Professional Documents
Culture Documents
Dampak Lingkungan Dan Sosial Dari Pengembangan CBM Di Indonesia
Dampak Lingkungan Dan Sosial Dari Pengembangan CBM Di Indonesia
Hartiniati
Abstract
Indonesia has one of the largest Coal Bed Methane (CBM) reserves in the world with
a potential 453 trillion cubic feet (“Tcf”), more than double the country’s natural gas
reserves. The government, therefore, is planning to exploite its huge potential reserves
and targetting to produce 1 billion standard cubic fee per day, or about 0.18 million barrel
of oil equivalent, by 2025. Several new regulations have been passed, but non is related
to protection to the environment as an impact of the development of CBM. If it is not
well regulated and managed properly, the environmental impact will be enormous. This
paper presents assessment results on the environmental and social impacts which likely
will be faced by Indonesia from improper development of CBM in Indonesia. Certainly,
there will be very serious and unaviodable negative impacts to the environment without
careful plan and proper environmental regulation put in place prior to the development
of CBM. The government will have to develop a specific regulation regarding CBM
development in the near future before everything is too late.
Key Words: Coal Bed Methane (CBM), salinitas, kontaminasi akuifer, sumberdaya
hayati, proses pengawaairan (dewatering), air tanah, basin.
1. PENDAHULUAN
Indonesia memiliki cadangan Coal yang merupakan revisi dari Permen ESDM
Bed Methaane (CBM) terbesar di dunia No.33/2006 guna mengantisipasi tumpang
yang potensinya mencapai 453,3 triliun kaki tindih konflik kepentingan dalam mengakses
kubik (“Tcf”), lebih dari dua kali lipat jumlah sumber daya alam. Penerbitan Permen
cadangan gas alamnya. Cadangan CBM ESDM tersebut nampaknya masih belum
terbesar ada di Sumatra Selatan dengan mencukupi untuk merealisasikan CBM di
jumlah sumberdaya mecapai sekitar 183 Indonesia, masih diperlukan perangkat
Tcf; tambang batubara di Kutai memiliki aturan lain yang lebih kongkrit terutama
jumlah sumberdaya CBM terbesar ketiga yang menyangkut dampak lingkungan yang
di Indonesia, dengan jumlah mencapai + ditimbulkannya.
80 tcf1). Berbeda dengan dampak lingkungan
Untuk mendorong realisasi fisik dan sosial pendayagunaan gas
pemanfaatan CBM di Indonesia pemerintah alam konvensional, dampak potensial
telah menerbitkan Permen ESDM No.36/2008 pendayagunaan CBM belum banyak
Dampak Lingkungan dan Sosial,... J.Tek. Ling. 12 (2): 207 - 216 207
diketahui, khususnya di Indonesia. Selain organik menjadi batubara; sementara gas
itu, Indonesia juga belum memiliki regulasi dari batubara mutu rendah berasal dari
yang khusus menangani eksploitasi dekomposisi materi organik oleh bakteri.
CBM, khususnya yang menyangkut Endapan batubara merupakan sumber
penanganan dan pencegahan terhadap sekaligus tempat penyimpanan bagi gas-
dampak lingkungan yang ditimbulkan. gas yang diproduksinya melalui proses-
Mengingat cepatnya perkembangan upaya proses yang sudah disebutkan sebelumnya.
pendayagunaan CBM, kajian komprehensif Molekul-molekul gas akan berikatan dengan
terhadap aspek-aspek ini sangat perlu permukaan batubara. Hampir semua gas
dilakukan guna mengantisipasi berbagai hal, metan batubara tersimpan dalam struktur
baik yang diinginkan mau pun tidak, yang molekul batubra; beberapa tersimpan
mungkin muncul di masa depan. pada rekahan-rekahan atau ganjal-ganjal
Artikel ini menyajikan hasil kajian literatur batubara, atau terlarut dalam air yang
mengenai potensi dampak lingkungan terperangkap pada rekahan-rekahan.
fisik dan sosial dari pengembangan Batubara umumnya dapat membangkitkan
CBM yang diperkirakan relevan dengan lebih banyak volume gas daripada yang
kondisi Indonesia, serta regulasi mengenai dapat diserap dan disimpan olehnya. Basin
perlindungan lingkungan hidup yang tersedia yang memiliki kandungan metan sebanyak
saat ini. 500-600 standard cubic feet (SCF) per ton
dan disertai dengan permeabilitas dan laju
2. PENDAYAGUNAAN CBM – TINJAUAN desorpsi yang memadai, dianggap sebagai
tempat yang “sangat sesuai bagi produksi
Coal Bed Methane (CBM) adalah nama CBM secara komersial”2).
generik untuk semua jenis gas metan yang Beberapa jenis batubara dapat
berasal dari endapan batubara. Sesuai membangkitkan lebih dari 8.000 SCF gas
dengan namanya, CBM terutama terdiri metan per ton batubara. Endapan batubara
dari gas metan (mencapai 95 persen) yang yang paling produktif adalah yang memiliki
disertai oleh fraksi-fraksi lebih-berat dalam ciri-ciri sebagai berikut – permeabilitas tinggi,
jumlah beragam dan, pada beberapa kasus, terjenuhkan oleh gas dan terpecah. Gas
jejakan CO 2. Besarnya luas permukaan metan batubara sendiri dapat diproduksi
endapan batubara akibat adanya permukaan- baik melalui reaksi kimia atau pun sebagai
permukaan internal, memungkinkan batubara hasil-kerja bakteri. Reaksi kimia terjadi
untuk memerangkap secara hidrolik gas melalui proses pemanasan dan tekanan
metan dalam jumlah yang tidak kalah terhadap endapan batubara di suatu basin
besarnya. Permukaan-permukaan ini mampu yang berjalan dalam waktu lama; sementara
menyimpan gas hingga enam sampai tujuh bakteri memproduksi metan sebagai produk-
kali lebih banyak dibandingkan pada batuan samping dari upayanya memperoleh nutrisi
dengan jumlah volume yang sama pada dari batubara.
suatu reservoar gas konvensional. Ditinjau Seperti yang sudah disinggung
dari segi komposisi kimia, permeabilitas dan sebelumnya, gas metan terikat pada
karakteristik lainnya, batubara sendiri sangat permukaan dan rekahan-rekahan batubara
beragam. dan tertahan pada tempatnya oleh
Permeabilitas merupakan ciri kunci tekanan air. Ketika tekanan terhadap air
dalam produksi CBM karena endapan dihilangkan (misalnya melalui pemboran),
batubara hanya dapat melepaskan gas gas metan akan mengalir melalui rekahan-
ketika tekanan air dikurangi. Produksi rekahan menuju lubang pemboran atau
gas dari batubara mutu tinggi akan terjadi ke permukaan. Hampir semua batubara
ketika panas dan tekanan mengubah materi mengandung metan, tetapi tidak semuanya
Dampak Lingkungan dan Sosial,... J.Tek. Ling. 12 (2): 207 - 216 209
batubara dengan kandungan CBM yang (1) Pengurangan kuantitas air tanah;
layak diekstraksi secara ekonomis berada (2) Kontaminasi akuifer oleh air bermutu
jauh di bawah permukaan tanah. Pada rendah dari pemboran atau perekahan;
umumnya, air yang dihasilkan dari proses (3) Penurunan kuantitas dan pasokan air
ekstraksi CBM mengandung nitrat, nitrit, tanah karena proses pengawaairan;
klorida, senyawa organik seperti benzen, (4) Kontaminasi air tanah oleh air-buangan
toluen, ethylbenzen, berbagai mineral dan produksi yang tercemar.
memiliki kandungan padatan terlarut total Pendayagunaan CBM akan
(Total Dissolved Solids, TDS) yang tinggi, memberikan dampak yang besar dan penting
hingga mencapai 170.000 mg/L; dan jumlah terhadap air tanah. Ini dikarenakan, pada
tersebut bervariasi tergantung kedalaman banyak kasus, air yang digunakan untuk
bed batubaranya. Untuk pembanding, rata- proses pengawaairan diperoleh dengan
rata TDS air laut adalah sekitar 35.000 mg/L. memompa air tanah yang kemudian akan
Sedangkan untuk batas limit TDS air keran dibuang bersamaan dengan diekstraksinya
adalah 500 mg/L, dan untuk irigasi limitnya gas CBM. Kajian yang dilakukan oleh
antara 1.000-2.000 mg/L7). Environmental Protection Agency (EPA)
Penanganan air limbah yang buruk Amerika Serikat menyebutkan bahwa
akan memberikan dampak negatif terhadap pengaruh pemompaan air dari sumur-sumur
kualitas air permukaan yang terdapat di CBM mencapai luasan sampai dengan
kawasan sekitarnya. Pembuangan secara 16 km. Selain itu, pemompaan air tanah
langsung ke badan air permukaan tidak juga akan berpengaruh langsung terhadap
direkomendasikan karena secara langsung hewan, tumbuhan dan masyarakat, serta
mengubah kesetimbangan fisik dan sumber-sumber air bersih yang untuk
biologik ekosistem perairan (sungai, danau, perkotaan dan atau kegiatan lainnya.
lahan-basah), sementara pembuangan Pemompaan air tanah juga akan
langsung ke tanah akan mengurangi berpengaruh kepada permukaan tanah,
bahkan menghilangkan kesuburan tanah. karena pengurasan air tanah dapat
Keadaan akan semakin rumit ketika air mengakibatkan penurunan permukaan air
limbah yang dihasilkan dari sumur CBM tanah yang memicu penurunan permukaan
mengandung unsur radioaktif[8], dimana tanah, meski penurunan tersebut tidak
dampak yang ditimbulkannya akan menjadi segera terjadi.
sangat berbahaya terhadap semua bentuk
kehidupan. 3.3. Kualitas Udara dan Kebisingan
Seperti yang akan dibahas lebih
jauh pada bagian dampak sosial di Pembangunan sarana dan prasarana
bawah, pada gilirannya dampak fisik ini untuk menunjang ekstraksi CBM meliputi
akan mempengaruhi mata pencaharian pembangunan jalan-jalan, bantalan
penduduk setempat baik sebagai petani pengeboran, pengadaan tempat-tempat
atau pengusaha budidaya, dan pasokan buangan air, pemasangan pompa-pompa,
air bersih di daerah hilir yang berdampak kompresor-kompresor dan pipa-pipa.
kepada kesehatan masyarakat. Disamping menimbulkan dampak fisik
permanen terhadap tapak-tapak dimana
3.2. Air tanah kegiatan tersebut mengambil tempat,
kegiatan-kegiatan ini dipastikan akan
Bagi kawasan-kawasan yang cadangan diiringi dengan meningkatnya lalu-lintas,
air tanahnya kecil, pendayagunaan CBM pencemaran udara (dari kegiatan konstruksi
dilaporkan memberikan dampak negatif mau pun lalu-lintas kendaraan proyek dan
seperti2,4,8): dari sumber-sumber lainnya ketika kegiatan
Dampak Lingkungan dan Sosial,... J.Tek. Ling. 12 (2): 189 - 198 211
3.5. Sumberdaya Hayati (Biologi) lapangan kerja; (b) peningkatan pendapatan;
dan (c) penerimaan pemerintah melalui pajak
Pendayagunaan CBM akan menimbulkan dan royalti9).
dampak terhadap sumberdaya hayati, baik Berkaitan dengan pengadaan lapangan
yang bersifat budidaya (tanaman pertanian) kerja, perlu ditekankan di sini bahwasanya
mau pun alami. Dampak yang ditimbulkan pengembangan CBM yang bersifat
bisa terjadi mulai dari tingkat spesies sampai padat teknologi dan padat modal sering
dengan ekosistem. Dampak langsung terhadap mengakibatkan pekerjaan yang tersedia
sumberdaya hayati dapat terjadi bila limbah diambil-alih dan didominasi oleh pendatang
air berkadar garam tinggi dibuang langsung karena latar belakang pendidikan penduduk
ke lingkungan dan tidak ada upaya untuk setempat yang rendah dan tidak-sesuai
mengolahnya terlebih dahulu. Peningkatan kadar dengan posisi yang ditawarkan. Pada
garam secara drastis pada badan-badan air gilirannya hal ini dapat menimbulkan friksi
permukaan akibat dari kegiatan produksi CBM antara penduduk setempat dan pendatang,
dapat mengganggu kesetimbangan fisik dan serta kecemburuan sosial yang tidak
biologik yang pada gilirannya akan mengganggu kondusif bagi pengoperasian proyek.
pasokan sumberdaya hayati bernilai ekonomis Selain itu, limbah air dalam jumlah sangat
seperti ikan yang pada gilirannya akan mematikan besar yang tidak ditangani dengan baik
kegiatan usaha penangkapan ikan. Pembuangan akan berakibat langsung terhadap mata
air secara langsung ke lingkungan darat/terrestrial, pencaharian masyarakat7).
seperti yang sudah disinggung sebelumnya, akan Besarnya jumlah sumur yang dibangun
menurunkan atau menghilangkan kesuburan menunjukkan bahwa pembangunan fisik
tanah yang pada gilirannya akan mengganggu untuk menunjang produksi CBM berlangsung
produksi pertanian6). Selain itu, dampak tidak- di suatu kawasan yang luas. Dampak
langsung juga dapat terjadi ketika pasokan atau yang mungkin timbul adalah konflik guna-
mutu air tanah berubah atau menurun karena lahan antara penduduk setempat dengan
kegiatan. perusahaan produsen CBM. Pengembangan
Bagi komunitas-komunitas tumbuhan CBM memberi dampak terhadap lahan-lahan
yang berasosiasi atau ditunjang oleh sistem air perdesaan melalui beberapa cara.
tanah setempat, hal ini dapat mengakibatkan • Timbulnya konflik dengan kegiatan
rusaknya sumberdaya hayati alami yang pertanian yang disebabkan oleh
pada gilirannya akan berpengaruh terhadap pembangunan jalan-jalan, bantalan
kehidupan satwa liar6). Selain itu, kerusakan pengeboran, pengadaan tempat-
komunitas tumbuhan juga akan menimbulkan tempat buangan air dan sarana terkait
peningkatan erosi. Curah hujan yang tinggi lainnya, serta pengoperasiannya.
akan menyebabkan meningkatnya beban • Gangguan terhadap penduduk oleh
sedimen pada badan-badan air yang pada suara pompa-pompa, kompresor dan
banyak kasus di Indonesia memang sudah lalu-lintas kendaraan proyek.
buruk kualitasnya. Padahal badan-badan air • Pencemaran udara yang disebabkan
tersebut digunakan oleh sebagian masyarakat oleh kegiatan akan menimbulkan
sebagai sumber untuk keperluan rumah efek partikel-partikel halus dan
tangga. berkurangnya jarak-pandang yang
pada gilirannya akan mempengaruhi
3.6.Sosial, Ekonomi dan Budaya kesehatan masyarakat.
Masyarakat • Berubah atau rusaknya ‘nilai visual’
kawasan yang bernilai ekonomi bagi
Dampak sosial-ekonomi dari pariwisata karena perubahan bentang-
pengembangan CBM meliputi (a) pengadaan lahan dalam skala besar.
Dampak Lingkungan dan Sosial,... J.Tek. Ling. 12 (2): 189 - 198 213
Berdasarkan karakteristik kegiatannya, sebagai kawasan budidaya atau
pendayagunaan CBM termasuk ke dalam kawasan non-budidaya.
bidang Sumberdaya Energi dan Mineral, b. R e g u l a s i b e r k a i t a n d e n g a n
proses Eksploitasi Migas dan Pengembangan Keanekaragaman Hayati
Produksi yang tertuang dalam Keputusan • Undang-undang Republik
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Indonesia No 5 Tahun 1990
11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana tentang Konservasi Sumber Daya
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai • Peraturan Pemerintah No 28
Dampak Lingkungan Hidup. Keputusan tahun 1985 Tentang Perlindungan
menteri ini ditujukan kepada kegiatan Hutan
eksploitasi gas konvensional, dengan c. Berkaitan dengan Sumberdaya Air dan
mengacu kepada alasan ilmiah bahwa pencemaran air
lumpur pengeboran berpotensi menimbulkan • Undang-Undang No 7 Tahun 2004
limbah yang mengandung bahan berbahaya tentang Sumber Daya Air
dan beracun (B3), ledakan, pencemaran • Peraturan Pemerintah No. 82
udara, air dan tanah, serta pertimbangan Tahun 2001 tentang Pengelolaan
ekonomis. Meskipun, pendayagunaan Kualitas Air dan Pengendalian
CBM melibatkan kegiatan eksploitasi gas Pencemaran Air.
unconventional, alasan-alasan ilmiah yang • Peraturan Pemerintah No. 74
disebutkan di atas dapat digunakan untuk Tahun 2004 tentang Pengelolaan
mengkategorikan pendayagunaan CBM Bahan Berbahaya dan Beracun
sebagai kegiatan yang memerlukan kajian (B3).
dampak lingkungan. • Perubahan Keputusan Menteri
Seperti telah disebutkan pada Negara Lingkungan Hidup No.
bagian sebelumnya, pendayagunan CBM 42 Tahun 1996 Tentang Baku
berpotensi menimbulkan dampak besar Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
dan penting terhadap komponen fisik, kimia, Minyak Dan Gas Serta Panas
biologi dan sosial-ekonomi dan kesehatan Bumi
masyarakat. Oleh karenanya, berdasarkan • Peraturan Pemerintah No.
komponen lingkungan yang berpotensi 22 Tahun 1982 Tentang Tata
akan terkena dampak, setiap operator yang Pengaturan Air
akan melaksanakan pendayagunaan CBM • Peraturan Pemerintah No 23
haruslah mampu memenuhi peraturan Tahun 1982 Tentang Irigasi
perundangan sebagai berikut: d. Berkaitan dengan Kualitas Udara dan
a. Berkaitan dengan Tata Ruang Kebisingan
• Undang-undang Republik • Peraturan Pemerintah Nomor 41
Indonesia Nomor 24 Tahun Tahun 1999 tentang Pengendalian
1992 tentang Penataan Ruang. Pencemaran Udara.
Undang-undang mengenai • Keputusan Menteri Negara
pengaturan, pemanfaatan dan Lingkungan Hidup No 129 Tahun
pengendalian ruang mulai dari 2003 Tentang Baku Mutu Emisi
ruang nasional sampai dengan Usaha dan atau Kegiatan Minyak
daerah, kabupaten/kota. dan Gas Bumi
Peraturan ini tidak secara langsung • Keputusan Menteri Negara
terkait dengan perlindungan Lingkungan Hidup No 48/
lingkungan. Keterkaitaanya dalam MENLH/11/1996 tentang Baku
pemanfaatan ruang dan lahan Mutu Tingkat Kebisingan
Dampak Lingkungan dan Sosial,... J.Tek. Ling. 12 (2): 189 - 198 215
DAFTAR PUSTAKA