You are on page 1of 11

DAMPAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN


EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SULEWANA KECAMATAN
PAMONA UTARA KABUPATEN POSO
Olvit Olniwati Kayupa
olvitkayupa@ymail.com
Mahasiswa Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
This study aims to determine how the impact of social and economic impacts as well as
differences in socioeconomic levels before and after the construction of hydropower plant in the
village of Sulewana, North Pamona district in Poso Regency.The type of analysis in this research is
quantitative descriptive analysis. There were 80 people in Sulewana Village involved in this study
as the respondents, and the data were obtained by interview and respondents filled the
questionnaires. Then, the data were analysed by SPSS software through t-test paired sample test.
The result of this study shows that social conditions which are include education, health and safety
level as well as economic conditions that include income level, the level of employment and the
welfare level have significant and positive impact on the local development. The indicators were
analysed by t-test showsthat there are correlation between the existence of hydropower before and
after construction by 0793 or 79.30%.It can also be seen from the significant t value (0.000 <0.05 )
and then the hypothesis is accepted. Thus, the social and economic have an impacton the level of
social and economicof Sulewana villagers after the construction of hydropower.
Keywords: Impact, Social, Economic, hydropower.

Salah satu perwujudan Ilmu sedang dan besar, antara lain potensi Danau
pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang di Lindu di Kabupaten Donggala dan Danau
anggap penting untuk peningkatan Poso di Kabupaten Poso, yang mampu
kesejahteraan bangsa dan negara adalah mensuplai kebutuhan listrik di propinsi
energi listrik. Pentingnya energi listrik untuk Sulawesi Tengah dan propinsi lainnya di
pencapaian kehidupan bangsa yang ideal, Sulawesi. Potensi ini sangat prospektif untuk
mendorong pemerintah Indonesia untuk terus jangka menengah dan jangka panjang guna
memperluas jangkauan pelayanan listrik bagi memenuhi kebutuhan tenaga listrik Sulawesi
masyarakat, khususnya yang tinggal di Tengah dan pulau Sulawesi pada umumnya
wilayah pedesaan. Sarana listrik yang di (Djihad M Ali, 2009).
maksud tersebut dapat dimanfaatkan untuk Pembangunan PLTA memberikan
berbagai kebutuhan masyarakat misalnya dampak positif dan negatif bagi masyarakat
untuk kegiatan masyarakat (Suyitno M, yang daerahnya dibangun PLTA, antara lain
2011). mendorong tumbuhnya perekonomian bagi
Pembangunan kelistrikan merupakan masyarakat sekitar seperti menambah
kebutuhan yang sangat mendesak, mengingat lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
kapasitas listrik yang ada saat ini di Sulawesi Misalnya masyarakat yang dahulu berprofesi
Tengah belum mampu melayani permintaan sebagai petani dapat bekerja di PLTA.
untuk skala industri yang lebih besar. Pengaruh sosial dari adanya tenaga
Sulawesi Tengah memiliki potensi untuk listrik pada suatu pedesaan merupakan suatu
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air hal yang secara umum yang dapat diterima.
(PLTA) baik yang berkapasitas rendah, Pembangunan PLTA ini sangat penting dan

217
218 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 11, Nopember 2015 hlm 217-227 ISSN: 2302-2019

berguna demi memenuhi kebutuhan hidup berkaitan dengan penghasilan. Pada


manusia. Semua itu dapat dilakukan dengan umumnya, penghasilan masyarakat akan
baik apabila memenuhi syarat dan ketentuan lebih baik. Hal tersebut akan membawa suatu
yang berlaku. perkembangan ekonomi yang sejalan pula
Manfaat sosial ini pada umumnya dengan perkembangan desa tersebut.
berpengaruh dengan waktu yang panjang, Program yang diimplementasikan dan
misalnya peningkatan kesempatan membaca diarahkan untuk memperbesar akses
dan belajar, peningkatan taraf kesehatan masyarakat dalam mencapai sosial-ekonomi
masyarakat, bahkan disebutkan bahwa yang lebih baik bila dibandingkan dengan
dengan adanya tenaga listrik memiliki sebelum adanya kegiatan pembangunan
pengaruh yang baik terhadap hasil-hasil sehingga masyarakat di tempat tersebut
usaha program keluarga berencana karena diharapkan lebih mandiri dengan kualitas
waktu di malam hari dapat di isi dengan kehidupan dan kesejahteraannya yang lebih
kegiatan-kegiatan sosial misalnya ikut baik dengan tercapinya sasaran kapasitas
pengajian di masjid,dan lain-lain. Juga masyarakat yang harus dapat dicapai melalui
dengan adanya penerangan listrik di jalan- upaya pemberdayaan agar anggota
jalan umum dapat meningkatkan keamanan masyarakat dapat ikut dalam proses produksi,
pada umumnya, sehingga keamanan kesetaraan dengan tidak membedakan status
penduduk dapat semakin terjamin (Kali dan keahlian, keamanan, keberlanjutan dan
Agustinus, 2011). kerjasama. Semua berjalan ideal secara
Melalui program ini sangat diharapkan simultan dalam mengoptimlkan sumber daya
akan membantu kemajuan dan perubahan yang tersedia. Karena semua bidang ini
yang positif di daerah pedesaan. Diantaranya saling mendukung dan menunjang
dapat mempercepat perbaikan kondisi sosial keberhasilan program dan dapat mendorong
ekonomi masyarakat daerah pedesaan untuk kegiatan dan pertumbuhan ekonomi
meningkatkan hasil-hasil produksinya baik masyarakat melalui perluasan lapangan
dalam hal kuantitas maupun kualitas, pekerjaan (kesempatan berusaha) dan
merangsang industri kecil dan rumah tangga peningkatan pendapatan dan pendidikan
untuk berkembang dan memungkinkan sekaligus perkembangan pasar lokal yang
masyarakat desa menggunakan teknologi dapat dijadikan sebagai salah satu wadah
yang lebih maju keberhasilan dan kemajuan sosial dan
(http://erwinbarus.blogspot.com/2013/10/Da ekonomi di daerah tersebut (Zaleha Siti,
mpak-Dari-Pembangunan-PLTA.html?m=1). 2008:43).
Mely G. Tan mengatakan untuk melihat Makin meningkatnya kegiatan sosial
kondisi sosial dan ekonomi keluarga atau ekonomi masyarakat memicu peningkatan
masyarakat itu dapat dilihat melalui tiga permintaan dan kebutuhan akan listrik dari
aspek yaitu pekerjaan, pendidikan, dan tahun ke tahun. Namun demikian,
penghasilan. Berdasarkan hal ini maka peningkatan kebutuhan kakan daya listrik
keluarga atau kelompok masyarakat itu dapat tersebut belum didukung oleh adanya
digolongkan memiliki sosial dan ekonomi peningkatan daya listrik yang sesuai. Kondisi
rendah, sedang dan tinggi (Mely dalam ini tentu akan sangat mengkhawatirkan
Susanto Koentjaraningrat, 1981:10). karena dapat mengakibatkan terjadinya
Berdasarkan pengertian di atas, maka kekurangan suplai listrik yang pada akhirnya
sosial dan ekonomi adalah segala sesuatu berpotensi terjadinya krisis listrik (Afifuddin
yang berkaitan dengan pemenuhan Abdullah, 2009:1).
kebutuhan, antara lain pendidikan, pekerjaan, Bila kita menarik kesimpulan dari
dan pemenuhan kebutuhan tersebut yang uraian di atas, dapat kita pahami bahwa
Olvit Olniwati Kayupa. Dampak Sebelum dan Sesudah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air «««« 219

kondisi sosial ekonomi masyarakat jauh dari kondisi sosial dan kondisi ekonomi
cukup. Kehidupan para petani yang hanya masyarakat Desa Sulewana sebelum
mengandalkan hasil tani seadanya amat sulit dibangunnya PLTA masih sangat bergantung
menyesuaikan kehidupannya yang lebih baik. pada pertanian dan perladangan, karena
Kondisi inilah yang turut mempengaruhi sebagian besar penduduknya bermata
faktor lainnya seperti faktor pendidikan dan pencaharian sebagai petani pekebun karena
kesehatan. Tingkat pendidikan masyarakat mereka tidak memiliki lahan untuk
rata-rata hanya sampat Sekolah Dasar. persawahan sehingga mempengaruhi
Ketiadaan biaya menjadi penyebab utama pendapatan mereka. Disamping itu juga yang
anak-anak mereka tidak dapat melanjutkan mempengaruhi kehidupan masyarakat adalah
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. pendidikan yang rata-rata hanya sampai
Begitu pula tingkat kesehatan masyarakat pendidikan SD. Faktor lain yakni pelayanan
tidak terdapat sarana kesehatan saat itu kesehatan di desa tersebut yang masih kurang
sehingga memaksa masyarakat lebih memilih karena tempat pelayanannya belum ada. Hal
pengobatan alternatif. ini dikarenakan tingkat pendapatan
Pada pertengahan tahuan 2000-an masyarakat yang tergolong minim. Namun
sejalan dengan mulai adanya perhatian dengan adanya perbaikan akses golongan
pemberdayaan pemerintah terhadap tatanan kehidupan masyarakat terhadap
kehidupan masyarakat, utamanya aspek pembangunan PLTA tersebut, maka
ekonomi dalam kehidupan masyarakat Desa efektivitas masyarakat mengalami kemajuan.
Sulewana untuk bergerak maju. Kehadiran Kondisi sosial masyarakat Desa
para penyuluh diberbagai sektor yang penting Sulewana yang mengalami kemajuan tersebut
dalam kehidupan masyarakat telah merubah diantaranya tingkat pendidikan , kesehatan,
paradigma berpikir. Pada sektor pendidikan, keamanan, sedangkan kondisi ekonomi
tersedianya sarana yang lebih memadai masyarakat Desa Sulewana meliputi tingkat
memberi motivasi kuat bagi setiap kepala pendapatan, pekerjaan dan kesejahteraan
keluarga untuk memberi peluang lebih besar sudah mengalami peningkatan yang sangat
terhadap anak-anaknya mengejar pendidikan signifikan.
yang lebih tinggi. Begitu pula terhadap aspek Dengan melihat keterkaitan antara
kesehatan, pengadaan sarana medis berupa pembangunan PLTA dengan kondisi sosial
pusat pelayanan kesehatan masyarakat, dan kondisi ekonomi masyarakat Desa
menjadi tumpuan bagi mereka yang Sulewana melalui latar belakang dapat
membutuhkan sehingga mereka secara menimbulkan masalah yang perlu di teliti
perlahan meninggalkan pengobatan- yang dapat dibahas dalam rumusan masalah
pengobatan alternatif. adalah:
Seiring dengan masuknya PLTA di 1. Bagaimana dampak pembangunan PLTA
Desa Sulewana, gerak roda ekonomi terasa terhadap kondisi sosial dan kondisi
lebih meningkat. Rekrutan tenaga kerja dari ekonomi masyarakat Desa Sulewana
pihak PLTA terhadap masyarakat setempat. sebelum dan sesudah adanya
Tidak dapat di pungkiri telah memberi pembangunan tersebut?
kontribusi positif terhadap bertambahnya 2. Apakah secara signifikan terjadi
pendapatan. Pemanfaatan tenaga listrik oleh perbedaan tingkat kondisi sosial dengan
masyarakat setempat yang diberikan oleh tingkat kondisi ekonomi masyarakat
pihak PLTA secara gratis. dengan adanya pembangunan PLTA jika
Dampak positif yang terjadi pada dibandingkan dengan sebelum dan
masyarakat Desa Sulewana terutama setelah sesudah adanya PLTA?
masuknya PLTA dapat disimpulkan bahwa
220 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 11, Nopember 2015 hlm 217-227 ISSN: 2302-2019

Tujuan Penelitian bertujuan untuk menggambarkan kondisi


1. Mengetahui lebih dalam dampak kondisi sosial dan kondisi ekonomi masyarakat yang
sosial dan kondisi ekonomi masyarakat diteliti. Data yang digunakan adalah data
sebelum dan sesudah dalam kaitannya kuantitatif yakni data yang dinyatakan dalam
dengan adanya PLTA di Desa Sulewana bentuk angka. Tujuannya adalah
tersebut; mengembangkan dan menggunakan model-
2. Mengetahui perbedaan tingkat secara model matematis, teori-teori dan hipotesis
signifikan dari kondisi sosial dan kondisi yang dikaitkan dengan fenomena alam.
ekonomi sebelum dan sesudah sebagai Data penelitian ini terdiri atas data
dampak adanya PLTA di Desa Sulewana. primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh melalui pengamatan, wawancara,
Manfaat Penelitian diskusi secara langsung di lokasi penelitian.
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi Data sekunder diperoleh dari sumber-sumber
bahan masukan bagi pemerintah daerah tertulis baik dari arsip pemerintahan desa,
Kabupaten Poso dalam menyusun laporan-laporan pembangunan di kantor
kebijakan serta implementasi program kecamatan, monografi desa, dan sumber
pembangunan di daerah, khususnya untuk lainnya.
peningkatan kapasitas pembangunan desa; Populasi adalah kumpulan dari
b. Hasil penelitian ini diharapkan memberi keseluruhan pengukuran, objek, atau individu
kontribusi bagi masyarakat Sulewana agar yang sedang dikaji. Populasi ini termasuk
kelak dapat dimanfaatkan untuk dalam populasi heterogen karena unsur-unsur
meningkatkan taraf hidup masyarakat dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat
secara sosial maupun ekonomi; yang relatif berbeda satu sama lainnnya
c. Hasil studi ini dapat menjadi rujukan bagi karena anggota populasinya dapat di ketahui
studi-studi yang mengambil tema yang secara pasti jumlahnya. yakni seluruh
relevan, sehingga dapat menyumbang bagi Kepala Keluarga yang menetap di Desa
perkembangan ilmu pengetahuan, Sulewana yang berjumlah 400 (empat
khususnya dalam pengembangan wilayah ratus)KK (Sumber: Kepala Desa Sulewana,
pedesaan di Kabupaten Poso, dan Propinsi 2014).
Sulawesi Tengah pada umumnya. Sampel adalah bagian dari populasi
yang diharapkan mampu mewakili populasi
METODE dalam penelitian ini. Untuk sekedar ancer-
ancer maka apabila subjek kurang dari 100,
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa maka lebih baik diambil semua, sehingga
Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat
Adapun penelitian ini dijadwalkan diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau
berlangsung selama 3 (tiga) bulan, yaitu lebih (Arikunto Suharsimi. 2002:120).
bulan Februari sampai dengan bulan April, Tehnik pengumpulan data di lapangan
meliputi kegiatan: 1). Pengumpulan data, 2). merupakan aktivitas kunci dari penelitian ini,
Identifikasi data, 3). Analisis data, 4). yakni dengan cara door to door ke rumah
Penulisan Laporan, 5). Pengayaan materi dan responden. Oleh karena itu diperlukan
seminar hasil penelitian. pengorganisasian waktu secara efektif untuk
Penelitian ini menggunakan penelitian mencapai hasil yang maksimal. Dalam
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penggalian data penulis menggunakan teknik
penelitian yang digunakan untuk menjawab Observasi, wawancara dan kuesioner.
persoalan-persoalan suatu fenomena atau
peristiwa yang terjadi saat ini. Penelitian ini
Olvit Olniwati Kayupa. Dampak Sebelum dan Sesudah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air «««« 221

Analisis Deskriptif 1. Pembangunan PLTA adalah suatu proses


Analisis deskriptif digunakan untuk perencanaan, pengelolaan sampai
mengkaji dan menguraikan semua faktor beropersinya sebuah pembangkit listrik
pengaruh atau dampak kondisi sosial yakni tenaga air yang menggunakan energi
tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan terbaru berupa air paling matang secara
tingkat keamanan, serta kondisi ekonomi teknologi.
yakni tingkat pendapatan, tingkat tenaga 2. Kondisi sosial adalah keadaan masyarkat
kerja dan tingkat kesejahteraan. Dimana dan suasana destinasi yang mendukung
untuk menetapkan dampak tersebut yaitu kemajuan Desa Sulewana, sebagai berikut:
dengan melihat kondisi sosial ekonomi a. Tingkat Pendidikan adalah jenjang
masyarakat Desa Sulewana tersebut sebelum pendidikan formal yang pernah
dan sesudah adanya pembangunan PLTA ditempuh mulai dari SD,SMP,SMA,
serta melihat tingkat sosial ekonominya yang sampai perguruan tinggi.
mengalami perubahan sebelum dan sesudah b. Tingkat Kesehatan adalah keadaan
adanya pembangunan PLTA. sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang
Analisis Data Kuantitatif hidup produktif secara sosial dan
Metode penelitian kuantitatif dapat ekonomis.
diartikan sebagai metode penelitian yang c. Tingkat Keamanan adalah kondisi yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, terlindungi secara fisik, sosial, finansial
digunakan untuk meneliti pada polulasi atau dari berbagai keadaan yang tidak di
sampel tertentu. Tehnik pengambilan sampel inginkan, yang terdiri dari 2 (dua)
pada umumnya dilakukan secara random, bagian yaitu:
pengumlulan data menggunakan instrumen 1) Penerangan yaitu proses dan alat-
penelitian, analisis data bersifat alat sebegai penerang seperti aliran
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk listrik yang dimiliki oleh suatu
menguji hipotesis yang telah ditetapkan tempat dan berasal dari Perusahaan
(Sugiyono, 2012:7). Listrik Negara (PLN) atau dari
Analisis data kuantitatif yang Pembangkit Listrik Tenaga Air
digunakan yaitu penelitian yang di ukur (PLTA).
dengan menggunakan uji beda (T-Test). 2) Lingkungan adalah suatu sistem
Langkah-langkah analisis data dengan model yang kompleks dimana berbagai
pre-test ±posttest one group design adalah : faktor berpengaruh timbal balik
1. Mencari rata-rata nilai tes awal (pre-test) satu sama lain antara masyarakat
2. Mencari rata-rata nilai akhir (posttest) dengan dukungan sarana dan
3. Menghitung perbedaan rata-rata dengan prasarana dalam suatu wilayah.
uji-t 3. Kondisi Ekonomi adalah ukuran
pencapaian nilai yang diterima sebagai
Definisi Operasional Variabel penghasilan dari kegiatan pengelolaan
Devinisi operasional variabel potensi alam dan potensi masyarakat,
merupakan unsur penting dalam penelitian pekerjaan dan aktivitas usaha yang
untuk memberikan gambaran tentang suatu dilakukan oleh masyarakat, sebagai
objek yang akan diteliti. Devinisi operasional berikut :
variabel juga merupakan petunjuk tentang a. Tingkat pendapatan adalah keuntungan
bagaimana variabel itu diukur dengan yang merupakan penghasilan yang
menggunakan analisis kuantitatif. diterima dari hasil pekerjaan yang di
nyatakan dalam rupiah.
222 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 11, Nopember 2015 hlm 217-227 ISSN: 2302-2019

b. Tingkat tenaga kerja adalah jumlah Tabel 1. Komposisi Penduduk berdasarkan


pekerja pada perusahaan PLTA. Jenis Kelamin di Desa Sulewana
c. Kesejahteraan masyarakat adalah
No Jenis Kelamin Jumlah Penduduk %
kondisi manusia dimana semua 1. Laki-laki 1.328 54,16
kebutuhannya bisa terpenuhi dengan 2. Perempuan 1.124 48,84
keuntungan benda. Jumlah 2.452 100
4. Tingkat sosial ekonomi adalah kedudukan Sumber : Kantor Desa Sulewana Tahun 2014
atau posisi seseorang dalam kelompok
masyarakat yang ditentukan oleh jenis Karakteristik Responden Penelitian
aktivitas ekonomi, pendidikan serta
pendapatan. Kondisi Sosial Responden Desa Sulewana
Kondisi sosial Desa Sulewana di
HASIL DAN PEMBAHASAN pengaruhi oleh beberapa faktor, meliputi
tingkat pendidikan, kesehatan dan keamanan.
Hasil Ketiga faktor ini merupakan faktor-faktor
yang menonjol untuk diamati mengingat
Letak Geografis dan Luas Wilayah kondisi desa yang kaya akan sumber daya
Desa Sulewana adalah ibukota alam sungai poso (SDA) yakni sebagai lokasi
Kecamatan Pamona utara, dalam kawasan pembangunan PLTA, masyarakat yang
dataran Kabupaten Poso. Bentuk permukaan plural, dan mengalami konflik sosial di antara
tanah (Keadaan Topografi) Desa Sulewana masyarakatnya.
rata ± rata ketinggian dari permukaan laut Pertimbangan-pertimbangan diatas
650 mm berdasarkan hasil pengukuran layak untuk melihat sejauh mana pembagian
menggunakan JPS pada titik di kantor desa. SDA dan manajemen dalam masyarakat
Desa Sulewana dapat di tempuh dengan sebelum dan sesudah pembangunan PLTA.
kendaraan roda empat maupun roda dua Secara lebih jelas akan dibahas masing ±
dengan jarak 40 Km dari kota Poso. Dengan masing sebagai berikut:
kondisi itu,maka alat transportasi darat saat a. Tingkat Pendidikan sebelum dan
ini sudah lancar dan dapat di tempuh kira- sesudah adanya PLTA
kira 1 jam. Keadaan rumah tangga responden
Selain itu Desa Sulewana memiliki luas masyarakat desa Sulewana tingkat
294 Ha berbatasan dengan : pendidikannya sudah berkembang sejalan
1) Sebelah Selatan: Desa Saojo dengan adanya pembangunan PLTA
2) Sebelah Utara: Desa Sangira dibandingkan sebelum masuknya
3) Sebelah Timur: Desa lena perusahaan ini. namun disisi lain
4) Sebelah Barat:Hutan Lindung berkembangnya pendidikan bukan hanya
karena faktor keuangan namun karena
Keadaan Penduduk adanya kemauan dan kemampuan
Jumlah penduduk yang mendiami desa seseorang untuk lebih memiliki
Sulewana pada tahun 2014 mencapai 2.452 pengetahuan dan untuk mengembangkan
jiwa dengan komposisi berdasarkan jenis desa Sulewana. Dengan adanya saling
kelamin yaitu laki-laki 1.328 dan perempuan mendukung antara orang tua dan anak-
1.124 jiwa). Dilihat dari komposisi anak di samping kebutuhan yang
penduduknya, desa ini didominasi oleh suku mencukupi, anak-anak bahkan orang tua
asli 95% dan suku pendatang 5%. Berikut ini melanjutkan sekolah smpai ke jenjang
disajikan tabel penduduk berdasarkan usia perguruan tinggi. Pendidikan orangtua
dan jenis kelamin. formal yang dilihat dalam penelitian ini
Olvit Olniwati Kayupa. Dampak Sebelum dan Sesudah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air «««« 223

merupakan jenjang atau tingkat c. Tingkat Keamanan Sebelum dan


pendidikan formal terakhir yang diikuti Sesudah Adanya PLTA
oleh responden. Hal itu terlihat dari 1. Penerangan
sebelum adanya pembangunan PLTA dan Penerangan merupakan proses dan alat-
sesudah pembangunan PLTA. alat untuk menerangi seperti aliran listrik
Dapat dilihat perkembangan yang dimiliki oleh desa Sulewana yang
pendidikan melalui tabel berikut ini: berasal dari PLTA Sulewana yang sebelum
adanya pembangunan PLTA masih memakai
Tabel 2. Tingkat Pendidikan Responden aliran listrik negara dari PLN dan yang
sebelum dan sesudah adanya sebegian besar masih menyambung listrik
pembangunan PLTA dari tetangga karena di pengaruhi oleh
No Pendidikan Jumlah Jumlah % sebelum % Sesudah
pendapatan yang masih rendah sehingga
Sebelum Sesudah Thn 2004 Thn2004 belum bisa memasang sendiri. Namun setelah
Thn 2004 thn 2004
1. SD 28 9 35 11,25
pembangunan PLTA sudah selesai maka desa
2. SLTP 45 25 56,25 31,25 Sulewana memakai listrik gratis tanpa harus
3. SLTA 5 26 6,26 32,5
4. PT 2 20 2,5 25
berkewajiban membayar lagi kepada PLN.
Seperti yang telihat pada tabel berikut ini:
Jumlah 80 80 100 100

Sumber : Olah Data Penelitian Tahun 2015


Tabel. 4.Tingkat Penerangan Sebelum dan
Sesudah Adanya pembangunan PLTA
b. Tingkat Kesehatan Sebelum dan
Sesudah Adanya PLTA No Penerangan Jumlah Jumlah % Sebelum % Sesudah
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Sebelum Sesudah Thn 2004 Thn 2004
Thn 2004 Thn 2004
tingkat kesehatan masyarakat sebelum
adanya pembangunan PLTA dan sesudah 1. Aliran Listrik 18 80 22,5 100
2. Generator 6 0 7,5 0
pembangunan PLTA mengalami 3. Sambung dari
perubahan kemana mereka harus Tetangga 56 0 70 0

mendapatkan pelayanan sesuai dengan Jumlah 80 80 100 100


pendapatan yang mereka terima dari Sumber : Olahan Data Penelitian Tahun 2015

pembangunan PLTA. 2. Lingkungan


Seiring dengan berjalannya
Tabel. 3. Tingkat Kesehatan Responden
pembangunan di zaman sekarang ini, maka
Sebelum dan Sesudah Adanya
pembangunan PLTA
kebutuhan akan pasokan listrik juga semakin
No Kesehatan Jumlah Jumlah % Sebelum % bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan akan
Sesudah listrik tersebut, maka banyak daerah-daerah
Sebelum Sesudah Thn 2004 Thn2004
Thn 2004 Thn 2004 yang membangun PLTA, dalam hal ini
pembangunan PLTA yang ada di desa
1. Dukun 5 0 6,25 0
2. Bidan 68 2 85 2,5 Sulewana sekarang. Tentunya pengembangan
3. Puskesmas 7 47 8,75 58,75 PLTA ini telah disesuaikan dengan daya
4. Rumah Sakit 0 31 0 38,75
jumlah 80 80 100 100 dukung lingkungan dimana PLTA ini layak
di bangun.
Sumber: Olahan Data Penelitian Tahun 2015
Oleh karena itu dengan adanya listrik
maka di sepanjang jalan terdapat lampu jalan
yang menerangi desa Sulewana dan
disamping itu juga kegiatan-kegiatan sosial
yang biasanya hanya di laksanakan pada
siang hari tetapi sekarang bisa di lakukan
224 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 11, Nopember 2015 hlm 217-227 ISSN: 2302-2019

pada malam hari karena di dukung oleh b. Tingkat Tenaga Kerja sebelum dan
penerangan tesebut. Hal ini dapat kita lihat sesudah adanya PLTA
dari Tabel 5 di bawah ini: Tenaga kerja merupakan faktor
penting dalam suatu usaha atau industri
Tabel. 5 Tingkat Lingkungan Sebelum dan karena berhasil tidaknya suatu usaha atau
Sesudah Adanya pembangunan PLTA
industri dipengaruhi oleh tenaga kerja
No Lingkungan Jumlah Jumlah % Sebelum % Sesudah yang tersedia dan mampu untuk bekerja
Sebelum Sesudah Thn 2004 Thn 2004
Thn 2004 Thn 2004 sesuai dengan tugasnya. Semakin banyak
1. Ada lampu lapangan kerja, maka semakin besar
Jalan 0 80 0 100
2. Kegiatan tenaga kerja yang diperlukan dalam suatu
Sosial 0 80 0 100 usaha.Kedudukan yang diperoleh dari
Jumlah 0 80 0 100
pekerjaan sebegai buruh dan karyawan di
Sumber : Olahan Data Penelitian Tahun 2015 PLTA dan dilihat dalam tabel sebelum
adanya pembangunan PLTA dan sesudah
Kondisi Ekonomi Responden Desa adanya pembangunan PLTA yakni:
Sulewana
a. Tingkat Pendapatan sebelum dan Tabel 7. Tingkat Tenaga Kerja Sebelum dan
sesudah adanya PLTA Sesudah Pembangunan PLTA
Pendapaatan adalah jumlah
keseluruhan dari hasil yang diperoleh baik No Tenaga Kerja Jumlah Jumlah % Sebelum % Sesudah
Sebelum Sesudah Thn 2004 Thn 2004
dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan Thn 2004 Thn 2004
sampingan yang dapat dilihat dan diukur 1. Berkebun 80 0 100 0
2. Karyawan
dengan rupiah dalam waktu tertentu. PLTA 0 80 0 100
Sehubungan dengan tingkat pendapatan
Jumlah 80 80 100 100
berikut kriteria golongan pendapatan Sumber : Olahan Data Penelitian Tahun 2015
yaknoi pendapatan rendah, pendapatan
sedang dan pendapatan tinggi. Jika c. Tingkat Kesejahteraan Sebelum dan
pendapatan suatu rumah tangga tinggi, Sesudah Adanya PLTA
maka sudah pasti kebutuhan pokok rumah Dalam hal ini tingkat kesejahteraan
tangga tersebut akan terpenuhi. Pada di ukur dengan melihat perubahan ±
kenyataannya, di desa Sulewana, wujud peerubahan yang terjadi dari bentuk
tingkat pendapatan warga yang cukup tempat tinggal masyarakat desa Sulewana
beragam dari tingkat pendapatan rendah sebelum dan sesudah adanya
hingga pendapatan yang cukup tinggi pembangunan PLTA. Hasil penelitian
sebelum dan sesudah adanya menunjukkan tingkat kesejahteraan
pembangunan PLTA, sebagaimana masyarakatnya di sajikan dalam Tabel 8
distribusi jawaban responden pada tabel di berikut :
bawah ini:
TabeL 8. Tingkat Kesejahteraan Sebelum dan
Tabel 6.Tingkat Pendapatan Sebelum dan Sesudah Pembangunan PLTA
Sesudah Pembangunan PLTA
No Tempat Tinggal Jumlah Jumlah % Sebelum % sesudah
No Pendapatan Jumlah Jumlah % Sebelum % Sesudah Sebelum Sesudah thn 2004 thn 2004
Sebelum Sesudah Thn 2004 Th2004 Thn 2004 Thn 2004
Thn 2004 Thn 2004
1. <100.000 2 0 2,5 0 !. Papan 72 1 90 1,25
2. 100.000-500.000 58 0 72,5 0 2. Permanen 8 79 10 98,75
3. 500.000-1.000.000 20 1 25 1,25
4. 1.000.000-1.500.000 0 60 0 75 Jumlah 80 80 100 100
5. 1.500.000-2.000.000 0 19 0 23,75
Jumlah 0 80 0 100 Sumber : Olahan Data Penelitian Tahun 2015
Sumber : Olahan Data Penelitian Tahun 2015
Olvit Olniwati Kayupa. Dampak Sebelum dan Sesudah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air «««« 225

Pembahasan Uji beda T-test ini dilakukan untuk


Melalui pengamatan di lokasi mengetahui perbedaan tingkat masing-
penelitian kondisi sosial dan kondisi ekonomi masing indikator dari kondisi sosial dan
sangat berpengaruh dalam masyarakat Desa kondisi ekonomi Desa Sulewana dari
Sulewana sesudah adanya pembangunan sebelum dan sesudah pembangunan PLTA
PLTA. Hal ini dibuktikan melalui perubahan- yang sudah di uraikan dalam tabel kondisi
perubahan indikator dari kondisi sosial dan sosial sebelum dan sesudah pembangunan
kondisi ekonomi yakni pendidikan yang PLTA dan kondisi ekonomi sebelum dan
dianggap sebagai faktor penting untuk sesudah pembangunan PLTA Desa Sulewana
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. sebagai hasil penelitian dari anggota
Masyarakat Desa Sulewana mendapat masyarakat yang menjadi karyawan di PLTA
kesempatan untuk menyekolahkan anak- tersebut.
anaknya, meskipun masih banyak
keterbatasan karena adanya perbedaan Hasil Uji Beda T-test
perlakuan dalam masyarakat, adanya Berikut Hasil Uji T-test untuk kondisi
perbedaan jenjang pendidikan pada sosial dan kondisi ekonomi sebelum dan
umumnya membuat peluang masyarakat sesudah adanya PLTA di Desa Sulewana :
untuk memperoleh pekerjaan lebih sedikit Paired Simple Statistics
sehingga berdampak pada pendapatan yang Mean N Std Deviation Std. Error
Sebelum 10.7588 80 2.81267 .31487
mempengaruhi kesejahteraan. Sesudah 12.7668 80 2.26205 .25290
Melihat peran program pembangunan
PLTA yang telah di implementasikan secara Dari Tabel output paired samples
internal kepada karyawan dan secara stastistic diatas dapat diketahui bahwa rata-
eksternal kepada masyarakat lokal yang rata kondisi sosial dan kondisi ekonomi
tinggal di sekitar lokasi perusahaan Desa sebesar 10.7588, sementara setelah adanya
Sulewana dan telah diklasifikasikan pada pembangunan PLTA kondisi sosial dan
beberapa bidang dan diantarnya adalah kondisi ekonomi meningkat sebesar 12.7668
bidang pembangunan infrastruktur, sosial, sebagai rata-rata keseluruhan dari jumlah
ekonomi dan lingkungan yang diharapkan indikator-indikator sosial dan ekonomi yang
tepat sasaran dan berhasil guna secara efektif. terdapat dalam tabel sebelumya.
Karena semua bidang ini akan saling
mendukung dan menunjang keberhasilan Paired Simples Correlations
program pembangunan PLTA yang dapat N Correlation Sig
mendorong kegiatan dan pertumbuhan
Pair 1 sebelum & sesudah 80 .793 .000
ekonomi masyarakat Desa Sulewana melalui
perluasan lapangan kerja dan peningkatan
Sedangkan Dari tabel paired Samples
pendapatan dan pendidikan.
Corellation diatas menunjukan bahwa
Oleh karena itu, untuk lebih jelas kita
korelasi antara dua variabel dari kondisi
melihat dan mengetahui hasil dari
sosial dan kondisi ekonomi Desa Sulewana
perhitungan data responden yang terdiri dari
adalah sebesar 0.793 dengan sig sebesar
kondisi sosial seperti tingkat pendidikan,
0.000. Hal ini menunjukan bahwa korelasi
tingkat kesehatan, tingkat keamanan, dan
antara dua rata-rata kondisi sosial dan
kondisi ekonomi Desa Sulewana seperti
kondisi ekonomi sebelum dan sesudah
pendapatan, tingkat tenaga kerja dan tingkat
didirikannya PLTA Sulewana adalah
kesejahteraan responden sebelum dan
signifikan.
sesudah pembangunan PLTA dapat di
bandingkan melalui uji beda T-test.
226 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 11, Nopember 2015 hlm 217-227 ISSN: 2302-2019

Paired Samples Test bahkan pendapatan yang membaik pada


masyarakat di Desa Sulewana.
Paired Differences 3. Korelasi antara dua rata-rata kondisi sosial
95% Confiden
Interval dan kondisi ekonomi sebelum dan sesudah
Std of the didirikannya PLTA Sulewana adalah
Error Difference
signifikan dengan sig sebesar 0.000 lebih
Mean Std. Lower Upper T df sig. kecil dari 0.05, dengan kata lain terdapat
Dev (2-tailed))
perbedaan dari kondisi sosial dan kondisi
Pair 1 ekonomi sebelum dan sesudah
Sebelum- 2.0079 1.71454 .19169 1.62642 2.38953 10.47 79 . 000
Sesudah pembangunan PLTA.

Paired sampel t-test diatas dapat Rekomendasi


diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 10.475 1. Masyarakat lebih mengutamakan lagi
dengan signifikan adalah 0.000 hal ini berarti pendidikan agar supaya pekerja yang ada
nilainya lebih kecil dari 0.05 atau 0.000 < di PLTA tidak hanya sebatas buruh biasa
0.05 dengan kata lain bahwa terdapat namun bisa menjadi bagian administrasi
perbedaan antara rata-rata kondisi sosial dan atau bagian ± bagian penting lainnya yang
kondisi ekonomi sebelum dan sesudah ada di perusahaan tersebut PLTA tersebut
pembangunan PLTA Desa Sulewana, sesuai dengan keahlian masing ±masing
sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi yang didukung dengan pengetahuan yang
sosial dan kondisi ekonomi Desa Sulewana dimiliki melalui pendidikannya.
sebelum dan sesudah adanya pembangunan 2. Menjaga dan memelihara sarana dan
PLTA tidak sama dengan Nol atau Hipotesis prasarana yang sudah diberikan oleh pihak
GLWHULPD • DWDX +D GLWHULPD PLTA.
3. Dengan sumber daya yang dimiliki oleh
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI desa Sulewana khususnya sungai poso
yang merupakan tempat berdirinya PLTA
Kesimpulan harus terus di jaga kelestariannya dengan
1. Keberadaan PLTA telah memberi manajemen pemeliharaan yang baik agar
pengaruh kepada masyarakat di Desa lebih efektif dan efisien. Khusunya
Sulewana. Pengaruh yang dimaksud sekarang telah di bangun lagi PLTA yang
adalah dampak positif melalui perubahan lokasinya tetap di desa Sulewana. Semoga
yakni adanya kemajuan yang terjadi di dapat memberi hasil yang lebih baik lagi.
desa tersebut,melalui segi aspek
keterlibatan masyarakat Desa Sulewana UCAPAN TERIMA KASIH
sebagai tenaga kerja di lingkungan
pembangunan PLTA sehingga Penulis mengucapkan terima kasih
meningkatkan pendapatan, sudah ada yang sebesar-besarnya kepada Dosen
pembangunan sekolah sampai SMA Pembimbing Prof. Dr Anhulaila M.
bahkan fasilitas dan pelayanan kesehatan Palampanga, S.E, M.S dan Dr. Christian
seperti puskesmas dan rumah sakit sebagai Tinjabate, M, Si atas motivasi, bantuan, dan
dampak dari pembangunan PLTA. bimbingannya dalam mendorong penulis
2. Dampak sosial dan ekonomi yang timbul untuk dapat menyelesaikan penulisan jurnal
dari pembngunan PLTA Sulewana adalah ini pada waktunya.
tingkat sosial dan ekonomi meningkat
cukup signifikan yaitu sebesar 79.30 %
terlihat dari tingkat pendidikan, kesehatan,
Olvit Olniwati Kayupa. Dampak Sebelum dan Sesudah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air «««« 227

DAFTAR RUJUKAN Kali Agustinus, 2011. Analisis program


listrik pedesaan dalam meningkatkan
Afifuddin Abdullah, 2009. Analisis aktivitas sosial ekonomi masyarakat di
Kelayakan Pembangunan PLTA kecamatan dolo kabupaten sigi. Palu:
Pamona 2. Jurnal Fakultas Ekonomi pascasarjana untad palu.
Universitas Indonesia, Jakarta. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Arikunto Suharsimi, 2002. Prosedur Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Penelitian. Jakarta: Penerbit PT. Rineka Bandung: AFABETA, cv.
Cipta. Suyitno M. Pembangkit Energi Listrik. 2011.
Barus Erwin, 2013. Dampak Dari Jakarta: Rineka Cipta.
Pembangunan Pembangkit Listrik Susanto koentjaraningrat, 1981. Konsep
Tenaga Air. Melalui: Sosial Ekonomi. Melalui:
http//www.Blogspot.com/2013/10/html http://digilib.unila.ac.id/873/9/BAB%2
?=1 011.pdf.
Djihad Moh. Ali, 2009. Pengaruh Zaleha Siti, 2008. Peran Corporate Social
pembangkit listrik tenaga mikrohidro Responsibility (CSR) PT Inalum Divisi
(PLTM) terhadap kondisi sosial PLTA Sigura-Gura Terhadap
ekonomi masyarakat di desa ogoamass Pengembangan Sosio-Ekonomi
1 kecamatan sojol kabupaten Masyarakat Kecamatan Pintupohan
donggala. Palu: program pascasarjana Meranti Kabupaten Toba Samosir.
untad. Jurnal Perencanaan Dan
Pengembangan Wilayah, Vol 4, No. 1,
Medan.

You might also like