedua bakteri [7] Haribi, R., Khoirul Yusron, Pemeriksaan
tergolong sedang dengan diameter zona hambat Escherichia coli Pada Air Bak Wudhlu
yaitu 7,20 dan 5,73 mm pada konsentrasi 40%. 10 Masjid Dikecamatan Tlogosari
Semarang, Jurnal Kesehatan, 2010: 3 (l):
2. Minyak atsiri Ekstrak daun jeruk Kalamansi 21-26.
berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri S. [8] Widianingsih, M., Aldino Marcos de
aureus dan E. coli, hal ini dilihat dari nilai Jesus, Isolasi Escherichia coli Dari Urine
signifikan (P<0,01). Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Rumah
Kemampuan antibakteri minyak atsiri Sakit Bhayangkara Kediri , Al-Kauniyah
daun jeruk Kalamansi terhadap kedua bakteri ; Journal of Biology, 2018: 11(2): 99-108
tergolong kuat dengan diameter zona hambat [9] Septiasari, D., Arum Siwiendrayanti,
sebesar 14,80 dan 13,00 mm pada konsentrasi Hubungan Higiene Pedagang Dan
20%. Sanitasi Dengan Jumlah Bakteri Coliform
Pada Daging Ayam, Jurnal Pena Medika,
SARAN 2016: 6(2): 80 –90
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut [10] Hilda, Berliana , Pola Resistensi Bakteri
tentang aktivitas antibakteri ekstrak dan minyak Staphylococus aureus, Escherichia coli,
atsiri daun jeruk Kalamansi dengan menggunakan Pseudomonas aeruginosa Terhadap
banyak variasi konsentrasi agar dapat ditentukan Berbagai Antibiotik Di Laboratorium
nilai konsentrasi optimal dalam menghambat Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
pertumbuhan bakteri. Tahun 2013, Jurnal Teknologi
Laboratorium, 2015: 4(2): 63-68.
DAFTAR PUSTAKA [11] Adibi,S, Hendry Nordan, Septri Nurjaya
Ningsih, Moga Kurnia, Evando, Salastri
[1] Said , N.I., Ruliasih Marsidi, Mikro- Rohiat, Aktivitas Antioksidan Dan
organisme Patogen Dan Parasit Di Dalam Antibakteri Ekstrak Daun Strobilanthes
Air Limbah Domestik Serta Alternatif crispus Bl (Keji Beling) ) Terhadap
Teknologi Pengolahan, JAI , 2005: 1(1): Staphylococcus aureus Dan Escherichia
65-81. coli, Alotrop ,2017: 1( 2): 148-154.
[2] Lutpiatina, L, Cemaran Staphylococcus [12] Andriani, Y, Habsah Mohamad, M.N.I,
aureus dan Pseudomonas aerogenosa Kassim., N.D. Rosnan., D.F. Syamsumir.,
pada Steteskop di Rumah Sakit, Jurnal J. Saidin.,et al, Evaluation on Hydno-
Teknologi Laboratorium, 2017: 6(2): 61- phytum formicarum Tuber from Setiu
166
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.

Wetland (Malaysia) and Muara Rupit [20] Nastiti,D.S., Nurhamidah, I Nyoman


(Indonesia) for Antibacterial and Chandra, 2017.PemanfaatanEkstrak Buah
Antioxidant activities and anti-cancer Morus alba L. (Murbei) Sebagai Penga-
Potency against MCF-7 and HeLa Cell. wet Alami Ikan Seraoides lepotolepis
Journal of Applied Pharmaceutical (Selar).Alotrop, 2019:3(1):1-7.
Science (JAPS) , 2017: 7(9):30-37. [21] Tria, G., Nurhamidah. Hermansyah Amir,
[13] Andriani, Y., Habsah Mohamad, Kesaven Potensi Ekstrak Metabolit Sekunder
Bhubalan, M. Iqmal Abdullah, Eugenia uniflora L. Sebagai Bahan
Hermansyah Amir., Phytochemical Pengawet Tahu. Alotrop. 2018:2(1):39-45
Analyses, Anti Bacterial And Anti- [22] Marliana, S.D., Venty Suryanti, Suyono,
Biofilm Activities Of Mangrove- Skrining Fitokimia dan Analisis
Associated Hibiscus tiliaceus Extracts Kromatografi Lapis Tipis Komponen
And Fractions Againts Pseudomonas Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule
aeruginosa, Journal of Sustainability Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol,
Science and Management (JSSM) , 2017: Biofarmasi , 2005: 3 (1): 26-31.
12 (2): 45-51. [23] Hartini, V.A., Khairul Anam, Bambang
[14] Tutuarima, T., Kurnia Harlina Dewi, Cahyono, Isolasi Senyawa Triterpenoid
Novita Sinambela, Optimasi Proses dari Daun Ketapang Kencana
Maserasi Hasil Samping Industri Sirup (Terminalia Muelleri Benth) dan Uji
Jeruk Kalamansi (Citrofortunella Aktivitas Sitotoksik dengan Metode
microcarpa), Agrotechno, 2018: 3(2): Brine Shrimp Lethality Test (BSLT),
359-364 Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi , 2012:
[15] Mohamad, H., Y. Andriani., K. Bakar., 15 (2) : 47–52.
C.C. Siang., D.F. Syamsumir., A. Alias et [24] Sari,I.,The Characterization Of Simplisia,
al ,Effect of drying method on anti – Isolation And Identification Of Chemical
microbial, anti-oxidant activities and Constituens From Thallus Turbinaria
isolation of bioactive compounds from decurrens Bory, Jurnal Natural, 2015:
Peperomia pellucida (L) Hbk. Journal of 15(2): 18-27.
Chemical and Pharmaceutical Research , [25] Alam, P.N., Aplikasi Proses Pengkelatan
2015: 7(8): 578-584. untuk Peningkatan Mutu Minyak Nilam
[16] Amir, H, Bambang Gonggo Murrcitro, , Aceh, Jurnal Rekayasa Kimia dan
Uji Microtetrazolium (MTT) Ekstrak Lingkungan , 2007 : 6 (2): 63-66.
Metanol Daun Phaleriamacrocarpa [26] Oktarina,D.,Sumpono, Rina Elvia. ,Uji
(Scheff.) Boerl Terhadap Sel Kanker Effektivitas Asap Cair Cangkah Buah
Payudara MCF7 , Alotrop, 2017: 1 (1) : Hevea Brazilensis Terhadap Aktivitas
27-32. Bakteria Escherichia coli, Alotrop,
[17] Agustina, W., Nurhamidah, Dewi 2017:1(1):1-5.
Handayani. Skrining Fitokimia dan [27] Andriani , Y., M.A.W.Effendy, T. M.T.
Aktivitas Antioksidan Beberapa Fraksi Sifzizul,Mohamad Habsah, Antibacterial,
Kulit Batang Jarak (Ricinus communis Radical- Scavenging Activities And
L.). Alotrop. 2017: 1(2) : 117-122. Cytotoxicity Properties Of Phaleria
[18] Sarfina, J, Nurhamidah, Handayani, D, Macrocarpa (Scheff.) Boerl. Leaves In
2017, Uji Aktivitas Antioksidan Dan Hepg2 Cell Lines, IJPSR, 2011: 2(7):
Antibakteri Ekstrak Daun Ricinus 1700-1706.
communis L (Jarak Kepyar), Alotrop, [28] Melliawati, R., Escherichia Coli dalam
1(1): 66-70. kehidupan manusia, BioTrends , 2009: 4
[19] Sari, P.P., Wiwik Susanah Rita, dan Ni (1): 10-14.
Made Puspawati, Identifikasi Dan Uji [29] Noviana, H., Pola kepekaan antibiotika
Aktivitas Senyawa Tanin Dari Ekstrak Escherichia coli yang diisolasi dari
Daun trembesi (Samanea saman (Jacq.) berbagai spesimen klinis, J Kedokter
Merr)Sebagai Antibakteri Escherichia coli Trisakti , 2004: 23 (4) : 122-126.
(E. coli), Jurnal Kimia, 2015: 9(1):27-34. [30] Sudewi , S., Widya Astuty Lolo ,
167
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.

Kombinasi Ekstrak Buah Mengkudu [38] Iman Supardan, Daya Hambat Daun
(Morinda citrifolia L.) Dan Daun Sirsak Alpukat Muda Terhadap Bakteri Mulut
(Annona muricata L.) Dalam Mengham- (Streptococcus Mutans)
bat Bakteri Escherichia coli Dan [39] Andriani, Y., NHM Lazim, A Asari, F.
Staphylococcus aureus, Kartika-Jurnal Mohamad, TST Muhammad, N Ismail, et
Ilmiah Farmasi, 2016: 4(2): 36-42. al, Evaluation of selected echinoderms
[31] Kalalo, L.P., Aryati, B. Subagjo. Pola from peninsular Malaysia for cytotoxicity
Bakteri dan Tes Kepekaan Antibiotika against HepG2 cells, antioxidant and
Wanita Hamil dengan Bakteriuria antibacterial activities, and their
Asimtomatis , Indonesian Journal Of metabolites profiling, Journal of Applied
Clinical Pathology and Medical Pharmaceutical Science , 2018: 8 (10):
Laboratory, 2006: 12(3): 103 - 109 32 – 38.
[32] Pratiwi, R.S., Tjiptasurasa, Retno [40] Andriania, Y., Desy Fitrya Syamsumir,
Wahyuningrum , Aktivitas Antibakteri Tee Ching Yee, Faizah Shaharom
Ekstrak Etanol Kayu Nangka (Artocarpus Harisson,Gan Ming Herng, Siti Aishah
heterophylla Lmk.) Terhadap Bacillus Abdullah et al , Biological Activities of
subtilis Dan Escherichia coli, Pharmacy, Isolated Compounds from Three Edible
2011: 8(3): 1-10. Malaysian Red Seaweeds, Gracilaria
[33] Jamaluddin, N., Maimunah Hindun changii, G. manilaensis and Gracilaria
Pulungan, Warsito, Uji Aktivitas Anti- sp., Natural Product Communications ,
bakteri Minyak Atsiri Jeruk Purut (Citrus 2016: 11 (8): 1117 – 1120.
hystrix DC) terhadap Klebsiella [41] Nuryani, S., Jhunnison , Daya Antifungi
pneumoniae ATCC, Industria: Jurnal Infusa Daun Kenikir (cosmos caudatus k)
Teknologi dan Manajemen Agroindustri , Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida
2017: 6 (2): 61-66. albicans Secara in Vitro, JurnaL
[34] Putri, H,D., Sumpono, Nurhamidah., Teknologi Laboratorium , 2016: 5(1): 5-
Uji Aktivitas Asap Cair Cangkang Buah 11
Karet (Hevea brassiliensis) Dan [42] Kusumowati, I.T.D., Rosita Melannisa,
Aplikasinya Dalam Penghambatan Angga Prasetyawan Daya Antibakteri
Ketengikan Daging Sapi , Alotrop, 2018 : Ekstrak Etanol Daun Senggani
2(2): 97-105 (Melastoma affine D. Don) , Biomedika,
[35] Dwicahyani, T., Sumardianto, Laras 2014: 6 (2) : 22-25.
Rianingsih, Uji Bioaktivitas Ekstrak [43] Yuliani, R., Peni Indrayudha, Septi
Teripang Keling Holothuria atra Sebagai Sriandita Rahmi , Aktivitas Antibakteri
Antibakteri Staphylococcus aureus dan Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut(Citrus
Escherichia coli, J. Peng.& Biotek. Hasil hystrix) Terhadap Staphylococcus aureus
Pi. , 2018: 7 (1): 15-24. Dan Escherichia coli, Pharmacon,2011:
[36] Ngajow, M., Jemmy Abidjulu, Vanda S. 12(2): 50-54
Kamu, Pengaruh Antibakteri Ekstrak [44] Das, P., Shoma Dutta, Jaripa Begum, Md.
Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) Nural Anwar, Antibacterial and
terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Antifungal Activity Analysis of Essential
Secara In Vitro. Jurnal MIPA Unsrat Oil of Pogostemon cablin (Blanco)
online, 2013: 2(2): 128-132. Benth, Bangladesh J Microbiol, 2013:
[37] Astriyai, W., Puguh Surjowardojo, Tri 30 (1&2): 7-10,
Eko Susilorini, Daya Hambat Ekstrak [45] Hafizah,I.,Fine Farhani Muliati, Sulastri-
Buah Mahkota Dewa (Phaleria anah, Aktivitas Antibakteri Ekstrak
macrocarpa L.) Dengan Pelarut Ethanol Etanol Porifera (Spongia Officinalis )
Dan Aquades Terhadap Bakteri terhadap Staphylococcus Aureus ATCC
Staphylococcus Aureus Penyebab 25923, Medula, 2016: 4 ( 1 ): 296-302.
Mastitis Pada Sapi Perah, Jurnal Ternak [46] Ningsih,A.S.,Christina Nugroho Ekowati,
Tropika, 2017: 18(2): 8-13. Sumardi, Salman Farisi, Uji Daya
Prasko, Bambang Sutomo, Suwarsono, Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat
168
ALOTROP, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2019: 3 (2): 158-169.
Dari Kefir dengan Inokulum Ragi Tape
Terhadap Escherichia coli , Biosfer
JurnalTadris Pendidikan Biologi , 2018:
9 (2): 28-42

Penulisan sitasi artikel ini adalah


Oktasila, D., Nurhamidah, Dewi Handayani, Uji
Aktivitas Antibakteri Daun Jeruk Kalamansi
(Citrofortunella microcarpa) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli,
Alotrop, 2019: 3(2): 158-169.

169

You might also like