You are on page 1of 8

MIKKI Vol .09/No.

1/April/2020
Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia

PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PERUBAHAN KADAR


ASAM URAT PADA LANSIA DI BPSTW BUDI LUHUR
YOGYAKARTA

The Influence Of Ergonomic Gymning On Uratic Acid Levels In Elderly


In BPSTW Budi Luhur Yogyakarta

Nur Hidayat1, Cindy Cloudia2


1Prodi Keperawatan (DIII), STIKES Wira Husada Yogyakarta
2 Prodi Ilmu Keperawatan (S1), STIKES Wira Husada Yogyakarta
Email: Nurhidayat_76@yahoo.com

ABSTRACT

Background: Elderly (Elderly) is a period in which an organism has reached a golden age or
glory in size, function, and also some have shown its decline over time. Increased uric acid levels
in the elderly, will cause other complications. One prevention that can be done is pharmacological
therapy, namely the provision of drugs that can prevent gout and non-pharmacological measures
such as ergonomic exercises that are done to reduce uric acid. Ergonomic exercises are
exercises to restore or correct the position and flexibility of the nervous system and blood flow.
Objectives: ’Determine the effect of ergonomic exercises on changes in uric acid levels in the
elderly at BPSTW Budi Luhur Yogyakarta
Research methods: This research is a quantitative research with pre-experimental design with
one-group pre-post test design method. The design is used to express causal relations only by
involving a group of subjects. The group of subjects was observed before intervention as much
as 6 times giving ergonomic exercises, then observed again after the intervention. Analysis of the
data in this study used the Paired-T test.
Results: The results showed the value of bivariate analysis with the Paired-T test formula that
ergonomic exercises affect the changes in uric acid levels in the elderly at Tresna Werdha Budi
Luhur Social Service Center Yogyakarta, evidenced the p value of 0,000 <0.05
Conclusion: There is an influence of ergonomic exercise on changes in uric acid levels in the
elderly at Tresna Werdha Budi Luhur Social Service Center Yogyakarta

Keywords: Ergonomic exercises, Changes in uric acid levels

ABSTRAK

Latar Belakang: Lanjut usia (Lansia) merupakan periode dimana organisme telah mencapai
masa keemasan atau kejayaan dalam ukuran, fungsi, dan juga beberapa telah menunjukan
kemundurannya sejalan dengan berjalannya waktu. Meningkatnya kadar asam urat pada lansia,
akan menyebabkan penyakit komplikasi lainnya. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan
yaitu dengan terapi farmakologi yaitu pemberian obat- obatan yang dapat mencegah asam urat
dan tindakan non farmakologi seperti senam ergonomik yang dilakukan untuk mengurangi asam
urat. Senam ergonomik merupakan senam untuk mengembalikan atau membetulkan posisi dan
kelenturan sistem syaraf dan aliran darah.
Tujuan penelitian: ’Mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap perubahan kadar asam
urat pada lansia di BPSTW Budi Luhur Yogyakarta
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan peneltian kuantitatif dengan rancangan pra
eksperimental design dengan metode one - group pre - post test design. Rancangan yang
digunakan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat hanya dengan cara melibatkan satu

53
MIKKI Vol .09/No.1/April/2020
Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia

kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi sebanyak 6 kali
pemberian senam ergonomik, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi. Analisa data pada
penelitian ini menggunakan uji Paired-T test.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan nilai analisa bivariat dengan rumus Paired-T test bahwa
senam ergonomik berpengaruh terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia di Balai
Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Yogyakarta, dibuktikan nila p value 0.000< 0,05
Kesimpulan: Ada pengaruh pengaruh senam ergonomik terhadap perubahan kadar asam urat
pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Yogyakarta

Kata Kunci : senam ergonomik , Perubahan kadar asam urat

PENDAHULUAN
Lanjut usia (Lansia) merupakan periode dimana organisme telah mencapai masa
keemasan atau kejayaan dalam ukuran, fungsi, dan juga beberapa telah menunjukan
kemundurannya sejalan dengan berjalannya waktu. Lansia merupakan bagian dari
proses tumbuh kembang, dimana manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua namun
melalui proses perkembangan mulai dari bayi, anak-anak, dewasa, dan akhirnya
menjadi tua. Lansia merupakan suatu proses alami yang akan dialami oleh seluruh
manusia dan merupakan akhir dari kehidupan1. Menurut World Health Organization,
menjelaskan bahwa Jepang merupakan Negara dengan jumlah lansia terbanyak di
dunia, yang mencapai 35,6 juta atau sekitar 28% dari total populasi. Rekor ini kemudian
disusul oleh Italia sebesar 23%, Portugal dan Jerman sebesar 22% serta Inggris yang
mencapai 18%. Berdasarkan data proyeksi penduduk, di Indonesia pada tahun 2018
terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia. Di prediksi jumlah penduduk lansia pada tahun
2020 akan mencapai 27,08 juta jiwa
Provinsi Yogyakarta merupakan jumlah lansia terbanyak yang menduduki urutan
pertama di Indonesia, pada tahun 2017 mencapai 13,4%, meningkat 14,7% pada tahun
2020, dan 19,5% pada tahun 2030.Peningkatan jumlah lansia perlu mendapatkan
perhatian karena kelompok lansia merupakan kelompok beresiko tinggi yang mengalami
berbagai masalah kesehatan2.
Pada lansia terjadi kemunduran sel sel karena proses penuaan yang dapat
berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik timbulnya berbagai macam penyakit
seperti perubahan kadar asam urat3. Asam urat merupakan penyakit degeneratife yang
menyerang persendian, dan paling sering dijumpai di masyrakat terutama dialami oleh
lansia, namun tak jarang penyakit ini juga ditemukan pada golongan pralansia4 World
Health Organization (WHO), memperkirakan bahwa sekitar 335 juta orang di dunia
mengidap penyakit asam urat. Jumlah ini sesuai dengan pertambahan lansia dan
beragam faktor kesehatan lainnya yang akan terus mengalami peningkatan dimasa
depan. Diperkirakan sekitar 75% penderita asam urat mengalami kecacatan akibat
kerusakan pada tulang dan gangguan pada persendian5
Berdasarkan hasil Kemenkes (2013), menunjukkan bahwa Penyakit asam urat
di Indonesia yang didiagnosis tenaga kesehatan (Nakes) sebesar 11,9%. Jumlah yang
ditemukan berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar 24,7%. Di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta usia ≥ 15 tahun yang mengalami asam urat sebesar 5,6%
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan 22,7% berdasarkan gejala. Persentase
penyakit sendi di Kabupaten Bantul menduduki urutan ke-3 sebesar 3,7% berdasarkan

54
MIKKI Vol .09/No.1/April/2020
Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia

diagnosa tenaga kesehatan dan gejala. sebanyak 22,7%. Tingginya persentase


masalah asam urat di Yogyakarta membuktikan bahwa perlunya penanganan yang
serius terkait permasalahan tersebut
Penyakit asam urat ditandai dengan perubahan kadar asam urat Laki-laki
dewasa kadar normal asam uratnya adalah 2 – 7,5 mg/dL, sementara laki-laki dengan
usia di atas 40 tahun kadar normal asam uratnya adalah 2 – 8,5 mg/dL. Sedangkan
Wanita dewasa kadar normal asam uratnya adalah 2 – 6,5 mg/dL, sementara wanita
dengan usia di atas 40 tahun kadar normal asam uratnya adalah 2 – 8 mg/dL
Meningkatnya kadar asam urat pada lansia, akan menyebabkan penyakit komplikasi
lainnya. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan terapi farmakologi
yaitu pemberian obat- obatan yang dapat mencegah asam urat dan tindakan non
farmakologi seperti senam ergonomik yang dilakukan untuk mengurangi asam urat.
Senam ergonomik merupakan senam untuk mengembalikan atau membetulkan
posisi dan kelenturan sistem syaraf dan aliran darah. Senam ergonomik dilakukan
minimal selama 15-20 menit , supaya memaksimalkan oksigen ke otak, membuka sistem
kecerdasan, sistem musculoskeletal, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran asam
urat,sistem pembuatan elektrolit atau ozon dalam darah, sistem kekebalan tubuh.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 27 Maret 2019,
Jumlah lansia di BPSTW Budi Luhur Yogyakarta sebanyak 95 orang dengan jumlah
lansia laki-laki sebanyak 35 orang dan jumlah lansia wanita sebanyak 60 orang.
Sebagian besar lansia berusia 75-90 tahun atau lanjut usia tua (old). Lansia yang berada
di panti Budi Luhur Yogyakarta berusia paling muda berumur 60 tahun dan yang paling
tua berumur 96 tahun. 95 lansia yang masih bisa berkomunikasi dengan baik sebanyak
85 orang. Sedangkan 10 orang lainnya tidak dapat berkomunikasi dengan baik bahkan
sama sekali tidak dapat berkomunikasi. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
petugas panti didapatkan bahwa sebanyak 30 lansia mempunyai kadar asam urat diatas
normal. Permasalahan yang ada peneliti merasa perlu melakukan suatu tindakan untuk
mencegah terjadinya kadar asam urat diatas normal pada lansia. Peneliti akan
melakukan suatu penelitian tentang pengaruh senam ergonomik terhadap perubahan
kadar asam urat pada lansia di BPSTW Budi Luhur Yogyakarta.

METODE
Penelitian ini dilakukan di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi Luhur
Yogyakarta pada bulan Februari sampai Oktober 2019. Jenis penelitian yang digunakan
adalah kuantitatif dengan rancangan pra eksperimental design dengan metode one -
group pre - post test design. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi
sebanyak 6 kali pemberian senam ergonomik, kemudian diobservasi lagi setelah
intervensi.
Analisa data menggunakan uji Paired-T test. Sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian lansia yang memenuhi karakteristik yang diinginkan didalam penelitian yaitu
sejumlah 30 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melibatkan
satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi kadar asam urat sebelum dilakukan
intervensi sebanyak 6 kali pemberian senam ergonomik, kemudian diobservasi kadar
asam urat lagi setelah intervensi

55
MIKKI Vol .09/No.1/April/2020
Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia

HASIL
Karakteristik Responden
Tabel 1
Distribusi Frekuensi karakteristik responden di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budhi
Luhur Yogyakarta
No Karakteristik Kategori Frequency Percent
Responden
1 Usia 60-70 tahun 19 63.3
71-80 tahun 7 23.3
>81 tahun 4 13.4
Total 30 100.0
2 Jenis Kelamin Laki-laki 17 56.7
Perempuan 13 43.3
Total 30 100.0
Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa karakteristik responden lansia
berdasarkan usia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budhi Luhur Yogyakarta
dari 30 responden. Sebagian besar responden berada pada kategori usia 60-70 tahun
sebanyak 19 responden (63.3%), Jenis kelamin responden sebagian besar responden
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 responden (56.7%).

Kadar Asam Urat Sebelum Senam Ergonomik


Tabel 2.
Distribusi Kadar Asam Urat Lansia Sebelum Senam Ergonomik di Balai Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Budhi Luhur Yogyakarta
Variabel Mean Standar IK 95%
Deviasi
Kadar 8.48 mg/dl 0.48 8.29-8.66
Asam Urat
Sumber : Data Primer Terolah 2019

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai mean kadar asam urat lansia
sebelum senam ergonomik sebesar 8.48 mg/dl. Standar deviasi (simpangan baku)
sebesar 0.48 dengan interval kepercayaan 95% sebesar 8.29-8.66.

Kadar Asam Urat Sesudah Senam Ergonomik


Tabel 3
Distribusi Kadar Asam Urat Lansia Sebelum Senam Ergonomik di Balai Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Budhi Luhur Yogyakarta
Variabel Mean Standar IK 95%
Deviasi
Kadar Asam Urat 6.76 mg/dl 0.62 6.53-7.00

Sumber : Data Primer Terolah 2019

Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa nilai mean kadar asam urat lansia
sesudah senam ergonomik sebesar 6.76 mg/dl. Standar deviasi (simpangan baku)
sebesar 0.62 dengan interval kepercayaan 95% sebesar 6.53-7.00.

56
MIKKI Vol .09/No.1/April/2020
Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia

Pengaruh Senam Ergonomik terhadap Perubahan Kadar Asam Urat pada Lansia
di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Yogyakarta

Tabel 4
Pengaruh Senam Ergonomik terhadap Kadar Asam Urat pada Lansia di Balai Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Budi Luhur Yogyakarta

CI 95%
Kadar Asam Urat Mean Selisih
Lower Upper P Value
Sebelum 8.48
1.71 1.40 2.01 0.000
Sesudah 6.76
Sumber : Data Primer Terolah 2019

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa rata-rata kadar asam urat lansia
sebelum senam ergonomik adalah 8.48 mg/dl, setelah senam ergonomik rata-rata kadar
asam urat lansia menjadi 6.76 mg/dl. Selisih nilai rata-rata kadar asam urat lansia
sebelum dan sesudah senam ergonomik sebesar 1.71, maka nilai signifikan 0.000
dengan CI 95% 1.40 sampai 2.01. Berdasarkan hasil analisis paired t-test didapatkan
nilai p <0.05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh senam ergonomik terhadap
perubahan kadar asam urat pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi
Luhur Yogyakarta

PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
a. Usia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada
kategori usia 60-70 tahun. Semakin tua seseorang, maka beresiko memiliki kadar
asam urat yang tinggi dikarenakan penuaan menyebabkan penurunan hormone7 .
Hasil penelitian Nursanti (2018) menyatakan bahwa usia >60 tahun beresiko terjadi
peningkatan kadar asam urat dalam darah semakin tinggi. Didukung hasil penelitian
yang dilakukan oleh Lioso., Sondakh dan Ratag (2015) didapatkan hasil terdapat
hubungan antara usia dengan kadar asam urat yaitu pada usia >40 tahun baik laki-
laki maupun perempuan. Peneliti menyimpulkan bahwa seseorang yang lebih tua
khususnya >60 tahun cenderung memiliki kadar asam urat yang tinggi, hal tersebut
disebabkan karena penurunan fungsi organ tubuh untuk menghasilkan enzim yang
berhubungan dengan kadar asam urat di dalam darah.
b. Jenis Kelamin
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin responden, sebagian besar
responden berjenis kelamin laki-laki. Kadar asam urat dalam darah pada laki-laki
umumnya lebih tinggi sejalan dengan peningkatan usia dibanding perempuan yang
persentasenya lebih kecil dan dimulai saat menopause, hal tersebut karena pada
perempuan terdapat hormon estrogen dimana hormon estrogen tersebut berperan
dalam merangsang perkembangan folikel yang mampu meningkatkan kecepatan
poliferasi sel dan menghambat keaktifan enzim protein kinase yang mempunyai
fungsi mempercepat aktifitas metabolik, diantaranya metabolisme purin8

57
MIKKI Vol .09/No.1/April/2020
Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lioso., Sondakh dan Ratag (2015)
menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki memiliki kadar asam urat yang tinggi
sebesar 56.6%. Didukung penelitian yang dilakukan oleh Darmawan (2016)
menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian kadar asam urat yang tinggi
(hiperurisemia), laki-laki cenderung lebih banyak mengalami hiperurisemia
dibandingkan dengan perempuan. Peneliti menyimpulkan bahwa laki-laki tidak
memiliki hormon yang dapat mempercepat metabolisme purin, sehingga hal tersebut
membuat laki-laki beresiko tinggi memiliki kadar asam urat yang tinggi dibanding
dengan perempuan.

Kadar Asam Urat Sebelum Senam Ergonomik


Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean kadar asam urat lansia sebelum
senam ergonomik sebesar 8.48 mg/dl dan standar deviasi (simpangan baku) sebesar
0.48. Faktor yang dapat meningkatkan kadar asam urat antara lain mengkonsumsi
makanan yang mengandung tinggi purin. Purin berasal dari katabolisme asam nukleat
dalam diet diubah menjadi asam urat secara langsung. Purin di dalam tubuh akan
dimetabolisme oleh enzim xanthin oksidase yang berfungsi untuk mengubah
hipoxanthin menjadi xanthin kemudian diubah menjadi asam urat .
Kadar asam urat yang tinggi sering dijumpai pada lansia, hal tersebut disebabkan
karena terjadi penurunan produksi enzim dan hormon yang berperan dalam proses
ekskresi asam urat di dalam tubuh. Enzim urikinase merupakan enzim yang berfungsi
merubah asam urat menjadi alatonin yang dikeluarkan melalui urin. Terganggunya
enzim urikinase berpengaruh terhadap pengeluaran asam urat melalui urin.
Kemunduran sel-sel pada lansia karena proses penuaan yang menimbulkan berbagai
macam penyakit seperti peningkatan kadar asam urat (hiperurisemia), Perubahan pada
lansia yaitu kehilangan massa tubuhnya, termasuk tulang otot dan massa organ tubuh,
sedangkan massa lemak meningkat. Peningkatan massa lemak salah satunya terjadi
karena penurunan aktivitas fisik lansia, sehingga peningkatan massa lemak dapat
memicu terjadinya obesitas. Obesitas merupakan faktor resiko yang dapat
meningkatkan asam urat9
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Wahyuningsih (2016) menunjukkan bahwa rata-rata kadar asam urat pada lansia
sebelum terapi senam ergonomis sebesar 8.2 mg/dl atau dalam klasifikasi hipeurisemia.
Didukung penelitian yang dilakukan setelahnya menunjukkan bahwa nilai mean kadar
asam urat lansia sebelum dilakukan senam ergonomis sebesar 10.37 mg/dl10

Kadar Asam Urat Sesudah Senam Ergonomik


Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean kadar asam urat lansia sesudah
senam ergonomik sebesar 6.76 mg/dl dan standar deviasi (simpangan baku) sebesar
0.62. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar asam urat lansia
sesudah dilakukan senam ergonomik. Senam ergonomis adalah senam fundamental
yang gerakanya sesuai dengan susunan dan fungsi fisologis tubuh. Tubuh dengan

58
MIKKI Vol .09/No.1/April/2020
Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia

sendirinya terpelihara homeostatisnya (kelenturan dan keseimbangannya) sehingga


dapat memperlancar aliran darah ke jantung dan aliran darah ke seluruh tubuh.
Lancarnya aliran darah dapat memperlancar pengangkutan sisa pembakaran seperti
asam urat oleh plasma darah dari sel ke ginjal dan usus besar untuk dikeluarkan dalam
bentuk urine dan feses11
Peredaran darah yang lancar akan menstimulasi saraf dan merangsang
pengeluaran hormon endorphin. Hormon endorphin berfungsi sebagai obat penenang
alami yang menciptakan rasa nyaman dan pengatur emosi sehingga dapat
menghilangkan stress pada lansia. Stress dapat menyebabkan terganggunya enzim
urikinase sehingga pembuangan asam urat menjadi terhambat. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada penurunan kadar asam
urat pada lansia yang signifikan, dimana rata-rata kadar asam urat pada lansia sesudah
terapi senam ergonomis sebesar 6.5 mg/dl yang sebelumnya didapatkan hasil rata-rata
kadar asam urat sebesar 8.2 mg/dl 12. Didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Niode (2018)13 menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar asam urat, dimana rata-
rata kadar asam urat lansia setelah dilakukan senam ergonomis sebesar 5.4 mg/dl yang
sebelumnya didapatkan hasil rata-rata kadar asam urat sebesar 6.2 mg/dl.

Pengaruh Senam Ergonomik terhadap Perubahan Kadar Asam Urat pada Lansia
di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Yogyakarta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar asam urat lansia sebelum
senam ergonomik adalah 8.48 mg/dl, setelah senam ergonomik rata-rata kadar asam
urat lansia menjadi 6.76 mg/dl. Selisih nilai rata-rata kadar asam urat lansia sebelum
dan sesudah senam ergonomik sebesar 1.71. Hasil analisis paired t-test didapatkan nilai
p <0.05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh senam ergonomik terhadap
perubahan kadar asam urat pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi
Luhur Yogyakarta
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menunjukkan bahwa senam ergonomis berpengaruh terhadap penurunan kadar asam
urat dalam darah pada lansia dengan Gout14. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Nursanti (2018) menunjukkan bahwa adanya
pengaruh senam ergonomis terhadap tingkat kadar asam urat pada lansia di Posyandu
Werdha Pratama Kalirandu Bangunjiwo Kasihan Bantul Yogyakarta. Peneliti
berpendapat bahwa senam ergonomik apabila dilakukan secara rutin dapat menurunkan
kadar asam urat di dalam darah pada lansia, hal tersebut karena senam ergonomik
dapat meningkatkan aktivitas lansia untuk mencegah obesitas dan melatih pernapasan
sehingga dapat memperlancar peredaran darah untuk mengangkut sisa metabolisme di
dalam tubuh.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan tentang Pengaruh senam
ergonomik terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia di Balai Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Budi Luhur Yogyakarta, kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Kadar asam urat pada lansia sebelum senam ergonomik rata-rata sebesar 8.48
mg/dl.

59
MIKKI Vol .09/No.1/April/2020
Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia

2. Kadar asam urat pada lansia sesudah senam ergonomik rata-rata sebesar 6.76
mg/dl.
3. Ada pengaruh pengaruh senam ergonomik terhadap perubahan kadar asam urat
pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Yogyakarta,
dibuktikan nila p value 0.000< 0,05

SARAN
1. Bagi Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Yogyakarta
Senam ergonomik dapat digunakan sebagai salah satu tindakan non farmakologi
untuk menurunkan kadar asam urat pada lansia sesuai SOP
2. Bagi peneliti lain
Disarankan meneliti tentang senam ergonomik terhadap penurunan kadar asam
urat pada lansia yang lebih mendalam dengan menggunakan kelompok kontrol

RUJUKAN
1. Azizah,L.M(2011) Keperawatan Lanjut usia. Yogyakarta Graha Ilmu
2. Depkes Ri (2017) Pedoman Pengelolaan Kegiatan kesehatandi kelompok usia
lanjut. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Departemen
kesehatan Republik Indonesia
3. Sustarni, L.,Alam, S. & Broro, I.H (2012). Asam urat. Jakarta: PTGramedia Pustaka
Utama
4. Damayanti, D. (2012) Mencegah daN mengobati asam Urat. Yogyakarta Araska.
5. unaidi, I. (2012). Rematik dan asam urat, PT Buana Ilmu Populer jakarta
6. Nursalam, (2016) Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan: Pendekatan praktis Ed.
4. Jakarta: Salemba Medika
7. Efendi, F & Makhfudi. (2009) Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktik
Dalam Keperawatan. Jakarta ; Salemba
8. Hidayat, I. (2012) Kadar Asam Uratpada DM Tipe Iiyang Mengalami Struk Iskemik,
Tesis.Universitas Sumatra Utara
9. Doewes, (2013). Penuaan dan kapasitas kerja. Jakarta: EGC
10. Fatimah, Isma.(2017) Efektifitas Senam Ergonomic Terhadap Penurunan Kadar
Asam Urat Pada Lanjut Uasia Dengan Artritis Goaut. Skripsi. Makasar; Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatamuniversita Islam Negri Alauddin Makasar
11. Wratsongko, (2015) Diet Sehat Untuk Penderita Asam Urat, Jakarta :
PenebarSwadaya
12. Wahyuningsih, e. (2016) Pegaruh Senam Ergonomis Terhadap Penurunan Kadar
Asam Urat Pada Lansia Denganhi peruresemia Di Unit Pelayanan Social Lanjut Usia
Weningwardoyo Ungaran Kabupaten Semarang. Skripsi. Semarang Stikes Ngudi
Waluyo.
13. Niode, Uci L. (2018) Pengaruh Senam Ergonomic Terhadap Kadar Asam Urat Pada
Lansiadi Panti Social Tresna Wreda Ilomata Kota gorontalo. Skripsi , Gorontalo:
Fakultas Olahraga Dan Kesehatan uneversitas Negri Gorontalo.
14. Komarudin, Anis ( 2015) Pengaruh Senam Ergonomic Terhadap Kadar Asam Urat
Pada Lansia Dengan Gout Di Pos Binaan Terpadukelurahan Pisangan Ciputattimut.
Skripsi . Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan universitas Negri syarif
hidayatulloh Jakarta.

60

You might also like