Professional Documents
Culture Documents
COVID-19
(Studi Korelasi Antara Motif, Intensitas Penggunaan dan Kepuasan Menggunakan
Aplikasi TikTok pada Siswa-siswi Generasi Z MAN 2 Surakarta di Masa Pandemi
Covid-19)
Umi Safitri
Albert Muhammad Isrun Naini
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret
Abstract
TikTok merupakan aplikasi pembuat video yang sedang populer saat ini
dengan durasi video 15 hingga 60 detik. Penggunaan TikTok di Indonesia pun
mengalami peningkatan sebayak 13% dari tahun sebelumnya.
Mengutip laman Forbes, lebih dari 60 persen pengguna TikTok terdiri dari
Generasi Z, mengacu pada pengguna yang lahir setelah tahun 1996. Generasi
Z adalah salah satu generasi yang paling beragam, dengan tingkat pendidikan
tinggi, terampil di dunia digital, dan cenderung lebih ekspresif (Muliadi,
2020)
RUMUSAN MASALAH
1. Adakah hubungan yang signifikan antara motivasi Siswa-siswi Generasi
Z MAN 2 Surakarta dengan intensitas penggunaan aplikasi TikTok di
masa pandemi Covid-19?
2. Adakah hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan dengan
kepuasan yang diperoleh Siswa-siswi Generasi Z MAN 2 Surakarta
dalam menggunakan aplikasi TikTok di masa pandemi Covid-19?
3. Adakah hubungan yang signifikan antara motivasi, intensitas
penggunaan, dan kepuasan yang diperoleh Siswa-siswi Generasi Z MAN
2 Surakarta setelah menggunakan aplikasi TikTok di masa pandemi
Covid-19?
TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori Uses and Gratification
Teori Uses and Gratification merupakan teori yang diperkenalkan
oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch tahun 1974 pada
bukunya The Uses of Mass Communications: Current Perspective on
Gratification Research. Teori ini menyatakan bahwa pengguna media
memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan suatu media
tertentu. Dengan demikian, pengguna adalah pihak yang berperan aktif
dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari
sumber media yang paling baik didalam usaha untuk memenuhi
kebutuhannya. Artinya, teori ini mengasumsikan bahwa pengguna
memiliki pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
Teori Uses and Gratification mengeksplorasi bagaimana dan
berdasarkan motif apa para penerima menggunakan media serta kepuasan
apa yang diperoleh dari media tersebut. Teori ini menekankan motivasi
yang positif dan aktif menggunakan konten media yang dapat memuaskan
masing-masing penerima kebutuhan (Ivan, Maja, & Zrinka, 2014).
2. Media Baru (New Media)
Era media baru ditandai dengan apa yang disebut konvergensi media.
Secara struktural konvergensi media berarti integrasi dari tiga aspek, yaitu
telekomunikasi, data komunikasi, dan komunikasi massa dalam satu
medium. Dimana, khalayak memiliki otoritas dalam membangun teks
serta memanfaatkan medium tersebut (Nasrullah, 2014).
Teori media baru merupakan teori yang dikembangkan oleh Pierre
Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang
membahas mengenai perkembangan media. New media itu sendiri
berbentuk teknologi komunikasi elektronik atau digital. New media juga
disebut sebagai sebuah istilah yang mencakup kemuncuan digital,
komputer atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi.
Media baru merupakan alat yang menawarkan gabungan antara media
audio, audio-visual, dan teks sekaligus. Media baru muncul akibat desakan
semakin maju dan semakin canggihnya teknologi internet. Media baru
memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan dan interaktif.
Beberapa contoh media baru antara lain internet, situs web, dan komputer
multimedia. Media baru sekarang mulai berkembang dan tumbuh karena
semakin banyak orang yang menggunakannya. Media baru
memungkinkan seluruh orang di dunia dapat terhubung satu sama lain
dengan bantuan jaringan internet.
Menurut (McQuail, 2011) dalam bukunya Teori Komunikasi Massa,
ciri utama media baru yaitu adanya saling keterhubungan, aksesnya
terhadap khalayak atau individu sebagai penerima maupun pengirim
pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang
terbuka dan sifatnya ada dimana-mana.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan riset kuantitatif dengan jenis studi korelasi.
Penelitian ini mempunyai maksud untuk mengungkapkan bentuk hubungan
timbal balik antar variabel yang diselidiki. Dengan melakukan penelitian ini,
peneliti dapat mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah hubungan yang terjadi. Tipe
penelitian ini yaitu Explanatory Research yaitu penelitian yang menyoroti
hubungan antara variabel-variabel penelitian dan mengkaji hipotesis yang
telah dirumuskan sebelumnya.
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas XI MAN 2 Surakarta
usia 16-19 tahun sebagai Genersi Z yang memiliki akun dan menjadi
pengguna aktif Tiktok. Berdasarkan hasil pra-survey yang dilakukan oleh
peneliti, diketahui bahwa sebanyak 133 siswa generasi Z kelas XI MAN 2
Surakarta memiliki akun dan menjadi pengguna aktif TikTok di masa
pandemi Covid-19.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random
sampling. Jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin. Rumus ini
digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui
jumlahnya (Sugiyono, 2019). Melalui penggunaan rumus tersebut, maka
dapat ditentukan jumlah sampel dari populasi siswa kelas XI di MAN 2
Surakarta dengan taraf kesalahan 5% yaitu berjumlah 100 orang.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
kuesioner. Dimana kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang akan
digunakan untuk mengukur suatu gejala yang langsung diisi oleh responden.
Jawaban-jawaban terhadap pertanyaan dikategorikan menurut kategori-
kategori tertentu secara sistematis sehingga memungkinkan perbandingan
secara kuantitif (Slamet, 2008).
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik dengan
bantuan software SPSS versi 25. Untuk menentukan terbukti atau tidaknya
hipotesis penelitian maka akan digunakan teknik korelasi Product Moment
Pearson dan korelasi berganda.
Tabel 1.1
Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 1.2
Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 1.4
Model Koefisien
Motif Penggunaan TikTok (Z) 0,694
Intensitas Penggunaan TikTok (X) 0,097
Konstanta 4.596
R 0,865
r2 0,749
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA