Professional Documents
Culture Documents
enikusrini50@yahoo.com
ABSTRACT
Abstract
The development of sharia banking in Indonesia very rapidly grow up preceded by Bank Muamalat Indonesia
and in 2013The role of
ranked asmoney
the bankis very
with important
the highestinloyalty
humanand life.
theWithout money,
best among economic
other sector will
sharia banking not play
nationally.
the role
Bank Muamalat and functioning
Indonesia branch of asMadiun
it should. Moreover,
is one the modern
of the first branch ineconomy,
Madiun theandtrading
currentlybankhassystem
many
plays a role in determining circulation of the amount of money. so as
competitors from other sharia banking. Based on this background, in this study take what factors affectto be able to influence
the
money above the level of the State’s economic
size of customer loyalty Bank Muamalat Indonesia branch of Madiun. activity. For a long time economists realized that
money
Based on the resultcould have good
of research, it isand badthat
found effects
the on theofexisting
level loyalty economy.
of customerExcessive
of Bank offers causeofinflation.
Muamalat Madiun
However, in times of high unemployment, the addition of money can be a stimulant
branch is mostly influenced by product innovation with value of t test value obtained by t-count 2,493, while in accelerating
economic
second factor growth.byAtservice
is influenced this time economists
quality agree
with result that the
of tcount money
2,268. Soavailable in the economy
the least influenced factorisbyvery
the
influential in determining stability and economic growth.
value of the customer is with value of 2.217. This research is a descriptive research method and associative
Furthermore,
/ relationship, this matterthetoexistence
know the of the money
value function variable.
of independent is regulated by population
While the government’s
of this policies.
research Inis
addition, there are also various banks that are used as a forum for the
funding customer of Bank Muamalat Indonesia branch of Madiun with amount of 22.196 customer by taking public to support the
data usingcirculation of money
random sampling in the as
method State.
much as 108 customer.
Keyword: Keywords:
Customer Value,History, Type, and
Product money function.
Innovation AND Quality Of Service
A. Pendahuluan
A. PENDAHULUAN perbankan konvensional dan sistem perbankan
Pada perekonomian
Perbankan syariah berkembang makro
pesat yang mencakup
syariah. Sampaiproblematika
dengan saat iniyang berkaitan
perkembangan
terutama sejak ditetapkannya
dengan pengelolaandasar-dasar perbankan
dan pengendalian umum syariah cukup pesat,terlihat
perekonomian, berdasarkan
dari
hukum operasional tentang perbankan melalui outlook perbankan syariah Indonesia 2012
kaca mata seorang perencana ekonomi nasional. Dalam prakteknya semua
UU No. 7 tahun 1992, yang kemudian dirubah berikut adalah data perkembangan jaringan
ini didukung dengan adanya peranan uang,
kantor dari dimana menjadi
BUS maupun UUS.salah satu dari
dalam Undang-Undang No. 10 s/d UU No.
sistem empat pasar besar yaitu pasar uang.
Tabel 1. perkembangan kantor BUS maupun UUS
Pada pasar uang terjadi permintaan akan uang dan penawaran akan
Kelompok Okt Growth
uang 2010
mampu menentukan 2011 dari uang atau harta dari penggunaan uang
harga
Bank 2012 Nominal %
seperti pinjaman yang
BUS 11
ada di perbankan.
11
Hal itu dipengaruhi
11 0
oleh
0
adanya
bagi
UUS hasil dan jumlah23uang (kartal
23 dan giral)
24 yang beredar.
1 Sedangkan
0,04 pada
sistem
Jumlah perekonomian, fungsi utama uang adalah sebagai alat tukar (medium
Layanan
1277 1692 2188 496 0,22
of exchange) dan kemudian dijabarkan dalam fungsi turunan yang lainnya.
Syariah
outlook perbankan
sumber:Tetapi terdapat syariah
satu2013hal
yang berbeda dalam mengamati uang, antara
sistemUndang-undang
21 tahun 1998. sistem Islam. Berdasarkan
kapitalis dengantersebut Dalam sistemdata di atas menunjukkan
perekonomian kapitalis
merupakan bentuk penegasan
uang tidak dari Bank
hanya sebagai bahwa jumlah jaringan kantor meningkat,
alat tukar yang sah (legal tender) melainkan juga
Indonesia sebagai otoritas moneter untuk dengan demikian meskipun jumlah BUS tetap
sebagai komoditas. Menurut sistem dari kapitalis,
tahun 2011uang juga dan
ke-2012 dapat diperjual
jumlah UUS
menjamin kelegalan bank syariah, serta
belikan dengan kelebihan baik
memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi on the spot
hanya maupun
bertambah bukan.
satu, namun pelayanan
bank syariah, karena di dalamnya dijelaskan terhadap kebutuhan masyarakat terhadap
bahwa dalam perbankan Indonesia dikenal perbankan syariah semakin meluas terbukti
sistem dengan dual banking, yaitu sistem dengan semakin bertambahnya kantor kas
maupun kantor cabang pembantu. Sedangkan
153
*Dosen Jurusan Syariah STAIN Kediri.
1
154 Eni Kusrini
1
Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: Kencana, 2008), 78.
2
Ibid., 80
E-ISSN: 2654-9387
Volume 3 Nomer 2 Desember 2019 ISTITHMAR Volume
P-ISSN: 1 Nomor 1 Januari 20
2598-9804
1. Uang
a. Sejarah Uang
Pada peradaban awal, manusia memenuhi kebutuhannya secara
mandiri. Mereka memperoleh makanan dari berburu atau memakan
berbagai buah-buahan. Dimana kebutuhan hidupnya masih sangat
sederhana. Ketika manusia semakin bertambah dan peradaban
semakin maju, kegiatan dan interaksi sesama manusia pun meningkat
tajam, sehingga mengenal bercocok tanam, mencari garam atau ikan,
menenun pakaian sendiri, atau kebutuhan lain.
Hakikat interaksi yang terjadi satu sama lain saling membutuhkan
sehingga terjadi sistem barter yang kemudian dari perkembangan
inilah uang bisa dikategorikan seabagai uang barang, uang kertas,
dan uang giral atau uang kredit. Dalam peranannya uang barang atau
sistem barter memiliki kelemahan. Dimana nilai tukar antara barang
yang satu dan yang lainnya tidak sesuai. Beberapa kelemahan lain
dari perdagangan barter adalah sebagai berikut :
1) Perekonomian barter memerlukan “kehendak ganda yang selaras”
(double coin cidence of wants).
2) Penentuan harga sukar dilakukan.
3) Perekonomian barter membatasi pilihan pembeli.
4) Menyulitkan pembayaran tertunda.
5) Sukar menyimpan kekayaan.3
Dari kesulitan-kesulitan yang ada tersebut maka akhirnya
diantara anggota-anggota masyarakat sepakat menggunakan satu
atau beberapa benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar
menukar. Benda dapat dianggap sebagai uang apabila memenuhi
syarat-syarat di bawah ini :
1) Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
2) Mudah di bawa-bawa.
3) Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya.
4) Tahan lama.
5) Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan).
3
SadonoSukirno, Makro Ekonomi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),192
E-ISSN: 2654-9387
P-ISSN: 2598-9804 Volume
ISTITHMAR Volume 1 Nomor
3 Nomer 1 Januari 2019
2 Desember 2017
E-ISSN: 2654-9387
Volume 3 Nomer 2 Desember 2019 ISTITHMAR Volume
P-ISSN: 1 Nomor 1 Januari 20
2598-9804
7
QS. al-Isra’ (17):27
8
Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat (Jakarta:Kencana, 2010), 218.
E-ISSN: 2654-9387
P-ISSN: 2598-9804 Volume
ISTITHMAR Volume 1 Nomor
3 Nomer 1 Januari 2019
2 Desember 2017
9
QS. al-Baqarah (2): 275
10
Muhammad, Manajemen Keuangan Syariah (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,2014),
640.
11
Muhammad, Manajemen Bank Syariah(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), 84.
E-ISSN: 2654-9387
Volume 3 Nomer 2 Desember 2019 ISTITHMAR Volume
P-ISSN: 1 Nomor 1 Januari 20
2598-9804
12
Ibid., 90.
E-ISSN: 2654-9387
P-ISSN: 2598-9804 Volume
ISTITHMAR Volume 1 Nomor
3 Nomer 1 Januari 2019
2 Desember 2017
Gambar 2
Organisasi Bank Umum Syariah.
13
Ibid., 152).
E-ISSN: 2654-9387
Volume 3 Nomer 2 Desember 2019 ISTITHMAR Volume
P-ISSN: 1 Nomor 1 Januari 20
2598-9804
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian
ini dengan langkah menggali semua informasi yang ada mengenai objek
penelitian yang terjadi melaluiproses eksplorasi, memahami makna perilaku
individu dan kelompok, menggambarkan masalah sosial atau masalah
kemanusiaan. Proses penelitian mencakup pengamatan pada infomasi data
sekunder dan prosedur yang masih bersifat sementara, mengumpulkan data
pada setting partisipan, analisis data secara induktif, membangun data yang
parsial ke dalam tema, dan selanjutnya memberikan interpretasi terhadap
makna suatu data. Kegiatan akhir adalah membuat laporan ke dalam struktur
yang fleksibel.14Adapun datanya dibedakan menjadi :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan bersumber informan
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang yang diperoleh dari bahan pustaka dan
jurnal penelitian
D. Pembahasan
1. Penciptaan Uang
Penciptaan uang sebenarnya tetap mengacu pada Bank Sentral, dimana
bank tersebut telah diberikan kewenangan pemerintah dalam menciptakan
dan mengatur peredarannya. Penciptaan uang Rupiah merupakan suatu
rangkaian kegiatan mencetak uang Rupiah yang dilakukan mulai dari
tahapan perencanaan sampai dengan realisasi pencetakan uang.
Tujuan pencetakan uang adalah agar Bank Indonesia mempunyai stok
uang yang cukup dalam berbagai pecahan dengan kondisi layak edar untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Jumlah uang yang akan dicetak pada
suatu periode tertentu ditetapkan berdasarkan suatu rencana cetak uang
atau RCU tahunan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang mata uang
pencetakan uang mata Rupiah dilaksanakan di dalam negeri oleh Perum
14
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Yogyakarta: Alfabeta,2013), 348.
E-ISSN: 2654-9387
P-ISSN: 2598-9804 Volume
ISTITHMAR Volume 1 Nomor
3 Nomer 1 Januari 2019
2 Desember 2017
2. Fungsi Uang
Adapun peranan atau fungsi dari uang adalah sebagai berikut :
a. Uang sebagai alat tukar (medium of exchange)
Uang digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar
uang dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan kepercayaan
masyarakat, sehingga bersedia dan rela menerimanya.
b. Uang sebagai satuan hitung (a unit of account)
Uang menentukan harga suatu barang diperlukan satuan hitung.
Dengan adanya uang, seseorang dapat mengadakan perbandingan
harga satu barang dengan barang lain.17
15
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kebanksentralan, 101.
16
MuhammadBaqirAsh-Shadr,Ekonomi Islam (Jakarta: Zahra,2008), 461.
17
Dalam buku ekonomimoneter tradisional, terdapat dua fungsi: pertama, yaitu
uangsebagai alat tukar dansatuan hitung dianggap sebagai fungsi asli uang. Kedua, fungsi-
fungsi selain fungsi asli dianggap sebagai fungsi turunan uang.Solikin&Suseno, Uang :
Pengertian, penciptaan danperanannya dalam perekonomian (Jakarta : Pusat Pendidikan
danStudi Kebanksentralan (PPSK) BI, 2002), 2. Atau dalam GlynDavies,A History of Money
fromAncientTimestothePresentDay, 3rd ed. (Cardiff: University of Wales Press, 2002)
E-ISSN: 2654-9387
Volume 3 Nomer 2 Desember 2019 ISTITHMAR Volume
P-ISSN: 1 Nomor 1 Januari 20
2598-9804
E-ISSN: 2654-9387
P-ISSN: 2598-9804 Volume
ISTITHMAR Volume 1 Nomor
3 Nomer 1 Januari 2019
2 Desember 2017
18
Wirdyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia(Jakarta: Kencana
PranadaMedia, 2005), 83.
E-ISSN: 2654-9387
Volume 3 Nomer 2 Desember 2019 ISTITHMAR Volume
P-ISSN: 1 Nomor 1 Januari 20
2598-9804
E-ISSN: 2654-9387
P-ISSN: 2598-9804 Volume
ISTITHMAR Volume 1 Nomor
3 Nomer 1 Januari 2019
2 Desember 2017
E. Penutup
Dalam mengatur peredaran uang hendaknya Pemerintah dan Bank
Indonesia harus mampu bekerjasama dengan baik, agar kualitas dan perputaran
uang tidak akan mengakibatkan kesenjangan di dalam masyarakat, terlebih
20
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, 155.
E-ISSN: 2654-9387
Volume 3 Nomer 2 Desember 2019 ISTITHMAR Volume
P-ISSN: 1 Nomor 1 Januari 20
2598-9804
E-ISSN: 2654-9387
P-ISSN: 2598-9804 Volume
ISTITHMAR Volume 1 Nomor
3 Nomer 1 Januari 2019
2 Desember 2017
Daftar Pustaka
Davies, Glyn. A History of Money from Ancient Times to the Present Day, 3rd ed.
Cardiff: University of Wales Press, 2002.
Lubis, Nawazirul dan Suryanto, Uang dan Perbankan: Pengertian, Fungsi, Jenis
dan Nilai Uang. Jakarta: Universitas Terbuka, 2014.
E-ISSN: 2654-9387
Volume 3 Nomer 2 Desember 2019 ISTITHMAR Volume
P-ISSN: 1 Nomor 1 Januari 20
2598-9804