Professional Documents
Culture Documents
1 2 3
Halimatus Sa’diyah , Alfian Futuhul Hadi , Nasrul Ilminnafik
1
Agronomi Departemen, Universitas Jember, Indonesia
2
Jurusan Matematika, Universitas Jember, Indonesia
3Jurusan Teknik Mesin, Universitas Jember, Indonesia
E-mail:sadiyah79@gmail.com
ABSTRACT
Puger Wetan is the largest fisheries center in Jember. One of the fish type produced is
SardinellaLemuru. Due to its small size and prickly nature, it is rarely consumed directly. It is commonly
sold as raw material for canned sardines. Canned sardines manufacture needs fresh Lemuru, because it will
cause itching on the tongue if not fresh. Whereas, fishermen mostly piled the fish in the boat hatch then gave
ice cubes, so that the majority of it will no longer be fresh when arrived in the mainland because its
perishable nature due to its thin skin.As the result, most of fishermen’s catch is not feasible for canned
sardines and become leftovers. During this time, it will be sold at a low price. Fish leftovers that are not
absorbed by the market aredumped into the river, becomingleftovers. The waste pollutes the environment
and harms the health and hygiene. There will be more wastes during the fishing season, as more and more
lemuru leftovers are dumped. This activity aims to resolve the problem by transforming the leftovers into fish
meal, using appropriate tech machines. The activities are carried out in several stages. The first stage is the
counseling about the negative impact of fisheries waste and the possibility of utilizing it into fish meal, also
about the business opportunity that is still potential because domestic demand is still not yet met. The
explanation of the importance of business management was also given.The third stage is the practice of
making fish meal with the help of tools that have been previously converted technology. The fourth stage is
the evaluation of activities for the benefit of partnering groups. Lemuru leftover utilization into fish meal is
one of the important components in animal feed which can increase the fishermen income, while reducing
environmental pollution.
ABSTRAK
Puger Wetan merupakan pusat perikanan terbesar di Jember. Salah satu jenis ikan yang dihasilkan
adalah SardinellaLemuru. Karena ukurannya yang kecil dan sifat berduri, jarang dikonsumsi langsung. Hal
ini umumnya dijual sebagai bahan baku sarden kalengan. Sedangkan nelayan sebagian besar menumpuk
ikan di palka perahu kemudian memberi es batu, sehingga mayoritas itu tidak lagi segar ketika tiba di
daratan karena kulitnya yang tipis. Sebagian besar hasil tangkapan nelayan tidak layak untuk sarden
kalengan dan menjadi sisa. Selama waktu itu akan dijual dengan harga murah. sisa ikan yang tidak terserap
pasar dibuang ke sungai menjadi limbah yang mencemari lingkungan dan merugikan kesehatan dan
kebersihan. Akan ada lebih banyak limbah selama musim memancing, karena semakin banyak sisa lemuru
dibuang. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan mengubah sisa-sisa makanan
menjadi tepung ikan, menggunakan mesin berteknologi tepat. Kegiatan yang dilakukan dalam beberapa
tahap. Tahap pertama adalah penyuluhan tentang dampak negatif dari limbah perikanan dan kemungkinan
memanfaatkan itu menjadi tepung ikan, juga tentang peluang bisnis yang masih potensial karena
AJIE – Vol. 01, No. 01, January 2016
permintaan dalam negeri masih belum terpenuhi. Penjelasan tentang pentingnya manajemen bisnis juga
given.The Tahap ketiga adalah praktek membuat makan ikan dengan bantuan alat-alat yang sebelumnya
telah dikonversi teknologi. Tahap keempat adalah evaluasi kegiatan untuk kepentingan kelompok bermitra.
Lemuru sisa pemanfaatan menjadi tepung ikan adalah salah satu komponen penting dalam pakan ternak
yang dapat meningkatkan pendapatan nelayan, sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.
2012). Khusus tepung ikan dari lemuru dapat dan Liviawaty, 2005). Makin baik mutu
meningkatkan omega-3 pada telur ayam tepung ikan, makin tinggi harganya. Harga
(Redjeki & Trinovani, 2012). tepung ikan di pasaran sekitar Rp 5000 - Rp
Dari 20 ton ikan basah dapat diolah 9000 per kg, tergantung kandungan
menjadi 9 ton tepung ikan (Sukirno & proteinnya.. Harga tepung ikan, secara umum
Sriharti, 2000). Hasil sampingan dari banyak ditentukan oleh presentase kandungan
pembuatan tepung ikan adalah minyak ikan. protein kasarnya. Tepung dengan rataan
Menurut Prabowo (2004), minyak ikan protein kasar yang tinggi akan semakin tinggi
lemuru merupakan limbah hasil pengolahan harganya. Tepung ikan impor berkualitas baik
tepung ikan yang banyak mengandung jika kandungan protein kasarnya bekisar
Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan antara 60-74% dengan kadar lemak bekisar
Docosahexanoic Acid (DHA) yang termasuk antara 31,72 % - 57,02 %, lemak antara
dalam asam lemak omega-3 (linolenat). Hasil 4,57%-20,68%, dengan kadar air antara
penelitian pada ikan nila gift (Oreochormis 7,33%-11,16% (Direktorat Jenderal
sp) telah mendapatkan bahwa pelet stimulant Perikanan, 1998).
pakan ikan (SPI) dengan nilai protein 30% Cara pengolahan ikan menjadi tepung
dapat meningkatkan bobot badan ikan nila ikan melalui beberapa tahapan pada Gambar 2
gift (Oreochormis sp) dari 100 g selama 4 yaitu :
bulan menjadi 575 g. 1. Ikan direbus atau dikukus kurang lebih 30
Tepung ikan mengandung protein menit atau sampai empuk dan agak hancur
hewani yang tinggi, tersusun dari asam-asam menjadi cake ikan
amino esensial yang komplek, diantaranya 2. Lemak atau minyak dari ikan akan terpisah
Lisin dan Methionin, juga mengandung dan mengapung di permukaan air rebusan
mineral Calsium dan Phospor, serta vitamin B 3. Minyak ikan disaring untuk dipisahkan dari
kompleks khususnya vitamin B12. Bila rebusan ikan. Minyak ikan ini dapat dijual
ditinjau dari sisi kualitasnya sampai saat ini untuk bahan suplemen minyak ikan
tepung ikan masih sulit untuk mencari 4. Cake ikan dijemur hingga kering
substitusinya. Indonesia memiliki potensi 5. Cake ikan yang sudah kering digiling
yang besar bagi pengembangan produk menjadi tepung ikan menggunakan mesin
tepung ikan. Industri skala kecil pengolahan penepung
dan pembuatan tepung ikan di Indonesia, akan 6. Tepung ikan diayak supaya hasilnya
sangat tepat diterapkan, mengingat kesediaan seragam, kemudian dikemas.
bahan baku ikan rucah maupun sisa olahan
cukup besar. Besarnya impor tepung ikan Mesin penepung (disc mill)
rata-rata pertahun bagi pabrik makanan ternak Mesin penepung ikan (disk mill) adalah
dan ikan mengalami kenaikan 11,20 %. Hal mesin yang digunakan untuk menghancurkan
ini menunjukkan bahwa pemenuhan tepung ikan yang sudah dikeringkan, untuk
ikan produksi dalam negeri belum mencukupi dihaluskan menjadi tepung ikan. Proses
Tepung ikan memiliki kisaran yang penggiling ikan memanfaatkan energi
berbeda. Tepung ikan yang bermutu baik mekanik yang dihasilkan dari putaran mesin
memiliki butiran – butiran seragam, bersih, untuk menggerakkan poros, dan putaran
bebas dari kontaminasi serangga, jamur, tersebut ditransmisikan dengan menggunakan
mikroorganisme pathogen, bebas dari sisa – sabuk-V (v-belt) kemudian putaran tersebut
sisa tulang, mata ikan dan benda asing, digunakan untuk menggerakkan cakram/disc
seragam, serta bau khas ikan amis (Afrianto penghancur sehingga ikan yang sudah kering
Sa’diyah, Hadi, Ilminnafik
menjadi butiran yang halus. Cakram 1. Penyuluhan tentang dampak limbah ikan,
penghancur merupakan komponen paling alih teknologi pemanfaatan limbah ikan
utama dari mesin penepung dengan tekanan menjadi tepung ikan dan prospeknya.
dan gesekan antara dua piringan dimana 2. Alih teknologi tepat guna berupa alat
bagian satu berputar dan yang lainnya tetap. penepung
Kedua piringan tersebut akan berputar secara 3. Praktek Pembuatan tepung ikan dari ikan
bersamaan dengan arah berlawanan sehingga lemuru sisa
akan dapat menghancurkan bahan yang 4. Penyuluhan managemen usaha, cara
digiling. Pada bagian piringan ini terdapat pemasaran dan pembuatan pembukuan
tonjolan-tonjolan yang berfungsi untuk sederhana
menjepit bahan. Selama proses, bahan akan
mengalami gesekan diantara kedua piringan HASIL DAN PEMBAHASAN
sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan Kegiatan Penyuluhan dampak limbah
halus. ikan, alih teknologi pemanfaatan limbah
Bagian-bagian dari disk mill (Stevie, ikan menjadi tepung ikan dan prospeknya.
dkk., 2011): Kegiatan alih teknologi pemanfaatan
1. Corong Pemasukan: tempat masuknya limbah ikan lemuru menjadi tepung ikan ini
bahan yang akan digiling. berupa penyuluhan dan pelatihan. Mitra
2. Dinding penutup dan cakram: penghancur diajari cara membuat tepung ikan. Mitra juga
bahan karena adanya gerak putar dari diberi penjelasan tentang prospek dan peluang
cakram terhadap dinding penutup yang usaha produk tersebut yang masih terbuka
diam. luas karena sampai saat ini masih sangat
3. Corong pengeluaran: mempermudah sedikit pesaingnya.
dalam mewadahi bahan keluaran. Selama ini pengolahan limbah ikan
4. Ruang sirkulasi udara: mempermudah menjadi tepung ikan identik dengan
pemasukkan bahan dan pengeluran bahan kebutuhan alat yang berukuran besar dan
dari cakram penggiling. mahal. Akibatnya, pengusaha lebih banyak
5. Poros penggerak: menggerakan atau berperan dalam pengolahan ini daripada
memutar cakram pada disk mill, masyarakat. Minat masyarakat pada hal
digerakkan oleh motor listrik dengan tersebut cenderung kurang karena terkait
menggunakan puley dan belt sebagai kendala penyediaan alat dan pendanaan.
penyalur daya. Karena itu, dipandang perlu untuk membuat
suatu mesin berteknologi tepat guna
BAHAN DAN METODE penggiling limbah ikan menjadi tepung ikan
Usaha yang komprehensif dilakukan yang tidak terlalu mahal. Mesin penggiling
untuk menyelesaikan masalah mitra. Strategi ikan adalah mesin yang digunakan untuk
yang diambil dengan cara meningkatkan menghancurkan ikan yang telah kering, untuk
sumber daya manusia melalui penyuluhan dan dihaluskan menjadi tepung ikan. Selanjutnya
praktek wirausaha, introduksi teknologi tepat tepung ikan dijadikan bahan dasar campuran
guna, serta perbaikan managemen usaha. makanan ternak, karena kandungan protein
Sasarannya adalah dua kelompok masyarakat pada ikan sangat tinggi.
desa Puger Wetan. Tahapan kegiatan yang
dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut:
AJIE – Vol. 01, No. 01, January 2016
Awal pencatatan dimulai dari saldo dari nelayan lain atau pedagang ikan. Secara
yang berasal dari modal yang disetor oleh tidak langsung akan meningkatkan
pemilik usaha ataupun yang berasal dari saldo pendapatan nelayan lain (selain mitra) karena
bulan sebelumnya (dicatat sebagai uang hasil tangkapannya yang tidak terserap pasar
masuk). Saldo tersebut oleh pemilik usaha tetap bisa bernilai ekonomi karena dibeli oleh
kemudian dikelola untuk belanja bahan mitra untuk bahan baku pembuatan tepung
produksi untuk menghasilan produk. Hasil ikan.
penjualan produk kemudian dicatat dan Mitra diharapkan dapat
uangnya. Setelah periode tertentu, dapat mengembangkan usahanya. Jika skala usaha
dilihat posisi saldo usaha. Yaitu selisih antara berkembang dengan baik, akan dapat
uang masuk dan uang yang dikeluarkan untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak dan
pos belanja. mengurangi pengangguran. Berkembangnya
Pembukuan untuk usaha kecil dan usaha tidak hanya dibutuhkan pengetahuan
rumahan tidak perlu rumit ataupun mahal. saja tapi kemampuan berwirusaha yang
Dengan modal yang relatif murah, pemilk mumpuni, dengan menguasai seluk beluk
usaha bisa memiliki pembukuan sederhana tentang kewirausahaan. Kemampuan ini dapat
untuk mencatat transaksi keuangannya. Ini berupa bakat maupun hasil latihan atau
merupakan sebuah langkah menuju sistem praktik. Menurut Suryana (2006),
pembukuan yang lebih baik dan kelak dapat Kemampuan yang harus dimiliki seorang
memudahkan pemilik usaha dalam wirausaha diantaranya: kemampuan
menerapkan sistem akuntansi yang lebih memperhitungkan risiko, kemampuan
lengkap. berpikir kreatif, kemampuan managemen,
kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi
Evaluasi serta menguasai strategi keuangan dan
Evaluasi kegiatan ini dilakukan dalam masa pemasaran. Dengan demikian, pelatihan yang
pelaksanaan kegiatan dengan meninjau diberikan dalam kegiatan ini menumbuhkan
langsung bagaimana mitra dalam jiwa kewirausahaan yang merangsang
melaksanakan semua yang disampaikan dan munculnya ide-ide wirausaha lain, sehingga
dipraktekkan serta memantau perubahan yang diharapkan usahanya makin berkembang dan
terjadi pada kelompok sasaran, baik pada terjadi diversifikasi usaha.
aspek usaha/produksi, managemen maupun Jika ditinjau dari jenis mesin yang
kebersihan lingkungan. Berdasarkan dialihteknologikan, yaitu mesin pembuat
pengamatan dan wawancara, beberapa hal tepung, mesin tesrsebut dapat dimanfaatkan
penting yang dapat dicapai dalam kegiatan untuk menepungkan bahana lain asalkan
ini. kering, seperti kopi, jagung, bersa, kedelai,
dan lain-lain. Dengan demikian, pada masa-
Manfaat dari aspek ekonomi masa paceklik ikan, mesin penepung masih
Dari sisi ekonomi, kegiatan ini dapat dapat dimanfaatkan bahkan dpat digunakan
menambah penghasilan mitra. Hal ini antara untuk berproduksi jenis produk non ikan.
lain karena mitra tetap bisa mendapatkan Sehingga kemanfaatana dan efektifitas mesin
penghasilan meskipun tidak sedang melaut tersebut tinggi, tergantung dari kreatifitas dari
melalui pembuatan tepung ikan. Bahan baku mitra dalam pengembangan dan diversifikasi
Tepung ikan didapatkan dari hasil tangkapan jenis usahanya
sendiri beberapa hari sebelumnya dan telah
dikeringkan, atau membeli ikan rucah kering
AJIE – Vol. 01, No. 01, January 2016
Manfaat dari aspek lingkungan hidup baku tepung ikan kurang, antara lain
Melalui kegiatan ini, dapat mengurangi menggiling beras, jagung atau kopi menjadi
limbah yang diakibatkan oleh limbah padat bentuk bubuk halus. Selain itu, mitra juga
ikan, sehingga lingkungan menjadi lebih sehat berminat untuk mengolah hasil samping dari
dan indah. Ikan sisa maupun ikan rucah yang pengolahan tepung ikan yaitu minyak ikan.
semula tidak diolah, dibiarkan dan mencemari Minyak ikan ini jika diolah dengan benar
lingkungan, saat ini dimanfaatkan dengan akan mengandung nutrisi yang sangat tinggi,
baik dengan diolah menjadi produk yang dan memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan
bermanfaat yaitu tepung ikan. Dengan demikian, akan menambah pendapatan mitra
demikian dapat mengurangi penyebab dan meningkatkan kesejahteraan mitra.
penyakit, yaitu gatal-gatal, diare, thypus. Secara keseluruhan, dari berbagai
Secara umum, mitra sangat bersemangat kegiatan dan solusi yang ditawarkan akan
terhadap kegiatan ini. Bahkan mereka dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi
memiliki ide untuk menggunakan alat yang kedua mitra sebelum adanya program IbM
telah dihibahkan kepada mereka untuk hal sebagaimana pada Tabel .
lain yang bermanfaat terutama saat bahan
pencemaran lingkungan karena tidak ada lagi Nurhayat, W. 2015. Impor Tepung Ikan Capai
ikan sisa yang terbuang percuma, namun Rp 5,7 Triliun/Tahun.
dapat diolah menjadi tepung ikan. http://finance.detik.com/read/2015/01/0
5/185900/2794634/4/impor-tepung-
UCAPAN TERIMA KASIH ikan-capai-rp-57-triliun-taun.
Kemenristek Dikti melalui program [05/01/2015]
IbM 2015 Partomo, TS., Soejoedono, AR. 2002.
Ekonomi Skala Kecil/Menengah &
DAFTAR PUSTAKA Koperasi. Ghalina Indonesia, Jakarta.
Afrianto, E dan and Liviawaty,E. 2005. Prabowo, D. 2004. Suplementasi Minyak Ikan
Tepung Ikan dan Pengembangannya Lemuru pada Ransum Dasar terhadap
Kanisius, Yogyakarta. Kadar Kolesterol Telur, Titer Kekebalan
Akhiarif. 2011. Cara pembuatan tepung ikan. ND dan Produksi Telur Ayam Petelur.
http://id.shvoong.com/writing-and- Tesis. Program Pascasarjana Unsoed.
speaking/2124819-cara-pembuatan- Purwokerto.
tepung-ikan/#ixzz2zlZUdRpC [24 April Redjeki, S., Trinovani, E. 2012. Pengaruh
2014]. Penambahan Tepung Ikan Lemuru
Alfiyah, Y. 2012. Tepung Ikan Tradisional terhadap Kandungan Omega-3 pada
Campuran Pakan Alternatif Unggas, Telur Ayam. http://lppm-poltekkes-
Sapi, dan Domba Ikan. bdg.blogspot.com/2012/01/pengaruh-
http://www.scribd.com/doc/93039017/1 penambahan-tepung-ikan-lemuru.html
4349074-TEPUNG-IKAN [25 April [22 April 2014]
2014]. Stevie, I., Wardhani, R., Jatmiko, P.B. 2011.
Amri, K. 2007. Ikan Lemuru Berbaju Sarden. Rancang Bangun Mesin Penggiling
Majalah Intisari, Januari 2007 Limbah Ikan Menjadi Tepung Ikan
Fajar, A. 2013. Pembukuan Sederhana Usaha Dengan Kapasitas 118,8 Kg/Jam.
Kecil dan Rumahan. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-
http://adityafajar.com/pembukuan- 25040-2109039027-Paper1, pdf [20
sederhana-usaha-kecil-dan-rumahan [21 April 2014].
April 2014]. Sukirno, Sriharti. 2000. Analisis Penerapan
Kementerian Kelautan Perikanan. 2012. Buku IPTEKDA Pada Unit Usaha Tepung
Statistik Ekspor dan Impor Hasil Ikan Jumina Di Desa Kesenden
Perikanan Indonesia Tahun 2011. Kecamatan Kejaksan Cirebon.
statistik.kkp.go.id/index.php/arsip/file/5 Prosiding. Seminar Peran teknologi
1/ buku_impor.pdf, [22 april 2014] Tepat Guna Terhadap Pengembangan
Merta, I.G.S. 1992. Dinamika Populasi Ikan IPTEKS dan SDM Dalam rangka
Lemuru (Sardinella lemuru) di Perairan Menyongsong Otonomi Daerah.
Selat Bali dan Alternatif Nopember 2000.
Pengelolaannya. Disertasi. Bogor: Suryana. 2012. Kewirausahaan. Salemba
Program Sekolah Pasca Sarjana. Institut Empat, Jakarta.
Pertanian Bogor.
Murtidjo, B.A. 2003. Beberapa Metode
Pengolahan Tepung Ikan. Kanisius.
Yogyakarta