Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This article will discuss the dangers of hoax news and the legal impact of not being able to use social media
wisely. The object of research in this study were students of junior high school and senior high school, based
on the results of this study it was found that the students in the two schools were aware that the legal impact
in terms of social media abuse, the impact of ITE and also the sanctions obtained if there is abuse of social
media and hoax news that is not necessarily true. The basis of this research to take samples in the two schools
is because, young people in a condition of thinking that is still very innocent, they would certainly be very easy
to be told to spread the chain to other friends or others. We also have to realize that the ability of teenagers in
studying and studying is still very minimal, especially if the hoax is boarded with certain interests that are packed
with funny videos. At their young age, those who used to look for sensations. There are even some of our
children who actually feel proud that their wrongdoing is the center of attention. Some even deliberately become
perpetrators or perpetrators' profiles, because they want to be famous and feel great because they dare to
make mistakes. The research method used is to use empirical research methods in which the data in this study
are directly sought and examined in the field, empirical data analysis techniques, namely data obtained and
arranged systematically and analyzed diagnostically and prescriptive in describing data in writing.
Keywords: Legal Awareness, Information and Electronic Transactions, Legal.
Abstrak
Artikel ini membahas mengenal bahaya berita hoax dan juga dampak hukum akibat tidak dapat menggunakan
media sosial dengan bijak. Objek penelitian pada penelitian ini adalah siswa/siswi Sekolah Menengah Pertama
dan Sekolah Menengah Atas, berdasarkan hasil penelitian ini didapati bahwa siswa/siswi di dua sekolah
tersebut menyadari bahwa dampak hukum dalam hal penyalahgunaan media sosial, dampak ITE dan juga
sanksi yang didapat apabila terjadi penyalahgunaan terhadap media sosial dan berita hoax yang belum tentu
kebenarannya. Dasar penelitian ini mengambil sampel di dua sekoah tersebut adalah dikarenakan, anak muda
dalam kondisi pemikiran yang masih sangat polos, mereka tentu akan sangat mudah untuk disuruh menyebar
luaskan secara berantai ke teman yang lain atau orang lain. Kita pun harus menyadari bahwa kemampuan
anak remaja dalam menelaah dan mengkaji masih sangatlah minim, apalagi jika hoax teesebut ditumpangi
dengan kepentingan tertentu yang dikemas dengan video lucu. Pada usia muda mereka, yang biasa suka cari
sensasi. Bahkan ada sebagian dari anak-anak kita yang justru merasa bangga kalau perbuatan salah mereka
menjadi pusat perhatian orang banyak. Bahkan ada yang dengan sengaja malah menjadi pelaku atau profil
pelaku, karna ingin terkenal dan merasa hebat karena berani berbuat salah. Metode penelitian yang digunakan
adalah dengan menggunakan metode penelitian empiris yang mana data dalam penelitian ini langsug dicari
dan diteliti dilapangan, teknik analisis data empiris, yaitu data yang diperoleh dan disusun secara sistematis
dan dianalisis secara diagnostic dan preskriptif dalam menguraikan data dalam bentuk penulisan.
Kata Kunci : Kesadaran Hukum, Informasi dan Transaksi Elektronik, Hukum.
236 Ivan Fauzani Raharja, Bijak Menggunakan Media Sosial…..
yang dapat dilihat secara virtual. keras dan perangkat lunak yang terdapat pada suatu
Media sosial saat ini bekerja dengan sistem alat teknologi yang ada, dalam hal ini perangkat
internet, internet yang merupakan kepanjangan dari lunak mempunyai andil yang sangat dominan dalam
interconnection networking adalah hubungan peran menggunakan media sosial. Perangkat lunak
jaringan besar dari jaringan-jaringan komputer yang atau program komputer adalah sekumpulan instruksi
menghubungkan orang-orang dan komputer- yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode,
komputer di seluruh dunia, baik melalui telepon, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila
satelit, dan sistem-sistem komunikasi lainnya.2 digabungkan dengan media yang dapat dibaca
Berdasarkan hal tersebut muncullah permasalahan dengan komputer akan mampu membuat komputer
hukum yang seringkali dihadapi ketika terkait dengan bekerja untuk melakukan fungsi khusus atau untuk
penyampaian informasi, komunikasi dan/atau mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan
transaksi secara elektronik, khususnya dalam hal dalam merancang instruksi tersebut. Sistem
pembuktian dan hal yang terkait dengan perbuatan elektronik juga digunakan untuk menjelaskan
hukum yang dilaksanakan melalui sistem elektronik. keberadaan sistem informasi yang merupakan
Yang dimaksud dengan sistem elektronik adalah penerapan teknologi informasi yang berbasis
sistem komputer dalam anti luas, yang tidak hanya jaringan telekomunikasi dan media elektronik, yang
mencakup perangkat keras dan perangkat lunak berfungsi merancang, memproses, menganalisis,
komputer, tetapi juga mencakup jaringan menampilkan dan mengirimkan atau menyebarkan.
telekomunikasi dan/atau sistem komunikasi Media sosial sesungguhnya memiliki
elektronik. sebuah konsep yang sangat sederhana, yaitu adalah
Pesatnya perkembangan media sosial, kini mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa
dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki yang saling membagi ide, bekerjasama dan
media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir,
seperti televisi, radio atau koran dibutuhkan modal berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi
yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain teman baik, menemukan pasangan dan membangun
halnya dengan media. Seorang pengguna media sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media
sosial bisa mengakses menggunakan media sosial sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain
dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya kecepatan informasi yang bisa diakses dalam
lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media
mahal dan dilakukan sendiri. Pengguna media sosial sosial adalah alasan mengapa media sosial
dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk
memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis dan aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal
berbagai model content lainnya. branding.
Berdasarkan perkembangan tersebut maka Indonesia merupakan salah satu negara
semua hal ini berkumpungan dengan perangkat dengan pengguna media sosial paling atraktif di
2 Pamela Felita, dkk. “Pemakaian Media Sosial dan Self Concept Pada Remaja.” Jurnal Ilmiah Psikologi MANASA, Maret 2016: Vol
5, No 1, hlm. 31.
238 Ivan Fauzani Raharja, Bijak Menggunakan Media Sosial…..
dunia. Seringkali berbagai isu di dalam negeri Facebook lalu diikuti pula dengan Youtube dan
menjadi trending topic di media sosial atau viral Twitter dan lainnya.
(cepat menyebar dan populer) di situs jejaring sosial Munculnya jejaring sosial versi maya ini,
lainnya. Menurut data We Are Social tentang statistik mempengaruhi relasi antar manusia umumnya
digital dunia yang dirilis Januari 2016, Indonesia remaja. Situs komunitas di atas dibuat untuk
memiliki 88,1 juta pengguna internet aktif, meningkat memenuhi keinginan individu untuk berkomunikasi
15% dalam dua belas bulan terakhir. Survei Litbang tanpa ada batasan ruang dan waktu. Tak jarang
Kompas pada Juni 2015 di lima belas kota (di luar jejaring sosial kerap berpotensi mempengaruhi pola
Jakarta) dengan 6.000 responden menunjukkan berpikir seseorang dan membentuk kepribadian
empat dari sepuluh responden mengaku memiliki individu. Besarnya pengguna media sosial di
perangkat ponsel pintar. Sekitar 85% diantaranya kalangan pelajar Sekolah Menengah Pertama dan
aktif mengakses internet via ponsel. Tak kurang dari Sekolah Menengah Atas saat ini tidak luput pula
61% responden juga mengaku lebih banyak penyebarannya sampai ke pelosok negeri. Namun
mengakses media sosial. Fakta ini menunjukkan para pengguna media sosial tersebut sangat minim
bahwa media sosial telah menjadi ruang publik baru mendapat informasi mengenai keberadaan Undang-
perbincangan sosial politik. Sejak munculnya jejaring Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi
sosial di Indonesia menimbulkan dampak yang dan Transaksi Elektronik, yang merupakan salah
cukup signifikan dalam kehidupan sosial satu produk hukum yang membatasi kebebasan dari
masyarakat. Istilah jejaring sosial ini diperkenalkan para pengguna media sosial agar lebih bijak dalam
pertama kalinya oleh Prof. J.A. Barnes pada tahun penggunaannya khususnya pada kalangan remaja.
1954. Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya remaja merupakan komunitas terbesar dalam
adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan masyarakat Indonesia yang menggunakan media
satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, sosial secara regular. Alasan awal mereka sangat
ide, teman, keturunan dan lain-lain. Jejaring ini aktif menggunakan media sosial adalah untuk
menunjukkan jalan di mana mereka berhubungan mencari perhatian, meminta pendapat dan
karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang menumbuhkan citra, namun lama kelamaan
dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. akhirnya menjadi ketergantungan. Walaupun media
Perkembangan teknologi membentuk pemanfaatan sosial memberikan dampak positif pada remaja,
jejaring sosial yang saat ini digunakan dengan istilah namun pada saat mereka sulit melepaskan diri dari
“media sosial” dan dikuti dengan berbagai situs kegiatan yang berkaitan dengan media sosial maka
bermunculan, situs komunitas/jaringan sosial akan memberikan dampak yang kurang positif.
sebuah fenomena internet yang mewakili generasi Sejumlah studi menunjukkan bahwa akibat
muda. Seperti yang populer pertama kalinya di penggunaan media sosial yang berlebihan, remaja
Indonesia adalah Friendster dan Myspace serta ditemukan mengalami ingkongruensi pada konsep
JURNAL SELAT 239
Volume. 6 Nomor. 2, Mei 2019. Halaman 235-246
sebagai bentuk penghargaan untuk hasil karya 5. Hukum adalah manifestasi makna-makna
seseorang. Tidak serta merta copy paste tanpa simbolik para perilaku sosial sebagai
memberikan sumber informasi tersebut, serta jangan tampak dalam interaksi antar mereka.4
terlalu mengumbar informasi pribadi anda karena Pada konsep hukum pertama, kedua dan
dalam menggunakan jejaring sosial ada baiknya kita ketiga sering disebut dengan konsep hukum
sebagai pengguna harus bijak dalam menginfor- doktrinal (normatif), konsep hukum ini merupakan
masikan privasi/kehidupan pribadi. Jangan terlalu suatu norma, baik yang diindentikan dengan
mengumbar hal-hal pribadi di jejaring sosial, apalagi keadilan yang harus diterapkan (ius constituedum)
sesuatu yang sensitif dan sangat pribadi. Semisal atau norma yang dibentuk dalam suatu perintah atau
mengenai keuangan, hubungan percintaan, tentang undang-undang (ius constituetum) agar terjamin
kehidupan keluarga, tentang kejengkelan dengan kepastian hukumnya. Selanjutnya ada pula norma-
seseorang, nomor telepon alamat rumah atau norma yang terdapat dalam putusan-putusan yang
keberadaan anda. Hal ini dapat mengganggu kontak merupakan produk hakim (judgements), sehingga
lain dalam daftar anda dan bisa menjadi informasi penelitian-penelitian yang berdasarkan norma-
bagi mereka yang ingin berniat jahat kepada kita. norma hukum tersebut sebagai penelitian doktrinal.
Kemudian pada konsep keempat dan
II. Metode Penelitian kelima adalah konsep hukum normologi. Menurut
Suatu penelitian hukum erat kaitanya Burham Ashofa, hukum dalam konsep ini merupakan
terhadap konsep hukum yang digunakan bahwa bukan sebagai rules akan tetapi sebagai regulaties
menurut Soetondyo Wigyosoebroto terhadap lima dalam kehidupan sehari-hari atau pengalaman.5
konsep hukum, konsep-konsep hukum tersebut Sehingga hukum di sini sebagai tingkah laku atau
sebagai berikut: aksi-aksi interaksi. Adapun demikian maka penelitian
1. Hukum adalah asas kebenaran dan hukum disini disebut sebagai non doktrinal (empiris).
keadilan yang berlaku kodrati dan berlaku Penelitian ini termasuk kedalam penelitian non
universel; doctrinal.
2. Hukum adalah norma-norma positif di
dalam sistem perundang-undangan; III. Pembahasan
3. Hukum adalah apa yang diputuskan oleh Perkembangan media sosial secara
hakim (in concreto) dan tersistemasisasi langsung berdampak terhadap tatanan dan perilaku
sebagai judge made law; dari manusia, baik sebagai sarana informasi maupun
4. Hukum adalah pola-pola perilaku sosial sebagai sarana sosialisasi dan interaksi antar
yang terlembaga eksis sebagai variabel manusia. Sarana informasi untuk berinteraksi
sosial yang empirik; dan tersebut saat ini cukup banyak diminati dan
digunakan oleh masyarakat d unia khususnya di
4 Setiono. Pemahaman Terhadap Metodologi Penelitian Hukum. Surakarta: Program Studi Ilmu Hukum Pasca Sarjana Universitas
Sebelas Maret (UNS), 2010, hlm. 20.
5 Burhan Ashofa. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta, 2007, hlm. 10.
JURNAL SELAT 241
Volume. 6 Nomor. 2, Mei 2019. Halaman 235-246
Indonesia. Sarana teknologi informasi ini bisa dan posisi ketiga di dunia terkait dengan akses
digunakan dan dapat di akses oleh seluruh internet melalui smartphone.8
masyarakat dengan tidak membeda-bedakan kelas, Penggunaan media sosial bisa menjadi nilai
ras, agama dan antar golongan. yang positif jika para penggunanya menggunakan
Saat ini penggunaan media sosial telah sarana tersebut untuk hal-hal yang bersifat positif
menjadi bagian dari sebagian besar masyarakat misalnya untuk menambah ilmu pengetahuan, untuk
Indonesia. Selain itu media sosial saat ini juga telah sarana komunikasi dan promosi, untuk sarana
di jadikan sebagai tempat untuk saling mendapatkan mengeksploitasi kemampuan diri dan juga sebagai
dan menyebarkan informasi. Namun, sayangnya sarana untuk membangun silaturahmi antar sesama
akibat dari penyalahgunaan sosial media dalam pengguna. Tetapi jika penggunaan media sosial ini
menyebarkan informasi juga berdampak pada digunakan untuk hal yang negatif dan tidak produktif
banyaknya para pengguna yang masuk ke ranah akan berdampak kurang baik terhadap tatanan
hukum akibat dari penyebaran informasi pada sosial kepribadian pengguna maupun kepada tatanan
media yang tidak menggunakan etika. Internet World budaya dasar masyarakat dan lingkungan.
Stats pada tahun 2012 menyatakan bahwa Dalam upaya mengurangi permasalahan
Indonesia merupakan negara kedelapan yang tersebut maka diperlukanlah suatu etika dalam
menggunakan internet terbanyak dari seluruh menggunakan media sosial agar tidak saling
negara di dunia.6 Hal ini sejalan dengan data dari menghina ataupun menuduh orang lain tanpa alasan
Statistik Asosisasi Penyelenggara Jasa Internet yang jelas. Karena pada dasarnya hal seperti itulah
Indonesia (APJII) yang menyatakan bahwa “jumlah yang nantinya akan terjerat hukum karena kurang
pengguna internet di Indonesia terus mengalami hati-hati dalam menyebarkan informasi pada internet
peningkatan yang cukup signifikan. Sebagai contoh Dalam mengunakan media sosial dampak negatif
pada tahun 1998 pengguna internet di Indonesia harus dapat kita hindari dan dampak positif yang
adalah 512.000, kemudian naik menjadi 25 juta pada harus diberdayakan, mau tidak mau atau suka tidak
tahun 2007.7 suka, teknologi informasi media sosial ini sudah hadir
Berdasarkan hasil riset yang dikeluarkan dan ada di tengah-tengah masyarakat pengguna,
Google pada bulan Maret 2015, Indonesia juga hanya saja bagaimana kita bisa menyiasati dan
mengalami pertumbuhan dua kali lipat dalam memanfaatkan untuk kebaikan pengguna dalam
mengadopsi smartphone. Dalam hal ini, 62% memaanfaatkan teknologi informasi dalam bermedia
pengguna smartphone menggunakan ponsel sosial.
mereka untuk mengakses internet. Oleh sebab itu, Dengan demikian keberadaan teknologi
Indonesia mampu menempati posisi pertama di Asia informasi media sosial secara langsung maupun
tidak langsung sudah bisa merubah tatanan perilaku jasa komputer, Phonsel dan leptop. Alat-alat
budaya, baik perilaku budaya pribadi maupun komunikasi tersebut bisa digunakan oleh pengguna
perilaku budaya masyarakat sekitar. Tetapi yang kita di mana saja dan kapan saja tidak dibatasi oleh
harapkan jangan sampai pengaruh teknologi ruang dan waktu, sehingga memudahkan pengguna
informasi media sosial ini berpengaruh secara berinteraksi di media sosial. Terlepas dari itu semua
fundamental terhadap perilaku budaya masyarakat yang harus diingat adalah dampak positif dan
yang mana Indonesia dikenal dengan budaya adat negatifnya dalam penggunaan media sosial tersebut
ketimuran yang menjunjung nilai-nilai sopan santun terutama dampaknya terhadap perilaku masyarakat.
dan saling menghormati serta perpedoman pada Berikut analisa dampak positif dan negatif dari
kaidah-kaidah keagamaan. penggunaan sarana media sosial.
Pada kalangan remaja menjalin hubungan Dalam menggunakan media sosial, tentu
erat dan harmonis dengan teman sebaya sangatlah kita diberikan kebebasan agar bisa berkomunikasi
penting pada masa remaja. Pengaruh teman sebaya dengan siapa saja. Namun yang sering di salah
pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan artikan di sini adalah, bebas bukan berarti tanpa
perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga. etika. Alangkah baiknya apabila kita mengetahui
Demikian halnya dengan media sosial, salah satu etika apa saja yang harus diperhatikan pada saat
contohnya didapat dari jejaring sosial yang diperoleh menggunakan jejaring sosial. Tidak sedikit
remaja melalui teman sebaya dapat mempengaruhi permasalahan sosial yang terjadi akibat kurangnya
pola penggunaan jejaring sosial oleh remaja. kesadaran masyarakat dalam beretika dalam sosial
Banyaknya fitur-fitur menarik dalam jejaring media. Justru para pengguna terkadang dibutakan
sosial/media sosial membuat mereka cenderung oleh berita yang tidak benar akibat dari hasutan yang
malas dan kecanduan. beredar pada media sosial.
Keadaan tersebut membuat mereka Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju
banyak waktu yang terbuang dan aktivitas yang maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat.
terganggu, seperti sekolah, belajar, makan, tidur, Kini untuk mengakses Facebook atau Twitter
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja
membantu orang tua. Karena anak tersebut terlalu hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone.
lelah dengan kesenangan dalam jejaring/media Demikian cepatnya orang bisa mengakses media
sosial tersebut. Selain dampak negatif, sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar
media/jejaring sosial juga memiliki manfaat yang terhadap arus informasi tidak hanya di negara-
dapat dirasakan oleh penggunanya. negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
Perkembangan media sosial yang cukup kecepatannya media sosial juga mulai tampak
pesat untuk saat ini terbukti dengan banyaknya menggantikan peranan media massa konvensional
ragam dan jenis media sosial di kalangan pengguna dalam menyebarkan berita-berita.
dan penggunaannya pun bisa dengan menggunakan
JURNAL SELAT 243
Volume. 6 Nomor. 2, Mei 2019. Halaman 235-246
Penggunaan media sosial dilihat oleh Berdasarkan hal mengenai umpan balik
remaja sebagai salah satu wadah yang dapat tersebutkah media sosial dapat menjadi sebuah
membantu penemuan identitas dirinya. Melalui akibat dan akibat dari penggunaan media sosia yang
media sosial, remaja memiliki komunitas online yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
memberikan kesempatan bagi remaja untuk Berdasarkan hal tersebut maka kita harus bijak
berinteraksi secara sosial dengan orang lain dan dalam menggunakan media sosial. Pengaturan
mendapatkan umpan balik tentang dirinya dari mengenai media sosial telah diatur dalam Undang-
komunitas tersebut. Umpan balik dan evaluasi diri Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016
dari komunitas dunia maya ini dianggap penting bagi Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11
individu untuk dijadikan pedoman membentuk Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
konsep dirinya. Selain itu, komunikasi melalui dunia Elektronik.
maya tidak terlalu membebani dan menakutkan bagi Undang-Undang Republik Indonesia
remaja karena remaja dapat mengganti karakternya Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
secara mudah pada media sosial. Dengan kata lain, Transaksi Elektronik terdapat 13 Bab dan terdapat
bagi para remaja komunikasi dunia maya melalui 54 Pasal yang mana terdiri dari:
media sosial dianggap sebagai tempat ideal untuk 1. Bab I Ketentuan Umum;
bereksperimen dan melakukan eksplorasi pencarian 2. Bab II Asas dan Tujuan;
identitas. Dikarenakan kemudahan dalam 3. Bab III Informasi, Dokumen, dan Tanda
menjelajahi dunia media sosial, remaja mengakses Tangan Elektronik;
media sosial secara terus menerus dan seringkali 4. Bab IV Penyelenggaraan Sertifikat
menimbulkan fenomena penggunaan berlebihan Elektronik dan Sistem Elektronik;
atau ketagihan (addiction) yang mana ini akan 5. Bab V Transaksi Elektronik;
menjadi umpan balik dalam hal pemanfaatan dan 6. Bab VI Nama Domain, Hak Kekayaan
tindakan melanggar hukum. Intelektual, dan Perlindungan Hak Pribadi;
Umpan balik dari dunia sosial sangat 7. Bab VII Perbuatan Yang Dilarang;
berpengaruh dalam pembentukan dan 8. Bab VIII Penyelesaian Sengketa;
perkembangan identitas remaja. Elkind mengatakan 9. Bab IX Peran Pemerintah dan Peran
bahwa identitas remaja dipengaruhi oleh imaginary Masyarakat;
audience dan personal fable dari remaja tersebut. 10. Bab X Penyidikan;
Imaginary audience adalah kelompok teman-teman 11. BAB XI Ketentuan Pidana;
(peers) dan orang lain yang dipercaya 12. Bab XII Ketentuan Peralihan; dan
memperhatikan remaja secara konstan. Personal 13. Bab XIII Ketentuan Penutup.
fable adalah kepercayaan remaja bahwa mereka
spesial, unik, dan terhindari dari bahaya.9
anak dalam menggunakan media sosial supaya b) Pemerintah harus memblokir semua
tidak terjerat dengan sanksi pidana dan/atau akun media sosial yang sifatnya
ganti rugi. mengandung SARA dan yang dapat
4.2. Saran membuat kegaduhan kehidupan
Adapun saran yang dapat peneliti berikan berbangsa dan bernegara serta
pada artikel ini adalah sebagai berikut: menimbulkan kegaduhan.
a) Masyarakat dan orang tua harus
berperan aktif dalam mengawasi
dalam menggunakan media sosial; dan
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
C. Internet
Burhan Ashofa. Metode Penelitian Hukum. Jakarta:
Erwin, Z. “Indonesia juara akses internet melalui
Rineka Cipta, 2007.
smartphone.” lihat dalam:
Elkind D. Egocentrism In Adolescence. Child http://tekno.tempo.co/
Development. 1967. IndonesiaJuaraAksesInternetMelaluiSmartp
hone, diakses pada 25 Mei 2018
Setiono. Pemahaman Terhadap Metodologi
Penelitian Hukum. Surakarta: Program Studi Hendra. “Fenomena Internet Pada Anak-Anak dan
Ilmu Hukum Pasca Sarjana Universitas Remaja.”
Sebelas Maret (UNS), 2010. http://hendra.room318online.com/Fenomen
aInternetPadaAnak-AnakdanRemaja,
B. Jurnal
diakses pada tanggal 23 Agustus 2018.
Mochammad Ali Maulidin, Syahirul Alim dan Viani
Qomariah A.N. “Perilaku Penggunaan Internet Pada
Puspita Sari. “Cerdas dan Bijak Dalam
Kalangan Remaja di Perkotaan.”
Memanfaatkan Media Sosial Di Tengah Era
http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/, diakses
Literasi dan Informasi.” Jurnal Aplikasi Ipteks
pada tanggal 23 Mei 2018.
Untuk Masyarakat. Maret 2017: Volume 6.
Nomor 1. D. Peraturan Perundang-Undangan
Pamela Felita, dkk. “Pemakaian Media Sosial dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19
Self Concept Pada Remaja.” Jurnal Ilmiah Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Psikologi MANASA. Mei 2016: Volume 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Nomor 1. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik.