Professional Documents
Culture Documents
e-ISSN : 2579-5783
Analisis Perkembangan Motorik Kasar Balita Ditinjau dari Status Gizi Berdasarkan
WHO di TK Bayangkara Polres Jember
Abstract
Nutritional status in toddlers or early childhood is a very important thing that must be known by every
parent, therefore it is necessary to pay closer attention to the growth and development of children at an early
age. Childhood at an early age is a golden period because it is expected at this time that children do not
experience nutritional status that is not good because it can interfere with growth and development in
children. NCHS is a standard from WHO that can be used to assess nutritional status in children. The study
aims to analyze the effect of nutritional status based on WHO NCHS on gross motor development. This
research is a quantitative study using a cross sectional design, with a sample of 30 EFAs taken with the
samling technique. Data was collected in August - November 2017. Data were analyzed using chi square
analysis. Somers'd statistical test results indicate that the value of = 0.014 < α (0.05) means that nutritional
status has a significant association with gross motor development. Furthermore, the results of the analysis
and research conclusions are the basis for solving health problems. Recommendations are given based on
the results of research as an effort to improve the nutritional status of children so that children can grow and
develop optimally.
Berdasarkan data dan uraian dari namun masih ada 6 anak (4,9%) dalam
latar belakang maka tujuan penelitian untuk kategori suspek artinya anak-anak tersebut di
mengetahui dan menganalisis curigai ada keterlambatan perkembangan
“Perkembangan Motorik Kasar Balita motorik kasar .
Ditinjau Dari Status Gizi Berdasarkan NCHS
di TK Bayangkara Polres Jember “. Deskripsi Status Gizi berdasarkan NCHS
Status gizi pada penelitian ini di ukur
2. Metode dengan menggunakan Berat Badan per Umur
2.1 Metode Pengumpulan Data (BB/U) untuk menentukan status gizi buruk,
Bagian ini menjelaskan jenis metode gizi kurang, gizi normal dan gizi lebih.
(kualitatif, kuatitatif atau mixed-method) Berikut ini gambaran status gizi anak di TK
disertai rincian metode pengumpulan data Bayangkara Polres Jember
dan metode analisis data yang digunakan.
Desain penelitian ini menggunakan cross
sectional. Populasi dan sampel adalah
seluruh anak berusia 3-5 tahun di TK
Bayangkara Polres Jember dengan
pengambilan sampel yaitu total sampling.
2.2 Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul, data
dianalisis dengan menggunakan uji analisis
Somers’d pada program SPSS.
perkembangan dari unsur kematangan dan pengukuran yang didasarkan pada data
pengendalian gerak tubuh. Perkembangan antropometri serta biokimia dan riwayat diit.
motorik ini erat kaitannya dengan Hasil penelitian menunjukkan masih
perkembangan pusat motorik di otak. ada 33 anak yang mengalami gangguan status
Keterampilan motorik berkembang sejalan gizi, dengan rincian 24 anak (19,7%)
dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh mengalami gizi lebih , 5 anak (4,1%)
sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak mengalami gizi kurang dan 4 (3,2%)
sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan mengalami gizi buruk, hal ini
hasil pola interaksi yang kompleks dari mengindikasikan bahwa telah terjadi Double
berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang Burden of Malnutrition di TK Bhayangkara
dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi Jember. Hal ini dikarenakan sebagian anak
sebagai bagian dari susunan syaraf yang masih ada yang mengalami gizi buruk dan
mengatur dan mengontrol semua aktivitas gizi kurang, namun beberapa anak juga yang
fisik dan mental seseorang (Sujiono, mengalami gizi lebih.
Sumantri & Chandrawati, 2014). Faktor determinan penyebab Double
Motorik kasar adalah gerakan yang Burden of Malnutrition di Indonesia adalah
dipengaruhi oleh otot-otot besar seperti kurangnya kepedulian masyarakat terhadap
menggerakkan lengan dan berjalan (Olivia, masalah gizi ibu dan anak, kurangnya
2015). Ada beberapa faktor yang dapat pengetahuan, tingkat pendidikan ibu, jarak
mempengaruhi pertumbuhan anak kelahiran dan berat lahir diketahui signifikan
diantaranya adalah usia, jenis kelamin , mempengaruhi kejadian malnutrisi
riwayat kelahiran, status gizi, kecukupan (UNICEF,2012; Kuntari, Jamil, Sunarto dan
energy, kecukupan protein terbukti signifikan Kurniati, 2013). Berdasarkan “conseptual
berhubungan dengan motorik anak framework of malnutrition WHO” di ketahui
(Ananditha & Chandra, 2017; Kartika & bahwa perilaku, gaya hidup, akses terhadap
Latinulu, 2002 dan Lindawati, 2013). Selain makanan sehat, praktek dan perilaku pola
itu menurut penelitian Suryaputri, Rosha dan asuh yang tidak adekuat, kualitas air, sanitasi
Anggraeni tentang determinan kemampuan keamanan makanan dan pelayanan kesehatan
motorik anak berusia 2-5 tahun, yang tidak adekuat merupakan penyebab
menunjukkan hasil bahwa anak yang terjadinya malnutrisi pada tingkat keluarga
memiliki mainan stimulasi motorik serta ibu (WHO, 2016). konsep yang dikembangkan
yang menyediakan waktu untuk mengasuh oleh United Nation Children’s Fund (Unicef)
dan memberikan stimulasi kemampuan tahun 1990, bahwa masalah gizi disebabkan
motorik anak pada usia dini akan oleh dua faktor utama, yaitu langsung dan
menurunkan risiko anak untuk mengalami tidak langsung. Faktor langsung yang
keterlambatan perkembangan motorik menimbulkan masalah gizi yaitu kurangnya
(Suryaputri, Rosha & Anggraeni , 2014). asupan makanan dan penyakit yang diderita.
Nutrisi merupakan faktor penting Seseorang yang asupan gizinya kurang akan
dalam pertumbuhan, perkembangan dam mengakibatkan rendahnya daya tahan tubuh
keseluruhan fungsi seorang anak. Nutrisi yang dapat menyebabkan mudah sakit.
yang baik menyediakan energy dan nutrient Sebaliknya pada orang sakit akan kehilangan
penting untuk menopang kehidupan dan gairah untuk makan, akibatnya status gizi
meningkatkan perkembangan fisik, sosial, menjadi kurang.
emosional dan kognitif ( Connectitut State Jadi asupan gizi dan penyakit
Department of Education, 2001). Status gizi mempunyai hubungan yang saling
adalah ukuran keberhasilan dalam ketergantungan. Kekurangan asupan
pemenuhan nutrisi untuk anak yang makanan disebabkan oleh tidak tersedianya
diindikasikan oleh berat badan dan tinggi pangan pada tingkat rumah tangga, sehingga
badan anak. Status gizi juga didefinisikan tidak ada makanan yang dapat dikonsumsi.
sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh Kekurangan asupan makanan juga
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan disebabkan oleh perilaku atau pola asuh
nutrien. Penelitian status gizi merupakan orang tua pada anak yang kurang baik.
Dalam rumah tangga sebetulnya tersedia
Saleha, M. F. (2009). Buku Ajar Organisasi UNICEF. (2012). Maternal and Child
dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Nutrition. Issue Briefs, 1-6.
serta kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika. Vandermissen. (2015). Correlation between
nutritional status and development of
SDG’s (2015). Developing capacity in the children up to 5 years of age, living in
use of new technologies for improved extreme poverty. Retrieved Agustus
water management and productivity. 2018, from
Netherlands. https://www.srcd.org/publications/child-
development
Sugiyono. (2009). Statistik Non Parametrik.
Jakarta: CV. Alfabeta. WHO. (2016). Strategic Action Plan to
Reduce the Double Burden of
Specker, B. (2004). Nutrition Influences Malnutrition in the South-East Asia
Bone Development from Infancy through Region 2016-2025. pp. 1-48.
Toddler Years. The Journal of Nutrition,
691–695.