You are on page 1of 12

MANUSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA


LANSIA DI UPTD PESANGGRAHAN
PMKS MOJOPAHIT KABUPATEN
MOJOKERTO

ANITA WULANDARI
NIM :201604036

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2019

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Lansia
Di UPTD Pesanggrahan PMKS Mojopahit
Kabupaten Mojokerto

Pain Nursing Care For Elderly In UPTD Pesanggarahan


PMKS Mojopahit Mojokerto

Anita Wulandari, Amd.Kep*, Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah, S.Kep.Ns, M.Kes*, Moch Achwandi,
M.Kep, *Mahasiswa D3 Keperawatan**, ** Dosen STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto**,
**Dosen STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto*

ABSTRAK
Pada lansia sering mengalami nyeri yang mengakibatkan terganggunya aktivitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan asuhan keperawatan nyeri pada lansia di UPTD
Pesanggrahan PMKS Mojopahit Mojokerto. Desain penelitian ini adalah studi kasus
mengambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan pada dua partisipan Ny. H dan Ny. S
dengan masalah nyeri pada lansia, pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik. Hasil penelitian pada 2 partisipan didapatkan setelah 3 hari
perawatan nyeri dengan mengobservasi nyeri, teknik distraksi dan relaksasi, mengompres
hangat dengan air jahe, mengobservasi tanda-tanda vital, istirahat yang cukup. Masalah nyeri
yang dirasakan partisipan pertama teratasi ditandai dengan nyeri klien berkurang, mampu
mengontrol nyeri, skala nyeri berkurang menjadi 4. Masalah nyeri pada partisipan kedua
teratasi ditandai dengan nyeri berkurang, mampu menontrol nyeri, skala nyeri berkurang
menjadi 4. Simpulan dari hasil penelitian studi kasus ini adalah manajemen nyeri
berpengaruh pada kedua partisipan dikarenakan tidak terdapat kesenjangan dari kedua
partisipan, sama-sama di berikan tindakan keperawatan yang sama dengan respon yang sama.
Hal ini di karenakan faktor-faktor timbulnya penyakit serta respon dari setiap individu
tersebut.

Kata Kunci : Lansia, Nyeri

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
ABSTRACT

Elderly people often experience pain which result in disruption of activity. This study
aims to describe care of pain care in the elderly at the UPTD Pesanggrahan PMKS Mojopahit
Mojokerto. The design of this study describing yhe implementation of nursing of two
participants Ny. H and Ny. S with pain problems in the elderly, collecting data using
interview techniques, observation, physical examination. The result of the study in two
participants were highlighted after three days of pain treatment by observing pain, distraction
and relaxtion techniques, compressing warmly with ginger water, observing vital sign,
adequate anxiety. The problems of pain in the first participant was overcome marked by
reduced client pain, the scale of pain reduced four. The problem of pain in the second
participant resolved was marked by reduced pain, was able control pain, yhe pain scale was
reduced four. The conclusion of the results of this study is management the pain affected both
participants because there were no gaps from the two participants, and the same response.
This is because the factors of the emergence of disease and respin of each individual.

Keyword : Elderly, Pain

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
PENDAHULUAN urat dalam darah mempunyai ciri khas
Lanjut usia mengalami proses berupa episode artritis gout akut dan
menua (aging process) secara alami tidak kronik (Widyanto, 2017). Gout arthritis ini
dapat dihindari. Proses menua akan berhubungan dengan tingginya kadar asam
menyebabkan penurunan kemampuan urat sendi jika diabaikan menyebabkan
tubuh terhadap perubahan fisik, mental, kerusakan sendi karena penumpukan
sosial, dan spiritual. Perubahan fisik yang kristal, selain itu akan menimbulkan rasa
dipengaruhi oleh umur yaitu perubahan nyeri yang hebat serta peradangan tersebut
pada otot, yang menyebabkan menurunya lambat laun akan merusak struktur sendi
kekuatan otot serta menurunya dan menyebabkan kecacatan (Misnadiarly,
fleksibilitas. Salah satu penyakit lansia 2007).
yang menganggu sistem muskuloskeletal Hasil Riskesdas tahun 2013 tercatat
adalah nyeri sendi yang merupakan suatu bahwa prevelensi penyakit sendi di
penyakit yang ditandai dengan serangan Indonesia berdasarkan diagnosa nakes
mendadak dan berulang dari arthritis yang 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau
terasa sangat nyeri karena adanya endapan gejala 24,7%. Prevelensi penyakit sendi di
kristal, yang terkumpul di dalam sendi Jawa Timur berdasarkan diagnosa nakes
sebagai akibat tingginya kadarasam urat 11,1% dan berdasarkan diagnosis atau
dalam darah / hiperurisemia (Anisa, 2015). gejala 26%. Prevalensi penyakit sendi
Gout arthritis adalah penyakit yang berdasarkan wawancara yang diagnosis
diakibatkan oleh gangguan metabolisme nakes meningkat seiring dengan
purin yang ditandai dengan hiperurisemia, bertambahnya umur, demikian juga yang
penyakit ini paling sering menyerang pria diagnosis nakes atau gejala prevalensi
usia pertengahan sampai lanjut usia dan tertinggi pada umur ≥ 75 tahun (33% dan
wanita pasca menopause (Nurarif, 2015). 54,8%. Prevalensi yang didiagnosis nakes
Gangguan metabolisme yang mendasari lebih tinggi pada perempuan (13,4%)
gout arthritis ialah hiperurisemia yang dibanding laki-laki (10,3%) demikian juga
didefinisikaan sebagai peninggian kadar yang didiagnosis nakes atau gejala pada
urat lebih dari 7,0 ml/dl untuk pria dan 6,0 perempuan (27,5%) lebih tinggi dari laki-
untuk wanita. Meningkatnya kadar asam laki (21,8%) (Riskesdas, 2013).

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
Hasil studi pendahuluan di UPTD meningkatkan kecemasan atau
Pesanggrahan PMKS Mojopahit menimbulkan rasa takut, selain itu juga
Mojokerto didapatkan dari 37 orang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
jumlah lansia seluruhnya di panti yang gaya hidup seperti tidur, nutrisi dan
mengeluh nyeri persendian sebanyak 15 sebagainya (Zakiyah, 2015).
orang mulai dari usia 60 tahun ke atas. Peran perawat pada lansia yang
Gout arthritis disebabkan karena mengalami gout arthritis dengan nyeri
penumpukan kristal monosodium urat di adalah melakukan asuhan keperawatan
dalam ataupun di sekitar persendian. Asam dengan melakukan proses keperawatan
urat merupakan kristal putih tidak berbau yaitu meliputi pengkajian, menegakkan
dan tidak berasa, jumlah asam urat dalam diagnosis keperawatan berdasarkan
darah dipengaruhi oleh intake purin, analisis data, merencanakan, melaksaakan
biosintesis asam urat dalam tubuh, dan dan melakukan evaluasi berdasarkan
banyaknya eksresi asam urat. Masalah masalah yang dihadapi. Asuhan
akan timbul jika kristal-kristal keperawatan yang diberikan dalam
monosodium urat pada sendi dan jaringan mengatasi nyeri mulai dari pengkajian
disekitarnya, kristal berbentuk jarum pada masalah, menentukan diagnosa
mengakibatkan reaksi peradangan yang keperawatan, membuat intervensi,
jika berlanjut akan menimbulkan nyeri implementasi, serta evaluasi keperawatan.
hebat dan jika tidak diobati endapan kristal Pengkajian mengenai identitas pasien dan
akan menyebabkan kerusakan yang hebat yang ada umumnya keluhan utama nyeri
pada sendi. Faktor resiko menyebabkan sendi pada daerah yang mengalami
orang terkena asam urat adalah usia, masalah untuk memperoleh pengkajian
asupan senyawa purin berlebihan, yang lengkap dapat menggunakan metode
konsumsi alkohol berlebih, kegemukan PQRST. Diagnosa keperawatan yang
(obesitas), kurangnya aktivitas fisik, sering muncul ialah nyeri, hambatan
hipertensi dll (Sholihah, 2014). Nyeri ialah mobilitas fisik, defisit pengetahuan.
sensasi ketidaknyamanan yang Intervensi yang diberikan ialah
dimanifestasikan sebagai suatu penderitaan menganjurkan untuk mengistirahatkan
yang diakibatkan oleh presepsi yang nyata. sendi yang nyeri, melakukan kolaborasi
Nyeri juga memberikan dampak dapat pemberian obat anti inflamasi,

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
menghindarkan faktor pencetus, minum 2- fisik dengan menggunakan stetoskop,
3 liter cairan setiap hari, serta menghindari thermometer serta melihat dari hasil
makanan yang mengandung purin tinggi pemeriksaan laboratorium klien.
dan menghindari minuman mengandung Instrument pengumpulan data yang
aalkohol karena dapat menimbulkan digunakan adalah format pengkajian yaitu
produksi asam urat (Nurarif, 2015). identitas klien, riwayat kesehatan klien dan
METODE PENELITIAN keluarga, pola system (B1-B6),
Dalam penelitian ini jenis pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
penelitian yang digunakan adalah Case seperti pemeriksaan laboratorium, serta
Study yaitu metode atau strategi dalam data subjektif dan data objektif.
penelitian, bisa juga berarti hasil dari suatu
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian sebuah kasus tertentu. Dalam
Hasil
korteks tulisan ini, penulis lebih
Penelitian studi kasus ini
memfokuskan pada pengertian yang
dilaksanakan di UPTD Pesanggrahan
pertama yaitu sebagai metode penelitian.
PMKS Mojopahit Mojokerto.
Jadi, studi kasus adalah suatu pendekatan
Pengambilan data dan penelitian ini
untuk mempelajari, menerangkan, atau
dilakukan di wisma anggrek, di temukan 2
menginterpretasikan suatu kasus dalam
orang pasien dengan nyeri.
konteksnya secara natural tanpa adanya
4.1.2 Pengkajian
intervensi pihak luar. Pada intinya studi ini
menyoroti suatu keputusan atau 1. Identitas Klien

seperangkat keputusan, mengapa Identitas Partisipan Partisipan 2


Klien 1
keputusan itu diambil, bagaimana
Nama Ny.H Ny.S
diterapkan dan apakah hasilnya
Umur 70 tahun 82 tahun
(Cokroaminoto, 2011). Pada penelitian ini
Agama Islam Islam
mengeksplorasi masalah keperawatan
Alamat Asal Jombang Mojokerto
nyeri pada lansia di UPTD Pesanggrahan
Tanggal Datang 2012 2013
PMKS Mojopahit Mojokerto. Lama Tinggal 7 tahun 6 tahun
Metode pengumpulan data dalam Nama Wisma Anggrek Anggrek
studi kasus ini adalah Metode wawancara Tanggal 26 Mei 26 e
Pengkajian 2019 i
dan Metode observasi melalui pemeriksaan 201

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
9 Hasil pengkajian dari studi kasus
2.Riwayat Kesehatan ini dilakukan dengan cara pengambilan 2
Keluhan Utama partisipan Ny H dan Ny.S yang mengalami
Partisipan 1 Partisipan 2
Klien mengatakan Klien mengatakan
kasus nyeri karena asam urat. Pengkajian
nyeri pada kedua lutut nyeri pada lutut dan terdiri dari data subjektif dan objektif.
pergelangan kaki
Hasil pengkajian diperoleh data subjektif
Riwayat Penyakit Sekarang
Ny.S mengatakan nyeri pada kedua
Partisipan 1 Partisipan 2
lututnya, sedangkan Ny.S mengatakan
Klien mengatakan Klien mengatakan
sudah 10 tahun bahwa sudah 7 tahun nyeri pada paha dan kedua kakinya.
mengalami nyeri di merasakan nyeri serta
kedua lututnya. Awal linu di bagian lutut Sedangkan pada data objektif diperoleh
klien sebelum sakit dan pergelangan
klien tidak menjaga kaki. Pada awal data partisipan 1 berusia 70 tahun berasal
pola makan sering sebelum sakit klien
makan yang bersantan,
dari Jombang, sedangkan partisipan 2
sering
makan melinjo serta mengkomsumsi berusia 82 tahun dan berasal dari
sering membawa jerohan, sering masak
barang-barang yang lodeh bersantan dan Mojokerto.
agak berat sehingga akhirnya merasakan
klien mulai merasakan nyeri hanya Menurut (Nurarif, 2015) adapun
linu-linu lalu minum mengolesi pakai
obat pil yang beli di balsem saja.Pada
batasan karakteristik nyeri yaitu:
warung. Pada tahun tahun 2013 klien
2012 klien tinggal di
perubahan selera makan, perubahan
tinggal di panti
panti karena klien di karena merasa di tekanan darah, mengekspresikan perilaku
rumah hidup sendiri rumah kesepian dan
karena suaminya tidak ada yang (seperti gelisah, meringis, menangis),
meninggal dunia. merawatnya.
P : saat beraktivitas P : saat beraktivitas sikap melindungi area nyeri, gangguan
Q : seperti ditusuk berlebih
R: lutut kanan kiri Q : seperti diremas
tidur.
S : skala nyeri 6 R: lutut dan
T : mendadak
Menurut peneliti hasil pengkajian
pergelangan kaki
S : skala nyeri 5 studi kasus data subjektif dan objektif
T : mendadak
menunjukan adanya tanda serta gejala
Riwayat Penyakit Dahulu
yang sesuai dengan teori tantang tanda
Partisipan 1 Partisipan 2
Klien mengatakan Klien mengatakan serta gejala adanya nyeri, dimana penderita
bahwa sebelumnya bahwa sebelumnya
tidak pernah sakit apa- tidak pernah sakit mengalami perubahan nafsu makan dan
apa dan tidak apa-apa dan tidak mengalami gangguan tidur. Perbedaan
menderita penyakit menderita penyakit
darah tinggi. darah tinggi. hasil pengkajian antara partisipan 1 dengan
partisipan 2 yaitu pada usia dimana pada
PEMBAHASAN
partisipan 1 berusia 70 tahun dan

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
partisipan 2 berusia 82 tahun, serta pada dengan perbandinga batasan karakteristik
lamanya menderita kedua partisipan nyeri. Menurut peneliti diagnosa
berbeda yaitu pada partisipan 1 menderita keperawatan yang ditegakkan sudah sesuai
sejak 10 tahun yag lalu sedangkan dengan teori serta fakta yang ada seperti
partisipan 2 menerita sejak 7 tahun yang penderita mengalami perubahan nafsu
lalu. Hasil pengkajian ini menunjukan makan,peningkatan tekanan darah,
bahwa hasil pengkajian dengan teori sudah gangguan tidur serta ekspresi yang
sesuai sehingga tidak ada kesenjangan menunjukan nyeri (misalnya gelisah,
fakta serta teori yang ada. meringis, dan menangis). Hal ini sesuai
dengan fakta serta teori yang ada, tidak ada
Diagnosis Keperawatan kesenjangan yang terjadi.
Berdasarkan pengkajian yang Intervensi Keperawatan
dilakukan oleh peneliti terdapat satu Peneliti membuat intervensi dengan
diagnosa yang sesuai dengan batasan tujuan setelah dilakukan tindakan
karakteristik. Diagnosa pada studi kasus keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
ini ditegakkan dengan cara pengambilan masalah nyeri teratasi dengan kriteria hasil
data pada 2 partisipan Ny.H dan N dengan : Mampu mengontrol nyeri (tahu
diagnosa keperawatan yaitu Nyeri. penyebab nyeri, mampu menggunakan
Diagnosa yang diambil pada studi kasus teknik non farmakologi untuk mengurangi
ini berdasarkan masalah yang dihadapi nyeri dan mencari bantuan), Melaporkan
klien sesuai dengan masalah yang muncul bahwa nyeri berkurang dengan
seperti pada Ny.H klien mengeluh nyeri menggunakan manajemen nyeri, Mampu
pada bagian kedua lututnya, sedangkan mengenali nyeri (skala, intensitas,
pada Ny.S mengeluh nyeri pada paha dan frekuensi. Dan tanda nyeri)
kedua kakinya. Dalam menyusun diagnose Penulis melakukan intervensi pada
keperawatan yang telah teridentifiksi perlu partisipan 1 dan partisipan 2 antara lain:
dilakukan penepisamasalah keperawatan Lakukan observasi nyeri secara
dengan menggunakan criteria yang telah komperhensif termasuk lokasi,
ditentukan. karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Berdasarkan data yang didapatkan dan faktor precipitasi, Ajarkan tentang
pada analisa kasus kedua partisipan dan teknik non farmakologi untuk mengurangi

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
nyeri seperti distraksi dan relaksasi, sehingga terdapat kesesuaian antara
Berikan kompres hangat pada daerah tinjauan kasus serta tinjuan pustaka seperti
nyeri, Obserasi tanda-tanda vital, memberi HE pada klien tentang cara
Tingkatkan istirahat. Didalam memberikan mengatasi nyeri dengan maajemen nyeri
intervensi keperawatan harus sesuai yag telah diajarkan.
dengan diagnosa yang muncul baik aktual Menurut peneliti rencana
maupun resiko. Untuk intervensi yang keperawatan sudah dilakukan sesuai
diberikan pada partispan 1 dan partisipan 2 dengan diagnosa yang ditegakkan antara
dengan diagnosa nyeri berhubungan kedua partisipan tidak ada perbedaan
dengan asam urat dalam serum meningkat, karena diagnosa yang ditegakkan antara
intervensi tersebut sesuai dengan teori dan kedua partisipan adalah sama sehingga
fakta. intervensi yang diberikan serta diterapkan
Pada tinjauan pustaka disebutkan juga sama. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa intervensi yang dilakukan antara tidak ada kesenjangan antara teori dan
lain: observasi nyeri secara komperhensif fakta.
termasuk (lokasi, karakteristik, durasi, Implementasi
frekuensi, kualitas dan faktor precipitasi), Adapun implementasi yang
ajarkan tentang teknik non farmakologi diberikan pada Ny.H dan Ny.S dilakukan
untuk mengurangi nyeri seperti distraksi selama 3 hari dengan diagnosa nyeri yaitu
dan relaksasi, berikan kompres hangat mengobservasi nyeri secara komperhensif,
pada daerah nyeri, obserasi tanda-tanda mengajarkan teknik non farmakologi
vital, tingkatkan istirahat (Nurarif, 2015). relaksasi dan distraksi, memberi kompres
Dalam hal ini tinjauan kasus hangat pada daerah yang nyeri,
intervensi yang dilakukan sesuai dengan mengobservasi tanda tanda vital, serta
intervensi pada tinjauan pustaka hanya saja meningkatkan istirahat. Respon klien sama
penerapanya disesuaikan dengan keadaan pada saat diberikan tindakan keperawatan
klien saat pengkajian sehingga tidak misalnya pada partisipan 1 klien
terdapat kesenjangan antara tinjauan kooperatif, ketika diberi tindakan
pustaka serta tinjauan kasus. Pada tinjauan keperawatan klien mengikuti dengan baik
kasus penerapan tindakan dilakukan sesuai serta dapat menerima tentang apa yang
dengan intervensi yang direncanakan diajarkkan, serta mengalami peningkatan

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
kesehatan tentang rasa nyeri yang pada daerah nyeri, mengobserasi tanda-
dirasakan sudah mulai berkurang, dan tanda vital, meningkatkan istirahat. Hasil
menerima semua intervensi yang penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada
diberikan. Sedangkan pada partisipan 2 kesenjangan antara teori dengan fakta yang
juga klien tampak kooperatif ketika ada.
peneliti melakukan tindakan keperawatan Evaluasi
serta mengalami peningkatan juga nyeri Hasil evaluasi yang ditemukan yaitu
yang dirasakan juga mulai berkurang Ny.H mengatakan nyeri pada kedua
karena klien mau mengkuti tindakan lututnya ketika selesai beraktifitas terasa
keperawatan yang dilakukan oleh seperti tertusuk timbulnya sewaktu-waktu
peneliti.Kegiatan implementasi, perawat dan skala nyerinya 6. Sedangkan Ny.S
perlu melakukan kontrak sebelumnya (saat mengatakan nyeri pada lutut dan
mensosialisasikan diagnosa keperawatan) pergelangan kaki saat aktivitas terasa
untuk pelaksanaan yang meliputi kapan diremas dan timbulnya mendadak skala
dilaksanakan, berapa lama waktu yang nyerinya 5. Evaluasi adalah langkah
dibutuhkan,materi / topik yang terakhir dalam proses keperawatan dengan
didiskusikan, siapa yang melaksanakan. cara melakukan identifikasi sejauh mana
Kegiatan ini bertujuan agar klien, keluarga tujuan dari rencana keperawatan tercapai
serta perawat mempunyai kesiapan secara atau tidak.
fisik serta psikis pada saat implementasi Menurut peneliti pada evaluasi dalam
(Setiadi, 2013). hari pertama sampai hari ketiga, kedua
Menurut peneliti implementasi partispan mengalami peningkatan yang
yang dilakukan sudah sesuai dengan nyeri sama mengenai nyeri yang dialaminya
yang dialami oleh kedua partisipan, yaitu pada partisipan 1 klien mengatakan
diantaranya peneliti mengobservasi nyeri nyeri pada kedua lutut sudah berkurang,
secara komperhensif termasuk (lokasi, timbulnya sewaktu-waktu, rasanya seperti
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas ditusuk, skala nyeri 4. Sedangkan pada
dan faktor precipitasi), mengajarkan partisipan 2 mengatakan nyeri pada lutut
tentang teknik non farmakologi untuk dan pergelangan kaki sudah berkurang,
mengurangi nyeri seperti distraksi dan jika nyeri timbul seperti diremas, skala
relaksasi, memberikan kompres hangat nyeri saat ini 4. Hasil dari implementasi

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
yang diberikan pada partisipan 1 dan 2 Diharapkan pada klien nyeri pada
memberikan peningkatan yang baik yaitu lansia untuk tetap menjaga kesehatannya,
pada saat tindakan mengompres dengan air menjaga pola makan untuk makan
hangat dan jahe partisipan merasa nyaman makanan yang sehat dan tidak
dan senang karena nyerinya bisa berkurang mengandung kacang kacangan yang akan
serta sekarang sudah bisa beristirahat memicu timbulnya nyeri pada penderita
secara optimal pada siang dan malam hari. asam urat, serta tetap meningkatkan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa istirahat serta meminimalkan aktivitas
evaluasi yang dilakukan peneliti dengan yang berlebih.
hasil implementasi yang telah dilakukan 2.2 Bagi Perawat
serta respon yang diberikan klien, Diharapkan perawat dapat
menunjukan tidak ada kesenjangan antara memberikan penaganan yang cepat dan
teori serta fakta dilapangan. tepat pada lansia yang menderita nyeri
2.3 Bagi Intitusi UPTD Pesanggrahan
PMKS Mojopahit Mojokerto
Diharapkan hasil penelitian ini
KESIMPULAN DAN SARAN diharapkan sebagai tambahan informasi
1. Kesimpulan bagi instansi dip anti dalam memutuskan
Nyeri pada lansia jika diberikan kebijakan untuk meningkatkan layanan
intervensi yang tepat seperti kesehatan lansia terutama dalam hal
mengobservasi nyeri secara komperhensif masalah nyeri pada lansia.
termasuk (lokasi, karakteristik, durasi, DAFTAR PUSTAKA
Anisa, L. N. (2015). Retrieved juli 18,
frekuensi, kualitas dan faktor precipitasi),
2017, from Efektifitas kompres air hangat
mengajarkan tentang teknik non dan kompres jahe terhadap penurunan
nyeri rematik pada lansia:
farmakologi untuk mengurangi nyeri
http://repository.ump.ac.id/2788/&ved=2a
seperti distraksi dan relaksasi, memberikan hUKEwiwkqqYUK3eAh
kompres hangat pada daerah nyeri, Asmadi. (2008). Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
mengobserasi tanda-tanda vital,
Medika.
meningkatkan istirahat.
Harianto, A., & Azizah, L. M. (2015).
2. Saran Perbedaan Efektifitas Relaksasi Benson
2.1 Bagi Lanjut Usia Dan Kompres Hangat Dalam Menurunkan

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto
Nyeri Sendi Lanjut Usia. Jurnal Widyanto. (2017). Artritis Gout dan
Keperawatan Sehat , 192. Perkembangannya. E-Journal UMM , 145-
152.
Misnadiarly. (2007). Rematik:Asam urat-
hiperurisemia, arthritis gout. Jakarta: Zakiyah, A. (2015). Nyeri:Konsep dan
Pustaka Obor Populer. Penatalaksanaan dalam Praktik
Keperawatan Berbasis Bukti. Jakarta:
muttaqin, A. (2012). Buku Saku Gangguan Salemba Medika
Muskuloskeletal Aplikasi Pada Praktik
Klinik Keperawatan. Jakarta: EGC.

Nurarif, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan


Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis Nanda Nic-Noc. Jogjakarta:
Mediaction.

Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses


Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Riskesdas. (2013). Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan Kementrian RI
Tahun 2013. Retrieved oktober 14, 2014,
from
http//www.depkes.go.id/resources/downlo
ad/general/Hasil%20Riskesdas%202013.p
df

Sholihah, F. M. (2014, Desember).


Diagnosis and Tretment Gout Arthritis.
Retrieved 2015, from
http://eprints.ums.ac.id/33878/3/BAB%20l
.pdf

Siti Maryam, d. (2008). Mengenal Usia


Lanjut dan Perawatanya. Jakarta: Salemba
Medika.

Sunaryo. (2016). Asuhan Keperawatan


Gerontik. Yogyakarta: CV ANDI
OFFSET.

Jurnal D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojopahit Mojokerto Anita


wulandari_ Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Di UPTD Pesanggarahan PMKS
Mojopahit Mojokerto

You might also like