You are on page 1of 4

1- 004

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU MENJADI BIOGAS


SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

The Treatment of Tofu Liquid Waste to Biogas Production as Alternative Fuel

Anis Maryati , Umi Octaviana, Widya Nur Anggraini


Jurusan D-III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
E-mail : maryatianis95@yahoo.co.id

Abstract - The tofu liquid waste has a high organic matter content and potential for biogas production as an
alternative fuel source through anaerobic process . In general , biogas contains 50-80 % methane , CO2 , H2S
and water . The treatment of tofu liquid waste into biogas is beneficial for the owner tofu factory not only
contribute to protecting the environment but also increase revenue by reducing fuel consumption in the
tofu production. The purpose of thr program to follow up of the PKM - M ( Student Creativity Program
Society) to provide an introduction the treatment of tofu liquid waste into biogas as a fuel alternative and
its application in the factory tofu owned by Mr. Jarwanto in Sumber Rejeki Village Rt 40 / Rw 7 Sidodadi
District, Masaran Central Java . The methods of implementation through the simple design instrument with
the principal part of digestive (digester) , raw material intake hole , out let of the products digestion sludge
(slurry) , and the distribution pipes for biogas formed . In the tank digester is contain methane bacteria to
decompose of organic matter and produce of biogas . The gas formed subsequently channeled into the
pipes that are designed such that it can be directly utilized in such a way for example to the stove . The
outcome this program to reduce the impact of environmental pollution as well as optimize the utilization of
precisely and useful for the production of biogas that is easy and economical

Keywords : tofu liquid waste , biogas , treatment , alternatif fuel


dan menurunkan estetika lingkungan sekitar.
PENDAHULUAN Keterbatasan modal dan sumber daya
Tahu merupakan makanan manusia yang terlibat industri tahu
tradisional sebagian besar masyarakat di menyebabkan sebagian besar industri tahu
Indonesia, yang digemari hampir seluruh di Indonesia belum menggunakan teknologi
lapisan masyarakat. Usaha tahu banyak pengolahan limbah sehingga tingkat efisiensi
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. penggunaan sumber daya (air dan bahan
Kegiatan industri tahu di Indonesia baku) masih rendah dan tingkat produksi
didominasi oleh usaha-usaha skala kecil atau limbah cairnya relatif tinggi. Sebagai contoh
industri rumah tangga dengan modal yang limbah industri tahu di Semanan, Jakarta
terbatas. Sumber daya manusia yang terlibat Barat kandungan BOD5 mencapai 1 324
usaha tahu biasanya bertaraf pendidikan mg/l, COD 6698 mg/l, NH4 84,4 mg/l, nitrat
yang relatif rendah sehingga belum 1,76 mg/l dan nitrit 0,17 mg/l (Prakarindo
mengetahui tentang pengolahan limbah Buana, 1996).
tahu. Proses produksi tahu menghasilkan Limbah cair tahu memiliki
dua jenis limbah, limbah padat dan limbah kandungan senyawa organik tinggi yang
cairan. Pada umumnya, limbah padat memiliki potensi untuk menghasilkan biogas
dimanfaatkan sebagai pakan ternak, melalui proses an-aerobik. Pada umumnya,
sedangkan limbah cair dibuang langsung ke biogas mengandung 50-80% metana, CO2,
lingkungan. Limbah cair tahu ini memiliki H2S dan sedikit air, yang bisa dijadikan
kandungan senyawa organik yang tinggi. sebagai pengganti minyak tanah atau LPG.
Tanpa proses penanganan dengan baik, Dengan mengkonversi limbah cair pabrik
limbah tahu menyebabkan dampak negatif tahu menjadi biogas, pemilik pabrik tahu
seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak tidak hanya berkontribusi dalam menjaga
sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, lingkungan tetapi juga meningkatkan

42 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_


pendapatannya dengan mengurangi sarana digester ini terdapat bakteri methan
konsumsi bahan bakar pada proses yang mengelola limbah cair tahu dan
pembuatan tahu. memakan bahan-bahan organik dan
Sebagian besar industri tahu di menghasilkan biogas. Gas yang terbentuk
Indonesia mengalirkan limbah langsung ke tersebut difasilitasi dengan adanya pipa yang
selokan atau sungai sehingga menyebabkan didesain sedemikian rupa sehingga gas
pencemaran. Limbah tahu yang seharusnya tersebut dapat dialirkan ke kompor yang
bisa diolah menjadi biogas sebagai bahan terletak di dapur. Gas tersebut dapat
bakar alternatif ternyata menjadi masalah digunakan untuk keperluan memasak dan
pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, lampu penerangan.
diperlukan solusi pengolahan limbah tahu
yang terjangkau bagi industri tahu di HASIL DAN PEMBAHASAN
Indonesia, membutuhkan instalasi Secara garis besar penguraian
pengelolaan limbah dengan perangkat senyawa organik secara anaerob di bagi
sederhana, biaya operasional murah, dan menjadi dua yakni penguraian satu tahap
memiliki nilai ekonomis serta ramah dan penguraian dua tahap (Said & Wahjono,
lingkungan. 1999).
Tujuan dari kegiatan program a. Penguraian satu tahap merupakan
adalah pengenalan pengelolaan limbah cair penguraian anaerobik membutuhkan
tahu menjadi biogas sebagai bahan bakar tangki fermentasi yang besar, memiliki
alternatif kepada masyarakat. Manfaat dari pencampur mekanik yang besar,
kegiatan program PKMM yaitu meningkatkan pemanasan, pengumpul gas,
pengetahuan masyarakat untuk mengelola penambahan lumpur, dan keluaran
limbah cair tahu secara tepat dan supernatan (Metcalf dan Eddy, 1991).
bermanfaat menjadi biogas menjadi bahan Penguraian lumpur dan pengendapan
bakar alternatif yang mudah dan ekonomis, terjadi secara simultan dalam tangki.
menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam Stratifikasi lumpur dan membentuk
mengelola limbah cair tahu untuk lapisan berikut dari bawah ke atas :
mengurangi dampak pencemaran lumpur hasil penguraian, lumpur
lingkungan. pengurai aktif, lapisan supernatan
(jernih), lapisan buih (skum), dan ruang
METODE PENELITIAN gas.
Pelaksanaan b. Penguraian dua tahap merupakan
Program kegiatan dilaksanakan proses yang membutuhkan dua tangki
pada bulan April hingga Mei 2014, pengurai (reaktor) yakni satu tangki
bertempat di pabrik tahu milik Bapak berfungsi mencampur secara terus-
Jarwanto Desa Sumber Rejeki RT 40/ RW 7 menerus dan pemanasan untuk
Sidodadi, Masaran. Program kegiatan stabilisasi lumpur, sedangkan tangki
meliputi pembuatan alat digester beserta yang satu lagi untuk pemekatan dan
kelengkapannya yaitu mendisain alat kedap penyimpanan sebelum dibuang ke
udara dengan bagian-bagian pokok terdiri pembuangan. Proses ini dapat
atas pencerna (digester), lubang pemasukan menguraikan senyawa organik dalam
bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa jumlah yang lebih besar dan lebih cepat.
hasil pencernaan (slurry), dan pipa Proses pengelolaan bahan organik
penyaluran biogas yang terbentuk. Dalam menjadi biogas dengan proses anaerobik

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 43


serta visualisasi sistem produksi dan alkohol Asam lemak dan alkohol diuraikan
pemanfaatan biogas adalah sebagai oleh bakteri asetogenik menjadi asam asetat,
berikut. hydrogen dan karbondioksida. Selanjutnya
Prinsip pembangkit biogas merupakan bakteri metanogenik akan mengubah asam-
menciptakan alat yang kedap udara dengan asam tersebut menjadi metana. Sejumlah
bagian-bagian pokok terdiri atas pencerna bakteri anaerob fakultatif yang terlibat
(digester), lubang pemasukan bahan baku dalam proses hidrolisis dan fermentasi
dan pengeluaran lumpur sisa hasil senyawa organik antara lain Bacteroides,
pencernaan (slurry), dan pipa penyaluran Bifidobacterium, Clostridium, Lactobacillus, &
biogas yang terbentuk. Dalam sarana Streptococcus dan bakteri acidogenik seperti
digester ini terdapat bakteri methan yang Clostridium, bakteri acetogenik seperti
mengelola limbah cair tahu dan memakan Syntrobacter wolinii dan Syntrophomonas
bahan-bahan organik dan menghasilkan wolfei (Said, 2006). Bakteri metana yang
biogas. Gas yang terbentuk tersebut telah berhasil diidentifikasi terdiri dari genus
difasilitasi dengan adanya pipa yang didesain yaitu bakteri batang, tidak membentuk
sedemikian rupa sehingga gas tersebut dapat sporsa yaitu Metahnobacterium, bakteri
dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. bentuk batang dan membentuk spora yaitu
Gas tersebut dapat digunakan untuk Methanobacillus, bakteri bentuk kokus yaitu
keperluan memasak dan lampu penerangan. Methanococcus atau kelompok koki yang
membagi diri, bakteri bentuk sarcina tumbuh
dalam kotak yang terdiri dari 8 sel yaitu
Methanosarcina.

SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI


Pengolahan limbah cair tahu secara
tepat dan optimal dapat digunakan untuk
produksi biogas sebagai bahan bakar
alternatif dan bermanfaat untuk mengurangi
dampak pencemaran lingkungan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Gambar 1. Perakitan alat
Ucapan terima kasih kepada Ditjen
Secara umum, proses anaerob
DIKTI DP2M yang telah mendanai melalui
terdiri dari empat tahap yakni: hidrolisis,
Program PKM-M tahun anggaran 2014.
pembentukan asam, pembentukan asetat
dan pembentukan metana. Proses anaerob
DAFTAR PUSTAKA
dikendalikan oleh empat golongan bakteri, EMDI, Bapedal 1994. Limbah Cair Berbagai
yaitu hidrolitik, acidogenik, acetogenik, dan Industri di Indonesia: Sumber, Pengendalian
methanogenik. Bakteri hidrolitik terdapat dan Baku Mutu. EMDI: BAPEDAL.
MetCalf dan Eddy. 1991. Waste Water
dalam jumlah yang besar dalam kotoran
Engineering, Mc Graw Hill.
unggas karena reproduksinya sangat cepat. Metcalf & Eddy. 2003. Wastewater Engineering :
Organisme ini memecah senyawa organik Treatment, Disposal and Reuse, 4thed. New
kompleks menjadi senyawa yang lebih York: McGraw Hill Book Co.
Nurhasan dan B. Pramudyanto.1987. Pengolahan
sederhana. Senyawa sederhana diuraikan
Air Buangan Industri Tahu. Yayasan Bina
oleh bakteri penghasil asam (acid-forming Lestari dan WALHI, Semarang. 37 p.
bacteria) menjadi asam lemak, keton dan

44 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_


Prakarindo. 1996. Collecting Data Air Limbah, TANYA JAWAB
Pengolahan Tahu Tempe dan Penyusunan Penanya : 1. SitiChalimah ( UMS)
the Low Cost PIK KOPTI SEMANAN. DPU DKI Pertanyaan :
Jakarta. a. Skala apa yang digunakan ?
Said, N.I., & Wahjono, H.D. 1999. Teknologi b. Bagaimana menyalurkan gas yang dari bawah
Pengolahan Air Limbah Tahu Tempe dengan ke tempat penampungan gas ?
Proses Biofilter Anaerob & Aerob. Jakarta: Jawaban :
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih a. Skala yang digunakan adalah skala
dan Limbah Cair Direktorat Teknologi laboratorium .
Lingkungan, Deputi Bidang Teknologi b. Gas yang dari bawah bisa ke atas harus
Informasi, Energi, Material dan Lingkungan membutuhkan tekanan yang sangat besar,
Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknol namun dalam penelitian kali ini kita belum
Subekti, Sri. 2011. Pengolahan Limbah Cair Tahu berhasil. Penelitian ini masih dalam treatment
menjadi Biogas Sebagai Bahan Bakar .
Alternatif. Prosiding Seminar Nasional Sains
dan Teknologi ke-2. Semarang: Fakultas Penanya : 2. Yoga Alun Mustafa ( Universitas
Teknik Universitas Wahid Hasyim. Telkom )
Undang Undang Lingkungan Hidup no 32 tahun Pertanyaan :
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan a. Apakah dalam penelitian ini menggunakan
Lingkungan Hidup. katalis ?
Yusmarini, 2004. Evaluasi Mutu Soyghurt Yang b. Output yang di hasilkan apa saja ?
Dibuat Dengan Penambahan Beberapa jenis Jawaban :
gula. Jurnal Natur Indonesia 6 (2) : 104 – 110, a. Iya menggunakan katalis. Katalis yang
ISSN 1410 – 9379 digunakan adalah penumbuh mikroba (EM4).
b. Selain gas yang dihasilkan ,ada juga endapan
lumpur dan gas-gas yang lainnya

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 45

You might also like