You are on page 1of 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/351484779

PENGARUH BROKOLI (Brassica oleracea var. Italica) DALAM MENGHAMBAT


OKSIDASI LEMAK PADA NUGGET TEMPE KEDELAI SELAMA PENYIMPANAN

Article · June 2020


DOI: 10.35791/jteta.11.1.2020.31307

CITATIONS READS

0 5

3 authors, including:

Mercy Irda Riantiny Taroreh


Sam Ratulangi University
14 PUBLICATIONS   25 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Mercy Irda Riantiny Taroreh on 31 July 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGARUH BROKOLI (Brassica oleracea var. Italica) DALAM
MENGHAMBAT OKSIDASI LEMAK PADA NUGGET TEMPE KEDELAI
SELAMA PENYIMPANAN

Effect of Broccoli (Brassica oleracea var. Italica) In Inhibiting Fat Oxidation of Soy
Tempe Nugget During Storage

Ezra A. Emeline1*, Mercy I. R. Taroreh2, Thelma D. J. Tuju2


1
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan
2
Dosen Program Studi Teknologi Pangan
Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi Manado
Jl. Kampus UNSRAT Manado 95115

*Email: ezraemeline@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the influence of broccoli
comparison in inhibiting fat oxidation of soybean tempe nugget before and
after 30 days of storage and to evaluate the acceptance rate of soybean
tempe nugget with broccoli comparison before and after of 30 days
storage. This study consisted of 4 comparative treatments of broccoli and
soybean tempe, which is 0% broccoli and 100% tempe in treatment A,
10% broccoli and 90% tempe in treatment B, 20% broccoli and 80%
tempe in treatment C, and 30% broccoli and 70% tempe in the treatment
D. Soybean tempe nugget is tested on 0 days and 30 days storage. The
results showed the influence of the broccoli comparison in inhibiting the
oxidation of tempe nuggets. Tempe nuggets with broccoli comparison is
best reviewed from the levels of free fatty acids (ALB), peroxide value,
and the value of thiobarbituric acid (TBA) is treatment B. The acceptance
rate of soybean tempe nugget on color, aroma, taste, and texture is in the
likes category. Where the most preferred soybean tempe nugget is
treatment B with a concentration of broccoli as much as 10%.
Keywords : Nugget, Tempe, Broccoli, Oxidation

PENDAHULUAN sapi, susu sapi dan telur ayam (Koswara,


1992 dalam Mulyani, 2013). Namun
Tempe kedelai adalah salah satu tempe kedelai dalam penyimpanannya
makanan tradisional khas Indonesia yang masih mempunyai kendala yaitu umur
terbuat dari biji kedelai yang diproses simpan yang singkat dan mudah rusak
dengan cara fermentasi. Tempe kedelai sehingga salah satu cara untuk
mempunyai keunggulan yaitu kadar mempertahankan umur simpan tempe
protein yang tinggi. Tempe mempunyai adalah dengan mengolahnya menjadi
kandungan gizi protein yang merupakan nugget. Nugget merupakan salah satu
zat gizi potensial bagi penduduk Indonesia produk pangan cepat saji yang saat ini
karena nilai gizinya sebanding dengan dikenal baik oleh masyarakat. Nugget
sumber protein hewani seperti daging seperti halnya sosis, burger, pizza, hotdog
Pengaruh Brokoli (Brassica Oleracea Var. Italica) ………Ezra A.Emeline, dkk.

dan corned telah menjadi salah satu METODE PENELITIAN


pilihan masyarakat sebagai produk pangan
yang praktis. Nugget biasanya terbuat dari Tempat dan Waktu
daging-dagingan seperti ayam, sapi, atau Penelitian ini sudah dilaksanakan
ikan, tetapi sekarang sudah banyak di Laboratorium Ilmu Pangan, Jurusan
penelitian yang menyatakan bahwa nugget Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian,
dapat dibuat dari bahan nabati seperti dan Laboratorium Farmasi, Fakultas
kacang merah, jamur merang, jamur tiram, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
dan tempe (Amaliyah, 2009; Alfiana, Universitas Sam Ratulangi, Manado,
2014). Sulawesi Utara dengan jangka waktu 2
Nugget merupakan produk yang bulan (Februari sampai Maret 2019).
harus digoreng terlebih dahulu sebelum
Bahan dan Alat
disantap. Proses penggorengan dapat
Bahan yang digunakan dalam
menyebabkan reaksi hidrolisis dan
penelitian ini adalah tempe, brokoli,
oksidasi lemak (Zhang, dkk, 2012).
tepung tapioka, air, bawang putih, bawang
Hidrolisis lemak dapat menghasilkan
merah, merica, garam, gula, telur, tepung
asam lemak bebas yang menyebabkan
roti, margarin, dan minyak goreng serta
ketengikan begitu pula dengan oksidasi
bahan–bahan kimia untuk analisis yaitu
terhadap asam lemak tidak jenuh yang
aquades, phenolphthelin (PP), NaOH,
menghasilkan peroksida serta turunannya
alkohol netral, pati, Na2S2O3 (natrium
seperti aldehida dan keton (Taroreh,
thiosulfat), KI, kloroform, asam asetat
1998). Ketengikan biasanya menjadi tolak
glasial, HCl, dan TBA.
ukur mutu pangan.
Alat yang digunakan dalam
Brokoli (Brassica olaracea var.
penelitian ini adalah blender, food
Italica) merupakan salah satu famili dari
processor, freezer, dan alat–alat untuk
Brassicaceae yang mengandung fitokimia
analisis yaitu tabung reaksi, erlenmeyer,
seperti senyawa fenolik, serat dan
gelas ukur, batang pengaduk, mikropipet
senyawa antioksidan seperti vitamin C
dan tip, timbangan analitik, rak tabung
dan E serta mineral (Ca, Mg, Se,dan K)
reaksi, buret, dan spektrofotometer UV-
(Moreno, dkk, 2006). Brokoli banyak
Vis.
dikonsumsi dalam bentuk olahan atau
dikonsumsi dalam bentuk mentah atau Rancangan Penelitian
segar. Brokoli merupakan sayuran yang Penelitian menggunakan
telah diteliti mempunyai kandungan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Setiap
antioksidan (Yuliani, 2012). perlakuan diulang sebanyak 3 kali.
Antioksidan merupakan komponen Sehingga diperoleh 12 unit percobaan
yang dapat menunda, memperlambat, atau (Tabel 1.) kemudian dianalisis dengan
mencegah kerusakan pada bahan makanan menggunakan metode analisis sidik ragam
akibat oksidasi. Antioksidan tidak dapat (Analysis of Variance/ANOVA).
memperbaiki kembali bahan makanan
yang telah mengalami oksidasi, tetapi Tabel 1. Perlakuan Komposisi Tempe dan
hanya menghambat reaksi oksidasi (Rauf, Brokoli
2015). Berdasarkan penjelasan diatas Perbandingan
Perlakuan
maka dilakukan penelitian tentang (Tempe (%) : Brokoli (%))
pengaruh brokoli dalam menghambat A 100 : 0
oksidasi lemak pada nugget tempe kedelai B 90 : 10
selama penyimpanan. C 80 : 20
D 70 : 30

54
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 11 Nomor 1 Juni 2020

Selanjutnya untuk menentukan panjang 5 cm dan lebar 1 cm dan


nilai yang berpengaruh maupun yang dilakukan pelapisan dengan batter
tidak dengan uji BNT (Beda Nyata (pencelupan ke dalam putih telur dari telur
Terkecil). ayam yang telah dikocok) dan breader
(pelapisan dengan menggunakan tepung
Prosedur Penelitian roti). (Pembuatan nugget ini tidak
Penyiapan Brokoli (Luthfi, dkk, 2017) didahului oleh penggorengan setengah
dan Tempe (Rohaya, dkk, 2013) matang). Nugget dibekukan di dalam
Penyiapan brokoli dilakukan freezer pada suhu -5oC. Nugget yang telah
penyortiran terlebih dahulu. Brokoli dibekukan harus di-thawing terlebih
dilepaskan dari tangkainya, kemudian dahulu sebelum digoreng, agar kristal es
dicuci dengan menggunakan air bersih yang ada di dalam nugget cepat mencair,
yang mengalir lalu diblansir. Brokoli sehingga ketika nugget digoreng, nugget
ditimbang dan dihancurkan menggunakan tersebut cepat matang.
blender. Selanjutnya brokoli ditambahkan
air dengan perbandingan (2 : 1 = Brokoli : Variabel Pengamatan
Air) hingga lembut. Sedangkan untuk  Uji kadar asam lemak bebas
penyiapan tempe meliputi pencucian  Uji bilangan peroksida
tempe kemudian dipotong 1 cm x 1 cm  Uji Thiobarbituric Acid/TBA
dan ditimbang untuk setiap unit percobaan  Uji organoleptik tingkat penerimaan
kemudian dikukus selama 10 menit untuk terhadap warna, aroma, rasa, dan
menginaktifkan enzim pada tempe tekstur
sehingga tidak berbau tengik. Lalu tempe
dihancurkan dengan menggunakan food Prosedur Analisis
processor selama 10 – 15 detik. Uji Asam Lemak Bebas (Sudarmadji,
dkk, 1984)
Pembuatan Nugget Tempe (Rohaya, Timbang sebanyak 5 gram contoh
dkk, 2013 yang dimodifikasi) dalam erlenmeyer. Tambahkan 50 ml
Tempe yang telah dikukus alkohol netral yang panas dan 2 ml
kemudian dihancurkan dengan food indikator phenolphthalein (PP). Titrasilah
processor dan dilakukan pencampuran dengan larutan 0,1 N NaOH sampai warna
dengan brokoli sesuai perbandingan yang merah jambu tercapai dan tidak hilang
ditetapkan. Selanjutnya dilakukan selama 30 detik. Persen asam lemak bebas
pencampuran yaitu sebanyak 40% bahan dinyatakan sebagai palmitat pada minyak
(tempe dan brokoli), tepung tapioka 20%, kelapa sawit. Asam lemak bebas
dicampurkan semua bumbu halus dinyatakan sebagai % FFA. Perhitungan
(berdasarkan berat tempe yang digunakan) anga FFA sesuai rumus berikut.
sesuai dengan persentase berat bahan yang
telah ditentukan (bawang merah 12 %, % FFA = x 100
bawang putih 8 %, kuning telur 9%,
merica bubuk 0,5 %, gula 0,5 %, garam 3 Uji Bilangan Peroksida (Sudarmadji,
%, air 7 %). dkk, 1984)
Adonan dicetak pada loyang (yang Timbang 5 gram contoh dalam 250
telah dioles margarin) dengan ketebalan 1 ml erlenmeyer bertutup dan tambahkan 30
cm dan dipadatkan dengan cara ditekan ml larutan asam asetat-khloroform (3 : 2).
agar teksturnya kompak, kemudian donan Goyangkan larutan sampai bahan terlarut
dikukus selama 20 menit. Adonan yang semua. Tambahkan 0,5 ml larutan jenuh
telah dikukus didinginkan selama 5 menit KI. Diamkan selama 1 menit dengan
kemudian dipotong dengan ukuran
55
Pengaruh Brokoli (Brassica Oleracea Var. Italica) ………Ezra A.Emeline, dkk.

kadang kala digoyang kemudian Keterangan:


tambahkan 30 ml aquades. Titrasilah A528 = Absorbansi pada 528 nm
dengan 0,1 N Na2S2O3 sampai warna 7,8 = Bilangan TBA mg
kuning hampir hilang. Tambahkan 0,5 ml malonaldehid/kg sampel
larutan pati 1%. Lanjutkan titrasi sampai 3 = Bilangan iod merupakan derajat
warna biru hilang. Angka peroksida ketidakjenuhan minyak/lemak
dinyatakan dalam mili-equivalen dari
peroksida dalam setiap kg contoh. Uji Organoleptik
Produk disajikan kepada panelis
Angka peroksida = sesuai banyaknya perlakuan. Uji
organoleptik yang dilakukan adalah uji
Uji Thiobarbituric Acid/TBA (Tarladgis, tingkat kesukaan atau uji hedonik. Skala
dkk, 1960 dalam Sudarmadji, dkk, hedonik yang digunakan adalah skala 1
1984) sampai 5. Uji organoleptik yang diukur
Timbang bahan sebanyak kira-kira adalah warna, aroma, rasa, dan tekstur. Uji
3 gram dengan teliti, masukkan ke dalam organoleptik dari nugget tempe dan
Waring blender, tambahkan 50 ml brokoli dipilih mahasiswa sebanyak 25
aquades dan hancurkan selama 2 menit. orang untuk dijadikan panelis dengan 5
Pindahkan secara kuantitatif ke dalam skala hedonik (sangat tidak suka – sangat
labu destilasi 1000 ml sambil dicuci suka). Sampel disajikan saat nugget sudah
dengan 48,5 ml aquades. Tambahkan ± digoreng sampai matang sesuai perlakuan
1,5 ml kira-kira 4 N HCl (1 bagian HCl yang ada.
pekat dalam 2 bagian air) sampai pH
menjadi 1,5. Tambahkan batu didih dan HASIL DAN PEMBAHASAN
bahan pencegah buih (antifoam) sedikit Kadar Asam Lemak Bebas (ALB)
dan pasanglah labu distilasi pada alat Data kadar ALB nugget tempe
distilasi. Distilasi dijalankan dengan kedelai dengan perbandingan brokoli pada
pemanasan setinggi mungkin sehingga berbagai konsentrasi ditunjukkan pada
diperoleh distilat sebanyak 50 ml selama Gambar 1. Hasil penelitian menunjukkan
pemanasan 10 menit. Aduklah distilat bahwa kadar ALB perlakuan
yang diperoleh, saring dan pindahkan 5 ml perbandingan brokoli dalam nugget tempe
ke dalam erlenmeyer 50 ml yang bertutup pada penyimpanan 0 hari berkisar antara
dan tambahkan 5 ml reagen TBA. Reagen 2,44% sampai 3,15% dan pada
TBA: larutan 0,02 M thiobarbituric-acid penyimpanan 30 hari kadar berkisar antara
dalam 90% asam asetat glasial. Pelarutan 2,73% sampai 3,53%. Berdasarkan hasil
dipercepat dengan pemanasan di atas analisis sidik ragam 5%, perlakuan
penangas air. Campurlah larutan baik-baik perbandingan brokoli dalam nugget tempe
dan masukkan erlenmeyer tertutup dalam kedelai memberikan pengaruh nyata
air mendidih selama 35 menit. Setelah terhadap kadar ALB yang berarti terdapat
didinginkan dengan air pendingin, bacalah perbedaan kadar ALB pada setiap
Optical Density dengan spektrofotometer perlakuan.
pada panjang gelombang 528 nm dengan Berdasarkan Gambar 1 terlihat
larutan blanko sebagai titik nol. Angka bahwa kadar ALB nugget tempe kedelai
TBA dihitung dan dinyatakan dalam mg dengan perbandingan brokoli mengalami
malonaldehid/kg sampel. Perhitungan peningkatan setelah disimpan selama 30
angka TBA sesuai rumus sebagai berikut. hari. Hal ini diduga karena proses
hidrolisis terus berlanjut selama
Angka TBA =
penyimpanan. Adanya air yang

56
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 11 Nomor 1 Juni 2020

terkandung pada nugget tempe kedelai perlakuan A, dimana nugget tempe pada
mempengaruhi reaksi hidrolisis (Rauf, perlakuan A memiliki perbandingan
2015).Hasil penelitian pada Gambar 1 brokoli 0% atau tanpa perbandingan
juga menunjukkan bahwa kadar ALB brokoli. Kadar ALB yang naik turun atau
nugget tempe kedelai dengan fluktuatif diduga karena keberadaan
perbandingan brokoli yang paling rendah antioksidan pada brokoli mampu
setelah disimpan selama 30 hari yaitu memperlambat pembentukan asam lemak
pada perlakuan B sebesar 2,73%. Namun bebas. Menurut Azeliya (2013), brokoli
pada perlakuan C dan D kadar ALB mengandung beta karoten yang tinggi dan
meningkat, bahkan lebih tinggi dari bersifat antioksidan.

Gambar 1. Pengaruh Perbandingan Brokoli Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas


(ALB) Nugget Tempe

Bilangan Peroksida pengukusan dapat mengalami reaksi


Data bilangan peroksida nugget oksidasi. Reaksi oksidasi mudah terjadi
tempe kedelai dengan perbandingan pada produk yang mengandung lemak
brokoli pada berbagai konsentrasi (Hertanto, 2012).
ditunjukkan pada Gambar 2. Hasil Penghambatan oksidasi lemak
penelitian menunjukkan bahwa bilangan pada nugget tempe optimal pada
peroksida nugget tempe kedelai dengan perlakuan B yaitu dengan perbandingan
perbandingan brokoli pada berbagai brokoli sebanyak 10%. Hal ini diduga
konsentrasi di 0 hari berkisar antara 20,00 karena adanya kandungan antioksidan
meq/kg sampai 56,00 meq/kg sedangkan pada brokoli (Moreno, dkk, 2006; Sami
yang disimpan pada 30 hari berkisar dan Rahimah, 2015) yang dapat
antara 50,00 meq/kg sampai 108,00 menghambat reaksi pembentukan
meq/kg. Berdasarkan hasil analisis sidik senyawa peroksida pada nugget tempe.
ragam 5%, perlakuan perbandingan Namun perlakuan C dan D penghambatan
brokoli dalam nugget tempe memberikan oksidasi pada nugget tempe tidak optimal,
pengaruh beda terhadap bilangan justru bilangan peroksidanya lebih tinggi
peroksida, yang berarti terdapat perbedaan dari nugget tempe pada perlakuan A,
bilangan peroksida pada setiap perlakuan. dimana nugget tempe pada perlakuan A
Berdasarkan Gambar 2 terlihat memiliki perbandingan brokoli 0% atau
bahwa bilangan peroksida nugget tempe tanpa perbandingan brokoli. Hal ini
dengan perbandingan brokoli mengalami dimungkinkan karena senyawa
peningkatan setelah disimpan selama 30 antioksidan telah bersifat prooksidan.
hari, diduga karena lemak yang Menurut Gordon (1990) dalam Kadji, dkk
terkandung pada nugget tempe kedelai itu (2013) yang menyatakan bahwa besar
sendiri dan dari margarin untuk proses konsentrasi antioksidan yang ditambahkan

57
Pengaruh Brokoli (Brassica Oleracea Var. Italica) ………Ezra A.Emeline, dkk.

dapat berpengaruh pada laju oksidasi. lebih cepat dibandingkan kecepatan


Pada konsentrasi tinggi, aktivitas penguraiannya. Menurut Dewi, dkk
antioksidan grup fenolik hilang bahkan (2011), angka yang lebih rendah bukan
antioksidan tersebut menjadi prooksidan. selalu berarti menunjukkan kondisi
Naik turunnya bilangan peroksida oksidasi yang masih berjalan pada tahap
pada produk nugget tempe dengan awal tapi dimungkinkan produk hasil
perbandingan brokoli diduga disebabkan oksidasi lemak sudah terurai menjadi
karena laju pembentukan peroksida terjadi senyawa lain pada tingkat lanjut

Gambar 2. Pengaruh Perbandingan Brokoli Terhadap Bilangan Peroksida Nugget


Tempe

Penghambatan oksidasi lemak antioksidan grup fenolik hilang bahkan


pada nugget tempe optimal pada antioksidan tersebut menjadi prooksidan.
perlakuan B yaitu dengan perbandingan Naik turunnya bilangan peroksida pada
brokoli sebanyak 10%. Hal ini diduga produk nugget tempe dengan
karena adanya kandungan antioksidan perbandingan brokoli diduga disebabkan
pada brokoli (Moreno, dkk, 2006; Sami karena laju pembentukan peroksida terjadi
dan Rahimah, 2015) yang dapat lebih cepat dibandingkan kecepatan
menghambat reaksi pembentukan penguraiannya. Menurut Dewi, dkk
senyawa peroksida pada nugget tempe. (2011), angka yang lebih rendah bukan
Namun perlakuan C dan D penghambatan selalu berarti menunjukkan kondisi
oksidasi pada nugget tempe tidak optimal, oksidasi yang masih berjalan pada tahap
justru bilangan peroksidanya lebih tinggi awal tapi dimungkinkan produk hasil
dari nugget tempe pada perlakuan A, oksidasi lemak sudah terurai menjadi
dimana nugget tempe pada perlakuan A senyawa lain pada tingkat lanjut
memiliki perbandingan brokoli 0% atau
tanpa perbandingan brokoli. Hal ini Nilai Thiobarbituric Acid (TBA)
dimungkinkan karena senyawa Data nilai TBA nugget tempe
antioksidan telah bersifat prooksidan. kedelai dengan perbandingan brokoli pada
Menurut Gordon (1990) dalam Kadji, dkk berbagai konsentrasi ditunjukkan pada
(2013) yang menyatakan bahwa besar Gambar 3. Hasil penelitian menunjukkan
konsentrasi antioksidan yang ditambahkan bahwa nilai TBA nugget tempe kedelai
dapat berpengaruh pada laju oksidasi. pada penyimpanan 0 hari berkisar antara
Pada konsentrasi tinggi, aktivitas 1,037 mg malonaldehid/kg sampai 1,599
mg malonaldehid/g dan pada

58
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 11 Nomor 1 Juni 2020

penyimpanan 30 hari berkisar antara 2,722 perlakuan B yaitu perlakuan B yaitu


mg malonaldehid/kg sampai 6,113 mg dengan perlakuan perbandingan brokoli
malonaldehid/kg. Berdasarkan hasil sebanyak 10%. Hal ini diduga karena
analisis sidik ragam 5%, perlakuan kandungan antioksidan pada brokoli
perbandingan brokoli dalam nugget tempe (Azeliya, 2013) dapat menghambat
memberikan pengaruh beda nyata pembentukan senyawa malonaldehid
terhadap nilai TBA. (Hidayati, dkk, 2017). Namun perlakuan
Gambar 3 menunjukkan bahwa C dan D penghambatan oksidasi pada
nilai TBA nugget tempe dengan nugget tempe tidak optimal, justru nilai
perbandingan brokoli mengalami TBA pada kedua perlakuan tersebut lebih
peningkatan setelah disimpan selama 30 tinggi dari nugget tempe pada perlakuan
hari. Hal ini diduga karena selama A, dimana nugget tempe pada perlakuan
penyimpanan masih berjalannya reaksi A memiliki perbandingan brokoli
oksidasi yang menghasilkan peroksida dan sebanyak 0% atau tanpa perbandingan
pada proses oksidasi lemak yang lebih brokoli. Hal ini diduga karena senyawa
lanjut salah satunya menghasilkan antioksidan pada nugget tempe dengan
senyawa aldehid. perbandingan brokoli telah bersifat
Penghambatan oksidasi lemak prooksidan.
pada nugget tempe optimal pada

Gambar 3. Pengaruh Perbandingan Brokoli Terhadap Nilai TBA Nugget Tempe


Menurut Halimursyadah dan perbandingan brokoli pada penyimpanan 0
Murniati (2008), pemberian senyawa hari dan 30 hari diperoleh rata-rata 3,04 –
antioksidan yang tinggi dapat 4,24 (Gambar 4). Berdasarkan hasil
menyebabkan senyawa antioksidan analisis sidik ragam 5% menunjukkan
berubah menjadi prooksidan. Perubahan bahwa perlakuan memberikan pengaruh
nilai TBA pada nugget tempe yang beda nyata terhadap warna.
fluktuatif diduga karena hidroperoksida Nilai tingkat penerimaan terhadap
telah terurai menjadi senyawa lain pada warna nugget paling tinggi diperoleh pada
proses oksidasi lemak yang lebih lanjut perlakuan B penyimpanan 0 hari yaitu
dan kecepatan dekomposisi 4,24 kategori suka, sedangkan nilai
hidroperoksida menjadi malonaldehid terendah diperoleh pada perlakuan D
(Dewi, dkk, 2011). penyimpanan 0 hari yaitu sebesar 3,04
kategori netral. Hasil ini menunjukkan
Tingkat Penerimaan Terhadap Warna bahwa kesukaan panelis terhadap warna
Hasil analisis tingkat penerimaan produk nugget tempe rata-rata antara
terhadap warna nugget tempe dengan netral sampai suka, dan ini berarti warna
59
Pengaruh Brokoli (Brassica Oleracea Var. Italica) ………Ezra A.Emeline, dkk.

dari produk ini dapat diterima oleh cokelat semakin pekat. Hal ini diduga
panelis. Setelah digoreng warna dari karena pada tahap penggorengan terjadi
nugget ini berubah menjadi cokelat reaksi pencoklatan. Reaksi pencoklatan
kekuningan dan untuk nugget tempe akibat penggorengan adalah salah satu
dengan perbandingan brokoli adalah reaksi pencokelatan non enzimatis
cokelat kehijauan. (Muchtadi dan Sugiyono, 2013).
Semakin banyak perbandingan
brokoli pada produk nugget tempe, warna

Gambar 4. Pengaruh Perbandingan Brokoli Terhadap Warna Nugget Tempe


Tingkat Penerimaan Terhadap Aroma diperoleh pada perlakuan D penyimpanan
Data tingkat penerimaan terhadap 0 hari yaitu 3,32 kategori netral dan rata-
aroma nugget tempe dengan perbandingan rata tertinggi diperoleh pada perlakuan A
brokoli pada berbagai konsentrasi penyimpanan 0 hari yaitu 4,20 kategori
ditunjukkan pada Gambar 5. Hasil analisis suka.
tingkat penerimaan terhadap aroma nugget Hasil ini menunjukkan bahwa
tempe dengan perbandingan brokoli pada kesukaan panelis terhadap aroma produk
penyimpanan 0 hari dan 30 hari diperoleh rata-rata netral sampai suka yang berarti
rata-rata 3,32 – 4,20. Berdasarkan hasil aroma dari nugget ini dapat diterima oleh
analisis sidik ragam 5% untuk nugget panelis. Aroma pada nugget tempe
tempe menunjukkan bahwa perlakuan disebabkan oleh adanya komponen volatil
memberikan pengaruh beda nyata hasil degradasi komponen bahan pangan
terhadap aroma. Gambar 15 menunjukkan oleh panas dari tahap penggorengan
bahwa nilai tingkat penerimaan terhadap sehingga menghasilkan aroma yang khas
aroma nugget dengan rata-rata terendah (Muchtadi dan Sugiyono, 2013).

60
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 11 Nomor 1 Juni 2020

Gambar 5. Pengaruh Perbandingan Brokoli Terhadap Aroma Nugget Tempe

Tingkat Penerimaan Terhadap Rasa 0 hari yaitu 3,20 kategori netral dan rata-
Data tingkat penerimaan terhadap rata tertinggi diperoleh pada perlakuan C
rasa nugget tempe dengan perbandingan penyimpanan 0 hari yaitu 3,68 kategori
brokoli pada berbagai konsentrasi suka. Hasil ini menunjukkan bahwa
ditunjukkan pada Gambar 6. Hasil analisis kesukaan panelis terhadap rasa produk
uji organoleptik terhadap rasa nugget rata-rata netral sampai suka yang berarti
tempe pada penyimpanan 0 hari dan 30 rasa dari nugget tempe dengan
hari diperoleh rata-rata 3,20 – 3,68. perbandingan brokoli dapat diterima oleh
Gambar 6 menunjukkan bahwa panelis.
nugget tempe dengan rata-rata terendah
diperoleh pada perlakuan B penyimpanan

Gambar 6. Pengaruh Perbandingan Brokoli Terhadap Rasa Nugget Tempe

Berdasarkan hasil analisis sidik Panelis mengatakan bahwa rasa


ragam 5% baik pada penyimpanan selama dari setiap perlakuan tidak ada perbedaan
0 hari dan penyimpanan selama 30 hari yang mencolok Tahap penggorengan pada
menunjukkan bahwa perbandingan pembuatan nugget tempe mengakibatkan
brokoli pada produk nugget tempe tidak bahan pangan mengalami perubahan
memberikan pengaruh terhadap rasa. Hal citarasa. Bahan pangan yang semula
ini diduga karena komposisi bahan-bahan berasa mentah, akan terasa menjadi gurih
pembuat nugget seperti tepung tapioka dan lezat (Muchtadi dan Sugiyono, 2013).
dan bumbu-bumbu lainnya yang sama
pada setiap perlakuan adonan nugget
tempe.

61
Pengaruh Brokoli (Brassica Oleracea Var. Italica) ………Ezra A.Emeline, dkk.

Tingkat Penerimaan Terhadap Tekstur Berdasarkan hasil analisis sidik


Data tingkat penerimaan terhadap ragam baik pada penyimpanan selama 0
tekstur nugget tempe dengan hari dan penyimpanan selama 30 hari
perbandingan brokoli pada berbagai menunjukkan bahwa perbandingan
konsentrasi ditunjukkan pada Gambar 7. brokoli pada produk nugget tempe tidak
Hasil analisis tingkat penerimaan terhadap memberikan pengaruh terhadap tekstur.
tekstur nugget tempe pada penyimpanan 0 Berdasarkan komentar dari panelis
hari dan 30 hari diperoleh rata-rata 3,24 – mengatakan bahwa tekstur pada semua
3,76. perlakuan tidak ada perbedaan yang
Gambar 7 menunjukkan bahwa mencolok. Hal ini diduga karena
nugget dengan rata-rata terendah komposisi bahan-bahan pembuat nugget
diperoleh pada perlakuan D penyimpanan seperti tepung tapioka dan bumbu-bumbu
30 hari yaitu 3,24 kategori netral dan rata- lainnya yang sama pada setiap perlakuan
rata tertinggi diperoleh pada perlakuan C adonan nugget tempe. Tepung tapioka
penyimpanan 0 hari yaitu 3,76 memiliki kadar amilosa sekitar 15,47 –
kategorikan suka. Hasil ini menunjukkan 24,01% dan kadar amilopektin sekitar
bahwa kesukaan panelis terhadap tekstur 75,99 – 84,53% (Rahman, 2007).
produk rata-rata netral sampai suka yang Kandungan amilopektin yang tinggi
berarti tekstur dari nugget tempe dengan menghasilkan nugget yang semakin lekat
perbandingan brokoli dapat diterima oleh dan kenyal (Winarno, 1991).
panelis.

Gambar 7. Pengaruh Perbandingan Brokoli Terhadap Tekstur Nugget Tempe

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Konsentrasi brokoli dalam nugget Alfiana, 2014. Karakterisasi Nugget
tempe kedelai setelah penyimpanan Tempe Dengan Variasi Penambahan
selama 30 hari mempengaruhi Jamur Merang dan Tiram. Skrispsi:
penghambatan oksidasi lemak. Nugget Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
tempe yang paling baik ditinjau dari kadar Fakultas Teknologi Pertanian,
ALB, bilangan peroksida, dan nilai TBA Universitas Jember.
adalah perlakuan B yaitu dengan Amaliyah, Nurul. 2009. Perbedaan
konsentrasi brokoli sebanyak 10%. Kualitas Nugget Kacang Merah
Tingkat penerimaan terhadap warna, (Phaseoulus vulgaris) Sebagai
aroma, rasa, dan tekstur dari nugget tempe Alternatif Makanan Untuk
kedelai oleh panelis berada pada kategori Vegetarian. Skripsi: Teknologi Jasa
suka dengan konsentrasi brokoli sebanyak dan Produk, Fakultas Teknik,
10%. Universitas Negeri Semarang.

62
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 11 Nomor 1 Juni 2020

Azeliya, Renny Maya. 2013. Pembuatan Luthfi, M., Yanti M. L., Yuliani A. 2017.
Bolu Brokoli (Brassica oleracea L) Kajian Pembuatan Cookies dengan
Dilihat dari Kadar Beta Karoten dan Penambahan Bubur Bayam Merah
Kadar Vitamin C Serta Daya (Amaranthus gangeticus) dan
Terima. Naskah Publikasi: Program Margarin sebagai Sumber
Studi Diploma III Gizi, Fakultas Antioksidan. Jurnal Ilmiah
Ilmu Kesehatan, Universitas Mahasiswa Pertanian Unsyiah, Vol.
Muhammadiyah Surakarta. 2, No. 4, November 2017. Fakultas
Dewi, Eko N., Ratna I., Nuzulia Y. 2011. Pertanian, Universitas Syiah Kuala.
Daya Simpan Abon Ikan Nila Merah Moreno, D.A., M. Carvajal, C. Lopez-
(Oreochromis niloticus Trewavas) Berenguer. 2006. Chemical and
Yang Diproses Dengan Metoda biological characterization of
Penggorengan Berbeda. Jurnal neutraceutical compounds of
Saintek Perikanan Vol. 6 no. 1, broccoli. Journal of Pharmautical
2011:6-2. Fakultas Perikanan dan and Biomedical Analysis 41 (2006)
Ilmu Kelautan, Universitas 1508-1522. Dept. Ciencia y
Diponegoro. Semarang. Tecnologia de Alimentos and Dept.
Halimursyadah, E. Murniati. 2008. Nutricion Vegetal, CBAS-CSIC,
Pengaruh Pemberian Senyawa Murcia, Spain.
Antioksidan Sebelum Simpan Muchtadi, T., R., Sugiyono. 2013. Prinsip
Terhadap Umur Simpan Benih Proses dan Teknologi Pangan.
Kapas (Gossypium hirsutum L.). J. Penerbit: Alfabeta. Bandung.
Floratek 3: 1-9. Fakultas Pertanian Mulyani, S. 2013. Karakterisasi Tepung
Unsyiah, Nanggroe Aceh Tempe Dari Empat Varietas Kedelai
Darussalam. Impor dan Implikasinya Menjadi
Hertanto, B. 2012. Penggunaan Belimbing
Minuman. Skripsi: Fakultas
Wuluh untuk Menghambat Oksidasi
dan Mempertahankan Mutu Teknologi Pertanian, Institut
Organoleptik pada Dendeng Sapi Petanian Bogor.
Selama Penyimpanan. Skripsi: Rahman, A. M. 2007. Mempelajari
Fakultas Peternakan Institut Karakteristik Kimia dan Fisik
Pertanian Bogor. Tepung Tapioka dan Mocal
Hidayati, F., Y. S. Darmanto, Romadhon. (Modified Cassava Flour) Sebagai
2017. Pengaruh Perbedaan Penyalut Kacang Pada Produk
Konsentrasi Ekstrak Sargassum sp. Kacang Salut. Skripsi: Fakultas
Dan Lama Penyimpanan Terhadap Teknologi Pertanian, Institut
Oksidasi Lemak Pada Fillet Ikan Pertanian Bogor.
Patin. Jurnal Saintek Perikanan Vol Rauf, R. 2015. Kimia Pangan. Penerbit:
12 No.12:116-123, Februari 2017. Andi. Yogyakarta.
Universitas Diponegoro. Semarang. Rohaya, S., N. El Husna, K. Bariah. 2013.
Kadji, Miranty H., Max R.J. Runtuwene, Pengaruh Bahan Pengisi Terhadap
Gayatri C. 2013. Uji Fitokimia dan Mutu Nugget Vegetarian Berbahan
Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Dasar Tahu dan Tempe. Jurnal
Etanol Daun Soyogik (Sauraunia Teknologi dan Industri Pertanian
bracteosa DC). Jurnal Pharmacon, Indonesia Vol. (5) No. 1, 2013.
Vol. 2, No. 2, 2013. Program Studi Fakultas Pertanian, Universitas
Farmasi, FMIPA UNSRAT, Syiah Kuala, Darussalam. Banda
Manado. Aceh.

63
Pengaruh Brokoli (Brassica Oleracea Var. Italica) ………Ezra A.Emeline, dkk.

Sami, Fitriyanti J., Sitti Rahimah. 2015. Winarno, F. G. 1991. Kimia Pangan dan
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Gizi. Penerbit: PT Gramedia
Metanol Bunga Brokoli (Brassica Pustaka Utama. Jakarta.
oleracea L. var. Italica) Dengan Yuliani, Fitri. 2012. Isolasi Senyawa
Metode DPPH (2,2 diphenyl-1- Lutein Dari Ekstrak Bunga Brokoli
picrylhydrazyl) dan Metode ABTS Sebagai Antioksidan. Skripsi:
(2,2 azinobis (3-etilbenzotiazolin)-6-
Departemen Kimia, Fakultas
asam sulfonat). Jurnal Fitofarmaka
Indonesia, Vol. 2, No. 2. Sekolah Matematika dan Ilmu Pengetahuan,
Tinggi Ilmu Farmasi Makassar. Institut Pertanian Bogor.
Sudarmadji, Slamet., Bambang H., Zhang, Qing, A.S.M. Saleh, Jing Chen.
Suhardi. 1984. Prosedur Analisa 2012. Chemical alterations taken
Untuk Bahan Makanan dan place during deep-fat frying based
Pertanian. Penerbit Liberty, on certain reaction products: A
Yogyakarta.
review. Chemistry and Physics of
Taroreh, Mercy I.R. 1998. Pengaruh
Lipids 165 (2012) 662-681. China
Intensitas Penggorengan Terhadap
Agricultural University. China.
Tingkat Kerusakan Minyak Kelapa.
Skripsi: Fakultas Pertanian,
Universitas Sam Ratulangi. Manado.

64

View publication stats

You might also like