Professional Documents
Culture Documents
uk
Provided by Jurnal Kesehatan Lingkungan (Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin)
Abstract: Difference In The Number Of Airborne Operation Room Before And After UV
Sterilization In Ratu Zalecha Martapura. Hospitals become one where the occurrence of
environmental pollution, health problems or can be a place of disease transmission. The
operating room is a potentially high room causing nosocomial infections in the hospital,
especially surgical wound infections. Bacteriological qualities of the general surgery and in-
room surgery room, the researchers assume that there are variations in different ratio rates
on the stages of laboratories measurement results. So it takes empirical clarity to see the
difference. This study aimed to determine the difference in the number of airborne operating
room fluid before and after UV sterilization in RSUD Ratu Zalecha Martapura. This study
used design of experiments (one group pre and post test design), Population in this research
was amount of air of operating room at Ratu Zalecha Martapura Hospital. The sample of
this research was the air space bacteria OK 1 Ratu Zalecha Martapura Hospital total
operating room amounted to 5 rooms.. Data were analyzed used paired sample t-test. The
results of this study indicate that there are significant differences before surgery after
sterilization with postoperative 1 before sterilization p value (0.015) ≤ nilai (0.05). Advice
for sterilization officers operating room are check UV rays effectivity, maintenance of UV
lighting and sterilization process should be done after room sterilization.
Abstrak: Perbedaan Angka Kuman Udara Ruang Operasi Sebelum Dan Sesudah
Sterilisasi UV Di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Rumah sakit menjadi salah satu
tempat terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan atau dapat menjadi
tempat penularan penyakit. Ruang operasi merupakan ruangan yang berpotensi tinggi
menyebabkan infeksi nosokomial di rumah sakit terutama infeksi luka operasi. Kualitas
bakteriologis ruangan operasi bedah umum dan ruang inap, peneliti berasumsi bahwa
ada variasi angka rasio yang berbeda pada tahapan hasil pengukuran laboratories.
Sehingga diperlukan kejelasan secara empiris untuk melihat perbedaan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kuman udara ruang operasi
sebelum dan sesudah sterilisasi UV di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Penelitian ini
dengan menggunakan eksperimen (one group pre and post test design), Populasi dalam
penelitian ini adalah jumlah kuman udara ruang operasi di Rumah Sakit Ratu Zalecha
Martapura. Sampel penelitian ini adalah kuman udara ruang OK 1 Rumah Sakit Ratu
Zalecha Martapura total ruangan operasi berjumlah 5 ruangan. Analisis data
menggunakan uji statistik yaitu paired sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan
ada perbedaan signifikan sebelum operasi sesudah sterilisasi dengan sesudah operasi 1
sebelum sterilisasi p value (0.015) ≤ nilai (0.05). Saran bagi petugas sterilisasi ruang
operasi adalah memeriksa keefektifan sinar UV, memelihara lampu UV, dan proses
sterilisasi yang dilakukan sebaiknya setiap selesai operasi dilakukan sterilisasi ruangan.
Article history: Received August 25, 2018, Received in revised form September 4, 2019, Accepted September 4, 2019
586 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 15 No. 1, Januari 2018
Indonesia telah mengatur persyaratan bahwa ada variasi angka rasio yang
kualitas udara di rumah sakit dalam berbeda pada tahapan hasil pengukuran
Keputusan Menteri Kesehatan RI laboratories. Sehingga diperlukan
No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang kejelasan secara empiris untuk melihat
persyaratan kesehatan lingkungan Rumah perbedaan tersebut, karena variasi
Sakit. Sebagai suatu institusi, rumah sakit perbedaan itu akan signifikan terhadap
memberikan pelayanan kesehatan dalam perlakuan pada objek dilokasi penelitian.
rangka mengobati dan menyembuhkan
penderita, sehingga didapatkan kondisi
yang sehat dan terbebas dari penyakit [2]. BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Ruang operasi merupakan ruangan yang Jenis penelitian bersifat eksperimental
berpotensi tinggi menyebabkan infeksi untuk mengetahui seberapa besar metode
nosokomial di rumah sakit terutama sterilisasi ultraviolet (uv) ruangan dengan
infeksi luka operasi. Lingkungan ruang angka kuman udara pada ruang operasi di
operasi beresiko tinggi yang bisa menjadi RSUD Ratu Zalecha Martapura. Desain atau
tempat yang mudah menularkan infeksi rancang bangun penelitian yang
dari dan ke penderita, karena di ruang digunakan adalah one group pre and post
operasi ini terjadi pemajanan jaringan test design, yaitu tidak ada pembanding
tubuh [3]. Rumah Sakit Umum Daerah (control), tetapi paling tidak sudah
Ratu Zalecha Martapura merupakan dilakukan observasi pertama (pretest)
rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten yang memungkinkan menguji perubahan-
Banjar yang mempunyai tugas perubahan yang terjadi setelah adanya
melaksanakan penyusunan dan eksperimen (program) [5]. Populasi :
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang jumlah kuman udara ruang operasi di
pelayanan kesehatan dalam rangka Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura.
menyelenggarakan upaya kesehatan Sampel : kuman udara ruang OK 1
secara berdaya guna dan berhasil guna (Mayor/Bedah Umum) Rumah Sakit Ratu
dengan mengutamakan upaya Zalecha Martapura. Analisis data
penyembuhan dan pemulihan yang menggunakan uji T-Test Terikat (Paired
dilaksanakan secara serasi dan terpadu Sample T-Test), untuk mengetahui
serta upaya peningkatan pencegahan membandingkan 2 rata-rata yang berasal
penyakit dan melaksanakan upaya dari kelompok yang sama ( skala data :
rujukan. Data infeksi nosokomial dan interval / ratio ).
kuman udara di RSUD Ratu Zalecha
Martapura pada ruang operasi belum
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pernah ada dilaporkan atau diteliti tetapi
Proses Sterilisasi UV Ruang OK.2
tentang angka kuman lantai pada ruang
(Mayor/Bedah Umum)
operasi pernah dilakukan penelitian. Hasil
Hari pertama
penelitian (Mahmud, 2013) bahwa angka
Operasi dilakukan 2 kali; operasi
kuman lantai ruang operasi sebelum
pertama dilakukan jam 09.40 wita dan
didesinfeksi 925 CFU/m2, 15 menit
operasi kedua dilakukan jam 11.20 wita;
sesudah didesinfeksi 588 CFU/ m2, 60
selesai operasi yang terakhir jam 12.00
menit sesudah didesinfeksi 209 CFU/ m2
wita dilakukan sterilisasi ruang dengan
dan 120 menit sesudah didesinfeksi 451
UV. Lampu UV untuk sterilisasi ruangan
CFU/ m2. Suhu ruangan berkisar 27,4 –
pada jam 13.00 wita sampai keesokan hari
300C dan kelembaban 81,8 - 88,6%.
sebelum operasi dilakukan.
Kemungkinan penyebab tingginya angka
kuman lantai karena suhu serta Hari kedua
kelembaban yang optimum untuk Operasi dilakukan 5 kali; operasi
perkembangbiakan kuman dan tingginya pertama dilakukan jam 10.30 wita, operasi
kunjungan [4]. Berdasarkan hasil kedua dilakukan jam 12.10 wita, operasi
penelitian yang ditulis diatas, kualitas ketiga dilakukan jam 13.40 wita, operasi
bakteriologis ruangan operasi bedah keempat dilakukan jam 14.40 wita,
umum dan ruang inap, peneliti berasumsi operasi kelima dilakukan jam 15.30 wita;
Luky Rinda Meiriana, Imam Santoso, Erminawati. Perbedaan Angka Kuman Udara 587
Ruang Operasi Sebelum Dan Sesudah Sterilisasi UV Di RSUD Ratu Zalecha
Martapura
selesai operasi yang terakhir jam 16.00 pada jam 16.15 wita sampai keesokan hari
wita, dilakukan sterilisasi ruang dengan sebelum operasi dilakukan.
UV. Lampu UV untuk sterilisasi ruangan
2500
2000 1253
1500 H1 Meja Operasi
1334
1000 894
363
500 123 H1 Pintu Masuk
273
0 Operasi
Sebelum Sesudah 1 Sesudah 2
Waktu Pengambilan Sampel
588 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 15 No. 1, Januari 2018
Gambar 3. Grafik Hasil Pemeriksaan Laboratorium Angka Kuman Udara Ruang OK.2
(Mayor/Bedah Umum) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2017
di RSUD Ratu Zalecha Martapura pada saat untuk melangsungkan metabolisme pada
AC dalam keadaan hidup, rata-rata yang tahap berikutnya, dan bila metabolisme
didapatkan adalah 53% (hari pertama), sudah siap baru terjadi pembiakan. Tahap
53,3% (hari kedua). B-C disebut tahap tumbuh (accelerate
Kondisi suhu yang tidak memenuhi phase) yaitu tahap terjadinya pembelahan.
standart dapat menyebabkan tingginya Bila bahan makanan cukup dan lingkungan
angka kuman udara karena suhu optimum hidupnya optimum atau (suhu dan pH),
perkembangbiakan bakteri sekitar 370C mikroba akan bertambah dengan cepat
yang juga adalah suhu tubuh manusia. sekali. Kecepatan pertumbuhan tersebut
Oleh karena itu suhu tubuh manusia merupakan fungsi eksponensial dengan
merupakan suhu yang baik untuk waktu. Tahap C-D disebut tahap tumbuh
pertumbuhan beberapa bakteri pathogen, panas (log phase) dimana kurvanya
Mikroba perusak dan pathogen umumnya merupakan fungsi eksponensial dengan
dapat tumbuh pada kisaran suhu 40C-660C waktu. Hubungan antara log jumlah
[8]. Berdasarkan hasil pengukuran suhu mikroba yang masih hidup dengan waktu
ruang operasi di RSUD Ratu zalecha merupakan garis lurus. Tahap D-E disebut
Martapura pada saat AC dalam keadaan tahap tumbuh reda (decelerate phase).
hidup, masih belum memenuhi standart Pada tahap ini pertumbuhan mikroba
kesehatan lingkungan. menurun karena beberapa makanan yang
tersedia berkurang atau karena adanya
Analisis Hasil Pemeriksaan Angka racun hasil metabolismenya sendiri,
Kuman Udara sehingga terjadi pembelokan pada kurva
Berdasarkan hasil pemeriksaan pertumbuhan. Tahap E-F disebut tahap
laboratorium, ternyata jumlah angka tumbuh tetap (stationary phase) dimana
kuman udara ruang OK.2 (Mayor/Bedah) jumlah mikroba yang baru dan yang mati
di RSUD Ratu Zalecha Martapura pada seimbang, sehingga jumlahya juga
pengambilan sampel udara hari pertama seimbang. Tahap F dan seterusnya disebut
dan hari kedua tidak memenuhi standart tahap kematian (death phase) dimana
kesehatan lingkungan. jumlah mikroba yang mati jauh lebih besar
Jumlah angka kuman udara hari daripada yang baru [9]. Selain proses
pertama dan kedua sangat tinggi, dengan pertumbuhan mikroba, jeda waktu setelah
perlakuan pengambilan sampel sebelum proses sterilisasi, kemungkinan juga
operasi sesudah sterilisasi didapatkan mempengaruhi tinggi rendahnya angka
hasil angka kuman udara lebih rendah kuman udara di ruang operasi [7].
daripada hasil pengambilan sampel
sesudah operasi 1 sebelum sterilisasi. Analisis Bivariat
Sedangkan pengambilan sampel sesudah Berdasarkan hasil statistik dapat
operasi 1 sebelum sterilisasi didapatkan dikatakan bahwa ada perbedaan sebelum
hasil sangat tinggi daripada hasil operasi setelah sterilisasi dengan sesudah
pengambilan sesudah operasi 2 sebelum operasi 1 sebelum disterilisasi UV dihari
sterilisasi. Proses pertumbuhan mikroba pertama dan kedua. Sedangkan hasil
kemungkinan mempengaruhi tinggi statistik sebelum operasi sesudah
rendahnya angka kuman udara di ruang sterilisasi dengan sesudah operasi 2
operasi. Berdasarkan hasil secara sebelum sterilisasi dan sesudah operasi 1
sistematis pertumbuhan mikroba sebelum disterilisasi dengan sesudah
digambarkan dalam bentuk grafik [9]. operasi 2 sebelum disterilisasi dihari
Terbagi atas beberapa tahap, dimana pertama dan kedua dapat dikatakan
tahap A-B disebut tahap istirahat (lag bahwa tidak ada perbedaan.
phase). Pada keadaan ini bila mikroba Proses sterilisasi sangat
tersebut dimasukkan kedalam media, akan berpengaruh terhadap penurunan angka
hidup terus, tetapi belum dapat kuman udara ruang operasi [7]. Diketahui
berkembang biak. Tahap ini merupakan proses sterilisasi ruangan dari hari
masa persiapan bagi mikroba tersebut sebelum pengambilan sampel senin 12
590 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 15 No. 1, Januari 2018