You are on page 1of 9

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No.

3 Desember 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861

PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP


KINERJA PEGAWAI MELALUI MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA LUBUKLINGGAU

Irma Idayati1, Surajiyo2, Marvia Hazalena3


1,2,3
Program Studi Manajemen, Universitas Bina Insan Lubuklinggau
E-mail : 1irmaidayati@univbinainsan.ac.id, 2surajiyo@univbinainsan.ac.id,
3
marvia.hazalena@gmail.com

ABSTRACK
This study entitled The Effect of Competence and Work Environment on Employee
Performance through Motivation as an Intervening Variable in the Education and Culture Office
of the City of Lubuklinggau. The method used in this study using a questionnaire and observation.
Testing the first hypothesis, namely Variable Competence (X1) on Motivation (Z) "shows that t
count produces a coefficient of 16.347. With a sample size of 58 found df = 58 (58-2) at a
significant level of 0.05, the critical value of t table is 1.672. with these results it can be said that
competence has a significant effect on motivation because tcount (16.347)> t table (1.672). The
second hypothesis testing is that it can be said that the work environment has a significant
influence on motivation because tcount (10.038)> t table (1.672). Third Hypothesis testing can be
said that competence has a significant effect on employee performance because tcount (10.412)> t
table ( 1.672). The fourth hypothesis testing can be said that the work environment has a
significant influence on employee performance because tcount (14.897)> t table (1.672). " and
testing the fifth hypothesis, it is found that the value of fcount obtained is 152.197> F table = 3.16
and the simultaneous significant level of sig F is 0.000b. This shows that competence and work
environment have a significant influence on employee performance (Y).
Keywords : Competence, Work Environment, Motivation, Employee Performance

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai melalui Motivasi sebagai Variabel Intervening di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Lubuklinggau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan
observasi. Pengujian hipotesis pertama yaitu Variabel Kompetensi (X1) terhadap Motivasi (Z)”
menunjukan t hitung menghasilkan koefisien sebesar 16,347. Dengan jumlah sampel 58 ditemukan
df = 58 (58-2) Pada taraf Signifikan sebesar 0,05 nilai Kritis t tabel sebesar 1,672. dengan hasil ini
dapat dikatakan bahwa Kompetensi memiliki Pengaruh yang Signifikan terhadap Motivasi karena
thitung (16,347) > t tabel (1,672). Pengujian Hipotesis yang kedua yaitu dapat dikatakan bahwa
Lingkungan Kerja memiliki Pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi karena t hitung (10,038) > t
tabel (1,672).Pengujian Hipotesis Ketiga dapat dikatakan bahwa Kompetensi memiliki Pengaruh
yang Signifikan terhadap Kinerja Pegawai karena thitung (10,412) > ttabel (1,672).Pengujian Hipotesis
yang Keempat dapat dikatakan bahwa Lingkungan Kerja memiliki Pengaruh yang Signifikan
terhadap Kinerja pegawai karena thitung (14,897) > t tabel (1,672).” dan pengujian Hipotesis kelima
didapat bahwa nilai fhitung yang diperoleh adalah sebesar 152,197> F tabel = 3,16 dan tingkat
Signifikan secara serentak sig F adalah 0,000b. Hal ini menunjukan bahwa Kompetensi dan
Lingkungan Kerja memiliki Pengaruh yang Signifikan terhadap Kinerja Pegawai (Y).
Kata kunci : Kompetensi, Pengawasan, Produktivitas Kerja

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 194


Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 3 Desember 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861

I. PENDAHULUAN dan Pujian dari Pimpinan baik secara


Motivasi yang ada pada setiap orang langsung maupun tidak langsung yang
tidaklah sama. Untuk itu diperlukan diberikan kepada para Pegawai dan masalah
Pengetahuan tentang pengertian dan Hakikat selanjutnya menyangkut tentang Kinerja
Motivasi, serta kemampuan teknik Pegawai di Dinas Pendidikan dan
menciptakan situasi, sehingga menimbulkan Kebudayaan Kota Lubuklinggau yaitu masih
Motivasi/dorongan bagi seseorang untuk belum Optimalnya hasil kerja yang
berbuat atau berperilaku sesuai dengan yang dilakukan oleh Pegawai di Dinas Pendidikan
dikehendaki oleh individu lain dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau untuk
(Organisasi).[2] menyelesaikan pekerjaan.
Selain Motivasi, Kompetensi juga
sangat berpengaruh terhadap Kinerja II. TINJAUAN PUSTAKA
Pegawai guna mewujudkan Visi Misi 2.1 Kinerja
Organisasi tempat bekerja. Kompetensi Kinerja adalah hasil yang dicapai dari
adalah suatu kemampuan untuk apa yang diinginkan oleh Organisasi.[1]
melaksanakan atau melakukan suatu ““Kinerja adalah Pendekatan Strategis
pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas dan terpadu untuk menyampaikan sukses
keterampilan dan pengetahuan serta berkelanjutan pada Organisasi dengan
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh memperbaiki Kinerja Pegawai yang bekerja
pekerjaan tersebut.”[2] di dalamnya dan dengan mengembangkan
“Selain Motivasi dan Kompetensi, kemampuan tim dan Kontributor
Lingkungan Kerja merupakan bagian dari individu.”[4]”
Lingkungan Internal dalam Organisasi.[3]
Lingkungan kerja sebagai tempat dan unsur 2.2 Motivasi
dinamis yang ada disekitar seseorang Motivasi adalah Proses yang
bekerja. Lingkungan Kerja bukan hanya menyebabkan intensitas, arah, dan usaha
menyangkut lingkungan Fisik tempat kerja, terus-menerus individu menuju pencapaian
tetapi juga menyangkut unsur-unsur psikis tujuan.[2]
yang terjadi di dalam.” Motivasi merupakan serangkaian
Berdasarkan Observasi awal yang proses yang membangkitkan, mengarahkan,
berkaitan dengan Kompetensi Pegawai yang dan menjaga perilaku manusia menuju pada
ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pencapain tujuan.[2]
Kota Lubuklinggau diantaranya adalah
belum optimalnya keterampilan dan 2.3 Kompetensi
Pengetahuan Pegawai dalam melaksanakan Kompetensi merupakan landasan
tugas memberikan dampak terhadap Kinerja dasar karakteristik orang dan
Pegawai. mengindikasikan cara berprilaku atau
“Selain dari Kompetensi faktor berpikir,menyamakan situasi,dan
Lingkungan Kerja juga sangat berpengaruh mendukung untuk periode waktu cukup
terhadap Kinerja Pegawai karena lingkungan lama.[2]
di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota “Kompetensi merupakan dimensi
Lubuklinggau kondisi lingkungan fisik yang Perilaku yang berada dibelakang Kinerja
kurang nyaman dan tata ruang kerja yang kompeten. Sering dinamakan Kompetensi
belum rapi dan tidak beraturan.” Perilaku karena dimaksudkan untuk
Sementara itu Observasi yang menjelaskan bagaimana orang berperilaku
menyangkut dengan Motivasi Kerja terdapat ketika mereka menjalankan perannya dengan
persoalan yaitu masih kurangnya Apresiasi baik.”[2]

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 195


Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 3 Desember 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861

2.4 Lingkungan Kerja motivasi kerja. Pengujian Hipotesis


“Lingkungan Kerja bukan hanya menunjukkan bahwa Motivasi Kerja
berpengaruh terhadap semangat dan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
kegairahan Kerja dalam pelaksanaan tugas, Hal tersebut dibuktikan dengan nilai
Lingkungan Kerja yang baik dapat thitung  ttabel (4.241  1,96) dengan
merangsang orang bekerja dengan baik, nilai sig 0.000 (p5%).
pengaruhnya lebih jau besar, sebaliknya 3. The Influence of Training, Competence,
Lingkungan Kerja yang kurang baik bukan and Motivasi on Employees Performance
hanya berpengaruh terhadap semangat dan of Workers Social Security Agency in
kegairahan Kerja Pegawai, mungkin akan Banten Province, Indonesia. The
membawa dampak buruk terhadap research was designed in a quantitative
Perusahaan maupun pekerja itu sendiri.”[3] descriptive method with multivariate
“Lingkungan Kerja merupakan analysis involving 110 people as the
Lingkungan Internal yang mewakili faktor- sample. The results of this study
faktor dalam Organisasi yang menciptakan conclude the coefficient of determination
Kultur dan Lingkungan sosial dimana (R2) of performance variable by 0.4085
aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan is explained by competences, training,
berlangsung.”[3] and motivation with 0.36, 0.28, and
0.213, respectively. Hence, the results of
2.5 Penelitian Terdahulu this research can be a consideration in
1. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja the efforts to enhance the employee
Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi di performance
Denpasar. Populasi data yang
dikumpulkan dalam penilitian adalah III. METODOLOGI PENELITIAN
seluruh account officer yang berjumlah 3.1 Desain Penelitian
130 orang dari 39 koperasi yang Peneliti melakukan observasi di tempat
dijadikan obyek penelitian. Tehnik penelitian untuk mengamati fenomena-
sampling yang digunakan adalah tehnik fenomena yang ada. Setelah melakukan
Proportionate Stratified Random observasi, Peneliti membuat kerangka
Sampling Hasil uji Convergent Validity pemikiran yang berisikan variabel bebas dan
menunjukkan bahwa seluruh indikator variabel terikat yang akan diteliti. Kemudian
pada masing-masing variabel memiliki peneliti membuat hipotesis atau dugaan hasil
loading factor lebih dari 0.50 sampai 0.6 sementara untuk membuat rumusan masalah
dianggap cukup memadai. Ukuran yang akan dibuat. Lalu berikutnya, peneliti
refleksif individual dikatakan tinggi jika menetapkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai
berkorelasi lebih dari 0.70 dengan dari penelitian yang akan dilakukan. Serta
variabel yang diukur. dilanjutkan membuat atau menyusun rencana
2. Pengaruh Kompetensi Karyawan dan jadwal kapan waktu dilaksanankanya
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja penelitian.
Karyawan Melalui Motivasi Kerja
Sebagai Variabel Intervening. Hasil 3.2 Jenis Penelitian
penelitian menunjukkan bahwa Dalam penelitian ini peneliti
Kompetensi Pegawai dan Lingkungan menggunakan jenis penelitian Kuantitatif
Kerja tidak berpengaruh langsung
terhadap Kinerja Pegawai tetapi hasilnya
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
setelah diuji dengan variabel intervensi

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 196


Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 3 Desember 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861

3.3 Populasi dan Sampel 3. Uji t (Uji Parsial)


1. Populasi 𝑟√𝑛−2
𝑡=
Dalam penelitian ini populasi terdiri √1−𝑟2

dari seluruh pegawai yang ada di Dinas 4. Uji Regresi Linier Berganda
Pendidikan dan Kebudayaan Kota 𝑌 = 𝑎 + 𝑏. 𝑋1 + 𝑏. 𝑋2
Lubuklingau berjumlah 58 orang 5. Uji Koefisien Determinasi
2. Sampel 𝑹𝒙𝒚
𝒏(∑ 𝑿𝒊𝒀𝒊) − (∑ 𝑿𝟐). (∑ 𝒀𝟐)
Karena jumlah populasinya 58 orang =
maka populasi di dalam penelitian ini √{𝒏. ∑ 𝑿𝟐 − (∑ 𝑿𝒊)𝟐 } . {𝒏. ∑ 𝒀𝒊𝟐 − (∑ 𝒀𝒊𝟐 )}
dijadikan sampel semuanya. Maka
penelitian ini menggunakan metode 6. Uji F (Simultan)
sampel jenuh, yaitu seluruh populasi 𝑅2 / 𝑘
𝐹ℎ =
menjadi sampel dalam penelitian ini.” (1 − 𝑅2 )/(𝑛 − 𝑘 − 1)
7. Statistik Intervening
3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini Motivasi (Z)
Teknik pengumpulan data dalam sebagai Variabel Intervening/ penyela
penelitian ini adalah dengan melakukan antara Variabel Kompetensi (X 1),
observasi, dokumentasi, dan kuisioner yang Lingkungan Kerja (X2) tidak langsung
berupa angket. mempengaruhi berubahnya Variabel
Kinerja (Y). Untuk menguji pengaruh
3.5 Uji Asumsi Klasik variabel intervening digunakan metode
1. Uji Normalitas analisis jalur (Path Analysis).
Pengujian Normalitas yang umum
digunakan adalah Teknik Kolmogorof
Smirnov. Kriteria pengujian Normalitas IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
menurut Versi ini, jika nilai p Value Sig 4.1 Hasil Penelitian
> 0,05. Nilai p Value Sig merupakan 1. Uji F (Simultan)
nilai perhitungan hasil pengujian
normalitas. Tabel 1
2. Uji Linieritas Uji F (Simultan)
Dengan menggunakan Test for ANOVAa
Linearity dengan taraf signifikansi 0,05, Sum of Mean
dua variabel dikatakan mempunyai Model Squares df Square F Sig.
hubungan yang linear bila nilai 1 Regression
359.171 2 179.586
152.
.000b
signifikansi pada Linearity < 0,05, dan 197
jika signifikansi pada Deviation from Residual 64.898 55 1.180

Linearity >0,05, maka kedua variabel Total 424.069 57


a. Dependent Variable: KINERJA
berhubungan secara linear.
b. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA,
KOMPETENSI
3.6 Teknis Analisis Data
Sumber : Hasil Olahan dari Data SPSS 22,
1. Uji Regresi Linier Sederhana
2020
Ŷ = 𝑎 + 𝑏. 𝑋 1
2. Uji Koefisien Korelasi
““Nilai Fhitung sebesar 152,197 dengan
𝑟𝑥𝑦
menggunakan tingkat keyakinan 95%, a =
𝑛 ∑ 𝑥1. 𝑦 − ∑ 𝑥1. ∑ 𝑦)
= 5% dan df 2 (n-k1) = 58-2-1=55 (n adalah
√[𝑛 ∑ 𝑥12 − (∑ 𝑥1)2 . (𝑛 ∑ 𝑦 2 − ∑ 𝑦 2 ) jumlah data). dengan demikian hasil
diperoleh untuk Fhitung pada tingkat 55 adalah

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 197


Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 3 Desember 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861

3,16. Maka Kriteria Kinerja adalah Fhitung setelah disesuaikan nilai sisanya sebesar 16%
152,197> Ftabel3,16 sehingga Ho ditolak dan dipengaruhi oleh Variabel lain yang tidak
Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh dimasukan dalam penelitian ini. Sementara
Simultan antara Kompetensi dan Lingkungan itu nilai e2 dapat dicari dengan rumus e1 =
Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas √(1-0,840) = 0,4”
Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Lubuklinggau.” 4.2 Pembahasan
1. Pengaruh Kompetensi terhadap
2. Intervening Motivasi
”Berdasarkan uji t dapat dijelaskan
Tabel 2 bahwa t hitung menghasilkan koefisien sebesar
Koefisien Jalur Model I 16,347. dengan jumlah sampel 58 ditemukan
Model Summary (df) = n-k = 58-2 ( n adalah banyaknya
R Adjusted Std. Error of resoponden ) dan pada taraf signifikan
Model R Square R Square the Estimate sebesar 0,05 dengan demikian hasil
1 .847a .718 .707 1.476 diperoleh untuk ttabel pada tingkat 56 adalah
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KOMPETENSI sebesar 1,672. dengan hal ini dapat dikatakan
Sumber : Hasil Olahan dari Data SPSS 22, bahwa Kompetensi memiliki Pengaruh yang
2020 Signifikan terhadap Motivasi karena thitung
“ (16,347) > t tabel (1,672).”
Nilai koefisien determinasi sebesar Hal ini berarti bahwa secara Parsial
2
R = 0,718 hal ini menunjukan Variabel Variabel Kompetensi memiliki pengaruh
Kompetensi (X1) terhadap Kinerja (Y) yang Signifikan terhadap Motivasi di Dinas
dengan Motivasi (Z) sebagai Variabel Pendidikan dan Kebudayaan Kota
intervening sebesar 0,718 atau 71,8% dan Lubuklinggau.
setelah disesuaikan nilai sisanya sebesar
28,2% dipengaruhi oleh Variabel lain yang
tidak dimasukan dalam Penelitian ini. 2. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Sementara itu nilai e1 dapat dicari dengan Motivasi
rumus e1 = √(1-0,718) = 0,531” Berdasarkan uji t dapat dijelaskan
bahwa t hitung menghasilkan koefisien
Tabel 3 sebesar 10,038. dengan jumlah sampel 58
Koefisien Jalur Model II dirumus (df) = n-k = 58-2 (n adalah
Model Summary
banyaknya resoponden) dan pada taraf
signifikan sebesar 0,05 dengan demikian
R Adjusted Std. Error of
Model R Square R Square the Estimate hasil diperoleh untuk ttabel pada tingkat 56
1 .917a .840 .835 1.109
adalah sebesar 1,672. dengan hal ini dapat
dikatakan bahwa Lingkungan Kerja memiliki
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,
LINGKUNGAN KERJA Pengaruh yang Signifikan terhadap Motivasi
Sumber : Hasil Olahan dari Data SPSS 22, karena thitung (10,038) > t tabel (1,672).
2020 “Hal ini berarti bahwa secara Parsial
Variabel Lingkungan Kerja memiliki
Nilai koefisien determinasi sebesar pengaruh yang Signifikan terhadap Motivasi
2
R = 0,840 hal ini menunjukan variabel di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) Lubuklinggau.[
dengan Motivasi (Z) sebagai Variabel
Intervening sebesar 0,840 atau 84,0% dan

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 198


Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 3 Desember 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861

3. Pengaruh Kompetensi terhadap adalah sebesar 1,672. bahwa Motivasi


Kinerja Pegawai memiliki pengaruh yang Signifikan terhadap
“Berdasarkan uji t dapat dijelaskan Kinerja karena thitung (11,529) > t tabel
bahwa t hitung menghasilkan koefisien sebesar (1,672).”
10,412. dengan jumlah Sampel 58 ditemukan Hal ini berarti bahwa secara Parsial
(df) = n-k = 58-2 (n adalah banyaknya Variabel Motivasi memiliki pengaruh yang
resoponden) dan pada taraf Signifikan Signifikan terhadap Kinerja Pegawai Dinas
sebesar 0,05 dengan demikian hasil Pendidikan dan Kebudayaan Kota
diperoleh untuk ttabel pada tingkat 56 adalah Lubuklinggau.
sebesar 1,672. dengan hal ini dapat dikatakan
bahwa Kompetensi memiliki Pengaruh yang 6. Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan
Signifikan terhadap Kinerja karena thitung Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
(10,412) > t tabel (1,672).” Berdasarkan dari hasil perhitungan
Hal ini berarti bahwa secara Parsial nilai f, diperoleh nilai fhitung sebesar 152,197
Variabel kompetensi memiliki pengaruh dengan menggunakan tingkat keyakinan
yang Signifikan terhadap Kinerja Pegawai 95% a=5% dan df 2 (n-k-1) = 58-2-1 = 55 (n
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota adalah jumlah data). dengan demikian hasil
Lubuklinggau. diperoleh untuk Ftabelpada tingkat 55 adalah
3,16 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima
4. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap yang berarti terdapat pengaruh secara
Kinerja Pegawai Simultan antara Kompetensi dan Lingkungan
Berdasarkan uji t dapat dijelaskan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas
bahwa t hitung menghasilkan koefisien sebesar Pendidikan dan Kebudayaan Kota
14,897. dengan jumlah sampel 58 ditemukan Lubuklinggau.”
(df) = n-k = 58-2 ( n adalah banyaknya
resoponden ) dan pada taraf Signifikan 7. Pengaruh Kompetensi terhadap
sebesar 0,05 dengan demikian hasil Kinerja Pegawai melalui Motivasi
diperoleh untuk ttabel pada tingkat 56 adalah sebagai Variabel Intervening
sebesar 1,672. dengan hal ini dapat dikatakan Berdasarkan hasil koefisien jalur
bahwa Lingkungan kerja memiliki pengaruh model I diperoleh nilai Koefisien
yang Signifikan terhadap Kinerja karena Determinasi sebesar R2 = 0,718 hal ini
thitung (14,897) > t tabel (1,672). menunjukan Variabel Kompetensi (X1)
“Hal ini berarti bahwa secara Parsial terhadap Kinerja (Y) melalui Motivasi
Variabel Lingkungan kerja memiliki sebagai Variabel Intervening sebesar
pengaruh yang Signifikan terhadap Kinerja 0,718atau 71,8% dan setelah disesuaikan
Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan nilai sebesar 28,2% dipengaruhi oleh
Kota Lubuklinggau.” Variabel lain yang tidak dimasukan dalam
penelitian ini.”
5. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja ”Berdasarkan dari hasil perhitungan
Pegawai nilai beta diketahui pengaruh langsung yang
Berdasarkan uji t dapat dijelaskan diberikan Kompetensi (X1) terhadap Kinerja
bahwa t hitung menghasilkan koefisien sebesar (Y) sebesar 0,285. Sedangkan Pengaruh
11,529. dengan jumlah sampel 58 dengan tidak langsung Kompetensi (X1) melalui
rumus (df) = n-k = 58-2 ( n adalah Motivasi (Z) terhadap Kinerja (Y) adalah
banyaknya resoponden ) dan pada taraf perkalian antara nilai beta Kompetensi (X1)
Signifikan sebesar 0,05 dengan demikian terhadap Motivasi (Z) dengan nilai beta
hasil diperoleh untuk ttabel pada tingkat 56 Motivasi (Z) terhadap Kinerja (Y) yaitu :

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 199


Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 3 Desember 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861

0,909 x 0,580 = 0,527. Maka Pengaruh total langsung, hasil ini menunjukan bahwa secara
yang diberikan Kompetensi (X1) terhadap tidak langsung Lingkungan Kerja melalui
Kinerja (Y) adalah Pengaruh langsung Motivasi mempunyai Pengaruh Signifikan
ditambah dengan pengaruh tidak langsung terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan
yaitu : 0,285 + 0,527. Berdasarkan hasil dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau
perhitungan bahwa nilai pengaruh langsung
sebesar 0,285 dan pengaruh tidak langsung V. KESIMPULAN
sebesar 0,527 yang berarti nilai “pengaruh Berdasarkan hasil Penelitian dan
tidak langsung lebih besar dibandingkan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
dengan nilai pengaruh langsung, hasil ini berikut :
menunjukan bahwa secara tidak langsung 1. Berdasarkan Variabel Kompetensi nilai
Kompetensi melalui Motivasi mempunyai uji t dapat dijelaskan bahwa t hitung
pengaruh Signifikan terhadap Kinerja menghasilkan Koefisien sebesar
Pegawai di Dinas Pendidikan dan 16,347.dengan hal ini dapat dikatakan
Kebudayaan Kota Lubuklinggau. bahwa Kompetensi memiliki pengaruh
yang Signifikan terhadap Motivasi karena
8. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap t hitung (16,347) > t tabel (1,672).
Kinerja Pegawai melalui Motivasi 2. Berdasarkan Variabel Lingkungan kerja
sebagai Variabel Intervening nilai uji t dapat menunjukan bahwa thitung
“Berdasarkan hasil Koefisien jalur menghasilkan Koefisien sebesar 10,038.
model II diperoleh nilai Koefisien dengan hal ini dapat dikatakan bahwa
determinasi sebesar R2 = 0,840 hal ini Lingkungan Kerja memiliki Pengaruh
menunjukan Variabel Lingkungan Kerja (X2) yang Signifikan terhadap Motivasi karena
terhadap Kinerja (Y) melalui Motivasi t hitung (10,038) > t tabel (1,672).
sebagai variabel Intervening sebesar 3. Berdasarkan Variabel Kompetensi nilai
0,840atau 84% dan setelah disesuaikan nilai uji t dapat dijelaskan bahwa t hitung
sebesar 16% dipengaruhi oleh Variabel lain menghasilkan Koefisien sebesar 10,412.
yang tidak dimasukan dalam peneliti ini. dengan hal ini dapat dikatakan bahwa
Berdasarkan dari hasil perhitungan Kompetensi memiliki pengaruh yang
nilai beta diketahui pengaruh langsung yang Signifikan terhdap Kinerja karena t hitung
diberikan Lingkungan Kerja (X2) terhadap (10,412) > t tabel (1,672).
Kinerja (Y) sebesar 0,619. Sedangkan 4. Berdasarkan Variabel Lingkungan kerja
pengaruh tidak langsung Lingkungan Kerja Nilai uji t dapat menunjukan bahwa thitung
(X2) melalui Motivasi (Z) terhadap Kinerja menghasilkan koefisien sebesar 14,897.
(Y) adalah perkalian antara nilai beta Dengan hal ini dapat dikatakan bahwa
Lingkungan Kerja (X2) terhadap Motivasi Lingkungan Kerja memiliki Pengaruh
(Z) dengan nilai beta Motivasi (Z) terhadap yang Signifikan terhadap Kinerja karena t
Kinerja (Y) yaitu : 0,802 x 0,839 = 0,673. hitung (14,897) > t tabel (1,672).
Maka pengaruh total yang diberikan 5. Berdasarkan Variabel Motivasi Nilai Uji t
Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) dapat menunjukan bahwa t hitung
adalah pengaruh langsung ditambah dengan menghasilkan koefisien sebesar 11,529.
pengaruh tidak langsung yaitu : 0,619 + dengan hal ini dapat dikatakan bahwa
0,673. Berdasarkan hasil perhitungan bahwa Motivasi memiliki Pengaruh yang
nilai Pengaruh langsung sebesar 0,619 dan Signifikan terhadap Kinerja karena thitung
pengaruh tidak langsung sebesar 0,673 yang (11,529) > t tabel (1,672).
berarti nilai pengaruh tidak langsung lebih 6. Berdasarkan dari hasil perhitungan nilai f,
besar dibandingkan dengan nilai pengaruh diperoleh nilai f hitung 152,197> ftabel 3,16

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 200


Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 3 Desember 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861

sehingga terdapat pengaruh secara hendaknya tetap dipertahankan, bila perlu


Simultan antara Kompetensi dan ditingkatkan lagi agar para pegawai
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja semakin giat lagi untuk bekerja dengan
Pegawai di Dinas Pendidikan dan lebih maksimal.
Kebudayaan Kota Lubuklinggau.. 3. Kinerja akan maksimal apabila didukung
7. Berdasarkan hasil Koefisien jalur Model I oleh kebijakan-kebijakan yang diberikan
diperoleh nilai koefisien Determinasi pimpinan sebagai penghargaan atau rasa
sebesar R2 = 0,718, hasil perhitungan peduli perusahaan terhadap hasil kerja
bahwa nilai pengaruh langsung sebesar pegawai.
0,285 dan pengaruh tidak langsung
sebesar 0,527 yang berarti nilai pengaruh VII. DAFTAR PUSTAKA
tidak langsung lebih besar dibandingkan
dengan nilai pengaruh langsung, hasil ini [1] Kasmir, Manajemen Sumber Daya
menunjukan bahwa secara tidak langsung Manusia. Jakarta, 2016.
Kompetensi melalui Motivasi mempunyai
pengaruh Signifikan terhadap Kinerja [2] Wibowo, Manajemen Kinerja.
Pegawai di Dinas Pendidikan dan Jakarta, 2016.
Kebudayaan Kota Lubuklinggau
8. “Berdasarkan hasil Koefisien jalur model [3] Umar Nimran dan Amirullah,
II diperoleh nilai Koefisien Determinasi Manajemen Sumber Daya Manusia &
sebesar R2 = 0,840, hasil perhitungan Perilaku Organisasi. Malang, 2015.
bahwa nilai pengaruh langsung sebesar
0,619 dan pengaruh tidak langsung [4] Bintoro dan Daryanto, Manajemen
sebesar 0,673 yang berarti nilai pengaruh Penilain Kinerja Karyawan.
tidak langsung lebih besar dibandingkan Yogyakarta, 2017.
dengan Nilai pengaruh langsung, hasil ini
menunjukan bahwa secara tidak langsung [5] D. Miftahul Ainun Naim
Lingkungan Kerjamelalui Motivasi Basori,Wawan Prahiawan, “Pengaruh
mempunyai Pengaruh Signifikan terhadap Kompetensi Karyawan Dan
Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Kebudayaan Kota Lubuklinggau.” Karyawan Melalui Motivasi Kerja
Sebagai Variabel Intervening,” J. Ris.
VI. SARAN Bisnis dan Manaj. Tirtayasa, vol.
Setelah ditarik kesimpulan, peneliti 1(2): hh.1, no. issn 2599-0837, 2017.
memberikan saran dan semoga dapat
memberikan manfaat bagi Pegawai Dinas [6] Eddy Sutrisno, Manajemen Sumber
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Daya Manusia. Jakarta, 2015.
Lubuklinggau sebagai berikut :
1. Agar Pegawai dapat bekerja secara [7] Moeheriono, Pengukuran Kinerja
maksimal untuk meningkatkan kualitas Berbasis Kompetensi. Jakarta, 2014.
maupun kuantitas, maka lingkungan kerja
perlu di perhatikan sehingga kompetensi [8] Sedarmayanti, Tata Kerja dan
yang dimiliki dapat terus ditingkatkan Produktivitas Kerja. Bandung, 2011.
lebih baik lagi.
2. Motivasi yang diterapkan saat ini kepada [9] Nitisemito, Manajemen Personalia.
Pegawai Dinas Pendidikan dan jakarta, 2015.
Kebudayaan Kota Lubuklinggau,

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 201


Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 3 Desember 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861

[10] Sugiyono, Metode Penelitian


Kuantitatif. Bandung: Alfabeta, 2018.

[11] Wiratna Sujarweni, Metodologi


Penelitian Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta, 2015.

[12] M. . Ir.Syofian Siregar, Metode


Penelitian Kuantitatif Perhitungan
Manual & Spss, Edisi pert. Jakarta:
Kencana, 2013.

[13] M. B. . DR. RIDUWAN, Metode &


Teknik Menyusun Proposal
Penelitian. Bandung: Alfabeta.

[14] Kasmadi dan Nia Siti Sunariah,


Panduan Modern Panduan
Kuantitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.

[15] P. H. I. Ghozali, Aplikasi analisis


multivariate dengan program IBM
SPSS 25. semarang, 2018.

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 202

You might also like