Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The Greatest Showman is a phenomenal musical film that tells a story about an American
showman named P. T. Barnum. This film managed to get lot of awards and inspired a lot of people
around the world. On the other hand, this film also drew lot of critical criticisms from the film
critics. This study aims to analysed the development of the main character through dialogue in
musical film The Greatest Showman.
The qualitative method with descriptive approach will be used in this study. The data examined in
this study are the whole scenes breakdown of the film. This study will be focused on analysing the
main character development through dialogue and song lyrics of the film while still considering
the visual elements. Dialogues and song lyrics will be analysed by describing the dialogue’s
function, structure, style, and the dialogue’s integration with other cinematic elements.
The results of this study showed that dialogue has the capability to describe the physiological,
sociological and psychological dimensions of the main character. The development of the main
character in The Greatest Showman is shown more through the dialogue than visual elements. The
result showed there are lots of character dimensions that are only appear through dialogue.
Nevertheless, there are also few character dimensions that only appear through visual elements
of the film.
Keywords: Character Development, Main Character, Dialogue, Musical Film, The Greatest
Showman
Abstrak
Film The Greatest Showman merupakan film musikal fenomenal yang menceritakan tentang
perjalanan karier seorang tokoh seniman pertunjukan bernama P. T. Barnum. Film ini berhasil
mendapatkan berbagai penghargaan dan digemari oleh masyarakat, namun juga menuai kritik
pedas dari para kritikus film. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembangunan karakter
tokoh utama melalui dialog pada film musikal The Greatest Showman.
Analisis dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang dikaji
dalam penelitian ini adalah seluruh breakdown scene Film The Greatest Showman. Analisis
pembangunan karakter akan dilihat melalui unsur audio yang terdiri dari dialog dan lirik lagu
dengan tetap memperhatikan unsur visual di dalamnya. Dialog dan lirik lagu akan dianalisis
dengan cara menguraikan fungsi dialog, struktur dialog, gaya dialog dan integrasi dialog dengan
unsur sinematik lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur dialog mampu menunjukkan dimensi fisiologis,
sosiologis dan psikologis tokoh utama. Pembangunan karakter tokoh utama pada Film The
Greatest Showman lebih banyak ditunjukkan melalui dialog daripada visual. Dialog mendominasi
pembangunan dimensi karakter sosiologis dan psikologis. Meskipun demikian, terdapat beberapa
dimensi karakter yang hanya muncul melalui unsur visual, terutama pada dimensi fisiologis.
Kata kunci : Pembangunan Karakter, Tokoh Utama, Dialog, Film Musikal, The Greatest
Showman.
123
Alifia Nuralita Rezqiana, Siti Maemunah, Endang Mulyaningsih
Pembangunan Karakter Tokoh Utama melalui Dialog pada Film Musikal "The Greatest Showman"
124
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020
125
Alifia Nuralita Rezqiana, Siti Maemunah, Endang Mulyaningsih
Pembangunan Karakter Tokoh Utama melalui Dialog pada Film Musikal "The Greatest Showman"
maka didapatkan data breakdown film berupa hubungan sebab akibat dengan tokoh P. T.
65 scene film dengan 95 montage . Barnum.
Breakdown film dari setiap scene Pembangunan karakter melalui dialog
akan dianalisis dalam dua tahap. Tahap akan dianalisis menggunakan teori Film
pertama adalah analisis pembangunan dialogue dari Sarah Kozloff. Analisis akan
karakter tokoh utama dalam scene melalui dimulai dengan mengamati dan
media dialog dan lirik lagu. Kedua adalah mendeskripsikan fungsi dialog yang terdiri
analisis pembangunan karakter tokoh utama dari identifikasi tokoh, tindakan/aksi verbal,
dalam scene melalui media visual. perwujudan karakter, realitas tokoh dan
Setelah data diamati dengan saksama, eksploitasi sumber bahasa.
peneliti akan membuat breakdown scene dari Analisis dialog akan dilanjutkan
film The Greatest Showman. Breakdown dengan mendeskripsikan struktur dialog dan
scene dalam penelitian ini merupakan gaya dialog yang terdiri dari kuantitas dialog,
transkrip dari adegan dan dialog film The jumlah partisipan, interaksi dalam dialog,
Greatest Showman yang dikemas dalam bahasa asing, dialek, repetisi, ritme dan
format skenario film fiksi dan mengacu pada surprise. Proses selanjutnya adalah
format naskah film The Greatest Showman mendeskripsikan integrasi dialog dengan
draft 20 April 2015. unsur sinematik lainnya yang mencakup
Tahap penelitian selanjutnya adalah performance tokoh, shot and scale serta
menganalisis pembangunan karakter tokoh P. sound design.
T. Barnum melalui unsur audio yang Setelah menganalisis dialog di dalam
mencakup dialog dan lirik lagu serta melalui breakdown scene dan mengobservasi data
unsur visual. Dialog akan menjadi kajian film, maka akan diperoleh hasil analisis
utama dalam penelitian ini, sedangkan visual berupa kemunculan dimensi karakter tokoh
akan digunakan sebagai analisis pelengkap. P. T. Barnum di dalam scene yang dianalisis.
Proses analisis pembangunan Dimensi karakter tokoh yang muncul akan
karakter yang pertama adalah analisis dikumpulkan di dalam tabel analisis
pembangunan karakter melalui unsur audio penjabaran tiga dimensi karakter tokoh P. T.
yaitu dialog dan lirik lagu. Dialog yang akan Barnum dan dikelompokkan sesuai dengan
dianalisis pada penelitian ini adalah dialog dimensinya, yaitu dimensi fisiologi, sosiologi
dari tokoh utama yaitu P. T. Barnum dan dan psikologi.
dialog dari tokoh-tokoh lain yang sedang Selain memperoleh data berupa
membicarakan tokoh P. T. Barnum atau dimensi karakter tokoh, melalui analisis
dialog tokoh lain yang masih memiliki dialog akan dihasilkan pula data berupa
126
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020
penjabaran tentang bagaimana dimensi menggunakan teori Tiga Dimensi Tokoh dari
karakter tokoh dapat muncul atau dapat Lajos Egri. Dimensi fisiologi akan dijabarkan
ditunjukkan melalui media dialog dan lirik dengan menyebutkan gender, usia, berat
lagu. Hasil penelitian berupa penjabaran badan, tinggi badan, warna rambut, warna
pembangunan karakter tokoh utama melalui mata, warna kulit, postur, penampilan,
dialog akan dikumpulkan dalam tabel hasil cacat/kelainan fisik dan keturunan.
analisis pembangunan karakter melalui Dimensi sosiologi akan dijabarkan
dialog. dengan menyebutkan kelas sosial, pekerjaan,
Mengingat bahwa karya film pendidikan, kehidupan di rumah, agama,
merupakan sebuah media audio-visual, maka suku, negara, peran di komunitas, status
penelitian tidak hanya menganalisis karakter politik dan hobi. Dimensi yang terakhir yaitu
melalui dialog dan lirik lagu saja, melainkan dimensi psikologi akan dijabarkan dengan
tetap memperhatikan unsur visual di menyebutkan orientasi seksual,
dalamnya. Analisis unsur visual akan ambisi/tujuan hidup, halangan, watak, cara
dilakukan dengan mengacu pada teori bersikap, kepribadian, kemampuan dan
Karakterisasi Tokoh dari Joseph M. Boggs. kualitas.
Proses analisis pembangunan Kategori kepribadian pada dimensi
karakter melalui unsur visual akan dilakukan psikologi akan dianalisis menggunakan teori
dengan cara mengobservasi data film, tipe kepribadian dari Isabel Briggs Myers dan
kemudian mendeskripsikan penampilan, aksi Peter Briggs Myers. Teori ini akan digunakan
eksternal, aksi internal, reaksi tokoh lain, untuk menganalisis tipe kepribadian dari
kontras, pengulangan karakter/leitmotif dan tokoh untuk menemukan apakah tokoh
pemilihan nama. Melalui analisis unsur termasuk tipe kepribadian ekstrovert,
visual, akan diperoleh data berupa introvert atau ambivert.
kemunculan dimensi karakter tokoh P. T. Scene 28 akan digunakan sebagai
Barnum. Dimensi karakter tokoh yang contoh analisis dari total 65 scene yang telah
muncul melalui unsur visual juga akan diteliti karena scene ini dapat menjadi
dikumpulkan di dalam tabel hasil analisis representasi analisis pembangunan karakter
sesuai dengan kategori dimensi karakter, tokoh utama yang memuat banyak komponen
yaitu dimensi fisiologi, sosiologi dan dialog di dalamnya dan menghasilkan
psikologi. beberapa dimensi karakter yang penting
Hasil analisis berupa tiga dimensi dalam penelitian.
karakter tokoh P. T. Barnum akan dijabarkan
127
Alifia Nuralita Rezqiana, Siti Maemunah, Endang Mulyaningsih
Pembangunan Karakter Tokoh Utama melalui Dialog pada Film Musikal "The Greatest Showman"
MONTAGE 4
INT. MUSEUM BARNUM (BELAKANG PANGGUNG) – NIGHT
P. T. Barnum mengenakan kostum sirkus, sebuah jas mewah berwarna
merah dengan hiasan berwarna emas di bagian pergelangan tangan
dan rompi. P. T. Barnum tampak gagah, mengenakan topi polos
berwarna hitam. Semua tim sirkus tapak sedang mempersiapkan diri
menjelang pertunjukan.
P.T. BARNUM
COME ALIVE… COME ALIVE… GO AND LIGHT YOUR LIGHT. LET IT
BURN SO BRIGHT. REACHING UP… TO THE SKY… AND IT'S OPEN
WIDE. YOU'RE ELECTRIFIED.
P.T. BARNUM
AND THE WORLD BECOMES A FANTASY. AND YOU'RE MORE THAN YOU
COULD EVER BE. CAUSE YOU'RE DREAMING WITH YOUR EYES WIDE
OPEN.
(DAN SAAT DUNIA MENJADI SEBUAH FANTASI. DAN KAU LEBIH DARI
APA YANG KAU KIRA. KARENA KAU BERMIMPI DENGAN MATA YANG
TERBUKA LEBAR.)
VASILY PALVOS
Whoa…
(Waduh...)
P.T. BARNUM
AND YOU KNOW YOU CAN'T GO BACK AGAIN TO THE WORLD THAT YOU
WERE LIVING IN.
(DAN KAU TAHU KAU TAK AKAN BISA HIDUP DI DUNIAMU YANG DULU
LAGI)
P.T. BARNUM
CAUSE YOU'RE DREAMING WITH YOUR EYES WIDE OPEN. SO COME
ALIVE!
128
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020
P.T. BARNUM
Lettie! Lettie! They're waiting!
(Lettie! Lettie! Mereka menunggu)
LETTIE LUTZ
For what?
(Menunggu apa?)
P.T. BARNUM
For you.
(Menunggumu)
LETTIE LUTZ
Oh, No.
(Oh, Tidak)
P.T. BARNUM
They don't know it yet... but they are gonna love you.
Trust me.
(Mereka belum tahu, tapi mereka akan menyukaimu. Percayalah
padaku.)
P.T. BARNUM
Tom! Up! Up!
(Tom! Naik! Naik!)
P.T. BARNUM
I SEE IT IN YOUR EYES. YOU BELIEVE THAT LIE. THAT YOU NEED
TO HIDE YOUR FACE.
P.T. BARNUM
AFRAID TO STEP OUTSIDE.
P.T. BARNUM
SO YOU LOCK THE DOOR. BUT DON'T YOU STAY THAT WAY!
LETTIE LUTZ
NO MORE LIVING IN THOSE SHADOWS. YOU AND ME, WE KNOW HOW
THAT GOES.
(TAK LAGI HIDUP DALAM BAYANGAN ITU. KAU DAN AKU, KITA TAHU
BAGAIMANA RASANYA)
129
Alifia Nuralita Rezqiana, Siti Maemunah, Endang Mulyaningsih
Pembangunan Karakter Tokoh Utama melalui Dialog pada Film Musikal "The Greatest Showman"
(KARENA KETIKA KAU MELIHATNYA, OH, KAU TAK AKAN PERNAH SAMA
SEPERTI DULU)
P.T. BARNUM
YOU CANNOT BE AFRAID.
130
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020
131
Alifia Nuralita Rezqiana, Siti Maemunah, Endang Mulyaningsih
Pembangunan Karakter Tokoh Utama melalui Dialog pada Film Musikal "The Greatest Showman"
132
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020
133
Alifia Nuralita Rezqiana, Siti Maemunah, Endang Mulyaningsih
Pembangunan Karakter Tokoh Utama melalui Dialog pada Film Musikal "The Greatest Showman"
memiliki status politik yang cukup baik. film The Greatest Showman, dialog
P. T. Barnum berteman dengan Ratu memiliki peran yang kuat dalam
Victoria dari Inggris dan berteman membangun dimensi sosiologi dari
dengan para politikus Amerika pada tokoh P. T. Barnum. Dialog menjadi
masanya. media yang dominan dalam
Peran P. T. Barnum di dalam memunculkan dimensi sosiologi dari
komunitas juga beragam, antara lain P. tokoh. Dimensi sosiologi yang paling
T. Barnum adalah seorang pemilik dominan dimunculkan melalui dialog
Museum Barnum, seorang produser adalah informasi tentang suku atau
pertunjukan yang juga memimpin negara dari P. T. Barnum yaitu ia berasal
pertunjukan, namun ia dibenci oleh dan tinggal di Amerika.
serang kritikus seni dan jurnalis ternama Jumlah keseluruhan dari
di New York, Amerika Serikat. Selian kemunculan dimensi sosiologi dari
itu, P. T. Barnum juga dibenci oleh tokoh P. T. Barnum yang muncul melalui
sebagian kalangan masyarakat dan tidak dialog adalah sebanyak 298 kali,
dianggap di masyarakat. Semasa sedangkan kemunculan dimensi
hidupnya, sejak remaja hingga dewasa, sosiologi melalui visual sebanyak 260
P. T. Barnum memiliki hobi yaitu ia kali. Dari segi jumlah, frekuensi
senang menghibur orang di sekitarnya. kemunculan dimensi sosiologi melalui
Ia juga senang melakukan atraksi dan media visual memang lebih sedikit,
tampil di depan umum. namun terdapat beberapa unsur dimensi
Berbagai dimensi sosiologi tokoh sosiologi yang hanya muncul secara
P. T. Barnum pada film musikal The visual.
Greatest Showman muncul melalui Unsur dimensi sosiologi tokoh P.
media dialog dan media visual. Hasil T. Barnum yang hanya muncul melalui
penelitian menunjukkan bahwa media visual ditemukan pada scene 11,
frekuensi kemunculan berbagai dimensi di mana scene tersebut mampu
sosiologi dari tokoh P. T. Barnum yang menunjukkan pendidikan P. T. Barnum
ditunjukkan melalui media dialog adalah (tidak bersekolah formal), kehidupan di
sebanyak 298 kali, sedangkan frekuensi rumah atau kondisi keluarga P. T.
kemunculan melalui visual didapat Barnum semasa remaja (hidup seorang
sebanyak 260 kali. diri setelah ayahnya meninggal) dan
Frekuensi kemunculan dimensi agama P. T. Barnum (kristiani;
sosiologi ini menunjukkan bahwa pada Kristen/Katolik).
134
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020
135
Alifia Nuralita Rezqiana, Siti Maemunah, Endang Mulyaningsih
Pembangunan Karakter Tokoh Utama melalui Dialog pada Film Musikal "The Greatest Showman"
mencintai anak dan istri, membenci yang dominan muncul melalui media
mertua, tertarik dengan hal unik, dialog, antara lain ambisi dan tujuan
antisipatif, sarkastis, tidak suka hidupnya untuk berkembang, menjadi
kekerasan, tidak suka pada Mr. Bennett, orang terpandang dan diakui
gugup saat berada di lingkungan orang dimasyarakat. Kemudian terdapat
kaya, malu berhubungan dengan tim wataknya yang adalah sosok pemimpi
sirkus, bersikap dingin dan dan ambisius. Terdapat pula
mengacuhkan anak istri, meninggalkan kemampuannya yang memotivasi dan
tim sirkus, pilih kasih, tidak pintar bicara. Frekuensi kemunculan
memprioritaskan keluarga, bersikap dimensi-dimensi tersebut lebih banyak
dingin pada rekan kerja, dan juga ditunjukkan melalui dialog.
menyayangi teman-teman. Media dialog tidak hanya
Penjabaran dimensi psikologi mendominasi banyak kemunculan
yang ditemukan dalam analisis juga dimensi psikologi, tetapi juga terdapat
menunjukkan kemampuan dari P. T. beberapa dimensi psikologi P. T.
Barnum yang kreatif, memotivasi, Barnum yang hanya muncul melalui
imajinatif, persuasif, pintar melihat dialog, antara lain watak P. T. Barnum
peluang, memiliki wawasan luas, cerdik, yang optimis (muncul pada sebanyak 29
pintar bicara dan mampu mempengaruhi scene), keras kepala (muncul pada
orang lain. sebanyak 2 scene), serakah (muncul pada
Selain kemampuan, terdapat pula sebanyak 1 scene), cara bersikap yang
kualitas dari sosok P. T. Barnum yang pilih kasih (muncul pada sebanyak 2
muncul, antara lain P. T. Barnum adalah scene), kemampuan persuasif (muncul
salah satu seniman pertunjukan terbaik pada sebanyak 12 scene), dan
di Amerika, ia juga seorang produser wawasannya yang luas (muncul pada
pertunjukan yang sukses, seorang pria sebanyak 4 scene).
yang humanis (tidak membeda-bedakan Di sisi lain, melalui hasil analisis
orang), dan sosok kepala rumah tangga dapat diketahui bahwa terdapat beberapa
yang penyayang, menyenangkan, dimensi karakter yang hanya muncul
pekerja keras, bertanggungjawab, dan melalui media visual, seperti keinginan
berani mengakui kesalahan. P. T. Barnum untuk memakai pakaian
Melalui analisis, ditemukan bagus (saat remaja), keinginan untuk
bahwa di dalam film terdapat banyak dibela Ayah, sifat penurut (saat remaja),
dimensi psikologi dari P. T. Banrum sikap diam di depan Ayah (saat remaja)
136
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020
137
Alifia Nuralita Rezqiana, Siti Maemunah, Endang Mulyaningsih
Pembangunan Karakter Tokoh Utama melalui Dialog pada Film Musikal "The Greatest Showman"
138
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020
139
Alifia Nuralita Rezqiana, Siti Maemunah, Endang Mulyaningsih
Pembangunan Karakter Tokoh Utama melalui Dialog pada Film Musikal "The Greatest Showman"
tentang P. T. Barnum, antara lain dalam frame meskipun hanya ada satu
memperkuat makna dari kata yang tokoh saja yang berbicara dalam wujud
diucapkan, menandakan keseriusan, lagu. Hal yang menarik pada analisis ini
menunjukkan sifat P. T. Barnum yang adalah setiap dialog yang diucapkan
ekspresif, lucu, tegas, penyayang, dsb. pada setiap shot mampu
Integrasi dialog dan performance merepresentasikan kondisi emosional
muncul pada 57 scene dalam film. dari setiap tokoh yang ada di dalam shot,
Salah satu integrasi dialog meskipun dialog tersebut adalah dialog
dengan unsur sinematik yang menarik dari tokoh lain.
dalam film ini adalah integrasi dialog Unsur integrasi tersebut mampu
dengan shot and scale. Pada sejumlah 13 mengungkapkan banyak hal tentang
scene dalam film The Greatest karakter dari tokoh P. T. Barnum, yaitu
Showman, terdapat dialog off screen berbagai kualitas dan kemampuannya,
(dialog dalam bentuk voice over) yang antara lain bagaimana perilaku P. T.
sengaja dimunculkan untuk menciptakan Barnum mampu mempengaruhi Philip
makna tertentu. Penyajian inilah yang Carlyle untuk mengurus sirkus,
mampu mengungkapkan identitas tokoh. bagaimana keluarga P. T. Barnum begitu
Sebagai contoh, pada analisis merindukan dan mencintainya,
Scene 52, terdapat kemunculan tokoh P. bagaimana Jenny Lind begitu
T. Banrum secara visual namun dialog di mengaguminya, dsb.
dalamnya adalah dialog dari tokoh Integrasi dialog yang terakhir
Charity yang menyanyikan lagu, adalah integrasi dengan sound design.
mengungkapkan kerinduan sekaligus Sebagai sebuah film musikal, The
kesedihannya karena ditinggalkan oleh Greatest Showman tidak lepas dari
P. T. Barnum. Dalam scene tersebut, kekuatan unsur musik di dalamnya, baik
banyak sekali sisipan montage yang itu musik skor, efek suara, dialog dan
memuat visual dari berbagai tokoh, soundtrack. Unsur musik yang paling
seperti Charity, Caroline, Helen, Philip dominan adalah soundtrack. Integrasi
Carlyle, Tim Sirkus, Jenny Lind dan P. dialog dengan sound design dapat
T. Barnum. ditemukan pada 25 scene.
Integrasi dialog dengan shot & Dialog yang dinyanyikan mampu
scale di dalam film ini mampu mengungkapkan banyak dimensi
mengungkapkan kondisi kehidupan karakter dari P. T. Barnum seperti watak
masing-masing tokoh yang muncul di P. T. Barnum yang semangat, optimis,
140
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020
141
Alifia Nuralita Rezqiana, Siti Maemunah, Endang Mulyaningsih
Pembangunan Karakter Tokoh Utama melalui Dialog pada Film Musikal "The Greatest Showman"
mampu menunjukkan komitmen dan dari tokoh-tokoh lain yang mendukung dan
kesungguhan tokoh utama dalam melakukan memperkuat karakter tokoh utama.
aksinya, dialog juga mampu menunjukkan
Daftar Pustaka
bagaimana pandangan tokoh-tokoh lain
Altman, Rick. 2000. Film Genre. London:
terhadap tokoh utama yang pada praktiknya
British Film Institute.
dapat menunjukkan bagaimana karakter dari
tokoh utama. Biran, Misbach Yusa. 2010. Teknik Menulis
Dialog yang disajikan dalam format Skenario. Jakarta: Fakultas Film dan
lagu pada film musikal The Greatest Televisi Institut Kesenian Jakarta.
Showman menjadi media pembangunan
Boggs, Joseph M. 1992. The Art of
karakter yang kuat karena pada analisis scene
Watching Film. Dialihbahasakan
yang memuat soundtrack, terdapat semua
oleh Asrul Sani. Jakarta: Yayasan
komponen fungsi dialog, terdapat struktur
Citra.
dan gaya dialog yang khas, dan juga terdapat
integrasi dialog dengan tiga unsur sinematik Dennis W. Petrie; Joseph M. Boggs. 2012.
musikal The Greatest Showman mampu Egri, Lajos. 1946. The Art of Dramatic
merepresentasikan karakter tokoh utama Writing. New York: Simon &
pada berbagai situasi penting, seperti masa Schuster, Inc.
ketika tokoh utama sedang dalam perjuangan
Garfinkel, Asher. 2007. Screenplay Story
mencapai tujuan, ketika tokoh utama
Analysis The Art and Business. New
menikmati kejayaan, sampai pada masa di
York: Allworth Press.
mana tokoh utama berada pada titik terendah
dalam perjalanan pencapaian tujuan. Gianneti, Louis. 2007. Understanding
Relasi antara fungsi dialog, struktur Movies. London: Laurence King
dan gaya dialog serta integrasi dialog dengan Publishing.
performance aktor, shot and scale dan sound Giannetti, Louis D. 2014. Understanding
design mampu memperkuat peran dialog Movies. 13th. London: Pearson
dalam mewujudkan karakter tokoh. Interaksi Education.
dialog dengan shot and scale dan sound
Grafinkel, Asher. 2007. Screenplay Story
design pada film ini tidak hanya terbatas pada
Analysis The Art and Business. New
aksi tokoh utama saja, melainkan juga aksi
York: Allworth Press.
142
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020
KBBI, Tim Redaksi. 2008. Kamus Besar Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian
Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kualitatif Jenis, Karakteristik dan
Bahasa. Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.
143