You are on page 1of 8

Mutiara Medika

Edisi Khusus Vol. 9 No. 2: 115 - 122, Oktober 2009

Efek Profilaksis Perasan Daun Paederia foetida L. terhadap Ulkus


Lambung Tikus Putih Terinduksi Etanol

The Prophylactic Effect of Paederia foetida L. Leaves Squeeze


to Histological Features Of White Rats Gastric Ulcer Induced By Ethanol

Bayu Kurniawan Fitra1, Sri Nabawiyati Nurul Makiyah2


1
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
2
Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstract

Gastric ulcer is an ulcer which is caused by acid and pepsin which is happened because
imbalance between aggressive and defensive factors. There is some causes of gastric ulcer,
for the examples non steroid anti-inflammatory drugs (NSAID), irritant factors, alcohol, foods
and beverages and also helicobacter pylori. The purpose of this research is to prove prophylaxis
effect of P. foetida L. leaves squeeze to gastric ulcer in the white rats which has been induced
by ethanol.
Research method which is used is laboratory experimental with post only control group
research design. Thirty female Spraque Dawley white rats with 3 months in age and 145-250
grams in weight is divided into 6 groups (normal control, negative control, group with 2%
squeeze, 4% squeeze, 8% squeeze and positive control). Sample grouping is done randomly.
Ulcer induction with 1 ml of 80% ethanol is done after the rats given P. foetida L. leaves
squeeze for 3 days and fasted for 24 hours. Scoring the depth of the ulcer and distribution of
inflammatory cells is done by microscopic observation according of Hadi, S (2002). Result of
the depth of the ulcer is analyzed which kruskall-wallis and continued with mann whitney.
Result of the distribution of inflammatory cells is analyzed which one way anova and continued
with paired T-test.
Statistic result shows depth in group of ulcer squeeze in leaves P. foetida L. 8% is less
than from a group of negative control (p<0,05). In the other groups of squeeze that 2% and
4%, shows that the depth of ulcer is less than a group of negative control too, although in
statistic it was not significant (p>0,05). In observation the spreading of inflammatory cell
shows that group of leaves P. foetida L. squeeze 2%, 4% and 8% are less than group of
negative control in the other hand in statistic was not significant (p>0,05). The conclution is
squeeze of leaves P. foetida L. 8 % has prophylaxis effect with gastric ulcer of white rats
induced by ethanol.

Keywords: ethanol, gastric ulcer, Paederia foetida L. ,prophylaxis

Abstrak

Ulkus lambung adalah ulkus yang disebabkan oleh asam dan pepsin, yang terjadi akibat
ketidakseimbangan antara faktor agresif dan faktor defensif. Ada banyak penyebab tukak lambung,

115
Bayu Kurniawan Fitra, SN Nurul Makiyah, Efek Profilaksis Perasan Daun ..............................

seperti obat anti inflamasi non steroid (OAINS), beberapa faktor iritan seperti, alkohol makanan
dan minuman serta kuman Helycobacter pylori.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan
penelitian post only control group. Sebanyak 30 ekor tikus putih betina Spraque Dawley 3 bulan,
dibagi menjadi 6 kelompok (kontrol tanpa perlakuan, kontrol negatif, perlakuan perasan 2%, 4%,
8% dan kontrol positif). Pengelompokkan sampel dilakukan secara acak. Tikus diberi perasan
daun P. foetida L. selama 3 hari dan dipuasakan selama 24 jam kemudian induksi ulkus menggunakan
1 ml etanol 80%. Penilaian kedalaman ulkus dan penyebaran sel radang dilakukan melalui pengamatan
mikroskopis menurut Hadi, S. (2002). Hasil pengamatan kedalaman ulkus dianalisis secara statistik
menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil pengamatan penyebaran
sel radang dianalisis secara statistik menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan Paired T-
Test.
Hasil statistik menunjukkan kedalaman ulkus kelompok perasan daun P. foetida L. 8%
lebih rendah daripada kelompok kontrol negatif (p<0,05). Pada kelompok perasan 2% dan 4%,
juga menunjukkan kedalaman ulkus lebih rendah daripada kelompok kontrol negatif meskipun secara
statistik tidak signifikan (p>0,05). Pada pengamatan penyebaran sel radang menunjukkan kelompok
perasan daun P. foetida L. 2%, 4% dan 8% lebih rendah daripada kelompok kontrol negatif
meskipun secara statistik tidak signifikan (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa perasan daun P.
foetida L. 8% memiliki efek profilaksis terhadap ulkus lambung tikus putih terinduksi etanol.

Kata kunci: etanol, Paederia foetida L. , profilaksis, ulkus lambung

Pendahuluan yang memelihara keutuhan mukosa


lambung dan duodenum. Tiga faktor utama
Lambung sebagai lumbung yang berperan dalam proses terjadinya
makanan berfungsi menerima makanan/ ulkus peptikum adalah gaya hidup (lifestyle)
minuman, menggiling, mencampur dan seperti stres dan diet, asam lambung dan
mengosongkan makanan ke dalam pepsin serta bakteri Helicobacter pylori.
duodenum. Lambung yang selalu Etanol diketahui sebagai salah satu faktor
berhubungan dengan semua jenis yang dapat meningkatkan resiko erosi
makanan, minuman dan obat-obatan akan mukosa lambung dan pembentukan ulkus.
mengalami iritasi kronik. Masalah Etanol merupakan agen ulserogenik yang
kesehatan/penyakit lambung yang bila diberikan ke tikus secara intragastrik
umumnya terjadi di masyarakat adalah nyeri akan menyebabkan erosi perdarahan
perut, perut kembung, maag, masuk angin, lambung yang berat. Penyakit tukak peptik
nyeri usus dan lambung. Penyebab yaitu tukak lambung dan tukak duodenum
masalah kesehatan/penyakit seperti yang merupakan penyakit yang masih banyak
tersebut di atas salah satunya adalah tukak ditemukan dalam kelompok usia di atas 45
peptik.1 tahun.8 Tukak lambung tersebar di seluruh
Tukak peptik adalah tukak yang dunia dengan prevalensi berbeda
disebabkan oleh asam dan pepsin, yang tergantung pada sosial ekonomi, demografi,
terjadi akibat ketidakseimbangan antara dijumpai lebih banyak pada pria meningkat
faktor agresif dan faktor defensif. pada usia lanjut dan kelompok sosial
Patogenesis terjadinya tukak peptik adalah ekonomi rendah dengan puncak pada
ketidaksamaan antara faktor agresif yang dekade keenam.1
dapat merusak mukosa dan faktor defensif

116
Mutiara Medika
Edisi Khusus Vol. 9 No. 2: 115 - 122, Oktober 2009

Terapi ulkus lambung bertujuan untuk Bahan-bahan yang digunakan


meringankan gejala, mencegah adalah daun Paederia foetida L., etanol
kekambuhan, mempercepat penyembuhan 80%, sukralfat farmasetis (sirup), formalin
dan mencegah komplikasi. Salah satu 10%, NaCl fisiologis (0,9%), pikrat dan
pengobatan ulkus lambung adalah dengan aquades.
obat profilaksis atau sitoproteksi seperti Sebelum penelitian dilakukan
sukralfat. identifikasi, hal ini penting untuk mengetahui
Indonesia adalah Negara yang kaya bahwa bahan utama yang diteliti benar-
akan tanaman obat. Salah satu tanaman benar daun P. foetida L. serta menghindari
obat yang digunakan untuk pengobatan oleh kesalahan dalam pengumpulan bahan.
masyarakat Indonesia adalah P. foetida L. Daun P. foetida L. yang digunakan dalam
Tanaman ini jenis tanaman merambat dan penelitian didapat dari desa Bibis,
tumbuh liar di tepi hutan, di tepi-tepi sungai Poncosari, Srandakan, Bantul.
dan di semak belukar. Daun P. foetida L. Pengambilan daun dilakukan pada bulan
dapat digunakan sebagai obat sakit perut, Agustus dan September.
perut kembung, nyeri usus dan lambung, Pembuatan perasan sangat
desentri, masuk angin, herpes dan sebagai sederhana, yaitu dengan cara ditumbuk
makanan.7 kemudian diperas menggunakan kain tipis.
Pemanfaatan daun P. foetida L. Pertama-tama, daun yang akan dibuat
sebagai tanaman obat belum terbukti perasan ditimbang sesuai keperluan,
kebenarannya secara ilmiah. Oleh karena kemudian dicuci dengan air mengalir dan
itu perlu dilakukan penelitian ilmiah untuk diangin-anginkan sebentar dengan tujuan
membuktikan efek farmakologis daun P. untuk menghilangkan air cucian yang masih
foetida L. Salah satunya adalah penelitian menempel pada daun sehingga dapat
mengenai efek profilaksis daun P. foetida diperoleh perasan dengan konsentrasi
L. terhadap gambaran histologis ulkus murni (100%). Setelah diangin-anginkan,
lambung terinduksi etanol pada tikus putih. daun diiris kecil untuk memudahkan proses
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penumbukan. Penumbukan dilakukan
adanya efek profilaksis perasan daun hingga daun halus, kemudian disaring
Paederia foetida L. terhadap ulkus lambung dengan bantuan kain tipis. Setelah diperoleh
tikus putih terinduksi etanol. perasan dengan konsentrasi 100%, hasil
perasan diencerkan menjadi konsentrasi
2%, 4% dan 8% dengan penambahan
Bahan dan Cara akuades.
Subyek penelitian dibagi dalam 6
Penelitian ini merupakan penelitian kelompok secara acak dengan jumlah tiap
eksperimental laboratorium dengan kelompok adalah sama, yaitu 5 ekor tikus.
rancangan penelitian post only control Subyek Kelompok I merupakan kelompok
group. Variabel bebas pada penelitian ini kontrol tanpa perlakuan. Hewan uji
adalah perasan daun P. foetida L., variabel diperlakukan normal seperti biasa, tanpa
tergantungnya adalah gambaran histologis induksi ulkus lambung. Tujuannya agar
ulkus lambung. terbentuk lambung normal tanpa ulkus.
Penelitian ini menggunakan 30 ekor Kelompok II merupakan kelompok kontrol
tikus putih betina galur Spraque Dawley negatif. Hewan uji diberi perlakuan berupa
berumur 3 bulan dengan berat 145-250 induksi ulkus lambung dengan etanol 80%
gram. sebanyak 1 ml. Kelompok III, IV dan V adalah
Alat-alat yang digunakan dalam kelompok perlakuan. Ketiga kelompok ini
penelitian ini adalah kandang tikus, alat-alat masing-masing diberi perasan daun P.
gelas, mortir, stamper, kain saring, foetida L.dengan konsentrasi 2%, 4% dan
seperangkat alat bedah tikus , sonde oral 8% selama 3 hari, kemudian dipuasakan
tikus, kaca pembesar, mistar, stirofoam dan tanpa makan selama 24 jam. Pada hari ke-
jarum.

117
Bayu Kurniawan Fitra, SN Nurul Makiyah, Efek Profilaksis Perasan Daun ..............................

5, masing-masing kelompok diberi perasan Pada masing-masing preparat


daun P. foetida L. kemudian diinduksi ulkus histologis lambung, diamati derajat
dengan mengunakan etanol 80% sebanyak keparahan ulkus dan derajat penyebaran sel
1 ml. Kelompok VI adalah kelompok kontrol radang dalam 10 lapang pandang. Derajat
positif. Hewan uji diberi sukralfat 0,36 ml/ keparahan ulkus terbagi kedalam 6
200 grBB selama 3 hari, kemudian tingkatan, yaitu: kedalaman ulkus sampai
dipuasakan tanpa makan selama 24 jam. ¼ mukosa, kedalaman ulkus sampai ½
Pada hari ke-5, hewan uji diberi sukralfat mukosa, kedalaman ulkus sampai ¾
terlebih dahulu sebelum induksi ulkus mukosa, kedalaman ulkus mencakup
dilakukan. Adanya subyek kelompok tanpa seluruh mukosa, kedalaman ulkus
perlakuan dan kelompok kontrol negatif mencapai muskularis dan kedalaman ulkus
bertujuan untuk membandingkan antara mencapai serosa. Sedangkan derajat
lambung normal dan lambung yang penyebaran sel radang terbagi kedalam 3
mengalami ulkus, sedangkan adanya tingkatan, yaitu: jumlah sel radang 0-20,
subyek kelompok kontrol positif dan normal; jumlah sel radang 21-100, ringan;
kelompok perlakuan perasan bertujuan dan jumlah sel radang lebih dari 101, berat.
untuk membandingkan kesembuhan ulkus Data perbandingan kedalaman
yang disebabkan oleh sitoprotektif dari ulkus tiap kelompok dianalisis dengan
sukralfat dan perasan daun P. foetida L. analisis non-parametrik Kruskal Wallis
Pembedahan dilakukan pada saat 1 dilanjutkan dengan Mann Whitney,
jam setelah induksi ulkus dilakukan. sedangkan penyebaran sel radang tiap
Sebelum dibedah, tikus dianastesi dahulu kelompok dianalisis dengan analisis One
dengan eter hingga mati. Caranya dengan Way Anova dilanjutkan dengan Paired T-
memasukkan tikus ke dalam toples yang Test. tingkat kepercayaan pada analisis
telah diberi cairan eter. Pembedahan adalah 95% atau tingkat kemaknaan 5% (P
dilakukan dengan membuka perut tikus dan < 0,05).
diambil organ lambungnya. Lambung dibuka
dengan menggunting sepanjang kurvatura
minor. Lambung dibersihkan dengan NaCl Hasil
fisiologis untuk menghilangkan debris,
kotoran dan mencegah kerusakan sel-sel Hasil rata-rata pengamatan
serta jaringan. Lambung difiksasi dalam kedalaman ulkus dan penyebaran sel
formalin 10%, lambung dipotong dari arah radang tiap kelompok dapat diamati pada
esofagus kearah usus dengan lebar 0,5 cm Tabel a, b, Gambar 1 dan Gambar 2.
untuk kemudian dibuat preparat histologis.

Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Kedalaman Ulkus

No. Kelompok Kedalaman Ulkus


1 Kontrol tanpa perlakuan 4.00±4.58a
2 Kontrol negatif 26.67±12.58b
3 Perasan 2% 13.67±3.51b
4 Perasan 4% 11.00±3.61b
5 Perasan 8% 9.67±2.08b
6 Kontrol positif 10.00±1.00bc

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
(p<0.05)

118
Mutiara Medika
Edisi Khusus Vol. 9 No. 2: 115 - 122, Oktober 2009

Tabel 2. Hasil Analisis Statistik Sel Radang

NO. KELOMPOK SEL RADANG


1 Kontrol tanpa perlakuan 13.33±1.15a
2 Kontrol negatif 21.00±4.00b
3 Perasan 2% 15.33±2.52ab
4 Perasan 4% 18.33±4.04ab
5 Perasan 8% 18.33±1.15b
6 Kontrol positif 14.67±1.15abc

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
(p<0.05)

Gambar 1. Histogram perbandingan kedalaman ulkus

Gambar 2. Histogram perbandingan penyebaran sel radang

119
Bayu Kurniawan Fitra, SN Nurul Makiyah, Efek Profilaksis Perasan Daun ..............................

Diskusi dengan kelompok kontrol negatif, kelompok


perasan 8%, serta kelompok kontrol positif
Faktor yang mempengaruhi (p<0,05).
terjadinya erosi dan ulkus lambung adalah Pada kelompok kontrol negatif,
perimbangan antara faktor agresif (asam terbentuk ulkus yang memiliki kedalaman
dan pepsin) dan faktor pertahanan (defensif) yang bervariasi. Ada berbagai cara yang
dari mukosa lambung-duodenum. Faktor dapat dilakukan untuk induksi ulkus
pertahanan ini antara lain adalah lambung, salah satu caranya adalah
pembentukan dan sekresi mukus, sekresi dengan etanol sebagaimana yang dilakukan
bikarbonat, aliran darah mukosa dan difusi pada penelitian ini. Etanol diketahui sebagai
kembali ion hidrogen pada epitel serta salah satu faktor yang dapat meningkatkan
regenerasi epitel. Disamping kedua faktor resiko erosi mukosa lambung dan
tadi ada faktor yang merupakan faktor pembentukan ulkus.2 Etanol mempunyai
predisposisi (kontribusi) untuk terjadinya jalur utama metabolisme alkohol yaitu
ulkus lambung antara lain daerah geografis, alcohol dehydrogenase (ADH). ADH adalah
jenis kelamin, faktor stres, herediter, suatu enzim sitosolik yang mengandung
merokok, infeksi bakteri, konsumsi alkohol, seng dan mengkatalisis perubahan alkohol
penggunaan obat-obatan antiinflamasi non menjadi asetaldehid. Enzim ini terutama
steroid, penggunaan bisfosfonat peroral, dalam hati, namun dapat juga dijumpai
potassium klorida, dan pengobatan dalam organ lain seperti otak dan lambung.
imunosupresi. 9 Tiga faktor utama yang Efek etanol pada lambung terutama
berperan dalam proses terjadinya ulkus berhubungan dengan efek toksik pada
peptikum adalah gaya hidup (lifestyle) membran mukosa dan berpengaruh pada
seperti stres dan diet, asam lambung dan peningkatan produksi asam lambung
pepsin serta bakteri Helicobacter pylori. sehingga etanol diketahui sebagai faktor
Faktor-faktor lain yang memegang peranan yang dapat meningkatkan erosi mukosa
dalam proses terjadinya ulkus peptikum gaster dan pembentukan ulkus. Pemberian
adalah rokok, kafein, alkohol, stres dan etanol 80% sebanyak 1 ml sebagai agen
OAINS.5 penginduksi ulkus lambung pada penelitian
Adanya hewan uji kelompok kontrol ini didasarkan pada penelitian yang telah
tanpa perlakuan dengan kelompok kontrol dilakukan oleh Narayan et al.4
negatif bertujuan untuk membandingkan Kontrol positif pada penelitian ini
antara lambung normal dengan lambung menggunakan sukralfat. Sukralfat
yang mengalami ulkus. Sedangkan adanya merupakan garam alumunium dari sukrosa
hewan uji kelompok kontrol positif dengan sulfat. Pada suasana asam (perut kosong),
kelompok perlakuan perasan bertujuan obat ini membentuk pasta kental yang
untuk membandingkan tingkat kesembuhan secara selektif mengikat pada ulkus (berupa
ulkus yang disebabkan efek sitoprotektif dari kompleks yang stabil antara molekul obat
sukralfat dengan perasan daun P. foetida dengan protein pada permukaan ulkus,
L. yang tahan hidrolisis oleh pepsin) dan
Pada Gambar 1 dan Gambar 2. berlaku sebagai barier yang melindungi
dapat dilihat bahwa lambung pada ulkus terhadap difusi asam, pepsin dan
kelompok kontrol tanpa perlakuan tingkat garam empedu. Sukralfat juga memiliki efek
kedalaman ulkus dan penyebaran sel sitoproteksi dengan 2 mekanisme yang
radang lebih rendah daripada kelompok berbeda, yaitu melalui pembentukan
hewan uji lainnya. Hal ini terjadi karena pada prostaglandin endogen dan melalui efek
kelompok ini tidak diinduksi ulkus. Hasil peningkatan langsung sekresi mukus. 3
analisis data diperoleh perbedaan tingkat Pada kelompok kontrol positif juga terbentuk
kedalaman ulkus dan penyebaran sel ulkus, namun jumlahnya lebih rendah
radang yang signifikan secara statistik daripada kelompok kontrol negatif.
antara kelompok kontrol tanpa perlakuan

120
Mutiara Medika
Edisi Khusus Vol. 9 No. 2: 115 - 122, Oktober 2009

Secara statistik perbedaan yang menunjukkan perbaikan penyebaran sel


signifikan terjadi pada kelompok kontrol radang, meskipun secara statistik tidak
negatif dengan kelompok kontrol positif. signifikan. Perasan daun P. foetida L.
Perbedaan ini menunjukkan adanya efek dengan konsentrasi 8% memiliki efek
profilaksis yang ditimbulkan oleh daun P. profilaksis terhadap ulkus lambung tikus
foetida L. putih terinduksi etanol.
Kandungan kimia yang terdapat
pada batang dan daun P. foetida L. adalah
senyawa iridoid (paederosid, skandosid, Saran
asam paederosidat, asperulosid), alkaloid,
sitosterol, arbutin, asam oleanolat dan Perlu adanya penelitian lebih lanjut
minyak atsiri. Pada daun segar ditemukan untuk lebih mengkaji keefektifan P. foetida
senyawa iridoid, antara lain skandosid, L. yang berperan sebagai agen anti ulkus.
paederosid, asperulosid, asperulin, Penelitian yang dilakukan menggunakan
desasetil asperulosid, asam paederosidat, bentuk sediaan yang berbeda, dosis
paederon, paederolon, metilmerkaptan, pemberian yang berbeda, jumlah subyek
asam palmitat, stigmasterol, beta sitosterin, penelitian lebih banyak serta waktu
kampesterol, asam ursolat, senyawa penelitian yang lebih lama.
lipofilik, hentriakontan dan serilalkohol.7
Pemberian etanol menyebabkan
Ucapan Terima Kasih
peningkatan kedalaman ulkus dan
penyebaran sel radang secara signifikan. Peneliti mengucapkan terima kasih
Etanol menyebabkan kerusakan mukosa kepada Lembaga Penddikan, Penelitian dan
lambung karena produksi yang signifikan Masyarakat (LP3M) Universitas
dari radikal bebas yang memacu Muhammadiyah Yogyakarta yang telah
peningkatan peroksidasi lipid dan kerusakan mendanai penelitian ini
pada sel dan membrane sel.6 Sebelum
diberikan etanol dilakukan pemberian
perasan P. foetida L., hal ini dapat Daftar Pustaka
mengurangi kedalaman ulkus dan
penyebaran sel radang secara signifikan 1. Tarigan,P. (2006). Tukak Gaster. Dalam
karena pemberian perasan P. foetida L. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1.
memberikan proteksi melawan efek alkohol Edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan
pada asam nukleat, hal ini menunjukkan departemen Ilmu Penyakit Dalam FK
kemungkinan adanya beberapa antioksidan UI. 340-346.
yang melindungi mukosa lambung dari 2. Farombi, E. O., & Olaleye, S. B. (2006).
radikal bebas yang menyebabkan Attenuation of Indomethacin and HCl/
kerusakan.4 Ethanol Induce Oxidative Gastric
Mucosa Damage in Rats by Kolaviron,
a Natural Biflavonoid of Gracia kola
Kesimpulan Seed. Phytotherapy Research 20: 14-
20.
Kelompok perasan daun P. foetida 3. Setiawati, A. (1992). Farmakologi dan
L. dengan konsentrasi 8% menunjukkan Penggunaan Obat-obat Sitoproteksi.
perbaikan kedalaman ulkus yang signifikan Cermin Dunia Kedokteran No.79.
secara statistik. Kelompok perasan daun Diakses tanggal 30 April 2008, dari http:/
P. foetida L. dengan konsentrasi 2% dan 4% /www.kalbefarma.com/files/cdk.files/
menunjukkan perbaikan kedalaman ulkus, 11 F a r m a k o l o g i Te r a p i 0 7 9 . p d f /
meskipun secara statistik tidak signifikan. 11FarmaakologiTerapi079.html
Kelompok perasan daun P. foetida L. 4. Narayan, S., Devi, S. R., Jainu, M.,
dengan konsentrasi 2%, 4% dan 8% Sabitha, K. E., Shyamala, C.

121
Bayu Kurniawan Fitra, SN Nurul Makiyah, Efek Profilaksis Perasan Daun ..............................

S.Protective effect of polyherbal drugs, 7. Sudarsono, P.N., Gunawan, D.,


ambrex-in ethanol induced gastric Wahyuono, S., Donatus, I. A.,
mucosal lesion in experimental rats. Purnomo.. (2002). Tumbuhan Obat II:
Indian Journal of Pharmacology Vol. Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan
36. Diakses tanggal 28 April 2008, dari Penggunaan. Yogyakarta : Pusat Studi
h t t p : / / w w w. i j p - o n l i n e . c o m / t e m p / Obat Tradisional UGM.
IndianJPharmacol36134_023346.pdf 8. Akil, H.A.M. (2006). Tukak Duodenum.
5. Kurniati, S. (2004, September). Faktor- Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Faktor Yang Berperan Pada Terjadinya Jilid 1. Edisi 4. Jakarta : Pusat
Tukak Peptik. Majalah Kedokteran Atma Penerbitan departemen Ilmu
Jaya Volume 3 No. 3, 193-197. PenyakitDalam FK UI. 347-350
6. Shetty R., Kumar V., Naidu M.U.R., 9. Shrestha, S & Lau, D. (2006). Gastric
Ratnakar K.S. (2000). Effect of Ginko Ulcers. Diakses 17 April 2007, dari http:/
Biloba Extract on Ethanol-induced / w w w.emedicine.com/med/
Gastric Mucosal lesions in Rats. Indian topic849.html
Journal of Pharmacology 32: 313-317

122

You might also like