You are on page 1of 16

Imperialisme Budaya Dalam Media

Noviana Sari

IMPERIALISME BUDAYA DALAM MEDIA

CULTURE IMPERIALISM IN MEDIA

Noviana Sari
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat.
Jl. Brigjend H. Hasan Basry Kayu Tangi Banjarmasin, 70123. Kalimantan Selatan, Indonesia. 0511-3304595
Email: novianahamsi@gmail.com

diterima: 4 Januari 2016 | direvisi: 15 Januari 2016 | disetujui: 18 Januari 2016

ABTRACT
Discourse is a production base of power, legitimacy and hegemony of the dominant classes that produce things
such as the idea or knowledge that contains the ideology of which reproduces the discourse, as well as in
families, schools, workplaces, social organization and activities of daily life, including in it is a lifestyle. The
process of hegemonic discourse of lifestyle is one of the strategies of the dominant classes to do politics of
cultural imperialism. With an attractive and persuasive language offered in the magazine, the political process
of cultural imperialism obtain justification, because the magazine as an agent not only inform the lifestyle of
a particular culture but were able to define where the lifestyle is considered correct. This research is based to
unpack the meaning of discourse lifestyle offered in a franchise magazine USA to Indonesia, namely
CosmoGirl! Indonesia, through the rubric of fashion The CG! Look: Celebrity Style and trend model as a form
of cultural imperialism orientation of the west to the eastern culture. In the rubric The CG! Look: Celebrity
Style, CosmoGirl! not only presents fashion-fashion fads and used by foreign artists recommended for
adoption, but also hide explicit messages and unconsciously. The values introduced by CosmoGirl! seen in
themes at fashion rubric The CG Look: Style Celebrity look how CosmoGirl! presents a model that is a trend
of fashion and of course backed up with strategies to show the positive side of the style of dress western style.
These strategies are carried out by CosmoGirl! by attacking the image of ourselves as young women who
definitely wants to appear as attractive as possible.
Keywords: discourse analysis, Cultural Imperialism, lifestyle, fashion, magazines, rubric.
ABSTRAK
Wacana merupakan basis produksi kekuasaan, legitimasi dan hegemoni dari kelas dominan yang memproduksi
hal-hal seperti gagasan atau pengetahuan yang mengandung ideologi dari yang mereproduksi wacana, seperti
halnya dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, organisasi sosial dan aktivitas kehidupan sehari-hari, termasuk
juga di dalamnya adalah gaya hidup. Proses hegemoni wacana gaya hidup adalah salah satu strategi dari kelas
dominan untuk melakukan politik imperialisme budaya. Dengan bahasa yang menarik dan persuasif yang
ditawarkan dalam majalah, proses politik imperialisme budaya memperoleh pembenaran, karena majalah
sebagai agen tidak hanya menginformasikan gaya hidup dari suatu budaya tertentu tetapi mampu
mendefinisikan mana pola hidup yang dianggap benar. Penelitian ini didasari untuk membongkar makna
wacana gaya hidup yang ditawarkan dalam sebuah majalah franchise USA yang masuk ke Indonesia, yaitu
Cosmogirl! Indonesia, melalui rubrik fashion The CG! Look: Gaya Seleb dan trend modelnya sebagai bentuk
orientasi dari proses imperialisme budaya barat ke budaya timur. Dalam rubrik The CG! Look: Gaya Seleb,
Cosmogirl! tidak hanya menyajikan fashion-fashion yang sedang menjadi trend dan digunakan para artis luar
negeri yang disarankan untuk diadopsi, namun juga menyembunyikan pesan-pesan secara eksplisit dan tidak
disadari. Nilai-nilai yang dikenalkan oleh Cosmogirl! terlihat dalam tema-tema pada rubrik fashion The CG
Look: Gaya Seleb terlihat bagaimana Cosmogirl! menyajikan model fashion yang sedang trend dan tentu saja
didukung dengan strategi-strategi yang menampilkan sisi positif dari gaya berbusana ala barat. Strategi-strategi

167
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 19 No.3 Februari 2016: 167-182

tersebut dilakukan oleh Cosmogirl! dengan cara menyerang citra diri kita sebagai remaja wanita yang pastinya
ingin tampil semenarik mungkin.

Kata Kunci: analisis wacana, Imperialisme Budaya, gaya hidup, fashion, majalah, rubrik.

I. LATAR BELAKANG yang terjadi di luar negeri daripada trend yang ada di
Indonesia.
Majalah Cosmogirl! Indonesia adalah salah satu
Terkait dengan imperialisme budaya, majalah
majalah franchise dari Amerika Serikat yang
Cosmogirl! Indonesia sebagai media massa tidak
menggambarkan kehidupan remaja wanita sesuai
akan terlepas dari kepentingan ekonomi politik dan
dengan fenomena yang terjadi pada masyarakat
ideologi mereka sendiri. Majalah Cosmogirl!
global yang mulai mencerna kehidupan remaja yang
Indonesia yang merupakan majalah franchise dari
ada di masyarakat. Majalah Cosmogirl! ini dinilai
Amerika dan telah menglobal ini tentunya membawa
sebagai gejala kehidupan yang dibentuk untuk
motif ekonomi dan politik tersendiri di Indonesia.
mempublikasikan ide sekaligus sebagai mode atau
Meskipun 30% isi dari majalah ini telah
trend dan akhirnya menjadi bahan yang diterima
menyesuaikan dengan kondisi budaya Indonesia,
masyarakat melalui media yang menyajikan semua
akan tetapi hal itu masih saja bercermin dengan
issue yang berhubungan dengan kehidupan remaja-
budaya luar. Terkait dengan hal tersebutlah yang
remaja wanita.
membuat penulis tertarik untuk menganalisis wacana
Pada setiap edisinya, Cosmogirl! Indonesia
Wacana Caption Rubrik Fashion “The CG! Look:
dipadati dengan beberapa rubrik-rubrik andalannya.
Gaya Seleb” pada Majalah Cosmogirl! Indonesia
Salah satu rubriknya adalah rubrik fashion yang
dengan mengunakan pendekatan Van Dijk yang
dinamakan “The CG! Look” yang memuat sekmen
meliputi teks (text), kognisi sosial, dan konteks.
yang dinamakan Look: Gaya Seleb, dimana beberapa
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat
hal tentang trend berbagai macam busana dan
bagaimana imperialisme budaya barat masuk ke
fashion yang dimuat beserta foto-foto selebritis dunia
Indonesia melalui rubrik fashion “The CG! Look:
maupun busana-busana rancangan desainer ternama.
Gaya Seleb“ pada majalah Cosmogirl! Indonesia,
Rubrik tersebut memberikan rekomendasi gaya
dalam deteksi: 1. Style artis (selebriti dunia) dalam
berbusana ala artis luar negeri, dari harga hingga
wujud busana-busana yang mereka kenakan dalam
tempat penjualan dimana kita bisa mendapatkan
berbagai acara. 2. Ketertarikan dan konsumtivitas
barang-barang tersebut. Dilengkapi pula dengan tips
pembaca Cosmogirl! Indonesia, dalam hal ini remaja
dan trik berbusana sesuai karakter diri serta memberi
wanita Indonesia pada untuk melihat dan meniru
pilihan beragam sesuai kebutuhan individu dalam
fashion style artis mancanegara pada rubrik fashion
kaitannya dengan rubrik fashion terhadap gaya
“The CG! Look: Gaya Seleb“
berbusana remaja.
Sebagai informasi dan kontribusi bagi kalangan
Berkembangnya dunia fashion merupakan efek
ilmuan (peneliti, mahasiswa, dan pegamat media)
yang ditimbulkan akibat globalisasi media, karena
dalam rangka mengembangkan ilmu komunikasi
dengan menggunakan pendekatan hiburan, negara-
tentang wacana imperialisme budaya dalam media,
negara maju yang mempunyai agenda tertentu dapat
khususnya wacana pergeseran budaya remaja di
dengan mudah masuk dalam persepsi masyarakat.
Indonesia. Serta sebagai masukan bagi praktisi
Dalam hal imperialisme budaya, selera remaja ini
media, khususnya media cetak dalam
tentu bisa dilihat secara langsung, selain dari
mengkonstruksi pergeseran budaya remaja di
majalah-majalah dengan lisensi luar negeri itu juga
Indonesia. Lebih jauh lagi, setelah mengetahui
dan secara tidak langsung produk-produk luar yang
bagaimana imperialisme budaya barat bisa
ditawarkan dalam majalah bertendensi mendorong
diidentifikasi melalui trend model yang diadaptasi
remaja-remaja di Indonesia mengikuti pola trend
untuk konteks Indonesia pada rubrik fashion “The
CG! Look“ dalam majalah Cosmogirl! Indonesia.
168
Imperialisme Budaya Dalam Media
Noviana Sari

Objek penelitian ini adalah rubrik fashion “The memungkinkan sajian media massa diproduksi
CG! Look: Gaya Seleb“ pada majalah Cosmogirl! secara lebih baik, meyakinkan dan “seolah nyata”.
Indonesia, bulan Januari 2010 sampai Juni 2010. (Nurudin 2007)
Dalam kajian ini peneliti memahami kerangka Teori ini juga menerangkan bahwa ada satu
penelitian ini sebagai fenomena politik imperialisme kebenaran yang diyakininya. Sepanjang negara dunia
budaya dengan menggunakan wacana fashion dan ketiga terus menerus menyiarkan atau mengisi media
lifestyle sebagai strategi untuk mengkomunikasikand massanya berasal dari negara Barat, orang-orang
ominasi budaya dominan. Dalam hal ini media massa dunia ketika akan selalu percaya apa yang
dapat dikatakan sebagaiagen dari budaya dominan. seharusnya mereka kerjakan, pikir dan rasakan.
Media massa yang bekerja sama dengan kapitalisme Perilaku ini sama persis seperti yang dilakukan oleh
selalu mendefinisikan budaya barat adalah budaya orang-orang yang berasal dari kebudayaan Barat.
yang patut untuk diadopsi. Analisis wacana dalam penelitian ini digunakan
Pengaruh dunia barat dengan nilai-nilainya karena alalisis wacana dapat mengetahui makna yang
sedikit banyak mempengaruhi nilai budaya kita. Hal tersembunyi dari suatu teks. Berbeda dengan analisis
tersebut akibat arus simbolik global yang nyata yaitu ini yang hanya menganalisis apa yang ada dalam teks
nilai-nilai dari luar dapat dengan mudah masuk ke tanpa melihat apakah si pembuat teks mempunyai
dalam kehidupan masyarakat melalui transformasi kepentingan dari artikel tersebut. Dengan
teknologi komunikasi modern dan industri komersil. menggunakan analisis wacana, akan dapat diketahui
Kemasan media massa yang menarik dapat membuat bahwa teks-teks yang ada dalam suatu artikel
masyarakat tertarik untuk melihat atau membaca bukanlah suatu yang netral. Teks-teks tersebut adalah
informasi tersebut. Bagaimana media massa praktek ideologis dari kelas dominan.
mengkonstruksikan realitas ke dalam sebuah Analisis wacana tidak hanya meneliti tentang
kemasan medianya. pesan suatu teks komunikasi melainkan juga dapat
Teori imperialisme budaya menyatakan bahwa digunakan untuk mengkaji tentang makna yang ada
negara Barat mendominasi media di seluruh dunia dibelakang suatu pesan teks komunikasi melalui
ini. Ini berarti pula, media massa negara Barat juga bahasa yang ada dalam pesan tersebut. Hal ini terkait
mendominasi media massa di dunia ketiga, karena dengan konsep wacana itu sendiri. Wacana bukan
media barat mempunyai efek yang kuat untuk sesuatu yang netral, karena dibelakang wacana pasti
mempengaruhi media dunia ketiga dan media barat ada kuasa dan ideology kekuasaan akan
sangat mengesankan bagi media di dunia ketiga. mengartikulasikan ideologi pengetahuannya melalui
Sehingga mereka ingin meniru budaya yang muncul wacana. Sehingga dengan menggunakan analisis
lewat media tersebut. (Nurudin 2007) wacana maka akan terlihat siapa dan dengan maksud
Dalam perspektif teori ini, ketika terjadi proses apa ideologi memproduksi suatu wacana. Dengan
peniruan media negara berkembang dari negara demikian tujuan analisi wacana bukanlah untuk
maju, saat itulah terjadi penghancuran budaya asli di mencari apa yang sebenarnya terjadi, tetapi
negara ketiga. Kebudayaan Barat memproduksi bagaimana suatu aktor memproduksi kebenaran pada
hampir semua mayoritas media massa di dunia ini, atas suatu wacana. (Eriyanto, 2001).
seperti film, berita, komik, foto, bahkan fashion dan Wacana oleh Van Dijk digambarkan memiliki
lain-lain. Mereka bisa mendominasi seperti itu tiga dimensi, yaitu yang pertama adalah teks, dimana
karena mereka mempunyai uang, dengan uang dalam dimensi teks yang diteliti adalah bagaimana
mereka akan bisa berbuat apa saja untuk struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk
memproduksi berbagai ragam sajian yang menegaskan suatu tema tertentu. Yang kedua adalah
dibutuhkan media massa. Bahkan media Barat sudah kognisi sosial, dimana analisis wacana tidak hanya
dikembangkan secara kapitalis. Dengan kata lain, membatasi perhatiannya pada struktur teks yang
media massa Barat sudah dikembangkan menjadi diproduksi. Menurutnya perlu adanya penelitian
industri yang juga mementingkan laba. Negara barat mengenai kognisi sosial dalam kesadaran
juga mempunyai teknologi modern yang komunikator yang membentuk teks tersebut. Dengan

169
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 19 No.3 Februari 2016: 167-182

adanya analisis kognisi sosial akan dapat diketahui berkembang dalam


makna tersembunyi dari suatu teks. Dan yang ketiga masyarakat tentang
produk-produk budaya
adalah konteks sosial yang merupakan setting yang
barat dalam proses
mencakup latar belakang, waktu, tempat dan situasi imperialisme budaya
dari suatu peristiwa yang melahirkan suatu teks
tertentu. Konteks digunakan untuk menggambarkan Sesuai dengan temanya, maka penelitian ini
keadaan dan kondisi sosial, politik dan sejarah pada akan mengkaji teks (caption) yang ada dalam rubrik
saat terjadinya kegiatan, proses atau peristiwa fashion” the CG! Look”, dengan artikel Look: gaya
tertentu. Seleb dalam majalah Cosmogirl! Indonesia. Artikel
tersebut dipilih karena mengandung pesan-pesan
II. METODOLOGI PENELITIAN yang eksplisit dan secara tidak disadari menjadi
Penelitian ini merupakan penelitian yang strategi dari kelompok dominan untuk memperoleh
bersifat kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif legitimasinya.
tentang Bagaimana imperialisme budaya barat Majalah Cosmogirl! Indonesia dipilih sebagai
masuk ke Indonesia melalui rubrik fashion “The CG! objek dalam penelitian ini karena peneliti melihat
Look: Gaya Seleb“ pada majalah Cosmogirl! sebagaian besar isi dari majalah Cosmogirl!
Indonesia. Indonesia Mengadopsi Cosmogirl! versi aslinya,
Kerangka analisis Van Dijk berimplikasi bahwa khususnya pada pada rubrik fashion nya yang
setiap jenjang pengamatan mempunyai teknik mengadaptasi budaya barat dalam 6 edisi.
pengumpulan data masing-masing. Sebagaimana Analisis data yang dilakukan dalam penelitian
telah dijelaskan bahwa kerangka analisis Van Dijk ini yaitu ada tiga level analisis, yaitu text, kognisi
terdiri dari tiga jejang, yaitu, teks, kognisi social, dan sosial, dan konteks. Pada level text, teknik analisis
konteks social. Jadi teknik pengumpulan data dari datanya adalah dengan menganalisis caption pada
kerangka analisis wacana Van Dijk dapat dilihat artikel “Gaya Seleb” majalah Cosmogirl! Indonesia
dalam tabel 1. (Eriyanto 2001) dalam rubrik fashion “The CG! Look”.
Sesuai dengan struktur analisis teks wacana dari
Van Dijk, maka perlu untuk menganalisis struktur
Tabel 1. Jenjang Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik dan
Jenjang retoris. Stuktur-struktur tersebut dalam analisis teks
Data
Teks: Critical linguistic (struktur sangat penting karena melalui struktur-struktur
Menganalisis bagaimana wacana Teun A. van Dijk) tersebut strategi pengemasan pesan oleh media massa
strategi wacana dan dapat diketahui. Selain itu juga dapat digunakan
stretegi tekstual yang untuk melihat praktek ideologis dari kaum
dipakai oleh majalah
Cosmogirl! Indonesia
pemodal/budaya dominan. (Van Dijk, T. A., 1994)
dalam menggambarkan
Struktur Wacana Tematik
produk-produk budaya
Topik atau tema merupakan gambaran umum,
barat
gagasan inti dari pesan yang ingin disampaikan oleh
Kognisi sosial: Wawancara mendalam komunikator. Tema yang disampaikan oleh
Menganalisis bagaimana komunikator memainkan peran penting dalam
kognisi wartawan membentuk kesadaran sosial, maksudnya dalah
majalah Cosmogirl! ketika komunikator memaparkan sebuah tema, maka
Indonesia dalam
hubungannya dengan pada waktu itu kesadaran sosial telah terbentuk.
imperialisme budaya Dalam analisis struktur ini akan terlihat bagaimana
rubrik fashion “The CG! Look” dalam Look: Gaya
Konteks Sosial: Penelitian (studi) Seleb, ingin menekankan melalui tema-tema gaya
Menganalisis bagaimana pustaka, penelusuran busananya yang menggunakan patokan dari barat
wacana yang sejarah
adalah gaya busana yang harus diadopsi.

170
Imperialisme Budaya Dalam Media
Noviana Sari

Struktur Wacana Skematik yang ditampilkan dalam rubrik fashion “The CG!
Analisis skematik merupakan salah satu cara Look: Gaya Seleb” yang menampilkan dan
untuk mengamati bagaimana bagian dan urutan menawarkan produk-produk serupa yang dikenakan
berita diskemakan dalam teks berita. Dengan oleh selebritis dunia yang ditampilkan pada rubrik
melakukan analisis skematik ini akan diketahui tersebut.
bagian mana yang didahulukan dan bagian mana Sedangkan pada level konteks, dilakukan studi
yang bisa dijadikan strategi untuk menyembunyikan literatur untuk mengaitkan temuan fakta dalam
informasi penting. analisis teks (caption) dan analisis lapangan sesuai
dengan kondisi sosial budaya yang ditinjau secara
Struktur Wacana Semantik
Semantic dikategorikan sebagai makna local, menyeluruh untuk melihat bagaimana Bagaimana
yaitu makna yang muncul dari hubungan antar imperialisme budaya barat tersebut masuk ke
kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun Indonesia melalui rubrik fashion “The CG! Look:
makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Semantik Gaya Seleb” pada majalah Cosmogirl! Indonesia.
tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang
penting dari struktur wacana, tetapi juga menggiring III. HASIL DAN PEMBAHASAN
kea rah sisi tertentu dari suatu peristiwa. Strategi ini
A. Analisis Wacana Teks (Caption) Rubrik
dimaksudkan untuk menggambarkan diri sendiri Fashion “GAYA SELEB”
secara positif dan menggambarkan kelompok lain
secara buruk. a. Tema: Refleksi kepentingan communicator dan
budaya barat
Struktur Wacana Sintaksis
Strategi ini dilaksanakan untuk meampilkan diri Budaya barat dan kepentingan dari komunikator
sendiri secara positif dan lawan secara negative oleh Cosmogirl! dijadikan sebagai landasan dalam
penyajian tema. Majalah Cosmogirl! dalam
dengan menggunakan kata pemakaian ganti, aturan
menyajikan tema gaya busana selalu mengikuti
tata kata, pemakaian kalimat aktif dan pasif,
peletakan anak kalimat dan pemakaian kalimat yang standar atau patokan budaya barat dan komunikator.
kompleks. Jadi dapat dikatakan bahwa standing point dari
majalah Cosmogirl! adalah sebagai juru bahasa dari
Struktur Wacana Stilistik budaya dominan dan komunikator. Hal ini terlihat
Pusat perhatian stilistik adalah style, yaitu cara dalam tema-tema yang disajikan, diantaranya tata
yang digunakan komunikator untuk menyatakan busana dengan menggunakan patokan artis
maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai Hollywood perlu untuk diadopsi supaya dapat tampil
saran. Jadi style dapat diterjemahkan sebagai gaya menarik dan mewah. Dalam rubrik tersebut disajikan
bahasa yang mencakup diksi atau pilihan leksikal, bagaimana artis-artis Hollywood memiliki rahasia
struktur kalimat, majas dan pencitraan, serta pola dalam berbusana yang dianggap oleh Cosmogirl!
rima. pantas untuk ditiru. Dimana kepantasan untuk ditiru
Struktur Wacana Retoris tersebut sesuai dengan standar dari Hollywood yang
Wacana retoris adalah salah satu strategi yang mencerminkan budaya barat.
dilakukan untuk mengetahui bagaimana media massa
mendefinisikan makna-makna tertentu. Retoris
mempunyai fungsi persuasive dan berhubungan erat
dengan bagaimana pesan itu ingin disampaikan
kepada khalayak.

Pada level kognisi sosial adalah dengan


menganalisis hasil wawancara mendalam dengan key
informant yang memahami proses serta seluk-beluk
proses penciptaan caption dan tata busana selebritis

171
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 19 No.3 Februari 2016: 167-182

Tema The L Words yang muncul pada caption


gambar 4 di atas adalah tentang dua artis muda
mancanegara yang sama-sama mempunyai inisial L,
Yaitu Lykke Li yang seorang penyanyi indie dan
Leven Rambin yang merupakan aktris muda
berbakat. Lykke Li adalah artis barat (kelahiran
Swedia) yang berprofesi sebagai penyanyi indie
muda, dengan nama lengkap Li Lykke Timotej
Zachrisson. Diceritakan juga bahwa Lykke Li punya
banyak koneksi dengan musisi-musisi hebat seperti
Kanye West, Bjorn Ytlling, DJ Kleerup, Royksopp.
Penyebutan salah satu hits lagunya (Possibility)
sebagai soundstrack film Newmoon adalah penguat
cerita bahwa tokoh obyek adalah orang yang terkenal
Gambar 3. Rubrik Fashion ‘LOOK_GayaSeleb’ pada
Majalah Cosmogirl! dan berpengaruh di ranah selebriti dan hiburan. Teks
di atas juga dibumbui dengan istilah-istilah asing
Dengan tema For Fake’s sake pada gambar 3 (dalam bahasa inggris) sebagai wujud “western”.
diatas, Cosmogirl! ingin menampilkan gaya fashion Sedangkan Leven Rambin adalah cewek
Animal print, Bling-bling, Feathers, dan Leathers, berumur 20 tahun yang berasal dari Texas bernama
namun dengan bahan buatan atau palsu (imitasi). lengkap Leven Alice Rambin yang pada saat
Cosmogirl! menunjukkan bahwa walaupun bukan sekarang ini wajah cantiknya sering muncul di layar
terbuat dari bulu, kulit binatang ataupun perhiasan kaca dengan membintangi berbagai serial TV seperti
asli, tema fashion ini lah yang sedang trend diseluruh All My Children, Law & Order, Lipstick Jungle,
dunia pada saat ini dan juga digunakan oleh artis-artis Grey’s Anatomy dan Terminator: The Sarah Connor
Hollywood yang sedang naik daun seperti Katty Chronicles. Diceritakan juga bahwa Rambin adalah
Perry, Fergie ‘The Black Eyed Pease”, dan Kate seorang gadis tomboy namun suka tampil feminim.
Moss.

Gambar 4. Rubrik Fashion ‘LOOK_GayaSeleb’ pada Gambar 5. Rubrik Fashion ‘LOOK_GayaSeleb’ pada
Majalah Cosmogirl! Majalah Cosmogirl!

172
Imperialisme Budaya Dalam Media
Noviana Sari

Dengan tema Musik & Gaya, gaya seleb edisi Pada edisi ini, rubrik gaya seleb bertemakan
Maret menceritakan tentang dua band yang sama- Chic and Talented, yang menceritakan dua artis
sama berkiprah di dunia musik internasional dan muda Hollywood berbakat, Amanda Seyfried dan
berani tampil dengan gaya yang berbeda. Mereka Carey Mulligan. Amanda Seyfried yang menyenangi
adalah La Roux dan The Plastiscines. La Roux gaya chic yang dipadukan dengan sentruhan vintage
dengan Eleanor Jackson atau yang lebih dikenal dan rambut blonde nya yang panjang. Amanda sudah
dengan Elly Jackson dari band La Roux ini menjadi menjadi model anak-anak sejak usia 11 tahun dan
inspirasi banyak remaja di London, dengan menjadi pemeran figuran dalam film Mean Girls dan
penampilannya yang keren dengan model rambut semakin terkenal sejak beradu acting dengan Megan
pendek dan koleksi-koleksi pakaiannya yang Fox dalam film Jenifer’s Body dan menjadi pemeran
terkesan Boyish dan berani tampil beda, seperti utama dalam film musical Mamma Mia.
blazer, jaket sampai celana yang tabrak motif. Sedangkan Carey Mulligan yang lahir ada 28
Sedangkan The Plastiscines yang Mei 1985 ini juga adalah seorang aktris film, TV dan
beranggotakan Katty besnard, Marine Nevilly, teater di Inggris yang memulai debut filmnya dengan
Louise Basilien, Anoushka, dan Vandevyvere atau berakting di film Pride and prejudice dan
Anais ini memainkan musik dengan genre indie pop pementasan drama Broadway yang berjudul The
dan garage rock yang terinspirasi dari The White Seagull. Carey yang selalu tampil dengan riasan yang
Stripes dan The Strokes. Lagu mereka pun dipakai “berani” selalu terlihat unik dengan gaya rambutnya
dalam salah satu episode di serial Gossip Girl. Untuk yang pendek. Baru-baru ini ia dinominasikan sebagai
urusan pakaian dan penampilan, band yang terdiri aktris terbaik di Golden Globe Award untuk
dari cewek-cewek Prancis ini selalu menyesuaikan penampilannya sebagai Jenny dalam film An
dengan penampilan panggung mereka, yaitu bergaya Education.
Punk feminine.

Gambar 6. Rubrik Fashion ‘LOOK_GayaSeleb’ pada Gambar 7. Rubrik Fashion ‘LOOK_GayaSeleb’ pada
Majalah Cosmogirl! Majalah Cosmogirl!

173
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 19 No.3 Februari 2016: 167-182

soerang perempuan untuk tampil menarik dan


Dress galore yang menjadi tema di bulan Mei mewah. Inilah kesadaran yang ingin ditampilkan
menyajikan beragam parade gaun para seleb oleh Cosmogirl! agar diterima oleh para recipients
Hollywood yang berlaga di atas red carpet pada atau pembacanya. Kesadaran yang berusaha
beberapa acara penghargaan bergengsi dunia. Di ditanamkan ini bertujuan agar recipients mau
edisi Dress Galore ini, Cosmogirl! ingin mengajak mengakui, menghargai dan mengadopsi budaya barat
pembacanya untuk mencoba mengadopsi serta sebagai bagian dari budaya kita, budaya Indonesia.
memadupadankan gaun-gaun malam yang dipakai Untuk mengkonstruksi pemikiran dan kesadaran
oleh para selebriti dunia seperti Kristen stewart, kita, maka Cosmogirl! menggunakan strategi
Cameron Diaz, Mia Wasikowska, Carrey Mulligan, menyajikan rahasia berbusana dari aktris
Diane Kruger, Demi moore, Miley Cyrus dan manacanegara yang dianggap sebagai icon-icon
Brittany Snow sebagai inspirasi untuk pergi ke pesta. berbusana yang baik dan menarik. Dengan
menyajikan rubrik fashion ‘Gaya Seleb’, maka
diharapkan para recipients mau mengadopsi gaya
berbusana mereka.

b. Skema: menyembunyikan maksud dalam


mengadopsi gaya busana ala barat
Analisis dari elemen struktur skematik dapat
dilakukan dengan melihat dua kategori skema besar.
Pertama, summary yang umumnya ditandai dengan
dua elemen, yakni judul dan lead (pengantar
ringkasan apa yang ingin dikatakan sebelum masuk
dalam isi caption secara lengkap). Kedua, story, yaitu
isi caption secara keseluruhan, yang memiliki dua
subkategori yang berupa situasi dalam proses atau
jalannya peristiwa dan komentar yang ditampilkan
dalam caption. Subkategori situasi terdiri dari dua
bagian, yaitu episode atau kisah utama dari suatu
peristiwa dan latar untuk mendukung episode yang
disajikan kepada khalayak. Latar yang dipakai untuk
member konteks agar suatu peristiwa lebih jelas
Gambar 8. Rubrik Fashion ‘LOOK_GayaSeleb’ pada ketika disampaikan kepada khalayak.
Majalah Cosmogirl!
c. Tematik: Judul yang menyerang citra diri
pembaca
Pada edisi ini, gaya seleb mengangkat tema
Ektra Plus untuk para wanita yang berukuran besar Dalam rubrik fashion The CG Look: gaya Seleb
(Big Size). Walaupun bertubuh besar, bukan berarti pada majalah Cosmogirl!, judul-judul yang disajikan
tidak bisa tampil dengan maksimal, seperti halnya berupa judul yang memikat citra diri pembacanya
selebriti-selebriti Hollywood yang di tampilkan oleh serta menarik minat si pembaca tersebut (attrack the
Cosmogirl! Pada rubrik ini, yaitu, Jordin spark, reader). Keberadaan judul yang menarik bukan
Amber Riley dan America Ferrera yang menyiasati hanya untuk menarik minat si pembaca melainkan
tubuh gemuk mereka dengan beberapa koleksi padu juga erat kaitannya dengan tema. Judul dalam rubrik
padannya. fashion The CG Look: gaya Seleb pada majalah
Dalam keenam edisi tersebut dapat terlihat Cosmogirl! yang memuat pernyataan atau
bagaimana Cosmogirl! menampilkan tata busana pendefinisian makna (pendefinisian model busana
dengan menggunakan patokan dari barat yang yang baru trend), dalam 6 edisi ini diantaranya
merupakan suatu kebutuhan yang mengharuskan adalah For Fake’s Sake, The L Words, Musik dan

174
Imperialisme Budaya Dalam Media
Noviana Sari

Gaya, Chic and Talented, Dress Galore, dan Ekstra gambar 15, maka ketika kita menggunakan bahan
Plus. buatan yang menyerupai bulu binatang (feather) dan
Strategi yang digunakan oleh majalah kulit binatang (leather), kita tidak hanya melindungi
Cosmogirl! dalam elemen analisis judul juga dengan binatang dari kepunahan dan tidak menyakiti
penggunaan metafora: animal print, chic, plus size = binatang, namun juga akan terlihat menarik dan
A +. bling-bling. memperbaiki penampilan kita agar menjadi pusat
Dari judul-judul diatas beserta strateginya, perhatian dengan berbagai jenis dan beragam bentuk
dapat dilihat bahwa struktur skematik dari rubik serta warna yang ditawarkannya.
Look: Gaya Seleb menyajikan judul-judul menarik Dengan melihat elemen judul dan situasi
yang menyerang citra diri kita, terlepas dari apakah penceritaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
itu berbentuk ajakan, definisi atau metafora yang strategi semantic yang dilakukan oleh Cosmogirl!
dapat menggugah kesadaran dari pembacanya. adalah menyajikan berita yang menguntungkan. Hal
Tujuan Cosmogirl! menyajikan judul-judul tersebut ini terlihat dari judul-judul yang memikat citra diri
untuk menarik minat para pembaca agar mau yang berusaha mengaja pembacanya untuk
mengakui dan mengadopsi apa yang menjadi definisi menggunakan model-model busana yang telah
dari sang communicator dan Cosmogirl! itu sendiri. didefinisikan oleh Cosmogirl!. penyajian berita yang
juga menguntungkan bagi communicator ini juga
B. Skematik: Menggambarkan situasi didukung adanya strategi situasi yang memaparkan
faktual yang membenarkan
tentang jalannya peristiwa dengan didukung konteks
pengadopsian gaya busana yang
yang membantu untuk membenarkan argumen dan
ditawarkan
maksud sebenarnya.
Situasi adalah proses atau jalannya peristiwa
yang terdiri dari dua bagian, yaitu episode atau kisah 1. Semantik: Penekanan makna western dalam
utama dari berita yang disajikan dan latar untuk ajakan mengadopsi gaya busana sebagai
mendukung tema. Cosmogirl! sejati
a. Latar
Keberadaan latar dalam analisis wacana sangat
penting karena dipergunakan untuk menegaskan
makna yang ingin ditampilkan. Jadi, latar yang
disajikan akan menentukan kearah mana pandangan
khalayak hendak dibawa. Latar pada umumnya
ditampilkan diawal, sebelum pendapat dari
Cosmogirl! dan communicator yang sebenarnya
muncul dengan maksud mempengaruhi. Strategi
latar yang yang digunakan oleh Cosmogirl! adalah
dengan cara menyajikan suguhan yang memberi
konteks terhadap judul secara khusus dan tema
secara umum.
Gambar 16. Leather dan Feather, The CG Look :
Gaya Seleb, Cosmogirl!

Gambar 16 memaparkan tentang style busana


bermotif leather (kulit binatang) dan feather (bulu
binatang) berbahan buatan yang menyerupai aslinya.
Konsekuensi yang didapat dan dengan didukung oleh
latar pada awal kalimat gambar 16 yang dipaparkan
oleh Cosmogirl!, sama halnya dengan paparan pada

175
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 19 No.3 Februari 2016: 167-182

Gambar 18. Bling Bling, The CG Look : Gaya Seleb,


Cosmogirl! Dalam gambar 23, terlihat bagaimana
Cosmogirl! secara detil mengkonstruksi gaya busana
Maksud dari gambar 18 adalah mengajak untuk yang dipakai oleh model yang ada pada gambar
memiliki berbagai macam aksesoris yang berkilau tesebut dengan barang-barang yang di sediakan oleh
(bling-bling) agar terlihat tampil gaya dan semakin Cosmogirl! dan communicator lengkap dengan
bersinar walaupun bukan perhiasan asli. Dengan harga, label toko dan disertai dengan gambarnya.
diberi latar ‘Mungkin belum saatnya kamu punya Dengan strategi detilnya, Cosmogirl! dan
perhiasan yang berkilau. Tidak masalah!’, maka communicator terlihat berusaha dengan keras untuk
Cosmogirl! ingin membenarkan pendapat perlunya mempengaruhi kesadaran khalayak dengan
untuk memiliki aksesoris atau perhiasan yang mengkonstruksi gaya berbusana. Hal ini terlihat
berkilau walaupun bukan perhiasan asli (imitasi), dalam elemen detil yang menyampaikan dengan detil
namun tetap dengan ala bling-bling yang berkilau informasi-informasi yang menguntungkan bagi
supaya terlihat manarik, bersinar dan menjadi pusat Cosmogirl! dalam usahanya untuk mengajak
perhatian. recipients mengadopsi gaya berbusana dari barat.
Jadi dengan adanya strategi detil yang dilakukan,
b. Detil terlihat bagaimana komitmen dari Cosmogirl!
Elemen wacana detil berhubungan dengan terhadap keberadaan budaya barat sangat tinggi.
kontrol informasi atau fakta yang ditampilkan oleh
communicator. Communicator akan menampilkan 2. Sintaksis: Struktur yang menawarkan gaya
informasi yang dianggapnya menguntungkan dengan busana agar terlihat menarik dan percaya diri
berlebihan, sedangkan informasi yang merugikan Analisis sintaksis adalah pola penyusunan kata
dalam jumlah yang sedikit atau bahkan tidak dan frase ke dalam sebuah kalimat yang digunakan
disampaikan. dengan cara melihat penggunaan kalimat yang
Dalam rubrik Look: Gaya Seleb, elemen detil disusun pada pemakaian kata ganti, aturan tata kata,
ini terlihat dari bagaimana informasi-informasi yang serta pemakaian kata pasif dan aktif. Analisa ini
disajikan tersebut disampaikan secara detil dan digunakan untuk melihat bagaimana struktur kalimat
lengkap agar memudahkan recipients. dan struktur teks dimanfaatkan untuk menampilkan
diri sendiri secara positif.

a. Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar
kata atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang
menggambarkan fakta yang berbeda dapat
dihubungkan sehingga tampak koheren. Jadi, fakta
yang pada awalnya tidak berhubungan sekalipun
dapat menjadi terhubung ketika seseorang
menghubungkannya dengan koherensi.

Gambar 24. The CG Look: Gaya Seleb, Cosmogirl!


Gambar 23. The CG Look: Gaya Seleb, Cosmogirl!

176
Imperialisme Budaya Dalam Media
Noviana Sari

Gambar 25. The CG Look: Gaya Seleb, Cosmogirl!

Gambar 26. The CG Look: Gaya Seleb, Cosmogirl!

Pada gambar 24, terlihat antara kalimat pertama mendefinisikan agar tampilan bisa mempesona
dan terakhir tidak berhubungan, apakah ada seperti kostum warna warni yang disukai oleh Leven
hubungan antara memiliki busana animal print agar Rambin dan pakaian hitam yang diidentikkan dengan
kita peduli terhadap binatang dengan menjadi Lykke Li adalah Cosmogirl!. sedangkan pembaca
seorang Cosmogirl! Sejati?. Namun dengan hanyalah sebagai pasif yang memilih style mana
penggunaan kata-kata yang baik, maka akan terlihat yang di tawarkan oleh Cosmogirl! yang cocok
koheren dan berhubungan. Setelah memiliki dan dengan karakter recipients itu sendiri.
memakai busana dari motif animal print yang Gambar 26 adalah merupakan bentuk kalimat
berbahan dasar buatan, maka recipients tersebut pasif, namun tetap terlihat bagaimana Cosmogirl!
secara otomatis akan menjadi pusat perhatian dan tetap berada sebagai pihak yang aktif. Dimana pihak
menjadikannya sebagai seorang Cosmogirl! Sejati. Cosmogirl! mendefinisikan bahwa tampilan yang
bisa membuat seseorang maksimal adalah tampilan
b. Bentuk Kalimat
seseorang dengan ukuran tubuh yang besar (big size)
Bentuk kalimat pasif dan aktif dengan seperti halnya selebritis yang berbadan besar yang
memposisikan diri sebagai subjek digunakan untuk dijabarkan oleh Cosmogirl!. para recipients sebagai
membentuk hubungan antara susunan S-P-O pihak pasif yang menerima model tata busana seperti
(Subjek-Predikat-Objek). Entuk kalimat bukan apa yang di tawarkan oleh Cosmogirl! untuk mereka
hanya persoalan teknis tentang kebenaran tata yang kurang percaya diri dengan ukuran tubuhnya
bahasa, tetapi juga menentukan makna yang dibentuk yang besar, agar bisa tampil maksimal dan menarik
oleh susunan kalimat. Dalam kalimat berstruktur perhatian dengan tata busana yang ditawarkan
aktif, seseorang menjadi objek dari pernyataannya. Cosmogirl!.
Dalam rubrik Look: Gaya Seleb, kalimat- Dengan adanya analisis seperti diatas, maka
kalimat yang digunakan adalah kalimat aktif dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Cosmogirl! dan
pasif. Namun meskipun menggunakan kalimat aktif communicator selalu menjadi pihak aktif. Sedangkan
dan pasif, keduanya dapat melebur menjadi satu. recipients atau pembaca berada di pihak pasif. Jadi,
Gambar 25 merupakan bentuk kalimat aktif. kedudukan dari recipients adalah sebagai pihak yang
Dalam hal ini yang menjadi subjek adalah dua artis menerima dan memilih, model-model busana seperti
yang sama-sama berinisial L, Lykke Li dan Leven apa yang dikonstruksi dan sudah didefinisikan oleh
Rambin, dan Cosmogirl! sebagai communicator Cosmogirl! dan communicator. Tujuan Cosmogirl!
yang menetukan pendefinisian maknanya. Para selalu memposisikan dirinya sebagai subjek semakin
recipients atau pembaca sebagai pihak pasif, yang membuktikan bahwa dirinya dan adalah corong dari
menerima definisi makna dari communicator. Jika communicator dan budaya dominan.
dihubungkan dengan gambar diatas, maka yang

177
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 19 No.3 Februari 2016: 167-182

Gambar 27. The CG Look: Gaya Seleb, Cosmogirl!

c. Penggunaaan Kata Ganti Bahasa asing yang digunakan pada gambar 30:
Rising, stylish, so pretty.
Kata ganti dipakai untuk menunjukkan posisi
seseorang atau kelompok dalam suatu wacana.
Elemen ini menandakan bagaimana Cosmogirl!
Dalam Look: Gaya Seleb, Cosmogirl! banyak
melakukan pemilihan kata atas berbagai
menggunakan kata ganti bahasa yang lebih ‘gaul’
kemungkinan kata yang tersedia. Pilihan kata yang
agar terkesan menyatu dan dekat secara personal
dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu.
dengan recipients yang kebanyakan adalah para
Dalam rubrik Look: Gaya Seleb, banyak penggunaan
remaja. Misalnya untuk kata ‘perempuan = cewek’,
bahasa asing yang dipakai oleh Cosmogirl! untuk
‘anda = kamu’, ‘selebritis (artis) = seleb’.
menggambarkan sesuatu, baik itu model busana
C. Stilistik: Pemilihan kata asing agar ataupun sang artis itu sendiri agar terkesan lebih
terlihat menarik, mencolok dan menarik, simple (mudah) dan pendek (tidak
bergengsi memakan tempat yang banyak seperti halnya dalam
bahasa Indonesia).

D. Retoris: Visualisasi pesan persuasif dan


penempatan diri Cosmogirl! sebagai
pihak aktif
Gambar 28. The CG Look: Gaya Seleb, Cosmogirl!
Struktur wacana retoris mempunyai fungsi
persuasif dan berhubungan erat dengan bagaimana
Bahasa asing yang digunakan pada gambar 28:
pesan itu ningin disampaikan kepada khalayak.
Ekstra edgy
a. Interaksi
Interaksi adalah salah satu strategi dari
Cosmogirl! untuk mengetahui bagaimana
Cosmogirl! menempatkan posisinya dianatara
khalayak. Dalam rubriknya, communicator
menempatkan diri sebagai pihak yang aktif dalam
mendefinisikan makna, busana mana yang harusnya
dipakai pada suatu waktu dan tempat tertentu serta
busana apa yang cocok dengan karakter pribadi si
Gambar 30. The CG Look: Gaya Seleb, Cosmogirl! pembaca atau recipients.

Gambar 31. The CG Look: Gaya Seleb, Cosmogirl!

178
Identifikasi Faktor-Faktor Keberhasilan Implementasi…
Novita Sari

Dari gambar 31 tersebut terlihat bagaimana


Cosmogirl! Mendefinisikan makna gaya busana
seperti apa yang harus dikenakan untuk acuan
recipient pergi mengadiri suatu acara atau pesta.
Cosmogirl! Mengarahkan dan menawarkan
recipients agar mengadopsi gaya busana gaun pesta
yang dipakai oleh para selebritis dan memadukan
dengan aksesoris yang tepat seperti yang ditawarkan
oleh Cosmogirl!.

b. Grafis
Elemen ini dimaksudkan untuk membantu
menonjolkan bagian penting atau menghilangkan
bagian tertentu yang dari teks yang disampaikan.
Dalam teks, biasanya grafis muncul lewat bagian
tulisan yang dibuat lain, grafik, gambar, atau tabel
untuk mendukung arti penting suatu pesan.

Gambar 32. The CG Look: Gaya Seleb, Cosmogirl!

Pada keempat caption yang terdapat dalam


gambar 32 diatas, judul dengan ukuran font yang
lebih besar serta di block dengan warna warna terang
telah menunjukkan sebuah elemen grafis. Dimana
tujuan dari bentuk judul yang dibuat oleh Cosmogirl!
Dengan semenarik mungkin adalah ingin Gambar 34. The CG Look: Gaya Seleb, Cosmogirl!
memberikan penekanan tentang pendefinisian mana
style busana dengan tema yang ingin ditampilkan, Dengan adanya elemen grafis dalam bentu
seperti: tema ‘BLING BLING’, tema ANIMAL, gambar, maka proses untuk mengkonstruksi akan
tema FEATHER, dan tema LEATHER, yang tertera lebih efektif dan efisien sesuai dengan apa yang ingin
di gambar 32. didefinisikan oleh Cosmogirl!. pembaca disuguhi
Dalam rubrik Look: Gaya Seleb, elemen grafis dengan gambar-gambar menarik beserta model-
juga muncul dalam bentuk gambar, seperti berikut: modelnya yang merupakan artis mancanegara,
sehingga recipients dengan mudah dapat
membayangkan, meniru/mengadopsi sesuai dengan
apa yang disajikan dan ditawarkan.

179
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 19 No.3 Februari 2016: 167-182

mengkonstruksi dan mengarahkan gaya hidup kita


secara langsung maupun tidak. Proses imperialisme
E. Analisis Kognisi Sosial Rubrik Fashion yang dilakukan oleh Cosmogirl! dapat terlihat dalam
”THE CG! LOOK: GAYA SELEB” konstruksi terhadap gaya busana yang ditawarkan
Cosmogirl! dalam kognisi sosial mempunyai adalah perlu untuk diadopsi agar lebih terlihat
kekuasaan dan kekuatan melalui rubrik fashion nya menarik dan tidak ketinggalan jaman.
dalam mempengaruhi khalayak, dengan Majalah Cosmogirl! sebagai agen imperialisme
memasukkan nilai-nilai dan norma-norma barat yang budaya bergerak dalam wacana industri budaya dan
diusungnya kedalam nilai-nilai dan norma-norma akan tetap menjadikannya sebagai agen, karena
timur secara perlahan melalui gaya berbusana yang kapitalisme budaya sebagai subyek yang mampu
ditawarkannya. Cosmogirl! mempunyai kemampuan menentukan gaya hidup apa yang harus diadopsi oleh
untuk menjalankan peran ideologis dengan massa yang sangat membutuhkan media massa
menampilkan nilai-nilai tertentu dari masyarakat sebagai agen untuk menyebarluaskan ideologinya.
barat, sehingga menjadi nilai yang dominan dan
c. Ideologi
menjadi kiblat atau tuntunan bagi masyarakat timur
yang dinilai mempunyai prilaku konsumtif dan suka Keberadaan Cosmogirl! sebagai agen
meniru dengan alasan prestige yang merujuk pada imperialisme budaya dengan melihat strategi-strategi
pengadopsian perilaku dan nilai-nilai yang dianggap yang dilakukannya bukanlah sebagai suatu hal yang
dapat merubah gaya hidup mereka menjadi lebih berdiri sendiri, akan tetapi berada dalam suatu
berkelas dan menarik. konteks yang melatarbelakanginya. Keberadaan
Berdasarkan konteks sosial tersebut, hasil Cosmogirl! dalam posisinya sebagai agen dari
temuan yang didapat adalah: imperialisme budaya berada dalam suatu medan
wacana serta melingkupi para pelibat wacana. Peran
a. Komersil
dari majalah Cosmogirl! sebagai bagian dari agen
Cosmogirl! yang berorientasi profit/bisnis imperialisme budaya dapat ditangkap sebagai salah
memiliki kekuasaan atas isi berita dan memproduksi satu bentuk dari ideologi yang diusung Cosmogirl!.
teks tersebut dengan melihat konteks sosial dalam bab III dijelaskan tentang pelibat wacana yang
masyarakat Indonesia yang sangat konsumtif, yang mengatur ideologi Cosmogirl! yang mengikuti apa
beranggapan bahwa jika tidak mengkonsumsi yang telah didefinisikan oleh majalah Induknya
barang-barang bermerk dan kebarat-baratan tersebut, (hearst Magazine) yang dilihat dari teks-teks yang
maka ia akan dinilai sebagai masyarakat yang mereka sajikan.
ketinggalan zaman atau tidak gaul. Berlatarbelakang
itulah, maka Cosmogirl! dapat dengan mudah IV. KESIMPULAN DAN SARAN
memasukkan nilai-nilai atau unsur-unsur budaya
Cosmogirl! merupakan salah satu majalah
barat yang nantinya akan diadopsi oleh remaja
franchise dari Amerika yang memuat banyak konten
Indonesia.
yang mengadopsi majalah luar negeri yang memuat
b. Imperialisme beragam gaya berbusana dan bagaimana cara
mendapatkannya yang ditawarkan oleh Cosmogirl!
Dalam analisis teks (caption), sudah terlihat
yang secara tidak langsung merupakan praktek dari
jelas bagaimana Cosmogirl! dengan strateginya telah
budaya massa yang secara sadar maupun tidak
mengkonstruksi dan mendefinisikan makna
menyebarkan ideologi nya dengan cara mendoktrin
mengarahkan kepada recipients bahwa gaya hidup
remaja dengan apa yang menurut mereka seharusnya
seperti yang Cosmogirl! tawarkan itulah yang perlu
dikonsumsi oleh remaja tanpa menghiraukan apakah
untuk diadopsi. Dengan adanya strategi-strategi yang
itu sesuai atau tidak, apakah sebenarnya cocok
dilakukan tersebut, Cosmogirl! telah memposisikan
dengan gaya berpakaian ala Indonesia atau tidak.
dirinya sebagai agen dari imperialisme yang
Peran Cosmogirl! sebagai agen imperialisme budaya
180
Identifikasi Faktor-Faktor Keberhasilan Implementasi…
Novita Sari

tidak hanya berhenti pada posisinya dalam memuat para selebritis yang diidolakan remaja
menginformasikan gaya hidup ala barat, namun juga sekarang, agar para remaja tertarik dan berusaha
telah mendefinisikan makna bahwa gaya hidup barat untuk mengadopsi apa yang ditampilkan dan
adalah gaya hidup yang benar dan wajar, serta patut ditawarkan oleh Cosmogirl! dan communicator
untuk ditiru dan diadopsi agar bisa tampil lebih dengan memaparkan tata busana yang bergaya ala
menarik dan tidak ketinggalan jaman. selebritis dunia adalah suatu kebutuhan yang harus
Dengan adanya analisis teks rubrik fashion The dimiliki oleh remaja Indonesia masa kini sebagai
CG Look: Gaya Seleb, terlihat bagaimana strategi- cara untuk bisa tampil menarik, percaya diri dan
strategi yang dilakukan untuk membentuk suatu tidak ketinggalan jaman.
pembenaran bahwa definisi makna yang dimiliki dan Cosmogirl! sebagai corong, yang menjelaskan
ditawarkan oleh communicator adalah benar dan dan memberi makna keberadaan gaya busana dengan
logis. Aktor-aktor yang terlibat dalam pembentukan standar barat. Hal trsebut terlihat dari kecendrungan
wacana, yaitu para pelibat wacana, membentuk suatu masyarakat Indonesia, khususnya remaja sekarang
wacana tersebut agar terlihat wajar dan logis dimata ini yang lebih memilih budaya asing yang pada
khalayak. Mereka membentuk konsensus dan dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita
pembenaran atas definisi makna yang mereka buat yang dulunya sangat menjunjung tinggi norma
demi kepentingan para pelibat wacana tersebut. kesopanan sebagai kiblat mode yang lebih praktis
Nilai-nilai yang dikenalkan oleh Cosmogirl! dan sesuai dengan perkembangan zaman. Sekarang
terlihat dalam tema-tema pada rubrik fashion The CG ini yang terjadi adalah norma-norma kesopanan
Look: Gaya Seleb terlihat bagaimana Cosmogirl! tersebut telah berubah mengikuti dan seiring dengan
menyajikan model fashion yang sedang trend dan perkembangan jaman yang cenderung menggunakan
tentu saja didukung dengan strategi-strategi yang pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan
menampilkan sisi positif dari gaya berbusana ala bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.
barat. Strategi-strategi tersebut dilakukan oleh Oleh karena itu, ketika kita akan mengadopsi
Cosmogirl! dengan cara menyerang citra diri kita segala hal yang berhubungan dengan hal-hal baru,
sebagai remaja wanita yang pastinya ingin tampil termasuk gaya hidup ala barat yang bertentangan
semenarik mungkin. dengan nilai-nilai yang ada dimasyarakat kita
Keberhasilan Cosmogirl! atas pengakuan Indonesia, maka perlu lah untuk dipikirkan dan di
makna sebagai agen dari imperialisme budaya yang saring, mana yang memang benar-benar baik dan
mengkonstruksi dan mendefinisikan gaya hidup pantas untuk ditiru dan mana yang tidak. Karena
jaman sekarang adalah gaya hidup ala barat lah yang dalam era globalisasi seperti sekarang ini, tidaklah
harus diadopsi oleh remaja Indonesia yang ingin mungkin apabila kita tidak berinteraksi dengan dunia
selalu tampil menarik dan tidak ingin dianggap kuper luar dan masyarakat barat dan belahan dunia yang
serta ketinggalan jaman. Konstruksi pengadopsian lain. Saran penulis, kita haruslah bisa memilah dan
budaya berbusana ala barat yang ditawarkan oleh menyaring apa saja hal yang baik untuk kita tiru dan
Cosmogirl! tersebut dilakukan secara halus yang adopsi dan apa hal-hal yang tidak sesuai dengan
dimulai dengan judul yang menarik dan menyerang budaya dan norma kita dengan menggunakan akal
citra diri recipients serta bertujuan untuk mengajak. budi pikiran kita, bukan hanya sekedar mengikuti
Hal tersebut diperkuat oleh communicator sebagai arus jaman. Dengan demikian, maka kita akan
agen dari kapitalis yang menyuplai produk-produk menjadi remaja wanita Indonesia yang smart dan
yang ditampilkan Cosmogirl! pada setiap edisinya tidak mudah terjerumus dalam budaya
dan produk-produk budaya yang diproduksi oleh konsumerisme.
kapitalis dapat diketahui dan diadopsi oleh khalayak.
Imperialisme budaya adalah salah satu strategi
yang dilakukan oleh kapitalisme dengan cara
menghegemoni wacana tentang fashion yang

181
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 19 No.3 Februari 2016: 167-182

DAFTAR PUSTAKA

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Rajawali


Pers, Jakarta, 2007

Abrar, Ana Nadhya. Mengurai Permasalahan


Jurnalisme. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1995.

Barnard, Malcolm. Fashion Sebagai


Komunikasi. Bandung: Jalasutra, 2008.

Chaney, D. Lifestyle : Sebuah Pengantar


Komprehensif (terj.), Yogyakarta: Jalasutra
1996.

Eriyanto, Analisis Wacana, Yogyakarta: LKIS,


2001. Hal 66

Eriyanto, Analisis Wacana, Yogyakarta: LKIS,


2001.

Jorgensen, M.W, Phillips L.J, Analisis Wacana,


teori dan Metode, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta. 2007.

Littlejohn, Stephen W. Theories of Human


Communication. Thomson-Wadsworth:
California, 2004.

Majalah Cosmogirl! Indonesia edisi Januari


sampai dengan Juni 2010

Prayudhi, Jurnal Ilmu Komunikasi, Analisis


Tekstual: Pemahaman Akademis

Van Dijk, Teun A., Discourse and Cognition in


Society, dalam David Crowley dan David
Mitchell, Communication Theory Today,
Cambridge, Polity Press, 1994.

182

You might also like