You are on page 1of 7

Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper

Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

EFEKTIVITAS KOMPRES JAHE TERHADAP PERUBAHAN


SKALA NYERI SENDI ASAM URAT (Gout) PADA LANSIA DI
UPT PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA KABUPATEN
MAGETAN
Yulanda Amang Sundari1, Nurul Sri Wahyuni2, Saiful Nurhidayat3
,2,3
¹ Fakultas I l m u Kesehat an ,Universitas Muhammadiyah Ponorogo

ABSTRACT
Abstract
Joint pain is a disease often experienced by the elderly. Uric acid (gout) is an inflammatory
disease in the joints that can be caused by excess levels of uric acid compounds in the body,
either due to excess production or increased purine intake. One of the non-pharmacological
therapies that can be done to relieve pain is by compressing warm ginger growth. The
purpose of this research is to identify the effectiveness of ginger compress against changes
in the pain scale of uric acid (Gout) in the elderly at UPT Tresna Werdha Social Orphanage
District Magetan. This research method uses experimental quasy with a one group pretest-
Kata Kunci: posttest design with a sample number of 21 respondents with a sampling technique used is
purposive sampling. The results showed that out of 21 respondents were given the average
Gout, Nyeri decrease in the pain of the respondent before the warm compresses with ginger collision of
Sendi, Kompres, 6.14, but after a warm compress with the ginger collision The average pain of the
Jahe respondent at 3.29. The results of the study with Test Paired T test showed the significance
value of P value of 0.000 because (P < 0.05) was concluded Ho was rejected. Thus can be
expressed there is the influence of warm compress growth of ginger to change of uric acid
joint pain Scale (gout) in the elderly at the UPT Tresna Werdha District Social. Ginger
compresses is expected to be one of the non-pharmacological therapies that can be used to
relieve elderly joint pain. So that it can minimize the occurrence of joint pain and improve
the quality of life. To nurses and other health workers is very important to provide
information and education about the provision of ginger compress in elderly patients with
uric acid joint pain (gout).
Abstrak
Nyeri sendi merupakan penyakit yang sering dialami oleh lansia. Asam urat (gout)
merupakan suatu penyakit peradangan pada persendian yang dapat diakibatkan oleh
kelebihan kadar senyawa asam urat di dalam tubuh, baik karena produksi berlebih atau
peningkatan asupan purin. Salah satu terapi non farmakologi yang bisa dilakukan untuk
meredakan nyeri adalah dengan kompres hangat tumbukkan jahe. Tujuan penelitian ini
untuk Mengidentifikasi Efektivitas Kompres Jahe Terhadap Perubahan Skala Nyeri Sendi
Asam Urat (Gout) Pada Lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten Magetan.
Metode penelitian ini menggunakan quasy eksperimental dengan desain one group pretest-
posttest dengan jumlah sampel 21 responden dengan teknik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 responden
didapatkan adanya penurunan rata-rata skala nyeri responden sebelum diberikan kompres
hangat dengan tumbukan jahe sebesar 6,14 (nyeri sedang), namun setelah diberikan
kompres hangat dengan tumbukan jahe rata-rata skala nyeri responden sebesar 3,29 (nyeri
ringan). Hasil penelitian dengan uji Paired t test menunjukkan nilai signifikansi p value
sebesar 0,000 karena (p < 0,05) disimpulkan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan
ada pengaruh kompres hangat tumbukkan jahe terhadap perubahan skala nyeri sendi asam
urat (gout) pada lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten. Kompres jahe
diharapkan dapat menjadi salah satu terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk
meringankan nyeri sendi yang dialami lansia. Sehingga dapat meminimalkan terjadinya
nyeri sendi dan meningkatkan kualitas hidupnya. Kepada perawat maupun tenaga
kesehatan lainnya sangat penting untuk memberikan informasi dan edukasi tentang
pemberian kompres jahe pada lansia penderita nyeri sendi asam urat (gout)

128 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

1. PENDAHULUAN
Menurut World Health Organization (WHO) 2. METODE PENELITIAN
lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berumur Penelitian ini menggunakan rancangan quasy
60 tahun atau lebih, salah satunya ditandai dengan eksperimental dengan desain one group pretest-
proses menghilangnya secara perlahan kemampuan posttest design.Populasi dalam penelitian ini adalah 43
jaringan untuk memperbaiki diri atau responden yang mengalami nyeri sendi asam urat
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya (gout) di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten
(Nurrahmi, 2012). Lansia merupakan kelompok Magetan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan yang dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan
diakibatkan oleh proses penuaan. Nyeri sendi sampel sejumlah 21 sampel sesuai kriteria peneliti.
merupakan penyakit yang sering dialami oleh lansia Pengambilan data dilakukan dengan
yang dapat menyebabkan kecacatan (Asaidu 2010 menyeleksi calon responden sesuai kriteria sampel,
dalam Hamidah, 2015). Tindakan yang dapat penilaian skala nyeri menggunakan gambar skala
dilakukan untuk mengurangi nyeri sendi adalah bourbanis pada responden, dimana responden diminta
dengan terapi farmakologi yaitu dengan obat-obatan untuk memilih angka (0-10) sesuai tingkat skala nyeri
dan non farmakologi yaitu suatu tindakan dalam batas yang dirasakan.
keperawatan yang dapat digunakan untuk menurunkan Pengolahan data melalui tahap editing, coding,
nyeri sendi pada lansia. Adapun terapi non scoring, tabulating dan kemudian analisa data dengan
farmakologi yang bisa dilakukan untuk menurunkan menggunakan uji Paired t test. Etika dalam penulisan
nyeri sendi salah satunya dengan kompres jahe ini ditekankan pada Inform conset, anonimity,
(Novera, 2016). confidentially, dan justice.
Secara global jumlah penduduk berusia 60
tahun pada tahun 2014 adalah 12% dari total populasi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data
global (United Nations Fund For Population
demografi sebagai berikut:
Activuties 2015). Jumlah populasi lansia lebih dari 60
1. Analisa Univariat
tahun di Indonesia mengalami peningkatan setiap
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan
tahunnya yaitu 19.142.805 jiwa pada tahun 2014 dan
jenis kelamin di UPT Panti Sosial Tresna
pada tahun 2015 menjadi 21.685.326 (13,3%) jiwa
Werdha Kabupaten Magetan 4-12 Mei 2019
(Kemenkes 2015). Jumlah lansia yang ada di UPT
PSTW Kabupaten Magetan Sebanyak 87 orang (Data Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 7 33,3
Poliklinik UPT PSTW Kabupaten Magetan, 2018).
Perempuan 14 66,7
Prevalensi kejadian asam urat (gout) di dunia Total 21 100
secara global belum tercatat, namun di Amerika
Serikat prevalensi gout pada tahun 2010 sebanyak Sumber : Data primer
807.552 orang (0,27%) dari 293.655.405 orang.
Indonesia menempati urutan pertama di Asia Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan
Tenggara dengan prevalensi 655.745 orang (0,27%) pendidikan di UPT Panti Sosial Tresna
dari 238.452.952 orang (Right Diagnosis Statistik, Werdha Kabupaten Magetan 4-12 Mei 2019
2010 dalam Anna dkk, 2016). Prevalensi asam urat
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
pada penduduk di Jawa Timur adalah sebesar 24,3%
Tidak 6 28,6
pada laki-laki dan 11,7% pada perempuan (Kesmas- Sekolah 10 47,6
Unsoed, 2011). Kabupaten Magetan pada tahun 2014 SD 2 9,5
jumlah lansia yang mengalami nyeri sendi sebesar SMP 3 14,3
23,3% dari jumlah lansia yang ada di Kabupaten SMA 0 0,0
Magetan (Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, PT
2014). Berdasarkan hasil survey di UPT Panti Sosial Total 21 100
Tresna Werdha Kabupaten Magetan didapatkan hasil
Sumber : Data primer
dari 87 lansia, terdapat 43 lansia yang mengalami
nyeri sendi dan 21 diantaranya mengalami nyeri sendi
Tabel 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan
asam urat (Data Poliklinik Kesehatan UPT PSTW
usia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha
Kabupaten Magetan, 2018).
Kabupaten Magetan 4-12 Mei 2019
129 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

Usia Frekuensi Persentase 18 7 4 3


(%)
19 8 5 3
> 90 tahun 0 0,0
75 – 90 tahun 5 23,8 20 5 2 3
60 – 74tahun 16 76,2 21 5 3 2
45 – 59 tahun 0 0,0
Mean 6.14 3.29 2.86
Total 21 100
Std.
1.24 1.19 0.73
Sumber : Data primer Deviasi
Sumber : Data primer
Tabel 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa dari
lama menderita nyeri sendi asam urat di UPT
total 21 responden sebelum dilakukan tindakan
Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten
kompres hangat memakai tumbukan jahe di UPT Panti
Magetan 4-12 Mei 2019
Sosial Tresna Werdha Kabupaten Magetan memiliki
Lama Frekuensi Persentase (%) rata-rata skala nyeri sebesar 6,14 (nyeri sedang)
Menderita dengan skala nyeri tertinggi sebesar 8 (nyeri berat
Nyeri terkontrol) dan skala nyeri terkecil sebesar 4 (nyeri
> 3 tahun 5 23,8 sedang). Sedangkan setelah dilakukan tindakan
1 – 3 tahun 10 47,6
tindakan kompres hangat memakai tumbukan jahe
< 1 tahun 6 28,6
rata-rata skala nyeri 21 responden sebesar 3,29 (nyeri
Total 21 100 ringan) dengan skala nyeri tertinggi sebesar 5 (nyeri
sedang) dan skala nyeri terkecil sebesar 1 (nyeri
Sumber : Data primer ringan).
2. Analisa Bivariat
Tabel 5 Distribusi perbedaan skala nyeri asam urat
Karakteristik Kompres Hangat Dengan Jahe
responden sebelum dan sesudah dilakukan
Tabel 6 Distribusi Pengaruh Jahe Terhadap Perubahan
kompres hangat tumbukan jahe di UPT Panti
Skala Nyeri Sendi Asam Urat di UPT Panti
Sosial Tresna Werdha Kabupaten Magetan 4-
Sosial Tresna Werdha Kabupaten Magetan 4-
12 Mei 2019
12 Mei 2019
Skala Skala Penurunan
Nyeri Nyeri Sesudah Terapi
No Nyeri Nyeri (Skala
No Sebelum Ringan Sedang Jumlah
Responden (Pre) (Post) Nyeri) Terapi N % N %
1 7 5 2 1 Sedang 10 47,6 2 9,5 12
2 5 3 2 2 Berat 2 9,5 7 33,3 9
Terkontrol
3 7 3 4 Total 12 57,1 9 42,9 21
4 6 2 4
5 4 2 2 Paired Samples Correlations
6 7 4 3 N Correlation Sig.
7 8 4 4 Pair 1 Nyeri
8 8 5 3 Sebelum
9 6 3 3 Terapi &
21 .821 .000
Nyeri
10 6 4 2
Sesudah
11 5 2 3 Terapi
12 7 3 4 Sumber : Data primer
13 4 1 3
14 6 4 2 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa dari
15 5 2 3 21 responden hampir setengahnya yaitu 10 responden
(47,6%) sebelum diberikan kompres hangat memakai
16 6 3 3
tumbukan jahe memiliki skala nyeri asam urat dengan
17 7 5 2
130 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

kategori sedang, namun sesudah diberikan kompres uratnya (Utami, 2010). Ketika kadar asam urat
hangat memakai tumbukan jahe mengalami perubahan meningkat akan terbentuk kristal-kristal monosodium
menjadi ringan. Selain itu, terdapat sebagian kecil 2 urat (MSU) pada sendi dan jaringan sekitarnya.
responden (9,5%) sebelum diberikan kompres hangat Kristal-kristal terbentuk seperti jarum yang akan
memakai tumbukan jahe memiliki skala nyeri asam mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut
urat dengan kategori berat terkontrol, sedangkan akan menimbulkan nyeri hebat (Carter, 2006).
sesudah diberikan kompres hangat memakai Terdapat beberapa faktor yang dapat
tumbukan jahe mengalami perubahan menjadi ringan, mempengaruhi peningkatan kadar asam urat dalam
dan terdapat hampir setengahnya 7 responden (33,3%) darah diantaranya adalah usia. Menurut hasil tabulasi
sebelum diberikan kompres hangat memakai silang hampir seluruhnya dari 21 responden sebelum
tumbukan jahe memiliki skala nyeri asam urat dengan diberikan kompres hangat memakai tumbukan jahe
kategori berat terkontrol dan sesudah diberikan yaitu sebanyak 16 responden (76,2%) yang berusia 60
kompres hangat memakai tumbukan jahe mengalami – 74 tahun menderita asam urat dengan skala nyeri
penurunan menjadi sedang. sedang dan berat terkontrol. Hal ini terjadi karena
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji hiperurisemia terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.
t berpasangan pada table diatas, maka didapatkan nilai Pada wanita meningkat setelah menopause dengan
signifikansi p value sebesar 0,000. Karena (p < 0,05) rentang usia 60 sampai 80 tahun (Fiskha, 2010).
disimpulkan Ho ditolak. Dengan demikian dapat Sehingga asam urat cenderung meningkat dengan
dinyatakan ada pengaruh kompres jahe terhadap bertambahnya usia.
perubahan skala nyeri sendi asam urat (gout) pada Selain itu, jenis kelamin juga dapat dapat
lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten mempengaruhi peningkatan kadar asam urat dalam
Magetan. darah. Menurut hasil tabulasi silang dari 21 responden
sebelum diberikan kompres hangat memakai
PEMBAHASAN tumbukan jahe yaitu sebagian besar 14 responden
1. Mengidentifikasi Skala Nyeri Sendi Asam (66,7%) perempuan menderita asam urat dengan skala
Urat Lansia Sebelum Diberikan Kompres nyeri sedang sebanyak 8 responden (38,1%) dan skala
Jahe Di UPT Panti Sosial Tresna Werdha nyeri berat terkontrol sebanyak 6 responden (28,6%).
Kabupaten Magetan Hal ini terjadi karena asam urat pada wanita cenderung
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5 meningkat setelah menopause dengan rentang usia 60
menunjukkan bahwa dari total 21 responden penderita sampai 80 tahun (Fiskha, 2010). Sehingga wanita lebih
nyeri asam urat sebelum dilakukan tindakan kompres banyak mengalami nyeri sendi asam urat ketika sudah
hangat memakai tumbukan jahe di UPT Panti Sosial masuk usia lanjut.
Tresna Werdha Kabupaten Magetan memiliki rata-rata Untuk mengatasi nyeri sendi yang dirasakan
skala nyeri sebesar 6,14 (nyeri sedang) dengan skala biasanya lansia sering menggunakan terapi
nyeri tertinggi sebesar 8 (nyeri berat terkontrol) dan farmakologi yaitu dengan Obat Anti Inflamasi Non
skala nyeri terkecil sebesar 4 (nyeri sedang). Hasil Steroid (OAINS) dengan alasan cepat menurunkan
penelitian ini sesuai dengan Data Poliklinik Kesehatan keluhan nyerinya. Penanganan pertama nyeri sendi
UPT PSTW Kabupaten Magetan, pada tahun 2019 asam urat secara umum yaitu secara farmakologis.
terjadi peningkatan dari 87 lansia yang ada Di UPT 43 Obat farmakologik merupakan bentuk pengendalian
diantaranya mengalami nyeri sendi dan 21 diantaranya nyeri yang paling sering digunakan. Namun ketika
mengalami nyeri sendi karena asam urat. obat farmakologik terlalu sering dikonsumsi akan
Menurut Asaidu 2010 (dalam Hamidah, 2015) mempengaruhi kerja obat didalam tubuh karena lansia
nyeri sendi merupakan penyakit yang sering dialami telah mengalami berbagai perubahan fungsi tubuh
oleh lansia. Asam urat (gout) merupakan suatu (Potter & Perry, 2009). Sehingga untuk mengurangi
penyakit peradangan pada persendian yang dapat efek terapi farmakologi yang berlebih, lansia dapat
diakibatkan oleh kelebihan kadar senyawa asam urat menggunakan terapi non farmakologi.
di dalam tubuh, baik karena produksi berlebih atau
peningkatan asupan purin (Putri Dwi dkk, 2017). 2. Mengidentifikasi Skala Nyeri Sendi Asam Urat
Asupan purin merupakan faktor utama yang Lansia Sesudah Diberikan Kompres Jahe Di
berhubungan dengan kadar asam urat darah, semakin UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten
tinggi asupan zat purin semakin meningkat kadar asam Magetan

131 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 6 cyclooxygenase, 2 inhibitor cyclooxygenase dan 5-


menunjukkan bahwa dari total 21 responden penderita lipoxygenase yang memiliki riwayat terapeutik lebih
nyeri asam urat setelah dilakukan tindakan kompres baik dan efek samping yang lebih sedikit disbanding
hangat memakai tumbukan jahe di UPT Panti Sosial dengan OAINS (Putri dkk, 2017).
Tresna Werdha Kabupaten Magetan, memiliki rata- Berdasarkan usia responden, menurut hasil
rata skala nyeri nyeri asam urat sebesar 3,29 (nyeri tabulasi silang hampir seluruhnya dari 21 responden
ringan) dengan skala nyeri tertinggi sebesar 5 (nyeri yaitu sebanyak 16 responden (76,2%) yang berusia 60
sedang) dan skala nyeri terkecil sebesar 1 (nyeri – 74 tahun sesudah diberikan kompres hangat
ringan). Jahe sering kali digunakan sebagai obat nyeri memakai tumbukan jahe mengalami perubahan skala
sendi karena kandungan gingerol dan rasa hangat nyeri asam urat menjadi ringan dan sedang. Hal ini
(shogaol) yang ditimbulkan membuat pembuluh darah disebabkan karena jahe mengandung senyawa
terbuka dan memperlancar sirkulasi darah. Kompres gingerol dan shogaol yaitu senyawa panas dan pedas
jahe menurunkan nyeri sendi pada tahap tranduksi, yang terdapat di dalam jahe yang memiliki efek anti
dimana pada tahap ini jahe memiliki gingerol yang inflamasi (Sriwiyati dan Noviyanti, 2018). Sehingga
mengandung siklooksigenase yang bisa menghambat dengan kompres jahe penumpukkan kristal-kristal
terbentuknya prostaglandin sebagai mediator nyeri. purin akan berkurang dengan proses pengeluaran
Sehingga, jahe dapat digunakan sebagai salah satu keringat dan pengaruh panas yang diterima.
alternative terapi non farmakologi untuk menurunkan Berdasarkan jenis kelamin, menurut hasil
nyeri sendi (Puspaningtyas dan Utami 2013 dalam tabulasi silang dari 21 responden sesudah diberikan
Novera 2016). kompres hangat memakai tumbukan jahe yaitu
Menurut Shudakar (2010) Gingerol dan sebagian besar 14 responden (66,7%) perempuan yang
shogaol telah diidentifikasi sebagai antioksidan menderita asam urat mengalami penurunan skala nyeri
fenolik jahe. Rimpang jahe yang bersifat nefroprotektif asam urat menjadi ringan sebanyak 8 responden
terhadap mecit yang diinduksi oleh gentamisin, (38,1%) dan sedang sebanyak 6 responden (28,6%).
dimana gentamisin meningkatkan reactive oxygen Hal ini terjadi karena adanya hormone estrogen pada
species (ROS) dan jahe mengandung flavanoida dapat wanita yang membantu mengeluarkan asam urat
menormalkan kadar serum kreatinin, urea, dan asam melalui urin. Sedangkan pria tidak memiliki hormone
urat. Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa estrogen yang cukup tinggi sehingga asam urat sulit
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol. untuk diekskresikan melalui urin (Fitriana, 2015).
Ketika gingerol tidak tahan panas dan suhu tinggi Sehingga kompres jahe bermanfaat untuk mengatasi
maka akan berubah menjadi shogaol dimana shogaol masalah peradangan karena asam urat dalam tubuh.
merupakan komponen utama jahe kering (mishra,
2009 dalam wijayanto 2017). Minyak atsiri jahe 3. Menganalisi Efektivitas Kompres Hangat
mengandung seskuiterpen hidrokarbon, dan Tumbukan Jahe Terhadap Perubahan Skala
zingiberen (35%), kurkumen (18%), farnesen (10%), Nyeri Sendi Asam Urat (Gout) Pada Lansia Di
dan sejumlah kecil bisabolen dan ,β-seskuifellandren. UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten
Komponen seskuiterpen hidrokarbon diantaranya β- Magetan
seskuifellandren, cis-kariofilen, zingiberence, α- Berdasarkan hasil penelitian yang telah
farnesen, dan ,β-bisabolene. Dimana zingiberence dan dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa adanya
β-seskuiterpen sebagai komponen utama (felipe et al, perubahan skala nyeri asam urat pada lansia antara
2008 dalam wijayanto, 2017). Senyawa fenol jahe sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat
merupakan bagian dari komponen oleoresin yang menggunakan tumbukan jahe, hal ini dibuktikan
berpengaruh dalam sifat pedas pada jahe. Kemampuan dengan adanya penurunan rata-rata skala nyeri
jahe sebagai antioksidan alami tidak terlepas dari responden sebelum diberikan kompres hangat dengan
kadar komponen fenolik total yang terdapat tumbukan jahe sebesar 6,14 (nyeri sedang), namun
didalamnya, dimana jahe memiliki kadar fenol yang setelah diberikan kompres hangat dengan tumbukan
tinggi dibandingkan kadar fenol pada tomat dan jahe rata-rata skala nyeri responden sebesar 3,29
mengkudu (kesumaningati, 2009). Jahe menekan (nyeri ringan). Hal ini dibuktikan dengan adanya
sintesis prostaglandin melalui inhibisi penurunan skala nyeri kategori sedang sebanyak 10
cyclooxygenase-1 dan cyclooxygenase-2. Jahe juga responden (47,6%) mengalami perubahan menjadi
menekan biosintesis leukotrin dengan menghambat 5- ringan. Sebanyak 2 responden (9,5%) menderita nyeri

132 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

asam urat dengan kategori berat terkontrol berubah statistiknya diperoleh nilai p value 0,000 dimana p<α
menjadi ringan, dan terdapat 7 responden (33,3%) 0,05 maka H0 ditolak dapat disimpulkan bahwa
menderita nyeri asam urat dengan kategori berat terdapat pengaruh yang signifikan pemberian kompres
terkontrol menjadi kategori sedang sesudah diberikan hangat memakai jahe merah terhadap penurunan skala
kompres hangat memakai tumbukan jahe. nyeri pada penderita gout arthritis di desa Tateli Dua.
Terjadinya perubahan skala nyeri sendi Kompres hangat tumbukkan jahe merupakan
tersebut dipengaruhi oleh jahe yang mengandung salah satu terapi non farmakologi yang bisa digunakan
senyawa gingerol dan shogaol yaitu senyawa panas untuk meringankan nyeri sendi asam urat pada lansia
dan pedas yang terdapat di dalam jahe yang memiliki (Izza, 2014). Kompres merupakan terapi eksternal
efek anti inflamasi (Sriwiyati dan Noviyanti, 2018). tanpa ada efek yang merugikan Manfaat yang
Jahe memiliki efek farmakologis yairtu rasa panas dan maksimal akan dicapai dalam waktu 20 menit setelah
pedas, dimana rasa panas dapat meredakan nyeri, aplikasi panas (Bachtiar, 2010). Jadi, kompres jahe
kaku, dan spasme otot atau terjadinya vasodilatasi merupakan salah satu terapi efektif terhadap
pembuluh darah. Manfaat yang maksimal akan dicapai perubahan skala nyeri sendi asam urat pada lansia.
dalam waktu 20 menit setelah aplikasi panas Dengan hasil pengujian statistik pada Tabel 5.6
(Bachtiar, 2010). Efek farmakologi yang dimiliki jahe menggunakan uji t berpasangan didapatkan nilai
diantaranya merangsang ereksi, menghambat signifikansi p value sebesar 0,000 karena (p < 0,05)
keluarnya enzim 5-lipooksigenase dan disimpulkan Ho ditolak. Dengan demikian dapat
siklooksigenase serta meningkatkan aktivitas kelenjar dinyatakan ada pengaruh kompres hangat tumbukkan
endokrin (Beriana, 2009). Ketika dilakukan kompres jahe terhadap perubahan skala nyeri sendi asam urat
hangat penumpukkan kristal-kristal purin akan (gout) pada lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha
berkurang dan hilang dengan proses pengeluaran Kabupaten Magetan. Ketika diberikan kompres jahe
keringat dan pengaruh panas yang diterima (Buku rasa pedas dan hangat dari kompres jahe tersebut akan
Saku Artritis 2006). Sehingga kompres jahe bisa membuat pembuluh darah terbuka dan memperlancar
digunakan sebagai terapi non farmakologi yang bisa sirkulasi darah, mengurangi peradangan, meredakan
digunakan untuk mengurangi nyeri sendi yang nyeri, kaku, dan spasme otot (hasim dan relawati,
dirasakan oleh lansia. 2017). Sehingga jahe dapat digunakan sebagai salah
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan nyeri
dilakukan oleh Sriwiyati dan Noviyanti (2018), sendi asam urat pada lansia.
meneliti tentang ‘’Efektivitas Kompres Jahe Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Penderita Asam Urat Di 4. KESIMPULAN
Desa Tempurejo dan Jurug Jumapolo Karanganyar’’. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Hasil penelitian menunjukkan skala nyeri sebelum dapat disimpulkan sebagai berikut: Skala nyeri sendi
kompres jahe mayoritas skala 4 dan 5 dengan sebelum diberikan kompres hangat tumbukan jahe di
presentase yang sama yaitu 31,8%, skala nyeri UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten Magetan
tertinggi adalah skala 6 sebanyak 9,1% dan skala di dapatkan hasil dari total 21 responden memiliki
terendah adalah skala 2 sebanyak 4,6%. Sedangkan rata-rata skala nyeri sebesar 6,14 dengan skala nyeri
rata-rata nyeri setelah kompres jahe mayoritas skala 3 tertinggi sebesar 8 dan skala nyeri terkecil sebesar 4.
ssebanyak 31,8%, skala tertinggi adalah skala 5 Skala nyeri sendi sesudah diberikan kompres hangat
sebanyak 4,5% dan skala terendah adalah 1 sebanyak tumbukan jahe rata-rata skala nyeri 21 responden
18,2%. Hal ini dapat diartikan terdapat perbedaan sebesar 3,29 dengan skala nyeri tertinggi sebesar 5 dan
yang bermakna penurunan skala nyeri antara sebelum skala nyeri terkecil sebesar 1. Kompres hangat
dan sesudah dilakukan pemberian kompres jahe. tumbukkan jahe efektif terhadap perubahan skala
Terjadinya pengaruh kompres hangat nyeri sendi asam urat (gout) pada lansia dengan nilai
tumbukkan jahe ini sejalan dengan penelitian yang signifikansi p value 0,000 < 0,05.
telah dilakukan oleh Anna, Rina, Onibala (2016),
DAFTAR PUSTAKA
dalam penelitiannya tentang ‘’Pengaruh pemberian
[1]. Adi, P. 2017. Efektivitas Kompres Hangat
Kompres Hangat Memakai Parutan Jahe Merah
Untuk Mengurangi Nyeri Atritis Rheumatoid
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pederita Gout
Di Desa Singgahan Kecamatan Pulung,
Arthritis Di Desa Tateli Dua Kecamatan Mandolang
Ponorogo. Universitas Muhammadiyah
Kabupaten Minahasa’’ dimana dari hasil uji
Ponorogo.
133 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

[2]. Handayani, T. 2013. Apotik Hidup. Edisi 1. [11]. Sudibjo, dkk. 2013. Tingkat pemahaman dan
Lampung: Padi survei level aktivitas fisik, status kecukupan
energy dan status antropometrik mahasiswa
[3]. Kusuma, H, & Nurarif AH. 2015. Aplikasi program studi pendidikan kepelatihan
Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnose olahraga FIK UNY. 11 (2).
Medis & NANDA NIC-NOC. Edisi 3.
Yogjakarta: Mediaction. [12]. Sugiyono. 2011. Metodologi penelitian
kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
[4]. Nofiani, S, & Nurhamidah. 2015. Faktor- Alfabeth.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Asam Urat Pada Pasien Rawat Jalan Di [13]. Syamsiah, N & Sari. 2017. Berdamai Dengan
Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi. Asam Urat. Edisi 1. Jakarta: Bumi Medika.
STIKES Perintis Padang. [14]. Syapitri Henny. 2018. Kompres Jahe
Berkhasiat Dalam Menurunkan Intensitas
[5]. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Nyeri Pada Penderita Rheumathoid Arthritis.
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Jurnal Mutiara Ners, 1 (1).

[6]. Noviyanti, D, & Sriwiyati. (2018). Efektivitas [15]. Syukur, C & Hermani. 2001. Edisi 1. Budi
Kompres Jahe Terhadap Penurunan). Skala Daya Tanaman Obat Komersial. Bogor:
Nyeri Sendi Penderita Asam Urat Di Desa Penebar Swadaya
Tempurejo Dan Jurug Jumapolo Karanganyar.
JIK, 6 (1). [16]. Widyanto. 2014. Arthritis Gout Dan
Perekmbangannya. 10 (2)
[7]. Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. [17]. Wijayanto, A. 2017. Pengaruh Kompres
Hangat Dengan Jahe Terhadap Penurunan
[8]. Ratnawati, E. 2016. Asuhan Keperawatan Skala Nyeri Osteoarthritis. Universitas
Gerontik. Edisi 1. Yogyakarta: Pustaka Baru. Muhammadiyah Ponorogo.

[9]. Relawati & Hasim. 2017. The Difference [18]. Zuriati. 2017. Efektivitas Kompres Hangat Dan
Effectiveness Of Red Ginger Compress And Kompres Jahe Terhadap Penurunan Nyeri
Warm Compress To Decrease The Scale Of Pada Pasien Asam Urat Di Puskesmas Lubuk
Joint Pain In The Elderly. Begalung. STIKES Alifah Padang.

[10]. Santosa Eka. 2016. Pengaruh Terapi Kompres


Hangat Dengan Jahe Terhadap Perubahan
Intensitas Nyeri Pada Lansia Yang Menderita
Arthritis Rheumatoid Di Panti Sosial Tresna
Werdha Puspakarma Mataram. 2 (1).

134 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019

You might also like