You are on page 1of 6

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by Jurnal Kesehatan Lingkungan (Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin)

ISSN 1829-9407 (Print)


ISSN 2581-0898 (Online)

Volume 15, No. 1, Januari 2018


https://ejournal.kesling-poltekkesbjm.com/index.php/JKL/article/view/46
Page: 585-590

PERBEDAAN ANGKA KUMAN UDARA RUANG OPERASI SEBELUM DAN SESUDAH


STERILISASI ULTRAVIOLET RSUD RATU ZALECHA

Luky Rinda Meiriana, Imam Santoso, Erminawati


Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jl. H. Mistar Cokrokusumo No.1A Banjarbaru Kalimantan Selatan 70714
E-mail: lukyrinda@gmail.com

Abstract: Difference In The Number Of Airborne Operation Room Before And After UV
Sterilization In Ratu Zalecha Martapura. Hospitals become one where the occurrence of
environmental pollution, health problems or can be a place of disease transmission. The
operating room is a potentially high room causing nosocomial infections in the hospital,
especially surgical wound infections. Bacteriological qualities of the general surgery and in-
room surgery room, the researchers assume that there are variations in different ratio rates
on the stages of laboratories measurement results. So it takes empirical clarity to see the
difference. This study aimed to determine the difference in the number of airborne operating
room fluid before and after UV sterilization in RSUD Ratu Zalecha Martapura. This study
used design of experiments (one group pre and post test design), Population in this research
was amount of air of operating room at Ratu Zalecha Martapura Hospital. The sample of
this research was the air space bacteria OK 1 Ratu Zalecha Martapura Hospital total
operating room amounted to 5 rooms.. Data were analyzed used paired sample t-test. The
results of this study indicate that there are significant differences before surgery after
sterilization with postoperative 1 before sterilization p value (0.015) ≤ nilai  (0.05). Advice
for sterilization officers operating room are check UV rays effectivity, maintenance of UV
lighting and sterilization process should be done after room sterilization.

Keywords : Air germ rate, UV sterilizer, Operating room

Abstrak: Perbedaan Angka Kuman Udara Ruang Operasi Sebelum Dan Sesudah
Sterilisasi UV Di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Rumah sakit menjadi salah satu
tempat terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan atau dapat menjadi
tempat penularan penyakit. Ruang operasi merupakan ruangan yang berpotensi tinggi
menyebabkan infeksi nosokomial di rumah sakit terutama infeksi luka operasi. Kualitas
bakteriologis ruangan operasi bedah umum dan ruang inap, peneliti berasumsi bahwa
ada variasi angka rasio yang berbeda pada tahapan hasil pengukuran laboratories.
Sehingga diperlukan kejelasan secara empiris untuk melihat perbedaan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kuman udara ruang operasi
sebelum dan sesudah sterilisasi UV di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Penelitian ini
dengan menggunakan eksperimen (one group pre and post test design), Populasi dalam
penelitian ini adalah jumlah kuman udara ruang operasi di Rumah Sakit Ratu Zalecha
Martapura. Sampel penelitian ini adalah kuman udara ruang OK 1 Rumah Sakit Ratu
Zalecha Martapura total ruangan operasi berjumlah 5 ruangan. Analisis data
menggunakan uji statistik yaitu paired sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan
ada perbedaan signifikan sebelum operasi sesudah sterilisasi dengan sesudah operasi 1
sebelum sterilisasi p value (0.015) ≤ nilai  (0.05). Saran bagi petugas sterilisasi ruang
operasi adalah memeriksa keefektifan sinar UV, memelihara lampu UV, dan proses
sterilisasi yang dilakukan sebaiknya setiap selesai operasi dilakukan sterilisasi ruangan.

Kata Kunci : Angka Kuman Udara, Sterilisasi UV, Ruang Operasi

PENDAHULUAN sakit menjadi salah satu tempat terjadinya


Salah satu sasaran pembangunan pencemaran lingkungan, gangguan
kesehatan adalah lingkungan sehat kesehatan atau dapat menjadi tempat
termasuk lingkungan rumah sakit. Rumah penularan penyakit [1]. Pemerintah

Article history: Received August 25, 2018, Received in revised form September 4, 2019, Accepted September 4, 2019
586 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 15 No. 1, Januari 2018

Indonesia telah mengatur persyaratan bahwa ada variasi angka rasio yang
kualitas udara di rumah sakit dalam berbeda pada tahapan hasil pengukuran
Keputusan Menteri Kesehatan RI laboratories. Sehingga diperlukan
No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang kejelasan secara empiris untuk melihat
persyaratan kesehatan lingkungan Rumah perbedaan tersebut, karena variasi
Sakit. Sebagai suatu institusi, rumah sakit perbedaan itu akan signifikan terhadap
memberikan pelayanan kesehatan dalam perlakuan pada objek dilokasi penelitian.
rangka mengobati dan menyembuhkan
penderita, sehingga didapatkan kondisi
yang sehat dan terbebas dari penyakit [2]. BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Ruang operasi merupakan ruangan yang Jenis penelitian bersifat eksperimental
berpotensi tinggi menyebabkan infeksi untuk mengetahui seberapa besar metode
nosokomial di rumah sakit terutama sterilisasi ultraviolet (uv) ruangan dengan
infeksi luka operasi. Lingkungan ruang angka kuman udara pada ruang operasi di
operasi beresiko tinggi yang bisa menjadi RSUD Ratu Zalecha Martapura. Desain atau
tempat yang mudah menularkan infeksi rancang bangun penelitian yang
dari dan ke penderita, karena di ruang digunakan adalah one group pre and post
operasi ini terjadi pemajanan jaringan test design, yaitu tidak ada pembanding
tubuh [3]. Rumah Sakit Umum Daerah (control), tetapi paling tidak sudah
Ratu Zalecha Martapura merupakan dilakukan observasi pertama (pretest)
rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten yang memungkinkan menguji perubahan-
Banjar yang mempunyai tugas perubahan yang terjadi setelah adanya
melaksanakan penyusunan dan eksperimen (program) [5]. Populasi :
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang jumlah kuman udara ruang operasi di
pelayanan kesehatan dalam rangka Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura.
menyelenggarakan upaya kesehatan Sampel : kuman udara ruang OK 1
secara berdaya guna dan berhasil guna (Mayor/Bedah Umum) Rumah Sakit Ratu
dengan mengutamakan upaya Zalecha Martapura. Analisis data
penyembuhan dan pemulihan yang menggunakan uji T-Test Terikat (Paired
dilaksanakan secara serasi dan terpadu Sample T-Test), untuk mengetahui
serta upaya peningkatan pencegahan membandingkan 2 rata-rata yang berasal
penyakit dan melaksanakan upaya dari kelompok yang sama ( skala data :
rujukan. Data infeksi nosokomial dan interval / ratio ).
kuman udara di RSUD Ratu Zalecha
Martapura pada ruang operasi belum
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pernah ada dilaporkan atau diteliti tetapi
Proses Sterilisasi UV Ruang OK.2
tentang angka kuman lantai pada ruang
(Mayor/Bedah Umum)
operasi pernah dilakukan penelitian. Hasil
Hari pertama
penelitian (Mahmud, 2013) bahwa angka
Operasi dilakukan 2 kali; operasi
kuman lantai ruang operasi sebelum
pertama dilakukan jam 09.40 wita dan
didesinfeksi 925 CFU/m2, 15 menit
operasi kedua dilakukan jam 11.20 wita;
sesudah didesinfeksi 588 CFU/ m2, 60
selesai operasi yang terakhir jam 12.00
menit sesudah didesinfeksi 209 CFU/ m2
wita dilakukan sterilisasi ruang dengan
dan 120 menit sesudah didesinfeksi 451
UV. Lampu UV untuk sterilisasi ruangan
CFU/ m2. Suhu ruangan berkisar 27,4 –
pada jam 13.00 wita sampai keesokan hari
300C dan kelembaban 81,8 - 88,6%.
sebelum operasi dilakukan.
Kemungkinan penyebab tingginya angka
kuman lantai karena suhu serta Hari kedua
kelembaban yang optimum untuk Operasi dilakukan 5 kali; operasi
perkembangbiakan kuman dan tingginya pertama dilakukan jam 10.30 wita, operasi
kunjungan [4]. Berdasarkan hasil kedua dilakukan jam 12.10 wita, operasi
penelitian yang ditulis diatas, kualitas ketiga dilakukan jam 13.40 wita, operasi
bakteriologis ruangan operasi bedah keempat dilakukan jam 14.40 wita,
umum dan ruang inap, peneliti berasumsi operasi kelima dilakukan jam 15.30 wita;
Luky Rinda Meiriana, Imam Santoso, Erminawati. Perbedaan Angka Kuman Udara 587
Ruang Operasi Sebelum Dan Sesudah Sterilisasi UV Di RSUD Ratu Zalecha
Martapura

selesai operasi yang terakhir jam 16.00 pada jam 16.15 wita sampai keesokan hari
wita, dilakukan sterilisasi ruang dengan sebelum operasi dilakukan.
UV. Lampu UV untuk sterilisasi ruangan

Hasil Pengukuran Suhu dan Kelembaban Pada Ruang Operasi


Tabel 1. Hasil Pengukuran Suhu dan Kelembaban Ruang OK.2 (Mayor/Bedah Umum)

Titik Sampel Hasil Pengukuran (0C) Standart(*)


H1 H2
Sebelum Sesudah 1 Sesudah 2 Sebelum Sesudah 1 Sesudah 2
X1 25 25 25 29 27 29 19-24 0C
X2 25 25 25 29 27 28
X3 25 25 25 29 27 28
Rata-Rata 25 25 25 29 27 28,3

Titik Hasil Pengukuran (%) Standart(*)


Sampel H1 H2
Sebelum Sesudah 1 Sesudah 2 Sebelum Sesudah 1 Sesudah 2
X1 50 55 55 60 50 40 40-60 %
X2 50 55 55 60 50 40
X3 50 55 55 60 50 41
Rata-Rata 50 55 55 60 50 40,3
Keterangan :
X1 : Titik pengambilan 1 (pintu masuk ruang operasi)
X2 : Titik pengambilan 2 (meja Operasi)
X3 : Titik pengambilan 3 (meja peralatan operasi)
H1 : Hari pertama
H2 : Hari kedua
(*)
Berdasarkan Keputusan Menteri RI Nomor 1204/Menkes/X/2004

Hasil Pemeriksaan Angka Kuman Udara Pada Ruang Operasi


Hasil pemeriksaan laboratorium angka kuman udara di ruang OK.2 (Mayor/Bedah Umum)
sebelum dan sesudah sterilisasi UV Gambar 3.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium Angka Kuman Udara


Hari Pertama Ruang OK.2 (Mayor/Bedah Umum) RSUD
Ratu Zalecha Martapura Tahun 2017
4000
3500 784
3000 894
1418 H1 Meja Peralatan
CFU/m3

2500
2000 1253
1500 H1 Meja Operasi
1334
1000 894
363
500 123 H1 Pintu Masuk
273
0 Operasi
Sebelum Sesudah 1 Sesudah 2
Waktu Pengambilan Sampel
588 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 15 No. 1, Januari 2018

Hasil Pemeriksaan Laboratorium Angka Kuman Udara


Hari Kedua Ruang OK.2 (Mayor/Bedah Umum) RSUD
Ratu Zalecha Martapura Tahun 2017
2500
2000 386
H2 Meja Peralatan
CFU/m3
1500 737

1000 H2 Meja Operasi


811
500 112
154 144 H2 Pintu Masuk
0 61
50 133
Operasi
Sebelum Sesudah 1 Sesudah 2
Waktu Pengambilan Sampel

Gambar 3. Grafik Hasil Pemeriksaan Laboratorium Angka Kuman Udara Ruang OK.2
(Mayor/Bedah Umum) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2017

Hasil Uji Statistik Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul


Setelah dilakukan analisis dengan 2014 mengatakan bahwasannya sterilisasi
menggunakan uji Dependent Sample T Test ozon tidak cukup efektif dalam penurunan
didapatkan hasil bahwa nilai sig pada angka kuman udara ruangan, akan tetapi
variabel sebelum dengan sesudah 1 p value ada metode sterilisasi dengan
(0.015) kurang dari nilai  (0.05) yang menggunakan sinar UV dapat menurunkan
berarti ada perbedaan signifikan Sebelum angka bakteri kontaminan udara. Terdapat
antara Sesudah 1. Sedangkan antara perbedaan jumlah koloni bakteri
sebelum-sesudah 2 p value (0,079) lebih kontaminan udara sebelum dan sesudah
dari nilai  (0.05) dan anatar sesudah 1- sterilisasi ultraviolet di ruang operasi
sesudah 2 p value (0,077) lebih dari nilai  RSUD Banjarbaru [6]. Sterilisasi yang
(0.05) yang berarti tidak ada perbedaan dilakukan di ruang OK.2 (Mayor/Bedah
signifikan sebelum dengan sesudah 2, dan Umum) yaitu menggunakan sterilisasi
sesudah 1 dengan sesudah 2. sinar UV sudah berfungsi cukup baik,
hanya saja belum ada diukur tentang
Analisis Proses Sterilisasi keefektifannya. Sinar UV umumnya
Sterilisasi ruangan operasi RSUD digunakan untuk membantu mengurangi
Ratu Zalecha yang digunakan adalah sinar kontaminasi mikroba di udara dan
Ultraviolet dengan proses sebagai berikut: pemusnahan selama proses di lingkungan.
Hari pertama, selasa 13 Juni 2017 proses Sinar yang bersifat membunuh
sterilisasi ruangan dilakukan pada jam mikroorganisme diproduksi oleh lampu
12.00 wita sampai keesokan hari sebelum kabut merkuri yang dipancarkan secara
operasi hari ke dua dilakukan. Kegiatan efektif pada UV menembus dinding sel
operasi dihari pertama ada 2 kali operasi, dengan langsung mengenai DNA dan inti
dan berakhir pada jam 11.00 wita. Hari sel sehingga mikroba mengalami mutasi
kedua, rabu 14 Juni 2017 proses sterilisasi [7].
ruangan dilakukan pada jam 16.00 wita
sampai keesokan hari sebelum operasi Analisis Hasil Pengukuran Suhu dan
hari selanjutnya dilakukan. Kegiatan Kelembaban Pada Ruang Operasi
operasi dihari kedua ada 5 kali operasi, Hasil pengukuran suhu ruang
dan berakhir pada jam 15.05 wita. operasi di RSUD Ratu Zalecha Martapura
Hasil penelitian Liena Sofiana dan pada saat AC dalam keadaan hidup, rata-
Dwi Wahyuni (2014) Pengaruh Sterilisasi rata yang didapatkan adalah 250C (hari
Ozon Terhadap Penurunan Angka Kuman pertama), 28,10C (hari kedua). Hasil
Udara Di Ruang Rawat Inap Di Rumah pengukuran kelembaban ruang operasi
Luky Rinda Meiriana, Imam Santoso, Erminawati. Perbedaan Angka Kuman Udara 589
Ruang Operasi Sebelum Dan Sesudah Sterilisasi UV Di RSUD Ratu Zalecha
Martapura

di RSUD Ratu Zalecha Martapura pada saat untuk melangsungkan metabolisme pada
AC dalam keadaan hidup, rata-rata yang tahap berikutnya, dan bila metabolisme
didapatkan adalah 53% (hari pertama), sudah siap baru terjadi pembiakan. Tahap
53,3% (hari kedua). B-C disebut tahap tumbuh (accelerate
Kondisi suhu yang tidak memenuhi phase) yaitu tahap terjadinya pembelahan.
standart dapat menyebabkan tingginya Bila bahan makanan cukup dan lingkungan
angka kuman udara karena suhu optimum hidupnya optimum atau (suhu dan pH),
perkembangbiakan bakteri sekitar 370C mikroba akan bertambah dengan cepat
yang juga adalah suhu tubuh manusia. sekali. Kecepatan pertumbuhan tersebut
Oleh karena itu suhu tubuh manusia merupakan fungsi eksponensial dengan
merupakan suhu yang baik untuk waktu. Tahap C-D disebut tahap tumbuh
pertumbuhan beberapa bakteri pathogen, panas (log phase) dimana kurvanya
Mikroba perusak dan pathogen umumnya merupakan fungsi eksponensial dengan
dapat tumbuh pada kisaran suhu 40C-660C waktu. Hubungan antara log jumlah
[8]. Berdasarkan hasil pengukuran suhu mikroba yang masih hidup dengan waktu
ruang operasi di RSUD Ratu zalecha merupakan garis lurus. Tahap D-E disebut
Martapura pada saat AC dalam keadaan tahap tumbuh reda (decelerate phase).
hidup, masih belum memenuhi standart Pada tahap ini pertumbuhan mikroba
kesehatan lingkungan. menurun karena beberapa makanan yang
tersedia berkurang atau karena adanya
Analisis Hasil Pemeriksaan Angka racun hasil metabolismenya sendiri,
Kuman Udara sehingga terjadi pembelokan pada kurva
Berdasarkan hasil pemeriksaan pertumbuhan. Tahap E-F disebut tahap
laboratorium, ternyata jumlah angka tumbuh tetap (stationary phase) dimana
kuman udara ruang OK.2 (Mayor/Bedah) jumlah mikroba yang baru dan yang mati
di RSUD Ratu Zalecha Martapura pada seimbang, sehingga jumlahya juga
pengambilan sampel udara hari pertama seimbang. Tahap F dan seterusnya disebut
dan hari kedua tidak memenuhi standart tahap kematian (death phase) dimana
kesehatan lingkungan. jumlah mikroba yang mati jauh lebih besar
Jumlah angka kuman udara hari daripada yang baru [9]. Selain proses
pertama dan kedua sangat tinggi, dengan pertumbuhan mikroba, jeda waktu setelah
perlakuan pengambilan sampel sebelum proses sterilisasi, kemungkinan juga
operasi sesudah sterilisasi didapatkan mempengaruhi tinggi rendahnya angka
hasil angka kuman udara lebih rendah kuman udara di ruang operasi [7].
daripada hasil pengambilan sampel
sesudah operasi 1 sebelum sterilisasi. Analisis Bivariat
Sedangkan pengambilan sampel sesudah Berdasarkan hasil statistik dapat
operasi 1 sebelum sterilisasi didapatkan dikatakan bahwa ada perbedaan sebelum
hasil sangat tinggi daripada hasil operasi setelah sterilisasi dengan sesudah
pengambilan sesudah operasi 2 sebelum operasi 1 sebelum disterilisasi UV dihari
sterilisasi. Proses pertumbuhan mikroba pertama dan kedua. Sedangkan hasil
kemungkinan mempengaruhi tinggi statistik sebelum operasi sesudah
rendahnya angka kuman udara di ruang sterilisasi dengan sesudah operasi 2
operasi. Berdasarkan hasil secara sebelum sterilisasi dan sesudah operasi 1
sistematis pertumbuhan mikroba sebelum disterilisasi dengan sesudah
digambarkan dalam bentuk grafik [9]. operasi 2 sebelum disterilisasi dihari
Terbagi atas beberapa tahap, dimana pertama dan kedua dapat dikatakan
tahap A-B disebut tahap istirahat (lag bahwa tidak ada perbedaan.
phase). Pada keadaan ini bila mikroba Proses sterilisasi sangat
tersebut dimasukkan kedalam media, akan berpengaruh terhadap penurunan angka
hidup terus, tetapi belum dapat kuman udara ruang operasi [7]. Diketahui
berkembang biak. Tahap ini merupakan proses sterilisasi ruangan dari hari
masa persiapan bagi mikroba tersebut sebelum pengambilan sampel senin 12
590 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 15 No. 1, Januari 2018

Juni 2017 sampai hari pengambilan Terbukti secara statistik ada


sampel hari pertama, selasa 13 Juni 2017 perbedaan yang signifikan angka kuman
waktu proses sterilisasi ruangan yaitu 17 udara sebelum operasi setelah sterilisasi
jam 15 menit. Sedangkan, diketahui proses dengan sesudah operasi pertama sebelum
sterilisasi ruangan dari hari pertama disterilisasi UV pada pertama dan kedua.
pengambilan sampel Selasa 13 Juni 2017
sampai hari pengambilan sampel hari
kedua Rabu 14 Juni 2017 waktu proses KEPUSTAKAAN
sterilisasi ruangan yaitu 21 jam 55 menit. 1. Haryono. 2010. Infeksi Nosokomial
Sehingga, didapatkan hasil angka kuman Rumah Sakit. Jakarta: Renika.
udara dihari kedua lebih rendah dari hari 2. Kepmenkes RI. 2004. Keputusan
pertama. Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Jeda waktu setelah proses Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004
sterilisasi, kemungkinan juga mempe- Tentang Persyaratan Kesehatan
ngaruhi tinggi rendahnya angka kuman Lingkungan Rumah Sakit Direktorat
udara di ruang operasi. Menurut Gorra S, Jenderal Pemberantasan Penyakit
(2014) ruang operasi digunakan secara Menular dan Penyehatan Lingkungan.
ideal 4,5 jam setelah ruangan disterilisasi. 3. Supryantoro. 2012. Pedoman Teknis
Efektivitas penurunan angka kuman Prasarana Sistem Tata Udara pada
dengan menggunakan sinar UV pada ruang Bangunan Rumah Sakit. Kementerian
operasi yaitu 4-5 jam. Apabila sterilisasi Kesehatan RI Direktorat Bina
dilakukan selama lebih dari 5 jam maka Pelayanan Penunjang Medik dan
angka kuman akan kembali naik [10]. Sarana Kesehatan. Jakarta.
4. Mahmud, A. 2013. Angka Kuman
KESIMPULAN DAN SARAN Lantai Ruang Perawatan Bedah Di
Proses Sterilisasi UV Ruang OK.2 Rumah Sakit Umum Ratu Zalecha
(Mayor/Bedah Umum) sesudah operasi Martapura Tahun 2013, Karya Tulis
dilakukan sterilisasi ruangan dengan UV Ilmiah, Poltekkes Banjarmasin
sampai keesokan harinya sebelum operasi 5. Notoatmodjo, S. 2012. Metode
dilakukan Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Suhu di ruang OK.2 (Mayor/Bedah) Cipta
rata-rata yang didapatkan adalah 250C 6. Liena Sofiana, Dwi Wahyuni. 2014.
(hari pertama), 28,10C (hari kedua). Pengaruh Sterilisasi Ozon Terhadap
Sedangkan kelembaban rata-rata yang Penurunan Angka Kuman Udara Di
didapatkan adalah 53% (hari pertama), Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit
53,3% (hari kedua). Umum PKU Muhammadiyah Bantul
Jumlah rata-rata yang didapatkan 2014. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
angka kuman udara pada hari pertama Universitas Ahmad Dahlan,
sebelum operasi setelah sterilisasi adalah Yogyakarta
253 CFU/m3, sesudah operasi sebelum 7. Gorra S, dkk, 2014. Metode Sterilisasi
sterilisasi adalah 1.178,67 CFU/m3, Radiasi Ultraviolet (UV), Lampung
sebelum operasi sebelum disterilisasi 8. Dwidjoeseputro, 1998. Dasar-Dasar
adalah 1.007 CFU/m3. Sedangkan pada Mikrobiologi. Unipress: Jakarta
hari kedua sebelum operasi setelah 9. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan
sterilisasi adalah 88,33 CFU/m3, sesudah 1 1. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
operasi sebelum sterilisasi adalah 644,67 10. Santoso, I, dkk. 2007. Pengaruh Sinar
CFU/m3, sesudah operasi 2 sebelum Ultra Violet Terhadap Penurunan
disterilisasi adalah 129,67 CFU/m3 . Koloni Kuman Udara Pada Ruang
Jumlah angka kuman udara tidak Operasi Beberapa RSUD di Kalsel.
memenuhi syarat kesehatan. Jurnal Kesehatan, Banjarbaru

You might also like