You are on page 1of 10

MANAJEMEN RISIKO INOVASI PRODUK OLAHAN SUSU SAPI

BERDASARKAN TAHAPAN PROSES MANAJEMEN INOVASI

Winnie Septani1), Syamsul Ma’arif2), Yandra Arkeman3)


1)
Mahasiswa Pascasarjana, Teknik Industri Pertanian IPB - Bogor
e-mail: s.ripto@gmail.com
2)
Program Studi Teknik Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian IPB - Bogor
e-mail: msmaarif@ipb.ac.id
3)
Program Studi Teknik Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian IPB - Bogor
e-mail: yandra_ipb@yahoo.com

ABSTRACT
Dairy product innovation has potential to be developed to overcome the problems of low
quality of dairy produced by the farmers. This leads to rejection of dairy by the dairy container
Koperasi Unit Desa (KUD) before getting to the Industri Pengolahan Susu (IPS) and eventually
wasted. Innovation processed products are studied in this paper is a product processed at the level
of UKM using simple processing technology. Product innovation is needed to survive in the
competitive market, but on the other hand, an important aspect in the success of innovation that
should be considered is the risk factor. The purpose of writing this paper is to perform a risk
assessment innovation dairy cows by stage approach to innovation management process
comprising the step of searching, selection, implementation and learning. Innovation risks are
identified and analyzed based on risk inovation category consists of environmental innovation,
technical resources, integration, management, marketing and strategy. The next stage is measured
and analyzed by two-dimensional measurement of the value of the probability and severity values.
Furthermore the final stage of this study is to determine the risk management recommendations are
made based in the value of the ranking value risk exposure.

Keyword: process innovation, risk menjadi produk yang mempunyai nilai


management, dairy products tambah dan masa simpan yag lebih lama.
Inovasi produk olahan susu pada
1. PENDAHULUAN tingkat peternak yang telah dikembangkan
Inovasi pada produk pangan sudah saat ini seperti, kerupuk susu, tahu susu,
banyak dilakukan, berbagai penelitian yang dodol susu, karamel susu, dan lain-lain.
mendukung pengembangan produk inovasi Inovasi produk olahan susu diharapkan dapat
pun terus dilakukan. Salah satu produk meningkatkan pemanfaatan susu sebagai
pangan yang memiliki potensi untuk protein hewani asal ternak dan memperluas
dikembangkan adalah produk olahan susu tingkat konsumsi masyarakat.
sapi. Produk olahan ini berasal dari susu sapi Inovasi diperlukan untuk bertahan
segar yang memiliki nilai gizi yang tinggi. dalam persaingan pasar, akan tetapi di sisi
Inovasi produk olahan susu perlu lain, aspek penting dalam keberhasilan
dikembangkan untuk mengatasi inovasi yang harus diperhatikan adalah faktor
permasalahan rendahnya kualitas susu yang risiko. Risiko itu sendiri dapat didefinisikan
dihasilkan oleh peternak, yang menyebabkan sebagai kombinasi antara nilai peluang atau
terjadinya kasus penolakan susu oleh frekuensi terjadinya suatu kejadian yang
penampung susu Koperasi Unit Desa (KUD) diidentifikasi sebagai kerusakan dan dampak
sebelum sampai ke Industri Pengolahan Susu yang ditimbulkanya (BS 4778, 1991)
(IPS) dan akhirnya terbuang sia-sia. Salah Brash,J dan Capozzzi ( 2008),
satu cara untuk mengurangi kerugian tersebut mengkategorikan risiko inovasi dalam 5 jenis
adalah dengan mengolah susu lebih lanjut risiko yaitu risiko operasional, risiko

Manajemen Risiko Inovasi (Winnie S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 169
pasar/persaingan, risiko finansial, risiko praktek atau objek/benda yang disadari dan
talent, risiko budaya dan politik. Sedangkan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
Hernandez dan Vargaz,J.G (2011) seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
mengkategorikan risiko inovasi kedalam Peserpsi
psi terhadap kebaruan suatu ide dari
tujuh jenis risiko inovasi yaitu Lingkungan, individu ditentukan berdasarkan reaksinya.
Teknikal, Sumber Daya, Integrasi, Jika ide terlihat baru, maka itu ode tersebut
Manajemen, Marketing dan Strategi. dapat dikatakan sebagai inovasi.
Tujuan penulisan paper ini adalah Kebaruan dalam inovasi tidak hanya
untuk melakukan kajian risikoiko inovasi produk memerlukan keterlibatan pengetahuan yang
olahan susu sapi dengan pendekatan
pen tahapan baru. Orang tertentu memiliki pengetahuan
proses manajemen inovasi yang terdari dari mengenai inovasi tetapi kadang-kadang
kadang
tahap pencarian (searching
searching), pemilihan belum mengembangkan pengetahuannya
(selecting),, implementasi dan pembelajaran sebagai sikap yang menguntungkan atau tidak
(learning).). Risiko inovasi akan diidentifikasi menguntungkan. Aspek kebaruan dalam
dan dianalisis berdasarkanrkan kategori risiko inovasi diekspresikan dalam bentuk
inovasi. pengetahuan, persuasi atau keputusan untuk
diterima (Roger, 1983).
2. TINJAUAN PUSTAKA Gambaran mengenai pemahaman
Inovasi inovasi sebagai proses manajemen dalam
Rogers (1983) mendefisisikan bisnis
snis dapat dilihat pada Gambar 1.
bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan,

Gambar 1. Inovasi Sebagai Proses Manajemen

Tahapan Proses Manajemen Inovasi , terdiri Menentukan apa yang akan dilakukan
dari (merancang strategi untuk
1. Pencarian (Searching
Searching) mengembangkan inovasi dengan
Melihat peluang dan ancaman di mempertimbangkan
timbangkan faktor risiko
risiko)
dalam dan di luar organiasasi, seperti 3. Implementasi (Implementation
Implementation)
peluang teknologi, perubahan Implementasi ide potensial ke dalam
kebutuhan pasar produk baru, pelayanan atau
2. Pemilihan (Selecting)) perubahan proses.

Manajemen Risiko Inovasi (Winnie S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411
1411-6340 170
4. Pembelajaran (Learning) membagi menjadi empat fase,
Pembelajaran dari progress produk sebagai berikut :
inovasi yang telah dipasarkan dan a. Identifikasi faktor risiko
membangun dasar pengetahuan b. Analisis risiko
(knowledge base) dan perbaikan c. Evaluasi dan penentuan strategi
dalam proses yng diatur. penanganan risiko
d. Pengawasan dan pembelajaran
Risiko Inovasi
Manajemen risiko- proses untuk 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
memahami nature dari ketidakpastian 4.1 Analisis Inovasi Produk Olahan
kejadian di masa depan dan membuat rencana Susu Sapi
positif untuk memitigasi risiko tersebut Produk olahan susu pada tingkat
(Taplin, 2005). Dengan mempertimbangkan peternak (seperti : karamel susu, kerupuk
fitur utama inovasi akan selalu berhadapan susu, dodol susu) sebagai salah satu contoh
dengan risiko, manajemen risiko diperlukan produk inovasi. Dengan merujuk pada
untuk mengelola risiko dalam inovasi definisi inovasi adalah suatu penemuan baru
daripada menjadikan risiko sebagai hambatan yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah
(Taplin 2005). Pendekatan manajemen risiko dikenal yang dilakukan dengan sengaja dan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk berencana atau tidak secara kebetulan.
mengatur risiko di semua tahapan. Chapman Definisi lain menyebutkan inovasi adalah
dan Ward (1997) mengatakan proses gagasan, perbuatan atau sesuatu yang baru
manajemen risiko secara spesifik dijelaskan dalam konteks sosial tertentu untuk
dalam fase yang dipecah menjadi beberapa menjawab masalah yang dihadapi.
cara, beberapa dihubungkan dengan tugas Berdasarkan definisi tersebut, produk
(aktivitas) dan beberapa dihubungan dengan olahan susu pada tingkat peternak ini dapat
pengiriman (output/product) dikategorikan sebagai produk hasil inovasi,
(1) adanya kreativitas penemuan produk
3. METODOLOGI olahan susu yang baru sebagian anggota
Kajian mengenai risiko inovasi produk masyarakat yang didukung tersedianya bahan
olahan susu sapi ini meliputi tahapan sebagai baku hasil ternak sapi, (2) perlunya upaya
berikut : penanganan masalah kerusakan susu segar di
1. Analisis inovasi produk olahan susu tingkat peternak melalui pengembangan
sapi produk olahan susu.
Pada tahapan ini dilakukan analisis Analisis produk olahan susu tingkat
terhadap inovasi produk olahan sapi peternak termasuk generasi keempat inovasi
dan analisis model generasinya. dengan mengacu pada rujukan sebagai
2. Identifikasi faktor pendorong inovasi berikut :
produk olahan susu sapi “Generasi keempat inovasi (4G) – integrated
Analisis faktor pendorong inovasi model. Model inovasi yang terintegrasi
dilakukan berdasarkan studi literatur menunjukkan R&D dan pemasaran memiliki
dan penelitian yang telah dilakukan aktivitas yang terintegrasi, bersama dengan
sebelumnya. supplier dan menghilangkan peran yang
3. Penentuan kategorisasi risiko inovasi dikelompokkan untuk memimpin konsumen”.
Kategorisasi risiko dilakukan Analisis terhadap generasi keempat inovasi
berdasarkan klasifikasi jenis risiko pada produk Kerupuk Susu dilakukan
inovasi yang telah dilakukan oleh berdasarkan profil kunci dari generasi 4, yaitu
Hernandez dan Vargaz (2011) (1) keterkaitan antara pemasok hulu, (2)
4. Manajemen risiko dekat dengan pelanggan, (3) Kolaborasi
Tahapan manajemen risiko mengacu horizontal (joint ventures) market full dengan
pada tahapan manajemen risiko teknologi push, (4) menekankan pada
Hernandez dan Vargaz (2011) yang hubungan dan aliansi

Manajemen Risiko Inovasi (Winnie S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 171
Tabel 1. Analisis Generasi Empat Inovasi Kerupuk Susu Berdasarkan Profil Kuncinya
Profil Kunci untuk Generasi 4 Analisis
Keterkaitan kuat antara Ide awal pengembangan produk olahan dimulai karena
pemasok hulu adanya permasalahan susu segar di tingkat peternak sapi.
Jumlah susu yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan
jumlah susu yang diterima oleh koperasi. Sehingga
pengembangan inovasi produk olahan susu ini memiliki
keterkaitan yang kuat dengan pemasok hulu (peternak sap
perah)
Dekat dengan pelanggan Promosi olahan susu yang dihasilkan pada tingkat
peternak dimulai dari masyarakat sekitar dan sekaligus
memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai
tingginya nilai gizi susu.
Penjualan dilakukan di sentra-sentra susu sepert di
pangalengan. Saat ini, sudah banyak yang menjual on line
di internet dengan kemasan produk yang lebih menarik.
Kolaborasi horizontal, teknologi Minat masyarakat dari kalangan bawah sampai dengan
push dan market full kalangan industri terhadap produk ini sangat tinggi,
sehingga terdapat prospek yang menjanjikan terhadap
produk ini (Syapura, 2012), kenyataan mengenai susu
yang ada di Indonesia, maka diperlukan teknologi
pengolahan susu yang berbasis pada pengolahan pangan
dari bahan dasar susu.
Pengolahan dapat meningkatkan pemanfaatan susu
sebagai protein hewani dan memperluas konsumsi
masyarakat.
Menekankan pada hubungan Menekankan hubungan dengan peternak sapi perah dan
dan aliansi masyarakat sekitar. Keberadaan usaha ini menekankan
pada penyerapan tenaga kerja lokal yang bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat lokal.

adalah budaya perusahaan, pengalaman


4.2 Identifikasi Faktor Pendorong dalam inovasi, karakter tim R&D yang multi
Keberhasilan Pengelolaan Risiko disiplin, pengakuan eksplisit karakter kolektif
Inovasi Produk Olahan Susu dari proses inovasi atau keunggulan struktur
Kitsos dan Halkos (2012) hasil organisasi.
penelitiannya menyebutkan, faktor yang Pada kajian ini faktor pendorong
mempengaruhi keberhasilan inovasi adalah keberhasilan pengelolaan risiko inovasi
Risiko ekonomi,biaya inovasi, sumber dibagi menjadi dua bagian faktor internal dan
pendanaan inovasi, keluwesan organisasi faktor eksternal. Faktor internal, meliputi
dalam bisnis, kualifikasi personel, teknologi perkembangan teknologi pendukung,
informasi, informasi mengenai pasar, kualifikasi personel, perkembangan R&D,
peraturan dan respon konsumen terhadap ketersediaan bahan baku. Sedangkan faktor
produk dan pelayanan baru. Panne et.al ( eksternal meliputi Peraturan
2003) melakukan identifikasi dan analisis pemerintah,Sumber dana inovasi, Persaingan
terhadap faktor yang mempengaruhi pasar produk inovasi sejenis
kesuksesan dan kegagalan inovasi. Hasil 4.3 Identifikasi Proses Manajemen
penelitian menunjukan faktor-faktor tersebut Inovasi

Manajemen Risiko Inovasi (Winnie S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 172
Breakdown proses tahapan proses manajemen Mengikuti siklus hidup
inovasi sebagai berikut : produk yang mencangkup
1. Pencarian Ide (Searching) lima tahap yang berbeda
Tahap penciptaan ide, menemukan yaitu pengembangan produk,
dan mengembangkan ide produk baru pengenalan, pertumbuhan,
dari berbagai sumber. kedewasaan, dan penurunan.
Sumber internal : 4. Pembelajaran (Learning)
• Mengadakan riset dan Tinjauan ulang penjualan, biaya, dan
pengembangan resmi proyeksi laba bagi produk baru
• Memilih ide dari karyawan dilakukan untuk menentukan apakah
• Mengadakan diskusi, tukar produk baru itu memuaskan tujuan
pendapat dalam rapat perusahaan
eksekutif
Sumber eksternal 4.4 Penentuan K ategorisasi Risiko
• Mengadakan surve dan Inovasi
kelompok fokus serta Kategorisasi risiko dilakukan
menganalisis pertanyaan dan berdasarkan klasifikasi jenis risiko inovasi
keluhan pelanggan yang telah dilakukan oleh Hernandez dan
2. Pemilihan Ide (Selecting) Vargaz (2011) yang membagi nya menjadi
Kegiatannya meliputi tujuh kelompok risiko inovasi yaitu risiko
• Melacak penawaran pesaing lingkungan, teknikal, sumber daya, integrasi,
dan memeriksa produk baru manajemen, marketing dan strategi.
• Menganalisis kinerja produk Pendefinisian risiko inovasi untuk ke
tujuh klasifikasi di atas sesuai dengan
• Memilih dan memutuskan
produk inovasi yang akan penggunaan adalah risiko inovasi produk
olahan susu adalah sebagai berikut:
dikembangkan
1. Risiko Lingkungan, risiko inovasi yang
berhubungan dengan lingkungan seperti
3. Implementasi
peraturan pemerintah, kemampuan
Meliputi kegiatan
tenaga pendukung, cuaca dan budaya
• Pengembangan konsep
2. Risiko Teknikal, risiko inovasi yang
produk
berhubungan dengan operasionalisasi
versi detail ide produk baru
proses manajemen inovasi seperti
dinyatakan dalam segi
pengunaaan metode baru, teknologi dan
konsumen yang berarti
bahan baku
• Pengujian konsep
3. Risiko Sumber Daya, risiko inovasi yang
konsep produk baru yang
berhubungan dengan penggunaan
diuji dengan sekelompok
sumber daya pada proses manajemen
konsumen sasaran untuk inovasi seperti tenaga kerja, keuangan
menentukan apakah konsep dan bahan baku.
mempunyai kecocokan yang
4. Risiko Integrasi, risiko inovasi yang
kuat dengan konsumen.
berhubungan dengan integrasi proses
• Pengembangan strategi inovasi dengan model perangkat lunak
pemasaran (software), sistem baru dan sistem lama.
Konsep yang kuat diteruskan 5. Risiko Manajemen, risiko inovasi yang
ke pengembangan strategi berhubungan dengan manajemen
pemasaran, di mana strategi organisasi/perusahaan, seperti
pemasaran awal bagi produk penggunaan teknik manajemen projek,
baru dikembangkan dari HRM, penetapan tujuan, manajemen
konsep produk. transisi produk, struktur organisasi dan
• Peluncuran produk perilaku organisasi.

Manajemen Risiko Inovasi (Winnie S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 173
6. Risiko Marketing, risiko inovasi yang 7. Risiko Strategi, risiko inovasi yang
berhubungan dengan kegiatan berhubungan dengan strategi yang
pemasaran produk inovasi, seperti digunakan pada proses manajemen
konsumen dan pesaing inovasi

4.5 Manajemen Risiko Inovasi Produk Olahan Susu

Gambar 2. Kerangka Pikir dari Manajemen Risiko Inovasi Produk Olahan Susu
telah dijelaskan sebelumnya. Proses ini
4.5.1 Identifikasi Faktor Risiko dilakukan berdasarkan hasil studi literatur
Pada tahap ini dilakukan identifkasi dan brainstorming nara sumber yang terlibat
terhadap faktor risiko inovasi produk olahan dalam usaha peternakan susu sapi perah.
susu sapi pada tingkat peternak yang terjadi Hasil dari identifikasi dapat dilihat pada
pada setiap tahapan proses manajemen Tabel 2.
inovasi. berdasarkan kategori risiko yang

Tabel 2. Kategori Risiko Inovasi dan Faktor Risiko Inovasi

Manajemen Risiko Inovasi (Winnie S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 174
Kategori
Faktor Risiko Inovasi
Risiko Inovasi

Lingkungan Adanya peraturan pemerintah yang menghambat pengembangan


inovasi
Kurangnya kemampuan (skill) tenaga pendukung
Modal alami geographis tidak sesuai dengan target
Teknikal
Kegagalan penerapan teknologi dalam pengolahan produk
inovasi
Produk inovasi tidak sesuai dengan keinginan konsumen
Sumber daya Ketersediaan bahan baku yang tidak memenuhi syarat
kurang tepatnya sumber finansial pengembangan produk inovasi
Tidak adanya sinergi dengan staf pendukung dalam pencapaian
tujuan

Kekurangan keuangan pada tahap pengenalan produk


Kekurangan keuangan dalam R&D produk
Integrasi ketidaksesuaian sistem baru dengan sistem lama
Manajemen
aturan organisasi/perusahaan yang menghambat keberhasilan
produk inovasi
Kurangnya pengalaman di bidang yang akan dikembangkan
Perilaku organisasi yang tidak mendukung
Marketing Kemungkinan kesamaan produk yang dikembangkan dengan
prosuk pesaing
Perubahan kebutuhan dan selera konsumen

Keberhasilan produk pesaing dalam pengembangan produk


Strategi
Strategi pengembangan produk inovasi yang tidak sesuai dengan
goal perusahaan

Identifikasi risiko dan dampak risiko pada teridentifikasi. Selanjutnya penentuan


setiap tahapan proses manajemen inovasi rekomendasi yang diberikan akan disesuaikan
dapat dilihat pada Tabel 3. Selain itu pada dengan nilai probabilitas dari faktor risiko
Tabel tersebut dapat dilihat rekomendasi dan ditentukan berdasarkan besarnya dampak
yang diberikan untuk faktor risiko yang risiko.

Tabel 3. Identifikasi Faktor Risiko Inovasi dan Rekomendasi Penanganannya

Manajemen Risiko Inovasi (Winnie S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 175
pada setiap tahapan proses
4.5.2 Analisis Risiko Inovasi manajemen inovasi, sedang nilai
Proses yang dilakukan pada tahapan severity menunjukan estimasi
ini adalah sebagai berikut : dampak kegagalan risiko. Pada kajian
1. Menentukan nilai probabilitas dan ini, penentuan indeks probabilitas
nilai severity risiko dan indeks severity dilakukan
Nilai probabilitas menunjukkan berdasarkan kategori penilaian risiko
besarnya peluang terjadinya risiko dalam Risk Manajemen Proses

Manajemen Risiko Inovasi (Winnie S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 176
(RMP) yang kembangkan oleh lebih lanjut dalam papernya
Tummala (2001) yang dikembangkan Tummala (2011).

Tabel 4. Kategori Probabilitas Risiko dan Level Severity

Kategori Indeks
Level Severity Indeks severity
Probabilitas Risiko Probabilitas
Berdampak
Sering terjadi (often) 4 sangat besar 4
Kadang-kadang Faktor
terjadi (infrequent) 3 kritis 3
Berpengaruh dalam
Jarang terjadi (rare) 2 batas normal 2
Sangat jarang terjadi
(extremely rare) 1 Dapat diabaikan 1

Probabilitas Nilai konsekuensi


terjadinya Dampak Resiko
Resiko (Severity)

Tahapan Nilai
Terjadinya Dampak Eksposure
Proses
Resiko Resiko Resiko
Inovasi

Faktor penyebab Pendorong


terjadinya Resiko dampak Resiko

Gambar 4. Model Analisis Risiko Inovasi

2. Mengukur nilai eksposure risiko Rangking risiko ditentukan


inovasi berdasarkan hasil perhitungan nilai
Eksposure risiko dihitung eksposure risiko. Klasifikasi ranking
berdasarkan nilai indeks probability risiko dan kode ranking risiko
dan indeks severity pada setiap faktor berdasarkan Tummala (2001) dan
risiko yang teridentifikasi. Tummal (2011) dapat dilihat pada
Nilai Eksposure Risiko = Indeks Tabel 5.
Severity x Indeks Probability

Tabel 5. Ranking risiko Berdasarkan Batas Nilai Ekspodure Risiko

Manajemen Risiko Inovasi (Winnie S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 177
Batas nilai Ranking Risiko
eksposure risiko
Kelompok risiko yang sangat kritis untuk
16 - 11
ditangani
6 - 10 Kelompok risiko kritis berikutnya yang
perlu ditangani
1-5
Kelompok risiko yang dapat diabaikan

4.5.3 Penentuan Strategi Penanganan DAFTAR PUSTAKA


Risiko Inovasi
[1] Brash,J., Capozzi, M. 2008. Managing
Penentuan strategi penanganan risiko
Innovation Risk. Strategic Finance : An
berdasarkan hasil evaluasi dari proses
International Journal, 10 : 13-16.
identifikasi, pengukuran dan penilaian risiko
(lihat Tabel 3) [2] Chapman,C., & ward,S. 1997. Project
4.5.4 Pengawasan dan Pembelajaran Risk Management-process, techniques and
Menentukan kemungkinan tindakan insights. Chichester, UK : Willey.
preventive yang dapat dilakukan untuk [3] Edquist. The Systems of Innovation
perbaikan di masa yang akan datang Approach and Innovation Policy : An
Account of the state of the art. Lead paper
5. KESIMPULAN presented at the DRUID Conference, Aalborg
Risiko di dalam tahapan proses
manajemen inovasi merupakan aspek penting [4] Hernandez and vargaz. 2011. Modelling
yang akan menentukan keberhasilan inovasi Risk and Innovation Management. ACR 19
produk. Pada paper ini, kajian risiko inovasi (3&4) : 14-57
dilakukan pada produk olahan susu sapi pada [5] Kitsos C., Halkos,G.E. 2012. Relative
tingkat UKM yang masih menggunakan Risk and Inovation activities : the case of
teknologi proses yang sederhana. Identifikasi Greece. Innovation : Management, policy &
risiko dilakukan berdasarkan tujuh kategori practice, 14(1) : 156-159
risiko inovasi yang terdiri dari lingkungan,
teknikal, sumber daya, integrasi, manajemen, [6] Roogers,E. 1983. Difusion of Innovation.
marketing dan strategi. Analisis risiko Colier Macmillan Canada
berdasarkan nilai eksposure risiko yang [7] Taplin,R. 2005. Risk Management and
diperoleh dari perhitungan nilai probabilitas Innovation in Japan, Britain and the United
dan nilai severity. Selanjutnya, ditentukan States. New York: Routledge.
dapat ditentukan rekomendasi penanganan
risiko terkait dengan inovasi. [8] Tummala. 2011. Tumala. 2011. Assessing
and managing risks using the Supply Chain
Risk Management Process (SCRMP). Supply
Chain Management: An International
6. Journal Volume 16 · Number 6: 474–483

Manajemen Risiko Inovasi (Winnie S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 178

You might also like