Professional Documents
Culture Documents
Retriever: Case Report: Esophageal Obstruction Management in Labrador Dog
Retriever: Case Report: Esophageal Obstruction Management in Labrador Dog
2 : 78-84 (2018)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v6i2.05
EISSN : 2528-6021
LAPORAN KASUS: PENANGANAN OBSTRUKSI ESOFAGUS PADA
ANJING LABRADOR RETRIEVER
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Esofagus merupakan bagian atas, esofagus tubuler, dan spinkter
dari traktus digesti yang berada esofagus bagian bawah (Kook 2013).
diantara oropharyng dan lambung Esofagus pars servikalis berada
hewan mamalia. Fungsi utama dibagian dorsal dan sisi kiri dari
esofagus adalah membawa ingesta trachea. Esofagus pars thorakalis
dari cavum oral menuju lambung berada disepanjang inlet thorak
(Moore 2008). Secara anatomi, hingga hiatus diafragmatika. Bagian
esofagus mamalia terdiri atas tiga ujung esofagus yang pendek berada
bagian, yaitu: servikal, thorakalis dan didalam cavum abdominal diantara
abdominal (Dyce dkk. 2010; Moore diafragma dan lambung (Moore
2008). Esofagus anjing dilengkapi 2008).
dengan spinkter esofagus bagian
78
Utami dan Tophianong Jurnal Kajian Veteriner
DESKRIPSI KASUS
79
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 6 No. 2 : 78-84 (2018)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v6i2.05
EISSN : 2528-6021
DIAGNOSIS
DISKUSI
Gambar 1. Foto radiografis proyeksi lateral dari anjing Labrador retriever, betina,
berumur dua tahun. Benda asing berbentuk persegi panjang radiopak
dengan tepi ireguler tampak melintang didalam lumen esophagus
(Anak panah hitam).
81
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 6 No. 2 : 78-84 (2018)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v6i2.05
EISSN : 2528-6021
Anjing terlebih dahulu dipuasakan esofagus pars servikal dapat
makan selama 12 jam dan minum dijangkau oleh alat tersebut, namun
selama 8 jam. Pemberian tulang masih tertancap kuat dan sulit
premedikasi dilakukan dengan untuk dilepaskan pertautannya
menggunakan Atropin sulfat (dosis dengan dinding esofagus. Potongan
0.02 mg/kg berat badan secara tulang dijepit dengan obstetrical
subkutan), kemudian dilanjutkan forcep, kemudian kedua tepi tulang
dengan pemberian anestetika diberi tekanan dengan bergantian
kombinasi Ketamin HCL (dosis 10 secara perlahan dan hati-hati untuk
mg/kg berat badan) dan Xilazin mengendorkan pertautannya tanpa
(dosis 2 mg/kg berat badan) secara melukai jaringan disekitarnya.
intramuskuler. Tindakan Setelah berlangsung kurang lebih 30
pengambilan benda asing dilakukan menit, potongan tulang akhirnya
dengan memasukkan alat berupa dapat dilepaskan dari pertautannya
obstetrical forcep yang memiliki tuas dengan dinding mukosa esofagus,
berukuran panjang kedalam lumen dan selanjutnya dilakukan rotasi dan
esofagus. Keberadaan benda asing retraksi keluar dari lumen esofagus
berupa potongan tulang sapi yang melalui rongga mulut (Gambar 2-A).
melintang dibagian proksimal
A B
Gambar 2. Penanganan obstruksi esofagus. A, Pengambilan potongan tulang
menggunakan obstetrical forcep yang dimasukkan kedalam esofagus
melalui cavum oral. B, Potongan tulang sapi penyebab obstruksi
esofagus.
82
Utami dan Tophianong Jurnal Kajian Veteriner
SIMPULAN
83
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 6 No. 2 : 78-84 (2018)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v6i2.05
EISSN : 2528-6021
DAFTAR PUSTAKA
84