You are on page 1of 22
Bab 4 Gay 4.1 Hukum Newton tentang Gerak Jika enat ini sebuah benda didorong dengan keeleantan tertentu ke arah tertentu maka benda akan bergerak dalam satu lintasan. Jika besok benda yang sama didorong dengan kekuatan yang sama dan dalam arah yang sama maka benda menempuh lintasan yang persis sama dengan lintsan yang kemarin, kecuali ada pengganggu lain yang berpengaruh. tertentu. Hukum apakah itu? Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa. Newton menemukan bahwa semua persoalah gerak di alam semesta dapat diterangkan dengan hanya tiga hukum yang sederhana. Karya besar Newton termuat dalam bukunya yang sangat termashyur, Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Gambar 4.1). Pada bab ini fokus pembahasan kita adalah aplikasi tiga hukum Newton tersebut. Bab 4 Gaya Jebih besar untuk mengubah kecepatan benda. Makin besar massa maka benda makin lembam. Itulah penyebabnya bahwa kita sangat sulit mendorong benda yang memilliki massa lebih besar darimapa benda yang memiliki massa lebih kecil. Gambar 4.1. issac Newlon dan gambar sempul buku Philosoptiae Naturals Principle Mathematica (en wikipedia or) Sir Iaane Newton (1642-727) adalah salah scorang ilmuwan terhebat yang pernah whir di bumi. Ia adalah peletak dasar kinematika dan dinamika benda-benda di falam semesta yang merupakan hukum utama untuk menjalaskan gerale benda di ‘alam maupun benda buatan manusia, Newton juga merupakan perumus teori gravitasi universal yang menyatakan bahwa benda-benda di alam semesta saling tarik-manarik. Antara bintang-bintang, planet-planet, dan satelit-satelit terjadi tarik menarik yang menyebabkan alarm semesta dalam keadaan stabil. Newton juga merumuakan teort optik dan acjumlah tcori fsike lainnya yang digunakan hingga ‘saat ini, Newton juga peletak dasar iimu kalluulus, yang merupakan landasan Utama matematika modern yang diterapkan di semua bidang imu. Buku tulisan Newton yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan tahun 1687 dalam bahasa Latin merupakan buleu terbaik yang pernah Gihasilian manusia hingga saat. Tetapi jangan dibandingkan dengan Kitab suci Kitab suci adalah firman Tuhan yang tetap lebih tinggi derajatnya dibandiagkan ‘karya manusia. Bab 4 Gaya Hukum I Newton Hukum I Newton baru mendefinisikan besaran yang bernama ‘massa, tetapi belum membahas penyebab benda bergerak atau berhenti. ‘Hukum I Newton: menjelaskan perubahan.keadaan gerak benda: Hukum benda bekerja gaya. Gaya yang dengan ‘sama dengan gaya yang diberikan kepada benda, atau Besaran apakah yang didefinisikan sebagai keadaan gerak? Yang paling tepat mendefinisikan keadaan gerak adalah perkalian massa dan kecepatan, mv. Alasan pengambilan definisi ini adalah: (1) makin besar massa maka makin sulit mengubah keadaan gerak benda dan (2) makin besar gaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan kecepatan yang besar pada benda. Dengan demikian keadaan gerak benda sebanding dengan perkalian massa dan kecepatan. Perkalian massa dan kecepatan kita definisikan sebagai momentum. Akhirnya, secara matematik hukum I Newton dapat ditulis sebagai 41) dengan 3, 42) ‘Berdasarkan hukum I Newton maka gaya total yang bekerja pada benda sama. dengan perubahan mementum per satian waktu (laf perubahan ‘Tampak dari persamaan (4.3) bahwa besarnya gaya bergantung pada laju perubahan massa dan percepatan benda. Ini adalah hukum It Newton yang paling umum, berlaku untuk benda yang mengalami perubahan massa maupun tidak Jika masa benda berkurang selama gerakan maka dm/dt bernilai negatif dan menghasilkan besaran yang arahnya kebalikan dari kecepatan. Ini berakibat suku kedua makin menambah nilainya ke arah sejajar dengan kecepatan. Dengan perkataan lain percepatan benda makin besar dalam amb sejajar kecepatan. Karena percepatan memiliki arah yang sama dengan kecepatan maka kecepatan benda makin besar lagi. Dengan perkataan lain, makin berkuranya massa akan menyebabkan percepatan dalam arah kecepatan makin besar. sudah sangat akrab dengan kita, yaitu Femi (4.4) Perl juga diperhatikan bahwa gaya pada pereamaan (4.1) atau (4.4) adalah gaya total, Jika pada benda bekerja sejumlah gaya maka semua gaya tersebut harus dijumlahkan terlebih dahulu. Gaya total hasil penjumlahan itulah yang digunakan dalam persamaan (4.1) atau (4.4), eT Let M aU elo uM UC lil) Neti mutant banal crits 2017 3. Hukum Newton It Hokum Newton Ill berbunyi: Jika suatu benda mengerjakan guya pada benda lain, maka benda yang kedua ini mengerjakan gaya pada benda yang pertama yang besarnya sama dengan gaya yang diterima tapi arahnya berlawanan. Paksi =~ Freaksi F reaksi = gaya reaksi bends akibut gaya aksi ‘Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu, Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda ity akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan, Tidak pemah ada gaya yang muncul sendirian, 4. Hokum Gravitasi Newton Selain mengembangkan tiga hukum mengenai gerak, Sir Isaac Newton juga meneliti gerak planet-planet dan Bulan. Terutama, ia mempertanyakan tentang gaya yang harus bekerja untuk mempertahankan Bulan pada orbitnya ‘yang hampir berupa lingkaran mengelilingi Bumi. Newton juga memikirkan tentang masalah gravitasi. Karena benda yang jatuh dipercepat, Newton menyimpulkan bahwa pasti ada gaya yang bekerja pada benda itu, yang kita sebut dengan gaya gravitasi, Ketika sebuah benda mempunyai ‘gaya, maka gaya itu diberikan oleh benda lain, Newton menyadari bahwa percepatan gravitasi pada sebuah benda tidak hanya bergantung pada jarak tetapi juga pada massa benda tersebut. Pada ‘kenyataannya, gaya ini berbanding lurus dengan massa, Menurut Hukum Newton Il, ketika Bumi memberikan gaya gravitasinya ke benda apapun, seperti Bulan, benda itu memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arab, Karena simetri ini, Newton menalarkan, besar gaya gravitasi harus sebanding dengan kedua massa, Dengan demikian: ISIKA DASARI a 1.2 Kecepatan Sesaat Jika Anda mengendarai mobil sepanjang jalan yang lurus sejauh 150 km dalam jam, besar kecepatan rata-rata Anda adalah 75 kn/jm. Walaupun demikian, tidak mungkin Anda mengendarai mobil tersebut tepat 7S kmvjam setiap saat, Untuk menangani kasus ini kita memerlukan konsep kecepatan sesaat, yang merupakan Kecepatan pada suatu waktu. Lebih tepatnya Kecepatan sesaat pada waktu kapanpun adalah kecepatan rata-rata selama selang waktu yang sangat kecil. Kita definisikan kecepatan sesaat sebagai kecepatan rata-rata pada limit At yang menjadi sangat kecil, mendekati nol. Dapat ditulis secara matematis: 2. Percepatan Rata-Rata dan Percepatan Sesaat 2.1 Percepatan Rata-Rata Benda yang kecepatannya berubah dikatakan mengalami percepatan, Sebuah mobil yang besar kecepatannya naik dari 0 sampai 80 km/jam berarti dipercepat. Jika satu mobil dapat mengalami perubshan kecepatan seperti ini dalam waktu yang lebih cepat dari mobil lainnya, dikatakan bahwa mobil ‘menyatakan seberapa cepat sebuah bends berubah. Percepatan waktu yang: diperlukan untuk perubahan ini: Dalam simbol-simbol, percepatan rata-rata @ selama selang waktu At= ‘tty pada waktu kecepatn berubah sebesar Av = vz — v,, dapat ditulis: ( cont at) Sebuah mobil mengalami percepatan sepanjang jalan yang lurus dari kkeadaan diam sampai kecepatan 75 m/s dalam waktu Ss, Berapa besar percepatan rata-ratanya? Jawab. Dik. w=0 v= 75 m/s At=Ss -Disini Av menyatakan perubahan yang sangat kecil pada kecepatan: selama selang waktu At yang sangat pendek. (C. GERAK DENGAN KECEPATAN KONSTAN (GLB) DAN GERAK DENGAN PERCEPATAN KONSTAN (GLBB) JoTaLP: Journal of Teaching and Learning Physics 2, 2 (2017): 13-20 “ol Website: htp:/ journal uinsgd acid/index php tip index ISSN 2580-3107 (online) ISSN 2528-5505 (print) IDENTIFIKASI FAKTOR PERPINDAHAN TERHADAP WAKTU YANG BERPENGARUH PADA KINEMETIKA GERAK LURUS BERATURAN (GLB) DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) Sri Prihatini!, Wahyuni Handayani! Rena Denya Agustina! !Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djari Bandung, Indonesia E-mail: sriprihatini.165@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor perpindahan atau jarak terhadap kinematika gerak lurus. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif yang terperinel, terstruktur, jelas dan ‘eranalisis, Penelitian yang dilakulan dengan praktikum menggunakao alat Kereta disamika dan kereta dinamika motor serta alat pendukung lainnya. Dalam penelitian ini, ada beberapa ketentuan jarak atau perpindahan yang akan digunalan, untule menganalsis secara langsung bagaimana perubahan faltor yang lainnya terhadap kinematika gerak lurus ketika faktor perpindahan berubah-ubah. Dalam penelitian int juga, menganalisis serta ‘mengidentifast perubahan graf hubungan terhadap waktu pada GLB dan GLBB. Kata kunci: Perpindahan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan ABSTRACT This research sims to identify the displacement factor or distance to the struight motion kinematics. This type of research isa detailed quantitative and qualtative research, structured, clear and analytic. Research conducted with practicum using dynamic train toots and motor dynamics trains and other supporting equipment. In this study, there are several conditions of distance or displacement to be used, to analyze directly how other factors change to the straight motion kinematics when the displacement factor changes. In thisresearch also, analyzing andidentifying the _groph changesin relation to ime on GLB and GLBB. Keywords: movement, uniform linear motion, acceleration linear motion DOI: http://dx. dol org/10.15575 /jthp.v2i2.65680 Received: 1 Juli 2017 ; Accepted: 25 Agustus 2017 ; Published: 1 September 2017 NoTaLP: journal of Teaching and Learning Physics 2 2 (2017):12-20 dengin sudut tertentu terhadap _bidang horizontal. Melalui penelitian ini, diharapkan siswa maupun mabasiswa terbuka paradigma dan ‘wawasan konsep Gerak Lurus Beraturan belajar Ausubel dan teori Konstruktivisme Piaget. LANDASAN TEORI ‘Suatu pemahaman tentang sebuah benda yang bergerak sekitar abad ke-16 dan ke-17 M oleh beberapa ilmuwan diantaranya Galileo Galilae (1564-1642) dan sr tsaac Newon (16421727) Studi terhadap benda bergerak termasuk ke dalam bidang kinematika. (Humaira,Ranidkk, 2016:66). Kita akan mulai dengan benda-benda yang hanya fokus terhadap gerakan sehingga ukuran bumi dan rotasinya dapat diabalkan. Dalam bidang astronomi, keseluruhan seluruh galaksi terkadang: bitp://journal uinsed ac.id/index php/itip/ind {SSN 2600 3107 (line) ESSN 2528-5505 (print) memperiakukannya sebagai sebuah artikel tunggal. (Frederick |2005: 3). A Posisi dan perpindahan Melokasikan suatu objek berarti mencari tabu posisinya relatig terhadap suatu titik rujukan, [mr gagel np ea oer sumbu, seperti sumbu x pada Gambar 1. Arah Ana negati | [Aah posiut << Gambar 1. Arah vektor perpindahan Perubahan posisi dari x,ke posisi lain x, disebut ar Posisi adalh kedudukan benda dari acuan (displacement) adalah perubahan posisi dalam selang waktu tar posid aval 3 sienufs yang ditempuh benda. Perpindal ‘ergantung pada poss! awal (z,) dan posit akhir benda (x2). SEA a m % Gambar 2. Skema Perpindahan Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh benda dalam selang waktu tertentu. jarak ‘merupakan besaran skalar. (Nuryanti, Ade Yeti dan Septia Mahen, Ea Cahya. 2017 :30-31). 1B, Kecepatan dan Kelajuan 2, rata-rata pari famenal st Forchag nad enraged 32 Ge (2-28 ‘Website: http: /lournal uinsgd acd index.php ip {SSN 2580'3107 (online) ISSN 2520-5505 (pin) 1. Percepatan rata-rata Percepatan rata-rata adalah perubahan Wecepatan tap selang waksu tert, a= a = percepatan rata-rata (m/s?) Gerak luris beraturan merupakan gerak ppartikel dengan lintasan berbentuk garis lurus dalam arah yang tetap yang menempuh jarak ‘yang sama dalam tap satuan waktu. Gerak lurus beraturan biasa dikenal dengan nama Gerak Satu Dimensi dengan Percepatan Nol. Persamaan posis! untuk geralelurus beraturan adalah: x=K+PE Berikut adalah kurva posisi terhadap waktu untukGLB x(n) 0) Gambar 3. Grafik jarak terhadap waktu pada GLB Kecepatan benda dalam GLB adalah konstan, sehingga kurva kecepatan trhadap waktunya ddapat digambarkan sebagai berilat: ~~ Gambar 5. Grafik hubungan kecepatan terhadap ‘waktu pada GLB E._ Gerak lurus berubah beraturan Gerak Lurus Berubag Beraturan (GLBB) adalah gerak partikel pada lintasan berbentuk aris lurus dengan arah gerak tetap yang menempuh jarak berubab secara beraturan tiap satu satuan waktu Gerak Lurus Berubah Beraturan biasa dikenal juga dengan nama Gerak Satu Dimens! dengan Percepatan Tetap). = Uy + at Sy = 59+ gt + hat? v2 = v3 + 2as Serikut adalah kurva perpindahan, kecepatan dan percepatan pada GLBB: eT perk hig sd Lanes Woes 2. 2(0817)519 28 bene ctr online) 1S5N 2528-2505 (print) = Grate kecepatan terhadap waletu pada saat percepatan konstan waka . Gambar 8. Grafik pereepatan terhastap wakta 2, METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian int «adalah eksperimen dengan melibatkan praktikurm i laboratorium. Eksperimen tentang Gerak Berubah Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) ini melibatican alat pendukung seperti kereta dinamika motor, kereta dinamika, 1. Memastikan alat-alat yang akan digunakan dalam keadaan balk. 2. Menyiapkan alat dan bahan serta merakit ‘sesuai gambar 9 Gambar 9. Kangkaian ticker time Meletakkan Kereta dinamika motor pada ‘bidang datar seperti pada gambar 7. Menentukan panjang lntasan yang. akan dilalul oleh kereta dinamika motor. Menyalakan switch kereta dinamika motor pada tombol on. & Menekan tombol | on pada stopwatch beriringan dengan laju pertama kali kereta dinamika motor bergerak. Menekan tombol stop pada stopwatch ketika kkereta dinamila motor berhenti pada akhir lintasannya. |. Mencatat hasil waktu tempub pergerakan in F i i i ‘yang berbeda untuk mendapatkan beberapa data yang akan dianalisis, 8. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) 1. Memastikan alat-alat yang akan digunakan dalam keadaan bail. 2. Menyiapkan alat dan bahan serta merakit sesual gambar 10. id PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL VI PESAWAT ATWOOD LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2021 PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD MODUL VI PERCOBAAN: PESAWAT ATWOOD L Tujuan 1. Menghitung kecepatan benda bergerak 2. Menghitung percepatan benda bergerak 3. Mengetahui pengaruh massa benda dengan percepatan suatu benda IL Alat-alat 1. 1 set lengkap pesawat atwood 2. Stopwatch 3. Neraca analitis 4, Tali II Bahan-bahan 1 set beban Teori Pengukuran kecepatan suatu benda baik gerak lurus beraturan dan berubah teraturan merupakan penerapan Hukum Newton Il, Dengan mengukur GLB dan GLBB dari suatu benda, kita dapat menerapkannya dalam perhitungan khususnya dalam perhitungan kinetika kecepatan reaksi Gerak Lurus Beraturan (GLB) Pada gerak lurus beraturan, kecepatan benda adalah konstan. Berarti tidak ‘ada percepatan (4=0). Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus pada Fintasan furus dengan kecepatan tetap atau konstan dan percepatan nol. Rumus yang berlaku frida gerak lurus beraturan adalah dinyitakan sebagai berikut: ot save |= jarak yang ditempuh (m) v= kecepatan (m/s) 1 = waktu yang ditempuh (s) LABORATORIUM FISIKA DASAR UPN “VETERAN” JAWA TIMUR 2 Volume 6, No 1, Mei 2019, bal 2-607 PENYELESAIAN DINAMIKA PESAWAT ATWOOD DENGAN PERSAMAAN EULAR-LAGRANGE SEBAGAI ALTERNATIF PERSAMAAN NEWTON PADA. FISIKA SMA Melly Arisk ‘Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Ogan Hir Email: ariskamelly @ yahoo co id ABSTRAK ‘Telah diturunkan persamaan gerak pesawat Atwood dengan persamaan Lagrange. sistem mekanik dengan endals holonomik untuk pesawat Atwood yang bergerak dapat digambarkan dengan persamaan Eular- Lagrange, yaitu sistem dinamka yang dapat digambarkan dengan persamamn diferensial dan energi sistem dinyatakan dengan jelas. Persamaan Eular-Lagrange untuk pesawat Atwood dengan energi yang rendah adalah: Persanaan pesawat Atwood yang dicari dengan Hakum Newton hasiloya sama jika dicari dengan menggunakan aman Eular Lagrange. Persamaan Eular-Lagrange dapat merumuskan persmaan dinamika sist yang jetih kompleks dengan jelas tagpa harus menginventarvasi saya-gaya pada sistem gerak tersebut Kata unc! : Persamaan Lagrange, Pesawat Atwood. Hukum Newton. (Cara Menulis Situsl: Ariska, Melly (2019), Penyelessian Dinamika Pesawat Atwoo! Dengan Persamaan Eular-Lagrange Sebagal Alternaif Persamaan Newton Pada Fisika Sma, Juma Inovasi dan Pembelajaran Fisika, 6 (1), 61-68. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Volume 06, No. 1, Mei 2019, bal. 62-59 PENDAHULUAN ‘Semua gejala alam dalam mekanika klasik dapat digambarkan dengan menggunakan hukum-hukum Newton tentang gerak. Hukum Newton menghubungkan percepatan sebuah benda dengan massanya dan gaya-gaya yang bekerja padanya. Hukum I Newton dapat digunakan pada persoalan yang sedethana seperti pada pesawat atwood (Tipler, 1998: 87), Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk mengamati hukum mekanika gemk yang berubah beraturan. Alat ini mulai dikembangkan sekitar abad ke delapan belas untuk mengukur percepatan gravitasi «g, Sederhananya alat ini tersusun atas seutas tali yang dihubungkan dengan sebuah katrol, dimana pada ujung tali dikaitkan massa beban my dan mp. Selain itu, Pesawat Atwood merupakan alat peraga yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan ‘menggunakan dua pemberat (massa berbeds) yaitu my dan m2 dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. (Wasino,dkk, 2013), Pesawat atwood ini dipeagaruhi oleh gaya-gaya yang Konstan, Jika ditinjaw dari gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konsirain yang berperan mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun, tak selamanya gaya Konstrain yang beraksi teshadap partikel dapat diketabui, Pendekatan Newton memerlukan informasi gaya total yang beraksi pada partikel Oleh karen itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newton sulit diterapkan. Oleh sebab itu, ada cara lain untuk ‘merumuskan gerak mekanik dengan meninjau sistem tersebut dari energinya. Jika gaya pada sistem gerak sulit untuk diketahui maka dapat ditinjau pesuwat atwood dengan persamaan Lagrange. Persamaan Lagrange ini meninjau sistem dari segi energi total, yakni cnergi kinetik dan energi potensial, Persamaan Lagrange ini dapat merumuskan sistem gerak pesawat atwood dengan jelas. Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menjelaskan penyelesaian masalah gerak dengan persamaan cular-lagrange untuk merumuskan dinamika sistem sebagai alternatif dari persamaan Newton. Mesin Atwood atau sering disebut pesawat Atwood diciptakan pada tahun 1784 oleh matematikawan Inggris George Atwood sebagai percobaan laboratorium untuk memverifikas! hukum mekanik gerak dengan percepatan Konstan, Mesin Atwood adalah demonstrasi kelas yang umum digunakan untuk ‘memahami hukum If Newton tentang gerak. INTEGRATED LAB JOURNAL ISSN 2339.0905 RANCANG BANGUN PENCATAT SELANG WAKTU OTOMATIS, DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR PEKA CAHAYA UNTUK PESAWAT ATWOOD 1. Beigien Slamet Riyadi, Karanganyar, Surakarta "Pakula Matematika dan fm Pengetabaan Alam, Jurusan Fisika, UNNES Kampus UNNES Scharan, Gunangpati Semarang 50229 ‘Email: sant_fisika@® yahoo.com! Abstract The Arwoodd machine is the equipment consists of two masses connected with tring oF rope on a pulley fixed. In the Arwood best practical implementation by using « stopwatch timekeeping is dome mansally lead time calealation) are inaccurate Aecuuse it depends on the precision of the (practitioner. Manufacture of electronic equipment by urlicing light-sensitive sensor that can ‘automatically record the time interval in experiments using the calculation time is expected to ‘minimize these inaccuracies. This electronic equipment uses the principle of the switch transistor, tehere the transistor sn tw circumstances namely the state of saturation and ducontinuity ‘Specifications of this electronic circwit whem the infrared light is not blocked by an object, the ‘resulting output voltage of 11.07 volts and when the infrared light is blocked by an object, the ‘output voltage drops to 1-2 volts using input voltage of 12 volts. From the research could have made un electronic device that can be wed 29 recond time lapse automatically by using a light- sensitive sensor based phototrunsstor. Series that has been created can be utliced in the best lab Aneoond. The result ofthe calculation of the acceleration of gravity by using the self-tier on the ‘plane practicum Arwood is 9.791 m/ 4 Keywords: Phototransistor, Atwod's machine PENDAHULUAN Pesawat Atwood diperkenalkan oleh ilmuwan Inggris George Atwood (1746-1807) ‘untuk mendemontrasikan berlakunya Hukum I Newton. Alat ini terdiri dari dua buah massa tau beban yang dihubungkan oleh suatu katrol tetap. Selama ini pesawat Atwood telah digunakan untuk menunjukkan peranan Hukum I Newton didalam memprediksi gerak pasangan beban dan aspek lain yang terkait. Penelitian tentang pesawat Atwood sampai saat ini telah banyak dilakukan, mulai dari aplikasinya untuk dunia pendidikan pada proses belajar mengajar, kemampuan menggali konsep-konsep fisis dan keluwesannya terhadap modifikasi desain dari pesawat Atwood ini. Dalam cksperimen pesawat Atwood dapat digunakan untuk menggali konsep-konsep fisis seperti dari bagian yang berotasi, percepatan gravitasi, Pada pelaksanaan praktikum pesawat Atwood dimana pengukuran waktunya dilakukan secara manual dengan menggunakan stopwatch dapat mengakibatkan ketidakakuratan hasil pengukuran. Ketidakakuratan ini discbabkan olch jeda selang waktu untuk mengaktifkan dan ‘mematikan stopwatch dan juga bergantung pada kecermatan praktikan. Pada penelitian ini, penulis merancang dan membuat suatu peralatan elektronik yang dapat digunakan sebagai pencatat waktu otomatis untuk menggantikan pencatat waktu sccara manual tersebut. Pada penelitian ini, eksperimen pesawat Atwood direvitalisasi dengan buntuan timer otomatis berbasis fototransistor, sebingga diharapkan dinamika gerak pasangan beban dapat dideskripsikan dengan baik. Tujyan penelitian adalah merancang pencatat selang ‘waktu otomatis dengan menggunakan sensor peka cahaya. 45 Antegrated Lah Journal | Vol 04, No.O1, Apel 2016: 45-56 Berdasarkan pada uraian diatas maka peneliti mencoba untuk mengembangkan pesawat Atwood dengan bantuan forogare dalam pengukuran selang waktu secura otomatis sehingga diharapkan diperoleh data yang lebih teliti dan tepat. LANDASAN TEORI Pesawat Atwood Pesuwat Atwood pertama kali digambarkan oleh George Atwood (1746-1807) dalam bukunya Afreatise On the Rectilinear Motion and Rotation of bodies with a Deskription of original Experiments Relative to the Subject yang di publikasikan pada tahun 1784, Pesawat Atwood yang pertama berupa peralatan yang terdiri dari dua massa yang terhubung dengan benang atau tali pada sebuah katrol tetap. Pesawat Atwood merupakan salah satu aplikast yang sering digunakan selama bertahun-tahun untuk menggambarkan Hukum 1 Newton, Meskipun prinsipnya sudih tergolong lama, namun sampai saat ini penelitian-penelitian tentung pesawat Atwood terus dilukukan, Pada awalnya, pesawat Atwood digunakan untuk mengukur besuran-besaran mekanika, misalnya untuk mengukur percepatan jatuh bebas. Perkembangan selanjutnya pesawat Atwood meluas kepada upaya menggali konsep baru yang berkaitan, seperti massa efektif dan bagian yang berotasi, petcepatan gravitusi, keeepatan terminal dan percepatan negatif-positf. a th m | ms Pesawat Atwood yang sederhati terdiri dari pasangan dua massa yang tergantung pada katrol melalui sebuah tali. Apabila dua massa tersebut tidak sama, misalkan m, lebih besar dari m; maka arah @ akan mengikuti gaya berat m; dan demikian juga sebaliknya. Jka ms Jebih besar dati my maka arah @ akan mengikuti gaya berat mz, Jika m, lebih besar dari my maka persamaan gerak translasi m, adalah: mg=Ty=ma\. ddan untuk gerak translasi m3 adalah: (2) Tz= mg =mza. Selain gerak translasi juga terjadi gerak rotasi pada katro! yaitu: Tyr-Tyr =I. @) dimana g, a, 1, r, Ti, Tz masing-masing secara berturut-turut adalah percepatan gravitasi, petcepatan, momen kelembaman, jari-jari katrol dan tegangan tai, Setiap benda yang berputar atau berotasi akan memiliki kelembaman rotasi benda, terhadap suatu sumbu rots! tertentu, Kelembaman rotasi benda tergantung pada sumbv rotasi 46 Jkt gesekun diabaikan, maka percepatan suatu beban yang diperoleh dari gabungan persamaan (1) sampai (4) dapat dinyatakan: enn) dengan m, dan m; adalah massa beban 1 dan massa beban 2. (5) Sensor Inframerah Komponen yang dapat mendeteksi sinar infra merah merupakan komponen peka cahaya, yang berupa phorodioda atau phototransistor. Komponen-komponen ini sering disebut sebagai photodetector yang mempunyai fungsi merubah energi cahaya, dalam hal int cenergi cahaya infra merah, menjadi sinyallistrik, Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik, Semakin besar intensitas sinar infra merah yang diterima maka sinyal listrik yang diasitkan semakin besar, ‘Sumber cahaya bekerja sebagai pemancar cahaya yang membawa informasi, Sumber fersebut harus koheren yaitu berfrekuensi tunggal, sefasa, terarah dan terpolarisasi, Untuk ‘mendapatkan pancaran sinar infra merah sesuai dengan yang diharapkan digunakan LED (Light Emiting Dioda) inframerah, LED merupakan dioda dengan sambungan p-n yang ‘mengeluarkan cahaya inframerah (INRED) dan mempunyai sifat tak dapat dilihat oleh mata, ‘maka untuk mengaktifkan LED inframersh diperlukan sumber tegangan agar dihasilkan pancaran inframerah sestai dengan yang dikehendaki (Woollard, 1988: 143) Didalam LED terdapat dua jenis semikonduktor, yaitu, semikonduktor tipe n yang ‘memiliki elektron bebas, dan tipe p yang memiliki lubang bebas. Jika semikonduktor tipe p disambungkan dengan tipe n akan terbentuk suatu penghalang tenaga, sehingga lubang dan elektron bebasnya tidak memiliki cukup tenaga untuk melewati penghalang tersebut, Apabila diberikan suatu tenaga maju, maka besarnya penghalang tenaga akan turun, sehingga elektron dan lubang bebas akan memiliki cukup teauga untuk melewati penghalang tersebut untuk berekomendasi. Pada saat elektron dan lubang bebus bertemu, maka elektron akan turun kebidang valensi, kemudian berekomendasi dengan lubang bebas. Tenaga yang dilepaskan pada peristiwa ini diubah menjadi tenaga optik dalam bentuk foton, Besamya foton yang dipancarkan adalah; Wim bf scisssavsasivansneisincccairataiensancccensciaanin tiie): dengan j= konstanta Plank (6,626 X 10" J.s) f = frekuensi gelombang yang dipancarkan (3,3X10"" Hz) a7 Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. 2019(2); Hal. 1-7 Jurnal Phi Jenis Artikel: orginial researclyreview article Eksperimen Menghitung Momen Inersia dalam Pesawat Atwood Menggunakan Katrol dengan Penambahan Massa Beban Mulyadi Abdul Wahid", Fitria Rahmadhani! ‘Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh; “program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Corresponding e-mail: (443064 gmail.com ABSTRAK. Pesawat Atwood adalah alat eksperimental yang sering digunakan untuk mengamati hukum-hukum mekanik tentang gerak KATA KUNCI: akselerasi secara teratur, Dalam percobaan bidang atwood terdapat erakan Famwvat Atwotd, lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLB). Gerak GLB, GLBB, lurus beraturan (GLB) merupakan gerakan garis lurus dengan kecepatan Maren then tetap, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu. Sedangkan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) anh groan lors le sah horiotal dang kecepatan yong berabah setiap saat karena akselerasi yang tetap. Tidak hanya gerakan garis lurus dan geatan lures Uerabah scan rar, ttl pep ba dato juga Diserahkars Januari 2019 diterapkan, Momen inersia sebuah katrol adalah ukuran dari inersia . Loe rene eee ns 8 . kekuatan yang dihasilkan bekerja padanya. Momen inersia katrol ini dapat Tenaensaston | Seanlen Gee eee ea eae ae bahwa apabila beban tambahan yang diberikan semakin besar maka momen inersia yang dihasilkan besar, begitu juga sebaliknya. ‘Wahid, MA. Rabon F. 2018 asperien engin Moen ler. 27102) ANO54s palm Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. 20192); Hal 1-7 1. Pendabuluan Fistka merupakan imu yang menganalisis alam, dilakukan untuk memahami bagaimana alam semes berperilaku (Trianto, 2011: 137). imu fisika juga terjadl pada dirt kita, dimana kita dapat berdirt tegak tanpa melayang di bum int. Tak hanya pada kita, ketika sedang duduk, berjalan, bekerja dan kegiatan-kegiatan Jainnya tidak terlepas dart konsep fisika. Namun, terkadang manusia kurang menyadari bahwa peristiwa fisika, selalu mengiringi kehidupannya, sehingga dianggap sebagai peristiwa yang lumrah terjadi. Hal tersebut baru diketahui maknanya setelah mengenal dan mempelajari imu fisika. Gerak termasuk bidang yang dipelajari dalam mekanika, yang merupakan cabang dari fisika. Seseorang, iimuwan inggris yang telah berjasa dalam mu Fisika terutama dinamika, yakni Sir Isaac Newton (1642-1727). Ja mengungkapkan tiga hukumnya yang terkenal tentang gerak. Hingga saat ini, penemuannya tentang gaya dra oes sigunatan sles Nebioapn ccc, tere, Salen ite ang mec ung i pst ct > Pada saat mempelajarl hukum Newton, diketahui bahwa ukuran kelembaman benda pada gerak ‘translasi adalah massa. Apabila kita perhatikan pergerakan planet pada porosnya, planet-planet tersebut terus berputar pada sumbunya tanpa bethenti akan selalu mempertahankan keadaan untuk terus berotast Dengan demikian, pada gerak rotast dikenal istilah kelembaman. Besaran pada gerak rotasi yang analog dengan massa pada gerak translast dikenal dengan momen inersia. (Tipler, 1998: 66). Momen inersia pada suatu benda tegar dapat ditentukan massa dan dimensi fisiknya, balk dengan cara matematis maupun eksperimen. Metode eksperimen dapat dilakukan sebagai pembuktian sebuah konsep mengenai momen inersia, besaran-besaran yang terukur dan yang mempengarubt nilal momen inersia. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk memahami konsep kinematika yang memperlihatkan berlakunya hukum Newton dan mengetahui pengarul penambahan massa beban terhadap besarnya momen inersia katrol yang dihasilkan. 2. LANDASAN TEORI Mekanika Klasik adalah teori tentang gerak yang didasarkan pada konsep massa dan gaya serta ‘hukum-hukum yang menghubungkan konsep fists dengan besaran kinematika (perpindahan, kecepatan, dan percepatan), Semua gejala dalam mekanika klasik dapat digambarkan hanya dengan tiga hukum sederhana ‘yang dinamakan hukum Newton tentang gerak (Tipler, 1998: 89). Galileo menyimpulkan jika tidak ada gaya yang diberikan pada benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak dengan laju konstan pada lintasan yang turus, dan benda akan melambat hanya jika ada benda yang diberikan padanya. Rerdasarkan penemuan ini, Isaac Newton (1642-1727) membangun teort geraknya yang terkenal dan dirangkum dalam “Tiga Hukum Gerak” (Giancoli, 2001: 92) ‘Hukum pertama Newton menyatakan bahwa: Setiap benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan teras bergerak dengan kecepatan konstan, kecalt ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. ‘Waid MA. Rahman F.2019 Ehperimen Menghing Memen neni. 0102/9 edema om

You might also like