You are on page 1of 15

GADJAH MADA JOURNAL OF PSYCHOLOGY ISSN 2407-7798 (Online)

VOLUME 5, NO. 2, 2019: 114-128 https://jurnal.ugm.ac.id/gamajop


DOI: 10.22146/gamajop.50624

Citra Tubuh pada Remaja Pengguna Instagram

Era Kurnia Aristantya1 & Avin Fadilla Helmi2


1,2Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Abstract. Adolescents are active social media user. There are various interactions that
happen in social media, social support is one of them. In Instagram, the interaction between
users can be giving likes, comments, and sending direct messages. Meanwhile, high school
adolescents (15—18 years old) have high preoccupation toward their body image. Thus,
online social support is considered to have relationship with body image in adolescents
Instagram’s user. The purpose of this research was to examine the relationship between
online social support and adolescent’s body image. The subjects of this research were
adolecents who lived in DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Bandung, and Surabaya (n = 235). Body
image was measured using MBSRQ-AS (The Multidimensional Body-Self Relations
Questionnaire-Appearance Scales) and online social support was measured using Social
Support in Social Media Scale. The result of product moment analysis showed that online
social support significantly correlated with adolescent’s body image (r = 0.261; p < 0.05).
Further analysis found that there was body image difference between male and female
adolescents (t = -2.104; p < 0.05). Age, location, access period, and the type of account
followed did not have significant role on body image. In conclusion, adolescents need to
have positive peer support.

Keywords: adolescent; body image; instagram; online social support

Abstrak. Remaja merupakan pengguna aktif media sosial. Bentuk interaksi dalam media
sosial dapat bermacam-macam. Salah satunya dalam bentuk dukungan sosial. Dalam media
sosial Instagram, interaksi antarpengguna dapat berupa likes, komentar, dan direct message.
Sementara itu, remaja usia SMA (15 sampai 18 tahun) memiliki perhatian yang tinggi
terhadap citra tubuhnya. Dukungan sosial online dianggap memiliki hubungan dengan citra
tubuh remaja pengguna media sosial Instagram. Tujuan penelitian ini untuk menguji
hubungan antara dukungan sosial online dengan citra tubuh remaja. Subjek penelitian
mencakup remaja dari empat wilayah, yaitu DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Bandung, dan
Surabaya (n = 235). Citra tubuh diukur menggunakan skala MBSRQ-AS dan dukungan
sosial online diukur menggunakan Skala Dukungan Sosial dalam Jejaring Sosial. Analisis
dengan teknik korelasi product moment menunjukkan hasil signifikan (r = 0,261; p < 0,05).
Analisis tambahan menemukan perbedaan citra tubuh antara remaja laki-laki dan
perempuan (t = -2,104; p < 0,05). Usia, domisili, indeks masa tubuh, lama akses, dan jenis
akun yang diikuti tidak berperan signifikan terhadap citra tubuh.

Kata kunci: citra tubuh; dukungan sosial online; instagram; remaja

Remaja merupakan individu yang bangan pada berbagai aspek, diantaranya


mengalami pertumbuhan dan perkem- aspek fisik, kognitif, dan sosioemosional
(Santrock, 2011). Pada aspek fisik, remaja
1Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilakukan
melalui eraristantya@gmail.com
memiliki ketertarikan terhadap tampilan
2atau avinpsi@ugm.ac.id fisik. Hal itu disebabkan oleh terjadinya

114 E-JOURNAL GAMAJOP


CITRA TUBUH, REMAJA, INSTAGRAM

pubertas pada awal perkembangan remaja pubertas (Santrock, 2011). Ketidakpuasan


yang mengakibatkan adanya perubahan terhadap tubuh berkaitan dengan citra
fisik. Selain aspek fisik yang sangat tubuh (body image) individu. Citra tubuh
terlihat perubahannya, aspek penting lain adalah kepuasan atau ketidakpuasan
dalam masa remaja yaitu aspek individu terhadap gambaran tubuhnya
sosioemosional. Perkembangan aspek (Cobb, 2007). Oleh karena itu, remaja
sosioemosional remaja dipengaruhi oleh dirasa membutuhkan dukungan dari
lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial lingkungan sosialnya untuk
(social environment) adalah individu lain meningkatkan kondisi psikologis terkait
atau kelompok yang ada di luar diri ketidakpuasan terhadap citra tubuh
seperti keluarga, teman, tetangga, atau mereka. Dukungan sosial dapat
secara umum disebut dengan masyarakat membantu individu yang sedang
tempat individu berinteraksi. Selain mengalami tekanan agar memiliki
perubahan lingkungan sosial, terjadi perasaan yang lebih positif mengenai
perubahan penggunaan media oleh dirinya.
remaja (Santrock, 2011). Remaja Lingkungan sosial dapat menjadi
memanfaatkan internet, terutama media sumber dukungan sosial bagi remaja,
sosial, untuk berinteraksi secara online akan tetapi, lingkungan sosial terutama
dengan lingkungan sosialnya. teman sebaya juga dapat mendorong
Lingkungan sosial di sekitar remaja dapat remaja mengikuti bentuk tubuh ideal
menjadi sumber suatu bentuk hubungan yang dapat ditemukan di berbagai media
sosial yang menguntungkan, yaitu (Fox & Vendernia, 2016). Terlebih lagi,
dukungan sosial. Dukungan sosial adalah pada zaman sekarang yang telah dibanjiri
hubungan dengan lingkungan sekitar oleh berbagai media sosial. Di dalam
yang untuk memenuhi kebutuhan baik media sosial banyak konten yang
secara psikologis, fisik, maupun berisikan figur ideal yang diidamkan para
kebutuhan yang bersifat material remaja. Mereka pada umumnya telah
(Mattson & Hall, 2011). menggunakan media sosial sebagai sarana
Terdapat keterkaitan antar aspek berinteraksi, mencari informasi, dan
fisik dan aspek emosional dalam mencari hiburan. Berbagai contoh jenis
perkembangan remaja. Pada umumnya, media sosial yang populer antara lain
remaja ingin menampilkan dirinya sebaik Facebook, Twitter, Path, YouTube, Instagram,
mungkin karena sangat memperhatikan dan Pinterest. Masing-masing media sosial
penampilan fisik. Namun, ketertarikan tersebut memiliki keunggulan dan
terhadap tampilan fisik dapat memicu spesifikasi kegunaan yang berbeda.
adanya perbandingan penampilan baik Salah satu media sosial yang sedang
dengan orang lain di sekitarnya maupun populer di dunia dan banyak digunakan
dengan figur-figur tubuh ideal yang oleh remaja adalah Instagram. Instagram
sering ditampilkan di media. Menurut Fox merupakan media sosial yang
& Vendernia (2016) perbandingan menggunakan foto atau video sebagai
penampilan memiliki implikasi pada bentuk komunikasi. Interaksi di dalam
kesejahteraan psikologis dan fisik Instagram adalah dengan menjadi
individu karena akan menimbulkan pengikut (followers) akun pengguna
ketidakpuasan tubuh (body dissatisfaction). Instagram lain. Interaksi dengan akun-
Dibandingkan remaja laki-laki, umumnya akun yang tidak di-private pun dapat
remaja perempuan lebih tidak puas dilakukan tanpa harus menjadi followers.
terhadap citra tubuh mereka ketika masa Komunikasi dalam Instagram diwakilkan

E-JOURNAL GAMAJOP 115


ARISTANTYA & HELMI

dengan memberi tanda suka (like) dan Dampak negatif dari paparan tubuh ideal
memberi komentar pada foto atau video tersebut merupakan risiko dari interaksi
yang telah diunggah oleh pengguna lain dalam media sosial. Namun, terdapat
(Ridgway & Clayton, 2016). Foto yang suatu bentuk hubungan sosial atau
diunggah pada Instagram biasanya diubah hubungan interpersonal yang saling
agar mendapatkan lebih banyak likes dari menguntungkan untuk melawan dampak
pengguna Instagram lain. Banyaknya likes negatif dari penggunaan media sosial agar
merupakan indikator bahwa foto atau tidak menjadi stressor dalam kehidupan
video, atau pesan yang diunggah seorang remaja yang sangat
merupakan hal yang menarik perhatian memperhatikan penampilan fisik. Bentuk
orang lain (Tyler, 2016). Bahkan, interaksi yang menguntungkan tersebut
penelitian pada remaja perempuan disebut dukungan sosial. Dukungan sosial
menunjukkan bahwa likes dan jumlah merujuk pada kenyamanan, perhatian,
followers dihubungkan dengan penghargaan, atau bantuan yang diterima
penghargaan orang lain terhadap seseorang dari orang lain, seperti:
tampilan fisik mereka dan dapat pasangan, keluarga, teman, atau
meningkatkan penghargaan diri (Chua & komunitas (Tajalli, Sobhi, &
Chang, 2016). Ganbaripanah, 2010). Dukungan sosial
Kepopuleran Instagram kemudian yang positif dapat menguatkan remaja
dimanfaatkan untuk media iklan dan dalam menjalani kehidupan sehari-hari
promosi yang menyebabkan kemunculan yang penuh tantangan. Terlebih lagi saat
selebgram (selebritis Instagram). Tidak memasuki masa remaja, individu
sedikit jumlah selebgram yang menghabiskan waktu lebih banyak
menampilkan figur tubuh ideal sehingga dengan teman sebaya daripada
muncul istilah ‘body goals’ yang merujuk keluarganya (Krcmar, Giles & Helsne,
pada instensi untuk membuat bentuk 2008 dalam Cash & Smolak, 2011). Bagi
tubuh serupa dengan target yang disebut remaja, diterima oleh teman sebayanya
sebagai ‘body goals’. Fenomena selebgram merupakan suatu kebutuhan (Santrock,
yang populer dengan tubuh langsing nan 2011). Oleh karena itu, teman sebaya
indah membuat pengguna Instagram, menjadi salah satu sumber dukungan
terutama perempuan mengalami ketidak- sosial yang dibutuhkan dalam menjalani
puasan terhadap tubuh mereka (body proses dan dinamika masa remaja.
dissatifaction), kecemasan terkait berat Internet, terutama media sosial,
badan, dan gangguan makan (Harper & dapat menjadi wadah bagi individu untuk
Tiggemann, 2008; Morry & Staska, 2001; menyatakan dukungan sosial. Hal
Murnen, Smolak, Mills, & Good, 2003 tersebut disebabkan media sosial terutama
dalam Ghaznavi & Taylor, 2015). Selain Instagram menyediakan sarana interaksi
itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
Brown dan Tiggemann (2016) menyatakan yaitu berupa likes, komentar, dan direct
bahwa paparan gambar selebriti dengan message (DM). Definisi dukungan sosial
tubuh ideal dan menarik dapat merusak online adalah dukungan yang diberikan
citra tubuh (body image) individu tersebut. individu satu kepada individu lain
Selain menurunkan citra tubuh, gambar- melalui situs jejaring sosial, dukungan
gambar yang menunjukkan sosok ‘tubuh yang diberikan dapat berupa kata-kata
ideal’ dapat menyebabkan peningkatan atau komentar maupun respon lain
suasana hati (mood) negatif dan terhadap sesuatu yang ditulis dan
menurunkan harga diri (self-esteem).

116 E-JOURNAL GAMAJPP


CITRA TUBUH, REMAJA, INSTAGRAM

ditampilkan seseorang dalam jejaring orang (28,5%) berjenis kelamin laki-laki


sosial (Suryani, 2014). dan 168 orang (71,5%) adalah perempuan.
Konsep dukungan sosial didukung Dalam penelitian ini, dukungan sosial
oleh penelitian dengan metode studi online adalah variabel independen dan
literatur mengenai remaja yang citra tubuh adalah variabel dependen.
menemukan sebuah kesimpulan bahwa
dukungan sosial dari teman dapat Instrumen penelitian
menurunkan tingkat ketidakpuasan tubuh Pengumpulan data dalam penelitian ini
dan meningkatkan citra tubuh yang menggunakan skala. Terdapat dua skala
positif (Ata, Ludden, & Lally, 2007; yang digunakan dalam penelitian ini.
Bearman, Martinez, & Stice, 2006; Stice, Pertama, skala citra tubuh
Presnell, & Spangler, 2002 dalam Webb & Multidimensional Body-Self Relations
Zimmer-Gembeck, 2014). Namun Questionnarie-Appearance Scale (MBRSQ-
sebaliknya, terdapat penelitian pada AS) disusun oleh Cash dan telah
subjek mahasiswa (dewasa awal) yang diadaptasi oleh Kurniawan (2014).
dilakukan oleh Asberg dan Wagaman MBSRQ-AS memiliki lima subskala yaitu :
(2010) yang menyatakan bahwa justru 1) evaluasi penampilan, 2) orientasi
tidak ada hubungan yang signifikan penampilan, 3) kepuasan area tubuh, 4)
antara dukungan sosial dan citra tubuh. kecemasan kegemukan, dan 5)
Perbedaan penemuan mengenai hubu- pengategorian ukuran tubuh. Analisis uji
ngan dukungan sosial dan citra tubuh coba terhadap 150 remaja usia SMA (15—
tersebut kemudian menimbulkan 18 tahun) menunjukkan bahwa Skala Citra
ketertarikan peneliti untuk mencari tahu Tubuh (MBSRQ-AS) dengan 34 aitem
lebih lanjut apakah hasil penelitian akan terdapat 6 aitem yang tidak memenuhi
berbeda jika dilakukan pada remaja batas koefisien korelasi aitem total.
Indonesia yang menggunakan Instagram. Keenam aitem tersebut digugurkan
Peneliti menyempitkan dukungan sosial sehingga tersisa 28 aitem dan
hanya pada dukungan sosial online karena menghasilkan koefisien reliabilitas alpha
dalam konteks pengguna media sosial berstrata sebesar 0,804.
Instagram. Peneliti merumuskan hipotesis Skala yang kedua yang digunakan
bahwa semakin tinggi tingkat dukungan adalah skala Dukungan Sosial dalam
sosial online pada remaja, maka semakin Jejaring Sosial milik Fitriani (2014) yang
tinggi pula citra tubuh remaja yang diadaptasi oleh Suryani (2014). Skala
menggunakan media sosial, terutama tersebut terdiri dari tiga aspek yang
Instagram. terdapat dalam 19 aitem yaitu aspek
dukungan emosional, dukungan
Metode penghargaan, dan dukungan informasi.
Pengumpulan data dilakukan secara
Partisipan penelitian online dengan bantuan kuesioner online
Partisipan dalam penelitian ini adalah Google Form. Koefisien reliabilitas alpha
remaja yang berdomisili di wilayah Cronbach alat ukur ini menunjukkan nilai
Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, 0,909 berdasarkan uji coba terhadap 150
Bandung, dan Surabaya, berjenis kelamin remaja usia SMA (15—18 tahun).
laki-laki dan perempuan dengan rentang
usia 15—18 tahun. Jumlah total subjek Analisis data
dalam penelitian ini adalah 235 orang Metode analisis yang digunakan dalam
dari empat wilayah dengan proporsi 67 penelitian ini adalah analisis korelasi

E-JOURNAL GAMAJOP 117


ARISTANTYA & HELMI

product moment. Peneliti juga melakukan Rendahnya sumbangan efektif


analisis tambahan. Untuk mengetahui dukungan sosial online terhadap citra
perbedaan citra tubuh pada remaja laki- tubuh disebabkan oleh dukungan sosial
laki dan perempuan dilakukan t-test. online tidak memiliki hubungan dengan
Analisis varians (ANOVA) dilakukan semua dimensi citra tubuh. Analisis
untuk mengetahui peran usia, domisili, interkorelasi menunjukkan bahwa
indeks masa tubuh, lama waktu akses dukungan sosial online hanya memiliki
internet dan Instagram, serta jenis akun korelasi dengan dua dimensi citra tubuh,
yang diikuti terhadap citra tubuh remaja. yaitu dimensi orientasi penampilan (r =
0,294, p < 0,01) dan dimensi kecemasan
Hasil kegemukan (r = 0,159, p < 0,05) yang
dijabarkan dalam Tabel 1.
Hipotesis yang diajukan akan diuji Hasil analisis tambahan pada faktor
dengan menggunakan teknik korelasi jenis kelamin menggunakan t-test
product moment Pearson untuk menunjukkan nilai t = -2,104 dengan
menemukan hubungan antara variabel signifikansi 0,036 (p < 0,05). Dari hasil
bebas dan variabel tergantung. Melalui uji tersebut diketahui bahwa ada perbedaan
korelasi product moment pada variabel citra citra tubuh remaja ditinjau dari jenis
tubuh dan variabel dukungan sosial online kelamin. Rerata citra tubuh pada remaja
didapatkan hasil r = 0,261 dengan nilai perempuan lebih tinggi dibandingkan
Tabel 1.
Korelasi Variabel Independen dengan Dimensi Variabel Dependen
Dimensi Variabel Citra Tubuh Variabel Dukungan Sosial Online
Dimensi evaluasi penampilan 0,075 (p > 0,05)
Dimensi orientasi penampilan 0,294 (p < 0,01)
Dimensi kepuasan area tubuh 0,051 (p > 0,05)
Dimensi kecemasan kegemukan 0,159 (p < 0,05)
Dimensi pengategorisasian ukuran tubuh 0,001 (p > 0,05)

signifikansi 0,000 (p < 0,01). Berdasarkan rerata citra tubuh remaja laki-laki. Rerata
hasil tersebut, dapat dikatakan terdapat subjek remaja perempuan menunjukkan
hubungan positif yang signifikan antara hasil 90,65 dan subjek laki-laki memiliki
variabel citra tubuh dengan variabel rerata citra tubuh sebesar 87,78. Hasil
dukungan sosial online. Hubungan positif analisis tambahan untuk faktor lain
menunjukkan bahwa semakin tinggi dijabarkan dalam Tabel 2.
dukungan sosial online, maka akan Hasil analisis tambahan
semakin tinggi citra tubuh individu. menggunakan one way ANOVA untuk
Koefisien korelasi r = 0,261 memiliki faktor usia, domisili, dan indeks massa
koefisien determinan (R-squared) sebesar tubuh (IMT) menunjukkan tidak ada
0,068. Hal ini menunjukkan hubungan perbedaan tingkat citra tubuh ditinjau
variabel citra tubuh dengan dukungan dari faktor usia (F = 0,320; p = 0,811),
sosial online memberikan sumbangan domisili (F = 0,851; p = 0,467), dan IMT (F =
efektif sebesar 0,068 atau 6,8% terhadap 0,980; p = 0,377). Analisis tambahan
variabel citra tubuh. mengenai waktu akses internet dalam
sehari (F = 0,663; p = 0,575), waktu akses

118 E-JOURNAL GAMAJPP


CITRA TUBUH, REMAJA, INSTAGRAM

Tabel 2.
Hasil Analisis Tambahan Menggunakan One Way ANOVA
Faktor F p
Usia 0,320 0,811
Domisili 0,851 0,467
Indeks Massa Tubuh (IMT) 0,980 0,377
Waktu akses internet dalam sehari 0,663 0,575
Waktu akses instagram dalam sehari 0,609 0,610
Jenis akun yang paling banyak diikuti 1,402 0,173

Instagram dalam sehari (F = 0,609; p = mengalami peningkatan ketidakpuasan


0,610), dan jenis akun yang paling banyak tubuh, perilaku diet, dan gejala bulimia
diikuti (F = 1,402; p = 0,173) juga tidak jika dibandingkan yang lebih puas dengan
menunjukkan adanya perbedaan signi- bentuk tubuhnya serta menerima
fikan pada citra tubuh. dukungan sosial.
Penelitian ini lebih berfokus pada
Diskusi dukungan sosial online karena citra tubuh
remaja juga dipengaruhi oleh faktor
Citra tubuh berhubungan dengan paparan media sosial (Tiggeman & Slater,
persepsi, perasaan, dan pikiran seseorang 2013). Konten yang dilihat remaja dalam
mengenai tubuhnya, dan biasanya media sosial Instagram meningkatkan
dikonseptualisasikan dengan mengga- keinginan untuk memiliki bentuk fisik
bungkan estimasi ukuran tubuh, evaluasi ideal. Keinginan untuk memiliki tubuh
ketertarikan tubuh, dan emosi terkait ideal sebagai dampak dari paparan media
bentuk dan ukuran tubuh (Muth & Cash, sosial Instagram muncul karena adanya
dalam Grogan, 2006). Tinggi rendahnya proses perbandingan sosial. Perbandingan
citra tubuh disebabkan oleh banyak sosial adalah perbandingan yang
faktor, salah satunya adalah dukungan dilakukan oleh individu dengan target
sosial. Hasil analisis korelasi pada yang dirasa mirip dengan dirinya (Brown
penelitian ini membuktikan bahwa & Tiggemann, 2016).
terdapat hubungan positif antara Penelitian pada remaja pengguna
dukungan sosial dalam konteks online dan media sosial Facebook menyatakan bahwa
citra tubuh pada remaja pengguna media partisipan penelitian sering mem-
sosial Instagram dengan tingkat kontribusi bandingkan penampilannya dengan
sebesar 6,8%. teman, teman dekat, dan selebritis, tetapi
Hasil ini sesuai dengan mereka jarang membandingkan
penemuanoleh Larson, Quinnel, Retka, penampilan dengan keluarganya
Webb, danWilliams (2009) bahwa ada (Fardouly & Vartanian, 2015). Terlebih
hubunganpositif antara dukungan sosial lagi pada media sosial Instagram yang
dengancitra tubuh. Studi eksperimen yang lebih banyak memiliki konten yang
dilakukan Spice dan Spangler (dalam mendorong terjadinya perbandingan
Borzekowski &amp; Bayer, 2005) juga sosial. Media sosial ini berfokus pada
menunjukkan bahwa remaja perempuan konten multimedia seperti foto dan video
yang cenderung tidak puas dengan personal penggunanya. Konten tersebut
tubuhnya dan kurang menerima mau tidak mau membuat satu pengguna
dukungansosial secara signifikan melakukan perbandingan diri dengan

E-JOURNAL GAMAJOP 119


ARISTANTYA & HELMI

pengguna lainnya (Ozimek & Bierhoff, orang-orang di sekitarnya cenderung


2016). Selain itu, media sosial seperti lebih tidak mengkhawatirkan evaluasi
Instagram menyajikan informasi yang negatif eksternal. Hingga saat ini belum
dapat dikuantifikasi seperti jumlah likes ada penelitian yang menunjukkan
dan followers sehingga mempermudah bagaimana dinamika peran dukungan
perbandingan (Appel, Crusius & Gerlach, sosial terhadap ketakutan akan evaluasi
2016). negatif yang menimbulkan orientasi
Perbandingan sosial dapat memicu penampilan dalam konteks media sosial.
menurunnya citra tubuh seiring dengan Akan tetapi terdapat suatu studi yang
meningkatnya ketidakpuasan terhadap kemungkinan dapat mengilustrasikan
bentuk tubuh remaja (Rodgers, McLean, & dinamika tersebut. Penelitian terhadap
Paxton, 2015). Oleh karena itu, adanya orang yang memiliki luka bakar
dukungan sosial dapat membantu remaja menemukan bahwa dukungan sosial
mengatasi stres atau kehilangan memiliki peran besar terhadap orientasi
kepercayaan diri karena citra tubuh yang penampilan dengan mengakomodasi
buruk, meskipun berdasarkan penelitian individu untuk mengutarakan pikiran dan
ini hubungan antara keduanya sangat perasaan mengenai orientasi terhadap
kecil. Rendahnya peran dukungan sosial penampilan (Hodder, Chur-Hansen, &
online terhadap citra tubuh remaja Parker, 2014).
pengguna Instagram disebabkan oleh hasil Temuan bahwa dukungan sosial
analisis korelasi menunjukkan dukungan berhubungan dengan kecemasan
sosial online hanya memiliki hubungan kegemukan pada remaja sejalan dengan
signifikan dengan dua dari lima dimensi hasil penelitian Thompson, Russell-
citra tubuh, yaitu dimensi orientasi Mayhew, dan Saraceni (2012) yang
penampilan dan kecemasan kegemukan. menyatakan bahwa dukungan sosial
Studi terhadap remaja laki-laki positif berpengaruh terhadap penurunan
dan perempuan di Belanda menemukan kecemasan mengenai berat badan pada
bahwa penggunaan media sosial me- remaja. Paxton, Schutz, Wertheim, dan
ningkatkan orientasi terhadap Muir (1999) menemukan bahwa sikap
penampilan (de Vries, Peter, Nikken, & de lingkungan sosial terhadap citra tubuh
Graaf, 2014). Penelitian tersebut secara keseluruhan akan memprediksi
menemukan bahwa terdapat ke- bagaimana kepedulian remaja terhadap
mungkinan jika remaja terpapar terhadap citra tubuhnya, termasuk di dalamnya
tekanan untuk berpenampilan lebih baik kecemasan kegemukan. Apabila ling-
ketika mengakses media sosial seperti kungan di sekitar remaja memberikan
Instagram sehingga muncul sikap orientasi dukungan yang positif, remaja akan
penampilan. Individu memiliki ketakutan merasa lebih percaya diri akan berat
bahwa penampilannya dievaluasi secara badannya. Pernyataan ini didukung oleh
negatif oleh orang lain sehingga mereka hasil penelitian McVey, Lieberman,
mulai membentuk perilaku yang Voorberg, Wardrope, dan Blackmore
mencerminkan orientasi terhadap (2003) yang menunjukkan bahwa remaja
penampilan (Chang, Jarry, & Kong, 2014). yang semula memiliki kecemasan akan
Dukungan sosial ditemukan memiliki berat badannya ketika diberi intervensi
peran terhadap ketakutan akan evaluasi berupa dukungan sosial dari teman
negatif orang lain terhadap remaja sebaya cenderung meningkat kepercayaan
(Teachman & Allen, 2007). Seseorang yang dirinya dan lebih jarang untuk melakukan
mendapatkan dukungan positif dari diet.

120 E-JOURNAL GAMAJPP


CITRA TUBUH, REMAJA, INSTAGRAM

Di samping itu, kurangnya peranan remaja laki-laki. Oleh karena itu, pada
dukungan sosial online terhadap citra penelitian ini kepuasan citra tubuh pada
tubuh dapat disebabkan oleh rendahnya remaja perempuan menjadi lebih tinggi
jumlah subjek yang memiliki indeks jika dibandingkan remaja laki-laki.
massa tubuh (IMT) dengan kategori Pada faktor usia, hasil analisis pada
overweight. Sebagian besar subjek memiliki penelitian ini menunjukkan tidak ada
IMT dengan kategori normal sehingga perbedaan citra tubuh berdasarkan
tidak memiliki masalah citra tubuh yang perbedaan usia. Rentang usia subjek pada
rendah yang menyebabkan tidak ada penelitian ini antara 15—18 tahun.
kebutuhan untuk mendapat dukungan Rentang usia tersebut masih dalam
sosial yang tinggi sehingga pada kategori remaja. Santrock (2011)
penelitian ini kebutuhan dukungan sosial menyatakan bahwa perhatian terhadap
terhadap baik buruknya citra tubuh citra tubuh paling tinggi dialami pada
remaja tidak banyak terungkap. masa remaja. Hal tersebut terjadi karena
Selanjutnya, hasil analisis pada remaja mengalami perubahan signifikan
faktor jenis kelamin menunjukkan ada pada tubuh mereka yang dikenal dengan
perbedaan yang signifikan pada citra pubertas. Oleh karena itu, ketiadaan
tubuh remaja laki-laki dibandingkan perbedaan citra tubuh berdasarkan usia
remaja perempuan. Teori dan penelitian disebabkan oleh subjek penelitian yang
terdahulu menyatakan bahwa remaja masih dalam satu kategori yaitu remaja
perempuan memiliki citra tubuh yang sehingga tidak ada subjek yang memiliki
lebih rendah dari remaja laki-laki (Suka et perbedaan tahap perkembangan.
al., 2006; Olds, 2010; Santrock, 2011; Moy, Analisis tambahan terkait domisili
2015). Namun, hasil penelitian ini justru menemukan bahwa tidak ada perbedaan
menunjukkan hasil yang bertolak yang signifikan pada citra tubuh remaja
belakang karena rerata antara remaja laki- berdasarkan perbedaan domisili. Domisili
laki dan perempuan menyatakan remaja termasuk dalam faktor sosiokultural yang
perempuan memiliki citra tubuh yang dapat berkaitan dengan tingkat citra
lebih tinggi. tubuh remaja. Budaya atau sub-budaya
Mengenai hal tersebut, Wichstrom yang berlaku di sekitar tempat tinggal
(dalam Bearman, et al., 2006) menyatakan remaja memiliki norma mengenai sesuatu
dukungan dapat menjadi faktor risiko yang dianggap indah dan seberapa
dalam perkembangan ketidakpuasan penting memiliki bentuk tubuh tertentu.
terhadap tubuh. Remaja yang Norma mengenai bentuk tubuh yang baik
mendapatkan dukungan sosial tak dapat tersebar melalui media, seperti
bersyarat dari jaringan sosialnya televisi, radio, majalah, film, dan internet.
cenderung lebih puas dengan bentuk Sementara itu, sebuah penelitian
tubuh mereka. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan
didukung oleh hasil studi oleh Stice & citra tubuh antara remaja perempuan di
Whitenton (dalam Bearman, et al., 2006) wilayah kota metropolitan dan pedesaan
bahwa dukungan sosial secara signifikan di Turki. Remaja perempuan yang tinggal
berkaitan dengan peningkatan kepuasan di wilayah metropolitan memiliki citra
terhadap bentuk tubuh remaja tubuh yang lebih rendah dibandingkan
perempuan. Hal itu sesuai dengan hasil dengan remaja yang tinggal di wilayah
dari penelitian karena hasil perbandingan perdesaan karena remaja di kota
rerata dukungan sosial online pada remaja metropolitan lebih rentan terpapar
perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan hal-hal yang mendorong

E-JOURNAL GAMAJOP 121


ARISTANTYA & HELMI

keinginan memiliki tubuh ideal serta menyatakan bahwa tidak terdapat


memiliki tingkat pendidikan yang lebih hubungan yang signifikan antara IMT
tinggi (Karsli & Karsli, 2015). Dalam dengan citra tubuh pada wanita obesitas.
penelitian ini, tiga dari empat wilayah Penelitian pada remaja yang dilakukan
tempat tinggal subjek merupakan kota oleh Nainggolan (2013) pun menyatakan
metropolitan, yaitu DKI Jakarta, Bandung, distorsi terhadap citra tubuh remaja tidak
dan Surabaya merupakan kota dipengaruhi oleh IMT. Hal ini dapat
metropolitan (Bappenas, 2014), sedangkan disebabkan oleh kesalahan persepsi
DI Yogyakarta bukan wilayah kota remaja mengenai berat badan mereka
metropolitan tetapi termasuk dalam yang sesungguhnya (Isomaa, Isomaa,
kategori kota besar. Marttunen, Kaltiala-Heino & Björkqvist,
Paparan di atas dapat menjelaskan 2011). Remaja dapat menilai bahwa
alasan terkait tidak ada perbedaan dirinya kekurangan berat badan
signfikan pada keempat wilayah target (underweight) atau kelebihan berat badan
penelitian. Subjek remaja dari asal (overweight) tanpa didasari oleh IMT.
domisili yang berbeda memiliki kesamaan Penemuan tersebut didukung oleh
latar belakang budaya mengenai bentuk penelitian terhadap remaja di Turki yang
tubuh ideal yang dianggap baik serta menemukan bahwa faktor lain seperti
subjek di wilayah metropolitan maupun harga diri, persepsi tubuh ideal, dan
di kota besar memiliki kesamaan yaitu konsep fisik tubuh individu lebih
terkena paparan internet karena keempat berperan terhadap citra tubuh apabila
wilayah tersebut adalah wilayah-wilayah dibandingkan dengan IMT (Canpolat,
di Pulau Jawa dengan jumlah pengguna Orsel, Akdemir & Ozbay, 2005). Dapat
internet yang tinggi berdasarkan survei disimpulkan bahwa remaja tidak
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet membangun citra tubuh berdasarkan data
Indonesia (APJII) pada tahun 2016. Selain objektif seperti IMT.
kesamaan paparan internet, remaja dari Data subjek penelitian ini
keempat wilayah tersebut memiliki menunjukkan tidak ada remaja yang
tingkat pendidikan yang sama yaitu siswa masuk dalam kategori sangat kurus.
dan siswi SMA/sederajat. Oleh karena itu, Sebagian besar remaja subjek penelitian
peneliti menarik kesimpulan domisili memiliki IMT dalam kategori normal,
tidak dapat membedakan citra tubuh sedangkan sebagian kecil subjek masuk
karena semua subjek memiliki norma dalam kategori kelebihan berat badan
yang sama mengenai bentuk tubuh yang (overweight) dan hanya satu yang masuk
indah, kesamaan terpapar oleh internet, dalam kategori kurus. Walaupun tidak
dan memiliki tingkat pendidikan yang ada perbedaan yang signifikan antara
sama baik di kota-kota metropolitan (DKI citra tubuh dan IMT (p > 0,05), data
Jakarta, Bandung, dan Surabaya) maupun analisis deskriptif menunjukkan remaja
di kota besar (DI Yogyakarta). dengan kategori IMT kurus dan overweight
Dalam penelitian ini, IMT diukur memiliki citra tubuh yang lebih rendah
sebagai indikator objektif terkait ukuran daripada remaja dengan IMT normal.
tubuh subjek. Hasil analisis tidak Hasil tersebut menunjukkan IMT
menemukan adanya perbedaan signifikan berbanding lurus dengan citra tubuh
pada citra tubuh remaja ditinjau dari tetapi tidak signifikan dalam penelitian
perbedaan IMT. Hasil serupa juga ini.
ditemukan pada penelitian oleh Matz, Analisis tambahan selanjutnya
Foster, Faith, dan Waden (2002) yang terkait waktu akses internet remaja dalam

122 E-JOURNAL GAMAJPP


CITRA TUBUH, REMAJA, INSTAGRAM

satu hari. Remaja pada subjek penelitian bahwa pada responden yang
ini lebih banyak mengakses internet menggunakan internet secara luas seperti
selama 4—8 jam dalam satu hari. Hootsuite untuk mengakses YouTube, Google, atau
& We Are Social (2017) pun menyatakan Messenger tidak memiliki hubungan
hasil survei rata-rata penggunaan internet dengan perhatian pada citra tubuh,
masyarakat Indonesia dalam satu hari berbeda dengan responden yang akses
adalah selama 4 jam 47 menit. Selama internet untuk mengakses Facebook dan
rentang waktu tersebut banyak yang MySpace karena terdapat interaktivitas di
dapat dilakukan ketika mengakses dalamnya (Tiggemann & Slater, 2013).
internet. Menurut APJII (2016), alasan Hasil penelitian pada remaja perempuan
utama seseorang mengakses internet yaitu tersebut menunjukkan bahwa akses
untuk mencari informasi, bersosialisasi, internet secara umum tidak memiliki
mencari hiburan, mencari referensi terkait hubungan dengan citra tubuh, kecuali
suatu pekerjaan, mengisi waktu luang, pada situs atau media sosial tertentu,
mencari hal-hal terkait pendidikan, dan terutama Instagram yang kontennya sarat
berbisnis, berdagang, atau mencari barang dengan figur tubuh ideal jika mengikuti
di internet. akun-akun tertentu.
Di samping waktu akses Sementara itu, analisis waktu akses
penggunaan internet, data menunjukkan media sosial Instagram dalam satu hari
waktu akses media sosial Instagram pada juga tidak dapat membedakan tingkat
remaja subjek penelitian. Waktu akses citra tubuh pada remaja usia 15—18
Instagram terbanyak adalah kurang dari 3 tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh jenis
jam dalam satu hari. Hasil tersebut akun yang paling banyak diikuti (di-
mendekati hasil survei mengenai waktu follow) dalam penggunaan Instagram.
akses media sosial bahwa pengguna Hasil penelitian menunjukkan remaja
internet di Indonesia mengakses media paling dominan mengikuti akun hiburan
sosial dalam waktu 3 jam 16 menit dalam yaitu sebanyak 22,55% dari subjek, remaja
satu hari (Hootsuite & We Are Social, 2017). yang mengikuti akun public figure atau
Kemudian, menurut data terkini yang selebgram sebanyak 20%, sedangkan
disajikan oleh Hootsuite & We Are Social remaja yang mengikuti akun yang
(2017), media sosial Instagram menempati berhubungan dengan penampilan, yaitu
urutan ketiga dari media sosial yang akun kecantikan hanya sebesar 6,38%.
paling banyak diakses di Indonesia Jika waktu akses Instagram dan jenis
setelah Youtube (49%) dan Facebook (48%). akun yang paling banyak diikuti tidak
Di samping itu, survei terbaru dari dapat membedakan tingkat citra tubuh
Tirto.id (2017) menyatakan bahwa seseorang, maka konten yang dilihat
responden berusia 7—21 tahun di Jawa subjek saat menggunakan Instagram
dan Bali paling banyak menggunakan kemungkinan bukanlah konten yang
media sosial Instagram dalam mengakses berhubungan dengan penampilan dan
informasi. menunjukkan figur tubuh ideal atau yang
Masih mengenai waktu akses dewasa ini sering disebut dengan ‘body
internet dan media sosial Instagram, pada goals’. Mengenai hal ini, Hendrickse (2016)
penelitian ini tidak ditemukan adanya dalam penelitiannya pada remaja
perbedaan citra tubuh berdasarkan perempuan tidak menemukan hubungan
rentang waktu para remaja mengakses langsung antara penggunaan media sosial
internet dan media sosial Instagram. Instagram. Meskipun demikian,
Dalam sebuah penelitian dinyatakan dinyatakan oleh Hendrickse (2016) bahwa

E-JOURNAL GAMAJOP 123


ARISTANTYA & HELMI

Instagram akan berdampak negatif pada (IMT), waktu akses internet dalam satu
citra tubuh ketika remaja terpapar konten hari, waktu akses Instagram dalam satu
yang mendorong munculnya hari, serta jenis akun yang paling banyak
perbandingan penampilan (Hendrickse, diikuti dalam menggunakan media sosial
2016). Oleh sebab itu, waktu akses Instagram.
Instagram dan jenis akun yang diikuti
tidak dapat membedakan citra tubuh Saran
karena tidak dapat dipastikan akun-akun Keterbatasan jumlah subjek, rentang usia,
tersebut menampilkan konten yang dan domisili subjek menyebabkan hasil
mendorong terjadinya perbandingan penelitian ini tidak dapat
penampilan. digeneralisasikan. Maka disarankan
penelitian selanjutnya mencakup jumlah
Kesimpulan subjek yang lebih banyak, melihat pada
tahap perkembangan yang berbeda-beda,
Disimpulkan bahwa terdapat hubungan serta mempertimbangkan unsur
positif antara dukungan sosial online demografis lainnya sehingga hasil
dengan citra tubuh pada remaja usia SMA penelitian dapat digeneralisasikan.
pengguna media sosial Instagram di Dukungan sosial online dan citra
wilayah DI Yogyakarta, DKI Jakarta, tubuh memiliki korelasi. Namun,
Bandung, dan Surabaya. Artinya, semakin sumbangan efektifnya sangat kecil dan
tinggi dukungan sosial online yang hanya berlaku untuk dimensi tertentu.
didapatkan oleh remaja, semakin tinggi Oleh karena itu, peneliti menyarankan
pula tingkat citra tubuh yang dimiliki penelitian selanjutnya juga meneliti
remaja. Sebaliknya, semakin rendah faktor-faktor lain dari variabel citra tubuh
tingkat dukungan sosial online, semakin sehingga kajian mengenai variabel citra
rendah tingkat citra tubuh remaja. Akan tubuh dapat diketahui secara menyeluruh.
tetapi, tingkat korelasi yang rendah Selain itu, akan lebih baik jika subjek
sehingga sumbangan efektif variabel penelitian mencakup remaja yang
dukungan sosial online terhadap citra memiliki kategori tubuh overweight
tubuh sangat kecil, yaitu sebesar 6,8%. Hal berdasarkan IMT karena kebutuhan akan
ini mengindikasikan bahwa terdapat dukungan sosial online terhadap
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan bagaimana remaja melihat citra tubuhnya
memiliki sumbangan efektif yang lebih akan lebih terlihat.
besar pada citra tubuh remaja. Saran selanjutnya, penelitian akan
Kesimpulan lain dari hasil lebih baik apabila perbandingan sosial
penelitian yaitu remaja usia SMA di turut diukur sebagai variabel moderator
wilayah DI Yogyakarta, DKI Jakarta, sehingga akan terlihat perbedaan citra
Bandung, dan Surabaya sebagian besar tubuh ketika tinggi rendahnya
memiliki tingkat dukungan sosial online perbandingan sosial yang dilakukan
pada tingkat sedang, sama halnya dengan remaja dapat diketahui.
citra tubuh remaja tersebut sebagian besar
dalam kategori sedang. Selain itu, hasil Kepustakaan
penelitian ini menunjukkan adanya
perbedaan citra tubuh ditinjau dari Appel, H., Crusius, J., & Gerlach, A. L.
perbedaan jenis kelamin. Namun, tidak (2015). Social comparison, envy,
terdapat perbedaan citra tubuh ditinjau and depression on Facebook: A
dari usia, domisili, indeks massa tubuh study looking at the effects of high

124 E-JOURNAL GAMAJPP


CITRA TUBUH, REMAJA, INSTAGRAM

comparison standards on Canpolat, B. I., Orsel, S., Akdemir, A. &


depressed individuals. Journal of Ozbay, M. H. (2005). The
Social and Clinical Psychology, 34(4), relationship between dieting and
277-289. doi: body image, body ideal,
10.1521/jscp.2015.34.4.277 self‐perception, and body mass
Asberg, K. K., & Wagaman, A. (2010). index in Turkish adolescents.
Emotion regulation abilities and International Journal of Eating
perceived stress as predictors of Disorders, 37(2), 150-155. doi:
negative body image and 10.1002/eat.20081
problematic eating behaviors in Cash, T. F., & Smolak, L. (2011). Body
emerging adults. American Journal image: A handbook of science, practice,
of Psychological Research, 6(1), 193- and prevention. New York: The
217. Guilford Press.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Chang, F. M., Jarry J. L., & Kong M. A.
Indonesia (APJII). (2016). Statistik. (2014). Appearance investment
http://www.apjii.or.id/survei (pada mediates the association between
1 Februari 2017) fear of negative evaluation and
Ata, R. N., Ludden, A. B., & Lally, M. M. dietary restraint. Body Image, 11(1),
(2007). The effects of gender and 72-76. doi:
family, friend, and media influences 10.1016/j.bodyim.2013.11.002
on eating behaviors and body image Chua, T. H., & Chang, L. (2016). Follow
during adolescence. Journal of Youth me and like my beautiful selfies:
and Adolescence, 36(8), 1024-1037. doi: Singapore teenage girls’ engagement
10.1007/s10964-006-9159-x in self-presentation and peer
Bappenas. (2014). Buku III Agenda comparison on social media.
Pembangunan Wilayah - Rencana Computer Behavior, 55, 190-197.
Pembangunan Jangka Menengah 10.1016/j.chb.2015.09.011
Nasional 2015-2019. Bappenas. Cobb, N. J. (2007). Adolescence: Continuity,
Bearman, S. K., Martinez, E., & Stice, E. change, and diversity. New York:
(2006). The skinny on body McGraw-Hill.
dissatisfaction: A longitudinal study de Vries, D. A., Peter J., Nikken P., de
of adolescent girls and boys. Journal Graaf H. (2014). The effect of social
of Youth and Adolescence, 35(2), 217- network site use on appearance
229. doi: 10.1007%2Fs10964-005- investment and desire for cosmetic
9010-9 surgery among adolescent boys and
Borzekowski, D. L., & Bayer, A. (2005, girls. Sex Roles: A Journal of Research,
Juli). Body image and media use 71(9-10), 283–295. doi:
among adolescents. Adolescent 10.1007/s11199-014-0412-6
Medicine Clinics, 16(2), 289-313. doi: Fardouly, J., & Vartanian, L. R. (2015).
10.1016/j.admecli.2005.02.010 Negative comparisons about one's
Brown, Z., & Tiggemann, M. (2016). appearance mediate the relationship
Attractive celebrity and peer images between Facebook usage and body
on Instagram: Effect on women's image concerns. Body Image, 12, 82-
mood and body image. Body Image, 88. doi: 10.1016/j.bodyim.2014.10.004
19, 37-43. doi: Fitriani, A. (2014). Hubungan antara
10.1016/j.bodyim.2016.08.007 kesepian dan dukungan sosial terhadap
kepercayaan interpersonal pada remaja

E-JOURNAL GAMAJOP 125


ARISTANTYA & HELMI

pengguna situs jejaring sosial (Tesis Image, 8(1), 58-63. doi:


tidak dipublikasikan). Universitas 10.1016/j.bodyim.2010.11.005
Gadjah Mada, Yogyakarta. Karsli, Y., & Karsli, T. A. (2015). Media
Fox, J., & Vendernia, M. A. (2016). effects on body image and eating
Selective self-presentation and social attitudes od the women living in
comparison through photographs metropolitan and rural areas in
on social networking sites. Turkish population. Procedia - Social
Cyberpsychology, Behavior, and Social and Behavioral Sciences, 205, 99-102.
Networking, 19(10), 593-600. doi: doi: 10.1016/j.sbspro.2015.09.030
10.1089/cyber.2016.0248 Kurniawan, M. Y. (2014). Hubungan
Ghaznavi, J., & Taylor, L. D. (2015). Bones, persepsi tubuh dengan gangguan makan
body parts, and sex appeal: An pada mahasiswa. Naskah tidak
analysis of #thinspiration images dipublikasikan. Bogor: Fakultas
on popular social media. Body Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Image, 14, 54-61. doi: Bogor
10.1016/j.bodyim.2015.03.006 Larson, E., Quinnell, E., Retka, J., Webb,
Grogan, S. (2006). Body image and health: A., & Williams, A. (2009). The drive
Contemporary perspective. Journal of for thinnes: The relationship between
Health Psychology, 11(4), 523-530. doi: social support, body image, and eating
10.1177/1359105306065013 habits. Diakses melalui
Harper, B., & Tiggemann, M. (2008). The https://pdfs.semanticscholar.org/fe8c
effect of thin ideal media images on /86c329093e7aba4c47386bdf6f804031
women's self-objectification, mood, c6e7.pdf
and body image. Sex Roles: A Journal Mattson, M., & Hall, J. G. (2011). Linking
of Research, 58(9-10), 649-657. doi: health communication with social
10.1007/s11199-007-9379-x support. Dubuque, IA: Kendall Hunt
Hendrickse, J. A. (2016). Appearance-related Publishing Company.
comparisons mediate the relationship Matz, P. E., Foster, G. D., Faith, M. S., &
between instagram use and body image Wadden, T. A. (2002). Correlates of
concerns (Tesis tidak body image dissatisfaction among
dipublikasikan). Florida State overweight women seeking weight
University, Florida. loss. Journal of Consulting and Clinical
Hodder, K., Chur-Hansen, A., & Parker, Psychology, 70(4), 1040-1044. doi:
A. (2014). A thematic study of the 10.1037//0022-006X.70.4.1040
role of social support in the body McVey, G. L., Lieberman, M., Voorberg,
image of burn survivors. Health N., Wardrope, D., Blackmore, E.
Psychology Research, 2(1), 21-24. doi: (2003). School-based peer support
10.4081%2Fhpr.2014.1196. groups: a new approach to the
Hootsuite & We Are Social. (2017). Digital prevention of disordered eating.
in 2017: Southeast Asia. Hootsuite & Eating Disorders: The Journal of
We Are Social. Treatment and Prevention, 11(3), 169-
Isomaa, R., Isomaa, A., Marttunen, M., 185. doi: 10.1080/10640260390218297.
Kaltiala-Heino, R. & Björkqvist, K. Morry, M. M., & Staska, S. L. (2001).
(2011). Longitudinal concomitants of Magazine exposure: Internalization,
incorrect weight perception in self-objectification, eating attitudes,
female and male adolescents. Body and body satisfaction in male and
female university students. Canadian

126 E-JOURNAL GAMAJPP


CITRA TUBUH, REMAJA, INSTAGRAM

Journal of Behavioural Science, 33(4), tripartite influence model.


269-279. doi: 10.1037/h0087148 Developmental Psychology, 51(5), 706-
Moy, G. (2015). Media, family, and peer 713. doi: 10.1037/dev0000013
influence on children's body image Santrock, J. W. (2011). Lifespan development
(Tesis tidak dipublikasikan). (Edisi ketiga belas). New York:
University of New Jersey, New McGraw-Hill.
Jersey. Suka, M., Sugimori, H., Yoshida, K.,
Nainggolan, J. A. (2013). Hubungan citra Kanayama, H., Sekine, M.,
tubuh, aktifitas fisik, dan pola konsumsi Yamagami, T., Kagamimori, S.
dengan status gizi (IMT/U) pada (2006). Body image, body
remaja putri di SMP Makarya satisfaction, and dieting behavior in
Kebayoran Lama Jakarta Selatan tahun Japanese preadolescents: The
2013 (Skripsi tidak dipublikasikan). Toyama birth cohort study.
Universitas Indonesia, Depok. Environmental Health and Preventive
Olds, M. S. (2010). The relationship between Medicine, 11(1), 24-30. doi:
body image and body mass index in 10.1007%2FBF02898204
attendees at a health fair. Dayton, Suryani, C. (2014). Kepercayaan
Ohio: Wright State University. interpersonal sebagai mediator dari
Ozimek, P., & Bierhoff, H. W. (2016). hubungan dukungan sosial terhadap
Facebook use depending on age: The keterbukaan diri remaja dalam
influence of social comparisons. menggunakan situs jejaring sosial
Computers in Human Behavior, 61, (Tesis tidak dipublikasikan).
271-279. doi: Universitas Gadjah Mada,
10.1016/j.chb.2016.03.034 Yogyakarta.
Paxton, S. J., Schutz, H. K., Wertheim, E. Tajalli, P., Sobhi, A., & Ganbaripanah, A.
H., & Muir, S. L. (1999). Friendship (2010). The relationship between
clique and peer influences on body daily hassles and social support on
image concerns, dietary restraint, mental health of university students.
extreme weight-loss behaviors, and Procedia Social and Behavioral Sciences,
binge eating in adolescent girls. 5, 99-103. doi:
Journal of Abnormal Psychology, 10.1016/j.sbspro.2010.07.058
108(2), 255-266. 10.1037/0021- Teachman, B. A. & Allen, J. P. (2007).
843X.108.2.255 Development of social anxiety:
Ridgway, J., & Clayton, R. (2016). social interaction predictors of
Instagram unfiltered: Exploring implicit and explicit fear of negative
associations od body image evaluation. Journal of Abnormal Child
satisfaction, Instagram #selfie Psychology, 35(1), 63-78. doi:
posting, and negative romantic 10.1007/s10802-006-9084-1
relationship outcomes. Thompson, C., Russell-Mayhew, S., &
Cyberpsychology, Behavior, and Social Saraceni, R. (2012). Evaluating the
Networking, 19(1), 2-7. doi: effects of a peer-support model:
10.1089/cyber.2015.0433 Reducing negative body esteem and
Rodgers, R. F., McLean, S. A., & Paxton, S. disordered eating attitudes and
J. (2015). Longitudinal relationships behaviours in grade eight girls.
among internalization of the media Eating Disorders: The Journal of
ideal, peer social comparison, and body Treatment & Prevention, 20(2), 113-
dissatisfaction: Implications for the

E-JOURNAL GAMAJOP 127


ARISTANTYA & HELMI

126. doi: Webb, H. J., & Zimmer-Gembeck, M. J.


10.1080/10640266.2012.653946 (2014). The role of friends and
Tiggemann, M., & Slater, A. (2013). peers in adolescent body
NetGirls: The Intenet, Facebook, and dissatifaction: A review and
body image concern in adolescent critique of 15 years of research.
girls. International Journal of Eating Journal of Research on Adolescence
Disorders, 46(6), 630-633. doi: 24(4), 564-590. doi:
10.1002/eat.22141 10.1111/jora.12084
Tirto.id. (2017). Gen Z. Diakses melalui
https://tirto.id/tirto-visual-report-
masa-depan-di-tangan-generasi-z-
ctMM (pada Agustus 2017)
Tyler, S. (2016). Instagram: What makes
you post?. Pepperdine Journal of
Communication Research, 4(1), 30-39.

128 E-JOURNAL GAMAJPP

You might also like