Professional Documents
Culture Documents
AGRO ESTATE
Jurnal Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet
Abstract
The productivity of oil palm plants is influenced by genetic factor planting materials, soil, climate, cultivation
and plant maintenance. Nursery is the first step to prepare the prime plant material. In the implementation of
the nursery, fertilization is one important maintenance factor and should be done with reference to 4T (Exactly
Types, Dosage, Time and Method). Loss of fertilizer is an important thing to be controlled. This research is a
conservation action by packing fertilizer in sachet bag and conservation treatment. The research was conducted
in January 2019 – July 2019 at STIPAP. The study used a non factorial randomized block design with S one
sowing system, S two, S three, and S four sachet systems of different sizes using conservation. The best treatment
is the application of gauze sachet system (S four = 638 mesh) with conservation increasing the growth of
seedling height (91,36 cm), stem diameter (50,80 mm), increasing chlorophyll (55,62 cci), increasing root wet
weight 99,73 (44%) and canopy dry weight 55,10 (44%).
Keywords : Elaeis guineensis Jacq, Sprinkle, Sachet, Conservation.
How to Cite: A. Rahma, M. Wahyuni, S. Manurung. (2019). Efektifitas Pupuk dalam Beberapa
Ukuran Sachet Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq).
Agro Estate vol. 3 (2): 80-89.
stabilitas harga minyak sawit. Komoditas ini majemuk N, P, K, dan Mg dengan formulasi
juga mampu menciptakan kesempatan kerja 15.15.6.4 dan 12.12.17.2 serta ditambah
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan kieserite atau dolomite (Lubis,
(Mangoensoekarjo dan Semangun, 2008). 2008).
Pembibitan merupakan langkah awal Cara pemberian pupuk yang umum
yang sangat menentukan bagi keberhasilan dengan melakukan penaburan secara merata
pertanaman. Kelapa sawit yang di sekeliling pohon. Pada kondisi curah
produktivitasnya tinggi selalu berasal dari hujan maupun penyiraman yang intensif di
bibit yang baik. Pembibitan bertujuan untuk pembibitan maka loses atau kehilangan
menyediakan bibit yang baik dan sehat pupuk perlu menjadi perhatian karena akan
dalam jumlah yang cukup (Darmosarkoro, menyebabkan inefektivitas dan inefisiensi.
dkk, 2008) Tindakan konservasi sebagai alternatif tepat
Produktivitas tanaman yang tinggi cara perlu untuk mengatasinya.
pada perkebunan kelapa sawit dewasa ini Kantong sachet seperti pada teh celup
tidak terlepas dari peranan pemupukan yang yang berserat renggang, kasa / kain jaring
baik. Pada pembibitan kelapa sawit dapat menjadi alternatif sebagai kantong
memerlukan pemeliharaan yang baik agar agar pupuk yang diberikan bersifat lepas
tumbuh dengan sehat dan jagur, salah satu terkendali (slow release) (Wahyuni dan
caranya yaitu dengan pemberian pupuk. Sakiah, 2019).
Pemupukan tanaman bertujuan untuk Dengan adanya penelitian sistem
menyediakan unsur-unsur hara yang aplikasi sachet sebagai konservasi pupuk
dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan diharapkan dapat menjadi solusi untuk
vegetatif dan generatif sehingga diperoleh mengatasi masalah kehilangan atau losis
hasil yang optimal (Hartanto, 2011). pupuk (Wahyuni, 2018).
Jenis pupuk yang umum digunakan di Penelitian ini bertujuan untuk
pembibitan adalah pupuk yang mengandung mengetahui efektivitas pemberian pupuk
unsur hara N, P, K dan Mg. Pemupukan dengan menggunakan sistem tabur dan
penting memperhatikan 4 T (Tepat) yaitu sachet menggunakan beberapa macam tipe
tepat jenis, dosis, waktu dan cara. dan ukuran sachet dengan dosis standar
Rekomendasi pemupukan PPKS untuk (PPKS) terhadap pertumbuhan bibit kelapa
pembibitan mempergunakan pupuk sawit.
81
Agro Estate: Jurnal BudidayaKelapa Sawit dan Karet, 3 (2) Desember 2019
tanah, cangkul, pisau, polibag, ember, solder, Pembuatan alat konservasi dengan
selang air, botol plastik 1 liter, timbangan, menggunakan ember dan botol plastik.
meteran, bambu, paranet, jangka sorong, Pada sisi bagian bawah ember diberi
klorofil meter, rol, oven dan alat-alat lubang, kemudian pada lubang tersebut
Bahan yang digunakan yaitu bibit air dihubungkan pada botol plastik
82
Agro Estate: Jurnal BudidayaKelapa Sawit dan Karet, 3 (2) Desember 2019
83
Agro Estate: Jurnal BudidayaKelapa Sawit dan Karet, 3 (2) Desember 2019
Hasil uji statistik untuk perlakuan melarut perlahan lahan dan efektif diserap
cara aplikasi sistem tabur dan sachet tidak oleh perakaran tanaman.
berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit. Kesulitan pelaksanaan pemupukan
Pertumbuhan tinggi bibit tiap bulan pada tepat waktu adalah diakibatkan terutama
tiap pengamatan bervariasi dan laju oleh terjadinya deviasi (curah hujan) yang
pertumbuhan yang pesat terjadi mulai umur sulit diprediksi yaitu kandungan air dalam
14 MSA sampai dengan 22 MSA. tanah yang tidak sesuai dengan persyaratan
Dibandingkan pada perlakuan kontrol S1, untuk aplikasi pemupukan (Adi Wiganda,
peningkatan pada sistem sachet S2,S3 danS4 2007).
masing masing adalah 3%, 5%, dan 7% dan
Jumlah Daun
pertumbuhan tinggi terbaik adalah pada S4
Rataan jumlah daun pengamatan 2
(Sachet Verban) sebagai sachet yang paling
MSA – 22 MSA terdapat pada tabel 3.
halus. Dengan sachet ini pupuk dapat
84
Agro Estate: Jurnal BudidayaKelapa Sawit dan Karet, 3 (2) Desember 2019
Uji statistik menunjukkan pengaruh menggunakan sachet teh dan sachet verban
yang nyata pada akhir pengamatan yaitu meningkat 8%.
penelitian (22 MSA). Pertambahan jumlah Pengaruh nyata pada akhir penelitian
daun antar (waktu) pengamatan bersifat diduga dapat disebabkan oleh perakaran
konstan yaitu ± 2 helai / bulan. Menurut yang telah berkembang dengan baik
Pangaribuan (2001) pertumbuhan jumlah sehingga mampu menyerap unsur hara
daun lebih di pengaruhi oleh faktor genetik dengan efektif.
tanaman dibandingkan faktor pemeliharaan
Diameter Batang
tanaman yang baik.
Rataan diameter batang pada
Pertumbuhan jumlah daun terbanyak
pengamatan 2 MSA – 22 MSA terdapat pada
terdapat pada perlakuan S2 dan S4 dengan
tabel 4.
85
Agro Estate: Jurnal BudidayaKelapa Sawit dan Karet, 3 (2) Desember 2019
Konsentrasi Klorofil terbanyak terjadi pada Menurut Corley dan Tinker (2003)
pengamatan 14 MSA dan sesudahnya unsur yang berperan terhadap pembentukan
cenderung konstan dan bahkan menurun. klorofil adalah Mg. Dalam hal unsur Mg
maka pupuk majemuk yang digunakan yaitu
86
Agro Estate: Jurnal BudidayaKelapa Sawit dan Karet, 3 (2) Desember 2019
Diyanto et al (2017) mengemukakan akar dalam berat kering adalah 52.89 (24%)
hasil penelitian pencampuran pupuk diaman berat kering tajuk adalah 167,23g
majemuk NPK dengan Urea dan serum (76%) atau perbandingan 1:3.
darah kambing, hasil terbaik adalah
KESIMPULAN DAN SARAN
kombinasi dengan unsur-unsur organik yaitu
serum darah kambing yang mampu Kesimpulan
meningkatkan volume dan berat kering akar. Perlakuan konservasi pupuk dalam
sachet S2, S3, dan S4 meningkatkan tinggi
Berat Tajuk
bibit, jumlah daun, klorofil, berat akar dan
Pengamatan berat basah dan berat
berat tajuk bibit kelapa sawit. Pada
kering tajuk dilakukan pada akhir
pengamatan diameter pengaruhnya sangat
pengamatan. Rataan berat basah dan kering
nyata. Sachet yang paling efektif adalah S4
terdapat pada Tabel 7.
(sachet verban) dengan kerapatan tubuh
638 mesh meningktakan tinggi bibit 7%,
Tabel 7. Rataan berat tajuk bibit kelapa sawit.
Perlakuan Basah
Indeks
Kering
Indeks diameter batang 21%, kadar klorofil 10%,
(%) (%)
S1 201.0 100 150.7 100 berat kering akar 44% dan berat kering tajuk
S2 243.5 121 185.6 123 9%.
S3 225.3 112 168.8 112
S4 216.4 108 163.9 109
Saran
Rataan 221.5 167.2
Uji F F Hit F Hit 1. Dari hasil penelitian ini, perlakuan
Perlakuan 0,87 tn 0,80 tn menggunakan tehnik konservasi dapat
Blok 1,29 tn 1,17 tn
menjadi pilihan didalam pembibitan
Keterangan : tn : tidak nyata, satuan g
kelapa sawit.
Hasil uji statistik menunjukkan hasil
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tidak berpengaruh nyata pada berat basah
dengan waktu yang lebih lama dan dosis
dan berat kering tajuk.
yang berbeda pada perlakuan terbaik
Hasil pengamatan menunjukkan
terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit,
bahwa perlakuan pemupukan sistem sachet
serta perlakuan yang lebih baik dan
meningkatkan berat tajuk basah dan kering.
berbeda.
Hasil terbaik pada perlakuan S2 (Sachet teh).
Distribusi asimilat secara rata-rata untuk
88
Agro Estate: Jurnal BudidayaKelapa Sawit dan Karet, 3 (2) Desember 2019
89