You are on page 1of 30
Bab 4 Gay 4.1 Hukum Newton tentang Gerak eRe een ntnsnahacctiesenareneeeniaraen Jika saat ini scbuab benda didorong dengan kekuatan tertentts ke arah tertentu maka benda akan bergerak dalam satu lintasan. Jika besok benda yang sama didorong dengan kekuatan yang sama dan dalam arah yang sama maka benda menempuh lintasan yang persis sama dengan. lintsan yang kemarin, kecuali ada pengganggu lain yang berpengaruh. tertentu. Hukum apakah itu? Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa. Newton menemukan bahwa semua persoalah gerak di alam semesta dapat diterangkan dengan hanya tiga hukum yang sederhana. Karya besar Newton termuat dalam bukunya yang sangat termashyur, Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Gambar 4.1). Pada bab ini fokus pembahasan kita adalah aplikasi tiga hukum Newton tersebut. Dipnds dengan ComScanner Bab 4 Gaya Jebih besar untuk mengubah kecepatan benda. Makin besar massa maka benda makin lembam. Itulah penyebabnya bahwa kita sangat sulit mendorong benda yang memiliki massa lebih besar darimapa benda yang memiliki massa lebih kecil. \TICA NCTPL: Gambar 4.1. issac Newlon dan gambar sempul buku Philosoptiae Naturals Principle Mathematica (enswkipeda.org) Sir Iaane Newton (1642-727) adalah salah scorang ilmuwan terhebat yang pernah lwhir di bum. Ia adalah peletak dasar kinematika dan dinarika benda-benda di falam semesta yang merupakan hukum utama untuk menjalaskan gerale benda ‘alam maupun benda huatan manusia. Newton juga merupakan perumus teori gravitas universal yang menyatakan bahwa benda-benda di alam semesta saling tarik-manarik. Antara bintang-bintang, planet-planet, dan satelit-satelit terjadi tarik menarik yang menyebabkan alarm semesta dalam keadaan stabil. Newton juga merumuskan teori optik dan sejumlak teori fisika lainnya yang digunakan hingga saat ini, Newton juga peletak dasar imu kalkulus, yang merupakan landasan tama matematika modern yang diterapkan di semua bidang imu. Buku tulisan Newton yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan tahun 1687 dalam bahasa Latin merupakan buleu terbaik yang pernah Gihasilian manusia hingga saat. Tetapi jangan dibandingkan dengan Kitab suci Kitab auci adalah firman Tuhan yang tetap lebih tinggi derajatnya dibandiagkan ‘arya manusia. Dipindsi dengan CamScanner Bab 4 Gaya Hukum I Newton Hukum | Newton baru mendefinisikan besaran yang bernama massa, tetapi belum membahas penyebab benda bergerak atau berhenti. ‘Hulum I Newton menjelaskan perubahan. keadsan-geraic benda: Hukum Besaran apakah yang didefinisikan sebagai keadaan gerak? Yang paling tepat mendefinisikan keadaan gerak adalah perkalian massa dan kecepatan, mv. Alasan pengambilan definisi ini adalah: (1) makin besar massa maka makin sulit mengubah keadaan gerak benda dan (2) makin besar gaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan kecepatan yang besar pada benda. Dengan demikian keadaan gerak benda sebanding dengan perkalian massa dan kecepatan. Perkalian massa dan kecepatan kita definisikan sebagai momentum. Akhirnya, secara matematik hukum I Newton dapat ditulis sebagai (4.1) dengan pam 42) ‘Berdasarkan hukum I Newton maka gaya total yang bekerja pada benda sama. dengan perubahan mementum per satian waktu (laf perubahan Dipnds dengan ComScanner ‘Tampak dari persamaan (4.3) bahwa besarnya gaya bergantung pada laju perubahan massa dan percepatan benda. Ini adalah hukum It Newton yang paling umum, berlaku untuk benda yang mengalami perubahan massa maupun tidak Jika masa benda berkurang selama gerakan maka dm/dt bernilai negatif dan menghasilkan besaran yang arahnya kebalikan dari kecepatan. Ini berakibat suku kedua makin menambah nilainya ke arah sejajar dengan kecepatan. Dengan perkataan lain percepatan benda makin besar dalam amb sejajar kecepatan. Karena percepatan memiliki arah yang sama dengan kecepatan maka kecepatan benda makin besar lagi. Dengan perkataan lain, makin berkuranya massa akan menyebabkan percepatan dalam arah kecepatan makin besar. dm/dt =0 sehingga persamaan (4.3) berubah menjadi persamaan yang sudah sangat akrab dengan kita, yaitu Perlu juga diperhatikan bahwa gaya pada persamaan (4 adalah gaya total, Jika pada benda bekerja sejumlah gaya maka semua gaya tersebut harus dijumlahkan terlebih dahulu. Gaya total hasil penjumlahan itulah yang digunakan dalam persamaan (4.1) atau (4.4), Dipindsi dengan Camcanner Bab 7 Osilasi Bab 7 OSILASI Osiori atau getaran adalah gerak bolak-balik di sekitar posiai setimbang. Pada posisi setimbang gaya netto yang bekerja pada sistem, Gerak ellasl adalah gerak meniyju ier tlie Kesctiinbangan, ‘Tetapl eaat mencapal posisi setimbang sistem masih memiliki kelebihun energi sehingga melampaui posisi sctimbang. Tetapi sistem akan kembali berbalik arah menuju titik setimbang. Banyak peristiwa osilasi yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari- hari, Getaran daun atau cabang pohon yang ditiup angin adalah contoh osilasi (Gambar 4.1). Gerak dawai gitar adalah osilasi. Gerak pegas yang digantungi beban adalah osilasi, Gerak penggaris yang ditempel salah satu ujungnya di meja dan ujung lain disimpangkan lalu dilepas adalah osilasi. Gerak dawai piano (bukan piano elektrik) adalah osilasi. Gerak selaput suara manusia juga osilasi. Salah satu citi yang jelas terlihat dari peristiwa osilasi adalah meskipun bergerak, namun benda yang berosilasi tidak bepindah tempat. Ketika osilasi berakhir benda kembali ke posisi setimbang. Apa manfaat osilasi? Kita tidale akan mendengar suara piano atau gitar tanpa osilasi dawai alat musik tersebut. Osilasi dawai menggetarkan udara di sekitar dawai, Getaran udara tersebut merambat di udara hingga sampai ke telinga kita. Tanpa osilasi muatan listrik pada antene handphone kita maka tidak akan dipancarkan gelombang mikro untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa piranti yang menghasilkan osilasi (namanya osilator) kita tidak mengenal komputer, handphone, dan peralatan digital lainnya. Tanpa memahami osilasi kita tidak akan berada di era teknologi informasi dan komunikasi seperti saat ini, 495 Dipindsi dengan Camcanner ISSN: 1693-1248 Juli 2009 Aural Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009j 83.89 J ipijouratonnes acid PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS BAHAN LA. Kharida’, A. Rusilowati", K. Pratiknyo’. ~*durusan Fisiha FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia [Ditesma: 1 Januar! 2009, Diselujut 1 Februar! 2008, Diputikaskanc Jul 2009 ABSTRAK ‘Pencittaninibertyan untuk mem parotoh informasi paringkatan akt wis beiajar dan haai bolajarsiswa metals! penerapan made ‘pombelajaran berbasis masaiah dl SMA slam Suitan. Agung 1 Semarang pada malar Elst stat Bahan. Poneitian ndakan kolo ley Glaksanakan dalam dua siNus. Tokrik pengumpuian data habs belajar kogritf dengan member tox tap akh situs. Toki Cobservasi untuh mendapathan dala aktiviaa siswa dan akirvtas guru. Hasil peneliian menunjukhan bain penerapan modo ‘pembelajaran berbasis masalah dapat meningkathan aktvitas belajas dan hasl belajar siewa. Peningkatan ratz-rata hail belajat ‘ogni sebesar 028 atau 28%. Peringkatan rata-raia akthdias belajar sinwasobesarQ 23 atau 33%. ABSTRACT “The study ia mod at aequinng information on improvement of student learning setiviLes and utcome through tho appleation of ‘problem-based learning medal in Sultan Agung Islamic High Schoo! Semarang nthe elasticiy subject. This class action study was. ‘done in two cycles. Data collecton of cognitive learning outcomes was done by gWing atest at tha end of each cyte. Obvervation \echnique was done lo collect data of students’ and teachers’ activities. Results show that problerr-based learning method can {increase the learning actvty and stuceent feaming outcomes. A cogniivs learning oulcame on average was increased at 0.26 oF ‘269%. Average student! leaming activity wasincreased al 0.33.0r33%. (©2009 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang Keywords: Problem-based learing modal; learning outcomes: matoral elasticity Berdasarkan observasi awal di kelas XI SMA isiam Sultan Agung 1 Semarang diperoleh data tentang rial rata-rata siswa pada pokok bahasan Elastisitas Bahan tahun pelojaran 2007/2008 adalah 64,5. Hal itu menunjukkan bahwa has belajar siswa untuk mata ‘peigiaran Fisika masin rendah. Metode pembelajaran Fisika tidak harus menghafal, tetapi pert cipiin matode yang dapat mendorong siswa untuk menerapkan apa yang dipelajari ke dalam kehidupan sehar-hari, Metode ‘yang malibatkan peran abtif siswa akan mempermudah siswa —-memahami materi yang dipelajari dan pembelajaran akan berlangsung dalam komunikas! mult) arah, Pembelajaran ini mampu mengajak siswa untuk menemukan dan mempercieh konsep mater is Senditi, Dengan demikian, siswa siap untuk menghadap| dan memecahkan problema kehidupan yang Gihadapinya. Salah satu mode! pembeiajaran yang Cock untuk maksud tersebut adalah model embelajaran berbasis masaian. Moda! diplih karena dalam proses pembelajaran siswa dihadapkan kepada masalah kehidupan nyata, Akibatnya, siswa mampu ‘memacankan masalah serta mendapatkan pengetatiuan dan konsep penting. Nohda (dalam Herman, 2007) ‘monggarisbawahi bahwa untuk manumbubkembangkan sama toreaponanne “Gara Sh Unger (i) @S2200% ie Prone: SHATETS pest kemampuan siswa dalam penalaran dan berpikir stratogis, sebaiknya pembelajaran darahkan pada problem based, proses penyolesaian yang diverikan harus tertuka dan cara menyelesaikannya pun erbuka. Proses pembelajaran mengandung kagiatan boiajar dan kogiatan pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perfaku siswa dan mencakup Segala sesuaty yang dipikirkan dan dikerjakan (ANni, 2008). Menurut Briggs (dalam Sugandi dan Haryanto, 2006), pembelajaran merupakan saparangkat paristiwa yang mempengaruhi siswa sedemiian hingoa siswa mempercieh kemudahan berinteraksi dalam lingkungannya, Jadi, dalam proses pembelajaran diharapkan guru dapat rmenggunakan suatu. metode pembolajaran yang bervariasi, sohingga mampu ‘manumbubkan semangat beiajar siswa Model pembelajaran berbasts masalah merupakan ‘suatu model pembeiajaran yang me smasalah ‘dunia nyata, Masalah tersebut digunakan sebagai sual onteks bagi siswa untuk mempelajan cara barpikir brits dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetanuan dan konsep yang esensial dari mater pelajaran (Nurhaci & Senduk, 2003) Menurut Ibrahim dan Nur (dalam Nurhadi dan Senduk, 2003), cirkcin model pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikul:(1)Pengajuan pertanyaan atau masaiah. Pembeisjaran berbasis masalah mengorganisasikan pembelajaran di sekitar artayean at munaah dan Secare pied bermakn bag siswa. (2) Berfokus pada keterkaitan Porboljist betiese seabk murqhic barpiosl pase Dipindsi dengan Camcanner Jamal Pendidikan Fisika Indonesa 5 (2008) 83-89 mata pelajaran tertentu. Masalah yang diajukan Sedang benda-benda seperti kertas dan tanah liat hendaknya benar-benar autentik. Hal tersebut disebut sebagai benda yang tidak elastis. dalam pemecahannya. siswa ‘Tegangan didefinssikan sebagai hasil bagi antara masalah tersebut dari banyak segi atau gaya yang dialami kawal dan luas penampangnya. Mengkaitannya dengan disiplin imu yang tain. (3) Rumustegangan adaiah: @) vongeeien yeti Keterngan: aiswa yang Spandang paing mungiin ES modutsselassitas (Nim2) Jmenguntungkan.(4)Mengadakan penguian atau \_ = panjang awal kawat (m) Verifkas!. Siswa car 9 = tegangan (Nim) has polaksanaan itu (rtormesiunaa A > Mee Penempeng kewat (2) membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah AL = pertambahan panjang kawat (m) F = gaya tank (N) Dipindsi dengan Camcanner JURNAL FISIKA DASAR Edisi Desember 2015 TETAPAN PEGAS Vivi Eka Oktavia' Miftachul Khoiriah'’Putri Ayu Rachmawati"? “Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya ‘e-mail: mifturia287@ gmail com Abstrak Tyjuan dari percobaan ini adalah menentukan tetapan pegas secara statis dan dinamis, serta menggunakan analisis grafik. Metode percobaan yang dilakukan pada cara statis adalah dengan menimbang terlebih dahulu massa beban menggunakan neraca. Kemudian mengukur panjang pegas mula-mula menggunakan penggaris dan memasang pegas pada statif, kemudian menggantungkan beban pada ujung pegas. Mengukuru paniang pegas setelah diberi beban, dan kemudian dihiuung pertambahan panjang pewas dari panjang mula-mula, Percobaan dilakukan sebanyak 6 kali, dengan massa beban yang berbeda. Sedangkan pada cara dinamis dilakukan metode yang sama seperti pada cara statis, kemudian diberi sedikit wsikan swhingga terjadi getaran selaras. Selanjutnya menguekur waktu getar untuk sepuluh kali getaran, Percobaan dilakukan sebanyak 6 kali dengan massa yang berbeda, dan pengulangan sebanyak 3 kali dengan massa beban yang sama, Adapun variabet-variabel yang digunakan pada percoban ini adalah jenis pegas sebagai variabel kontrol, dengan memanipulasi massa beban, untuk mendapatkan respon pada cara statis yaitu pertambahan panjang pegas dan pada cara dinamis yaitu waktu 10 getaran, Pada percobaan ini didapatkan nilai konstanta pegas pada cara statis sebesar (6,35 + 0,73) N/m dengan taraf ketelitian 88,5% dan nilat tetapan pegas dengan analisis grafik sebesar 3.4 N/m, Sedangkan poda cara dinamis didapat nilai tetapan pegas sebesar (3,15 + 0,06) Nin dengan taraf ketelitian 98,1% dan nitai tetapan pegas dengan analisis. grafik sebesar 24S N/m. Dari percobaab ini diketahui bahwa hubungan antara massa beban dengan pertambahan panjang pegas dan dengan kuadrat periode adalah berbanding lurus Kata kunci : Pegas, konstanta pegas, cara statis, cara dinamis, pertambahan panjang, periode. PENDAHULUAN ‘kekeadaun semula setelah mengalami perubshan ‘bentuk karena: mendapat’ Karena mondapat.gaya Poa = mn ee ee ie panna eapanncat at paprendahunen wat digunakan, seperti dalam springbed, jam tangan, ee * eases acaba pat 1 Dipindsi dengan Camcanner dari baja. Pegas akan bertambah panjang atau bertambah pendek jika diberi gaya, dari sini dapat dicari konstanta pegas secara statis. Dulam hal lain, ketika pegas diberi usikan, maka sistem akan ‘mengalami geturan. Dari waktw geturan dapat dihitung periode dan dari periode dapat dihitung ‘konstunta pegas secara dinamis. Konstanta pegas adalah besarnya gaya yang dibutubkan atau yang harus diberikan sehingga terjadi perbahan panjang sebesar satu ‘situan panjang. Satuan SI untuk konstanta pegas oleh Hukum Hooke. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas suatu pegas. ‘Hubungan antara gaya (F) yang meregangkan pegas dan pertambahan panjang pegas (Ax) di daerah yang ada dalam batas kelenturan adalah, P=kax a Yang dimana ini merupakan suatu perbandingan yang disebut tetapan pegas, Gorak benda yang terjadi secara berulang dan dalam selang waktu yang sama disebut gerak maka gerak ini di sebut juga sebagai gerak ‘satu lintasan lengkap dari geraknya, yaitu satu dinamis. Suatau pegas yang digantungkan ‘mempunyai nilai Konstanta pegas k, yang ‘merupakan besar gaya tiap pertambahan panjang (Ax) sebesar satu satuan panjang. Maka jika pegas kita tarik dengan gaya F tangan, maka pada pegas akan terjadi gaya pegas (Fp) yang arahnya berlawanan dengan arah gaya (ZF). Hal ini sesuai dengan Hukum Hooke, dimana : Fp = -kax ) . kei = “@ Dimana ; k = Konstanta pegas (Nim), P= Gaya pada pegas (Nim), Ox = Pertambahan Panjang Pegas (m) Dipnds dengan ComScanner JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Institue Sepuluht Nopember Dipindsi dengan CamScanner Sepa hopemter Periode atau waktu Getar (T) ‘Adalah selang waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran lengkap (det). Frekuensi (f) ei i i LOSS LF OS, LLDLXYY VIVIIIIJIVIYUVYI [armtar 15 Golombarg dengan bobetaa macam rekunea gelomtang yng wah ‘memusya Meher yg th Uo Dipnds dengan ComScanner Amplitudo (A) Amplitudo adalah porpindahan maksimum dar tit kesetimbangan Gelombang Gamiar 14 Gelert tn tat merce part aan brah parjng plembungys ‘Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu ingen ee mae oem ue Selain radiasl elektromagnetik, dan ‘mungkin radiasl gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubshan bentuk dapat menghasikan gaya ‘memulinkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan ‘energi dari satu tempat kepada tain tanpa mengakibatkan partikel medium ‘berpindah secara permanen: yaitu tidak ada perpindahan secara massal. Malahan, setlap titk khusus berosilas! of sekitar satu posis tertentu. ‘Suatu medium disebut: 1. Linier jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa dijurvahkan, 2. Terbatas jika terbatas, setain itu disebut Tak Terbatas 3. Seragam jika ci fsiknya tidak berubah pada titi yang berbeda 4 botropik jk ct fsiinya “sama” pada arah yang berbeda Dipnds dengan ComScanner Institue ‘Sepuluh Nopember Susunan Pegas Jenis rangkaian pegas, yaitu rangkalan pegas seri atau paralel, 1. Seri / Deret Dipndal dengan CarScanner ina SeputaNopember 2. Paralel lan Ax. Secara_umum, konstanta total pegas yang dirangkal parale! dinyatakan dengan persamaan : Keotar = hy + ha + ky tone + ken. dengan ka = konstanta pegas ke - n. e Gambar 3.6 Susunan pararel pada dua pegas Dipndal dengan CarScanner Jurnal Fisika|Edukasi Volume 3 Nomor 1 April 2016 a: r E Gedung FKIP Lantai 2 acre PR | Pe [eset cat toe} Dipindsi dengan CamScanner PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN CARA STATIS DAN DINAMIS Oleh: Elisa’ dan Yenni Clandya® Mahasiowa Stodi Pendidikan Fsika FKIP Universitas Syiah Kuala 7) Staf Pengajar Program Stud Pendidikan Fisika FIP Universitas Syiah Kuala e-mail : kasliclisa@ yahoo.com ABSTRAK Pegas merupakan benda elastis yang banyak digunakan dalam kehidupan untuk membuat bends ‘menjadi nyaman ketika digunakan. Elastisitas pegas ditentukan oleh besarnya konstanta pegas yang dapat ditentukan dengan cara statis maupun dinamis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pada pegas. Semakin besar massa beban maka konstanta pegas semakin kecil. Kata Kunci: Elastisitas dan konstanta pegas. ABSTRACT Spring is an elastic thing that is widely used in life to make things become uncomfortable when used. Elasticity of the spring is determined by the magnitude of the spring constant which can be determined ‘by means of static or dynamic. The purpose of this research is to know how to determine the spring constant by means of static and dynamic. The method used in the determination of the spring constant ‘by means of static and dynamic is an experiment, Where the determination of the spring constant in a static wary that is done by hanging the load and shen measured the length using a ruler 4o measure the length of the earty spring in advance. As for the dynamic way by hanging a load on the end of the spring and then hung on the stand and then measured the length of the spring as long as the first spring deflection by 5 cm long, causing harmonic vibrations with 10 times the vibration by measuring using the stopwatch. From this research show that the magnitude of the spring constant is affected by the mass of the load hanging on the spring. The greater the mass of the load, the smaller the spring constant. Keywords: Elasticity and constant spring. Dipnds dengan ComScanner PENDAHULUAN, Getaran merupakan fenomena fisika yang banyak terjadi di dalam kehidupan. Terjadinya —_getaran disebabkan karena adanya usikan atau gangguan yang diberikan kepada benda sehingga benda dapat bergetar. Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Jika suatu partikel dalam ‘gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama, make geraknya disebut gerak osilasi atau ‘getaran (D.Halliday,1999:443), Beatuk yang Fink solatend dari gerak Peso suatu getaran dengan resultan gaya yang bekerja selalu mengarah ke titik setimbang dengan besarnya resultan gaya adalah berbanding lurus dengan besurnya simpangan, Schingga semakin besar resultan gaya maka semakin besar juga simpangannya, Contoh getaran harmonik diamtaranya adalah gerak pada pegas, Pegas — merupakan — gulungan lingkaran kawat yang — digulung sedemikian rupa agar — memiliki kelenturan, Didalam sebuah pegas terdapat gaya pemulih, yaitu gaya yang berlawanan dengan perpindahan sistem sehingga mendorong atau menarik sistem Kembali pada—_posisi kesetimbangan. Sebuah gaya pemulit yang citimbulkan oleh sebuah pegas ditentukan oleh hukum Hooke. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitus dari sebuah pegas.Ukurin elastisitas sebuah pegas berbeda-beda sesuai dengan ukuran kekuatan pegas tersebut,Ukuran kekuatan sebuah pegas disebut modulus clastis yang dikenal sebagai konstanta pegas (k), Konstunta pegas caponipaka hubungan massa terhadap periode -geturant sual pegs. Karena clastisitas pegas ditentukan oleh besamya konstanta —pegas maka penulis mengambil judul penentuan konstanta ‘pegas secara statis dan dinamis, Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai —-konstants —pegas dengan menggunakan cara statis dan dinamis, Agar penulisan ini mencapai tujuan Dipnds dengan ComScanner DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR 1 DISUSUN OLEH RIANI LUBIS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER UNIKOM - 2008 Pembahasan ‘Ada empat gaya yang bekerja pada peti, yaitu gaya yang diberikan oleh sescorang (Fr), gaya gesck (Fo), gaya gravitast (Fo), dan gaya normal (Fy). Usaha yang dilakukan oleh ‘masing-masing gaya adalah : W,, = Fd = F, 00837" d = (100N cos 37° (40m) = 32007 W, =F, cosi80°d = (SON -1X40N) = -20007 We = Fa c0s90"d =0 W, =F, c0s90°d =0 Usaha total yang dilakukan terhadap peti adalah penjumlahan aljabar dari setiap usaha ‘yang dilakukan oleh masing-masing gaya, yaitu We =W,+W, +0, +, = 3200J - 2000) +0+0 = 12007 5.2 Energi Dalam fisika, energi sering diartikan sebagai kemampuan melakukan usaha. Jika suatu benda melakukan usaha, maka benda tersebut akan kehilangan energi yang sama dengan usaha yang dilakukannya LF cues = Eomanines ) Energi dapat berubah dai suatu bentuk ke bentuk lain, Misalnya pada kompor di dapur, cenergi yang tersimpan dalam minyak tanah diubah menjadi api yang selanjutnya jika api digunakan untuk memanaskan air, energi berubah bentuk lagi menjadi gerak molekul- ‘molekul air. Perubahan bentuk energi ini disebut transformasi energi Energi juga dapat dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Perpindahan cnergi ini disebut tranfer energi. Misalnya untuk contoh kompor di dapur tadi, energi pembakaran ‘yang ada dalam api dipindahkan ke air yang ada di dalam panci. Perpindahan energi seperti ini yang terjadi semata-mata karena perbedaan temperatur, disebut kalor, Energi juga dapat dipindahkan dari suaty sistem ke sistem yang lain melalui gaya yang mengakibatkan pergeseran posisi benda. Perpindahan energi semacam ini dikenal sebagai usaha mekanik ‘tau kita kenal sebagat usaha saja 5.2.1 Energi Kinetik By = mv @) 50 Dipnds dengan ComScanner Gambar 3. Gaya total Konstan Fy, mempercepat bis dari kecepatan v; sampai v2 sepanjang jarak d Ex dapat disebut juga scbagai energi kinetik translasi, untuk membedakan dari encrgi ikinetik rotasi: Misalkan scbuah benda dengan massa m sedang bergcrak pada garis lurus dengan kecepatan awal vi. Untuk mempercepat benda itu secara beraturan sampai kecepatannya v;, maka diberikan padanya suatu gaya total Konstan Fy dengan arah yang sejajar dengan arah geraknya sejauh jarak d (Gambar 3). Kemudian usaha total yang dilakukan pada benda itu adalah We = Fad W,, =mad (berlaku Hk, Il Newton : F = ma) Wo of } (berlaku pers.13 GLBB: v3 =v? +2ad) Woy = Krmv3 — omy (3) Persamaan di atas merupakan persamaan untuk gerak satu dimensi dan berlaku juga untuk ‘gerak translasi tiga dimensi, bahkan untuk gaya yang tidak beraturan. Persamaan (5) dikenal sebagai teorema usaha-energi kinetik, yang dapat ditulis kembali_ menjadi persamaan We = Be W,, = AB, 6) Dimana Eq) adalah energi kinetik awal, dan Ex: adalah energi kinetik athir. Dan persamaan (6) berarti bahwa kerja total yang dilakukan pada sebuah benda sama dengan perubahan energi kinetiknya. ‘Teorema usaha-energi hanya berlaku jika W adalah usaha total yang dilakukan pada benda (vaitu usaha yang dilakukan oleh semua gaya Fix yang bekerja pads benda terscbut), Jka Wir positif dilakukan pada sebuah benda, maka energi kinetiknya bertambah sejumlah W. Dan berlaku sebaliknya, jika Woy negatif dilakukan pada sebuah benda, maka energi kinetik benda berkurang sejumlah W, Artinya Fyq yang diberikan pada benda dengan arah yang berlawanan dengan arah gerak benda mengurangi kecepatannya dan cnergi kinetiknya, Jika Wu yang dilakukan pada benda sebesar nol, maka energi kinetiknya tetap Konstan dan artinya kecepatannya juga konstan 31 Dipindsi dengan CamScanner 6.3 Hukum Hooke Jika pada awalnya pegas berada pada posisi normal (tidak teregang) memiliki panjang pegas x sama dengan nol karena dianggap sebagai titik acuan (Gambar 4a). Kemudian pegas direntangkan olch tangan sescorang yang memberikan gaya Fp ke kanan (arah positif), maka pegas akan menarik ke belakang dengan gaya Fs (Gambar 4.6), Jika tangan seseorang menckan pegas (x <0), maka pegas akan mendorong kembali dengan gaya Fs Gmaai'Fs > O Sarees < 0 (Gnmbne 42), Hukum Hooke menyatakan bahwa bagi sescorang yang memegang pegas teregang atau tertckan sejauh x dari panjang normalnya (tidak teregang), JSbennea ye Fp sebesar Fok 6) Dimana konstanta perbandingan disebut konstanta pegas —(ukuran kekakuan pegas) yang nilainya pada umumnya berbeda untuk pegas yang berbeda. Pegas itu sendiri memberikan gaya dengan arah yang berlawanan, vl Fy = ke Gaya Fs disebut sebagai gaya pemulihan karena pegas memberikan gayanya pada rah yang —berlawanan dengan perpindahan (schingga bertanda minus) dan bekerja untuk —mengembalikan dirinya ke panjang normalnya. 6.4 Energi Potensial Pegas Energi potensial pegas merupakan salah satu jenis energi potensial yang bethibungan dengan bahan-bahan clastis: Misalnya saja sebuah pegas sedethana (Gambar 5) akan a Cocrl potas kita dick (amu diegaeghany ‘karena ket peers i pat melakukan kerja pada sebuah bola seperti yang ditunjukkan olch gambar Pada sebuah pegas yang teregang (Gambar 4.b), gaya Fy tidak konstan, sepanjang jarak x (secara linier berubsh-ubah dati nol pada posisi tidak teregang sampai kx ketika terentang sepanjang x) Jika F,, diasumsikan sebagai gaya rata-ratanya, maka» F, = 40+ kx) = Kae Maka usaha yang dilakukan oleh pegas adalah Ww Fem (kaa) he? bowon at) Byer =* " amber 5 EncgiPotenial dari Pegas Dipindsi dengan Camcanner Dimana x adalah panjang tekanan atau rentangan pegas yang diukur dari posisi normal 6.5 Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas Ketika pegas pada awalnya diregangkan jarak x = A (Gambar 6.4) dan — Karena massa telah dipercepat oleh gaya e798 GOA maka massa melewati posisi setimbang 20 dengan laju cukup tinggi Pada waktu ' . massa mencapai posisi setimbang, gaya NAAAN ESET cs eee padanya turun sampai nol, tetapi lajunya pada titik int maksimum (Gambar 6b). 120 ‘Kemudian massa bergerak terus ke kiri, 3: gaya padanya bekerja untuk memperlambat aes ‘massa itu dan menghentikannya sejenak pada x = -A (Gambar 6.c). Massa kemudian ‘mulai bergerak kembali dengan arah yang berlawanan (Gambar 6.4) sampai mencapai aed red titik awalnya x = A (Gambar 6.¢), Gerak ke w diulang Beberapa istilah yang perlu dipahami di sint diantaranya adalah jarak x massa dai titik fo — setimbang pada setiap saat disebut Simpangan Simpangan maksimum adalah AAA jarak terbesar dari titik setimbang dan biasa disebut dengan amplitudo (A). Satu siklus ta8 FSA ‘mengacu pada gerak bolak-balik yang — Gambar 6 Gaya dan kecepatan dari massa Jengkap dari satu tithk awal, kemudian ‘peda posisi yang berbeda kembali ke titik yang sama, katakanlah dari X= Akex=-A kembali ke x= A Periode (T) adalah waktu yang dibuthkan untuk satu siklus lengkap. Dan frekuensi (1) ‘adalah jumlah siklus lengkap per detik. Frekuensi biasanya dinyatakan dalam hertz (Hz), dimana | Hz = 1 siklus per detik. Hubungan antara frekuenst dan periode adalah sebagai perikut I fet «) Dipindsi dengan Camcanner 351 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.4, Maret 2015, hal 349 - 384 HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil pengukuran ditunjukan pada tabel 1 berikut ‘Tabel t ‘Analisis konstanta pegas dengan jumlah tilitan dan diameter pegas yang berbeda sebelum dan setelah mendapat perlakuwan L 10 25088 Ls [Pee | | Saw ke ca «Ny omen) ee) (gris) By oo gue) 13066 Ties 13066 ‘9800 14700 14700 10 733 » 2900 oD 900 920 3136 2063 ser Siar ins? 2673 2673 3136 2068 os Boas 1867 2673 2673 ss]s/a}e|'s [slay] s[s}ele] s]eletel ss » al 10st Tan Tas 956, ins is] | PEMBAHASAN Haxil penclitian pertama pada tabel 1 menunjukkan lat konstanta pegas (ky) semakin kecil. Semakin besar diameter pegas, maka nila konstanta pegas (k,) semakin Keil Sedangkan dengan jumlah tilitan yang berbeda 700 tos 700 ost slates diperoleh asi semakin besar juma ilitan ‘maka semakin kecilnilai konstanta pegas, Penelitian yang kedua menghasilkan nila ky! semakin kecil saat nilal diameter dan jumlab lilitan pegas semakin besar. Faktor ‘uiama yang menyebabkan perbedaan lal ky! Dipindsi dengan Camcanner ANALISIS PENGARUH SUHU TERHADAP KONSTANTA PEGAS DENGAN ‘VARIASI JUMLAH LILITAN DAN DIAMETER PEGAS BAJA "Erik Luky Ikhtiard, "Riati Dina Handayani” Albertus Djoko Lesmono ‘“"Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Email:algaerik @ yahoo co Ml Abstract ‘Spring is an clastic material. The elasticity of the spring is influenced by the type of mera diameter, number of coils and temperature Temperature affects all the twechanical properties of the materi. This stay aimed to dexrbe the effect of temperate tn the spring ceatat with vernon ofthe enter of trata the Gana f the sping. Spring une isa spring press made of stel with he tuber of windings 10,15, and 20 and the diameter ofthe spring f 10 am, 1 tm, and 20 mm used whe the temperate is IC, SOC. WC, dan °C. The reaiks showed tht the temperature affects the spitg ‘onan, th higher the temperate and the greater the number of ture and the dace of ‘the spring, the smaller the value of the spring constant. This is because the increase in temperate cased the expamion 40 tha tke bonding of atom content paris th ‘ate the spring wo atch he eng wo that the esi salle constants Key words: temperanire, number of coll springs diameter spring. the spring canttant PENDAHULUAN Pogas termasuk bahan clastis, yaitu bahan yang mudah diregangkan seria selalu cenderung pulih ke keadaan semula, dengan mengenakan gaya reaksi elastikatas gaya tegangan yang meregangkan. Tegangan (stress) menyatakan -kekuatan dari gaya-gaya yang menyebabkan penarikan, peremasan atau pemuntiran, dan biasanya dinyatakan dalam hentuk gaya per satuan Iuas. Sedangkan Tegangin—(sirain) —-menystakan—hasil deformasinya. Perbandingan antara. tegangan dan regangan (dengan syarat-syarat_ tertentu) disebut dengan modulus Young (Young & Freedman, 2002:335). Ada bebérapa faktor pases reeactadncetiemate eta i i i E Dipnds dengan ComScanner ppangkat tiga dari diameter pegss” Batasan ‘masalah pada peneliian tersebut menggunakan pegas tarik dengan 4 macam variasi jumlah lilitan dan 4 macam variasi diameter pegas yang terbuat dari bahao baja. Penelitian yang dilakukan oleh Sugiyono (2011) tentang Kajian mikroskopis pengaruh suhu terhadsp perubaban onstanta pegay menghasilkan batwa kenaikan tempertur berpengiruh terhadap konstanta Pega, semakin tinggi subu yang diverikan akan ‘menurunkan nilai Konstanta pegas terseut. Hal inilah yang mendorong —pereliti untuk melakukan—kajian lang dengan mengembangkan penelitian dengan judul “Analisis pengaruh sub terhadap konstanta pegas dengan variasi jumlah ilitan dan diameter pegas baja” Berkaitan dengan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumaskan swat ppermasalahan yaitu: 8. hagaimanakah pengaruh subu terhadap Konstanta pegas dengan varias diameter peas? bb, agaimanakah pengaruh suba terhadap konstanta pegas dengan variasi jum lian peyas? METODE PENELITIAN rik, Analisis Pengaruh Sulu... 380 Alot dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegas tekan yang {erbuat dari bahan baja dengan koefisien mui Panjang 0,000011°C. Jumlah littan pegas ‘yang digunakan dalam penelitian ini tordiri dari 3 macam yaitu 10, 15 dan 20, Dan untuk diameter pegas terdiri dari 3 macam ukuran yyaitu 10 mm, 15 mm, dan 20 mm. Suu yang geen edeah 21°C, S0'C, 70°C, dan Penelitian petama, masing-masing pegas terlebih dahulu ditentukan —nilai konstanta pegasnya secara teoritis dengan ‘menggunakan persamaan 1. tey= SE. zo) Penelitian yang kedua dilskukan di ‘udara yaitu saat pegas diberi beban sebelum ‘mendapat perlakuan panas dengan massa beban 3 gram. Data pengukuran konstanta egas (ho) pada masing-masing pegas dua takup, pertama menghitung konstanta pegs dengan jumbh lilitan tetap dan diameter berbeda, kedua yaitu dengan diameter tetap dan jarmlab lilitan berbeda. Penelitian yang ketiga dilakukan ‘untuk mendapatkan konstanta ehsperimen (ki) yall saat pegas mendapat perlakuan ‘panas dengan pengaruh suhu, Dengan varias shu yaity 27°C, S0°C, 70°C, dan 90°C. Mavsa behan yang digunakan tetap. Dalam penelitian ini dilakukan dua petcobaan, percobaan pertama dilakukan pada jumtah lilitan tetap yaity 10 dan diameter pegas betbeda. Percobaan kedua dilakutan pada diameter pegas tetap yaitt 20 mm dan jurntah lian herbed, Penelitian yang keempat yaitu setelah pegas mendapat perlakuan atau xetelah dipanaskan (ky’). Teknik pengambilan data yang dilakukan sama dengan penclitian sebelumaya yaitu pada penelitian kedua sebelum mendapat perlakuan, Dipnds dengan ComScanner JURNAL MER-C NO.S/VOL.1/2018 Pengaruh Nilai Konstanta Terhadap Pertambahan Panjang Pegas Pada Rangkaian Tunggal, Seri dan Paralel Didi Muno Irawan', Ganjar Iswantoro”, Muhammad Hidayat Furgon’, Sri Hastuti* 'Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar Jalan Kapten Suparman No.39 Magelang, Indonesia e-mail: 'didimunoirawan @ gmail.com, “ganjariswantoro06@ gmail.com, isrimesin @ untidar.ac id Abstract Spring is component that is always used in everyday life. In the automotive world. springs are used for suspension systems, workshop tools, electronic devices, and so on. Currently the automotive world is growing so rapidly that indirectly the need for spring also increased dratis. Ths isthe background for us doing this research. The study was conducted on 4 threaded drag spring with a diameter of 1 cm and a length of 15 em. The purpose of tis study 4s 10 determine the effect of constant value on the increase of length (AX) of a spring. The study was conducted on a tensile thread spring with a diameter of 1 em and a length of 15 em with 1 ‘mm wire thickness. Based on the results of research, the largest contours value in parallel rangkoin with an average value of 11.02 N is the smallest in series with an average rating of 273N. Then the largest length change (Ax) in the series circuit with an average value of 0.73 m, while ‘the smallest in the parallel circuit with an average value of 0.18 m. Then it can be concluded if the value of large constants hence the rate of increment of small springs, and vice versa if the value of small constants hence the rate of increment of large springs. Keywords: spring. spring constani spring elasticity. 1, PENDAHULUAN naa Se rae Gee aaa ‘perabo dan sebaguinya. En Sidi Ipsox Biaines C . ae: ‘otomotif nasional ‘musih tergolong aktraktif. kkendaraan Eeplltnees nescumneece memset eco favorit. Pertumbuhan pasar otomotif nasional hingga 2020 mendatang diprediksi mencapai angka 6,8 %, Merujuk pada data gabungan industri kendarsan bermotor Indonesia (Gaikindo), kuartal ppertams 2017 pejualan mobil di Indonesia akan meningkat sebesar 6 %. Kondisi ini ‘sangat herkembang pesat saat ini, schingga memponyai ss yang banyak. Hal ini ‘erimbas pada peningkatan jumlah produksi pegas. Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bbekerja padanya dibilangkan, Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya Iuar yang bekerja maka ia akan motor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan ia akan kembali ke ‘entuk semula (Hatimah, 2013), Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan pertambahan Panjang. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar pertambahan panjang ppegas, Perbandingan antara besar gaya terhadap pertambahan panjang pegas berilai koonstan. Hukum Hooke berlaku ketika gaya tidak melampaui batas elastisitas. Pada saat pegas ditarik ‘tau ditekan (pada peys bekerja gaya F) pegas bertambah panjang atau mungkin bertambalt pendek. Pegas tersebut juga memeberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang bekerja pada ‘egas yang dinamakan gaya lenting pulih (Fp), Besarnya gaya lenting pulih sama dengan gaya Dipindsi dengan Camcanner PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL I TETAPAN PEGAS LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2021 Dipindsi dengan CamScanner PRAKTIKUM FISIKA DASAR TETAPAN PEGAS. MODUL II ‘TETAPAN PEGAS 1 Tujuan J, Menentukan konstanta/tetapan pegas dengan cara statis dan dinamis 2, Mengetahui pengaruh massa terhadap perubahan panjang pegas 3. Mengetanui pengaruh massa terhadap periode TL Alat-alat 1 Stati 2. Pegas 3. Tempat beban 4. Stopwatch 1 buah 5. Neraca Analitis | buah M1, Buhan-bahan 1, Beban 5 buah: IV. Teor 7 ) 2 |__ 7 Dalam percobaan ini kita akan mempelajari tentang bagaimana ‘menghitung tetapan /konstanta suatu benda dan yang digunakan adalah pegas. Relevast 1, Cara Statis Apabila sesuatu pegas dengan tetapan pegas K diberi beban W, maka ‘ujung pegas akan bergeser sepanjang x sesuai dengan persamaan : mg ok ex ee LABORATORIUM FISIKA DASAR UPN “VETERAN” JAWA TIMUR, 2 Dipindsi dengan Camcanner PRAKTIKUM FISIKA DASAR TETAPAN PEGAS 2. Cara Dinamis Apabila peyas telah diberi beban tdi dibilangkan bebannya, maka ‘pegus akan mengalumi getaran seluras dengan periode © Q) Catatan : bila tinpa beban persamaan 2 tetap berlaku, karcna tempat beban dianggap sebagai beban., ww. BE ) Dimana W: = Berat pembeban ke-2 tanpa pegas dan tempat beban ‘W) = Berat pembebun ke-2 tampa pegas dan tempat beban Ty = Periode pembeban ke-1 T; = Periode pembeban ke-2 ‘To= Petiode tanpa pembebsan (Giancoli, 2014) Ve Prosedur 1. Cara Statis 4 Gantungkan tempat beban pada pegas (gunakan statif) sehingga menunjukkan skal no. b. Tambahkan satu persatu beban yang ada, catat massa beban dan kedudukan jarum setiap penambahan beban. ¢ — Keluarkan beban sau-persatu yang ada, catat massa beban dan kedudukan jarum setiap pengurangan beban. @Lakukan langkah 1-3 untuk pegas yang lain, oe LABORATORIUM FISIKA DASAR UPN “VETERAN” JAWA TIMUR, 3 Dipindsi dengan Camcanner

You might also like