You are on page 1of 17

Jurnal Samudra Bahasa

Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
KAJIAN SOSIOLOGIS SASTRA DALAM NOVEL ARAH
LANGKAH KARYA FIERSA BESARI

Tisa Marlina1, Desi Irafadillah Effendi, Joko Hariadi


1
Mahasiswa Program Studi Bahasa Indonesia, FKIP-
UniversitasSamudra

tisamarlina20@gmail.com

Info Artikel:
Diterima: Abstract
This study is entitled "Kajian Sosiologis Sastra dalam Novel
Disetujui: Arah Langkah Karya Fiersa Besari". The research question
in this research is how the Sociological Study in Novel Arah
Dipublikasikan: Langkah by Fiersa Besari. The purpose of this research is
to describe the sociological study of literature in Novel Arah
Langkah by Fiersa Besari. The method used in this research
is descriptive methods. The source of the data was obtained
from a novel entitled Arah Langkah by Fiersa Besari,
published in 2018. Published by Mizan publisher with 304
pages. Data collection techniques in this research is to read
each text of the novel in which there is (a) the structure of
the novel including the characters and characterizations,
setting and plot. (b) social aspects. (c) the social changes of
the main characters. The results of the analysis that have
been obtained show that the study of Sociological Literature
in Novel Arah Langkah which stood out in particular is the
aspects of language, education, work, and residence. The
novel uses Indonesian, but is also inserted by some
Sundanese vocabulary as one of the designations of the
identity of the author who is a native of West Java. Then the
vocabulary of Nias, Bugis, and Manado. Novel Arah
Langkah also lifts the story around the world of education
within the scope of tour guides and about the area of
tourism in Indonesia, so that the aspect of knowledge that is
highlighted is the knowledge of tourism in Indonesia.
Keywords: Sociological, Novel, Arah Langkah, Fiersa
Besari.

Abstrak
Penelitian ini berjudul “Kajian Sosiologis Sastra dalam
Novel Arah Langkah Karya Fiersa Besary”. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendeskripsikan kajian sosiologis
sastra dalam Novel Arah Langkah Karya Fiersa Besari.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode deskriptif. Sumber data diperoleh dari
novel yang berjudul novel Arah langkah karya Fiersa

19
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
Besary, terbit tahun 2018. Diterbitkan oleh penerbit Mizan
dengan tebal 304 halaman. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini adalah dengan membaca setiap teks dari novel
yang didalamnya terdapat (a) struktur novel meliputi tokoh
dan penokohan, latar dan alur. (b) aspek sosial. (c)
perubahan sosial tokoh utama. Hasil analisis yang telah
didapatkan menunjukan bahwa kajian Sosiologis Sastra
dalam Novel Arah Langkah Karya Fiersa Besari yang
menonjol adalah aspek bahasa, pendidikan, pekerjaan, dan
tempat tinggal.[h1][h2] Novel menggunakan bahasa Indonesia,
namun juga disisipi oleh beberapa kosa kata berbahasa
Sunda sebagai salah satu penunjukan identitas pengarang
yang merupakan orang asli Jawa Barat. Kemudian kosa kata
bahasa Nias, Bugis, dan Manado. Novel Arah Langkah juga
mengangkat kisah seputar dunia pendidikan dalam lingkup
pemandu wisata dan tentang derah daerah wisata yang
tersebar di Indonesia sehingga aspek pengetahuan yang
ditonjolkan adalah pengetahuan tentang pariwisata di
Indonesia.
Kata Kunci : Sosiologi, Novel, Arah Langkah, Fiersa
Besari

Pendahuluan seni yang lain. Tujuannya pun sama yaitu


Karya sastra merupakan ungkapan untuk membantu manusia menyingkap
batin seseorang melalui bahasa dengan rahasia keadaannya, untuk memberi
cara penggambaran. Penggambaran ini makna pada eksistensinya.” Hal ini sesuai
dapat berupa titian terhadap kenyataan dengan pendapat Wiyatmi (2009:10)
hidup pengarang, wawasan pengarang “Karya merupakan representasi dari
terhadap kenyataan hidup, dapat pula realitas yang terjadi dalam masyarakat.”
imajinasi murni pengarang yang tidak Dalam pengertian tersebut, maka dapat
berkaitan dengan kenyataan hidup dimengerti bahwa sastra tidak terbatas
(rekam), atau dambaan intuisi pengarang pada tulisan yang memiliki nilai estetis
sesuai dengan pendapat Keraf (dalam tinggi, akan tetapi dapat dipahami secara
Adampe, 2015:3) “Karya Sastra adalah luas.”
penciptaan yang disampaikan secara Aniswanti dan Sri Wahyuningtyas
komunikatif tentang maksud penulis untuk (2016:99) menyatakan “Karya sastra
tujuan estetika. Karya sastra merupakan tercipta karena keinginan pengarang untuk
wadah seni yang menampilkan keindahan mengungkapkan eksistensinya sebagai
lewat penggunaan bahasa yang menarik, seorang manusia yang mempunyai ide,
bervariasi, dan penuh imajinasi.” Lebih gagasan, dan pesan yang terinspirasi oleh
lanjut Menurut Semi (2007:39), “Karya realitas sosial maupun budaya serta
sastra adalah seni, karena itu ia menggunakan media bahasa sebagai media
mempunyai sifat yang sama seperti karya penyampaiannya.” Sebuah karya sastra

20
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
tidak akan lepas dari pola pikir, ide dan mencakup berbagai pendekatan, masing-
prinsip pengarangnya. Karya sastra selalu masing didasarkan pada sikap dan
dalam pengaruh keberadaan pengarangnya. pandangan teoritis tertentu, tetapi semua
Di samping mengekspresikan dan pendekatan itu menunjukkan satu ciri
mengemukakan persoalan hidup yang kesamaan, yaitu mempunyai perhatian
terjadi, pengarang juga mengajak pembaca terhadap sastra sebagai institusi sosial,
untuk berpikir memecahkan persoalan yang diciptakan oleh sastrawan sebagai
kehidupan. Seorang pengarang mempunyai anggota masyarakat. Sebagai pendekatan
banayak kemungkinan dibalik karya yang yang memahami, menganalisis, dan
diciptakannya. Pemahaman isi karya sastra menilai karya sastra dengan
yang ditulis pengarang bergantung pada mempetimbangkan segi-segi
ketajaman interpretasi pembacanya. Untuk kemasyarakatan (sosial), maka dalam
dapat menginter-pretasi karya sastra perspektif sosiologi sastra, karya sastra
dengan baik, pembaca harus memahami. tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang
Menurut Suhariyadi (2014:11) “Ilmu otonom hal ini dinyatakan oleh Suwardi
sastra merupakan ilmu yang menyelidiki (2011:7) “Seperti halnya sosiologi, sastra
karya sastra, beserta gejala yang berurusan dengan manusia dalam
menyertainya, secara ilmiah. Di samping masyarakat serta usaha manusia untuk
teks karya sastra, juga semua peristiwa dan menyesuaikan diri dan usahanya untuk
fakta-fakta sosial yang berkaitan dengan mengubah masyarakat itu.” Hal ini sesuai
keberadaan karya sastra, pengarang, dengan pendapat Edraswara (dalam Akbar
pembaca, lembaga penerbitan, media 2013:57) mengemukakan bahwa “Secara
massa, dan sebagainya, juga menjadi esensial sosiologi sastra adalah penelitian
obyek penyelidikannya,” Menurut Ma’ruf tentang: (a) studi ilmiah manusia dan
dan Nugrahani (2017:6) “Pendapat klasik masyarakat secara objektif, (b) studi
mengenai fungsi sastra, menurut Horatius, lembaga-lembaga sosial lewat sastra dan
filsuf Yunani, sastra memiliki fungsi dulce sebaliknya, (c) studi proses sosial, yaitu
et utile (menghibur dan berguna). Dengan bagaimana masyarakat bekerja, bagaimana
ungkapan yang berbeda, Edgar Allan Poe masyarakat mungkin, dan bagaimana
menyatakan bahwa fungsi sastra adalah mereka melangsungkan hidupnya.” Lebih
didactic heresy: menghibur sekaligus lanjut Suwardi (2011:12) berpendapat
mengajarkan sesuatu.” Jadi, sastra di bahwa “Pendekatan sosiologi sastra yang
samping memberikan kesenangan kepada paling banyak dilakukan saat ini menaruh
para pembacanya juga berdaya guna atau perhatian besar terhadap aspek dokumenter
bermanfaat bagi kehidupan batiniah. sastra. Pandangan ini beranggapan bahwa
Pendekatan terhadap sastra yang sastra merupakan cermin angsung dari
mempertimbangkan segi-segi berbagai segi struktur sosial, hubungan
kemasyarakatan oleh beberapa penulis kekeluargaan, pertentangan kelas dan lain-
disebut sosiologi sastra. Istilah ini pada lain.” Dalam hal ini tugas sosiologi tsatra
dasarnya tidak berbeda pengertian dengan adalah menghubungkan pengalaman
sosiosastra, pendekatan sosiologis, atau tokoh-tokoh khayal dengan situasi ciptaan
pendekatan sosio-kultural terhadap sastra. pengarang.
Pendekatan sosiologis ini pengertiannya

21
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
Sejak tahun dua puluhan, karya mulai berkeliling Indonesia. Dia mencoba
sastra yang berbentuk novel selalu mencari jati diri dan memahami arti dari
menyertai perkembangan kesusastraan perjalanan. Selama delapan bulan, Fiersa
Indonesia. Menurut Sumardjo dan Saini mulai menjelajah dari kota asalnya di
(1988:29) “Novel adalah cerita berbentuk Bandung lalu ke Sumatera sampai Titik
prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran Nol di Pulau Sabang. Sejak buku 'Garis
yang luas dapat berarti cerita dengan plot Waktu' diterbitkan oleh Media Kita
(alur) yang komplek.” Lebih lanjut (Agromedia Group), dia mantap berkiprah
Kosasih (2012: 223) “Novel adalah karya sebagai penulis Sejak September 2016
imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas sampai kini, Fiersa sudah menerbitkan
problematika kehidupan seseorang atau empat buku. 'Garis Waktu' yang memuat
beberapa tokoh.” Dibanding karya sastra pemikirannya berhasil terjual lebih dari 10
puisi dan drama, novel mempunyai daya ribu eksemplar. Buku kedua 'Konspirasi
tarik tersendiri dengan bahasanya yang Alam Semesta' diterbitkan dengan konsep
lugas dan mudah dipahami. Sebagai bahan album buku (Albuk), dan 'Catatan Juang'
bacaan, novel mampu menghibur yang merupakan spin-off dari buku
pembacanya, mampu menyeret pembaca sebelumnya, dan Arah Langkah.
menyelami suatu kehidupan yang belum Novel Arah Langkah karya Fiesa
atau tidak pernah dialaminya. Novel yang Besari bukan sekadar catatan perjalanan
berisi cerita tentang kehidupan manusia. yang melukiskan keindahan alam, budaya,
Novel adalah karangan yang panjang dan dan manusia lewat teks dan foto. Tetapi
berbentuk prosa dan mengandung juga memberikan cerita lain tentang
rangkaian cerita kehidupan seseorang kondisi negeri yang tidak selalu sebagus
dengan orang lain di sekelilingnya dengan seperti di layar televisi. Meskipun begitu,
menonjolkan watak dan sifat setiap semua daerah memang memiliki cerita
pelaku.Novel adalah bentuk karya sastra yang berbeda-beda, namun di dalam
yang di dalamnya terdapat nilai-nilai perbedaan itu, cinta dan persahabatan
budaya, sosial, moral dan pendidikan. selalu bisa ditemukan. Alur cerita sangat
Untuk memahami karya sastra yang menarik, ada beberapa hal ketika
berkaitan dengan masyarakat atau pun memasuki mozaik baru, yakni kita akan
unsur- unsur sosial yang terkandung sedikit flashback nantinya. Kita bakal
dalam sastra, maka dibutuhkan suatu menyelami kehidupan Bung dan apa saja
pendekatan atau tinjauan yaitu sosiologi yang telah membentuknya dan
sastra. membuatnya melakukan perjaalanan yang
Fiersa Besari awalnya dikenal sedemikian nekat ini. Penjelasan terhadap
sebagai musisi indie dari Bandung. Dia flashback tersebut terasa ringkas dan
aktif bermusik sebagai vokalis band Indie memiliki porsi yang pas.
post rock Climacteric hingga menelurkan Arah Langkah sebuah novel yang
album bertajuk '11:11' (2012) dan berlanjut terdiri 304 halaman. Novel ini bukan
dua album berikutnya. Tulisan-tulisan hanya sekadar catatan perjalanan yang
Fiersa kerap diunggah di dunia maya. melukiskan keindahan alam, budaya, dan
Publik pun makin mengenalnya. April manusia lewat teks dan foto. Tetapi juga
2013, pria yang akrab disapa Bung itu memberikan cerita lain tentang kondisi

22
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
negeri yang tidak selalu sebagus yang besar dalam perkenalan para tokoh dengan
tertangkap di layar televisi. Meskipun dunia narkoba. Perilaku ketiga tokoh
begitu, semua daerah memang memiliki utama terbagi dua, yaitu perilaku baik dan
cerita yang berbeda-beda, namun di dalam buruk dengan peristiwa yang terjadi di
perbedaan itu, cinta dan persahabatan dalam novel Detik Terakhir meliputi
selalu bisa ditemukan melalui langkah masalah narkoba. Keterlibatan pengarang
demi langkah. dalam sebuah karya sastra misalnya novel,
Beberapa penelitian yang relevan tidak hanya diukur dari fakta bahwa ia
dengan penelitian ini adalah penelitian menulis novel tersebut. Keterlibatan itu
yang dilakukan oleh Aniswanti dan Sri dapat berupa keadaan emosional
Wahyuningtyas (2016) yang berjudul pengarang, curahan hati, dan ideologinya.
“Aspek Sosial Dalam Novel Partikel Novel Detik Terakhir ditulis oleh
Karya Dewi Lestari (Tinjauan Sosiologi Alberthiene Endah berdasarkan
Sastra).” Berdasarkan hasil penelitian, keprihatinannya pada ketidaksiapan
dapat disimpulkan sebagai berikut. keluarga dan lingkungan dalam menerima
Struktur novel Partikel. Dari segi tokoh kembali angora keluarga yang telah
dan penokohan antara lain: tokoh utama direhabilitasi narkoba. Nasution (2016)
yang tergambar dalam novel ini adalah melakukan penelitian dengn judul” Kajian
Zarah, sedangkan tokoh tambahannya Sosiologi sastra Novel Dua Ibu Karya
adalah Firas, Aisyah, dan Koso. Aspek Arswendo Atmowiloto Suatu Tinjauan
sosial novel Partikel karya Dewi Lestari Sastra. Berdasarkan hasil temuan
digolongkan menjadi dua yaitu aspek cinta penelitian dapat disimpulkan sebagai
kasih dan aspek budaya. Aspek cinta kasih berikut, Pandangan dunia pengarang dalam
meliputi cinta kasih kepada keluarga. novel Dua Ibu adalah kisah kasih sayang
Aspek budaya meliputi budaya Sunda dan ibu, dengan menyertakan perjuangan
Budaya Barat. Ketiga, Perubahan sosial hidup, budaya jawa, dan keyakinan. Latar
tokoh utama dalam kisah Partikel karya belakang sosial budaya yang ditampilkan
Dewi Lestari merupakan perkembangan pada novel Dua Ibu karya Arswendo
yang memberikan implikasi terhadap Atmowiloto berupa pendidikan,
perkembangan kehidupan masyarakat pekerjaan, bahasa, tempat tinggal, adat
Adampe (2016) melakukan kebiasaan, suku, dan agama. Karakter
penelitian dengan judul “Tinjauan tokoh dan hubungan antartokoh dalam
Sosiologis Terhadap Novel Detik Terakhir novel Dua Ibu karya Arswendo
Karya Alberthine Enda.” Tokoh utama Atmowiloto adalah Ibu, Mamid, Solemah,
novel Detik Terakhir adalah Arimbi, Rajib, Tante Mirah, Adam, dan Ratsih. Tokoh
dan Vela.Arimbi memiliki watak bulat utama dalam novel ini adalah Ibu dan
karena mengalami perubahan watak dari Mamid, sedang yang lain juga
awal sampai akhir cerita. Tokoh Rajib ditampilkan.
memiliki watak datar. Tokoh Vela memilki Novel ini menarik karena membuat
watak bulat karena mengalami perubahan kita seolah-olah dibawa berkeliling di
watak dari awal hingga akhir cerita. Status Indonesia. Banyak hal yang baru
sosial yang digambarkan pengarang dalam didapatkan setelah membaca buku ini.
novel Detik Terakhir memiliki pengaruh Diceritakan pula bahwa tempat-tempat di

23
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
Indonesia yang ditayangkan ditelevisi asalusulnva. Tema dan gaya yang ada
ternyata berbanding dengan kenyataan dalam karya sastra, yang bersifat pribadi
yang sebenarnya. Selain itu novel ini itu, harus diubah menjadi hal-hal yang
disajikan lebih menarik karena setiap sosial sifatnya.
babnya diberi judul dengan satu kata yang
kemudian ditulis seperti dengan format Metode Penelitian
kamus sehingga akan menambah Pendekatan penelitian yang
pengetahuan kita Selain itu banyak juga digunakan dalam penelitian ini adalah
kata yang asing didengar ditelinga namun pendekatan kualitatif dengan jenis
dalam buku ini ditulis dilengkapi dengan penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono
catatan kaki sehingga setelah membaca (2018:8) “Metode penelitian kualitatif
buku ini akan memperkaya kosakata kita. sering disebut metode penelitian
Penelitian sosiologi, sastra, dan sosiologi naturalistik karena penelitiannya dilakukan
sastra masih banyak ketimpangan. Di sana- pada kondisi yang alamiah (natural
sini, peneliti seringkali masih bingung, setting).” Sedangkan jenis penelitian
apakah yang diteliti sudah menggunakan deskrpitif adalah cara mendeskripsikan
metode penelitian sosiologi sastra atau bentuk kata-kata dan bahasa, pada konteks
belum. Jangan-jangan yang dihasilkan khusus alamiah dengan memanfaatkan
masih sebatas wacana sosial saja, belum ke berbagai metode ilmiah.
arah sosiologi sastra. Peneliti sosiologi Sumber data dalam penelitian ini
jarang yang memanfaakan secara intensif adalah novel yang berjudul Arah Langkah
terhadap sumber sastra secara optimal. karya Fiersa Besari, terbit tahun 2018.
Peneliti sastra pun masih banyak yang ragu Diterbitkan oleh penerbit Mizan dengan
mengangkat aspek sosial, sebab dihantui tebal 304 halaman. Data penelitian ini
fakta-fakta imajinatif kemanusiaan. kata-kata, kalimat dan paragraf yang
Akibatnya penelitian sosiologi sastra yang dialami para tokoh dalam novel yang
seharusnya menjadi jembatan emas dikaji dengan sosiologi sastra (Wandira,
sosiologi dan sastra jatuh pada keraguan dkk. 2017:66)
pula. Pada titik itu, penelitian sastra ke Teknik pengumpulan data pada
depan masih perlu ditata ulang. Penelitian penelitian ini adalah dengan teknik simak
sosiologi sastra, perlu rujukan yang catat. Menurut Wandira (2017:66) “Teknik
mapan. Pendekatan sosiologi sastra yang simak catat yaitu menyimak hal-hal yang
paling banyak dilakukan saat ini menaruh akan diteliti atau menyimak data yang
perhatian yang besar terhadap aspek akan diteliti.” Setelah menyimak maka hal
dokumenter sastra. Pandangan ini selanjutnya yang dilakukan adalah
beranggapan bahwa sastra merupakan mencatat data-data yang diperlukan dalam
cermin langsung dari pelbagai segi struktur penelitian di dalamnya terdapat: (a)
sosial, hubungan kekeluargaan, struktur novel meliputi tokoh dan
pertentangan kelas, dan lain-lain Dalam penokohan (b) latar (c) aspek sosial.
hal ini, tugas sosiologi sastra adalah Teknik analisis data yang
menghubungkan pengalaman tokoh-tokoh digunakan dalam penelitian ini adalah
khayali dan situasi ciptaan pengarang itu analisis data yang proses mencarinya
dengan keadaan sejarah yang Nampak menyusun data-data yang terkumpul di
lapangan kemudian dilakukan analisis

24
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
ilmiah dan membuat kesimpulan. berharap bahwa pengalaman batiniah
Sugiyono (2018:244) menyatakan bahwa pembaca akan bertambah karena sebuah
“Analisis data adalah proses mencari dan karya sastra pada dasarnya merupakan
menyusun data yang diperoleh dari hasil realita kehidupan manusia yang diabadikan
wawancara, catatan lapangan dan dalam karya sastra. Kajian sosiologi sastra
dokumentasi, dengan cara dalam karya sastra novel Arah Langkah
mengorganisasikan data ke dalam kategori, karya Fiersa Besari terbatas pada masalah-
menjabarkan kedalam unit-unit, masalah sosiologi yakni masalah sosial
melakukan sintesis , memilih yang akan di budaya, ekonomi, agama dan bahasa.
analisis, membuat kesimpulan sehingga Aspek sosial dalam novel Arah
mudah di pahami.“ Analisis data penelitian Langkah menggambarkan perjuangan
ini adalah: (1) Mereduksi data yaitu Bung dalam memperbaiki perekonomian
sebagai proses seleksi, pemfokusan, keluarganya, dimulai saat ia tumbuh
pengabstrakan, transformasi data kasar dewasa. Ia bekerja keras membantu kedua
yang ada di lapangan langsung, dan orang tuanya dengan memotret dan
diteruskan pada waktu pengumpulan data; memulai berbisnis untuk studio rekaman.
(2) Pemilihan secara selektif unsur-unsur sosok Bung yang tekun dalam bekerja
yang diteliti seperti (a) struktur novel keras untuk menghidupi keluarganya dan
meliputi tokoh dan penokohan, latar dan mandiri dalam mewujudkannya. Ia rela
alur; (b) aspek sosial; (c) perubahan sosial bekerja banting tulang untuk memperbaiki
tokoh utama; (3) Mengkoleksi kembali perekonomian keluarganya. Mungkin
data yang telah di seleksi; (4) Penandaan sering terjadi kegagalan yang ia dapatkan.
data, peneliti memberikan catatan atau Namun, kegagalan itu tidak mematahkan
tanda yang menyatakan: a. struktur novel semangatnya untuk tetap bekerja keras
meliputi tokoh dan penokohan b. latar; c. Bung dan keluarganya mempunyai
Aspek social. (5) Menganalisis semua kata berbagai tingkatan status sosial mulai dari
atau kalimat yang berisikan (a) tokoh dan tingkat bawah, menengah, dan tingkat atas.
penokohan, (b) latar dan alur; (c) aspek Bung dan keluarganya termasuk tingkatan
sosial; (d) perubahan sosial tokoh utama status menengah. Ibu Bung hanya seorang
(6) Menyimpulkan hasil penelitian. ibu rumah tangga dan bapak Bung juga
hanya duduk di rumah saja tidak bekerja.
Hasil Dan Pembahasan Ia bekerja untuk mencukupi kehidupan
Data dalam penelitian ini keluarganya Menggambarkan kondisi
diperoleh dari kumpulan Novel Arah perekonomian Bung dan keluarganya. Bisa
Langkah Karya Fiersa Besari, novel ini dikatakan bahwa Bung dan keluarganya
terdiri dari 304 halaman. Berdasarkan adalah orang yang sederhana. Karena ibu
langkah-langkah penelitian Bab III, dan bapaknya tidak bekerja, jadi Bung
penelitian akan menyajikan data yang yang harus bekerja keras untuk mencukupi
terkumpul tentang kajian sosiologis sastra kebutuhan keluarganya. Dalam novel ini
yang terdapat dalam novel. Hasil juga mengambarkan budaya beberapa
penelitian ini membahas hubungan karya derah yang di kunjungi oleh Bung dan
sastra dengan masyarakat yang dapat kawan-kawanya dalam perjalanan
dilihat dalam sebuah novel. Tujuan mengelilingi Indonesia. Petualangan yang
membaca karya sastra yaitu seseorang

25
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
dilakukan tiga pengelanana ini, Namun, untuk masyarakat yang tidak
membuktikan bahwa banyak budaya yang paham dan mengerti maka
menarik di Indonesai tetapi kondisi budaya akanmenganggapnya itu adalah proses
ataupun keragaman Indonesia tidak selalu pemakaman yang tidak masuk akal. Oleh
indah atau bagus seperti di layar televisi karena itu, disetiap daerah memiliki ciri
ataupun media sosial. Tetapi perbedaan khas atau kebudayaan masing-masing dan
itulah yang menyatukan Indonesia yang harus saling menghormati satu sama lain
memiliki banyak suku bangsa. Cinta dan Aspek bahasa digunakan dalam
persahabatan antar suku, ras, agama selalu novel Arah Langkah menggunakan bahasa
tercipta dalam budaya Indonesia bahasa Indonesia, namun juga disisipi oleh
Aspek ekonomi dalam novel Arah beberapa kosa kata berbahasa Sunda
Langkah karya Fiersa Besari adalah sebagai salah satu penunjukan identitas
kemiskinan yang dialami masyarakat Desa pengarang yang merupakan orang asli
Bawomataluo. Tetapi, dengan kerja keras Jawa Barat, dan kosa kata bahasa Nias,
para pemuda Desa Bawomataluo dan Manado.
perekonomian sedikit meningkat. 1. Gambaran Umum Tokoh dalam
Kemiskinan adalah suatu keadaan yang Novel
mana seseorang tidak sanggup untuk Tokoh-tokoh yang ada dalam novel
memelihara dirinya sendiri dan Arah Langkah karya Fiersa Besari adalah :
keluarganya sesuai dengan taraf kehidupan i. Bung[h3]
kelompok masyarakat di daerah masing- Fiersa Besari biasa disapa dengan
masing dan tidak mau memanfaatkan panggilan Bung, ia adalah sosok lelaki
tenaga mental atau fisik dengan berbagai pemberani dan bertanggung jawab serta
keahlian yang dimilikinya. memiliki hobi traveling. Kutipan yang
menggambarkan bahwa para pemuda di menggambarkan adanya tokoh Bung
daerah Bawomataluo sangat bekrja keras dalam novel Arah Langkah karya Fiersa
untuk meningkatkan perekonomiannya. Besari adalah sebagai berikut.
Hal itu dilakukan guna untuk mencukupi Hai Bung, gadis itu memanggil
kebutuhan hidupnya sendiri dan namaku. Kami berjabat tangan ,
keluarganya. lalu duduk kembali “ Maaf aku
Aspek kepercayaan dan agama di terlambat jalan Cihampelas
dalam novel Arah Langkah menceritakan macet”. Jelasnya sebuah dalih
suku Tana Toraja yang mana yang tidak lagi valid untuk
masyarakatnya masih memegang teguh dijadikan alasan”. (AR:11)
kepercayaan dan adat istiadat yang mereka
punya. Salah satu hal yang menjadi daya ii. Baduy
tarik Tana Toraja adalah upacara Kutipan yang menggambarkan
pemakaman atau ritual penguburan yang adanya tokoh Baduy dalam novel Arah
dapat dikatakan sangat sakral dan terbilang Langkah karya Fiersa Besari adalah
rumit Peristiwa di atas menggambarkan sebagai berikut.
bahwa masyarakat suku Tana Toraja masih Baduy, pemuda kekar berambut
sangat teguh dalam prinsip untuk cepak itu menaruh rangsel nya
menganut peninggalan dari leluhurnya. yang sedikit besar jika

26
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
dibandingkan ranselku. Ia
menyapaku sedikit basa basi vi. Ully
tapi tidak banyak yang kami Kutipan yang menggambarkan
obrolkan (AR:7) adanya tokoh Ully dalam novel Arah
Langkah karya Fiersa Besari adalah
iii. Prem sebagai berikut.
Kutipan yang menggambarkan Seorang gadis kurus berjilbab
adanya tokoh Prem dalam novel Arah merah jambu bernama Ully ,
Langkah karya Fiersa Besaria dalah datang menjemput kami. Baduy
sebagai berikut. mengenal Ully dari situs Couch
Prem bernama asli Anisa Andini. Surfing”. (AR:20).
Sebutan “Prem” yang
merupakan kependekan dari vii. Kiky
preman disematkan oleh teman- Kutipan yang menggambarkan
teman kuliahnya yang adanya tokoh Kiky dalam novel Arah
menganngap Prem sangat Langkah karya Fiersa Besari adalah
tomboy sehingga nama Anisa sebagai berikut.
kurang pantas dia sandang”. Seorang gadis bernama Kiky Ersya
(AR:8) merespon pernyataanku bahwa aku
sedang berada di Padang, beberapa
iv. Mia jam yang lalu di Twitter (AR : 179).
Kutipan yang menggambarkan
adanya tokoh Mia dalam novel Arah viii. Erlita
Langkah karya Fiersa Besari adalah
sebagai berikut. Kutipan yang menggambarkan
Namanya Mia. Meskipun sudah adanya tokoh Erlita dalam novel Arah
beberapa kali bertukar pesan Langkah karya Fiersa Besari adalah
di ponsel, ini adalah pertama sebagai berikut.
kali kami bertemu (AR: 31) Nyanyikan lagu Nias dong , Erlita.
Nanti Kakak rekam, bujuk Prem
v. Dela Bertia sambil mengeluarkan kameranya.(
Kutipan yang menggambarkan AR: 47)
adanya tokoh Dela Bertia dalam novel
Arah Langkah karya Fiersa Besari adalah ix. Ilwan
sebagai berikut.
Dela Bertia, seorang gadis yang Kutipan yang menggambarkan
kukenal lewat twiter tapi belum adanya tokoh Ilwan dalam novel Arah
pernah ku jumpai. Mengajakku Langkah karya Fiersa Besari adalah
bersua dengannya jika mampir ke sebagai berikut.
Bandar Lampung. Ia juga Aku merasa sangat diterima di sini.
menawarkan tempat menginap. Ilwan sampai berkata bahwa aku
Tentu saja kesempatan ini tidak tidak perlu membayar untuk
kami sia-siakan”. (AR: 18)

27
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
melihatnya lompat batu Fahombo.
(AR: 55) xiii. Janes

x. Paiman Kutipan yang menggambarkan


Kutipan yang menggambarkan adanya tokoh Janes dalam novel Arah
adanya tokoh Paiman dalam novel Arah Langkah karya Fiersa Besari adalah
Langkah karya Fiersa Besari adalah sebagai berikut.
sebagai berikut. Tanpa banyak basa-basi, Kang
Bang Paiman, surfer dan traveller Janes langsung mengajak kami ke
asli Nias yang rambut di kepalanya kediamannya. Prem naik ke atas
sudah menipis itu bermurah hati sepeda motor lalu dibonceng pergi
memberikan kami tempat untuk oleh Kang Janes. Aku dan Baduy
menginap. (AR; 55) menyusul menggunakan becak
bermotor setelah tawar-menawar
xi. Bang Sigolap harga. ( AR: 87)

Kutipan yang menggambarkan xiv. Rony


adanya tokoh Bang Sigolap dalam novel
Arah Langkah karya Fiersa Besari adalah Kutipan yang menggambarkan
sebagai berikut. adanya tokoh Rony dalam novel Arah
Bang Sigolap, yang berkata bahwa Langkah karya Fiersa Besari adalah
dirinya adalah seorang nakhoda sebagai berikut.
kapal, menawarkan jasa transportasi Di balik mata lelah dan tubuh
ke daerah lain di Pulau Samosir. kurusnya, orang itu punya api untuk
(AR: 77) dibagikan ke dada orang lain.
Biarpun obrolan kami tidak lama,
xii. Yudhi Saragih Andromeda Mas Rony berhasil membakar
semangatku untuk terus melangkah
Kutipan yang menggambarkan menyusuri negeri ini. ( AR:103)
adanya tokoh Yudhi Saragih dalam novel
Arah Langkah karya Fiersa Besari adalah xv. Nirwan
sebagai berikut.
Di Kota Medan kami dijamu oleh Kutipan yang menggambarkan
Yudhi Saragih Andromeda, dan adanya tokoh Nirwan dalam novel Arah
Adind, tiga sekawan yang lagi-lagi Langkah karya Fiersa Besari adalah
kukenal lewat dunia maya. Tiga sebagai berikut.
teman baru ini berbaik hati Atas dasar rasa tidak tega karena
menemani dan mengantar kami melihat aku dan kedua sahabatku
untuk melihat keindahan kota membuat tenda di sisi pantai,
mereka. Dari Majid Al-Mashun, Nirwan menawarkan kebaikannya,
Gedung Lonsum, Menara Tirtanadi, memberikan kami tiga piring nasi
sampai ke Istana Maimun, semuanya berhias ikan laut. (AR:143)
kami sambangi. ( AR:85)

28
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
xvi. Wawan sembahyang, menyisakan aku,
Jusma, dan Bang Jun halaman pos.
Kutipan yang menggambarkan (AR:236)
adanya tokoh Wawan dalam novel Arah 2. Latar yang terdapat dalam novel
Langkah karya Fiersa Besari adalah Arah Langkah adalah latar tempat.
sebagai berikut.
Kenalan, depe nama Baduy, Prem Adapun latar tempat yang terdapat
dan Bung, kata Bang Wawan pada dalam novel ini dapat dirincikan sebagai
seluruh anggota mapala berikut:
Pah’yaga’an. (AR:201) (1) Bukit Tinggi
xvii. Cole Di saat yang sama, kawan-
kawan dari Bukit Tinggi
Kutipan yang menggambarkan mendatangi kain pelindung
adanya tokoh Cole dalam novel Arah ranselku yang berwarna kuning.
Langkah karya Fiersa Besari adalah Kelak, pembubuhan tanda
sebagai berikut. tangan dari orang-orang yang
Tapi, ingat! Menginap dulu di sini. kutemui di perjalanan ini akan
Supaya lebih akrab,” ajak Cole menjadi kebiasaan (AR:30)
sambil menepuk-nepuk bahu baduy
yang sedang duduk. “Oke?” (AR; (2) Pantai Air Manis
208) Pantai pun tidak seindah yang
aku bayangkan, hanya ada pasir
yang tidak lagi putih dan laut
xviii. Mayang dan Intil yang tidak lagi jernih. Tapi
pantai Air Manis menyimpan
Kutipan yang menggambarkan cerita, sebuah legenda tentang
adanya tokoh Mayang dan Intil dalam anak durhaka yang dikutuk
novel Arah Langkah karya Fiersa Besari ibunya sendiri menjadi batu. (
adalah sebagai berikut. (AR : 22)
Kalau saya, setuju dengan Mayang,”
Intil acuh tak acuh ikut menimbrung, (3) Padang
lalu lalu menyesap kopinya. (AR; Menurut legenda, ini adalah
235) sisa-sisa kapal yang pernah
dipakai oleh Malin Kundang.
xix. Jusma dan Jun Lelaki tersebut berlayar pulang
ke Padang setelah dirinya
Kutipan yang menggambarkan diangkat menantu oleh
adanya tokoh Jusma dan Jun dalam novel saudagar kaya. (AR: 23)
Arah Langkah karya Fiersa Besari adalah Seorang gadis bernama Kiky
sebagai berikut Ersya merespon pernyataanku
Satu per satu mahasiswa dan tentara bahwa aku sedang di Padang,
yang lain pergi, mungkin beberapa jam yang lalu di
melanjutkan tidur, mungkin bersiap Twitter. Aku dan Kiky sedikit

29
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
berbincang (dalam bentuk Park, tempat dimana kami
ketikan), dan berujung dengan bias melihat keindahan
dia mengajak ketemuan Danau Maninjau dari atas
(AR:24) bukit. Langit biru seakan
sedang bercermin di atas
(4) Bandar Lampung permukaan danau seluas
Di kawasan Bandar Lampung, seratus meter persegi itu
di Jalan Sakura yang tenang, (AR:28)
sebuah rumah berdinding biru,
tampak sepi seperti tak (8) Nias
berpenghuni. Dari lubang- Sebenarnya kami langsung
lubang udara di bagian atas ingin langsung menuju ke
jendela, terlihat bias cahaya Teluk Dalam, bagian
yang masih menerangi ruang terujung selatan pulau yang
tamu.” (AR : 244). bernama Taho Niha ini.
Teluk Dalam-lah yang
(5) Lawang Park konon menyimpan sejuta
Setelah beberapa jam yang pesona Nias (AR : 38).
lalu, kami tiba di Lawang Tujuan kami adalah
Park, tempat dimana kami bias Bawomataluo, sebuah desa
melihat keindahan Danau yang masih terjaga keasrian
Maninjau dari atas bukit. adat Nias. Bawomataluo
Langit biru seakan sedang yang berarti “desa
bercermin di atas permukaan matahari” ini berlokasi di
danau seluas seratus meter kecamatan Fanayama, Nias
persegi itu (AR:28) Selatan. Yang buat desa ini
menarik selain rumah
(6) Pulau Rubiah Pesisir Selatan tradisionalnya adalah
Sumatera Barat Fahombo: susunan batu-
Aku tak menggubris batu membentuk persegi
kehadiran mereka dan mulai panjang setinggi dua meter.
memasang kamera di atas (AR:51)
tripod. Kuarahkan kamera
kearah Pulau Rubiah, Pulau (9) Medan
di seberang sana yang samar Setelah beberapa jam
terlihat di bawah cahaya kemudian sampailah di
bintang. Pemandangan Kota Medan dan kami
itupun masuk ke dalam dijamu oleh Yudhi Saragih
kameraku (AR:76) Andromeda, dan Adind,
tiga sekawan yang lagi-lagi
(7) Danau Maninjau kukenal lewat dunia maya.
Setelah beberapa jam yang Tiga teman baru ini berbaik
lalu, kami tiba di Lawang hati menemani dan

30
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
mengantar kami untuk (12) Pekanbaru
melihat keindahan kota Perantauan ke Pekanbaru-
mereka. Dari Majid Al- lah yang membuatnya
Mashun, Gedung Lonsum, meninggalkan dunia hitam.
Menara Tirtanadi, sampai Di Pekanbaru ia yang
ke Istana Maimun, menggembel, ia ditolong
semuanya kami sambangi oleh komunitas anak punk.
(AR:85) Kendati makan seadanya,
dan terkadangtidur
(10) Sabang beramai-ramai di emperan
Seberes membuat tanda toko, tapi peristiwa itu
kami bertiga pernah menyadarkan Rinto bahwa
mengunjungi Tugu Nol perbuatan baik akan dibalas
Kilometer, aku dan kedua dengan kebaikan.
sahabatku meletakkan Sebaliknya, kejahatan
tangan kami di atas tugu, hanya akan memperpendek
lalu melakukan seremoni. langkah (AR:119)
(AR: 97)
(13) Manado
(11) Banda Aceh
Sesampainya di Banda Kuputuskan juga untuk
Aceh, lagi-lagi aku dijamu menikmati juga kecantikan
oleh orang-orang yang bawah laut TakaBonerate.
memantau perjalanku Walau dari kedalaman
melalui Twitter. Aku yang tidak seberapa,
menumpang hidup di warna-warni terumbu
daerah Mata Ie, di rumah karang dan bermacam-
Suryansyah (AR:.107) macam ikan benar-benar
Sambil menunggu membuatku takjub
datangnya malam yang (AR:146). Pulau siladen itu
masih beberapa jam ada di dekat Bunaken.
kedepan, aku dan Prem Kalau dibandingkan
diajak berkunjung ke Bunaken, dia jauh lebih
Museum Tsunami Aceh, bagus. Cuma karena Pulau
menghabiskan waktu. Bunaken sudah punya
Ternyata selain didirikan nama, wisatawan lebih
sebagai monumen bencana, banyak kesana (AR:202).
museum juga merangkap Kota Manado dan gunung
pusat pendidikan dan berapi di tengah laut yang
tempat perlindungan gagah menjulang menjadi
darurat andai Tsunami lanskap yang bias
terjadi lagi (AR:108) dinikmati sepanjang

31
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
perjalanan kapal menyibak kenal beberapa bulan yang lalu.
ombak (AR:203) (AR:7)

(14) Sawahan Data I menjelaskan bahwa seorang


yang tidak dikenal oleh Bung menyapa
Beberapa kali kami walaupun belum terlalu lama kenal. Hal ini
menumpang mobil bak yang menunjukan nilai moral yang diperlihatkan
lewat dari daerah Sawahan oleh Prem pada Bung seperti kutipan
hingga melintasi kawasan pada data II berikut.
industry karet- aku bias 4. Kepercayaan dan Agama
mengenali bau terbakarnya Kepercayaan pada masyarakat
yang sangat tidak sedap. Kampung Nias masih mempertahankan
(AR: 21) kebiasaan-kebiasaan dari leluhur mereka
yang selalu turun-temurun. Aspek
3. Masalah Sosial Budaya kepercayaan dan agama dalam novel Arah
Masalah sosial masyarakat kampung Langkah adalah sebagian besar masyarakat
Sukamulya dan perilaku para tokoh masih mempercayai takhyul ataupun hal-
memiliki cara pandang dan sikap hidup hal yang berbau mistik meskipun
yang kuat dalam menjalani interaksi sosial. masyarakat memiliki agamanya masing-
Aspek sosial yang ada dalam novel ini masing. Hal ini tampak pada kutipan
saling membantu, bekerja sama, berikut ini.
bermusyawarah dan cara pandang dan Data 1
sikap yang kuat dalam menjalani aktivitas. Bapak Polisi, apakah kami boleh
Masalah sosial budaya yang ada di dalam meyakinkan hati kami, bila pak
novel Arah Langkah dapat diuraikan Bintoro tak bersalah, dengan satu
sebagai berikut: cara lagi? Apa itu pak? Tanya pak
Moral Kepala Desa, yang duduk di amping
Nilai moral sering disamakan pak Prawiranto. Bukannya kami tak
dengan nilai etika, yaitu suatu nilai yang percaya pada peralatan canggih.
menjadi ukuran patut tidaknya manusia Tetapi akan lebih lega rasanya, bila
bergaul dalam kehidupan bermasyarakat. kebenaran ucapan Pak Bintoro
Moral merupakan tingkah laku atau dibuktikan dengan cara yang sering
perbuatan manusia yang dipandang dari dilakukan oleh leluhur kami, yang
nilai individu itu berada. Seperti gambaran diajarkan dengan cara turun
tentang nilai moral yang dimiliki tokoh- temurun. Masyarakat Lombok,
tokoh dalam novel Arah Langkah yang sering gunakan cara itu untuk
tampak dalam kutipan pada data I berikut. mengungkap kebenaran yang
Data I sesungguhnya”. (AR :227)
Ia menyapaku, sedikit berbasa-basi,
tapi tidak banyak yang kami Data 1 di atas menjelaskan bahwa
obrolkan. Wajar saya, kami masyarakat Nias masih mempertahankan
memang belum terlalu akrab baru cara yang sering dilakukan oleh leluhur
mereka yang diajarkan secara turun-

32
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
temurun untuk mengungkapkan kebenaran pekerjaan ini, maka dibahas juga beberapa
yang sesungguhnya. pekerjaan yang digeluti Seperti :
5. Ilmu Pengetahuan (Pendidikan) 1. Pemandu Wisata
Ilmu pengetahuan adalah adalah Pemandu wisata adalah seseorang
usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, yang menerangkan, menjelaskan, serta
menemukan, dan meningkatkan memberi petunjuk kepada wisatawan
pemahaman manusia dari berbagai segi tentang segala sesuatu yang akan dilihat,
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi disaksikan oleh wisatawan pada saat
ini dibatasi agar dihasilkan rumusan- berkunjung ke suatu objek, tempat atau
rumusan yang pasti . Kutipan yang daerah tertentu. Pemandu wisata disebut
beriskan tentang ilmu pengetahunan dalam juga pramuwisata atau tour guide adalah
novel Arah Langkah karya Fiersa Besari seseorang yang memberi penjelasan serta
dapat dilihat sebagai berikut: petunjuk kepada wisatawan dan treveller
Data 1 lainnya tentang segala sesuatu yang akan
Seberes membuat tanda kami dilihat dan disaksikan pada saat
bertiga pernah mengunjungi Tuga berkunjung ke suatu objek, tempat, atau
Nol Kilometer, aku dan kedua daerah wisata tertentu.
sahabatku meletakkan tangan kami Data 1
di atas tugu, lalu melakukan Ia pernah bekerja sebagai pemandu
seremoni. (AR: 97) wisata sebelum akhirnya membuat
usaha tour and travel-nya sendiri.
Data 1 di atas menjelaskan tentang Kini, Baduy sudah bisa dibilang
keberadaan tugu nol kilometer yang mapan, memperkerjakan teman-
merupakan titik ujung sebelah barat temannya di perusahaan kecil
Indonesia. miliknya, termasuk orang yang tadi
6. Masalah Perekonomian mengantarnya dengan sepeda motor.
Kondisi ekonomi masyarakat dalam (AR: 7)
kaitan dengan analisis novel ini,
dititikberatkan kepada gambaran tentang Data 1 di atas menjelaskan
kehidupan ekonomi masyarakat dengan pekerjaan Pem sebagai pemandu wisata
berbagai latar belakang pekerjaan yang dan Tour and travel.
digeluti serta penghasilan yang diperoleh.
7. Bahasa
Pekerjaan dan penghasilan ini
berhubungan langsung dengan kehidupan Aspek bahasa digunakan dalam
manusia. baik menyangkut pemenuhan novel Arah Langkah menggunakan bahasa
kebutuhan keluarga maupun dalam relasi bahasa Indonesia, namun juga disisipi oleh
dengan kehidupan masyarakat pada beberapa kosa kata berbahasa Sunda
umumnya. Kedua unsur ini (pekerjaan dan sebagai salah satu penunjukan identitas
penghasilan) akan dirumuskan dan pengarang yang merupakan orang asli
dianalisis secara khusus. Analisis tentang Jawa Barat, dan kosa kata bahasa Nias,
lapangan pekerjaan dalam novel ini terlihat Bugis dan Manado. Hal ini dapat dilihat
jelas dari gambaran sang tokoh-tokoh yang pada kutipan berikut ini.
ada dalam novel Arah Langkah Karya
Fiersa Besari. Untuk membahas lapangan 1. Bahasa Sunda

33
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa sebagai berikut: (1) bagi pembaca, supaya
dari cabang Melayu-Polinesia dalam dapat lebih memahami mengenai kajian
rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini Sosiologis Sastra dalam novel sebagai
dituturkan oleh setidaknya 42 juta orang bagian dari analisis suatu karya sastra. (1)
dan merupakan bahasa Ibu dengan penutur bagi peminat sastra, supaya dapat
terbanyak kedua di Indonesia setelah mengetahui unsur-unsur yang terdapat
Bahasa Jawa. Kutipan yang berisikan kosa dalam suatu karya sastra berbentuk novel
kata bahasa Sunda adalah: itu tidak hanya unsure intrinsik melainkan
Data 1 adapula unsur ekstrinsik melalui informasi
Ngke tuangna kumaha? Aya mengenai pengarang dan sejarah yang
artosna? (Nanti makannya bagaimana, berkaitan dengan penciptaan suatu karya
ada uanganya) Tanyanya lagi (AR:5) sastra. (3) bagi peneliti selanjutnya,
Data 1 di atas adalah kosa kata diharapkan menggunakan kajian teori yang
bahasa Sunda yang digunakan dalam novel berbeda, misalnya psikologi sastra ataupun
Arah Langkah. kajian antropologi sastra.

Penutup Daftar Rujukan

Berdasarkan hasil analisis tentang Adampe. 2015. Tinjauan Sosiologis


kajian sosiologis sastra dalam novel Arah Terhadap Novel Detik Terakhir
Langkah Karya Fiersa Besary, di ambil Karya Albrthine Endah. Jurnal.
Manodo: Universitas Sam Ratulangi
kesimpulan bahwa kajian sosiologis sastra
dalam novel Arah Langkah Karya Fiersa Akbar, dkk. 2013. Kajian Sosiologis Sastra
Besari yang menonjol adalah aspek moral, dan Nilai Pendidikan Dalam Novel
latar tempat, kepercayaan dan Agama, Tuan Guru Karya Salman Faris.
Ilmu pengetahuan (pendidikan), Jurnal Pendidikan Bahasa. Vol No.
perekonomian, dan bahasa. Novel 1
menggunakan bahasa Indonesia, namun Aniswati dan Sri Wahyuningtyas. 2016.
juga disisipi oleh beberapa kosa kata Aspek Sosial Dalam novel Partikel
berbahasa Sunda sebagai salah satu Karya Dewi Lestari. Caraka, Vol. 3
penunjukan identitas pengarang yang No. 1
merupakan orang asli Jawa Barat.
Kosasih. 2011. Ketatabahasan dan
Kemudian kosa kata bahasa Nias, Bugis
Kesusastraan. Jakarta: Yrama Widya
dan Manado. Novel Arah Langkah juga
mengangkat kisah seputar dunia Ma’ruf dan Farida Nugrahani. 2014.
pendidikan dalam lingkup pemandu wisata Pengkajian Sastra: Teori dan
dan tentang derah daerah wisata yang Aplikasi. Surakarta: Jiwa Marta
tersebar di Indonesia sehingga aspek Press
pengetahuan yang ditonjolkan adalah Nasution, W. 2016. Kajian sosilogis Sastra
pengetahuan tentang pariwisata di Novel dua Ibu Karya Arwendo
Indonesia. Berdasarkan uraian hasil Atmowiloto: Suatu Tinjauan Sastra.
penelitian kajian sosiologis sastra dalam Jurnal. Vol IV, No. 1
novel Arah Langkah Karya Fiersa Besari.
Terdapat beberapa saran yang diuraikan

34
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020
Semi, M.A . 2007. Kritik Sastra .
Bandung: Angkasa

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian


Kualitatif, Kuantitatif dan RD.
Bandung: Alfabetha

Suhariyadi. 2014. Pengantar Ilmu Sastra:


Orientasi Penelitian Sastra. Tuban:
Ilalang Press

Sumarjo, J. dan Saini. 1998. Apresiasi


Kesusastraan. Jakarta: Gramedia

Suwardi. 2011. Sosiologi Sastra.


Yogyakarta: UNY

Wandira, dkk. 2017. Tinjauan Sosiologi


Sastra Dalam Novel Bum Cinta
Karya Habibiurahman El Shirazy.
Jurnal Kansasi. Vol. (2) No (2)

Wiyatmi. 2013. Sosiologi Sastra.


Yogyakarta: kanwa Publisher

35

You might also like