Professional Documents
Culture Documents
1 Oktober 2019: 23 - 30
Rudi Waluyo
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: rudiwaluyo@jts.upr.ac.id
Nomeritae
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: nomeritae@jts.upr.ac.id
Abstract: Irrigation means flowing available water to a plot of land to meet crop needs. Irrigation
networks are part of irrigation as a basis for providing additional water to agricultural areas especially
during dry periods as well as to support the agricultural sector to achieve optimal food production. But
in its development the damage that occurs also cannot be ignored. 4 out of 6 villages in Teluk Sampit
Subdistrict have problems with the irrigation channel. In the rehabilitation of irrigation networks in 4
villages of Teluk Sampit sub-district, it is necessary to know whether the irrigation network's
performance is successful and functioning well based on Permen PU No.32 / 2007. Farmers as parties
involved in managing agriculture, have an important role in the rehabilitation that has been carried out
whether the impact can have a positive and beneficial effect on agricultural productivity. This study
aims to determine how the influence of irrigation network performance on farmer satisfaction on
Partial Least Square. This research was conducted for 3 months from March to May 2019. The
research was conducted by distributing questionnaires to farmers spread across 4 villages of Teluk
Sampit Subdistrict. There were 73 questionnaires that were filled out completely and were worthy of
further analysis. Data analysis used partial least square version 3.2.8 M3 structural equation modeling
method. The results showed that the effect of irrigation network performance with its indicators
significantly influenced Farmer Satisfaction with its indicators.
Abstrak: Irigasi berarti mengalirkan sejumlah air yang tersedia kepada sebidang lahan untuk
memenuhi kebutuhan tanaman. Jaringan irigasi merupakan bagian dari irigasi yang terdiri dari
saluran, bangunan dan pelengkapnya sebagai dasar untuk memberikan tambahan air ke daerah
pertanian terutama selama periode kering juga untuk mendukung sektor pertanian untuk mencapai
produksi pangan yang optimal. Namun dalam perkembangannya kerusakan yang terjadi juga tidak
dapat diabaikan. 4 dari 6 desa yang berada di Kecamatan Teluk Sampit memiliki masalah pada saluran
irigasinya. Pada rehabilitasi jaringan irigasi di 4 desa kecamatan Teluk Sampit perlu diketahui kinerja
jaringan irigasi apakah sudah berhasil dan berfungsi dengan baik berdasarkan Permen PU No.32/2007.
Petani sebagai pihak yang terlibat dalam mengelola pertanian, memiliki peran penting dalam
rehabilitasi yang sudah dilaksanakan apakah dampaknya dapat berpengaruh positif dan bermanfaat
bagi produktivitas pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja
jaringan irigasi terhadap kepuasan petani pada Partial Least Square. Penelitian ini dilaksanakan
selama 3 bulan dari Maret-Mei 2019. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada petani
yang tersebar pada 4 desa Kecamatan Teluk Sampit. Ada 73 kuesioner yang diisi lengkap dan layak
dianalisis lebih lanjut. Analisis data menggunakan metode structural equation modeling partial least
square versi 3.2.8 M3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kinerja jaringan irigasi dengan
indikator-indikatornya berpengaruh terhadap Kepuasan Petani dengan indikator-indikatornya secara
signifikan.
23
Ayuningtyas, D., dkk / Pengaruh Kinerja Jaringan .. / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 1, Oktober 2019, hlm 23-30
kinerja jaringan irigasi melingkupi prasarana dikutip untuk penelitin. Tabel perbandingan
irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, dapat di lihat pada Tabel 1 berikut ini.
kelembagaan pengelolan irigasi dan sumber
daya manusia. Menurut Permen PU No. 32 Tabel 1. Perbandingan Penelitian
Tahun 2007 tentang Pedoman Operasi dan Rahma,dkk Natasaputra, Ayuningtyas,
(2014) dkk (2016) dkk (2019)
Pemeliharaan Jaringan Irigasi terdapat
Pemodelan
pelaksanan pemantauan dan evaluasi kinerja Pengaruh Penilaian
irigasi yang terdiri dari 6 (enam) dimensi, yaitu Kinerja Kinerja
Pengaruh
kondisi prasarana fisik, produktifitas tanam, Operasi Dan Irigasi
Kinerja
sarana penunjang, organisasi personalia, Pemeliharaan Berdasarkan
Irigasi
Judul (Op) Jaringan Pendekatan
dokumentasi dan kondisi P3A. Irigasi Permen Pu
Terhadap
Kepuasan
Partisipatif No.32/2007
Petani
Kepuasan Petani Terhadap Dan Metode
Kepuasan merupakan tanggapan atas Kepuasan Masscote
terpenuhinya kebutuhan. Kepuasan petani Petanii P3A
Mengukur
merupakan suatu ungkapan perasaan seseorang
sejauh mana
dimana harapan sesuai dengan keinginan. OP
Melakukan
Kepuasan akan meningkat, bilamana semua analisis Untuk
partisipatif
keinginan bisa berjalan sesuai dengan yang penilaian mengetahui
dilaksana
direncanakan atau harapan. Ada beberapa faktor indeks kinerja pengaruh
kan dan
unuk mempertimbangkan kepuasan petani sistem irigasi kinerja
Tujuan pengaruhnya
berdasarkan jaringan
diantaranya, kuantitas, kualitas, ketepatan Penelitian terhadap
Permen PU irigasi
waktu, dan komitmen (Nasrun, 2016). kepuasan
No.32/2007 terhadap
petanilP3A
dan dengan kepuasan
Structural Equation Modeling Partial Least berdasarkan
metode masyarakat.
Square (SEM-PLS) Permen PU
MASSCOTE,
SEM merupakan metode analisis N0. 30 Tahun
multivariat yang dapat digunakan untuk 2007
menggambarkan keterkaitan hubungan linier Metodologi Kuesioner Kuesioner Kuesioner
Permen Structural
secara simultan antara variabel pengamatan
Structural No.32/2007, Equation
(indikator) dan variabel yang tidak dapat diukur
Equation metode Modeling
secara langsung (variabel laten). Dalam Modeling MASSCOTE, (SEM)
perkembangannya, terdapat SEM yaitu SEM Analisis (SEM) RAP, Analisis menggunakan
berbasis kovarian yang lebih dikenal dengan menggunakan Jalur (Path software
CB-SEM serta SEM berbasis varian yang lebih software Analysis), SmartPLS
dikenal dengan Partial Least Square (PLS). SmartPLS metode Versi
(Ghozali, 2012). Menurut Nikita (2011) analisis MASSCOTE 3.2.8 .M3
Partial Least Square (PLS) adalah teknik statika Kinerja
multivariatate yang melakukan pembandingan berdasarkan
antara variabel dependen dan variabel Dapat metode
Dapat
independen. PLS adalah salah satu metode diketahui MASSCOTE
diketahui
statistika SEM berbasis varian yang secara bahwa menunjukkan
bahwa
simultan dapat melakukan pengujian model hubungan nilai 2,7
hubungan
pengukuran sekaligus pengujian model semua dalam Level
semua
struktural. Pendekatan PLS (tidak indikator of Service
indikator
Hasil terhadap termasuk
mengasumsikan data berdistribusi tertentu, dapat terhadap
Kepuasan pada
berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan Kepuasan
Petani klasifikasi
rasio) selain itu dapat menggunakan jumlah Petani
Memberi kurang baik
sampel kecil minimal 30 sampel. kan nilai untuk kinerja
memberikan
nilai yang
yang Operasi
Perbandingan Penelitian signifikan
signifikan saluran pada
Dari beberapa studi terdahulu yakni pada jaringan
penelitian Rahma, dkk (2014) dan Natasaputra, irigasi.
dkk (2016) terdapat beberapa kesamaan yang
25
Ayuningtyas, D., dkk / Pengaruh Kinerja Jaringan .. / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 1, Oktober 2019, hlm 23-30
26
Ayuningtyas, D., dkk / Pengaruh Kinerja Jaringan .. / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 1, Oktober 2019, hlm 23-30
(26,03) Desa Samuda Kecil, dan (24,65%) dari dihilangkan dan dilakukan perhitungan ulang
Desa Kuin. hingga tidak terdapat lagi indikator yang
memiliki nilai di bawah 0.50. Berikut
Analisis Pengaruh Kinerja Jaringan Irigasi merupakan model dan perhitungan akhir pada
Terhadap Kepuasan Petani gambar 2. berikut ini:
Analisis structural equation modeling
partial least square dilakukan untuk mengetahui
pengaruh kinerja jaringan irigasi terhadap
kepuasan petani. Terdapat 2 jenis jenjang
variabel yaitu first order dan second order.
Analisis ini dilakukan dengan dua jenis, yaitu:
evaluasi outer model (model pengukuran) dan
inner model (model struktural).
27
Ayuningtyas, D., dkk / Pengaruh Kinerja Jaringan .. / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 1, Oktober 2019, hlm 23-30
Berdasarkan nilai cross loadings Tabel 5, setiap indikator berkorelasi lebih tinggi dengan konstruknya
masing-masing dibandingkan dengan konstruk lainnya, sehingga dapat dikatakan memiliki validitas
diskriminan yang baik.
3) Reliabilitas model dapat diukur dengan b. Inner model atau model struktural
melihat nilai cronbach alpha dan composite Pengujian model struktural untuk
reliability. Cronbach alpha mengukur batas memprediksi hubungan kausalitas antar variabel
bawah nilai reliabilitas suatu konstruk, laten. Pengujian model struktural dengan
sedangkan composite reliability mengukur menggunakan R2 untuk mengukur tingkat variasi
nilai sesungguhnya reliabilitas suatu perubahan variabel independen terhadap
konstruk. Nilai cronbach alpha dan variabel dependen dan nilai koefisien path atau
composite reliability harus lebih besar dari t-statistic tiap path untuk uji signifikansi antar
0,70 walaupun nilai 0,60 masih dapat konstruk dalam model struktural. Model
diterima pada studi yang sifatnya eksplorasi. struktural pengaruh kinerja jaringan irigasi
Nilai cronbach alpha dan composite terhadap kepuasan petani dapat dilihat pada
reliability dapat dilihat pada Tabel 6 berikut Gambar 3.
ini ;
28
Ayuningtyas, D., dkk / Pengaruh Kinerja Jaringan .. / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 1, Oktober 2019, hlm 23-30
Tabel 8. Nilai Path Coefficient Pengaruh Kinerja Jaringan Irigasi Terhadap Kepuasan Petani
Original Sample Standard
T Statistcs
Konstruk Sample Mean Deviation P Values
(IO/STDEVI)
Estimate (O) (M) (STD)
Kinerja Jaringan Irigasi −˃ Kepuasan Petani
0,931 0,935 0,013 69,676 0,000
Sumber: Analisis Data (2019)
29
Ayuningtyas, D., dkk / Pengaruh Kinerja Jaringan .. / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 1, Oktober 2019, hlm 23-30
30