Professional Documents
Culture Documents
Arsitektur Geometri
Arsitektur Geometri
Abstract: Geometry has shown that the architecture was an expression of man and a basic principle that were
always presented on an architectural work. The research was conducted through two steps with the first step was
to identified the Tadao Ando’s geometry design principle through a content analysis approach. Based on the
textual review, Tadao Ando's geometry design principle were tend to select the simple geometric forms as the
embodiment of the building shapes. An user spatial experiences were created through inter space relationships
and interactions with the surrounding environment through the geometry and shape processing and became the
central to his architectural work creation. In other words, pure geometry concept was the instrument to presented
all of those. The second step was to compared Tadao Ando's geometry design principles in the monistic
architecture to the pluralistic architecture catagories using a precedent analysis approach. The comparisons
toward the geometrical principles were more complex and quite varied geometric shapes in pluralistic architecture
while simple geometric shapes can be found in the monistic architecture,as well as interlinked circular paths in
pluralistic architecture which shaped by the ‘direction wall’ rather than a simple circulation path in the monistic
architecture, and the wall-formed angle was a multiple of 15° in monistic architecture but varying angles in the
pluralistic architecture.
Keywords: angle wall, direction wall, geometry, monistic architecture, opening, pluralistic architecture, Tadao
Ando
Abstrak: Geometri menunjukkan bahwa arsitektur itu adalah ekspresi dari manusia, dan merupakan prinsip dasar
yang selalu hadir dari suatu karya arsitektur. Penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu tahap pertama menemukan
prinsip desain geometri dari Tadao Ando melalui pendekatan content analysis. Berdasarkan tinjauan tekstual,
prinsip desain geometri Tadao Ando yaitu pemilihan penggunaan bentuk geometri yang sederhana sebagai
perwujudan bentuk dari bangunan. Suatu pengalaman akan ruang bagi pengguna yang direalisasikan melalui
hubungan antar ruang dan interaksi dengan lingkungan sekeliling melalui pengolahan geometri dan bentuk
merupakan hal utama dari proses penciptaan karya arsitektur. Dengan kata lain konsep Pure Geometry adalah
instrumen untuk mewujudkan itu semua. Tahap yang kedua adalah membandingkan prinsip desain geometri
Tadao Ando di kategori monistic architecture dan pluralistic architecture dengan menggunakan pendekatan
presedent analysis. Perbedaan yang muncul di monistic dan pluralistic architecture terhadap prinsip geometri
adalah bentuk geometri yang lebih kompleks dan bervariasi di pluralistic architecture dibandingkan dengan bentuk
geometri sederhana di monistic architecture, alur sirkulasi yang saling bertautan (kompleks) di pluralistic
architecture yang dibentuk oleh direction wall dibandingkan dengan alur sirkulasi sederhana di monistic
architecture, dan sudut yang dibentuk dinding merupakan kelipatan 15° di monistic architecture dan sudut yang
bervariasi di pluralistic architecture
Kata Kunci: dinding sudut, dinding pengarah, geometri, arsitektur monistik, bukaan, arsitektur pluralistik, Tadao
Ando
78 Hassan: Prinsip Desain Geometri Arsitektur Tadao Ando
1. PENDAHULUAN dari keberadaan bentuk tersebut, sesederhana apapun
Tadao Ando adalah seorang praktisi arsitektur bentuknya.
kelahiran Osaka yang sangat terkenal dan popular, ia Dari kutipan di atas secara jelas, Ando menjabarkan
mempelajari arsitektur tidak secara akademis mengapa ia memilih bentuk sederhana seperti
melainkan melalui proses pembelajaran otodidak bujursangkar, segitiga, dan lingkaran untuk digunakan
dengan menelusuri dan mengamati secara langsung dalam perancangan suatu bangunan, yaitu untuk
bangunan di penjuru Jepang, Eropa dan Amerika serta menghadirkan sesuatu arsitektur yang merupakan
membaca buku-buku tentang arsitektur. Proses transformasi dari sesuatu yang sangat abstrak –
tersebut membentuk Ando mempunyai pemikiran imajinatif – serta direalisasikan dengan penggunaan
tentang arsitektur yang bersifat individual, mencirikan geometri yang sangat tepat dan teliti. Pengunaan
keaslian (originality) dan tidak terikat dengan geometri dimaksudkan untuk menghasilkan penataan
kelaziman yang ada. Untuk menghasilkan suatu ruang dari hubungan bentuk dengan bentuk dan hubungan
yang kompleks secara psikologis – bukan dari segi fisik bentuk dengan ruang. Bagi Ando pure geometry
– Ando mendialogkan elemen nature dengan unsur adalah kerangka kerja untuk mewujudkan kehadiran
kehidupan manusia ke dalam bentuk geometri yang akan arsitektur, I believe that the pure geometry is one
sederhana, hal itu berhasil dilakukan Ando dengan of the most important factors that crystallizes
menggunakan teknik the act of cutting dan koneksi architecture (Co, 1997). Hal tersebut juga diungkapkan
interior yaitu proses kreatifitas menyusun dinding oleh (Furuyama, 1996) bahwa Ando’s works of
dengan beberapa teknik seperti bukaan, pertemuan architecture as pure space enveloped in concrete
dinding, dinding yang saling memotong. (Farhady & rectangular forms, pure space and simple form – karya
Nam, 2011) menyebutkan Ando menggunakan setiap Ando adalah ruang murni yang diselimuti beton
bagian dari sebuah site, menjalin ruang eksterior dan dengan bentuk bujursangkar, ruang murni dan bentuk
interior seperti mengubah jalan, halaman, langit, dan yang sederhana.
lampu jalan seolah-olah mereka merupakan bagian
1.2. Wall
dari ruang interior.
Wall atau dinding juga menjadi salah satu elemen
Pemikiran Ando akan arsitekur salah satunya adalah
penting yang menjadi perhatian khusus Ando saat
pemahaman tentang alam yang sangat dalam di
melakukan proses perencanaan dan perancangan
rancangannya. Air dan cahaya adalah unsur yang
suatu bangunan, hal ini terlihat sangat jelas dari
hampir selalu ditemukan dalam karya desain Ando dan
beberapa artikel yang ditulis baik oleh Ando sendiri
merupakan faktor pengendalian yang penting.
maupun para pemerhati arsitektur lainnya. Inti
Pemikiran Ando lainnya adalah material bangunan
arsitektur Ando diciptakan oleh dinding dimana fungsi
yang terlihat sangat kental dalam memanfaatkan beton
dinding tidak hanya untuk mendukung atap atau
ekspose unfinishing yang mempunyai karakter kuat,
struktur lainnya, tetapi dinding menegaskan dirinya
sehingga orang dapat segera menilai ciri khas dari
sendiri bahkan (Furuyama, 1996:27) menyebutkan
karya desain Ando. Kedua elemen arsitektur yaitu
Ando’s architecture is architecture of wall.
alam dan material tersebut berpadu dengan
pengolahan bentuk geometri. Perpaduan ketiga unsur Seperti dalam artikel Interior, Exterior yang ditulis pada
tersebut menghasilkan pengalaman ruang yang tahun 1984, Ando menyebutkan bahwa dinding
menakjubkan, makna kehadiran suatu ruang akan merupakan elemen dasar dari arsitektur yang mampu
lebih penting dari bentuk yang spektakuler. Selama mengubah rupa suatu tempat hingga terciptanya suatu
masa karirnya, karya arsitektural Ando dapat bentuk atau ruang yang baru, by positioning a number
dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu architecture of walls at certain intervals, he creates openings. Walls
of monistic, dualistic dan pluralistic (Furuyama, 1996). are freed from the simple role of closure and are given
a new objective (Co, 1997). Dinding hanya berupa
1.1. Geometri Dasar pemisah antara ruang dalam (inside) dan ruang luar
Kobawashi menyebutkan ciri khas dari arsitektur Ando (outside) yang terpetakan hanya fungsinya sebagai to
adalah komposisi yang sangat teratur dari bentuk keep out the external world and to protect the world
geometri. Lebih lanjut Kobawashi dalam (Hien, 1998) inside – menutup diri dari dunia luar dan melindungi
menjelaskan karya-karya yang dihasilkan oleh Ando ruang dalam – sedangkan menurut Ando interior dan
sebagai an architectural play with geometrical forms, eksterior tidak hanya terbatas akan rejection
menurutnya penggunaan bentuk geometri yang (penolakan) dan atau acceptance (penerimaan) saja
sederhana dikarenakan esensi dari suatu karya namun kedua hal tersebut memiliki keterhubungan
arsitektur adalah pencapaian terhadap wujud ruang yang sangat erat dan terkoneksi melalui pengolahan
sebagai makna penciptaan suatu tempat bukan hanya dinding sehingga bisa menciptakan ruang yang
permainan akan suatu bentuk. Penyataan ini kompleks.
mengantarkan pemahaman bahwa dalam setiap Secara lebih lengkap Ando menyampaikan bahwa in
penciptaan karyanya bukan pencapaian bentuk yang my building, walls play a dual role, serving both to
dituju oleh Ando, melainkan apa yang bisa dihadirkan reject and affirm (Co, 1997). Bagaimana kedua hal
EMARA – Indonesian Journal of Architecture
Vol 3 No 2 – December 2017 ISSN 2460-7878, e-ISSN 2477-5975 79
tersebut bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan baik terhadap hasil karyanya, Chung (n.d) menyebutkan
sehingga kedua hal yang bertolak belakang bisa bahwa ide akan opening yang berfungsi sebagai
menghasilkan ketegangan yang dinamis dan Ando penghubung ruang dalam dan ruang luar yang memiliki
menyebutnya sebagai dynamic tension – ketegangan peranan yang sangat besar dalam proses penciptaan
yang dinamis – tentu bukan merupakan hal yang suatu ruang. Keinginan Ando menciptakan ruang yang
mudah. murni dimanifestasikan melalui opening, baik itu
Salah satu teknik yang digunakan Ando untuk opening berupa bukaan di keseluruhan dinding, atau
menyelaraskan dynamic tension adalah dengan celah-celah kecil di dinding maupun bukaan langit-
memadukan dinding sebagai elemen ruang dalam dan langit berupa skylight.
unsur-unsur amorphous (tak berbentuk) seperti angin, 2. METODE PENELITIAN
cahaya, langit dan lansekap melalui perhitungan,
2.1. Metode Analisis Isi
pengolahan dan penempatan tertentu, telah
menggeser fungsi dinding yang hanya sebagai Analisis isi (content analysis) menurut Bell (2001)
penutup sederhana beralih menjadi penentu penting secara sederhana diartikan sebagai metode untuk
dalam penciptaan atmosfer suatu ruang yang disebut mengumpulkan dan menganalisis muatan dari sebuah
Ando relationship between inside and outside is based “teks”. Teks dapat berupa kata-kata, makna gambar,
on the act of cutting (Co, 1997). Lebih lanjut Ando simbol, gagasan, tema dan bermacam bentuk pesan
menjelaskan di dalam tulisannya yang berjudul The yang dapat dikomunikasikan untuk mengungkap
Wall as Territorial Delineation bahwa ia menggunakan makna yang terkandung di dalam sebuah teks dan
dinding untuk menggambarkan ruang yang secara memperoleh pemahaman terhadap pesan yang
fisik dan psikologis terisolasi dari dunia luar, hal ini direpresentasikan (Ekomadyo, 2006).
dikarenakan sudah menjadi sifat keumuman bahwa Metode analisis isi digunakan untuk menemukan
tidak bisa semua hal boleh dan diperkenankan untuk prinsip desain geometri Tadao Ando yang dilakukan
masuk ke dalam ruang internal, karena itu akan melalui kajian tekstual dari beberapa sumber tertulis
memunculkan collapses di dalam arsitektur atau sehingga tahap ini menghasilkan parameter sebagai
dengan kata lain dinding menggambarkan sebagai acuan yang digunakan untuk analisis kajian formatif.
batas territori dari human habitation. Fungsi lainnya Metode ini juga digunakan saat melakukan kajian
juga menyiratkan bahwa dinding dapat digunakan intertekstual pendeskripsian secara keseluruhan
untuk membantu memecahkan kemonotonan dan masing-masing sampel penelitian yang berupa
keacak-acakan fasad yang muncul di dalam bangunan-bangunan karya Tadao Ando. Kajian ini
lingkungan perkotaan modern (Co, 1997). menggunakan teks untuk menemukan konsep dari
1.3. Opening bangunan itu sendiri baik berupa pendapat Ando
sendiri maupun berbagai pendapat arsitek lainnya
Shirazi (2012) menyebutkan Ando merupakan arsitek
terhadap bangunan tersebut yang dikombinasikan
yang menaruh perhatian sangat besar terhadap
dengan foto sebagai penunjang kajian intertekstual
elemen-elemen fundamental dari arsitektur seperti
tersebut.
dinding, kolom, tangga, dan bukaan, dan Ando selalu
berfikir tentang elemen-elemen ini dengan sangat 2.2. Metode Preseden
mendalam dan menghadirkan elemen tersebut ke Clark & Pause (2005) menyebutkan metode preseden
dalam arsitekturnya dengan cara sangat puitis dan bertujuan untuk menemukan teori, gagasan dan ide-
teknonik. Ando menyebutkan bahwa di dalam ide arsitektur yang akan digunakan di dalam
arsitektur ketegangan menjadi hal yang sangat perancangan arsitektur. Penelaahan karya-karya
penting, dimana ketegangan itu diartikan dalam bentuk arsitek terdahulu dianalisis dari gambar-gambar kerja
konfrontasi keterhubungan ruang dalam dan ruang luar seperti denah, tampak dan potongan dari bangunan-
(Co, 1997). Untuk menghadirkan ketegangan bangunan dengan menggunakan media diagram,
tersebutlah Ando menghadirkan bukaan di dinding menemukan kemiripan-kemiripan dari bangunan-
yang diatur dan diposisikan dengan interval tertentu. bangunan yang dianalisis sehingga menghasilkan
Hal yang serupa juga disebutkan oleh Furuyama kosa kata yang dijadikan sebagai acuan dalam proses
(1996), arsitektur Ando sangat terkenal dengan perancangan bagi arsitek setelahnya. Di penelitian ini,
architectural promenade yang dipandu oleh ramp, metode preseden digunakan saat melakukan analisis
tangga, perbedaan ketinggian lantai, vistas, dan pada tahap kajian formatif (formal precedent analysis),
permukaan air, yang serta merta mampu merubah analisis dilakukan terhadap gambar kerja yaitu denah
kualitas ruang dan interaksi dinamis dari permukaan dan foto sampel penelitian dengan menggunakan
dinding, Ando menghasilkan ini melalui konfigurasi parameter yang mencakup prinsip geometri pada
opening yang sangat erat kaitannya dengan karya arsitektur Ando yang telah dirincikan
perubahan transformasi bentuk. Hasil penelusuran dari sebelumnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
pengamatan terhadap hasil rancangan Ando berupa menjadi salah satu media bagi arsitek-arsitek
gambar kerja, foto dan interpretasi Ando sendiri setelahnya untuk menemukan gagasan dan ide
80 Hassan: Prinsip Desain Geometri Arsitektur Tadao Ando
melalui hasil desain Ando dan juga menemukan sederhana, bentuk bangunan berupa box, ruang-ruang
identitas atau ciri khas dari seorang Ando. yang tertutup dari luar hingga penggunaan material
2.3. Lingkup Penelitian beton unfinishing. Namun meskipun bangunan ini
memiliki skala yang sangat kecil, bangunan ini menurut
Lingkup penelitian ini meliputi kajian terhadap salah
Jodido, (2007) telah menunjukkan beberapa elemen
satu prinsip desain arsitektur Ando yaitu geometri,
dari gaya arsitektur Ando yang telah mapan (Putro,
Batasan penelitian adalah ini membandingkan kategori
2010).
monistic architecture dan pluralistic architecture dari
arsitektur Tadao Ando, pemilihan kedua kategori
tersebut adalah bertujuan menemukan karakteristik
prinsip arsitektur pada awal masa berkarir dan masa
sekarang yang tentunya merupakan dua kategori yang
memiliki perbedaan yang kontras.
2.4. Sampel Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk untuk mempelajari dan
menemukan prinsip desain di karya-karya Tadao Ando,
maka pengambilan sampel bangunan sebagai
kasusnya didasarkan terhadap sejumlah kriteria
sebagai berikut:
1. Pengambilan sampel diharapkan bisa mewakili
konteks yang sebenarnya, jujur, tidak direkayasa
untuk mendukung kesimpulan tertentu yang telah Gambar 1. Azuma House (sumber: Jodido, 2007)
direkayasa sebelumnya.
Church on Water, Hokaido, 1988. Bangunan gereja
2. Variatif, sampel yang diambil harus bisa mewakili
ini terdiri dari dua kubus persegi beda ukuran yang
dua kategori yang dijadikan tolak ukur pemilihan
saling tumpang tindih atau overlapping menghadap ke
sampel penelitian yaitu kategori monistic
arah danau artifisial, menempatkan sebuah salib di
architecture dan pluralistic architecture. Sampel
tengah-tengah danau. Gereja ini tersusun dari dua
diprioritaskan terhadap karya-karya yang dikenal
bentuk persegi saling overlapping satu sama lain
luas, yang mendapat sorotan dan sering di bahas
dengan dimensi yang berbeda yaitu 10m dan 15m,
oleh para pemerhati arsitektur, dengan mengambil
menghadap ke arah sebuah danau artificial berupa
tiga unit amatan untuk setiap kategori.
kolam buatan yang dirancang sebagai bagian dari
3. Ketersediaan data yang akan dianalisis seperti
kejutan akan pengalaman ruang. Sebuah tembok
denah, tampak, potongan dan gambar tiga dimensi.
beton kokoh membentuk huruf L membungkus salah
Diharapkan dengan adanya sampel yang memenuhi satu bagian sisi dari kolam dan bagian belakang gereja
kriteria di atas, tingkat objektifitas untuk menarik sekaligus memberi kesan mengisolasi gereja dari
generalisasi prinsip desain geometri dari berbagai lingkungan sekitarnya.
sampel yang ada dapat dipertangung jawabkan secara
ilmiah. Sampel terpilih berjumlah enam karya, yang
mewakili dari masa awal Tadao Ando berkarya hingga
saat penelitian ini dilakukan. Pemilihan sampel terpilih
dikhususkan karya arsitektural yang terbangun, tiga
bangunan yang mewakili kategori monistic architecture
yaitu Azuma House (1976), Church on Water (1988)
dan Church of the Light (1988). Tiga bangunan yang
mewakili kategori pluralistic architecture adalah Chichu
Art Museum (2004), 21_21 Design Sight (2007) dan Sri
Lanka House (2010).
Church of the Light, Ibaraki, 1988. Bangunan gereja Ando menyebutnya sebagai konsep invisible
yang terdiri dari dua bentukan box massive dengan architecture, dengan menghadirkan suatu karya
celah yang tegas untuk memasukkan cahaya di arsitektur yang tidak terlihat dari luar, pengalaman
dinding tegak yang saling berpotongan dengan akan ruang menjadi hal utama yang ditawarkan
perbedaan arah 15 derajat. Gereja ini memperlihatkan dibandingkan tampilan fisik sebuah bangunan
kemampuan Ando yang luar biasa di dalam sehingga pengunjung museum bisa menghargai alam
pengolahan geometri sederhana untuk menciptakan dan seni secara mendalam, dan karya seni yang
suatu ruang suci untuk beribadah. Secara lebih dipamerkan juga menjadi tidak terbatas.
lengkap Gill (2006) menjabarkan Church of Light
sebagai bangunan minimalis yang dirancang dari
elemen-elemen dasar arsitektur dengan penempatan
beberapa bukaan yang sangat jenius mampu
menghadirkan ruang dengan pencahayaan dramatis.
Dengan bentuk “simplistis” khas Ando bangunan ini
menujukan wujud dirinya untuk ”memprovokasi”
penggunanya dengan permainan cahaya yang
memukau, terutama di ruang kapelnya. Dengan bentuk
yang tidak lebih dari sebuah box beton dengan dua
celah bukaan panjang-tipis berlapis kaca yang
berpotongan tegak lurus menembus dinding di
belakang altar, ia membiarkan cahaya matahari
menyusup masuk dan menciptakan semburat salib
besar dalam ruang yang telah dengan sengaja
digelapkan.
interlocking
massa.
2. Transformasi
bentuk
sederhana
(simple
1. Transformasi bentuk berupa transformation)
Monistic
interlocking massa. .
Church on
2. Transformasi bentuk
Water
sederhana (simple
transformation).
bentuk
penambahan bentuk.
Pluralistic
kompleks.
Sight
2. Transformasi bentuk
kompleks.
pengurangan dan
penambahan bentuk.
2. Transformasi bentuk kompleks.
3.3.3. Direction Wall dasar dari suatu karya arsitektur, merupakan batas
Wall – bidang dinding – berfungsi sebagai yang memisahkan interior dan eksterior dan di saat
pembungkus dari suatu ruang dan bangunan, bersamaan juga merupakan elemen berharga dan
sehingga disebut juga sebagai building envelope. kaya yang mampu mengubah rupa suatu tempat
Dinding merupakan elemen penting dalam memberi hingga terciptanya suatu bentuk atau ruang yang baru
bentuk suatu bangunan karena lebih dominan secara (The Pritzker Architecture Prize, 1995). Penempatan
visual dibandingkan dari bidang lantai dan bidang atap dinding diposisikan oleh Ando secara dinamis guna
yang juga merupakan elemen building envelope membentuk dan membagi ruang, salah satunya –
lainnya, bidang lantai tidak terlihat secara langsung direction wall – berfungsi sebagai dinding pengarah
karena terhalang oleh dinding, sedangkan bidang atap pergerakan atau jalur sirkulasi pengguna dari
sendiri biasanya hanya berupa bidang penutup yang bangunan, selain itu mengubah ruang yang sederhana
datar. Ando menyebutkan dinding adalah elemen memiliki nilai lebih yaitu the power of space (richnees
and strength).
Tabel 3. Analisis Direction Wall
Denah Penjelasan Temuan
Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3
1. Dinding eksterior
mengarahkan
Azuma House
pengunjung dari
luar menuju ke
site.
2. Dinding interior
menyerupai
1. Dinding eksterior huruf L lorong sempit
membungkus bagian dari site mengarahkan
mengarahkan pengunjung dari pengunjung
luar menuju ke site dan membentuk jalur
mengelilingi salah satu sisi sirkulasi yang
Church on Water
sederhana.
Monistic
tangga.
21_21 Design
3. Dinding interior
yang dibentuk
Sight
oleh dinding
parallel yang
menyerupai
1.Dinding interior berupa dinding lorong sempit dan
Srilanka House
Sight, bangunan galeri ini, ruang dibentuk oleh Sudut yang dibentuk oleh dinding bukan merupakan
perpotongan dan pertemuan dinding-dinding dengan kelipatan 15° tetapi sudut yang sangat beragam dan
sudut yang sangat bervariasi seperti di dinding interior didominasi oleh sudut 67° dan 68° yang muncul
di ruang kafetaria membentuk sudut yang bervariasi dibeberapa ruang secara berulang. Pada bangunan
yaitu 38°, 52°, 67°, 141°. Dinding interior di ruang lobi Srilanka Houses dinding interior bangunannya
membentuk sudut 67°, 68° dan 112°. Dinding-dinding membentuk sudut yang bervariasi.
membentuk void segitiga dengan sudut 34°, 68°, 112°.
Tabel 4. Analisis angle wall
Denah Penjelasan Temuan
Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3
1. Tipe dinding
yang
Azuma
House
membentuk
sudut adalah
dua dinding yang
saling
berpotongan
(intersection)
Church on
dan pertemuan
Water
dua dinding
(joint).
2. Sudut yang
terbentuk adalah
Monistic
dinding (joint).
52°, 67°.
2. Sudut yang
4. Area sirkulasi menuju ruang pamer
terbentuk sangat
membentuk ruang interior segitiga dengan
bervariasi.
sudut 60°.
5. Dinding interior pada ruang lobi membentuk
sudut 120° dan 150°.
6. pertemuan dinding membentuk sudut 30°.
7. Dinding yang saling berpotongan membentuk
sudut dengan kelipatan 15°
1. Ruang-ruang yang dibentuk oleh dinding
Pluralistic
bervariasi.
Pencahayaan menjadi unsur penting di suatu ruang cahaya; dan (2) dinding-dinding masif dengan bukaan
pamer karena berkaitan dengan sesuatu hal yang berupa celah-celah kecil pada eye level. Sedangkan
disuguhkan kepada pengunjung dan berkaitan erat opening di bangunan Srilanka House meliputi: (1)
dengan indera penglihatan manusia. Pencahayaan dinding interior dengan bukaan lebar menggunakan
alami yang sangat dipengaruhi oleh arah sinar material kaca guna membingkai pandangan ke
matahari dan waktu sehingga pencahayaan di dalam eksterior berupa laut dan bukit (horizontal opening); (2)
ruang galeri akan berubah-ubah sesuai dengan sinar massa yang terbuka yaitu kolam renang (volume
matahari. Adapun beberapa bukaan di bangunan opening); dan (3) dinding-dinding masif dengan berupa
21_21 Design Sight adalah: (1) dinding interior dengan berupa celah-celah kecil di floor level (vertical
bukaan lebar menggunakan material kaca guna opening).
membingkai pandangan dan memasukkan unsur
Tabel 5. Analisis opening
Denah Penjelasan Temuan
Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3
1.Opening sebagai penanda entrance yang 1. Horizontal opening
menjorok ke dalam, yaitu opening pada berupa Bukaan
bidang dinding selubung bangunan dan keseluruhan pada
opening pada massa sebagai area pintu dinding
masuk. menggunakan
Azuma House