Professional Documents
Culture Documents
Korespondensi: setyasih.rini@gmail.com
ABSTRACT
Students are an important part of higher education institutions, where they have a social role in development.
Some higher education institutions have not provided opportunities for female students to play a maximum role.
In contrast, female students do not yet have an organizational platform within the university environment due to a
lack of organizational interest. The reason is influenced by the local culture which is influenced by the existence
of the palace as a source of Javanese culture. The problem is the lack of organizational skills resulting in the
recruitment process and lack of leadership regeneration. The purpose of this activity is (1) to motivate members
of the Women's Forum to increase their role in the university sphere; (2), improving leadership skills and abilities
for students in a gender perspective; (3), increase the knowledge of Women's Forum members on gender issues.
The method used is (1) to observe the problems faced by partners; (2), socialization to explain to partners the
activities to be carried out; (3), implementation of service in partners. The results achieved through this activity
increased the capacity building and leadership skills such as working as a team, public speaking, interpersonal
communication in order to strengthen the institutional Women's Forum as an effort to empower students as one of
the actors of social change in development.
ABSTRAK
Mahasiswa merupakan bagian penting dari lembaga pendidikan tinggi yang sekaligus memiliki peran sosial dalam
pembangunan. Beberapa lembaga pendidikan tinggi belum memberikan kesempatan kepada mahasiswa
perempuan untuk berperan maksimal. Sebaliknya, mahasiswa perempuan belum memiliki wadah keorganisasian
yang berada dalam lingkungan universitas karena kurangnya minat berorganisasi. Alasan tersebut dipengaruhi
oleh budaya lokal yang masih patriarki. Nilai-nilai tersebut masih berkembang salah satunya dipengaruhi oleh
keberadaan keraton sebagai sumber atau asal-usul budaya Jawa. Forum Perempuan merupakan organisasi mitra
dari kegiatan pengabdian yang berdiri pada tahun 2019 yang kesemua anggotanya adalah perempuan.
Permasalahan dari mitra adalah kurangnya keterampilan berorganisasi sehingga kesulitan dalam proses rekrutmen
dan kurangnya regenerasi kepemimpinan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memotivasi anggota
Forum Perempuan untuk meningkatkan perannya dalam lingkup universitas. Kedua, meningkatkan keterampilan
dan kemampuan kepemimpinan bagi mahasiswa dalam perspektif gender. Ketiga, meningkatkan pengetahuan
anggota Forum Perempuan terhadap isu gender. Metode yang digunakan adalah (1) melakukan observasi
permasalahan yang dihadapi mitra; (2) sosialisasi untuk menjelaskan kepada mitra kegiatan yang akan
dilaksanakan; (3) pelaksanaan pengabdian di mitra. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini meningkatkan
pengetahuan (capacity building) dan keterampilan kepemimpinan seperti bekerja dalam teamwork, public
speaking, komunikasi interpesonal guna penguatan kelembagaan Forum Perempuan sebagai upaya pemberdayaan
mahasiswa sebagai salah satu aktor perubahan sosial dalam pembangunan.
Kata kunci: capacity building, kepemimpinan, perempuan, mahasiswa
369
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
Perwakilan Mahasiswa (MPM), Badan dan kontribusi terhadap perguruan tinggi dan
Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan masyarakat. Banyak faktor yang
Mahasiswa (UKM). Ketiga lembaga tersebut menjadikannya belum bisa banyak berkiprah
sebagai representasi dan koordinasi mahasiswa sebagaimana organisasi kemahasiswaan
tingkat universitas. Organisasi kemahasiswaan lainnya. Sebagai mitra, anggota dari organisasi
tersebut melakukan koordinasi dengan Rektor Forum Perempuan belum mampu
melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan memberdayakan anggota, mengeksplorasi, dan
dan Alumni. mengasah keterampilannya sehingga kaderisasi
Organisasi yang berfungsi sebagai pemimpin masih menjadi sebuah tantangan.
representasi dan koordinasi mahasiswa tingkat Tantangan terhadap perempuan untuk
fakultas adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa tampil dan berperan sebagai pemimpin masih
(DPM) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa muncul dalam masyarakat. Masyarakat
(DEM). Organisasi mahasiswa yang berada Surakarta masih memiliki ikatan kuat dengan
pada tingkat fakultas ini berkoordinasi secara nilai-nilai patriarki sebagai dampak keberadaan
langsung dengan Dekan. Tingkat program studi kedua keraton, sebagai asal-usul atau sumber
juga terdapat organisasi kemahasiswaan yang budaya yakni Kasunanan Surakarta (Solo)
bernama Himpunan Mahasiswa Program Studi Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran. Kedua
(HMPS). Koordinasi yang dilakukan oleh keraton tersebut mewariskan nilai-nilai
lembaga tersebut secara langsung terhadap patriarki dengan memberikan posisi laki-laki
Ketua Program Studi dan Wakil Dekan. Tata sebagai pemimpin serta pengambil keputusan.
kerja lembaga dan antarlembaga Sistem sosial patriarki menempatkan laki-laki
kemahasiswaan diatur dalam Anggaran Dasar pada wilayah publik untuk melakukan tugasnya
dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sesuai dengan kemampuannya sedangkan
masing-masing lembaga. Sebuah organisasi perempuan lebih pantas pada sektor domestik
kemahasiwaan jika dilihat dari struktur sesuai dengan sifat-sifatnya (Dewi, 2016).
pengurus umumnya belum memunculkan Sehingga laki-lakilah yang lebih cocok
kekuatan perempuan. memainkan perannya sebagai seorang
Kelembagaan yang diperuntukkan sebagai pemimpin.
sarana untuk membentuk kepemimpinan Nilai-nilai kepemimpinan dalam budaya
mahasiswa perempuan belum tertata secara baik Jawa khususnya Surakarta yang diwariskan
dan efektif. Mahasiswa belum diasah dan diolah oleh kedua keraton tersebut antara lain adalah
kemampuannya agar semakin banyak muncul kaprawiran (kepahlawanan) dan kaprayitnan
jiwa kepemimpinan dalam organisasi yang ada. (kewaspadaan). Sementara figur yang bisa
Jiwa kepemimpinan inilah yang perlu terus memimpin dalam tradisi Jawa memiliki sikap
menerus dipupuk agar muncul pemimpin yang mengayomi (melindungi) agar bisa memberikan
transformatif. Kepemimpinan transformatif perlindungan dan kenyamanan (ngayomi),
atau transformasional ditandai dengan adanya diperlukan kekuatan dan kemampuan secara
kepercayaan, keyakinan, kesetiaan dan fisik, ngayemi, (menyejahterakan)
penghormatan kepada pemimpin. Munculnya terpenuhinya seluruh kebutuhan rakyat, serta
kepercayaan, keyakinan, kesetiaan dan ajer dengan melebur dan bersatu dengan orang
penghormatan pengikut kepada pemimpin yang dipimpinnya. Nilai-nilai tersebut dikaitkan
disebabkan karena pemimpin terlebih dahulu dengan kekuatan fisik laki-laki sehingga
memberikan motivasi, mendampingi, menghalangi perempuan untuk menjadi
memperkuat serta menjaga eksistensi dan pemimpin (Harini, 2020).
memperkuat organisasi (Hur et al., 2011). Asal usul seorang calon pemimpin dalam
Mitra yang dipilih untuk program masyarakat Jawa sangat menentukan sehingga
pengabdian pada Semester Genap Tahun Ajaran sejarah membuktikan bahwa hanya trahing
2020-2021 ini adalah Forum Perempuan. kusuma rembesing madu saja yang berhak.
Organisasi ini belum memiliki banyak aktivitas Anggapan tersebut dilatarbelakangi oleh
371
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
konsep pemimpin dalam konteks Jawa yang keterampilan menjadi unsur penting untuk
dicirikan dengan monocentrum (figur tunggal), menunjukkan potensi manusia. Pendidikan
metafisis (didapat karena wahyu, wangsit, dipilih dalam implementasi dari program
pulung, derajat, keturunan atau nunggak semi), pembangunan berkelanjutan karena menjadi
pragmatis (melalui tirakat, ritual, lelaku, tapa instrumen yang efektif untuk melakukan
brata), etis (bermoral tinggi, dapat komunikasi, informasi, penyadaran,
membedakan yang baik dan buruk), sinkretis pembelajaran, memobilisasi massa atau
(mengambil konsep atau nilai penting dari komunitas anak bangsa ke arah kehidupan
berbagai agama) (Endraswara, 2013). mendatang secara berkelanjutan
Dalam masyarakat Surakarta terdapat Pendidikan untuk pembangunan yang
nilai-nilai kepemimpinan yang diadopsi untuk berkelanjutan merupakan proses pembelajaran
menjalankan tugasnya, di antaranya adalah yang disesuaikan dengan cita-cita luhur dan
Falsafah Hastabrata. Falsafah Hasta Brata prinsip-prinsip yang mendasar dalam
berasal dari Bahasa Sansekerta, merupakan pembangungan yang berkelanjutan dengan
ilmu dari delapan perwatakan alam yang terurai memusatkan pada semua tingkat dan jenis
dalam delapan watak bumi, api, air, angkasa, pembelajaran guna mendukung pemberian
angin, matahari, bulan, bintang atau yang dalam pendidikan yang berkualitas serta
bahasa Jawa dikenal bumi, geni, banyu, langit, pengembangan pembangunan manusai yang
bayu, surya, candra, dan kartika (Azhar, 2017) berkelanjutan. Pendidikan untuk pembangunan
Seiring perkembangan waktu, anggapan tersebut kemudian dikenal dengan istilah
sebagian masyarakat tersebut mulai memudar learning to know, learning to be, learning to live
sehingga pemimpin muncul bukan karena together, learning to do, learning to transform
faktor-faktor tersebut atau juga karena oneself and society (Komisi Nasional lndonesia
keturunan namun peningkatan ilmu untuk UNESCO, 2014).
pengetahuan yang didapat dari bangku Di sinilah pentingnya peran serta
pendidikan. Seperti yang disampaikan oleh mahasiswa untuk terlibat dalam proses
Karin Jironet (2020)tentang pemikiran pembangunan sesuai dengan kompetensinya.
masyarakat golongan tua bahwa pemimpin itu Mahasiswa sebagai pelaku pembangunan
dilahirkan sudah tidak laagi menjadi pegangan pada masa mendatang menjadi alasan untuk
untuk kehadiran seorang pemimpin. mendapat pembekalan. Pembekalan
Kehadiran perempuan sebagai kepemimpinan sangat penting untuk
pengambil keputusan diperlukan dalam proses mempersiapkannya sebagai penerus bangsa.
pembangunan berkelanjutan guna mempercepat Seperti yang disampaikan oleh Juhro Solikin
peningkatan kualitas kehidupan. Pembangunan M., (2020) bahwa kepemimpinan menjadi
berkelanjutan merupakan konsep baru yang salah satu aspek untuk menentukan
berkembang pada tahun 2000-an yang tidak pembangunan. Sebagai daya dukungnya
hanya bertujuan pada pemenuhan kebutuhan adalah dengan menghadirkan seorang
pokok pada jangka pendek. Melalui pemimpin yang mampu mengelola dan
pembangunan berkelanjutan kebutuhan memotivasi sumber daya guna mencapai
generasi mendatang seperti kebutuhan tujuan organisasi. Meskipun masyarakat
ekonomi, sosial maupun lingkungan yang bisa Surakarta sendiri sampai saat ini masih kental
didapatkan dengan pendidikan yang dengan budaya patriarki namun internalisasi
berkualitas. bahwa laki-laki merupakan manusia utama
Terkait dengan pembangunan sedangkan perempuan sebagai pelengkap
berkelanjutan, setidaknya ada dua dimensi harus semakin dikikis.
yakni waktu sekarang dan mendatang serta Feminis menjadi sebuah pendekatan
dimensi interaksi yang menyangkut system yang dianggap terbaik untuk melihat lebih dekat
ekonomi dan sosial (Niken Pratiwi1, Dwi Budi tentang isu perempuan dan pembangunan.
Santosa, 2018). Pendidikan, pelatihan dan Pendekatan ini umumnya berakar pada
372
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
paradigma konstruktivis yang melihat organisasi dan juga lingkup universitas belum
kenyataan sebagai bagian dari fenomena yang banyak membuahkan hasil. Mahasiswa
dibuat berdasarkan kekuatan sosial misalnya perempuan universitas sampai sekarang belum
relasi kekuasaan, nilai, struktur, interaksi dan banyak yang tertarik terhadap isu gender.
bahasa. Feminis memercayai bahwa isu yang Forum Perempuan berdiri pada bulan
terkait dengan perempuan bukan sekadar September 2019 dengan anggota sejunlah 20
bersinggungan secara langsung dengan orang. Beberapa aktivitas yang bermanfaat
permasalahannya dalam konteks sosial namun bukan hanya lingkup unuversitas namun juga
juga pengalaman berbeda yang dialami laki-laki masyarakat telah dilakukan sebagai upaya
dan perempuan dalam relasi kuasa (Bierema, untuk memberikan edukasi sekaligus
2016). memperkenalkan organisasi terhadap
Pemimpin perempuan masih masyarakat. Aktivitas yang dilakukan dengan
menimbulkan perdebatan meskipun sebenarnya cara menggandeng pihak luar mengingat belum
kemampuannya tidak diragukan. Gaya tersedianya anggaran dari BEM untuk Forum
kepemimpinan perempuan pada abad kedua Perempuan. Perhatian yang diberikan oleh
puluh satu sekarang ini memiliki gaya yang universitas terhadap organisasi mahasiswa
lebih terbuka, demokratis, partisipatif, perempuan ini masih perlu ditingkatkan. Kerja
delegatif, mengutamakan manajemen team sama yang telah dilakukan antara lain dengan
work, kolaboratif, mentoring, konsultatif serta SPEK HAM (2019), melalukan long march di
gaya fleksibel. Pemimpin perempuan mampu Solo Car Free Day (2020), dan seminar di SMA
memberikan suasana baru bagi lingkungan atau Negeri VI Surakarta mengenai Sex Education
organisasi yang dipimpinnya. and Gender (2020).
Beberapa artikel menyebutkan bahwa Organisasi mahasiswa perempuan ini
perempuan yang menjadi pemimpin mampu sampai sekarang masih menghadapi tantangan.
mengubah suasana organisasi yang Mahasiswa perempuan dari berbagai program
dipimpinnya, menjadi lebih luwes, tidak kaku studi yang berada dalam lingkup universitas
dan tidak ribet (Cheong, Yammarino, Dionne, belum banyak yang memiliki ketertarikan
& Tsai, 2018). Studi yang dilakukan oleh terhadap isu perempuan. Isu gender belum
beberapa tokoh memberikan gambaran secara banyak menjadi perhatian dalam lingkup
jelas bahwa model kepemimpinan feminis universitas padahal berkaitan secara langsung
menunjukkan kemampuannya untuk dengan eksistensinya sebagai mahasiswa.
mengambil keputusan yang lebih berwarna Keberadaannya yang masih berada di bawah
bukan bersifat manajerial tetapi humanis serta organisasi BEM menjadi tantangan tersendiri
membawa perubahan (Bragger, Alonso, bagi Forum Perempuan untuk melakukan
D’Ambrosio, & Williams, 2020). aktivitasnya. Proses perizinan yang relatif lama
Gagasan utama dari pembentukan ditambah dengan penganggaran menjadikan
Forum Perempuan awalnya dimaksudkan gagasan yang muncul belum bisa
sebagai wadah mahasiswa perempuan untuk ditindaklanjuti dengan kegiatan yang riil.
menyalurkan apresiasi dan suaranya serta Kepemimpinan dari Forum Perempuan
memudahkan melakukan koordinasi dan sendiri juga belum mampu membangkitkan
komunikasi dengan organisasi yang sama dari semangat dari mahasiswa lain untuk lebih
perguruan tinggi lain. Organisasi mahasiswa ini berpartisipasi dalam organisasi. Upaya untuk
sampai sekarang masih berada di bawah meningkatkan peran kepemimpinan mahasiswa
lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). perempuan masih sangat diperlukan.
Kepengurusan Forum Perempuan selama ini Perempuan menjadi pemimpin seringkali
baru mengalami pergantian setiap tahun sekali terkendala dan dipengaruhi oleh budaya
yakni 2019-2020 dan 2020-2021. Aktivitas setempat. Fenomena glass door, glass ceiling
yang telah dilakukan untuk meningkatkan dan glass cliff pada dasarnya hendak
partisipasi mahasiswa perempuan dalam menjelaskan bahwa perempuan sebagai
373
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
374
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
375
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
dengan pemangku kepentingan. Pada tahap teamwork, public speaking, dan komunikasi
ini sekaligus menjadi agenda untuk interpersonal, termasuk kepemimpinan
melakukan koordinasi antara Tim perempuan Jawa dengan mengambil contoh
Pengabdian dengan mitra serta melakukan keberhasilan kepemimpinan dari Ratu
pemantauan di lapangan. Kegiatan ini Kalinyamat, sebagai raja perempuan yang
dilakukan pada tanggal 17 dan 19 Februari adil, bijaksana dan pemberani.
2021 pada pukul 09.00-12.00 WIB di lokasi Hasil yang didapatkan oleh anggota
mitra. Kegiatan tersebut dilakukan secara Forum Perempuan setelah mendapat
dua kali mengingat pada setiap pertemuan sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan
hanya dapat bertemu dengan beberapa pendampingan yang dilakukan melalui
orang pengurus karena masih dalam diskusi dan workshop dapat meningkatkan
pandemi Covid-19 sehingga harus menaati pemahaman dan perubahan dalam
protokol kesehatan untuk tidak pengelolaan organisasi. Indikator
berkerumun. keberhasilan tersebut didapatkan dari: 1)
2. Melakukan sosialisasi tentang isu gender adanya peningkatan dalam jumlah anggota,
Pada tahap ini, Tim Pengabdian para pengurus organisasi semakin
Masyarakat melakukan pertemuan dengan memahami pengelolaan keuangan yang
para pengurus dan perwakilan anggota disesuaikan dengan kegiatan yang memiliki
untuk membahas isu gender yang sedang orientasi yang tepat sasaran baik secara
berkembang di Surakarta. internal sesuai dengan kebutuhan anggota
3. Perbaikan manajemen dan SDM yang mayoritas adalah perempuan atau
Tahap selanjutnya adalah eksternal masyarakat; 2) pada semester
pelaksanaan pertemuan antara Tim berikutnya Forum Perempuan
Pengabdian dengan mitra yakni Forum memprogramkan kegiatan sosialisasi
Perempuan guna mendapatkan informasi kepada masyarakat secara vitual tentang
terkait permasalahan yang dihadapi melalui pencegahan pernikahan anak dan
perbaikan manajemen organisasi, dan pencegahan bullying di lingkup universitas.
perbaikan SDM termasuk kesulitan dalam Dampak dari kegiatan pengabdian kepada
proses rekrutmen, dan kreativitas kegiatan masyarakat ini adalah semakin
dalam organisasi yang dilakukan dalam dipahaminya orientasi kegiatan organisasi
bentuk workshop yang diselenggarakan yang disesuaikan dengan anggaran yang
pada tanggal 12 Maret 2021 pada pukul telah disusun sebelumnya, penyusunan
09.00-12.00 WIB dengan pembicara yang rencana kegiatan yang tepat dan dikemas
ahli di bidangnya. Workshop ini diikuti oleh secara menarik, sosialisasi yang dilakukan
pengurus dan anggota Forum Perempuan oleh pengurus secara internal dalam
yang diselenggarakan melalui ruang virtual lingkup perguruan tinggi terkait visi misi
yakni Googlemeet mengingat masih berada organisasi.
di dalam masa pandemi Covid-19. Para pengurus Forum Perempuan
4. Meningkatkan keterampilan (soft skill) setelah mendapat materi kepemimpinan
kepemimpinan melalui workshop bukan berarti telah
Tahap berikutnya workshop selesai. Para pengurus tersebut dalam
kepemimpinan yang dilakukan pada kegiatan pemantauan bersama dengan Tim
tanggal 22 Maret 2021 pada pukul 09.00- Pengabdian berperan serta memantau
12.00 dengan pembicara ahli studi perkembangan dari kegiatan yang telah
kepemimpinan dan kewarganegaraan. dilakukan sebelumnya. Kegiatan ini
Materi yang dibahas dalam kegiatan ini sekaligus untuk mengevaluasi seberapa
berkaitan dengan soft skill kepemimpinan perubahan yang terjadi yang dialami oleh
yang perlu dimiliki oleh pengurus Forum para pengurus terkait dengan pengelolaan
Perempuan di antaranya: bekerja dalam organisasi baik dari segi keuangan,
376
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
manajerial, serta komunikasi efektif kepada dicapai melalui kegiatan ini meningkatkan
anggota. Tahap ini sekaligus menjadi waktu pengetahuan terkait capacity building dan
yang tepat untuk menyusun rencana menambah keterampilan kepemimpinan
kegiatan secara online pada waktu (soft skill) yang terkait dengan kemampuan
mendatang karena masih terkendala bekerja dalam team work, public speaking,
pandemi Covid-19 yang bertujuan untuk dan komunikasi interpersonal guna
merekrut anggota baru. Selain itu, kegiatan penguatan kelembagaan Forum Perempuan.
tersebut juga dapat memotivasi mahasiswa Hambatan yang masih dirasakan
perempuan agar mau berlatih menjadi melalui kegiatan pengabdian ini adalah
pemimpin melalui Forum Perempuan. dalam menarik minat perempuan untuk
Komunikasi yang dibangun tergabung dalam organisasi dan berperan
diantara para pengurus Forum Perempuan serta sebagai pengurus. Masih banyak
dengan Tim Pengabdian masih terus mahasiswa perempuan yang belum tertarik
berlangsung. Komunikasi efektif tersebut untuk bergabung dalam organisasi
bukan hanya dimaksudkan sebagai bentuk perempuan apalagi menjadi pemimpin
relasi antara mahasiswa dengan dosen sehingga dibutuhkan motivasi baik oleh
namun untuk: 1) menumbuhkan silaturahmi pengurus lama maupun sivitas akademika
diantara pada pengurus Forum Perempuan lainnya. Tidak sedikit mahasiswa
dengan Tim Pengabdian terkait pengelolaan perempuan yang enggan bergabung dalam
organisasi dan rencana kegiatan yang tepat organisasi Forum Perempuan karena
sasaran; 2) memberikan motivasi kepada “ketakutannya” untuk menjadi pengurus
para pengurus Forum Perempuan agar tetap dengan tanggung jawab tertentu yang
bersemangat dalam perekrutan anggota. kemudian dianggap sebagai penghalang
Semakin banyaknya mahasiswa yang mau untuk melakukan aktivitas lain yang lebih
bergabung dalam organisasi tersebut santai.
diharapkan semakin banyak perempuan
yang peka terhadap permasalahan SIMPULAN
perempuan itu sendiri, dengan kata lain Tim Pengabdian melakukan
lebih responsif gender. pengabdian kepada para pengurus Forum
Pada akhir pelaksanaan Perempuan sebagai organisasi mahasiswa yang
pengabdian, selain pengurus masih belum berkembang. Sebagai organisasi yang
melakukan komunikasi dengan anggota dikelola secara keseluruhannya oleh mahasiwa
Tim, juga tersisa harapan besar untuk perempuan belum mampu menyelesaikan
diadakannya workshop lagi pada permasalahan terkait manajemen organisasi
kesempatan lain. Workshop tersebut bagi baik keuangan, komunikasi efektif, kegiatan
para pengurus menjadi penting karena akan maupun perekrutan. Permasalahan mitra
menambah wawasan terkait kepemimpinan tersebut diatasi oleh Tim Pengabdian melalui
perempuan yang baru dengan tema kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan
misalnya kepemimpinan transformasional melalui workshop serta pendampingan.
di tengah pandemi Covid-19. Para pengurus Sambutan yang diberikan oleh mitra sangat
juga mengharapkan adanya bimbingan dan memuaskan karena selain peran serta yang aktif
pendampingan dari Tim Pengabdian secara selama periode pengabdian juga ada permintaan
terus menerus sampai mampu mengatasi untuk selalu mendampingi. Untuk kegiatan
persoalan dan tantangan secara mandiri. pendampingan sebagai bentuk motivasi tidak
Hal ini menjadi informasi yang hanya dilakukan selama periode pengabdian
menggembirakan bagi anggota Tim saja namun juga dilaksanakan terus menerus
Pengabdian karena ada respon positif dari selama diperlukan oleh para pengurus. Relasi
pengurus Forum Perempuan. Dengan dan komunikasi yang terbangun diantara Tim
demikian secara garis besar hasil yang
377
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
378