Professional Documents
Culture Documents
Supriyadi
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universits Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: supriyadi.fik@um.ac.id
Olivia Andiana
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: olivia_a3@yahoo.co.id
Abstract
In the study conducted a proper exercise to improve the
ability of students, especially on the motion of split and high kicks, as
the researcher's guidance to practice split and high kicks using
dynamic and static exercise drill methods, research design in research
using pre experiment method that is using one group pretest and
postest, split is a motion of the form stretching the legs as wide as
possible with the possession of good split motion will greatly affect the
comfort of motion when the practice movement there are 2 kinds of
split motion that is split front and side split. Split front movement is
stretching your legs forward and backward, split aside stretching both
legs to the left and right side. Kick motion is an attacking movement in
pencak silat required a good split motion split to get a good kick
results, Kick motion is an attacking movement in martial arts required
a good split motion split to get a good kick results = 0,000 (0,000 <
0,05) on split side = 0,000 (0,000 < 0,05) at the kick height of A =
0,000 (0,000 < 0,05) at the kick height of T = 0.001 (0.000 <0.05)
Dynamic cultivation exercises and static formation can enhance split
and high kick motion capabilities in which the effect is muscle shape
resulting in a wide range of motion split and kicker heights.
Pendahuluan
Pencak silat adalah olahraga antara lain dengan banyaknya
beladiri tradisional yang merupakan kejuaraan yang diselenggarakan
budaya asli indonesia. secara single event dan multi event,
Perkembangan olahraga pencak silat muculnya peguruan-perguruan
di Indonesia mengalami peningkatan pencak silat baru di daerah-daerah
yang pesat. Sebagai indikasinya Azizi (2013:2), dan dengan
pentingnya berolahraga yang serta kelebihannya Harsono
bertujuan untuk meningkatkan (1988:164-170). Pada umumnya
kesegaran jasmani. Kesegaran anak kecil memiliki otot yang lebih
jasmani perlu dilatih dan dijaga lentur atau elastis, keadaan tersebut
dengan cara melatih unsur kondisi akan terus meningkat pada usia
fisik manusia. Salah satu unsur belasan tahun atau usia sekolah.
kondisi fisik adalah kelentukan. Anak-anak merupakan usia yang
Beberapa faktor yang mempengaruhi peka terhadap pertumbuhan dan
kelentukan tubuh adalah otot, perkembangan, sehingga harus
tendon, ligamen, tipe, struktur sendi, benar-benar diarahkan dan dibina
usia, jenis kelamin, suhu tubuh dan agar tidak terjadi gangguan pada
suhu otot, berat badan, tinggi badan pertumbuhan dan perkembangannya
dan genetika. Kelentukan seseorang Alter (1999:15).
dapat ditingkatkan dengan
menggunakan empat metode yakni Pentingnya kelentukan tubuh,
metode latihan peregangan dinamis, khususnya kelentukan bagi anak
statis, pasif dan Proprioceptive yaitu segala macam aktivitas tubuh,
Neuromuccular Facilitation (PNF) maka perlu dibina dan dilatih agar
(Giyanto dkk, 2013:3). Untuk dalam suatu gerakan yang dilakukan
meningkatkan kelentukan biasanya dapat memperoleh hasil yang
dilakukan dengan latihan maksimal. Kelentukan adalah
peregangan. Ada beberapa cara rentang gerakan yang bisa dibuat
latihan peregangan, diantaranya oleh sendi-sendi tertentu yang
yaitu: statis, dinamis, pasif dan dibatasi oleh susunan persendian,
kontraksi relaksasi. Keempat cara dibutuhkan suatu program latihan
tersebut semuanya dapat yang sesuai dalam melatih
meningkatkan kelentukan dan kelentukan. Menurut Uram (1986:2)
masing-masing dengan kelemahan kelentukan adalah kekenyalan dari
otot dan kemampuannya untuk (Suharjana, 2013:4). Latihan
diulur cukup jauh agar peregangan dinamis adalah suatu
memungkinkan persendian dapat latihan peregangan dengan
beraksi dengan lengkap dalam jarak menggerak-gerakkan tubuh atau
normal dan gerakan yang dilakukan anggota tubuh secara berirama tanpa
tersebut tidak menyebabkan cedera. mempertahankan posisi peregangan
terjauh. Keuntungan latihan
Jenis latihan peregangan peregangan dinamis adalah
adalah peregangan statis dan meningkatkan secara progresif ruang
peregangan dinamis yang biasa gerak sendi (Suharjana, 2013:5).
digunakan untuk meningkatkan
kelentukan terutama bagi anak. Kelentukan merupakan suatu
Latihan peregangan statis adalah dasar pada gerak yang sering
latihan dengan cara melakukan diremehkan, kebanyakan pesilat
peregangan tanpa gerakan melentuk- lebih mementingkan latihan kekuatan
lentukkan bagian tubuh yang dilatih. namun melupakan pentingnya
Gerakan mulai dari mengulur otot kelentukan, dari penelitian awal yang
dalam persendian sejauh mungkin, telah peneliti lakukan dengan tes,
kemudian mempertahankan posisi mendapatkan hasil perhitungan
tersebut selama 20 sampai 30 detik masalah gerak split dari siswa baru
(pemula) PSHT yang berjumlah 20 pertandingan menggunakan kaki
siswa memiliki kekurangan atas (tendangan) sebagai jurus utama
kelentukan splitnya, dilihat dari 20 untuk menyerang lawan. Menurut
siswa yang telah di ukur Khusharyati (2010:17) tendangan
menggunakan 2 jenis gaya split nilai depan merupakan salah satu jenis
rata-rata dari split yang diperoleh, tendangan yang banyak digunakan
split depan: sangat kurang = 55% untuk melakukan serangan dalam
siswa, kurang = 35% siswa, sedang = pencak silat. Tendangan depan lebih
10% siswa, baik = 0 siswa, maksimal mudah mengenai sasaran, karena
= 0 siswa, untuk split samping sangat lintasannya lurus ke depan dan
kurang = 70% siswa, kurang = 25% perkenaannya terdapat pada ujung
siswa, sedang = 5% siswa, baik = 0 telapak kaki, sehingga tendangan
siswa, maksimal = 0 siswa, masih depan dapat bergerak cepat dan sulit
banyak siswa yang memiliki ditangkap lawan. Gerakan tendangan
kelentukan splitnya kurang depan merupakan gerakan
sempurna, yang sangat berpengaruh menendang kedepan yang
terhadap kualitas tendangan, menurut merupakan bentuk serangan yang
Jani dkk (2011:5) disaat latihan cukup efektif untuk memperoleh
karena kurangnya kelentukan, pelatih nilai atau poin dalam pencak silat.
beladiri kempo dalam melakukan Karena itu kelentukan pada kaki
gerakan tendangan terdapat kurang sangat mempengaruhi kemaksimalan
maksimal, karena disebabkan tendangan, dan fungsi dari tinggi
kelentukan ekstensi tungkainya yang tendangan sendiri, dengan atlit dapat
kaku. Menurut Sajoto (1988:43) dengan menendang jangka yang
Kemampuan fisik atau kebugaran lebih tinggi akan menguntungkan
jasmani meliputi: kebugaran bagi atlit untuk memudahkan atlit
kardiovaskular, kebugaran kekuatan memilih sasaran yang diinginkan
otot, kebugaran keseimbangan tubuh, saat pertandingan, serta dapat
dan kebugaran, kelentukan. Tanpa menghasilkan jangkauan tendangan
Mengurangi arti dari komponen- yang lebih jauh. Kelentukan
komponen yang lain, kelentukan diperlukan di dalam olahraga
tubuh merupakan unsur penting di maupun aktivitas tubuh yang lain,
dalam gerak manusia. Kelentukan seperti bekerja. Menurut Anwar
split adalah usaha untuk melakukan (dalam Suharjana, 2013:6)
pelenturan otot kaki dimana kaki kurangnya kelentukan
harus meregang seluas mungkin, mengakibatkan ketegangan yang
dengan begitu otot kaki akan lebih berlebih dari otot-otot, mengganggu
cepat untuk menyesuaikan diri fungsi penting syaraf otot, serta otot
apabila kita akan melakukan gerak lebih mudah mendapat cedera.
menendang tinggi, terdapat 2
kelentukan variasi split, split depan Kelentukan diperlukan oleh
dan samping dalam olahraga sangat setiap orang baik tua, muda, anak-
dibutuhkan kelentukan yang tinggi, anak, laki-laki maupun perempuan.
untuk mengurangi cedera dan Khususnya bagi anak, kelentukan
menambah keleluasaan gerak. tubuh sangat membantu untuk
Terutama kelentukan split dalam penguasan gerak dasar serta
pertandingan pencak silat kepercayaan diri, seperti
kebanyakan atlit yang melakukan dikemukakan oleh Adams (dalam
Suharjana, 2013:2) bahwa “Anak dan kelentukan juga sangat
yang kaku selalu menjadi pilihan membantu untuk penguasaan gerak
terakhir sebagai anggota regu. dasar serta kepercayaan diri.
Gambaran tentang dirinya Sehingga penulis akan melakukan
merupakan kegagalan dan rendah penelitian dengan judul ”Pengaruh
diri, serta rasa malu mereka Latihan Kelentukkan Dinamis dan
mempunyai pengaruh yang dapat Statis terhadap Gerak Split Dan
mengikis kemauan untuk mencoba Tinggi Tendangan Pada Siswa PSHT
lagi. Berdasarkan uraian yang telah Ranting Paciran”.
di kemukakan, ada indikasi bahwa
kelentukan sangat penting di
perlukan dalam olahraga sedang
Metode
maupun ringan, serta aktifitas tubuh
Rancangan penelitian yang pada kelompok peserta eksperimen
digunakan dalam penelitian ini yang sudah ditetapkan dengan
berupa rancangan pra eksperimen memberikan pretest sebelum
desain yaitu satu kelompok pretest- diberikan perlakuan untuk
postest desain. Rancangan mendapatkan data awal dan
eksperiman satu kelomok pretest- selanjutnya kelompok peserta
postest ini digunakan karena sesuai eksperimen yang sudah dilaksanakan
dengan penelitian yang akan pretest akan diberikan perlakuan
dilaksanakan oleh peneliti yaitu dalam bentuk latihan pelenturan
menggunakan kelompok eksperimen dinamis dan statis dengan jangka
tanpa adanya kelompok kontrol waktu latihan yang sudah ditentukan
untuk mendapat hasil data dari oleh peneliti, setelah perlakuan
penelitian yang dilakukan. selesai dan sesuai dengan petunjuk
Disain rancangan penelitian ini peneliti maka peserta eksperimen
dapat di gambarkan sebagai berikut: yang sudah melalui tahap akhir yaitu
Tabel Rancangan Penelitian postest untuk mengetahui data akhir
yang dapat diperoleh peneliti untuk
1 mengetahui bahwa ada pengaruh
yang signifikan pada kelompok
eksperimen yang sudah diberi
X perlakuan. Dengan menggunakan
rancangan eksperimen ini juga dapat
digunakan sebagai dasar pemilihan
2
subjek atau sampel penelitian, cara
variabel-variabel yang akan
Sumber : (Sugiono 2014:75) dimanipulasi dan dikendalikan, cara
Keterangan: melakukan observasi dan untuk
1: pretest (sebelum diberi perlakuan) menetapkan jenis analisis statistik
X: perlakuan dengan latihan yang akan digunakan untuk menilai
2: postest (setelah diberi perlakuan data yang menyatakan hubungan
antar variabel.
Dengan adanya rancangan
penelitian, peneliti dapat menerapkan
Hasil
Perolehan hasil tes dan hipotesis dilakukan, terlebih dahulu
pengukuran dari variabel terikat akan dilakukan uji persyaratan analisis
di analisis menggunakan statistik yaitu dengan deskriptif data pretest
deskriptif dan inferensial dengan dan postest, uji normalitas dan uji
proses analisis statistik menggunakan wilcoxon data menggunakan SPSS
program SPSS seri 20.0. Sebelum uji seri 20.0.
Tabel Statistik Deskriptif Split Tendangan T, Tinggi Tendangan A,
Depan, Split Samping, Tinggi Dari Perhitungan T-Skor