Professional Documents
Culture Documents
734-Article Text-2639-1-10-20170629
734-Article Text-2639-1-10-20170629
Ju r n al Ma naj e m e n P e nd id ik a n
Magister Manajemen Pendidikan ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: 4, No. 1, Januari-Juni 2017
jurnalkelola@gmail.com Halaman: 1-11
Bambang Ismanto
Magister Manajemen Pendidikan
FKIP-Universitas Kristen Satya Wacana
bambang.ismanto@staff.uksw.edu
Umbu Tagela
Bimbingan Konseling
FKIP-Universitas Kristen Satya Wacana
umbutagela@rocketmail.com
Wasitohadi
Magister Manajemen Pendidikan
FKIP-Universitas Kristen Satya Wacana
wasitohadi@staff.uksw.edu
ABSTRACT
This research aims to analyze the work performance of elementary schools in Salatiga
in achieving the target of MDGs. This research is done with descriptive quantitative
method, and measured with the target achievement of 9 year compulsory learning. The
analysis is based on the work performance in percentage. The data collection was done
in documents studies of the report from the educational report of Salatiga City and
Central Java Province, and also through FGD. The result showed that the government
of Salatiga City had been successful in executing the 9 year compulsory learning for
children of 7-12 years old. In 2015, the APM of the elementary schools was
99,58%,TheAPK was 115,89%. The APM in middle school was 94,22%, and the APK
was 129,01%. The number of literate people in 2015 was 99,97%. The gender equity
reached the balance point in every grade of education. In order to improve quality, the
city has been doing the certification and qualification program for the teachers. The
problems that need priority for solution are operational support increase from Revenue
and Expenditure Budget, the need to increase the number and the quality of elementary
teachers, and equal distribution of inclusive education. This research recommends the
Salatiga City government to plan for a quality-based elementary education program,
and support sustainable development goals( (SDGs).
1
Jurnal Kelola, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2017
dalam implementasi suatu kebijakan (Akib: menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
2010: 3). pembangunan sumber daya manusia dan
Implementasi kebijakan publik memer- pengentasan kemiskinan.
lukan persyaratan agar mendapatkan dukung- Keikutsertaan Indonesia dalam
an, layak dilaksanakan dan bermanfaat bagi menyepakati Deklarasi Milenium bersama
masyarakat. Hal ini sesuai dengan model dengan 189 negara lain pada tahun 2000 bukan
implementasi dari Brian W. Hoogwood dan semata-mata untuk memenuhi tujuan dan
Lewis A. Gun (dalam Nugroho, 2006: 131) sasaran MDGs, namun keikutsertaan itu
yang menetapkan persyaratan implementasi ditetapkan dengan pertimbangan bahwa tujuan
kebijakan publik: a. Jaminan bahwa kondisi dan sasaran MDGs sejalan dengan tujuan dan
eksternal yang dihadapi oleh lembaga/badan sasaran pembangunan Indonesia (Bappenas:
pelaksana tidak akan menimbulkan masalah 2012)
yang besar. b.Tersedia sumber daya yang Dalam rangka mewujudkan tujuan itu,
memadai termasuk sumber daya waktu. c. maka dirumuskan delapan tujuan pembangun-
Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan an millennium yang salah satunya adalah
benar-benar ada. d. Didasari hubungan kausal pendidikan dasar untuk semua. Pendidikan
yang andal. e. Hubungan kausalitas yang menjadi salah target untuk meningkatkan mutu
terjadi f. Hubungan saling ketergantungan kehidupan masyarakat minimal pada tataran
kecil. g. Pemahaman yang mendalam dan pendidikan dasar.
kesepakatan terhadap tujuan. h. Tugas-tugas Kualitas sumber daya manusia akan
telah dirinci dan ditempatkan dalam urutan meningkat/membaik jika mereka mengenyam
yang benar. i. Komunikasi dan koordinasi pendidikan, paling tidak mengenyam
yang sempurna j. Pihak-pihak yang memiliki pendidikan dasar yaitu pendidikan wajib 9
wewenang kekuasaan dapat menuntut dan tahun. Target dari tujuan kedua MDGs
mendapatkan kepatuhan yang sempurna. (Stalker, 2008) adalah memastikan bahwa
Menurut Goggin et al (1990: 20-21, pada tahun 2015 semua anak di manapun, baik
31-40), proses implementasi kebijakan sebagai laki-laki maupun perempuan, akan bisa
upaya transfer informasi atau pesan dari menyelesaikan pendidikan dasar secara utuh.
institusi yang lebih tinggi ke institusi yang Indikator keberhasilan ditentukan berdasarkan
lebih rendah dapat diukur keberhasilan tingkat partisipasi di sekolah dasar, kelulusan,
kinerjanya berdasarkan variabel: 1) dorongan dan angka melek huruf.
dan paksaan pada tingkat federal, 2) kapasitas
pusat/negara, dan 3) dorongan dan paksaan METODE PENELITIAN
pada tingkat pusat dan daerah (Akib: 2010,:3). Penelitian ini dilakukan dengan
Konsepsi ini relevan dengan program pendekatan deskriptif kuantitatif. Kinerja
pendidikan dasar sebagai implementasi pendidikan dasar dinyatakan dalam prosentase
kebijakan secara nasional yang menjadi capaian angka partisipasi pendidikan dasar
kewajiban bagi setiap daerah di Indonesia. meliputi Pendidikan Anak Usia Dini,
Bahkan program ini juga sebagai komitmen SD/MI/SDLB dan SMP/MTs/SMPLB.
dalam pencapaian tujuan pembangunan Penelitian dilakukan di Kota Salatiga, di
milinium. lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan
Millenium Development Goals (MDGs) Daerah dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan
dideklarasikan bulan September tahun 2000 Olah Raga. Pengumpulan data dilakukan
oleh para pemimpin dunia di New York. dengan studi dokumentasi terhadap laporan
Deklarasi Millennium ini bertujuan untuk tahunan pendidikan dasar, dan Diskusi
4
Kinerja Pendidikan Dasar Dalam Implementasi Program Pendidikan Untuk Semua | Bambang Ismanto, dkk.
bersama dalam forum kajian Kebijakan Paska 6 tahun di Sekolah Dasar (SD), Madrasah
PUS pada tanggal 19 Oktober 2016. Analisis Ibtidaiyah (MI) dan Paket A (setara dengan
kinerja program pendidikan dasar di Kota SD), serta 3 tahun di Sekolah Menengah
Salatiga berdasarkan prosentase capaian target Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs)
pendidikan dasar dalam program Pendidikan dan Paket B (setara dengan SMP). SD, SMP,
Untuk Semua. Paket A dan B dilaksanakan Dinas Pendidikan
Kota Salatiga. Sedangkan MI dan MTs
HASIL PENELITIAN DAN menjadi kewenangan Kementerian Agama
PEMBAHASAN Kota Salatiga.
Program Pendidikan Dasar dilaksana-
Angka Partisipasi Pendidikan
kan untuk memastikan bahwa pada tahun
2015, semua anak usia pendidikan dasar ( 7-12 Akses dan partisipasi ke pendidikan
tahun) tak terkecuali anak perempuan, anak- dasar dapat dilihat melalui angka partisipasi
anak dalam keadaan sulit dan mereka yang murni (APM) dan angka partisipasi kasar
termasuk dalam minoritas etnik, mempunyai (APK) SD dan SMP sederajat. Untuk
akses dan menyelesaikan SD/MI dan mengetahui seberapa banyak penduduk yang
SMP/MTs. Pemerintah Kota Salatiga memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat
menjamin layanan pendidikan dasar sebagai dilihat dari persentase penduduk menurut
implementasi wajib belajar 9 tahun. Layanan partisipasi pendidikan.
pendidikan untuk anak usia 7-12 tahun melalui
5
Jurnal Kelola, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2017
6
Kinerja Pendidikan Dasar Dalam Implementasi Program Pendidikan Untuk Semua | Bambang Ismanto, dkk.
akademik S1 atau DIV dan 2 orang guru yang untuk peserta didik dan guru, papan tulis, pada
dan sertifikasi pendidik sekitar 98,97%. tingkat SD/MI sekitar 70,10% dan SMP/MTs
Sementara itu setiap SMP wajib memiliki 1 sekitar 96%. Standar penyediaan 1 ruang guru
(satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran di SD/MI yang dilengkapi dengan meja dan
sekitar 16%, guru dengan kualifikasi akademik kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah,
S1 atau D IV sebanyak 70% dan separuh dan staf kependidikan lainnya pada tingkat
diantaranya telah memiliki sertifikat pendidik. SD/MI sekitar 70%. Sedangkan tingkat
Jumlah guru SMP/MTs di Kota Salatiga yang SMP/MTs di Kota Salatiga sekitar 60%.
memilikik kualifikasi akademik S1/D4 dan Pemerintah Kota Salatiga telah mampu
sertifikasi pendidik sekitar 92,00%. Disamping menyiapkan laboratorium IPA yang dilengkapi
itu dipersyaratkan pula, pada setiap SMP/MTs dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36
tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 peserta didik sekitar 92% dan minimal satu set
atau D IV dan telah memiliki sertifikat peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan
pendidik masing-masing satu orang untuk eksperimen peserta didik sekitar 8% dari
mapel Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, seluruh SMP/MTs Kota Salatiga.
dan Bahasa Inggris. Berdasarkan standar ini,
Pemerintah Kota Salatiga telah mampu Akses dan Partisipasi Program Keaksaraan
menyiapkan guru yang dipersyaratkan sekitar Akses terhadap pendidikan berbasis
40% dari seluruh SMP/MTs. Dukungan tenaga kesetaraan dan keadilan gender telah
kependidikan dalam peningkatan mutu berkembang secara bertahap semenjak
pendidikan dasar mencakup kualifikasi keluarnya kebijakan tentang pengarusutamaan
pendidikan dan sertifikasi pendidikan Kepala gender tahun 2001. Kesenjangan gender di
SD/MI dan SMP/MTs. Kepala SD/MI tingkat sekolah dasar, sekolah menengah
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan pertama, dan sekolah menengah tingkat atas
telah memiliki sertifikat pendidik sekitar 76% telah menurun secara keseluruhan, baik di
dan pada SMP/MTs berkualifikas akademik S- pedesaan maupun perkotaan. Partisipasi Siswa
1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat SD/MI/Paket A dalam Perspektif Gender
pendidik sekitar 60%. Semua Pengawas Partisipasi pendidikan dilihat dari 3 kategori
SD/MI/SMP/MTs di Kota Salatiga yaitu: Angka Partisipasi Kasar (APK), dan
berkualifikas akademik S-1 atau D-IV dan Angka Partisipasi Murni (APM). Dalam hal
telah memiliki sertifikat pendidik. Prosentase partisipasi, paritas gender pada pendidikan
ruang kelas yang layak di Kota Salatiga, pada dasar sudah cukup baik. Seperti terlihat pada
SD/MI sekitar 82,49% dan SMP/MTs sekitar tabel di bawah ini. Jumlah siswa SD/MI/Paket
87,76%. Tingkat kecukupan ruang kelas yang A tidak terlalu berbeda antara siswa laki-laki
dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup dan perempuan.
Tabel 4 Perkembangan Jumlah Siswa SD/MI/Paket A Kota Salatiga Menurut Kesetaraan Gender Tahun
2012-2014
Tahun
No Indikator
2012 2013 2014
1 Siswa Laki-laki 9489 9578 9985
2 Siswa Perempuan 8829 9329 9247
3 Jumlah rata-rata 18318 18907 19232
4 % Laki-laki 51.80 50.66 51.92
5 % Perempuan 48.20 49.34 48.08
7
Jurnal Kelola, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2017
Tabel 6 Perkembangan Jumlah Siswa SMP/MTs/Paket B Menurut PG dan IPG Tahun 2012-2014
Tahun
No Indikator
2012 2013 2014
1 APK Laki-laki 102,17 99,83 100,25
2 APK Perempuan 101,50 99,80 100,03
3 Jumlah rata-rata 101,83 99,82 100,14
4 % Laki-laki 49,72 51,84 51,01
5 % Perempuan 50,28 48,16 48,99
6 Paritas Gender (PG) 0,56 -3,68 -2,02
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Salatiga
8
Kinerja Pendidikan Dasar Dalam Implementasi Program Pendidikan Untuk Semua | Bambang Ismanto, dkk.