Professional Documents
Culture Documents
Abstract. Adolescents are active social media user. There are various interactions that
happen in social media, social support is one of them. In Instagram, the interaction between
users can be giving likes, comments, and sending direct messages. Meanwhile, high school
adolescents (15—18 years old) have high preoccupation toward their body image. Thus,
online social support is considered to have relationship with body image in adolescents
Instagram’s user. The purpose of this research was to examine the relationship between
online social support and adolescent’s body image. The subjects of this research were
adolecents who lived in DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Bandung, and Surabaya (n = 235). Body
image was measured using MBSRQ-AS (The Multidimensional Body-Self Relations
Questionnaire-Appearance Scales) and online social support was measured using Social
Support in Social Media Scale. The result of product moment analysis showed that online
social support significantly correlated with adolescent’s body image (r = 0.261; p < 0.05).
Further analysis found that there was body image difference between male and female
adolescents (t = -2.104; p < 0.05). Age, location, access period, and the type of account
followed did not have significant role on body image. In conclusion, adolescents need to
have positive peer support.
Abstrak. Remaja merupakan pengguna aktif media sosial. Bentuk interaksi dalam media
sosial dapat bermacam-macam. Salah satunya dalam bentuk dukungan sosial. Dalam media
sosial Instagram, interaksi antarpengguna dapat berupa likes, komentar, dan direct message.
Sementara itu, remaja usia SMA (15 sampai 18 tahun) memiliki perhatian yang tinggi
terhadap citra tubuhnya. Dukungan sosial online dianggap memiliki hubungan dengan citra
tubuh remaja pengguna media sosial Instagram. Tujuan penelitian ini untuk menguji
hubungan antara dukungan sosial online dengan citra tubuh remaja. Subjek penelitian
mencakup remaja dari empat wilayah, yaitu DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Bandung, dan
Surabaya (n = 235). Citra tubuh diukur menggunakan skala MBSRQ-AS dan dukungan
sosial online diukur menggunakan Skala Dukungan Sosial dalam Jejaring Sosial. Analisis
dengan teknik korelasi product moment menunjukkan hasil signifikan (r = 0,261; p < 0,05).
Analisis tambahan menemukan perbedaan citra tubuh antara remaja laki-laki dan
perempuan (t = -2,104; p < 0,05). Usia, domisili, indeks masa tubuh, lama akses, dan jenis
akun yang diikuti tidak berperan signifikan terhadap citra tubuh.
dengan memberi tanda suka (like) dan Dampak negatif dari paparan tubuh ideal
memberi komentar pada foto atau video tersebut merupakan risiko dari interaksi
yang telah diunggah oleh pengguna lain dalam media sosial. Namun, terdapat
(Ridgway & Clayton, 2016). Foto yang suatu bentuk hubungan sosial atau
diunggah pada Instagram biasanya diubah hubungan interpersonal yang saling
agar mendapatkan lebih banyak likes dari menguntungkan untuk melawan dampak
pengguna Instagram lain. Banyaknya likes negatif dari penggunaan media sosial agar
merupakan indikator bahwa foto atau tidak menjadi stressor dalam kehidupan
video, atau pesan yang diunggah seorang remaja yang sangat
merupakan hal yang menarik perhatian memperhatikan penampilan fisik. Bentuk
orang lain (Tyler, 2016). Bahkan, interaksi yang menguntungkan tersebut
penelitian pada remaja perempuan disebut dukungan sosial. Dukungan sosial
menunjukkan bahwa likes dan jumlah merujuk pada kenyamanan, perhatian,
followers dihubungkan dengan penghargaan, atau bantuan yang diterima
penghargaan orang lain terhadap seseorang dari orang lain, seperti:
tampilan fisik mereka dan dapat pasangan, keluarga, teman, atau
meningkatkan penghargaan diri (Chua & komunitas (Tajalli, Sobhi, &
Chang, 2016). Ganbaripanah, 2010). Dukungan sosial
Kepopuleran Instagram kemudian yang positif dapat menguatkan remaja
dimanfaatkan untuk media iklan dan dalam menjalani kehidupan sehari-hari
promosi yang menyebabkan kemunculan yang penuh tantangan. Terlebih lagi saat
selebgram (selebritis Instagram). Tidak memasuki masa remaja, individu
sedikit jumlah selebgram yang menghabiskan waktu lebih banyak
menampilkan figur tubuh ideal sehingga dengan teman sebaya daripada
muncul istilah ‘body goals’ yang merujuk keluarganya (Krcmar, Giles & Helsne,
pada instensi untuk membuat bentuk 2008 dalam Cash & Smolak, 2011). Bagi
tubuh serupa dengan target yang disebut remaja, diterima oleh teman sebayanya
sebagai ‘body goals’. Fenomena selebgram merupakan suatu kebutuhan (Santrock,
yang populer dengan tubuh langsing nan 2011). Oleh karena itu, teman sebaya
indah membuat pengguna Instagram, menjadi salah satu sumber dukungan
terutama perempuan mengalami ketidak- sosial yang dibutuhkan dalam menjalani
puasan terhadap tubuh mereka (body proses dan dinamika masa remaja.
dissatifaction), kecemasan terkait berat Internet, terutama media sosial,
badan, dan gangguan makan (Harper & dapat menjadi wadah bagi individu untuk
Tiggemann, 2008; Morry & Staska, 2001; menyatakan dukungan sosial. Hal
Murnen, Smolak, Mills, & Good, 2003 tersebut disebabkan media sosial terutama
dalam Ghaznavi & Taylor, 2015). Selain Instagram menyediakan sarana interaksi
itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
Brown dan Tiggemann (2016) menyatakan yaitu berupa likes, komentar, dan direct
bahwa paparan gambar selebriti dengan message (DM). Definisi dukungan sosial
tubuh ideal dan menarik dapat merusak online adalah dukungan yang diberikan
citra tubuh (body image) individu tersebut. individu satu kepada individu lain
Selain menurunkan citra tubuh, gambar- melalui situs jejaring sosial, dukungan
gambar yang menunjukkan sosok ‘tubuh yang diberikan dapat berupa kata-kata
ideal’ dapat menyebabkan peningkatan atau komentar maupun respon lain
suasana hati (mood) negatif dan terhadap sesuatu yang ditulis dan
menurunkan harga diri (self-esteem).
signifikansi 0,000 (p < 0,01). Berdasarkan rerata citra tubuh remaja laki-laki. Rerata
hasil tersebut, dapat dikatakan terdapat subjek remaja perempuan menunjukkan
hubungan positif yang signifikan antara hasil 90,65 dan subjek laki-laki memiliki
variabel citra tubuh dengan variabel rerata citra tubuh sebesar 87,78. Hasil
dukungan sosial online. Hubungan positif analisis tambahan untuk faktor lain
menunjukkan bahwa semakin tinggi dijabarkan dalam Tabel 2.
dukungan sosial online, maka akan Hasil analisis tambahan
semakin tinggi citra tubuh individu. menggunakan one way ANOVA untuk
Koefisien korelasi r = 0,261 memiliki faktor usia, domisili, dan indeks massa
koefisien determinan (R-squared) sebesar tubuh (IMT) menunjukkan tidak ada
0,068. Hal ini menunjukkan hubungan perbedaan tingkat citra tubuh ditinjau
variabel citra tubuh dengan dukungan dari faktor usia (F = 0,320; p = 0,811),
sosial online memberikan sumbangan domisili (F = 0,851; p = 0,467), dan IMT (F =
efektif sebesar 0,068 atau 6,8% terhadap 0,980; p = 0,377). Analisis tambahan
variabel citra tubuh. mengenai waktu akses internet dalam
sehari (F = 0,663; p = 0,575), waktu akses
Tabel 2.
Hasil Analisis Tambahan Menggunakan One Way ANOVA
Faktor F p
Usia 0,320 0,811
Domisili 0,851 0,467
Indeks Massa Tubuh (IMT) 0,980 0,377
Waktu akses internet dalam sehari 0,663 0,575
Waktu akses instagram dalam sehari 0,609 0,610
Jenis akun yang paling banyak diikuti 1,402 0,173
Di samping itu, kurangnya peranan remaja laki-laki. Oleh karena itu, pada
dukungan sosial online terhadap citra penelitian ini kepuasan citra tubuh pada
tubuh dapat disebabkan oleh rendahnya remaja perempuan menjadi lebih tinggi
jumlah subjek yang memiliki indeks jika dibandingkan remaja laki-laki.
massa tubuh (IMT) dengan kategori Pada faktor usia, hasil analisis pada
overweight. Sebagian besar subjek memiliki penelitian ini menunjukkan tidak ada
IMT dengan kategori normal sehingga perbedaan citra tubuh berdasarkan
tidak memiliki masalah citra tubuh yang perbedaan usia. Rentang usia subjek pada
rendah yang menyebabkan tidak ada penelitian ini antara 15—18 tahun.
kebutuhan untuk mendapat dukungan Rentang usia tersebut masih dalam
sosial yang tinggi sehingga pada kategori remaja. Santrock (2011)
penelitian ini kebutuhan dukungan sosial menyatakan bahwa perhatian terhadap
terhadap baik buruknya citra tubuh citra tubuh paling tinggi dialami pada
remaja tidak banyak terungkap. masa remaja. Hal tersebut terjadi karena
Selanjutnya, hasil analisis pada remaja mengalami perubahan signifikan
faktor jenis kelamin menunjukkan ada pada tubuh mereka yang dikenal dengan
perbedaan yang signifikan pada citra pubertas. Oleh karena itu, ketiadaan
tubuh remaja laki-laki dibandingkan perbedaan citra tubuh berdasarkan usia
remaja perempuan. Teori dan penelitian disebabkan oleh subjek penelitian yang
terdahulu menyatakan bahwa remaja masih dalam satu kategori yaitu remaja
perempuan memiliki citra tubuh yang sehingga tidak ada subjek yang memiliki
lebih rendah dari remaja laki-laki (Suka et perbedaan tahap perkembangan.
al., 2006; Olds, 2010; Santrock, 2011; Moy, Analisis tambahan terkait domisili
2015). Namun, hasil penelitian ini justru menemukan bahwa tidak ada perbedaan
menunjukkan hasil yang bertolak yang signifikan pada citra tubuh remaja
belakang karena rerata antara remaja laki- berdasarkan perbedaan domisili. Domisili
laki dan perempuan menyatakan remaja termasuk dalam faktor sosiokultural yang
perempuan memiliki citra tubuh yang dapat berkaitan dengan tingkat citra
lebih tinggi. tubuh remaja. Budaya atau sub-budaya
Mengenai hal tersebut, Wichstrom yang berlaku di sekitar tempat tinggal
(dalam Bearman, et al., 2006) menyatakan remaja memiliki norma mengenai sesuatu
dukungan dapat menjadi faktor risiko yang dianggap indah dan seberapa
dalam perkembangan ketidakpuasan penting memiliki bentuk tubuh tertentu.
terhadap tubuh. Remaja yang Norma mengenai bentuk tubuh yang baik
mendapatkan dukungan sosial tak dapat tersebar melalui media, seperti
bersyarat dari jaringan sosialnya televisi, radio, majalah, film, dan internet.
cenderung lebih puas dengan bentuk Sementara itu, sebuah penelitian
tubuh mereka. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan
didukung oleh hasil studi oleh Stice & citra tubuh antara remaja perempuan di
Whitenton (dalam Bearman, et al., 2006) wilayah kota metropolitan dan pedesaan
bahwa dukungan sosial secara signifikan di Turki. Remaja perempuan yang tinggal
berkaitan dengan peningkatan kepuasan di wilayah metropolitan memiliki citra
terhadap bentuk tubuh remaja tubuh yang lebih rendah dibandingkan
perempuan. Hal itu sesuai dengan hasil dengan remaja yang tinggal di wilayah
dari penelitian karena hasil perbandingan perdesaan karena remaja di kota
rerata dukungan sosial online pada remaja metropolitan lebih rentan terpapar
perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan hal-hal yang mendorong
satu hari. Remaja pada subjek penelitian bahwa pada responden yang
ini lebih banyak mengakses internet menggunakan internet secara luas seperti
selama 4—8 jam dalam satu hari. Hootsuite untuk mengakses YouTube, Google, atau
& We Are Social (2017) pun menyatakan Messenger tidak memiliki hubungan
hasil survei rata-rata penggunaan internet dengan perhatian pada citra tubuh,
masyarakat Indonesia dalam satu hari berbeda dengan responden yang akses
adalah selama 4 jam 47 menit. Selama internet untuk mengakses Facebook dan
rentang waktu tersebut banyak yang MySpace karena terdapat interaktivitas di
dapat dilakukan ketika mengakses dalamnya (Tiggemann & Slater, 2013).
internet. Menurut APJII (2016), alasan Hasil penelitian pada remaja perempuan
utama seseorang mengakses internet yaitu tersebut menunjukkan bahwa akses
untuk mencari informasi, bersosialisasi, internet secara umum tidak memiliki
mencari hiburan, mencari referensi terkait hubungan dengan citra tubuh, kecuali
suatu pekerjaan, mengisi waktu luang, pada situs atau media sosial tertentu,
mencari hal-hal terkait pendidikan, dan terutama Instagram yang kontennya sarat
berbisnis, berdagang, atau mencari barang dengan figur tubuh ideal jika mengikuti
di internet. akun-akun tertentu.
Di samping waktu akses Sementara itu, analisis waktu akses
penggunaan internet, data menunjukkan media sosial Instagram dalam satu hari
waktu akses media sosial Instagram pada juga tidak dapat membedakan tingkat
remaja subjek penelitian. Waktu akses citra tubuh pada remaja usia 15—18
Instagram terbanyak adalah kurang dari 3 tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh jenis
jam dalam satu hari. Hasil tersebut akun yang paling banyak diikuti (di-
mendekati hasil survei mengenai waktu follow) dalam penggunaan Instagram.
akses media sosial bahwa pengguna Hasil penelitian menunjukkan remaja
internet di Indonesia mengakses media paling dominan mengikuti akun hiburan
sosial dalam waktu 3 jam 16 menit dalam yaitu sebanyak 22,55% dari subjek, remaja
satu hari (Hootsuite & We Are Social, 2017). yang mengikuti akun public figure atau
Kemudian, menurut data terkini yang selebgram sebanyak 20%, sedangkan
disajikan oleh Hootsuite & We Are Social remaja yang mengikuti akun yang
(2017), media sosial Instagram menempati berhubungan dengan penampilan, yaitu
urutan ketiga dari media sosial yang akun kecantikan hanya sebesar 6,38%.
paling banyak diakses di Indonesia Jika waktu akses Instagram dan jenis
setelah Youtube (49%) dan Facebook (48%). akun yang paling banyak diikuti tidak
Di samping itu, survei terbaru dari dapat membedakan tingkat citra tubuh
Tirto.id (2017) menyatakan bahwa seseorang, maka konten yang dilihat
responden berusia 7—21 tahun di Jawa subjek saat menggunakan Instagram
dan Bali paling banyak menggunakan kemungkinan bukanlah konten yang
media sosial Instagram dalam mengakses berhubungan dengan penampilan dan
informasi. menunjukkan figur tubuh ideal atau yang
Masih mengenai waktu akses dewasa ini sering disebut dengan ‘body
internet dan media sosial Instagram, pada goals’. Mengenai hal ini, Hendrickse (2016)
penelitian ini tidak ditemukan adanya dalam penelitiannya pada remaja
perbedaan citra tubuh berdasarkan perempuan tidak menemukan hubungan
rentang waktu para remaja mengakses langsung antara penggunaan media sosial
internet dan media sosial Instagram. Instagram. Meskipun demikian,
Dalam sebuah penelitian dinyatakan dinyatakan oleh Hendrickse (2016) bahwa
Instagram akan berdampak negatif pada (IMT), waktu akses internet dalam satu
citra tubuh ketika remaja terpapar konten hari, waktu akses Instagram dalam satu
yang mendorong munculnya hari, serta jenis akun yang paling banyak
perbandingan penampilan (Hendrickse, diikuti dalam menggunakan media sosial
2016). Oleh sebab itu, waktu akses Instagram.
Instagram dan jenis akun yang diikuti
tidak dapat membedakan citra tubuh Saran
karena tidak dapat dipastikan akun-akun Keterbatasan jumlah subjek, rentang usia,
tersebut menampilkan konten yang dan domisili subjek menyebabkan hasil
mendorong terjadinya perbandingan penelitian ini tidak dapat
penampilan. digeneralisasikan. Maka disarankan
penelitian selanjutnya mencakup jumlah
Kesimpulan subjek yang lebih banyak, melihat pada
tahap perkembangan yang berbeda-beda,
Disimpulkan bahwa terdapat hubungan serta mempertimbangkan unsur
positif antara dukungan sosial online demografis lainnya sehingga hasil
dengan citra tubuh pada remaja usia SMA penelitian dapat digeneralisasikan.
pengguna media sosial Instagram di Dukungan sosial online dan citra
wilayah DI Yogyakarta, DKI Jakarta, tubuh memiliki korelasi. Namun,
Bandung, dan Surabaya. Artinya, semakin sumbangan efektifnya sangat kecil dan
tinggi dukungan sosial online yang hanya berlaku untuk dimensi tertentu.
didapatkan oleh remaja, semakin tinggi Oleh karena itu, peneliti menyarankan
pula tingkat citra tubuh yang dimiliki penelitian selanjutnya juga meneliti
remaja. Sebaliknya, semakin rendah faktor-faktor lain dari variabel citra tubuh
tingkat dukungan sosial online, semakin sehingga kajian mengenai variabel citra
rendah tingkat citra tubuh remaja. Akan tubuh dapat diketahui secara menyeluruh.
tetapi, tingkat korelasi yang rendah Selain itu, akan lebih baik jika subjek
sehingga sumbangan efektif variabel penelitian mencakup remaja yang
dukungan sosial online terhadap citra memiliki kategori tubuh overweight
tubuh sangat kecil, yaitu sebesar 6,8%. Hal berdasarkan IMT karena kebutuhan akan
ini mengindikasikan bahwa terdapat dukungan sosial online terhadap
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan bagaimana remaja melihat citra tubuhnya
memiliki sumbangan efektif yang lebih akan lebih terlihat.
besar pada citra tubuh remaja. Saran selanjutnya, penelitian akan
Kesimpulan lain dari hasil lebih baik apabila perbandingan sosial
penelitian yaitu remaja usia SMA di turut diukur sebagai variabel moderator
wilayah DI Yogyakarta, DKI Jakarta, sehingga akan terlihat perbedaan citra
Bandung, dan Surabaya sebagian besar tubuh ketika tinggi rendahnya
memiliki tingkat dukungan sosial online perbandingan sosial yang dilakukan
pada tingkat sedang, sama halnya dengan remaja dapat diketahui.
citra tubuh remaja tersebut sebagian besar
dalam kategori sedang. Selain itu, hasil Kepustakaan
penelitian ini menunjukkan adanya
perbedaan citra tubuh ditinjau dari Appel, H., Crusius, J., & Gerlach, A. L.
perbedaan jenis kelamin. Namun, tidak (2015). Social comparison, envy,
terdapat perbedaan citra tubuh ditinjau and depression on Facebook: A
dari usia, domisili, indeks massa tubuh study looking at the effects of high