You are on page 1of 7

Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN SGOT DAN SGPT PADA PENGHIRUP LEM


DI JALAN ABDUL KADIR KOTA MAKASSAR

Hasni1, Jurnal Syarif2, Isnawaty Darwis3


1
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: Hasnianakesuit@gmail.com
2
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: jurnalsyarifonlie@gmail.com
3
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: isnadarwis@mail.com

ABSTRACT

This research has the background of glue inhaler, inhaled glue is aibon glue or Fox glue
which contains Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) which is inserted into the human body
inhaled through the nose that can change a person's mind, mood, or feeling, and behavior.
Continuous use will result in physical and / or psychological dependence. The risk that is
certain to occur is damage to the nervous system and other important organs such as the
liver, lungs and heart. This study aims to describe the results of the examination of SGOT
and SGPT levels in glue inhalers and the benefits of this research are as information
material for the public about the importance of knowing adverse effects of glue inhalers. This
type of research is descriptive laboratory observation by examining SGOT and SGPT levels
on glue inhalers using a photometer. From the results of the examination on 10 glue inhaler
samples at Jalan Abdul Kadir, Makassar City, there was no increase in SGOT and SGPT
levels with the sample code A = (GOT: 7.19 U / l) (GPT: 34.27 U / l), Sample B = (GOT:
18.74 U / l) (GPT: 27.73 U / l), Sample C = (GOT: 23.42 U / l) (GPT: 39.57 U / l), Sample D =
( GOT: 22.22 U / l) (GPT: 27.00 U / l), Sample E = (GOT: 32.10 U / l) (GPT: 33.36 U / l),
Sample F = (GOT: 27.51 U / l) (GPT: 37.89 U / l), Sample G = (GOT: 29.78 U / l) (GPT:
40.00 U / l), Sample H = (GOT: 35, 00 U / l) (GPT: 40.54 U / l), Sample I = (GOT: 31.17 U / l)
(GPT: 39.71 U / l) and Sample J = (GOT: 36.81 U / l) (GPT: 36.82 U / l).

Keywords: Inhaler Glue, SGOT, SGPT, Photometer

PENDAHULUAN menunjukkan jumlah 230.000 pada


tahun 2009 (Anonim, 2011).
Menurut United Nation Serupa dengan kota lainnya,
International Children’s Emergency Makassar sebagai salah satu kota
Fund (UNICEF), jumlah anak jalanan besar di Indonesia juga menyimpan
di dunia sebanyak 100 juta. Di Asia, kesemrawutan kota dan segala
menurut Childhope Asia, sebuah Non problemanya. Pertumbuhan
Goverment Organization (NGO) yang infrastruktur yang begitu cepat
berbasis di Philipina, memperkirakan memaksa kaum marginal di kota
ada sekitar 25-30 juta anak jalan. Di Makassar ikut terdesak termasuk anak
Indonesia, berdasarkan hasil analisis jalanan. Banyak titik yang menjadi
situasi mengenai anak jalanan yang sarang kumpulnya anak jalanan,
dilakukan oleh Departemen Sosial, seperti di Pantai Losari, pusat

43
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

perbelanjaan seperti Mall (Mall inhalen menjadi semacam narkotika


Panakkukang, Mall Ratu Indah, yang mudah didapatkan.
Makassar Town Square, dan lain-lain), Situasi yang diresahkan
dan di setiap sudut lampu merah. masyarakat, karena banyaknya remaja
Ditempat inilah anak jalanan kota yang di temukan yang berakibat
Makassar bergumul dengan kerasnya remaja menjadi brutal di jalan dan
kehidupan kota dan susahnya mencari sering terjadi pencurian. Hal ini terjadi
sesuap nasi. karena lem sangat mudah di dapat
Kebanyakan dari anak jalanan ini karena keberadaannya legal (sebagai
berprofesi sebagai pengamen, lem).
pengemis, pedagang asongan, penjual Hal ini menyebabkan
koran bahkan ada sebagian yang penyalahgunaan pemakaian lem ini
berlaku sebagai preman. Mereka sangat cepat perkembangannya.
bekerja dari siang hingga malam hari. Anak-anak / remaja yang cenderung
Hal ini tentu saja merupakan kondisi tidak tahu akibat negatif dari lem ini,
yang memprihatinkan mengingat jam merasa setelah pemakaian mereka
kerja yang lumayan panjang sehingga akan merasa fly. Padahal zat
gangguan kesehatan yang rentan kandungan lem yaitu Lysergic Acid
terjadi dan ancaman kejahatan seperti Diethyilamide (LSD) yang dimasukkan
pemalakan dari preman pasar serta ke dalam tubuh manusia dihirup
akibat terjadinya pergaulan bebas melalui hidung itu dapat mengubah
seperti penggunaan narkoba pasti fikiran, suasana hati, atau perasaan,
akan dijumpai dan tidak terelakkan. dan perilaku seseorang. Pemakaian
Mengingat kemungkinan untuk terus menerus akan mengakibatkan
mendapatkan narkotika dan obat- ketergantungan fisik dan atau
obatan terlarang (narkoba) tersebut psikologis.
cukup sulit karena masalah ekonomi. Resiko yang pasti terjadi adalah
Sebagai alternatif lain, anak-anak kerusakan pada system syaraf dan
tersebut mulai mencoba-coba bahan organ-organ penting lainnya seperti
(zat adiktif) yang ada di sekitar mereka pernafasan, paru-paru, dan hati. LSD
dengan menggunakan lem aibon yang merupakan golongan zat adiktif
dihirup seperti halnya dengan lainnya yang dapat menyebabkan
beberapa jenis narkotika tertentu. halusinasi (BNNP Sulsel, 2014).
Kenakalan anak jalanan Hati adalah organ terbesar dan
sebagaimana tersebut diatas sering secara metabolisme paling kompleks
terjadi namun jarang disadari dan di dalam tubuh. Organ ini terlibat
diketahui oleh orang tua. Perbuatan ini dalam metabolisme zat makanan serta
disebut Inhalen. Inhalen adalah sebagian obat dan toksikan. Zat yang
dimana seseorang menghirup uap dari biasanya dapat mengalami
zat pelarut (thinner cat), uap lem, atau detoksifikasi, tetapi banyak toksikan
zat lainnya yang dapat membuat dapat di bioaktifkan dan menjadi lebih
mabuk. Inhalen sendiri adalah toksik.
senyawa organik berupa gas pelarut Pemeriksaan fungsi hati
yang mudah menguap. Senyawa ini merupakan salah satu pemeriksaan
biasa ditemukan dalam zat – zat yang kimia klinik yang sering di minta oleh
mudah ditemukan anak – anak dan dokter. Hal ini di karenakan peran hati
remaja seperti lem aica aibon, pelarut sebagai organ tubuh yang penting dan
cat, tip-ex, bensin, pernis, aseton, dan merupakan organ pusat metabolisme.
sebagainya. Dengan harga yang Hati menerima pasokan darah dari
cukup murah dan dijual secara bebas, sirkulasi sistemik melalui arteri
maka produk yang mengandung hepatica dan menampung aliran darah

44
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

dari sistem porta yang mengandung Adapun prosedur kerja dari


zat makanan yang diabsorpsi di usus. penelitian ini meliputi:
Dua macam enzim yang sering 1. Pra Analitik
dihubungkan dengan kerusakan sel a. Persiapan petugas
hati termasuk dalam golongan Menyiapkan alat pelindung diri
aminotransferase. Pada penyakit hati (APD) seperti masker, jas,
kadar SGOT (Serum Glutamic Oxal- Laboratorium, dan handskun.
acetic Transminase) dan SGPT b. Persiapan pasien
(Serum Glutamic Pyruvic Tidak ada persiapan khusus
Transminase) dalam serum cenderung c. Persiapan sampel
berubah sejajar. Jika sel hati Sampel yang digunakan ini
mengalami kerusakan, maka enzim- adalah darah tanpa anti koagulan
enzim itu yang dalam keadaan normal yang di diamkan beberapa saat
terdapat didalam sel dan masuk dan di sentrifuge dengan
kedalam peredaran darah. Semakin kecepatan 3000 rpm selama 10
banyak sel-sel hati yang rusak maka menit.
semakin tinggi pula kadar SGOT atau d. Persiapan reagen
SGPT yang terukur didalam darah
(Anonim, 2010). 1) SGOT
Berdasarkan latar belakang di  Reagen 1 / larutan buffer
atas, maka rumusan masalah a) Tris buffer pH 7,8 80 mmol/L
dalampenelitian ini adalah Bagaimana b) L-Aspartate 240 mmol/L
Gambaran Hasil Pemeriksaan Serum c) LDH ≥ 1200 U/L
Glutamic Oxal-acetic Transminase d) MDH ≥ 600 /L
(SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic
Transminase (SGPT) pada penghirup  Reagen 2/larutan subtract
lem? a) NADH2 0,18 mmol/L
Adapun tujuan dari penelitan ini b) 2-Oxoglutarate 12 mmol/L
adalah untuk 1) mengetahui gambaran
hasil pemeriksaan kadar SGOT dan Sebelum melakukan
SGPT pada penghirup lem, 2) pemeriksaan terlebih dahulu membuat
membuktikan bahwa hasil kadar reagen kerja dengan mencampur R1
SGOT dan SGPT dapat menunjukkan dan R2 dengan perbandingan 4:1
peningkatan atau tidak pada penghirup (2000 µL+ 500 µL).
lem.
2) SGPT
METODE  Reagen 1 / larutan buffer
Jenis penelitian yang digunakan a) Tris buffer pH 7,5 100 mmol/L
adalah Observasi laboratorik yang b) L-Alanine 500 mmol/L
bersifat deskriktif yang bertujuan untuk c) LDH ≥ 1800 U/L
mengetahui gambaran hasil
pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT  Reagen 2 / larutan subtrat
pada penghirup lem. a) NADH2 0,18 mmol/L
Pengambilan sampel dilakukan di b) 2-Oxoglutarate 15 mmol/L
sekitar Jalan Abdul Kadir kota
Makassar. Selanjutnya, penelitian Sebelum melakukan
telah dilakukan di Laboratorium D3 pemeriksaan terlebih dahulu membuat
Analis Kesehatan Universitas reagen kerja dengan mencampur R1
Indonesia Timur pada Tanggal 21 mei dan R2 dengan perbandingan 4:1
2015. (2000 µL + 500 µL).

45
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

e. Persiapan alat dan bahan 2) memipet dan masukkan


reagen kerja 500 µl kedalam
1) Alat masing-masing tabung
 Centrifuge 3) setelah itu menambahkan 50
 Klinipet 1000 µL, 100 µL µl sampel (serum) kedalam
 Tip Kuning dan biru tabung yang sudah diberi label
 Tabung reaksi sampel
 Rak tabung reaksi 4) kemudian menambahkan 10 µl
 Photometer larutan standar kedalam
 Spoit tabung yang sudah diberi label
standar
 Tourniqueit
5) menghomogenkan masing-
masing tabung
2) Bahan
6) mengukur absorbansinya
 Aquadest
menggunakan photometer
 Serum
 Kapas alcohol 70 % 3. Pasca Analitik
 Reagen SGOT/SGPT Interprestasi Hasil :
a. SGOT : Laki-laki : ≤ 37 U/L
2. Analitik Perempuan : ≤ 31 U/L
a. Pengambilan sampel b. SGPT : Laki-laki : ≤ 41 U/L
1) menyiapkan alat dan bahan Perempuan : ≤ 31 U/L
yang akan di gunakan
2) membersihkan daerah yang Dalam penelitian ini
akan di tusuk dengan kapas menggunakan analisa deskriptif yang
alkohol dan biarkan kering di tampilkan dalam bentuk tabel yang
3) memaasang tourniquet pada dipersentasikan kemudian dibahas
lengan yang akan di rusuk secara narasi.
4) kemudian tusuk kulit dengan Dari hasil penelitian tersebut
spoit sampai ujung jarum dapat dihitung presentasi hasil yaitu:
masuk ke dalam lumen vena.
5) melepaskan ikatan = %
pembendung dan perlahan-
lahan di tarik penghisap Ket :
semprit sampai jumkah darah n = Banyaknya sampel
yang dikehendaki P = Persentase
6) mengambil kapas dan F= Frekuensi jumlah sampel yang
letakkan di atas jarum lalu di meningkat
tarik jarum tersebut
7) kemudian darah di masukkan HASIL DAN DISKUSI
ke dalam tabung dan diamkan Penelitian ini dilaksanakan di
beberapa menit lalu Laboratorium DIII Analis Kesehatan
disentrifuge dengan kecepatan Universitas Indonesia TImur Makassar
3000 rpm selama 10 menit. pada Mei 2015 dengan jumlah sampel
sebanyak 10 serum penghirup lem.
b. Pemeriksaan sampel Adapun hasil yang diperoleh dari
1) menyiapkan 3 tabung reaksi penelitian ini disajikan dalam tabel
yang pertama sebagai blanko berikut.
dan kedua untuk sampel dan
ketiga untuk larutan larutan
standar

46
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Zat yang ada dalam lem Aibon
SGOT dan SGPT pada Penghirup adalah zat kimia yang bisa merusak
Lem di Jalan Abdul Kadir Kota sel-sel otak dan membuat kita menjadi
Makassar. tidak normal, sakit bahkan bisa
Kadar
KAD meninggal. Salah satu zat yang
AR
Kode
SGOT(
SGPT
terdapat di dalam lem aibon adalah
U/L) Lysergic Acid Diethyilamide (LSD).
No Samp KET (L= KET
(L= <37
el
P=
<41 Sejatinya lem (perekat) Aibon
P=
<31)
<31)
dipakai untuk merekat plywood,
Norm Norm plastik, wallpaper, kulit, tegel ,karet
1 A 7,19 34,27
al al dan porselin tambal ban. Oleh karena
2 B 18,74
Norm
27,73
Norm itu keberadaan lem ini legal dan
al al
Norm Norm
mudah didapatkan. Hal ini yang
3 C 23,42 39,57 menyebabkan penyalahgunaan
al al
4 D 22,22
Norm
27,00
Norm pemakaian lem ini sangat cepat
al al berkembang terutama di dunia anak
Norm Norm
5 E 32,10
al
33,36
al jalanan. Adapun ketika kita sering
Norm Norm melihat anak-anak jalanan yang
6 F 27,51 37,89
al al sedang memasukkan salah satu
Norm Norm tangannya ke dalam baju, serta
7 G 29,78 40,00
al al
Norm Norm mendekatkannya ke hidung, berarti
8 H 35,00 40,54
al al anak tersebut sedang menghirup lem
9 I 31,17
Norm
39,71
Norm aibon.
al al
Bahaya yang diakibatkan oleh
Norm Norm
10 J 36,81 36,82 pemakaian lem aibon tersebut dapat
al al
Sumber : Data Primer 2015 bermacam-macam dan terkadang
pecandunya kebanyakan tidak
Pada penelitian ini dilakukan mengetahui organ tubuh mana saja
analisa kadar SGOT dan SGPT pada yang dapat terserang. Bahayanya
penghirup lem di Jalan Abdul Kadir tidak hanya menyerang organ tubuh
Kota Makassar. Penelitian ini seperti otak, jantung dan paru-paru,
dimaksudkan untuk memastikan bahkan virus pun akan lebih mudah
apakah penghirup lem mengalami masuk kedalam tubuh mereka. Tidak
peningkatan kadar SGOT dan SGPT. hanya menyerang fisik, melainkan
Lem adalah zat atau bahan mental, emosional dan spiritual
perekat yang berfungsi merekatkan mereka pun akan terganggu.
dua bagian(sisi) suatu benda.Secara Zat adiktif adalah zat-zat kimiawi
garis besar material pembentuk lem yang dimasukkan ke dalam tubuh
terbuat dari bahan alami maupun manusia, baik ditelan melalui mulut,
bahan sintetis. dihirup melalui hidung maupun
Lem Aibon adalah lem disuntikkan melalui urat darah. Zat-zat
serbaguna, untuk merekatkan kimia itu dapat mengubah pikiran
berbagai alat atau barang. Lem ini suasana hati atau perasaan, dan
berguna untuk merekatkan barang dari perilaku seseorang. Pemakaian terus
bahan kulit binatang (tas, sepatu), menerus akan mengakibatkan
plastik, kayu, kertas, aluminium, karet, ketergantungan fisik dan atau
tembaga, besi dan lain-lain. Jenis lem psikologis. Resiko yang pasti terjadi
ini sering disalahgunakan oleh anak- adalah kerusakan pada sistem syaraf
anak jalanan untuk membuat mereka dan organ-organ penting lainnya
mabuk karena lem ini termasuk seperti jantung, paru-paru, dan hati.
kategori zat adiktif yang berbahaya.

47
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Pemeriksaan kadar SGOT KESIMPULAN


(Serum Glutamic Oxal-acetat Berdasarkan hasil penelitian
Transminase) dan SGPT (Serum yang telah dilaksanakan, maka dapat
Glutamic Pyruvic Transminase) ditarik kesimpulan, bahwa tidak terjadi
merupakan parameter untuk peningkatan kadar SGOT dan SGPT
mendeteksi penyakit hati. Peningkatan pada penghirup lem di Jalan Abdul
kadar SGOT dan SGPT akan terjadi Kadir Kota Makassar, dengan hasil
jika adanya pelepasan enzim secara pemeriksaan Sampel A=(GOT:7,19
intraseluler kedalam darah yang U/l) (GPT:34,27 U/l), Sampel
disebabkan nekrosis sel-sel hati atau B=(GOT:18,74 U/l) (GPT:27,73 U/l),
adanya kerusakan akut, atau dengan Sampel C=(GOT:23,42 U/l)
kata lain kadar SGOT dan SGPT akan (GPT:39,57 U/l), Sampel
meningkat dalam darah ketika terjadi D=(GOT:22,22 U/l) (GPT:27,00 U/l),
kerusakan pada sel hati. Sampel E=(GOT:32,10 U/l)
Dari penelitian yang telah (GPT:33,36 U/l), Sampel
dilakukan dengan menggunakan F=(GOT:27,51 U/l) (GPT:37,89 U/l),
Fotometer metode UV Test Sampel G=(GOT:29,78 U/l)
(Enzymatic) didapatkan hasil bahwa (GPT:40,00 U/l), Sampel
tidak terjadi peningkatan kadar SGOT H=(GOT:35,00 U/l) (GPT:40,54 U/l),
dan SGPT (Negatif) atau kadar SGOT Sampel I=(GOT:31,17 U/l) (GPT:39,71
dan SGPT penghirup yang diperiksa U/l) dan Sampel J=(GOT:36,81 U/l)
adalah Normal. Kadar SGOT dan (GPT:36,82 U/l).
SGPT penghirup lem dijalan abdul
kadir kota Makassar dengan kode
sampel A=(GOT:7,19 U/l) (GPT:34,27 DAFTAR PUSTAKA
U/l), Sampel B=(GOT:18,74 U/l)
(GPT:27,73 U/l), Sampel Anonim. 2010.
C=(GOT:23,42 U/l) (GPT:39,57 U/l), http://farmasy/07/fb.wordpress.co
Sampel D=(GOT:22,22 U/l) m/2010/10/27/hepatitis-dengan-
(GPT:27,00 U/l), Sampel sgot-sgpt. Di akses tanggal 31
E=(GOT:32,10 U/l) (GPT:33,36 U/l), Maret 2015
Sampel F=(GOT:27,51 U/l)
(GPT:37,89 U/l), Sampel Anonim. 2011. Penyalahgunaan Zat
G=(GOT:29,78 U/l) (GPT:40,00 U/l), Adiktif “LEM AIBON” oleh anak
Sampel H=(GOT:35,00 U/l) Jalanan di Kota Makassar
(GPT:40,54 U/l), Sampel
Anonim. 2014. Menghirup Len Fox,
I=(GOT:31,17 U/l) (GPT:39,71 U/l) dan
Bahaya Terhadap Kesehata
Sampel J=(GOT:36,81 U/l) (GPT:36,82
Badan Narkotika Nasional
U/l).
Provinsi Sulawesi Selatan
Sampel yang digunakan untuk
(http://bnnpsulsel73.wordpress.co
penelitian ini adalah sampel serum
m/2014/05/24/menghirup-lem-
anak dan remaja yaitu usia diatas 10
fox-bahaya-terhadap-
tahun. Didapatkan hasil kadar SGOT
kesehatan/). Diakses tanggal 2
dan SGPT yang normal. Jika anak-
April 2015
anak ini terus menghirup lem dari
tahun ke tahun, memungkinkan kadar Fitriamartin, N. KTI. 2014. Studi Hasil
SGOT dan SGPT akan mengalami Pemeriksaan Kadar SGOT dan
peningkatan di usia dewasa. Karena SGPT pada Penderita
penggunaan zat adiktif ini memiliki Tuberculosis di Balai Besar
efek jangka panjang. Laboratorium Kesehatan Paru:
Makassar

48
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Guntur H. 2003. Serologi Golongab


Darah. JBIC: Jakarta
Hardjoeno. H. 2007. Interprestasi Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
Diagnostik. UNHAS: Makassar
Kartono, Kartini. 2010. Kenakalan
Remaja. PT. Rada Grafindo
Persada Rajawali Pers: Jakarta
Kee, Joey LeFever. 2007. Pedoman
Pemeriksaan Laboratorium dan
Diagnostik. EGC: Jakarta
Price, AS dan Standridge, PM. 2005.
Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC: Jakarta
Sadikin, MH. 2011. Biokimia Enzim.
Widya Medika: Jakarta
Soewono, H. 2001. Biokimia
Experimen Laboratorium. FKUI.
Widya Medika: Jakarta
Sugiyono. 2003. Statistika untuk
Penelitian. Penerbit CV Alfabeta:
Bandung
Syarif, Jurnal. 2013. Penuntun Kimia
Klinik II. UIT. Makassar

49

You might also like