You are on page 1of 8

JTIP

Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan


http://tip.ppj.unp.ac.id P-ISSN: 2086 – 4981
Vol. 11, No. 2, September 2018 E-ISSN: 2620 – 6390

PENTINGNYA MEMAHAMI PENERAPAN PRIVASI DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI

Imam Teguh Islamy1) , Sisca Threecya Agatha2) , Rezky Ameron3) , Berry Humaidi
Fuad4) , Evan5) , Nur Aini Rakhmawati6)
1,2,3,4,5,6
Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Institut Teknologi
Sepuluh November
E-mail : 1personal.imam@gmail.com, 2sisca356@gmail.com, 3ameron.rezky@gmail.com,
5
evann888@gmail.com, 6nur.aini@is.its.ac.id

ABSTRACT

Privacy is the ability of one or a group of individuals to close or protect their lives and personal
affairs from the public, or to control the flow of information about themselves. Privacy is inherent
in every human being and deserves respect. In the current era of information technology, the
privacy of one's data has been widely spread through the internet. Without realizing it, a lot of data
about someone's privacy has been leaked on the internet. Spread privacy data can be caused by our
negligence or service providers. It is not wrong if there is a view that says that in this information
technology era, privacy issues are not a big problem. But we need to know that actually privacy
data on the internet can pose a threat to crime both for ourselves and our families. The purpose of
making this paper is to remind the public that the development of information technology, then our
privacy data will also be more open. Therefore, the author expects the public to be able to sort out
what data and to whom the data will be given so there is no abuse. In addition, the community also
needs to understand and support the laws and regulations concerning privacy that have been
regulated by the government so as not to exceed the privacy limits of themselves and others.

Keywords: Privacy, Information Technology, Communication, Social Media, Ethics

INTISARI
Privasi merupakan keleluasaan pribadi. Privasi melekat pada setiap manusia dan patut untuk
dihargai. Pada era teknologi informasi ini, data mengenai privasi seseorang telah banyak tersebar
pada internet. Tanpa disadari, banyak data mengenai privasi seseorang yang telah bocor di internet.
Data privasi yang tersebar bisa disebabkan oleh kelalaian kita maupun penyedia layanan. Tidak
salah jika ada pandangan yang mengatakan bahwa di era teknologi informasi ini, masalah privasi
bukanlah masalah yang besar. Tetapi kita perlu tahu bahwa sebenarnya data privasi pada internet
dapat menimbulkan ancaman kriminalitas bagi diri kita maupun keluarga kita. Tujuan kami
membuat paper ini adalah mengingatkan masyarakat bahwa semakin berkembangnya teknologi
informasi, maka data privasi kita juga akan semakin terbuka. Oleh karena itu, kami harapkan
masyarakat dapat memilah data apa dan kepada siapa data itu akan diberikan agar tidak menjadi
penyalahgunaan. Selain itu, masyarakat juga perlu mengerti dan mendukung hukum perundang-
undangan tentang privasi yang telah diatur oleh pemerintah agar tidak melewati batas privasi diri
maupun orang lain.

Kata kunci : Privasi, Teknologi Informasi, Komunikasi, Sosial Media, Etika


JTIP Vol. 11, No. 2, September 2018

PENDAHULUAN mungkin untuk berbalas pesan dan saling bertukar


informasi.
Era Teknologi Informasi saat ini
memberikan kemudahan dalam melakukan segala
hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan
teknologi informasi. Tentunya penggunaan
teknologi informasi pun ikut mengalami
berkembang pesat, salah satunya terjadi pada
bidang komunikasi. Saat ini, komunikasi beralih
menjadi suatu hal yang kompleks dan mengubah
perilaku manusia. Dahulu manusia berkomunikasi
dengan cara bertemu, namun kini dengan adanya
teknologi, tersedia media baru dalam
berkomunikasi yaitu melalui jejaring social.
Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung
satu sama lain tanpa harus bertatap muka. Selain
itu, dengan media baru ini informasi dapat
disebarluaskan dengan cepat.
Menurut Raymond Mcleod informasi
adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang
memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat
bagi pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang [13].
Jejaring sosial juga bisa menjadi tempat
untuk bertemu dengan teman lama, rekan kerja,
keluarga atau orang – orang yang sudah terpisah
lama dengan kita. Dari remaja hingga lansia dapat
merasakan manfaat dari adanya jejaring sosial saat
ini.
Membahas tentang penyebaran informasi,
banyak sekali media jejaring sosial yang bisa
digunakan untuk menyebarkan informasi seperti Gambar 1. Pengguna Internet Dunia [7]
pesan singkat, panggilan suara, dan masih banyak
lagi. Selain media tersebut ada internet yang Melalui internet, penggunanya bisa
menjadi media komunikasi baru dalam teknologi berkomunikasi secara realtime walaupun terpisah
informasi. Menurut Turban, Rainer, dan Potter, pada jarak yang jauh. Dilansir dari data Kominfo,
internet adalah sebuah jaringan yang terdapat 25 negara di dunia dengan pengguna
menghubungkan komputer baik dari organisasi internet terbanyak dan Indonesia menduduki
bisnis, organisasi pemerintahan, dan sekolah – peringkat keenam terbesar dengan angka 123
sekolah dari seluruh dunia secara langsung dan miliar pada tahun 2018.
cepat [12] . Dari data tersebut didapatkan fakta bahwa
Segala informasi dapat diakses dan tidak bisa dipungkiri internet sudah menjadi
didapatkan melalui internet dengan berbagai kebiasaan dan alasan seseorang dalam mengakses
sumber seperti websites atau situs dan aplikasi media komunikasi digital. Selain mengakses, fakta
digital. Aplikasi digital yang dimaksudkan seperti lain yang bisa didapatkan adalah seorang
Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya. Dari pengguna internet yang memiliki informasi pasti
situs bisa didapatkan berita, artikel, dan informasi berkeinginan untuk menyebarkan informasi yang
mengenai hal lain yang ingin diketahui. dimiliki kepada orang lain. Di era saat ini,
Sedangkan pada aplikasi digital seperti Facebook, informasi bisa mencakup aset ataupun data pribadi
Instagram, Twitter pengguna diberikan kebebasan yang merupakan privasi bagi seseorang [6].
seperti mengunggah foto atau video pribadi Selain memiliki sisi positif penggunaan
mereka, menyukai dan memberikan komentar internet dan jejaring sosial yang berlebihan dan
pada foto orang lain. Selain itu pada aplikasi tidak melihat pada aturan juga akan berdampak
digital seperti ini setiap orang akan sangat negatif. Dampaknya adalah semakin banyak
pengguna internet maka semakin tinggi pula risiko

22 P-ISSN: 2086 – 4981


JTIP http://tip.ppj.unp.ac.id

dalam pelanggaran privasi dan semakin tinggi pula Internet, dan tempat lainnya. Beserta kaitannya
pelanggaran terhadap hukum [8]. dengan judul penelitian yang dilakukan.
Privasi merupakan hal yang sangat penting b. Penelitian Lapangan (Field Research)
bagi individu karena pada dasarnya seseorang Dimana dalam melakukan penelitian dan
pasti memiliki sisi diri yang tidak ingin diketahui pengumpulan data, peneliti langsung terjun
orang lain dan akan ada keinginan dari individu kelapangan untuk meneliti dan mencari data
tersebut untuk melindungi rahasia dirinya. Karena yang dibutuhkan. Penelitian dilakukan dengan
keinginan untuk meindungi privasi itu universal menganalisa kegiatan yang sedang berlangsung
berlaku bagi setiap orang [1]. dan melakukan wawancara langsung pada
Salah dalam penyampaian informasi setiap personil yang terlibat dalam pengolahan
mengenai privasi pihak lain dapat menimbulkan data pada penelitian.
masalah, apalagi kesalahan tersebut
membahayakan reputasi dan kredibilitas pemilik HASIL DAN PEMBAHASAN
informasi. Pada kenyataannya, tidak sedikit kasus Privasi merujuk padanan dari Bahasa
pelanggaran privasi yang telah terjadi di Inggris privacy adalah kemampuan satu atau
Indonesia. Sebagai contohnya, kerap penggemar sekelompok individu untuk mempertahankan
artis mengunggah foto idolanya tanpa izin yang kehidupan dan urusan personalnya dari publik,
menurut pemilik foto tersebut adalah koleksi yang mana seseorang mengontrol arus informasi
pribadi tidak untuk konsumsi publik, atau kasus mengenai diri sendiri. Penggambaran lainnya
lain yang sering dialami oleh para artis adalah mengenai privasi adalah hak individu untuk
semua kegiatan yang dilakukan mereka kerap menentukan apakah dan sejauh mana seseorang
diambil gambar secara tersembunyi dan itu bersedia membuka dirinya kepada orang lain.
membuat mereka merasa terganggu atas Literatur psikologis memberikan
privasinya. Paparan contoh kecil diatas memberi penjelasan mengenai privasi, antara lain:
tahu kita bahwa betapa penting sebuah privasi a. Westin (1967) menjelaskan hubungan antara
seseorang [4]. kerahasiaan dan privasi. Privasi sebagai
Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut "klaim individu, kelompok, atau lembaga
adalah masalah sepele, tetapi bagi pemilik privasi untuk menentukan kapan, bagaimana dan
hal itu adalah masalah besar dan menimbulkan sejauh mana informasi tentang mereka
keresahan pada dirinya. Maraknya penggunaan dikomunikasikan kepada orang lain"
jejaring sosial pada era teknologi informasi b. Altman (1975) menggabungkan baik sosial dan
membuat hukum tentang perlindungan privasi lingkungan psikologi dalam memahami sifat
harus ditingkatkan karena peningkatan teknologi privasi. Privasi sebagai “akses kontrol selektif
juga membuat meningkatnya cara mengumpulkan terhadap privasi diri“ dan dicapai melalui
dan mengambil serta menggunakan informasi pengaturan interaksi sosial, yang pada
pribadi seseorang. Di Indonesia sudah banyak gilirannya dapat memberikan umpan balik
Peraturan Perundang - Undangan yang mengatur pada kemampuan kita untuk berurusan dengan
tentang perlindungan privasi. Namun, beberapa dunia dan akhirnya mempengaruhi definisi
hukum tersebut belum diterapkan secara tegas dan kita tentang diri.
ketat serta pemberian sangsi yang tegas bagi c. Hak khusus untuk mendapatkan kebebasan.
pelanggarnya. Privasi adalah tingkatan interaksi atau
Untuk menghindari masalah yang keterbukaan yang dikehendaki oleh seseorang
ditimbulkan dari pelanggaran privasi dibutuhkan pada suatu kondisi atau situasi tertentu
penanaman kesadaran dan pemahaman akan (Hartono dalam Prabowo, 1998).
pentingnya menerapkan etika privasi. Menjaga d. Rapoport (dalam Prabowo, 1998)
privasi bukan hanya kewajiban pemilik informasi mendefinisikan privasi sebagai suatu
pribadi saja, tetapi juga kewajiban semua orang. kemampuan untuk mengontrol interaksi,
kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan
dan kemampuan untuk mencapai interaksi
PENDEKATAN PEMECAHAN seperti yang diinginkan.
MASALAH Menurut Warren & Brandeis, 1890, secara
a. Penelitian Pustaka konteks hukum, privasi adalah hak untuk “right to
Penelitian ini dilakukan dengan cara be let alone”. Sedangkan acuan hukum Indonesia
mencari, membaca, mempelajari, serta yang melindungi tentang privasi bersumber
memahami buku-buku atau yang berhubungan Undang-Undang Teknologi Informasi ayat 19
dengan penelitian yang ada diperpustakaan, yang menyatakan bahwa privasi adalah hak

E-ISSN: 2620 – 6390 23


JTIP Vol. 11, No. 2, September 2018
individu untuk mengendalikan penggunaan pihak yang memiliki kewenangan untuk itu dalam
informasi tentang identitas pribadi baik oleh rangka upaya hukum. Setiap orang yang merasa
dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya [6]. dirugikan akibat dilakukannya perbuatan yang
dilarang tersebut dapat mengajukan gugatan ganti
1. Fungsi Privasi kerugian, dan pelaku pun mempunyai tanggung
Menurut Altman (dalam Prabowo, 1998), gugat atas apa yang dilakukannya.
ada tiga fungsi dari privasi, yaitu: Dalam Hukuman dan Pidana tentang
a. Pengatur dan pengontrol interaksi interpersonal privasi pada Pasal 29: Pelanggaran Hak Privasi
yang berarti sejauh mana hubungan dengan oang yang berbunyi; “Barangsiapa dengan sengaja dan
lain diinginkan, kapan waktunya menyendiri dan melawan hukum memanfaatkan Teknologi
kapan waktunya bersama-sama dengan orang Informasi untuk mengganggu hak privasi individu
lain dikehendaki. dengan cara menyebarkan data pribadi tanpa seijin
b. Merencanakan dan membuat strategi untuk yang bersangkutan, dipidana penjara paling
berhubungan dengan orang lain, yang meliputi singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 7 (tujuh)
keintiman atau jarak dalam berhubungan dengan tahun”.
orang lain. Kesimpulannnya adalah bahwa
c. Memperjelas identitas diri Sumber [6]. Pelanggaran Privasi merupakan bentuk
penyalahgunaan akses data pribadi orang lain yang
2. Privasi Data melawan hukum yang mengganggu hak privasi
Data dapat dikatakan data pribadi jika individu dengan cara menyebarkan data pribadi
pada data tersebut dapat digunakan untuk tanpa seizin yang bersangkutan.
mengenali atau mengidentifikasi seseorang [5]. Kasus pelanggaran privasi banyak terjadi
Contoh dari data pribadi adalah nomor di dunia maya maupun di dunia nyata. Salah satu
identitas mahasiswa beserta nama mahasiswa contoh adalah maraknya pelanggaran privasi di
tersebut pada absensi. Nomor identitas tersebut dunia maya khususnya pada aplikasi media sosial
dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk seperti facebook. Pada media sosial facebook
mengidentifikasi mahasiswa tersebut. Namun, pengguna bebas mengunggah, membagikan dan
apabila pada absensi terserbut hanya terdapat menyukai ataupun memberikan komentar pada
kumpulan nomor identitas mahasiswa tanpa foto maupun video milik orang lain. Dengan
dilengkapi dengan nama mahasiswa tersebut, adanya facebook seseorang bisa menjalin
maka hanya disebut data. Alasannya karena data pertemanan dengan jaringan yang luas. Namun
tersebut belum bisa digunakan untuk dari jalinan pertemanan tersebut menimbulkan
mengidentifikasi seseorang [14]. banyak kekhawatiran, seperti situs pertemanan
dimanfaatkan sebagai media untuk menebar
3. Privasi Komunikasi kebencian, penghinaan, penghasutan, penipuan
Komunikasi adalah pengiriman dan dan lain – lain.
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau Suatu masalah yang terjadi pada facebook
lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat muncul karena dilanggarnya peraturan mengenai
dipahami [2]. Privasi Komunikasi dalam IT komunikasi privasi antar pengguna facebook.
membahas tentang bagaimana cara seseorang Beberapa kasus pelanggaran privasi telah terjadi
dapat berkomunikasi satu sama lain melalui IT karena komunikasi melalui facebook seperti, di
tanpa dipantau oleh pihak ketiga. Karena setiap tahun 2014 tepatnya di Bogor terjadi pembunuhan
orang memiliki batasan privat, oleh karena itu kita dan perampasan seorang Pegawai Negeri Sipil.
juga harus menghargai batasan tersebut. Hanya Korban dibunuh karena terlalu mengumbar
melalui undang-undang dan metode tertentu, maka informasi di media sosial, akibatnya tersangka bisa
batasan pada privasi komuniasi dapat diabaikan. dengan mudah mengetahui aktivitas korban.
Pada Pasal 30 sampai Pasal 33 dan Pasal Mirisnya terangka pembunuhan merupakan
35 yang masuk ke dalam Bab VII mengenai kenalannya di media sosial facebook [3].
Perbuatan Yang Dilarang. Secara tegas UU ITE Dari contoh kasus diatas dapat
melarang adanya akses secara melawan hukum disimpulkan bahwa sangat penting untuk
kepada data milik orang lain melalui sistem memanajemen privasi dan menerapkan privasi
elektronik untuk memperoleh informasi dengan dengan tepat. Penyebaran informasi dan aktivitas
cara menerobos sistem pengaman. Selain itu juga pada media sosial bisa menjadi tembak bagi diri
secara tegas UU ITE menyatakan bahwa sendiri, maka dari itu perlu dipertimbangkan lagi
penyadapan (interception) adalah termasuk ketika kita ingin menuliskan identitas asli di media
perbuatan yang dilarang kecuali dilakukan oleh sosial. Keterbukaan diri memang perlu, tapi akan

24 P-ISSN: 2086 – 4981


JTIP http://tip.ppj.unp.ac.id

lebih baik jika itu diimbangi dengan pembatasan Dalam konteks hukum Indonesia,
diri dan mengerti cara menerapkan privasi. perlindungan terhadap hak atas privasi telah diakui
sebagai salah satu hak konstitusional warga
4. Aturan Hukum Tentang Privasi di Indonesia negara, sebagaimana ditegaskan UUD 1945,
Menurut beberapa literatur, di Indonesia setelah dilakukannya amandemen. Ketentuan
masih belum memiliki kebijakan atau regulasi Pasal 28G ayat (1) UUD 1945 menyatakan:
mengenai perlindungan data pribadi dalam satu “Setiap orang berhak atas perlindungan diri
peraturan yang khusus. Pengaturan mengenai hal pribadi,10 keluarga, kehormatan, martabat, dan
tersebut hanya mencerminkan aspek perlindungan harta benda yang dibawah kekuasaannya serta
data pribadi secara umum dan masih termuat berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
secara terpisah di beberapa peraturan perundang- ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
undangan. Adapun pengaturan tersebut tersebut berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi
antara lain terdapat dalam UU ITE, Undang- manusia” [15].
Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan- Hukuman dan Pidana tentang privasi pada
Ketentuan Pokok Kearsipan, Undang-Undang Pasal 29 yaitu: Pelanggaran Hak Privasi yang
Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen berbunyi; “Barangsiapa dengan sengaja dan
Perusahaan, Undang-Undang Nomor 10 Tahun melawan hukum memanfaatkan Teknologi
1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Informasi untuk mengganggu hak privasi individu
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Undang- dengan cara menyebarkan data pribadi tanpa seijin
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang bersangkutan, dipidana penjara paling
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 7 (tujuh)
Telekomunikasi (UU Telekomunikasi), dan tahun” [6].
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Selain itu, jaminan yang sama juga
Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 dirumuskan dengan sedikit berbeda dalam UU No.
Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan 39 Tahun 1999 tentang HAM [10], khususnya
(UU Adminduk) [11]. melalui pasal-pasal berikut:

Tabel 1. Pasal pada UU No. 39 Tahun 1999

Undang-Undang Bunyi
Pasal 29 ayat (1) setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan hak
miliknya
Pasal 30 Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram
serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
Pasal 31 ayat (1) Tempat kediaman siapapun tidak boleh
diganggu
Pasal 31 ayat (2) Menginjak atau memasuki suatu pekarangan
tempat kediaman atau memasuki suatu rumah
bertentangan dengan kehendak orang yang
mendiaminya, hanya diperbolehkan dalam hal-
hal yang telah ditetapkan dengan undang-
undang
Pasal 32 Kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan surat
menyurat termasuk hubungan komunikasi
sarana elektronika tidak boleh diganggu, kecuali
atas perintah hakim atau kekuasaan lain yang
sah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan[Memastikan perlindungan hak atas
privasi dalam pertahanan siber Oleh: Wahyudi
Djafar 2015]

Pengaturan mengenai perlindungan lanjut terdapat dalam UU ITE. Secara implisit UU


terhadap data pribadi pengguna internet lebih ini memunculkan pemahaman baru mengenai

E-ISSN: 2620 – 6390 25


JTIP Vol. 11, No. 2, September 2018
perlindungan terhadap keberadaan suatu data atau persetujuan asli berdasarkan penjelasan
informasi elektronik baik yang bersifat umum memadai sebelum mereka mengumpulkan,
maupun pribadi. Perlindungan data pribadi dalam menggunakan, atau membagikan data pribadi
sebuah sistem elektronik di UU ITE meliputi seseorang. Permintaan persetujuan ini harus
perlindungan dari penggunaan tanpa izin, disampaikan secara jelas, dalam format yang
perlindungan oleh penyelenggara sistem mudah dipahami dan diakses, serta
elektronik, dan perlindungan dari akses dan menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana
interferensi ilegal. Terkait dengan perlindungan [Pasal 6(1)(a)]. Dengan kata lain, permintaan
data pribadi dari penggunaan tanpa izin, Pasal 26 persetujuan harus mudah ditemukan, pun mudah
UU ITE mensyaratkan bahwa penggunaan setiap dipahami.
data pribadi dalam sebuah media elektronik harus b. Pelindungan khusus berlaku bagi informasi
mendapat persetujuan pemilik data bersangkutan. sensitif. Pemrosesan kategori-kategori data
Setiap orang yang melanggar ketentuan ini dapat sensitif tertentu diatur dengan sangat ketat. Ini
digugat atas kerugian yang ditimbulkan. Bunyi termasuk informasi yang membeberkan ras atau
Pasal 26 UU ITE adalah sebagai berikut: asal usul etnis seseorang, opini politik,
a. Penggunaan setiap informasi melalui media keyakinan keagamaan atau filosofis, atau
elektronik yang menyangkut data pribadi keanggotaan dalam serikat buruh, serta data
seseorang harus dilakukan atas persetujuan genetika, kesehatan, dan biometrik (misalnya:
orang yang bersangkutan. sidik jari, pengidentifikasi wajah, dan
b. Setiap Orang yang dilanggar haknya pengukuran tubuh lainnya) [Pasal 9].
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat c. Perusahaan wajib memperlakukan
mengajukan gugatan atas kerugian yang pengidentifikasi daring dan data lokasi sebagai
ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang ini data pribadi [Pasal 4(1)]. Ini berarti bahwa
Dalam penjelasannya, Pasal 26 UU ITE informasi yang digunakan para pengiklan dan
menyatakan bahwa data pribadi merupakan salah situs web untuk melacak kegiatan daring seperti
satu bagian dari hak pribadi seseorang [11] . cookie, pengidentifikasi perangkat, dan alamat
internet protocol berhak mendapatkan tingkat
5. Aturan Hukum Tentang Privasi Internasional pelindungan yang sama dengan data pribadi.
Privasi merupakan hal yang penting Informasi seperti ini dapat sangat membeberkan
terutama di kehidupan internasional. Setiap negara kegiatan dan pencarian daring seseorang,
memilik aturan masing-masing yang khususnya jika digabungkan dengan data lain
menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing yang dipegang oleh perusahaan.
negara. d. Perusahaan wajib menjelaskan bagaimana data
Negara di Uni Eropa memiliki aturan pribadi seseorang digunakan, dibagikan, dan
mengenai privasi yang bernama EU General Data disimpan [Pasal 13], meski apabila mereka
Protection Regulation (EU GDPR). EU GDPR memperoleh data mereka dari perusahaan lain
diciptakan untuk memperkuat bentuk perlindungan seperti makelar data atau perusahaan media
atas data pribadi setiap masyarakat Uni Eropa. sosial [Pasal 14].
Selain itu, EU GDPR juga memastikan bagaimana e. Siapa pun dapat meminta perusahaan
konsistensi penerapan peraturan mengenai membeberkan informasi mengenai data pribadi
perlindungan privasi beralan di Uni Eropa. EU apa yang dipegang oleh perusahaan tersebut
GDPR merupakan bentuk pengembangan dari secara gratis [Pasal 15], lalu meminta agar data
Petunjuk Perlindungan Data Uni Eropa pada tahun tersebut dihapus.
1995. f. Seseorang dapat mengunduh data pribadi
EU GDPR mengatur bahwa setiap mereka dan memindahkannya ke kompetitor
organisasi yang ada di Uni Eropa atau organisasi melalui hak atas portabilitas data yang baru
luar yang melibatkan Uni Eropa, baik swasta [Pasal 20]. Misalnya, semua orang semestinya
maupun publik untuk menerapkan langkah – bisa mengambil data mereka dari satu jaringan
langkah tertentu dalam menggunakan data pribadi media sosial atau lembaga keuangan dalam
orang – orang di Uni Eropa. Selain itu, bentuk format yang memungkinkan mereka untuk
peraturan yang berlaku oleh EU GDPR adalah : berpindah layanan dengan mudah.
a. Perusahaan harus meminta persetujuan g. Perusahaan didorong untuk mengembangkan
seseorang sebelum mengumpulkan atau mekanisme pelindungan privasi ke dalam
menggunakan data orang itu. Di hampir semua sistem-sistem mereka – sebuah konsep yang
situasi, perusahaan, pemerintah, dan organisasi- disebut privacy by design [Pasal 25]. Dalam
organisasi lainnya kini harus memperoleh peraturan ini, mereka yang memproses data

26 P-ISSN: 2086 – 4981


JTIP http://tip.ppj.unp.ac.id

harus menerapkan langkah-langkah keamanan dengan semua akun anda yang lain, maka admin
teknis dan organisasional yang dirancang untuk akun applikasi yang anda baru buat, dengan
melindungi data dari penyelewengan, mudah untuk masuk ke akun anda yang lainnya.
kehilangan, atau penyalahgunaan – misalnya, c. Selalu logout sosial media anda jika sudah tidak
dengan meminimalkan data yang mereka menggunakannya. Ini salah satu pencegahan
kumpulkan, dan mempertimbangkan yang sama dengan sebelumnya jika sudah
penggunaan pseudonim dan enkripsi. Bilamana selesai menggunakannya baiknya dilogout saja.
risiko terhadap hak-hak pengguna tampak tinggi, d. Selalu update barang software anda agar tidak
dan khususnya dalam teknologi yang baru mudah dibobol. Karena setiap ada permasalahan
dikembangkan, perusahaan diwajibkan admin akan selalu mengupdate softwarenya agar
melakukan penilaian dampak pelindungan data pengguna lebih nyaman dan aman untuk
sebelum memproses data [Pasal 35]. menggunakannya [14].
h. Pembobolan data wajib dilaporkan kepada pihak
berwajib [Pasal 33] di hampir semua situasi, dan 7. Etika dalam Privasi
orang-orang harus diberi tahu apabila data Privasi merupakan keleluasaan pribadi
mereka dibobol, yang kemungkinan besar dapat untuk menjaga reputasi dari sesorang. Semakin
mengakibatkan “risiko tinggi” terhadap hak-hak banyak orang tahu tentang diri seseorang maka
dan kebebasan mereka [Pasal 34] [5]. semakin berkurang keleluasaan kita untuk mencari
tujuan hidup kita. Privasi merupakan alat untuk
Tindakan Pemerintah Terhadap Pelanggaran terciptanya interaksi sosial. Banyak yang telah
Privasi membuktikan bahwa privasi sangat dibutuhkan
a. Membuat UU Perlindungan Privasi untuk interaksi sosial. Dan privasi ini menjadi
Pemerintah membuat UU untuk mengatur agar benteng kekuasaan bagi pemerintah, privasi ini
masyarakat tidak melakukan pelanggaran juga sebagai kekuatan untuk kekuasaan tidak
privasi, contohnya pemerintah Indonesia disalah gunakan.
membuat UU ITE yang isinya sudah dijelaskan Pemerintah memiliki privasi yang berupa
diatas. aset dari negara yang tidak boleh disebar luaskan,
b. Membentuk Aparat Keamanan pada sisi lain masyarakat juga memiliki privasi
Aparat keamanan berfungsi sebagai penegak agar penguasa tidak dapat berlaku semena-mena.
hukum. Jadi, jika ada yang melanggar undang- Contoh kasus yaitu peredaran video mesum Yahya
undang mengenai perlindungan privasi, maka Zaini dan Maria Eva, dimana mereka dalam
aparat keamanan berhak menangkap serta rekaman tersebut sebenarnya adalah privasi milik
mengintrogasi tersangka. mereka berdua sendiri. Setelah privasi tersebut
c. Mengadili Tersangka Pelanggaran UU Privasi hilang, dari hal tersebut reputasi mereka sudah
Tersangka pelanggar privasi akan diputuskan tidak dapat terkontrol lagi [9] .
statusnya menjadi terpidana dan harus menerima
sanksi di lembaga pengadilan. Lembaga KESIMPULAN
pengadilan harus membuktikan secara hukum
bahwa tersangka pelanggar privasi memang Privasi merupakan hal yang sangat krusial
bersalah dan harus dihukum, jika tidak terbukti apalagi di era Teknologi Informasi saat ini. Data
maka tersangka bisa bebas dan dipulihkan nama pribadi adalah data yang berupa identitas dan
baiknya. penanda personal seseorang yang bersifat pribadi.
Di berbagai negara digunakan pula istilah
6. Cara Untuk Melindungi Privasi informasi pribadi atau privacy. Adapun bahwa
Terdapat berbagai cara yang dapat perlindungan privasi (dalam berbagai bentuk),
dilakukan untuk melindungi privasi yang kita sangat penting dalam era internet saat ini dan juga
miliki, seperti : tentunya sebagai pertimbangan penting bagi orang
a. Jangan memberikan E-mail dan nomor telepon yang memilik tujuan untuk melakukan penelitian
jika tidak ada kepentingan, karena seseorang menggunakan Internet. Namun, perkembangan
dapat melacak kita dan bisa saja mengambil data pesat dari masyarakat menyebabkan tantangan
kita. terkait dengan privasi karena meningkatnya
b. Mulai banyaknya kasus pencurian data di sosial kebutuhan pengungkapan diri pada tingkat
media, gunakan sandi yang berbeda-beda di interpersonal dan juga organisasi. Perlu adanya
setiap akun sosial media anda. Karena jika anda hukum-hukum khusus yang mengatur tentang
salah mendownload applikasi, lalu anda privasi di Indonesia. Berbagai negara maju telah
mendaftar dengan email dan akun yang sama memiliki peraturan khusus tentang perlindungan

E-ISSN: 2620 – 6390 27


JTIP Vol. 11, No. 2, September 2018
data pribadi, namun hingga saat ini Indonesia New Media (Studi Kasus Pengelolaan
belum mempunyai peraturan tersebut. Masalah ini Privasi Pengguna Facebook pada Pegawai
hanya diatur dalam Pasal 26 UU ITE dan beberapa Negeri Sipil di Kabupaten Sukoharjo),”
pasal lainnya. Kami percaya ada sejumlah 2018.
langkah yang dapat diambil untuk menjaga privasi
[4] E. Krisnawati, “Mempertanyakan Privasi di
dalam era Teknologi Informasi, yaitu:
Era Selebgram: Masih Adakah ?,” J. Ilmu
1. Memungkinkan suatu organisasi untuk perlunya
Komun., vol. 13, no. 2, pp. 178–200, 2016.
regulasi yang cukup ketat soal privasi.
Pengembang sistem pada beberapa lembaga atau [5] European Union Agency for Fundamental
instansi yang mengelola informasi personal Rights and The Council of Europe,
harus menerapkan pedoman atau semacam SOP Handbook on European Data Protection
(Standar Operasional Prosedur) untuk Law. 2014.
membatasi jumlah informasi pribadi yang [6] H. P. Yuwinanto, “Kebijakan Informasi dan
dikumpulkan dan peran kebijakan privasi Privasi,” no. 031, pp. 1–15, 2011.
(privacy policy) yang membutuhkan
pengungkapan jati diri pada dasar apa saja [7] Kementerian Komunikasi dan Informatika
informasi yang perlu diketahui, karena Indonesia, “Pengguna Internet Indonesia
berdasarkan asumsi umum bahwa semua Nomor Enam Dunia.” [Online]. Available:
administrator pengelola informasi memiliki https://kominfo.go.id/content/detail/4286/p
akses penuh ke data pengguna. engguna-internet-indonesia-nomor-enam-
2. Memungkinkan pengguna diberikan preferensi dunia/0/sorotan_media. [Accessed: 22-Sep-
terhadap perlu tidaknya pengungkapan informasi 2018].
pribadi dari penggunaannya. Walaupun semua [8] M. A. M. Salleh, M. Y. H. Abdullah, A.
pasti memaklumi internet merupakan tawaran Salman, and A. S. A. Hasan, “Kesadaran
teknologi dalam interaksi sosial yang kaya Dan Pengetahuan Terhadap Keselamatan
dengan konten yang beragam, pengumpulan Dan Privasi Melalui Media Sosial Dalam
informasi pribadi yang berlebihan menimbulkan Kalangan Belia,” e-Bangi, vol. 12, no. 3,
tantangan untuk mempertanyakan kembali pp. 1–15, 2017.
manfaat dari internet.
3. Perlunya dibangun kepercayaan ke dalam [9] M. Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi.
rancangan Teknologi Informasi seperti sistem Kencana, 2009
yang lebih mengedepankan prioritas pengguna. [10] Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang
4. Selalu dikembangkan sikap waspada dalam No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
beraktivitas dan bertransaksi di internet, serta Manusia. Lembaran Negara RI Tahun
mampu bersikap realistis dan dewasa dalam 1999, No.165. Sekretariat Negara. Jakarta
bertindak sehingga informasi yang diberikan
tidak sampai merugikan diri sendiri. [11] R. E. Latumahina, “Aspek Hukum
Perlindungan hak atas privasi warga Perlindungan Data Pribadi di Dunia Maya,”
negara tetap harus menjadi perhatian utama di Aspek Huk. Perlindungan Data Pribadi di
dalam setiap pembentukan kebijakan dan aktivitas Dunia Maya, vol. 3, no. 2, pp. 14–25, 2014.
pertahanan yang memanfaatkan teknologi [12] R. E. P. Efraim Turban; R. Kelly Rainer,
informasi dan komunikasi. Introduction to Information Technology:
Pengantar Teknologi Informasi, 3rd ed.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Salemba Infotek, 2006.

[1] Anggara, “Menyeimbangkan Hak : [13] R. M. Jr and G. P. Schell, Sistem Informasi


Tantangan Perlindungan Privasi dan Manajemen. 2013.
Menjamin Akses Keterbukaan Informasi [14] S. Dewi Rosadi and G. Gumelar Pratama,
dan Data di Indonesia,” pp. 1–19, 2015. “Urgensi Perlindungan Data Privasi dalam
[2] “Arti kata komunikasi - Kamus Besar Era Ekonomi Digital di Indonesia,” Verit.
Bahasa Indonesia (KBBI) Online.” Justitia, vol. 4, no. 1, p. 88, 2018.
[Online]. Available: [15] W. Djafar, “Memastikan Perlindungan Hak
https://kbbi.web.id/komunikasi. [Accessed: atas Privasi dalam Pertahanan Siber,” pp.
22-Sep-2018]. 1–7, 2013.
[3] D. W. Anggoro, “Manajemen Privasi di

28 P-ISSN: 2086 – 4981

You might also like