Bab 4 Gay
4.1 Hukum Newton tentang Gerak
Jika enat ini sebuah benda didorong dengan keeleantan tertentu ke
arah tertentu maka benda akan bergerak dalam satu lintasan. Jika besok
benda yang sama didorong dengan kekuatan yang sama dan dalam arah
yang sama maka benda menempuh lintasan yang persis sama dengan
lintsan yang kemarin, kecuali ada pengganggu lain yang berpengaruh.
tertentu. Hukum apakah itu?
Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa.
Newton menemukan bahwa semua persoalah gerak di alam semesta dapat
diterangkan dengan hanya tiga hukum yang sederhana. Karya besar
Newton termuat dalam bukunya yang sangat termashyur, Philosophiae
Naturalis Principia Mathematica (Gambar 4.1). Pada bab ini fokus
pembahasan kita adalah aplikasi tiga hukum Newton tersebut.Bab 4 Gaya
Jebih besar untuk mengubah kecepatan benda. Makin besar massa maka
benda makin lembam. Itulah penyebabnya bahwa kita sangat sulit
mendorong benda yang memilliki massa lebih besar darimapa benda yang
memiliki massa lebih kecil.
Gambar 4.1. issac Newlon dan gambar sempul buku Philosoptiae Naturals Principle Mathematica
(en wikipedia or)
Sir Iaane Newton (1642-727) adalah salah scorang ilmuwan terhebat yang pernah
whir di bumi. Ia adalah peletak dasar kinematika dan dinamika benda-benda di
falam semesta yang merupakan hukum utama untuk menjalaskan gerale benda di
‘alam maupun benda buatan manusia, Newton juga merupakan perumus teori
gravitasi universal yang menyatakan bahwa benda-benda di alam semesta saling
tarik-manarik. Antara bintang-bintang, planet-planet, dan satelit-satelit terjadi
tarik menarik yang menyebabkan alarm semesta dalam keadaan stabil. Newton juga
merumuakan teort optik dan acjumlah tcori fsike lainnya yang digunakan hingga
‘saat ini, Newton juga peletak dasar iimu kalluulus, yang merupakan landasan
Utama matematika modern yang diterapkan di semua bidang imu. Buku tulisan
Newton yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang
diterbitkan tahun 1687 dalam bahasa Latin merupakan buleu terbaik yang pernah
Gihasilian manusia hingga saat. Tetapi jangan dibandingkan dengan Kitab suci
Kitab suci adalah firman Tuhan yang tetap lebih tinggi derajatnya dibandiagkan
‘karya manusia.Bab 4 Gaya
Hukum I Newton
Hukum I Newton baru mendefinisikan besaran yang bernama
‘massa, tetapi belum membahas penyebab benda bergerak atau berhenti.
‘Hukum I Newton: menjelaskan perubahan.keadaan gerak benda: Hukum
benda bekerja gaya. Gaya yang dengan
‘sama dengan gaya yang diberikan kepada benda, atau
Besaran apakah yang didefinisikan sebagai keadaan gerak? Yang paling
tepat mendefinisikan keadaan gerak adalah perkalian massa dan kecepatan,
mv. Alasan pengambilan definisi ini adalah: (1) makin besar massa maka
makin sulit mengubah keadaan gerak benda dan (2) makin besar gaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan kecepatan yang besar pada
benda. Dengan demikian keadaan gerak benda sebanding dengan perkalian
massa dan kecepatan. Perkalian massa dan kecepatan kita definisikan
sebagai momentum. Akhirnya, secara matematik hukum I Newton dapat
ditulis sebagai
41)
dengan
3,
42)
‘Berdasarkan hukum I Newton maka gaya total yang bekerja pada benda
sama. dengan perubahan mementum per satian waktu (laf perubahan‘Tampak dari persamaan (4.3) bahwa besarnya gaya bergantung
pada laju perubahan massa dan percepatan benda. Ini adalah hukum It
Newton yang paling umum, berlaku untuk benda yang mengalami
perubahan massa maupun tidak Jika masa benda berkurang selama
gerakan maka dm/dt bernilai negatif dan menghasilkan besaran yang
arahnya kebalikan dari kecepatan. Ini berakibat suku kedua makin
menambah nilainya ke arah sejajar dengan kecepatan. Dengan perkataan
lain percepatan benda makin besar dalam amb sejajar kecepatan. Karena
percepatan memiliki arah yang sama dengan kecepatan maka kecepatan
benda makin besar lagi. Dengan perkataan lain, makin berkuranya massa
akan menyebabkan percepatan dalam arah kecepatan makin besar.
sudah sangat akrab dengan kita, yaitu
Femi (4.4)
Perl juga diperhatikan bahwa gaya pada pereamaan (4.1) atau (4.4)
adalah gaya total, Jika pada benda bekerja sejumlah gaya maka semua
gaya tersebut harus dijumlahkan terlebih dahulu. Gaya total hasil
penjumlahan itulah yang digunakan dalam persamaan (4.1) atau (4.4),eT Let M aU elo uM UC lil)
Neti mutant banal crits
20173. Hukum Newton It
Hokum Newton Ill berbunyi: Jika suatu benda mengerjakan guya pada
benda lain, maka benda yang kedua ini mengerjakan gaya pada benda yang
pertama yang besarnya sama dengan gaya yang diterima tapi arahnya berlawanan.
Paksi =~ Freaksi
F reaksi = gaya reaksi bends akibut gaya aksi
‘Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta
ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu, Jika
sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda ity akan mengerjakan
gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya
selalu muncul berpasangan, Tidak pemah ada gaya yang muncul sendirian,
4. Hokum Gravitasi Newton
Selain mengembangkan tiga hukum mengenai gerak, Sir Isaac Newton
juga meneliti gerak planet-planet dan Bulan. Terutama, ia mempertanyakan
tentang gaya yang harus bekerja untuk mempertahankan Bulan pada orbitnya
‘yang hampir berupa lingkaran mengelilingi Bumi.
Newton juga memikirkan tentang masalah gravitasi. Karena benda yang
jatuh dipercepat, Newton menyimpulkan bahwa pasti ada gaya yang bekerja pada
benda itu, yang kita sebut dengan gaya gravitasi, Ketika sebuah benda mempunyai
‘gaya, maka gaya itu diberikan oleh benda lain,
Newton menyadari bahwa percepatan gravitasi pada sebuah benda tidak
hanya bergantung pada jarak tetapi juga pada massa benda tersebut. Pada
‘kenyataannya, gaya ini berbanding lurus dengan massa, Menurut Hukum Newton
Il, ketika Bumi memberikan gaya gravitasinya ke benda apapun, seperti Bulan,
benda itu memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arab, Karena
simetri ini, Newton menalarkan, besar gaya gravitasi harus sebanding dengan
kedua massa, Dengan demikian:
ISIKA DASARI a1.2 Kecepatan Sesaat
Jika Anda mengendarai mobil sepanjang jalan yang lurus sejauh 150
km dalam jam, besar kecepatan rata-rata Anda adalah 75 kn/jm. Walaupun
demikian, tidak mungkin Anda mengendarai mobil tersebut tepat 7S kmvjam
setiap saat, Untuk menangani kasus ini kita memerlukan konsep kecepatan
sesaat, yang merupakan Kecepatan pada suatu waktu. Lebih tepatnya
Kecepatan sesaat pada waktu kapanpun adalah kecepatan rata-rata selama
selang waktu yang sangat kecil.
Kita definisikan kecepatan sesaat sebagai kecepatan rata-rata pada
limit At yang menjadi sangat kecil, mendekati nol. Dapat ditulis secara
matematis:
2. Percepatan Rata-Rata dan Percepatan Sesaat
2.1 Percepatan Rata-Rata
Benda yang kecepatannya berubah dikatakan mengalami percepatan,
Sebuah mobil yang besar kecepatannya naik dari 0 sampai 80 km/jam berarti
dipercepat. Jika satu mobil dapat mengalami perubshan kecepatan seperti ini
dalam waktu yang lebih cepat dari mobil lainnya, dikatakan bahwa mobil
‘menyatakan seberapa cepat sebuah bends berubah. Percepatan waktu yang:
diperlukan untuk perubahan ini:
Dalam simbol-simbol, percepatan rata-rata @ selama selang waktu At=
‘tty pada waktu kecepatn berubah sebesar Av = vz — v,, dapat ditulis:( cont at)
Sebuah mobil mengalami percepatan sepanjang jalan yang lurus dari
kkeadaan diam sampai kecepatan 75 m/s dalam waktu Ss, Berapa besar
percepatan rata-ratanya?
Jawab.
Dik. w=0
v= 75 m/s
At=Ss
-Disini Av menyatakan perubahan yang sangat kecil pada kecepatan:
selama selang waktu At yang sangat pendek.
(C. GERAK DENGAN KECEPATAN KONSTAN (GLB) DAN GERAK
DENGAN PERCEPATAN KONSTAN (GLBB)JoTaLP: Journal of Teaching and Learning Physics 2, 2 (2017): 13-20
“ol Website: htp:/ journal uinsgd acid/index php tip index
ISSN 2580-3107 (online) ISSN 2528-5505 (print)
IDENTIFIKASI FAKTOR PERPINDAHAN TERHADAP WAKTU YANG
BERPENGARUH PADA KINEMETIKA GERAK LURUS BERATURAN (GLB) DAN
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Sri Prihatini!, Wahyuni Handayani! Rena Denya Agustina!
!Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung
Djari Bandung, Indonesia
E-mail: sriprihatini.165@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor perpindahan atau jarak terhadap kinematika gerak lurus.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif yang terperinel, terstruktur, jelas dan
‘eranalisis, Penelitian yang dilakulan dengan praktikum menggunakao alat Kereta disamika dan kereta dinamika
motor serta alat pendukung lainnya. Dalam penelitian ini, ada beberapa ketentuan jarak atau perpindahan yang
akan digunalan, untule menganalsis secara langsung bagaimana perubahan faltor yang lainnya terhadap
kinematika gerak lurus ketika faktor perpindahan berubah-ubah. Dalam penelitian int juga, menganalisis serta
‘mengidentifast perubahan graf hubungan terhadap waktu pada GLB dan GLBB.
Kata kunci: Perpindahan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan
ABSTRACT
This research sims to identify the displacement factor or distance to the struight motion kinematics. This type of
research isa detailed quantitative and qualtative research, structured, clear and analytic. Research conducted with
practicum using dynamic train toots and motor dynamics trains and other supporting equipment. In this study, there
are several conditions of distance or displacement to be used, to analyze directly how other factors change to the
straight motion kinematics when the displacement factor changes. In thisresearch also, analyzing andidentifying the
_groph changesin relation to ime on GLB and GLBB.
Keywords: movement, uniform linear motion, acceleration linear motion
DOI: http://dx. dol org/10.15575 /jthp.v2i2.65680
Received: 1 Juli 2017 ; Accepted: 25 Agustus 2017 ; Published: 1 September 2017NoTaLP: journal of Teaching and Learning Physics 2 2 (2017):12-20
dengin sudut tertentu terhadap _bidang
horizontal.
Melalui penelitian ini, diharapkan siswa
maupun mabasiswa terbuka paradigma dan
‘wawasan konsep Gerak Lurus Beraturan
belajar Ausubel dan teori Konstruktivisme Piaget.
LANDASAN TEORI
‘Suatu pemahaman tentang sebuah benda yang
bergerak sekitar abad ke-16 dan ke-17 M oleh
beberapa ilmuwan diantaranya Galileo Galilae
(1564-1642) dan sr tsaac Newon (16421727)
Studi terhadap benda bergerak termasuk ke
dalam bidang kinematika. (Humaira,Ranidkk,
2016:66).
Kita akan mulai dengan benda-benda yang
hanya fokus terhadap gerakan
sehingga ukuran bumi dan rotasinya dapat
diabalkan. Dalam bidang astronomi, keseluruhan
seluruh galaksi terkadang:
bitp://journal uinsed ac.id/index php/itip/ind
{SSN 2600 3107 (line) ESSN 2528-5505 (print)
memperiakukannya sebagai sebuah artikel
tunggal. (Frederick |2005: 3).
A Posisi dan perpindahan
Melokasikan suatu objek berarti mencari tabu
posisinya relatig terhadap suatu titik rujukan,
[mr gagel np ea oer
sumbu, seperti sumbu x pada Gambar 1. Arah
Ana negati | [Aah posiut
<<
Gambar 1. Arah vektor perpindahan
Perubahan posisi dari x,ke posisi lain x, disebut
ar
Posisi adalh kedudukan benda dari acuan
(displacement) adalah
perubahan posisi dalam selang waktu
tar posid aval 3 sienufs
yang ditempuh benda. Perpindal
‘ergantung pada poss! awal (z,) dan posit akhir
benda (x2).
SEA
a
m %
Gambar 2. Skema Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh
benda dalam selang waktu tertentu. jarak
‘merupakan besaran skalar. (Nuryanti, Ade Yeti
dan Septia Mahen, Ea Cahya. 2017 :30-31).
1B, Kecepatan dan Kelajuan
2, rata-ratapari famenal st Forchag nad enraged 32 Ge (2-28
‘Website: http: /lournal uinsgd acd index.php ip
{SSN 2580'3107 (online) ISSN 2520-5505 (pin)
1. Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata adalah perubahan
Wecepatan tap selang waksu tert,
a=
a = percepatan rata-rata (m/s?)
Gerak luris beraturan merupakan gerak
ppartikel dengan lintasan berbentuk garis lurus
dalam arah yang tetap yang menempuh jarak
‘yang sama dalam tap satuan waktu. Gerak lurus
beraturan biasa dikenal dengan nama Gerak Satu
Dimensi dengan Percepatan Nol. Persamaan
posis! untuk geralelurus beraturan adalah:
x=K+PE
Berikut adalah kurva posisi terhadap waktu
untukGLB
x(n)
0)
Gambar 3. Grafik jarak terhadap waktu pada GLB
Kecepatan benda dalam GLB adalah konstan,
sehingga kurva kecepatan trhadap waktunya
ddapat digambarkan sebagai berilat:
~~
Gambar 5. Grafik hubungan kecepatan terhadap
‘waktu pada GLB
E._ Gerak lurus berubah beraturan
Gerak Lurus Berubag Beraturan (GLBB)
adalah gerak partikel pada lintasan berbentuk
aris lurus dengan arah gerak tetap yang
menempuh jarak berubab secara beraturan tiap
satu satuan waktu Gerak Lurus Berubah
Beraturan biasa dikenal juga dengan nama Gerak
Satu Dimens! dengan Percepatan Tetap).
= Uy + at
Sy = 59+ gt + hat?
v2 = v3 + 2as
Serikut adalah kurva perpindahan, kecepatan
dan percepatan pada GLBB:eT perk hig sd Lanes Woes 2. 2(0817)519 28
bene ctr online) 1S5N 2528-2505 (print)
=
Grate kecepatan terhadap
waletu pada saat percepatan konstan
waka .
Gambar 8. Grafik pereepatan terhastap wakta
2, METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian int
«adalah eksperimen dengan melibatkan praktikurm
i laboratorium. Eksperimen tentang Gerak
Berubah Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB) ini melibatican alat
pendukung seperti kereta dinamika motor, kereta
dinamika,
1. Memastikan alat-alat yang akan digunakan
dalam keadaan balk.
2. Menyiapkan alat dan bahan serta merakit
‘sesuai gambar 9
Gambar 9. Kangkaian ticker time
Meletakkan Kereta dinamika motor pada
‘bidang datar seperti pada gambar 7.
Menentukan panjang lntasan yang. akan
dilalul oleh kereta dinamika motor.
Menyalakan switch kereta dinamika motor
pada tombol on.
& Menekan tombol | on pada stopwatch
beriringan dengan laju pertama kali kereta
dinamika motor bergerak.
Menekan tombol stop pada stopwatch ketika
kkereta dinamila motor berhenti pada akhir
lintasannya.
|. Mencatat hasil waktu tempub pergerakan
in
F
i
i
i
‘yang berbeda untuk mendapatkan beberapa
data yang akan dianalisis,
8. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
1. Memastikan alat-alat yang akan digunakan
dalam keadaan bail.
2. Menyiapkan alat dan bahan serta merakit
sesual gambar 10.
idPRAKTIKUM FISIKA DASAR
MODUL VI
PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2021PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
MODUL VI
PERCOBAAN:
PESAWAT ATWOOD
L Tujuan
1. Menghitung kecepatan benda bergerak
2. Menghitung percepatan benda bergerak
3. Mengetahui pengaruh massa benda dengan percepatan suatu benda
IL Alat-alat
1. 1 set lengkap pesawat atwood
2. Stopwatch
3. Neraca analitis
4, Tali
II Bahan-bahan
1 set beban
Teori
Pengukuran kecepatan suatu benda baik gerak lurus beraturan dan berubah
teraturan merupakan penerapan Hukum Newton Il, Dengan mengukur GLB dan
GLBB dari suatu benda, kita dapat menerapkannya dalam perhitungan khususnya
dalam perhitungan kinetika kecepatan reaksi
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Pada gerak lurus beraturan, kecepatan benda adalah konstan. Berarti tidak
‘ada percepatan (4=0). Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus pada Fintasan furus
dengan kecepatan tetap atau konstan dan percepatan nol. Rumus yang berlaku
frida gerak lurus beraturan adalah dinyitakan sebagai berikut:
ot
save
|= jarak yang ditempuh (m)
v= kecepatan (m/s)
1 = waktu yang ditempuh (s)
LABORATORIUM FISIKA DASAR UPN “VETERAN” JAWA TIMUR 2Volume 6, No 1, Mei 2019, bal 2-607
PENYELESAIAN DINAMIKA PESAWAT ATWOOD DENGAN PERSAMAAN
EULAR-LAGRANGE SEBAGAI ALTERNATIF PERSAMAAN NEWTON PADA.
FISIKA SMA
Melly Arisk
‘Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Indralaya Ogan Hir
Email: ariskamelly @ yahoo co id
ABSTRAK
‘Telah diturunkan persamaan gerak pesawat Atwood dengan persamaan Lagrange. sistem mekanik dengan
endals holonomik untuk pesawat Atwood yang bergerak dapat digambarkan dengan persamaan Eular-
Lagrange, yaitu sistem dinamka yang dapat digambarkan dengan persamamn diferensial dan energi sistem
dinyatakan dengan jelas. Persamaan Eular-Lagrange untuk pesawat Atwood dengan energi yang rendah adalah:
Persanaan pesawat Atwood yang dicari dengan Hakum Newton hasiloya sama jika dicari dengan menggunakan
aman Eular Lagrange. Persamaan Eular-Lagrange dapat merumuskan persmaan dinamika sist yang
jetih kompleks dengan jelas tagpa harus menginventarvasi saya-gaya pada sistem gerak tersebut
Kata unc! : Persamaan Lagrange, Pesawat Atwood. Hukum Newton.
(Cara Menulis Situsl: Ariska, Melly (2019), Penyelessian Dinamika Pesawat Atwoo! Dengan Persamaan
Eular-Lagrange Sebagal Alternaif Persamaan Newton Pada Fisika Sma, Juma Inovasi dan Pembelajaran
Fisika, 6 (1), 61-68.Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Volume 06, No. 1, Mei 2019, bal. 62-59
PENDAHULUAN
‘Semua gejala alam dalam mekanika klasik dapat digambarkan dengan
menggunakan hukum-hukum Newton tentang gerak. Hukum Newton
menghubungkan percepatan sebuah benda dengan massanya dan gaya-gaya yang
bekerja padanya. Hukum I Newton dapat digunakan pada persoalan yang
sedethana seperti pada pesawat atwood (Tipler, 1998: 87),
Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk
mengamati hukum mekanika gemk yang berubah beraturan. Alat ini mulai
dikembangkan sekitar abad ke delapan belas untuk mengukur percepatan gravitasi
«g, Sederhananya alat ini tersusun atas seutas tali yang dihubungkan dengan sebuah
katrol, dimana pada ujung tali dikaitkan massa beban my dan mp. Selain itu,
Pesawat Atwood merupakan alat peraga yang digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan
‘menggunakan dua pemberat (massa berbeds) yaitu my dan m2 dihubungkan
dengan tali pada sebuah katrol. (Wasino,dkk, 2013),
Pesawat atwood ini dipeagaruhi oleh gaya-gaya yang Konstan, Jika
ditinjaw dari gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka
diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konsirain yang berperan
mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun, tak
selamanya gaya Konstrain yang beraksi teshadap partikel dapat diketabui,
Pendekatan Newton memerlukan informasi gaya total yang beraksi pada partikel
Oleh karen itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak dapat diketahui,
maka pendekatan Newton sulit diterapkan. Oleh sebab itu, ada cara lain untuk
‘merumuskan gerak mekanik dengan meninjau sistem tersebut dari energinya.
Jika gaya pada sistem gerak sulit untuk diketahui maka dapat ditinjau
pesuwat atwood dengan persamaan Lagrange. Persamaan Lagrange ini meninjau
sistem dari segi energi total, yakni cnergi kinetik dan energi potensial, Persamaan
Lagrange ini dapat merumuskan sistem gerak pesawat atwood dengan jelas. Dari
latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menjelaskan penyelesaian masalah
gerak dengan persamaan cular-lagrange untuk merumuskan dinamika sistem
sebagai alternatif dari persamaan Newton.
Mesin Atwood atau sering disebut pesawat Atwood diciptakan pada tahun
1784 oleh matematikawan Inggris George Atwood sebagai percobaan
laboratorium untuk memverifikas! hukum mekanik gerak dengan percepatan
Konstan, Mesin Atwood adalah demonstrasi kelas yang umum digunakan untuk
‘memahami hukum If Newton tentang gerak.INTEGRATED LAB JOURNAL ISSN 2339.0905
RANCANG BANGUN PENCATAT SELANG WAKTU OTOMATIS,
DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR PEKA CAHAYA
UNTUK PESAWAT ATWOOD
1. Beigien Slamet Riyadi, Karanganyar, Surakarta
"Pakula Matematika dan fm Pengetabaan Alam, Jurusan Fisika, UNNES
Kampus UNNES Scharan, Gunangpati Semarang 50229
‘Email: sant_fisika@® yahoo.com!
Abstract
The Arwoodd machine is the equipment consists of two masses connected with tring oF rope on a
pulley fixed. In the Arwood best practical implementation by using « stopwatch timekeeping is
dome mansally lead time calealation) are inaccurate Aecuuse it depends on the precision of the
(practitioner. Manufacture of electronic equipment by urlicing light-sensitive sensor that can
‘automatically record the time interval in experiments using the calculation time is expected to
‘minimize these inaccuracies. This electronic equipment uses the principle of the switch transistor,
tehere the transistor sn tw circumstances namely the state of saturation and ducontinuity
‘Specifications of this electronic circwit whem the infrared light is not blocked by an object, the
‘resulting output voltage of 11.07 volts and when the infrared light is blocked by an object, the
‘output voltage drops to 1-2 volts using input voltage of 12 volts. From the research could have
made un electronic device that can be wed 29 recond time lapse automatically by using a light-
sensitive sensor based phototrunsstor. Series that has been created can be utliced in the best lab
Aneoond. The result ofthe calculation of the acceleration of gravity by using the self-tier on the
‘plane practicum Arwood is 9.791 m/ 4
Keywords: Phototransistor, Atwod's machine
PENDAHULUAN
Pesawat Atwood diperkenalkan oleh ilmuwan Inggris George Atwood (1746-1807)
‘untuk mendemontrasikan berlakunya Hukum I Newton. Alat ini terdiri dari dua buah massa
tau beban yang dihubungkan oleh suatu katrol tetap. Selama ini pesawat Atwood telah
digunakan untuk menunjukkan peranan Hukum I Newton didalam memprediksi gerak
pasangan beban dan aspek lain yang terkait. Penelitian tentang pesawat Atwood sampai saat
ini telah banyak dilakukan, mulai dari aplikasinya untuk dunia pendidikan pada proses belajar
mengajar, kemampuan menggali konsep-konsep fisis dan keluwesannya terhadap modifikasi
desain dari pesawat Atwood ini. Dalam cksperimen pesawat Atwood dapat digunakan untuk
menggali konsep-konsep fisis seperti dari bagian yang berotasi, percepatan gravitasi,
Pada pelaksanaan praktikum pesawat Atwood dimana pengukuran waktunya dilakukan
secara manual dengan menggunakan stopwatch dapat mengakibatkan ketidakakuratan hasil
pengukuran. Ketidakakuratan ini discbabkan olch jeda selang waktu untuk mengaktifkan dan
‘mematikan stopwatch dan juga bergantung pada kecermatan praktikan.
Pada penelitian ini, penulis merancang dan membuat suatu peralatan elektronik yang
dapat digunakan sebagai pencatat waktu otomatis untuk menggantikan pencatat waktu sccara
manual tersebut. Pada penelitian ini, eksperimen pesawat Atwood direvitalisasi dengan
buntuan timer otomatis berbasis fototransistor, sebingga diharapkan dinamika gerak pasangan
beban dapat dideskripsikan dengan baik. Tujyan penelitian adalah merancang pencatat selang
‘waktu otomatis dengan menggunakan sensor peka cahaya.
45Antegrated Lah Journal | Vol 04, No.O1, Apel 2016: 45-56
Berdasarkan pada uraian diatas maka peneliti mencoba untuk mengembangkan pesawat
Atwood dengan bantuan forogare dalam pengukuran selang waktu secura otomatis sehingga
diharapkan diperoleh data yang lebih teliti dan tepat.
LANDASAN TEORI
Pesawat Atwood
Pesuwat Atwood pertama kali digambarkan oleh George Atwood (1746-1807) dalam
bukunya Afreatise On the Rectilinear Motion and Rotation of bodies with a Deskription of
original Experiments Relative to the Subject yang di publikasikan pada tahun 1784, Pesawat
Atwood yang pertama berupa peralatan yang terdiri dari dua massa yang terhubung dengan
benang atau tali pada sebuah katrol tetap. Pesawat Atwood merupakan salah satu aplikast
yang sering digunakan selama bertahun-tahun untuk menggambarkan Hukum 1 Newton,
Meskipun prinsipnya sudih tergolong lama, namun sampai saat ini penelitian-penelitian
tentung pesawat Atwood terus dilukukan, Pada awalnya, pesawat Atwood digunakan untuk
mengukur besuran-besaran mekanika, misalnya untuk mengukur percepatan jatuh bebas.
Perkembangan selanjutnya pesawat Atwood meluas kepada upaya menggali konsep baru yang
berkaitan, seperti massa efektif dan bagian yang berotasi, petcepatan gravitusi, keeepatan
terminal dan percepatan negatif-positf.
a th
m | ms
Pesawat Atwood yang sederhati terdiri dari pasangan dua massa yang tergantung pada
katrol melalui sebuah tali. Apabila dua massa tersebut tidak sama, misalkan m, lebih besar
dari m; maka arah @ akan mengikuti gaya berat m; dan demikian juga sebaliknya. Jka ms
Jebih besar dati my maka arah @ akan mengikuti gaya berat mz,
Jika m, lebih besar dari my maka persamaan gerak translasi m, adalah:
mg=Ty=ma\.
ddan untuk gerak translasi m3 adalah:
(2)
Tz= mg =mza.
Selain gerak translasi juga terjadi gerak rotasi pada katro! yaitu:
Tyr-Tyr =I. @)
dimana g, a, 1, r, Ti, Tz masing-masing secara berturut-turut adalah percepatan gravitasi,
petcepatan, momen kelembaman, jari-jari katrol dan tegangan tai,
Setiap benda yang berputar atau berotasi akan memiliki kelembaman rotasi benda,
terhadap suatu sumbu rots! tertentu, Kelembaman rotasi benda tergantung pada sumbv rotasi
46Jkt gesekun diabaikan, maka percepatan suatu beban yang diperoleh dari gabungan
persamaan (1) sampai (4) dapat dinyatakan:
enn)
dengan m, dan m; adalah massa beban 1 dan massa beban 2.
(5)
Sensor Inframerah
Komponen yang dapat mendeteksi sinar infra merah merupakan komponen peka
cahaya, yang berupa phorodioda atau phototransistor. Komponen-komponen ini sering
disebut sebagai photodetector yang mempunyai fungsi merubah energi cahaya, dalam hal int
cenergi cahaya infra merah, menjadi sinyallistrik, Komponen ini harus mampu mengumpulkan
sinyal infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya
cukup baik, Semakin besar intensitas sinar infra merah yang diterima maka sinyal listrik yang
diasitkan semakin besar,
‘Sumber cahaya bekerja sebagai pemancar cahaya yang membawa informasi, Sumber
fersebut harus koheren yaitu berfrekuensi tunggal, sefasa, terarah dan terpolarisasi, Untuk
‘mendapatkan pancaran sinar infra merah sesuai dengan yang diharapkan digunakan LED
(Light Emiting Dioda) inframerah, LED merupakan dioda dengan sambungan p-n yang
‘mengeluarkan cahaya inframerah (INRED) dan mempunyai sifat tak dapat dilihat oleh mata,
‘maka untuk mengaktifkan LED inframersh diperlukan sumber tegangan agar dihasilkan
pancaran inframerah sestai dengan yang dikehendaki (Woollard, 1988: 143)
Didalam LED terdapat dua jenis semikonduktor, yaitu, semikonduktor tipe n yang
‘memiliki elektron bebas, dan tipe p yang memiliki lubang bebas. Jika semikonduktor tipe p
disambungkan dengan tipe n akan terbentuk suatu penghalang tenaga, sehingga lubang dan
elektron bebasnya tidak memiliki cukup tenaga untuk melewati penghalang tersebut, Apabila
diberikan suatu tenaga maju, maka besarnya penghalang tenaga akan turun, sehingga elektron
dan lubang bebas akan memiliki cukup teauga untuk melewati penghalang tersebut untuk
berekomendasi. Pada saat elektron dan lubang bebus bertemu, maka elektron akan turun
kebidang valensi, kemudian berekomendasi dengan lubang bebas. Tenaga yang dilepaskan
pada peristiwa ini diubah menjadi tenaga optik dalam bentuk foton, Besamya foton yang
dipancarkan adalah;
Wim bf scisssavsasivansneisincccairataiensancccensciaanin tiie):
dengan
j= konstanta Plank (6,626 X 10" J.s)
f = frekuensi gelombang yang dipancarkan (3,3X10"" Hz)
a7Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. 2019(2); Hal. 1-7
Jurnal Phi
Jenis Artikel: orginial researclyreview article
Eksperimen Menghitung Momen Inersia dalam
Pesawat Atwood Menggunakan Katrol dengan
Penambahan Massa Beban
Mulyadi Abdul Wahid", Fitria Rahmadhani!
‘Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh;
“program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
Corresponding e-mail: (443064 gmail.com
ABSTRAK. Pesawat Atwood adalah alat eksperimental yang sering
digunakan untuk mengamati hukum-hukum mekanik tentang gerak
KATA KUNCI: akselerasi secara teratur, Dalam percobaan bidang atwood terdapat erakan
Famwvat Atwotd, lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLB). Gerak
GLB, GLBB, lurus beraturan (GLB) merupakan gerakan garis lurus dengan kecepatan
Maren then tetap, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah
kelajuan kali waktu. Sedangkan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
anh groan lors le sah horiotal dang kecepatan yong berabah
setiap saat karena akselerasi yang tetap. Tidak hanya gerakan garis lurus
dan geatan lures Uerabah scan rar, ttl pep ba dato juga
Diserahkars Januari 2019 diterapkan, Momen inersia sebuah katrol adalah ukuran dari inersia
. Loe rene eee
ns 8 . kekuatan yang dihasilkan bekerja padanya. Momen inersia katrol ini dapat
Tenaensaston | Seanlen Gee eee ea eae ae
bahwa apabila beban tambahan yang diberikan semakin besar maka momen
inersia yang dihasilkan besar, begitu juga sebaliknya.
‘Wahid, MA. Rabon F. 2018 asperien engin Moen ler. 27102) ANO54s palmJurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. 20192); Hal 1-7
1. Pendabuluan
Fistka merupakan imu yang menganalisis alam, dilakukan untuk memahami bagaimana alam semes
berperilaku (Trianto, 2011: 137). imu fisika juga terjadl pada dirt kita, dimana kita dapat berdirt tegak tanpa
melayang di bum int. Tak hanya pada kita, ketika sedang duduk, berjalan, bekerja dan kegiatan-kegiatan
Jainnya tidak terlepas dart konsep fisika. Namun, terkadang manusia kurang menyadari bahwa peristiwa fisika,
selalu mengiringi kehidupannya, sehingga dianggap sebagai peristiwa yang lumrah terjadi. Hal tersebut baru
diketahui maknanya setelah mengenal dan mempelajari imu fisika.
Gerak termasuk bidang yang dipelajari dalam mekanika, yang merupakan cabang dari fisika. Seseorang,
iimuwan inggris yang telah berjasa dalam mu Fisika terutama dinamika, yakni Sir Isaac Newton (1642-1727).
Ja mengungkapkan tiga hukumnya yang terkenal tentang gerak. Hingga saat ini, penemuannya tentang gaya
dra oes sigunatan sles Nebioapn ccc, tere, Salen ite ang mec ung
i pst ct >
Pada saat mempelajarl hukum Newton, diketahui bahwa ukuran kelembaman benda pada gerak
‘translasi adalah massa. Apabila kita perhatikan pergerakan planet pada porosnya, planet-planet tersebut terus
berputar pada sumbunya tanpa bethenti akan selalu mempertahankan keadaan untuk terus berotast Dengan
demikian, pada gerak rotast dikenal istilah kelembaman. Besaran pada gerak rotasi yang analog dengan massa
pada gerak translast dikenal dengan momen inersia. (Tipler, 1998: 66). Momen inersia pada suatu benda tegar
dapat ditentukan massa dan dimensi fisiknya, balk dengan cara matematis maupun eksperimen. Metode
eksperimen dapat dilakukan sebagai pembuktian sebuah konsep mengenai momen inersia, besaran-besaran
yang terukur dan yang mempengarubt nilal momen inersia.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan maka tujuan dari penelitian ini antara lain
untuk memahami konsep kinematika yang memperlihatkan berlakunya hukum Newton dan mengetahui
pengarul penambahan massa beban terhadap besarnya momen inersia katrol yang dihasilkan.
2. LANDASAN TEORI
Mekanika Klasik adalah teori tentang gerak yang didasarkan pada konsep massa dan gaya serta
‘hukum-hukum yang menghubungkan konsep fists dengan besaran kinematika (perpindahan, kecepatan, dan
percepatan), Semua gejala dalam mekanika klasik dapat digambarkan hanya dengan tiga hukum sederhana
‘yang dinamakan hukum Newton tentang gerak (Tipler, 1998: 89).
Galileo menyimpulkan jika tidak ada gaya yang diberikan pada benda yang bergerak, benda itu akan
terus bergerak dengan laju konstan pada lintasan yang turus, dan benda akan melambat hanya jika ada benda
yang diberikan padanya. Rerdasarkan penemuan ini, Isaac Newton (1642-1727) membangun teort geraknya
yang terkenal dan dirangkum dalam “Tiga Hukum Gerak” (Giancoli, 2001: 92)
‘Hukum pertama Newton menyatakan bahwa: Setiap benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan akan tetap diam atau akan teras bergerak dengan kecepatan konstan, kecalt ada gaya
eksternal yang bekerja pada benda itu.
‘Waid MA. Rahman F.2019 Ehperimen Menghing Memen neni. 0102/9 edema om